Anda di halaman 1dari 43

BREAST

CANCER

Keluhan Utama
Benjolan di payudara kanan

Anamnesa

Sejak 3 tahun SMRS, penderita


mengeluh timbul 1 buah benjolan pada
payudara kanannya.
Benjolan pada awalnya dirasakan
sebesar telur puyuh dan tidak
bertambah besar.
Benjolan dirasakan tidak nyeri, tidak
disertai dengan panas badan, dan
tidak didahului dengan adanya trauma
pada payudara kanan.
riwayat terpapar radiasi (-)

Tidak ada benjolan pada payudara kiri


Tidak ada keluhan sesak nafas ataupun
batuk-batuk lama
Tidak ada keluhan nyeri pada tulang
punggung dan paha.
Tidak ada keluhan rasa tidak enak ataupun
rasa penuh pada ulu hati.
Tidak ada keluhan sakit kepala hebat
ataupun kejang.

Karena keluhan tersebut, penderita berobat ke


RSU Ujung Berung, dan dilakukan pengambilan
sebagian jaringan.
6 bulan kemudian benjolan membesar menjadi
sebesar bola tenis.
Keluhan disertai keluarnya cairan dari puting susu
payudara kanan
1 tahun SMRS benjolan tersebut pecah dan
keluar cairan bening kemerahan
Penderita dirujuk ke RSHS

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :

KU : CM
T : 150/90mmHg
N : 88X/m
R : 20X/m
S : Afebris
TB : 148 cm
BB : 65 Kg
Konjungtiva tak anemis
Thoraks: bentuk dan gerak simetris,
VBS kiri = kanan
Nyeri ketok dan nyeri sumbu tulang belakang : (-)
Lain-lain dalam batas normal

Status lokalis

a/r Mammae Dx
massa uk.12x12x6 cm,
keras, terfiksir,
permukaan berbenjolbenjol, NT [-]
Ulkus [+] ukuran 5x3x1
cm, dasar subkutis dan
sebagian tertutup krusta,
bleeding [+]
Retraksi kulit [+]
Retraksi puting [+]
Peau d orange [+]

a/r Aksilla Dx : teraba massa bulat, uk


3x3x2 cm, kenyal, NT [-], mobile
a/r Supraclavicula : teraba massa bulat, uk
3x3x2 cm, kenyal, NT [-], mobile
a/r Infraclavicula : teraba massa bulat, uk
2x2x2 cm, kenyal, NT [-], mobile
Mamae sinistra: t.a.k

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PA dari RSU Ujung Berung:
invasive lobular Ca mamae dextra

USG hepar, para aorta, para iliaka: tidak tampak


metastase intrahepatal, KGB para aorta dan para
iliakal tidak membesar

Ro thorax:
Tidak tampak TB paru aktif
Tidak tampak metastase intrapulmonal

DIAGNOSA
Invasive lobular carcinoma mamae
dekstra yang sudah menginfiltrasi kulit
dan dinding dada, metastase ke KGB
aksilla, supra dan infraclavicula, belum
metastase jauh [T4cN3Mo]

PEMBAHASAN

Bagaimana
karsinogenesis
pada pasien ini ?

Cancer
Pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali
Pembelahan sel, dikendalikan oleh jaringan sinyal yang:
Merangsang pembelahan sel - oncogenes,
Memperlambat dan menghentikan pembelahan sel pada
waktu tertentu - tumor suppressor genes,
Kerusakan DNA
Amplifikasi gen
deletion
Mtasi titik
Hilangnya sifat heterozygot
Penataan ulang kromosom
Jumlah kromosom yang abnormal

(NCBI, 2005, and Dickson et al, 2000).

Pertumbuhan Cancer dipicu oleh


mutasi sinyal yang mengkontrol
pembelahan sel.
predisposisi genetik
(c/: mutasi pada gen-gen BRCA1 and
BRCA2 )
Paparan terhadap faktor-faktor
lingkungan (c/: radiasi dari Ro thorax),
Atau keduanya

Mutasi Genetik yang


Diwariskan

Mutasi Autosomal dominan


Mutasi gen-gen BRCA1 dan BRCA2
Mutasi gen TP53
Mutasi gen HEK2
Mutasi pada PTEN

Mutasi DNA
Diwariskan atau Didapat

Mutasi yang didapat disebabkan oleh:


Foto rontgen
Zat-zat kimiawi carcinogenik
Penyebab mutasi kebanyakan belum diketahui
pada saat ini

Mutasi ini dikombinasikan dengan:


Gaya hidup tertentu
Faktor lingkungan
memberi kontribusi pada faktor resiko kanker

Faktor faktor lain yang dihubungkan


dengan pertumbuhan dan progresifitas
kanker payudara
Reseptor Estrogen and progesteron
Sel-sel normal dan kebanyakan sel-sel kanker
memiliki reseptor yang melekat pada estrogen
dan progesteron dalam sirkulasi
Estrogen and progesterone reseptor = dapat
bekerja dengan Growth Factor proliferasi dan
pertumbuhan sel kanker
Kanker payudara dengan ER+ and PR+:
Cenderung lebih responsif terhadap terapi
hormonal
Prognosa lebih baik daripada ER dan PR [-]
Paling banyak ditemukan pada wanita < 50 th

Normal Breast

A= costa
B= m. pectoralis mayor
C= lobulus
D= ductus lactiferus
E= stroma
F= papilla mamae
G= sinus lactiferus

Ductal carcinoma
in situ (DCIS)
Proliferasi dari sel-sel epitelial
maligna di dalam ductus, yang
tidak invasif
Beberapa sumber beranggapan
bahwa ini merupakan
keadaan pre-kanker

Invasive ductal or
lobular carcinoma
Sel-sel keganasan telah
menginfiltrasi membrana
basalis dari ductus atau
lobulus dan telah memasuki
stroma

TERATOMA

Pendahuluan
Teratoma adalah neoplasma
embrional yang terdiri daripada
minimal 2 dari 3 lapisan primordium
(endoderm, ectoderm dan mesoderm)
Teratoma bisa terjadi di seluruh tubuh
atau organ tapi paling sering pada
lokasi paraksial dan midline
Kira-kira 80% dari teratoma adalah
jinak dan 20% ganas

Insidensi
Teratoma adalah neoplasma yang
jarang terjadi, kira-kira 1 dalam
20.000-40.000 kelahiran.
Insidensi yang tepat sulit untuk dinilai.
Distribusi lokasi anatomis teratoma
berbeda di setiap jurnal yang ditulis,
tapi daerah sacrococcygeal adalah
yang paling sering terjadi.

Teratoma sacrococcygeal adalah


yang paling sering (45-65%), diikuti
oleh daerah gonadal (10-35%),
mediastinal (10-12%), retroperitoneal
(3-5%), cervical (3-6%), presacral (35%) dan otak (2-4%).

Etiologi
Teratoma adalah neoplasma dari sel
primordium (germ cells) atau sel
totipotential yang lain
Sel primordium muncul pada minggu ke-3
kehamilan pada dinding yolk sac dekat
dengan allantois.
Sel-sel ini akan bergerak pada mesenteri
dorsal usus belakang dan sampai di
penonjolan genital pada minggu ke-6
kehamilan

Sacrococcygeal teratoma
Sacrococcygeal teratoma adalah tumor
solid yang paling sering terjadi pada
neonatus
Diagnosa dapat ditentukan dengan
menggunakan USG semasa prenatal.
Polyhydramnios, plancentomegali dan
kehamilan kurang dari 30 minggu
memberikan prognosa yang buruk.
Tumor tipe ini sangat bervariasi dalam
saiz, bentuk, lokasi dan ekstensi

Pada pemeriksaan fisik, bagian tumor


yang terlihat ditutup kulit dan
terletak posterior kepada anus
Pasien sering akan datang dengan
keluhan nyeri pada bagian rectal,
sembelit atau adanya massa
Diagnosa sacrococcygeal teratoma
ditentukan dengan pemeriksaan fisik

Ovarian Teratoma
Lebih sering terjadi pada anak-anak yang
lebih tua (50% daripada semua tumor
ovari pada anak-anak).
Gejala yang paling sering terjadi adalah
nyeri pada bagian abdomen, adanya
massa pada abdomen dan muntahmuntah.
Apabila pasien berada pada posisi supine,
massa biasanya jelas terlihat dan mobile

Retroperitoneal
teratoma
Terjadi pada laki-laki dan perempuan
dengan frekuensi yang sama.
Anak biasanya datang dengan keluhan
pada gastrointestinal atau massa pada
abdomen.
Foto toraks, abdomen, USG dan CT scan
dapat digunakan untuk menentukan lokasi
tumor dan hubungan dengan organ
retroperitoneal yang lain

Harus dieksisi keseluruhan tumor.


Kebanyakan teratoma retroperitoneal
adalah jinak dan tidak membutuhkan
sembarang terapi adjuvan.
Tumor yang ganas harus dilanjutkan
dengan kemoterapi adjuvan cisplatin

Foto toraks dan CT scan adalah wajib


untuk menentukan kehadiran massa
dan hubungan massa dengan organorgan intrathoracic yang lain
Terapi untuk teratoma mediastinal
adalah reseksi. Apabila tumor yang
direseksi diketahui ganas, kemoterapi
adjuvan dengan cisplatin diwajibkan

Intracranial Teratoma
Distribusi teratoma intrakranial adalah
bimodal pada bayi kurang dari 2 bulan dan
anak-anak umur 12-16 tahun.
Biasanya berasal dari kelenjar pineal dan
terjadinya kenaikan tekanan intrakranial.
Pada bayi yang baru dilahirkan, tumor ini
dapat bermanifes sebagai hidrocephalus
obstruktif dan pada anak-anak yang lebih
tua, nyeri kepala, perubahan visus, kejangkejang dan muntah

Testicular teratoma
7 % daripada semua teratoma
adalah teratoma testicular.
Biasanya tumor ini terjadi pada bayi
dan dewasa muda.
Keluhan penderita biasanya adalah
adanya massa pada testis yang tidak
nyeri.

FETUS IN FETU

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai