4 Adhi
4 Adhi
43
44
Permasalahan
1. Bagaimana kapasitas jalan tersebut sebelum dan setelah pelebaran serta
pembangunan median?
2. Bagaimanakah tingkat pelayanan jalan tersebut pada waktu puncak kepadatan
lalu lintas sebelum dan setelah pelebaran serta pembangunan median ?
3. Bagaimana kinerja Jalan Peterongan sebelum dan sesudah pelebaran dan
pembangunan median jalan
4. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya median terhadap kinerja
ruas jalan tersebut?
TINJAUAN PUSTAKA
Kapasitas Jalan
Dalam pengendalian arus lalu lintas, salah satu aspek yang penting adalah
kapasitas jalan serta hubungannya dengan kecepatan dan kepadatan. Kapasitas
didefinisikan sebagai tingkat arus maksimum dimana kendaraan dapat diharapkan untuk
melalui suatu potongan jalan pada periode waktu tertentu untuk kondisi lajur/jalan,
pengendalian lalu lintas dan kondisi cuaca yang berlaku.
Nilai kapasitas dihasilkan dari pengumpulan data arus lalu lintas dan ndata
geometrik jalan yang dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp). Untuk jalan
dua lajur dua arah penentuan kapasitas berdasarkan arus lalu lintas total, sedangkan
untuk jalan dengan banyak lajur perhitungan dipisahkan secara per lajur.
Persamaan untuk menentukan kapasitas adalah sebagai berikut:
C = Co x FCw x FCsp x FCcs
Dimana :
C
: Kapasitas (smp/jam)
CO
: Kapasitas dasar (smp/jam)
Fcw
: Faktor penyesuaian lebar jalan
FCsp
: Faktor penyesuaian pemisah arah
FCsf
: Faktor penyesuaian hambatansamping dan bahu jalans
Adapun nilai variabel-variabel yang termasuk dalam kapasitas, antara lain:
1) Faktor kapasitas dasar (Co) ditunjukkan dalam tabel 2.6 berikut ini :
Tabel 1. Kapasitas Dasar jalan Antar Kota
Tipe Jalan/
Tipe Alinyemen
4 lajur terbagi
Datar
Berbukit
Pegunungan
4 lajur tak terbagi
Datar
Berbukit
Pegunungan
2 lajur tak terbagi
Datar
Berbukit
Pegunungan
Kapasita Dasar
(smp/jam)
Keterangan
1900
1850
1800
Per lajur
1700
1650
1600
Per lajur
3100
3000
2900
Total 2 arah
45
2) Faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisah arah (FCSP) tercantum pada tabel 2.7
berikut ini :
Tabel 2. Penyesuaian Kapasitas akibat pemisah Arah
Pemisah arah SP % - %
Dua lajur (2/2)
Empat lajur (4/2)
Sumber : MKJI (1997)
50 - 50
1,00
1,00
55 - 45
0,97
0,975
60 - 40
0,94
0,95
65 35
0,91
0,925
70 - 30
0,88
0,90
3) Faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu lintas (FCw) ditunjukkan dalam
tabel 2.8 dibawah ini :
Tabel 3.Penyesuaian Kapasitas akibat Pengaruh Lebar Jalur Lalu Lintas
Tipe Jalan
Lebar Efektif Jalan
FCw
Empat - lajur Terbagi
Enam - lajur Terbagi
Per lajur
3,00
3,25
3,50
3,75
Per lajur
3,00
3,25
3,50
3,75
Total kedua arah
5
6
7
8
9
10
11
0,91
0,96
1,00
1,03
0,91
0,96
1,00
1,03
0,69
0,91
1,00
1,08
1,15
1,21
1,27
4) Faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping (FCSF) dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 4. Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Hambatan Samping
Tipe jalan
Kelas
hambatan
jalan
VL
L
4/2 D
M
H
VH
VL
L
2/2 UD
M
4/2 UD
H
VH
Sumber : MKJI (1997)
46
47
Tingkat kejenuhan
0,35
0,54
0,77
0,93
1,0
< 1,0
METODE PENELITIAN
Permasalahan
Pengumpulan Data
Geometrik Jalan
Jenis Hambatan Samping
Volume Lalu Lintas
Jenis Kendaraan
Studi Literatur
Kapasitas Jalan
Tingkat Pelayanan
Kinerja Jalan
Analisa Pembahasan
Geometrik Jalan, Volume Arus Lalu Lintas, Komposisi Kendaraan,
Hambatan Samping, Kapasitas Jalan, Tingkat Pelayanan, Kinerja Jalan,
dan Pengaruh Pembuatan Media Jalan
Kesimpulan dan Saran
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
48
3,75
Bahu jalan
2,50
7,50
Gambar 2. Penampang Melintang Ruas Jalan Kondisi Existing (tipe jalan 2/2 UD)
Dengan kondisi existing kami mengasumsikan jalan tersebut beroperasi pada
saat penelitian, sehingga jumlah kendaraan dan tingkat hambatan yang terjadi mengacu
pada hasil penelitian. Kondisi Jalan Peterongan pada waktu penelitian adalah jalan tipe
4/2 D (empat lajur-dua arah terbagi), dengan lebar efektif jalur lalu lintas 10,00 m, lebar
per lajur 2,50 m. Trotoar dengan lebar bagian selatan jalan sebesar 1,30 m dan bagian
utara jalan sebesar 1,30 m. bagian tepi dan tengah dipasang kerb untuk memisahkan
antara jalur lalu lintas dan trotoar atau median dengan tinggi 20 cm. Dari kedua arah
tersebut dipisahkan oleh median dengan lebar 0,70 m, beda tinggi dengan jalur lalu
lintas sebesar 20 cm.
49
Data geometrik Jalan Peterongan kondisi baru-1 dapat dilihat pada gambar 2.
trotoar
median
trotoar
2,50
1,30
5,00
2,50
0,70
2,50
5,00
1,30
1.
Existing
2/2 UD
Lentur
7,50
Lebar Lajur
Lalu Lintas
Efektif
Ws (m)
3,75
2.
Baru-1
4/2
Lentur
10,00
2,50
No.
Kondisi
Ruas Jalan
Tipe
Jalan
Perkerasan
Jalan
Lebar Jalur
Efektif
Wc (m)
Lebar
Bahu
Efektif
Ws (m)
3,00
1,00
50
3000
2632
2587
2434 2442
2500
2474
2428
2249
2280 2289
2130
2000
1938
1851
1829
2056 2059
1924 1969
1909
1944 1954
1764
1824 1867
1656
1500
1738
1800
1446
1369
1520
1444
1442
1374
1169
1112
1120
1000
908
676
500
1056
944
704
479
647
496 447 431
431
619
417
0
06.00-07.00-08.00 -09.00-10.00- 11.00-12.00- 13.00- 14.00-15.00- 16.00-17.00- 18.00- 19.00-20.00- 21.00- 22.00-23.00- 24.00-01.00- 02.00-03.00- 04.00- 05.00- 06.00
Waktu
Keterangan :
Jalan baru
Jalan Existing
Gambar 4. Volume Lalu Lintas Rata-Rata Harian
Tabel 9. Komposisi Kendaraan dan Prosentase Arus Lalu Lintas
Jalan Peterongan Pada Jam Puncak
No
Total
1.
18,0
18,7
36,7
2.
4,0
3,8
7,8
3.
3,2
4,1
7,3
4.
4,6
2,6
7,2
5.
19,2
21,8
41,0
49
51
100
Jumlah Total
Sumber: Data Olahan
50
51
Jombang Surabaya
40
30
Surabaya Jombang
20
Total
10
0
Kend.
Ringan
(LV)
Kend.
Sedang
(MHV)
Truck
Besar
(LT)
Bus
Besar
(LB)
Sepeda
Motor
(MC)
Faktor
Bobot
Frekwensi kejadian
Pejalan Kaki
0,6
127/jam/200m
76
0,8
151/jam/200m
120
Kendaraan lambat
0,4
118/jam
47
1,0
158/jam/200m
158
603
401
Frekuensi
Berbobot
Total frekwensi berbobot diatas adalah 401. Frekwensi berbobot kejadian di jalan
Peterongan tersebuat termasuk dalam kategori tingkat hambatan samping sangat tinggi
(VH) dengan kondisi dekat perkotaan dan kegiatan pasar/perniagaan.
Kapasitas Ruas Jalan
Kapasitas Ruas Jalan Peterongan Kondisi Existing
Kapasitas pada segmen jalan tersebut pada jam puncak adalah 2998 smp/jam,
dengan volume arus lalu lintas pada jam puncak sebesar 2407 smp/jam. Keadaan
tersebut menunjukkan bahwa daya tampung segmen Jalan Raya Peterongan terhadap
volume arus lalu lintas dalam tingkat membahayakan atau rawan terjadi kemacetan,
52
Parameter
Nilai
1.
3100
2.
1,04
3.
0,93
4.
1,00
2998
Parameter
Nilai
1.
1900
2.
0,91
3.
0,90
4.
1,00
1556
Kapasitas total yang dapat ditampung oleh jalan Peterongan pada jam puncak untuk dua
kondisi, sebagai berikut:
Kondisi Existing Tipe 2/2 UD
= 2407 smp/jam
Kondisi baru Tipe 4/2 D
= 2591 smp/jam
Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan (Fv)
Nilai Kecepatan arus bebas kendaraan ringan yang terjadi di segmen Jalan
Peterongan sebagai berikut :
Kondisi Existing (2/2 UD)
= 58 km/jam
Kondisi Baru (4/2 D)
= 65 km/jam
53
Volume
Lalu lintas
(smp/jam)
Kapasitas
(smp/jam)
2407
2591
2998
6224
Kecepatan
(km/jam)
40
60
Indeks
Pelayanan
Jalan
C
A
54