Kelas I
Alat kesehatan yang kegagalan atau salah penggunaannya
tidak menyebabkan akibat yang berarti. Penilaian untuk alat
kesehatan ini dititikberatkan hanya pada mutu dan produk.
Kelas IIa
Alat kesehatan yang kegagalannya atau salah penggunaannya dapat
memberikan akibat yang berarti kepada pasien tetapi
tidak menyebabkan kecelakaan yang serius. alat kesehatan ini
sebelum beredar perlu mengisi dan memenuhi persyaratan yang
cukup lengkap untuk dinilai tetapi tidak memerlukan uji klinis.
PerMenkes No 1184/MenKes/Per/X/2004
Kelas IIb
Alat kesehatan yang kegagalannya atau salah penggunaannya dapat
memberikan akibat yang sangat berarti kepada pasien tetapi tidak
menyebabkan kecelakaan yang serius. Alat kesehatan ini sebelum
beredar perlu mengisi dan memenuhi persyaratan yang lengkap
termasuk analisa resiko dan bukti keamanannya untuk dinilai tetapi
tidak memerlukan uji klinis.
Kelas Ill
Alat kesehatan yang kegagalan atau salah penggunaannya dapat
memberikan akibat yang serius kepada pasien atau perawat/
operator. Alat kesehatan ini sebelum beredar perlu mengisi formulir
dan memenuhi persyaratan yang lengkap termasuk analisa resiko
dan bukti keamanannya untuk dinilai serta memerlukan uji klinis.
PerMenkes No 1184/MenKes/Per/X/2004
Tissue makan
Cotton bud
Paper towel
Tissue dan kapas lainnya
PerMenkes No 1184/MenKes/Per/X/2004
PEMBERSIH
a. Pembersih peralatan
dapur
b. Pembersih kaca
c. Pembersih lantai
d. Pembersih porselen
e. Pembersih kloset
f. Pembersih mebel
g. Pembersih karpet
h. Pembersih mobil
i. Pembersih sepatu
j. Penjernih air
k. Pembersih Iainnya
PerMenkes No 1184/MenKes/Per/X/2004
PEWANGI
a. Pewangi ruangan
b. Pewangi telepon
c. Pewangi mobil
d. Pewangi kulkas
e. Pewangi lainnya
PerMenkes No 1184/MenKes/Per/X/2004
Alat kesehatan dan/atau PKRT yang akan diimpor, digunakan dan/atau diedarkan di
wilayah Republik Indonesia harus terlebih dahulu memiliki izin edar, kecuali
terhadap alat kesehatan dan/atau PKRT yang sangat dibutuhkan karena alasan
tertentu atau diproduksi oleh perusahaan rumah tangga.
Alat kesehatan dan/atau PKRT yang mendapat izin edar harus memenuhi kriteria
sebagai berikut :
keamanan dan kemanfaatan alat kesehatan, yang dibuktikan dengan melakukan
uji klinis dan/atau bukti-bukti lain yang diperlukan;
keamanan dan kemanfaatan PKRT dibuktikan dengan menggunakan bahan yang
tidak dilarang dan tidak melebihi batas kadar yang telah ditentukan sesuai
peraturan dan/atau data klinis atau data lain yang diperlukan; dan
mutu, yang dinilai dari cara pembuatan yang baik dan menggunakan bahan
dengan spesifikasi yang sesuai dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
PerMenkes No 1190/MENKES/PER/VIII/2010
PREMARKET
CONTROL
PRODUK
Menjamin keamanan,
mutu dan efektifitas
alat kesehatan
Menjamin ketersediaan
teknologi alat kesehatan
dan penggunaan yang tepat
guna serta terjangkau.
Melindungi masyarakat
terhadap resiko
penggunaan dan
penyalahgunaan alat
kesehatan
*1
Regulasi
*2
*3
POSTMARKET
CONTROL
NEED ASSESSMENT
USE
*4
HTM
Keterangan:
*1: UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
*2: PP No. 72 Tahun 2008 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
*3: Permenkes No. 1189 Th 2010 tentang Sertifikat Produksi Alat Kesehatan dan PKRT
Permenkes No. 1190 Th 2010 tentang Ijin Edar Alat Kesehatan dan PKRT
Permenkes No. 1191 Th 2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan dan PKRT
*4: Permenkes No.363 Th 1998 tentang Pengujian dan kalibrasi pada sarana pelayanan kesehatan
PROCUREMENT
USER
MAINTENANCE
Alat
kesehatan
(Alkes) dan
perbekalan
kesehatan
rumah
tangga
(PKRT)
Australian Standards
International Standards Organization (ISO)
World Trade Organization (WTO)
Medical Device
any instrument, apparatus, implement, machine, appliance, implant, software,
material, or other similar or related article intended by the manufacturer to be
used, alone or in combination, for human beings for one or more of the specific
purpose(s) of :
1) diagnosis, prevention, monitoring, treatment or alleviation of disease,
2) diagnosis, monitoring, treatment, alleviation of, or compensation for, an injury,
3) investigation, replacement, modification, or support of the anatomy or of a
physiological process,
4) supporting or sustaining life,
5) control of conception,
6) disinfection of medical devices, and
which does not achieve its primary intended action in or on the human body by
pharmacological, immunological or metabolic means, but which may be assisted
in its intended function by such means
.
The sterilization assurance level (SAL)
Sterility testing of medical devices is required during the sterilization
validation process as well for routine quality control
SAL for blood contact devices 10-6 and 10-3 for non blood contact devices
3 general methods for sterility testing (USP):
1) Membrane Filtration;
room delivers laminar flow air which has been filtered through
microbial retentive High Efficiency Particulate Air (H.E.P.A.) filters.
Qualifying assays
must be performed prior to sterility testing:
The Suitability Test (Growth Promotion Test) support
the growth of less than 100 viable microorganisms
according to the incubation parameters (time,
temperature)
Fluid D containing
peptide digest of
animal tissue enriched
with polysorbate 80
Bioburden Test
Population of viable microorganisms on or in product
and/or a package
Bioburden Test
Microorganisms on surgical instruments
Contact plating
Contact plating
Contact plating
Contact plating
Analisis Logam
Komposisi logam penyusun diidentifikasi dengan metallografi
kombinasi scanning electron microscopy, energy dispersive
spectroscopy, microfocus x-ray, x-ray tomography, differential
scanning calorimetry, FT-IR
,
and white light interferometry
Selain itu perlu juga diidentifikasi logam
(umumnya Electropolished
yang meliputi uji rasio
ketebalan pelapis
Alat kesehatan tidak boleh memiliki
kontaminan logam asing
pelapis
stainless steel)
krom-besi dan
Thermal Analysis
- Digunakan untuk mengidentifikasi kapasitas panas, transisi atau
suhu perubahan fase dan titik lebur
- Umum digunakan pada bahan polimer, plastik & kaca
- Differential scanning calorimetry (DSC)
pada suhu 60oC to 500oC meliputi:
Tg Glass Transition Temperature yakni
suhu saat bahan amorf atau kristal berubah
menjadi fase yang lunak menyerupai karet
saat
fraktografi
Biological evaluation
for mucosal membrane contact devices
intended for permanent contact.
Specifically, the following testing is required:
testing for genotoxicity
testing for cytotoxicity
testing for irritation and delayed-type
hypersensitivity
testing for subacute and subchronic toxicity
Clinical evaluation
minimum of the total number of menstrual cycles at least 10,000, the
number of women completing (at least 400 for the 1st, 2nd year and 200 for
the 3rd
pregnancy rate 2 per 100 woman-years during the 1st year as calculated
by life-table analysis;
expulsion rate < 10 per 100 woman-years during the 1st year as calculated
by life-table analysis
Intrauterine
Contraceptive Device
(IUD)
Analysis of IUD
Materials testing
Dimensions
Flexibility test
Sterility
Visual Assessment
Critical visible defects
Dimension
Materials testing
Frame from lowdensity polyethylene
(LDPE) contain
barium sulphate
15-24% (USP grade)
ash determination
Cu-OFE (99.99%
pure Cu)
Materials testing
passes USP class II extraction limits for plastics
density in the range of 0.910 to 0.925 g/cm3
natural in colour
melt flow index in the range > 1.0 to 10 gram per 10 min
at 190 C with a 2.16 kg load
Test for tissue reactions by intramuscular implantation in
rabbits for at least 72 hours)
in vitro tests
Breaking strength
The breaking force for
T frame greater than
9.5 Newton.
The strength of the
thread is 2.0 lbs,
equivalent to 0.907 kg,
or 8.89 N
Temperature during
testing shall be 23 2
C.
AQL of 1.0 on
Inspection Level G-1.
Flexibility test
the test is required since poor frame flexibility might affect the
clinical acceptability of the device
Flexibility test
Sterility test
Bacillus subtilis spore strips containing 106 spores per
strip inserted into 10 packages during sterilization and
cultured for 10 days;