Anda di halaman 1dari 6

Promotif, Vol.4 No.

2, April 2015 Hal 80-85

Artikel II

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT


DI RUANG RAWAT JIWA RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROPINSI
SULAWESI TENGAH
Bernadeth Rante
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu
ABSTRAK
Lingkungan kerja yang kondusif memungkinkan tumbuh kembangnya inovasi
dan kreatifitas sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi, sehingga dapat
memotivasi perawat dalam bekerja dengan lebih baik. Tujuan penelitian
adalahdiketahui hubungan lingkungan kerja dengan motivasi kerja perawat di ruang
rawat jiwa RSD Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan crossectional,
adapun jumlah sampel yaitu yaitu 60 responden, yaitu semua perawat jiwa yang
bertugas di ruang rawat jiwa RSD Madani Propinsi Sulawesi Tengah dijadikan
responden. Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan
bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa lingkungan kerja perawat yang
mendukung lebih besar kemungkinan dapat membuat motivasi kerja yang tinggi pada
perawat, dengan proporsi 75%, dibanding motivasi kerja yang rendah. Sedangkan
lingkungan kerja perawat yang tidak mendukung lebih kecil kemungkinan dapat
membuat motivasi kerja yang tinggi pada perawat, dengan proporsi 25%, dibanding
motivasi kerja yang rendah.
Hasil uji statustik diperoleh ada hubungan bermakna antara lingkungan kerja
dengan motivasi kerja perawat, dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Lingkungan kerja
yang mendukung berpeluang 9 kali untuk dapat dapat membuat motivasi kerja yang
tinggi pada perawat, dibanding lingkungan kerja yang tidak mendukung
Disarankan pada kepala ruangan dan perawat di RSD Madani Propinsi
Sulawesi Tengah, dapat tetap menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan
harmonis, sehingga dapat memotivasi para perawat untuk dapat melaksanakan tugas
dengan baik.
Kata Kunci: Lingkungan kerja dan Motivasi kerja
PENDAHULUAN
Produktivitas kerja merupakan
tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian untuk memenuhi keinginan
konsumen. Produktivitas dimulai dari
kebutuhan pelanggan dan berakhir pada
persepsi pelanggan. Hal ini dapat
diimplementasikan
interaksi
antara
Pelanggan dan berakhir antara karyawan
dan Pelanggan yang mencakup; a)
Ketepatan waktu, berkaitan dengan
memberikan
tanggapan
terhadap
keperluan-keperluan
Pelanggan.
b)
Penampilan karyawan, berkaitan dengan
kebersihan dan kecocokan dalam

berpakaian.
c)
Kesopanan
dan
tanggapan terhadap keluhan, berkaitan
dengan bantuan yang diberikan dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang
diajukan pelanggan (Dharma, 2005)
Menjadi Kewajiban bagisetiap
pemimpin organisasi untuk menciptakan
motivasi kerja bagi para karyawannya,
karena motivasi kerja merupakan faktor
yang
diyakini
mendorong
dan
mempengaruhi semangat kerja karyawan
dapat dengan baik. Seorang manajer
juga dituntut agar memberikan suasana
kerja yang baik dan menyenangkan juga

80

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 80-85

dijamin keselamatan kerja,


karyawan akan termotivasi.

Artikel II

sangat bergantung pada keterampilan


dan kecekatannya dalam beradaptasi
dengan lingkungan yang makin cepat.
Lingkungan
kerja
yang
kondusif
memungkinkan tumbuh kembangnya
inovasi dan kreatifitas sumber daya
manusia (SDM) dalam organisasi atau
perusahaan (Triguno, 2000).
Berkaitan dengan lingkungan kerja
dengan
motivasi
kerja
perawat,
direncanakan penelitian ini dilakukan di
RSD Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
Ditinjau dari visi RSD Madani Propinsi
Sulawesi Tengah, yaitu Terdepan dalam
pelayanan prima dengan unggulan
pelayanan kesehatan jiwa di Propinsi
Sulawesi
Tengah.
Dibutuhkan
pelayanan yang menyeluruh dari semua
komponen Rumah Sakit. Motivasi kerja
perawat merupakan salah satu aspek
yang ikut menentukan tercapainya visi
Rumah Sakit. Jumlah perawat di Rumah
Sakit Jiwa Madani Palu sebanyak 153
orang yang menempati bidang tugas
lebih banyak di ruang rawat inap yaitu
sebanyak 146 orang diantaranya 60
orang bertugas di ruang perawatan jiwa
yaitu terdiri dari ruang mangga 16 orang,
Manggis 9 orang, Salak 8 orang, Srikaya
8 orang, Apel 11 orang dan Anggur 12
orang. Perawat mempunyai peranan
yang sangat menentukan kualitas
pelayanan Rumah Sakit,
Berdasarkan latar belakang di atas
penulis perlu melakukan penelitian
mengenai hubungan lingkungan kerja
dengan motivasi kerja perawat di ruang
rawat jiwa RSD
Madani Propinsi
Sulawesi Tengah.

sehingga

Pelayanan
kesehatan
yang
komprehensif salah satu sarana yang
menyediakan
pelayanannya
adalah
RumahSakit, yang mana Rumah Sakit
merupakan bagian yang amat penting
dari suatu sistem kesehatan. Dalam
jaringan kerja pelayanan kesehatan,
Rumah Sakit menjadi simpul utama yang
berfungsi sebagai pusat rujukan. Rumah
Sakit adalah organisasi yang bersifat
padat karya, padat modal, padat
teknologi dan padat keterampilan.
Mengelola sumberdaya yang ada di
Rumah Sakit merupakan tugas yang
rumit dan penuh tantangan (Azwar A,
1996).
Peranan tenaga perawat dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan
sangatlah penting, khususnya sebagai
tenaga pelaksana pelayanan kesehatan
yaitu Perawat relatif lebih banyak jika
dibandingkan dengan tenaga kesehatan
lainnya, maka wajarlah jika kinerja
perawat sangat berperan untuk menjadi
penentu bagi citra rumah sakit, karena itu
kinerja
perawat
harus
senantiasa
dipertahankan
dan
ditingkatkan
seoptimal mungkin, serta perlu mendapat
dukungan (Aditama Y, 2000).
Kinerja perawat merupakan salah
satu aspek yang ikut menentukan
tercapainya visi Rumah Sakit. Mengingat
perawat sebagai sumber daya manusia
terpenting dalam menjalankan roda suatu
Rumah
Sakit
yang
memberikan
pelayanan 24 jam dalam sehari, serta
mempunyai kontak yang konstan dengan
pasien, sehingga dalam meningkatkan
kinerja perawat di Rumah Sakit jiwa
Madani
Palu
dibutuhkan
adanya
lingkungan kerja yang mendukung.
Lingkungan kerja yang kurang
kondusif akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan organisasi. Perubahan
situasi yang terjadi hampir setiap saat,
baik kondisi internal maupun kondisi
eksternal membuat jajaran pimpinan
harus selalu jeli mencermatinya. Hal ini

METODE PENELITIAN (Methods)


Jenispenelitianiniadalahanalitikdenganpe
ndekatan Cross Sectional. Adapun
jumlah sampel adalah semuaperawat
yang bertugas di ruangrawatjiwa RSD
MadaniPropinsi
Sulawesi
Tengah
(ruangMangga, Manggis, Salak, Srikaya,
AnggurdanApel)
yang
berjumlahsebanyak
60
orang
dijadikanresponden.Analisis
data
menggunakan uji statistik dengan

81

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 80-85

Artikel II

menggunakan metode Chi Square (X)


pada 0,05.

Propinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini


dilaksanakan pada bulanDesember2014.

HASIL (result)
1. Analisis Uivariat
Hasil penelitian dalam bentuk data
Pada penelitian ini, hasil analisis
primer diperoleh melalui wawancara
univariat akan menggambarkan variabel
langsung
pada
responden
independen
lingkungan
kerja
dan
denganmenggunakankuesionermengenai
variabel
dependen
motivasi
kerja
lingkungan kerja dengan motivasi kerja
perawat di ruang rawat jiwa RSD Madani
perawat di ruang rawat jiwa RSD Madani
Palu.
adalah
sebagai
berikut:
Tabel 1
DistribusiMenurutLingkunganKerjaPerawat Di RuangRawatJiwa
RSD MadaniPropinsi Sulawesi Tengah
Lingkungan Kerja

Mendukung

32

53,3

TidakMendukung

28

46,7

60
100
Jumlah
Sumber: Data Primer 2014
Berdasarkan tabel 1 di atas, dari 60 responden yang menyatakan lingkungan
kerja mendukung lebih banyak yaitu 32 responden (53,3%) dan yang menyatakan tidak
mendukung sebanyak 28 responden (46,7%)
Tabel 2
DistribusiMenurutMotivasiKerjaPerawat Di RuangRawatJiwa
RSD MadaniPropinsi Sulawesi Tengah
MiotivasiKerja

MotivasiTinggi

31

51,7

MotivasiRendah

29

48,3

Jumlah
Sumber: Data Primer 2014

60

100

2. Analisis Bivariat.
a.Hubungan Lingkungan Kerja
Dengan Motivasi Kerja
Perawat Di Ruang Rawat
Jiwa RSD Madani Propinsi
Sulawesi Tengah

Berdasarkantabel 2 di atas,
dari 60 responden yang memiliki
motivasi kerja tinggi lebih banyak yaitu
31 responden (51,7%) dan yang
memiliki
motivasi
kerja
rendah
sebanyak 29 responden (48,3%)

82

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 80-85

Artikel II

Tabel 3
Hubungan Lingkungan kerja dengan Motivasi Kerja Perawat
Di Ruang Rawat Jiwa RSD Madani Propinsi Sulawesi Tengah

Lingkungan
Kerja

Motivasi kerja
Motivasi
Motivasi
Tinggi
Rendah
f
%
f
%

Total
n

P
value

OR
95 % CI

0,000

9,0

Mendukung

24

75,0

25,0

32

Tidakmenduku
ng

25,0

21

75,0

28

Jumlah

31

51,7

29

48,3

60

(2,79 29,036)

Sumber: Data Primer 2014


Pada
tabel
3
di
atas
menunjukkan, bahwa lingkungan kerja
perawat yang mendukung lebih besar
kemungkinan dapat membuat motivasi
kerja yang tinggi pada perawat, dengan
proporsi 75%, disbanding motivasi kerja
yang rendah. Sedangkan lingkungan
kerja perawat yang tidak mendukung
lebih kecil kemungkinan dapat membuat
motivasi kerja yang tinggi pada perawat,
dengan proporsi 25%, disbanding
motivasi kerja yang rendah.
Berdasarkan
hasil
ujiChi
Squarenilai p = 0,000 (p < 0,05) berarti
secara statistic ada hubungan bermakna
antara lingkungan kerja dengan motivasi
kerja perawat. Nilai Odds Ratio (OR) = 9
yang artinya lingkungan kerja yang
mendukung berpeluang 9 kali untuk
dapat dapat membuat motivasi kerja
yang tinggi pada perawat, dibanding
lingkungan kerja yang tidak mendukung.
PEMBAHASAN
Hubungan Lingkungan Kerja Dengan
Motivasi Kerja Perawat Di Ruang
Rawat Jiwa RSD Madani Propinsi
Sulawesi Tengah
Hasil
analisis
univariat
menunjukkan, bahwa responden yang
menyatakan
lingkungan
kerja
mendukung lebih banyak yaitu 32
responden (53,3%) dibanding yang

menyatakan lingkungan kerja tidak


mendukung (tabel .1). Hasil analisis
bivariat menunjukkan, bahwa lingkungan
kerja yang mendukung lebih besar
kemungkinan dapat membuat motivasi
kerja yang tinggi pada perawat, dengan
proporsi 75%, dibanding yang memiliki
motivasi kerja rendah. Sedangkan
lingkungan kerja yang tidak mendukung
lebih kecil kemungkinan dapat membuat
motivasi kerja yang tinggi pada perawat,
dengan proporsi 25%, dibanding yang
memilikimotivasikerjarendah (tabel 3)
Menurut
peneliti,
hal
ini
disebabkan karena lingkungan kerja
yang mendukung seperti, peraturan dan
kebijaksanaan
yang
berhubungan
dengan keperawatan jiwa mempermudah
perawat
dalam
bekerja,
gagasanbarudalam pelaksanaan asuhan
keperawatan jiwa mudah dilakukan,
perawat mempunyai kewenangan untuk
memecahkan
masalah
asuhan
keperawatan jiwa pada pasien yang
dirawat. Peraturan, fasilitas dan tenaga
perawat yang ada di Rumah Sakit
Daerah Madani Propinsi Sulawesi
Tengah memenuhi standar pelayanan
keperawatan
jiwa,
pembagian
tanggungjawab pelaksanaan asuhan
keperawatan jiwa pada pasien di Rumah
Sakit Jiwa jelas, perawat merasakan

83

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 80-85

Artikel II

memotivasi para perawat untuk


dapat melaksanakan tugas dengan
baik.
2. Peneliti selanjutnya, perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan
variabel yang yang lebih luas.

jalinan hubungan yang baik antara


sesama tenaga perawatan dan dengan
tenaga kesehatan lain, ada rasa saling
mempercayai dan saling menghargai,
Perawat selalu diberi kesempatan untuk
mengambil inisiatif dalam melaksanakan
asuhan keperawatan jiwa pada pasien,
Di Rumah Sakit Daerah Madani tercipta
hubungan yang harmonis antara atasan
(kepala ruangan) dengan para perawat
yang menjadi stafnya, Sikap teman
sekerja
sangat
menujang
dalam
pelaksanaan tugas sebagai perawat dan
Atasan selalu memberikan bimbingan
kepada bawahan, dapat membuat
motivasi kerja yang tinggi pada perawat.
Sebaliknya jika lingkungan kerja yang
tidak mendukung dapat membuat
motivasi kerja perawat menjadi rendah.
Secara statistik ada hubungan bermakna
antara lingkungan kerja dengan motivasi
kerja perawat.
Indriani (2004) menjelaskan,
lingkungan kerja merupakan suatu
kondisi, suasana dan keharmonisan yang
memberikan pengaruh terhadap individu
sumber daya manusia baik dari dalam
diri dan dari luar diri manusia
mengembangkan lingkungan kerjanya.
Lingkungan kerja identik dengan kondisi
yang dihadapi di lapangan kerja atau
bidang kerja, yang secara operasional
memberikan pengaruh terhadap motivasi
kerjanya.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih peneliti sampaikan
kepada Direktur Poltekes Palu, Kepala
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi
Tengah, Direktur RSD MadaniPropinsi
Sulawesi
Tengah,
dan
seluruhperawatyang
ada
di
RSD
MadaniPropinsi Sulawesi Tengah yang
menjadi
responden,
yang
telah
membantu
kelancaran
pelaksanaan
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aditama
Y,
2000,
Manajemen
Administrasi Rumah Sakit,
Universitas
Indonesia
Press, Jakarta
Azwar A, 2006 Pengantar Administrasi
Kesehatan, Bina Rupa
Aksara, Jakarta
--------, 2003, Metodologi Penelitian
Kedokteran
dan
Kesehatan
Masyarakat,
Bina Rupa Aksara, Jakarta
Engine, 2008, Tugas Pokok Perawat,
http:
//
pdf,search.engine.com (25
Juni 2014).
Handoko, 2008, Manajemen, BPFE,
Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Kusnanto, 2004, Pengantar Profesi dan
Praktek
Keperawatan
Profesional, EGC, Jakarta.
Notoatmodjo,
2010,
Metodologi
Penelitian
Kesehatan,
Rineka Cipta, Jakarta.
Nursalam,
2001,
Pengantar Riset
Keperawatan,
EGC,
Jakarta.
RSD Madani , 2014, Profil RSD Madani
Propinsi Sulawesi Tengah
2013, Palu.

KESIMPULAN (Conclusion)
Ada hubungan bermakna antara
lingkungan kerja dengan motivasi kerja
perawat,
Lingkungan
kerja
yang
mendukung berpeluang 9 kali untuk
dapat dapat membuat motivasi kerja
yang tinggi pada perawat, dibanding
lingkungan kerja yang tidak mendukung.
SARAN (Suggestion)
1. Diharapkan pada kepala ruangan
dan perawat di Rumah Sakit Jiwa
Madani Propinsi Sulawesi Tengah,
dapat tetap menciptakan lingkungan
kerja
yang
mendukung
dan
harmonis,
sehingga
dapat

84

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 80-85

Artikel II

Stoner, J.A.F, 2000, Manajemen, Jilid I,


PT. Prenhalindo, Jakarta.
Triguno,
2000,
Budaya
Kerja
(
Menciptakan Lingkungan Yang
Kondusif Untuk Meningkatkan
Produktifitas Kerja ), PT. Goldel
Terayon Press, Jakarta.

Wijono,

85

1997,
Manajemen
Kepemimpinan
dan
Organisasi
Kesehatan,
Airlangga University Press,
Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai