Anda di halaman 1dari 7

1PLASENTAPREVIADefinisi

Adalah plasenta yang berimplantasi di atas atau sangat dekat dengan ostiumuteri internal.
1
Implantasi plasenta yang normal ialah pada dinding depan, dinding belakangrahim, atau di
daerah fundus uteri.
2
Epidemiologi
Kejadian plasenta previa bervariasi antara 0,3-0,5% dari seluruh kelahiran.Dari seluruh kasus
perdarahan antepartum, plasenta previa merupakan penyebab yangterbanyak. Oleh karena itu,
pada kejadian perdarahan antepartum, kemungkinan plasenta previa harus dipikirkan lebih
dahulu.
2
Klasifikasi
Plasenta previa dibagi berdasarkan kemungkinan implantasinya:
1
1.
Plasenta previa totalis: seluruh ostium uterin internal tertutup oleh plasenta.2.
Plasenta previa parsialis: sebagian ostium uterin internal tertutup jaringan plasenta.3.
Plasenta previa marginalis: tepi plasenta terletak pada bagian pinggir ostiumuterin internal.4.
Plasenta letak rendah: implantasi plasenta pada segmen bawah uterus sehinggaletak tepi plasenta
sangat dekat dengan ostium uterin internum.5.
Vasa previa : Pembuluh daraf fetus berjalan melewati membran dan terletak pada ostium uterin
internal.Penentuan macamnya plasenta previa bergantung pada besarnya pembukaan,misalnya
plasenta previa marginalis pada pembukaan 2 cm dapat menjadi plasenta previa lateralis pada
pembukaan 5 cm. Begitu pula plasenta previa totalis pada pembukaan 3 cm, dapat menjadi
lateralis pada pembukaan 6 cm. Oleh karena itu, penentuan macamnya plasenta previa harus
disertai dengan keterangan mengenai besarnya pembukaan, misalnya plasenta previa lateralis
pada pembukaan 5 cm.
2
Dengan kemajuan diagnostik, plasenta previa dapat dibedakan dengan jelasdari plasenta letak
rendah. Bila plasenta previa sentralis ditegakkan secara
2
ultrasonografi pada trimester terakhir kehamilan, kita tidak perlu lagi melakukan pemeriksaan
klinis di kamar operasi dan operasi dapat segera dilakukan.
2
Etiologi

Plasenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan-keadaan yangendometriumnya kurang


baik, misalnya karena atrofi endometrium atau kurang baiknya vaskularisasi desidua.
2
Keadaan ini bisa ditemukan pada :
2
1.
Multipara, terutama jika jarak antara kehamilannya pendek.2.
Mioma uteri.3.
Kuretase yang berulang.4.
Umur lanjut.5.
Bekas seksio sesarea.6.
Perubahan inflamasi atau atrofi, misalnya pada wanita perokok atau pemakaikokain. Hipoksemi
yang terjadi akibat karbon monoksida akan dikompensasidengan hipertrofi plasenta. Hal ini
terjadi terutama pada perokok berat (lebihdari 20 batang sehari).Keadaan endometrium yang
kurang baik menyebabkan plasenta harus tumbuhmenjadi luas untuk mencukupi kebutuhan
janin. Plasenta yang tumbuh meluas akanmendekati atau menutup ostium uteri internum.
2
Endometrium yang kurang baik juga dapat menyebabkan zigot mencari tempatimplantasi yang
lebih baik, yaitu di tempat yang rendah dekat ostium uteri internum.Plasenta previa juga dapat
terjadi pada plasenta yang besar dan yang luas, seperti padaeritroblastosis, diabetes mellitus, atau
kehamilan multipel.
2
Manifestasi klinis
2
1.
Gejala yang terpenting ialah
perdarahan tanpa nyeri
.Perdarahan pada plasenta previa disebabkan pergerakan antara plasenta dandinding rahim.
Setelah bulan ke-4 terjadi regangan pada dinding rahim karenaisi rahim tumbuh lebih cepat
dibandingken dengan rahim, akibatnya istmusuteri tertarik menjadi bagian dinding korpus uteri
yang disebut segmen bawahrahim. Perdarahan pada plasenta previa terjadi karena terlepasnya
pasenta daridasarnya. Perdarahan pada plasenta presia bersifat berulang-ulang.
3
2.

Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada kutub bawahrahim sehingga
bagian terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul.3.
Sering disertai kelainan letak karena ukuran panjang rahim berkurang.
Komplikasi
Kemungkinan infeksi nifas besar karena luka plasenta lebih dekat padaostium, dan merupakan
port d entre
yang mudah tercapai. Lagi pula, pasien biasanya anemis karena perdarahan sehingga daya
tahannya lemah.
2
Juga harus dikemukakan bahwa pada plasenta previa mungkin sekali terjadi perdarahan
pascapersalinan karena :
2
1.
Kadang-kadang plasenta lebih erat melekat pada dinding rahim (plasentaakreta).2.
Daerah perlekatan luas.3.
Kontraksi segmen bawah rahim kurang sehingga mekanisme penutupan pembuluh darah pada
insersi plasenta tidak baik.Bahaya untuk ibu pada plasenta previa, yaitu :
2
1.
Syok hipovolemik.2.
Infeksi-sepsis.3.
Emboli udara (jarang).4.
Kelainan koagulopati sampai syok.5.
Kematian.Sedangkan bahaya untuk anak, yaitu :
2
1.
Hipoksia.2.
Anemi.3.
Kematian.

Diagnose
Dari anamnesis didapat perdarahan tanpa keluhan nyeri dan perdarahan berulang. Pada perabaan
fornises teraba bantalan lunak pada presentasi kepala.Pemeriksaan dalam pada plasenta previa
hanya dibenarkan bila dilakukan di kamar operasi yang telah siap untuk melakukan operasi
segera.
2
4
Diagnosis plasenta previa (dengan perdarahan sedikit) yang diterapiekspektatif ditegakkan
dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG). Dengan pemeriksaan USG transabdominal ketepatan
diagnosisnya mencapai 95-98%.Dengan USG transvaginal atau transperineal (translabial),
ketepatannya akan lebihtinggi lagi. Penggunaan
magnetic resonance imaging (MRI)
masih terasa sangatmahal pada saat ini.
2
Dengan bantuan USG, diagnosis plasenta previa/letak rendah sering kali sudahdapat ditegakkan
sejak dini sebelum kehamilan trimester ketiga. Namun, dalam perkembangannya dapat terjadi
migrasi plasenta. Sebenarnya, bukan plasenta yang
berpindah, tetapi dengan semakin berkembangnya segmen bawah rahim, plasenta
akan ikut naik menjauhi ostium uteri internum.
2
Sikap untuk segera mengirim pasien ke rumah sakit (yang mempunyai fasilitasoperasi) tanpa
lebih dulu melakukan pemeriksaan dalam atau pemasangan tamponsangat dihargai, hal ini
didasarkan atas kenyataan bahwa :
2
1.
Perdarahan pertama pada plasenta previa jarang membawa maut.2.
Pemeriksaan dalam dapat menimbulkan perdarahan yang hebat.

DAFTAR PUSTAKA
1.
Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD.Williams
Obstetrics. 23
rd
edition. Philladelphia : McGraw-Hill Education; 2009.2.
Sastrawinata S, Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, editor. Obstetri Patologi:Ilmu Kesehatan
Reproduksi. Edisi II. Jakarta : EGC ; 2004.3.
Krisnadi SR, Mose JC, Effendi JS. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri danGinekologi
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin. Bandung ; 2005.

Terapi
Pengobatan plasenta previa dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu :
2
1.
Terminasi
Kehamilan segera diakhiri sebelum terjadi perdarahan yang membawamaut, misalnya :
kehamilan cukup bulan, perdarahan banyak, parturien, dananak mati (tidak selalu).a.
Cara vaginal yang bermaksud untuk mengadakan tekanan pada plasenta,yang dengan demikian
menutup pembuluh-pembuluh darah yang terbuka(tamponade pada plasenta). Dilakukan pada

plasenta letak rendah, plasenta marginalis atau plasenta previa lateralis di anterior (dengan
anak letak kepala). Dilakukan oksitosin drip disertai pemecahan ketuban. b.
Dengan seksio sesarea, dimaksudkan untuk mengosongkan rahim hinggarahim dapat
berkontraksi dan menghentikan perdarahan. Seksio sesarea juga mencegah terjadinya robekan
serviks yang agak sering terjadi pada persalinan per vaginam. Dilakukan pada keadaan plasenta
previa dengan perdarahan banyak, plasenta previa totalis, plasenta previa lateralis di posterior,
plasenta letak rendah dengan anak letak sungsang.
5
2.
Ekspektatif
2
Dilakukan apabila janin masih kecil sehingga kemungkinan hidup di dunialuar baginya kecil
sekali. Dahulu ada anggapan bahwa kehamilan dengan plasenta previa harus segera diakhiri
untuk menghindarkan perdarahan yangfatal. Namun, sekarang ternyata
terapi menunggu
dapat dibenarkan denganalasan sebagai berikut :1.
Perdarahan pertama pada plasenta previa jarang fatal.2.
Untuk menurunkan kematian bayi karena prematuritas.Syarat bagi terapi ekspektatif ialah bahwa
keadaan ibu dan anak masih baik (Hb-nya normal) dan perdarahan tidak banyak.Pada terapi
ekspektatif, pasien dirawat di rumah sakit sampai berat anak 2500 gr atau kehamilan sudah
sampai 37 minggu. Selama terapi ekspektatif diusahakan untuk menentukan lokalisasi plasenta
dengan pemeriksaan USGdan memperbaiki keadaan umum ibu.Jika kehamilan 37 minggu telah
tercapai, kehamilan diakhiri menurut salahsatu cara yang telah diuraikan.Penderita plasenta
previa juga harus diberikan antibiotik mengingatkemungkinan terjadinya infeksi yang besar
disebabkan oleh perdarahan dantindakan-tindakan intrauterin.Jenis persalinan apa yang kita pilih
untuk pengobatan plasenta previa dankapan melaksanakannya bergantung pada faktor-faktor
sebagai berikut :1.
Perdarahan banyak atau sedikit.2.
Keadaan ibu dan anak.3.
Besarnya pembukaan.4.
Tingkat plasenta previa.5.
Paritas.Perdarahan yang banyak, pembukaan kecil, nullipara, dan tingkat plasenta previa yang
berat mendorong kita melakukan seksio sesarea. Sebaliknya, perdarahanyang sedang/sedikit,
pembukaan yang sudah besar, multiparitas dan tingkat plasenta previa yang ringan, dan anak
yang mati cenderung untuk dilahirkan per vaginam.Pada perdarahan yang sedikit dan anak yang
masih kecil (belum matur)dipertimbangkan terapi ekspektatif.Perlu diperhatikan bahwa sebelum

melakukan tindakan apapun pada penderita plasenta previa, harus selalu tersedia darah yang
cukup.
6
Cara-cara vaginal terdiri dari :1.
Pemecahan ketuban.Dapat dilakukan pada plasenta letak rendah, plasenta previamarginalis, dan
plasenta previa lateralis yang menutup ostium kurang darisetengah bagian. Pada plasenta previa
lateralis yang plasentanya terdapat disebelah belakang, lebih baik dilakukan seksio sesarea
karena dengan pemecahan ketuban, kepala kurang menekan pada plasenta. Hal inidisebabkan
kepala tertahan promontorium, yang dalam hal ini dilapisi lagioleh jaringan plasenta.Pemecahan
ketuban dapat menghentikan perdarahan karena :a.
Setelah pemecahan ketuban, uterus mengadakan retraksi hinggakepala anak menekan pada
plasenta. b.
Plasenta tidak tertahan lagi oleh ketuban dan dapat mengikutigerakan dinding rahim hingga tidak
terjadi pergeseran antara plasenta dan dinding rahim.Jika his tidak ada atau kurang kuat setelah
pemecahan ketuban, dapatdiberikan infus pitosin. Jika perdarahan tetap ada, dilakukan seksio
sesarea.2.
Versi Braxton Hicks.Tujuan dari perasat Braxton Hicks ialah untuk mengadakan
tamponade plasenta dengan bokong dan untuk menghentikan perdarahan dalam
rangkamenyelamatkan ibu.Versi Braxton Hicks biasanya dilakukan pada anak yang sudah
matiataupun masih hidup. Mengingat bahayanya, yaitu robekan pada serviks dan pada segmen
bawah rahim, perasat ini tidak mempunyai tempat lagi di rumahsakit yang besar. Akan tetapi,
dalam keadaan istimewa, misalnya jika pasien berdarah banyak, anak sudah meninggal dan kita
mendapat kesulitanmemperoleh darah atau kamar operasi masih lama siapnya maka cara
BraxtonHicks dapat dipertimbangkan.Syarat untuk melakukan versi Braxton Hicks ialah
pembukaan yangharus dapat dilalui oleh 2 jari supaya dapat menurunkan kaki.3.
Cunan Willett-Gauss.Tujuannya ialah untuk mengadakan tamponade plasenta dengankepala.
Kulit kepala anak dijepit dengan cunam Willett-Gauss dan diberati
7
dengan timbangan 500 gr. Perasat ini sekarang hampir tidak pernah dilakukanlagi.

Anda mungkin juga menyukai