Ho 1
Ho 1
Mata Kuliah
: Promosi Kesehatan
SKS
: 2 SKS (1T.1P)
Topik
: Upaya promosi
Sub Topik
2. Upaya
: 120 menit
Dosen
: Nefy Puspitasari
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan kembali serta
memberikan contoh kasus mengenai upaya promosi kesehatan pada bayi, balita, dan remaja, ibu hamil. Ibu
bersalin, ibu nifas dan mnyusui, PUS dan WUS serta wanita menopause/klimakterium.
Referensi
1. Syafrudin, Yudhia. 2009. Promosi Kesehatan untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media.
hlm: 19-22.
2. Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. . 2007
3. http://norlinaolfahsst.blogspot.com/2012/05/promosi-kesehatan-dalam-praktek.html
Pendahuluan
Kesehatan adalah hak azasi manusia dan merupakan investasi juga merupakan karunia tuhan, oleh
karenanya perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Factor perilaku dan lingkungan mempunyai peranan
sangat dominan dalam
Indonesia sehat. Masalah perilaku menyangkut kebiasaan, budaya, dan masalah masalah lain yang tidak
mudah diatasi. Untuk itu perlu peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk hidup sehat,
perlunya pengembangan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dan untuk itu diperlukan peningkatan
upaya promosi kesehatan.
Promosi kesehatan merupakan bagian atau cabang dari ilmu kesehatan, juga mempunyai dua sisi yaitu
ilmu dan seni, dari sisi seni yaitu praktisi atau aplikasi promosi kesehatan, merupakan penunjang bagi
program-program kesehatan lain. Artinya setiap program kesehatan perlu ditunjang atau dibantu oleh
promosi kesehatan.
Agar promosi kesehatan dapat berjalan secara sistematis, terarah dan terencana sesuai konsep promosi
kesehatan bahwa individu dan masyarakat bukan hanya sebagai objek/sasaran yang pasif menunggu tetapi
juga sebagai pelaku maka perlu pengelolaan program promosi kesehatan mulai dari pengkajian, perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pemantauan dan penilaian
Uraian Materi
Pengertian promosi kesehatan adalah proses atau upaya pemberdayaan masyarakat untuk dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatannya secara mandiri dalam melindungi kesehatan diri dan
lingkungannya, dengan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta menciptakan iklim
untuk berkembang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Pengertian lain mengatakan bahwa adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat
yang didukung oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan.
Menurut piagam Ottawa adalah suatu proses / upaya agar masyarakat agar mampu untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatannya.
B. LINGKUP PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
I.
PADA BAYI
Bayi adalah masa dimana usia 0-1 tahun. Penyesuaian sepanjang rentang hidup pada masa bayi
yaitu belajar memakan makanan padat, belajar berjalan, berbicara, belajar mengendalikan
pembuangan kotoran tubuh, mempelajari perbedaan jenis kelamin dan tata caranya, mempersiapkan
diri untuk membaca dan belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Promosi Kesehatan Pada Bayi :
Beberapa promosi kesehatan yang dilakukan dalam menangani bayi baru lahir yaitu sebagai
berikut :
a. Pencegahan Infeksi
Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harus dilakukan pada bayi,
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi. Tujuan dari pencegahan infeksi untuk menurunkan
resiko terjangkit atau terinfeksi mikroorganisme yang menimbulkan penyakit-penyakit
berbahaya.
Tindakan-tindakan pencegahan infeksi dalam pelayanan asuhan kesehatan bertujuan untuk
:
1.
2.
Menurunkan resiko penularan penyakit yang mengancam jiwa (hepatitis dan HIV/AIDS).
Memastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan untuk bayi,
dalam keadaan bersih.
Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama payudaranya dengan mandi setiap hari
(putting tidak boleh disabun).
Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan memastikan orang-orang yang
memegang bayi sudah mencuci tangannya
Ketakutan dan kekhawatiran ibu tentang bagaimana perawatan tali pusat membuat mereka
enggan melakukan perawatan dengan baik. Oleh sebab itu, upaya promosi kesehatan sangat
diperlukan untuk membimbing ibu bagaimana perawatan tali pusat yang baik dan benar.
Langkah-langkah perawatan pusar bayi adalah :
Ganti pembalut pusar bayi dengan kain kasa baru. Tidak perlu panik melihat tetesan darah
yang kemudian menghitam, terutama di minggu pertamanya. Pada saat ini, pusar bayi yang
baru lahir biasanya masih tampak seperti luka.
Kenakan popok dengan cara melipat bagian atasnya menjauhi pusar untuk menghindari
rembesan urin mengenai pusar.
Jaga kebersihan area pusar dan sekitarnya, serta upayakan selalu dalam keadaan kering.
Agar tali pusar lebih cepat lepas, gunakan kain kasa pada bagian pusar yang terus dibalut
sehingga mendapat udara cukup.
Agar praktis, kenakan popok dan atasan dari bahan kaos yang longgar.
c. ASI ekslusif
ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0 6 bulan tanpa diberikan
makanan atau minuman tambahan selain obat untuk terapi ( pengobatan penyakit ).
ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik
fisik, psikologi sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi , hormon, unsur kekebalan
pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi.
Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan. ASI adalah sebuah cairan
tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam
melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi dalam air susu ibu berada
pada tingkat terbaik dan air susu memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda.
Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari sari makanan yang mempercepat
pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan system saraf.
Manfaat ASI antara lain :
Mudah dicerna
ASI mengandung zat zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
Bermanfaat untuk kecerdasan, karena mengandung asam lemak dan asam amino yang penting
untuk perkembangan otak.
Kontak langsung antara ibu dengan bayi akan membentuk ikatan kasih sayang yang bisa
membantu pertumbuhan dan perkembangan psikologis bayi.
d. Makanan tambahan
Makanan tambahan berguna sebagai asupan nutrisi selain susu yang biasa di minum oleh
bayi. Umumnya makanan tambahan diberikan ketika bayi telah mencapai usia 6 bulan sebab pada
kondisi ini bayi telah mampu mencerna makanannya namun dalam tekstur yang lembut.
Untuk memberikan makanan tambahan, ibu harus memilih jenis makanan yang mudah
untuk dicerna oleh si kecil dan memiliki kandungan vitamin dan mineral yang cukup. Makanan
pendamping ASI ini diperlukan oleh bayi sebagai proses pertumbuhannya hingga tahap
selanjutnya. Pada saat itu bayi tengah aktif dan perkembangan tubuh dan otaknya pun semakin
meningkat, untuk itulah makanan tambahan sangat diperlukan.
6 bulan
: 2 x 6 sdm peres
7 bulan
8 bulan
: 3 x 8 sdm peres
9 bulan
: 3 x 9 sdm peres
10 bulan
: 3 x 10 sdm peres
11 bulan
: 3 x 11 sdm peres
Beri makanan selingan 2 x sehari diantara waktu makan ( buah, biskuit, kue)
bayi baru lahir gampang sakit. kalau sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan bisa
meninggal.
dengan mengetahui tanda bahaya, bayi akan cepat mendapat pertolongan sehingga dapat
mencegah kematian.
Berikut beberapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam mengenali kegawatan pada bayi
tidak mau menyusu/ memuntahkan semua yang diminum. ini tandanya bayi terkena infeksi
berat.
bayi kejang.
bayi lemah, bergerak hanya jika dipegang. ini tandanya bayi sakit berat.
Napas bayi < 40 x / menit atau > 60 x menit. Keadaan ini menandakan sesak nafas.
Bayi merintih atau tangisan melengking kuat. Hal ini bisa menandakan bayi sakit berat.
pusar kemerahan sampai dinding perut. Hal ini menandakan keadaan infeksi
bayi diare, mata cekung, tidak sadar, jika kulit dicubit akan lambat kembali. Hal ini tandanya
bayi kekurangan cairan yang berat dan bisa menyebabkan kematian.
kulit bayi terlihat kuning. kuning pada bayi bahaya, jika muncul pada : hari pertama dan > 14
hari setelah dilahirkan
f. Imunisasi
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan
vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tetentu.
Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukkan zat anti yang dimasukkan ke
dalam tubuh melalui suntikan ataupun peroral
Tujuan Imunisasi
Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat mencegah
penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit.
Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit
sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi
kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Manfaat Imunisasi
1. Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau
kematian.
2. Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong
pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanakkanak yang nyaman.
3. Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, mrnciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan
pembangunan negara.
Imunisasi BCG merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi
walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG. TBC yang berat contohnya adalah TBC pada
selaput otak, TBC milier pada seluruh lapangan paru, atau TBC tulang. Vaksin BCG
merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan.
Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah 1 dosis sejak lahir sebelum umur 3 bulan.
Vaksin BCG diberikan melalui intradermal/intracutan. Efek samping pemberian imunisasi
BCG adalah terjadinya ulkus pada daerah suntikan, limfadenitis regionalis, dan reaksi
panas.
2. Hepatitis B
3. Polio
4. DPT
Imunisasi DPT merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
difteri, pertusis dan tetanus. Vaksin DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun
kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya, namun masih dapat merangsang
pembentukan zat anti (toksoid).
Frekuensi pemberian imuisasi DPT adalah 3 dosis. Pemberian pertama zat anti terbentuk
masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-organ
tubuh membuat zat anti. Pada pemberian kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup.
Imunisasi DPT diberikan melalui intramuscular.
Pemberian DPT dapat berefek samping ringan ataupun berat. Efek ringan misalnya terjadi
pembengkakan, nyeri pada tempat penyuntikan, dan demam. Efek berat misalnya terjadi
menangis hebat, kesakitan kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang,
encephalopathy, dan syok.
5. Campak
g. Memandikan Bayi
Memandikan adalah suatu cara membersihkan tubuh seseorang dengan cara menyiram,
merendam diri dalam air.
Tujuan Memandikan Bayi adalah untuk membersihkan tubuh bayi . Sebaiknya memandikan
bayi ditunda sedikitnya dalam 6 jam setelah kelahiran bayi. Memandikan bayi dalam beberapa jam
pertama kehidupan dapat mengarah pada kondisi hipotermi dan sangat membahayakan keselamatan
bayi.
Dalam minggu minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari dipagi hari. Jika perlu sore
hari cukup dibersihkan dari kulit yang basah atau keringat.
Jadwal mandi bayi tidak sebanyak orang dewasa. Jika telah dilakukan pembersihan yang baik
di tempat-tempat tertentu saat mengganti popok atau menyusui, sebenarnya bayi tidak perlu
dimandikan setiap hari. Ibu hanya perlu selalu membersihkan wajah, leher, dan bokong dengan
handuk atau busa basah. Jika memungkinkan, anda boleh memandikan bayi setiap hari,terutama jika
cuaca panas. Tidak ada waktu yang tepat kapan bayi harus dimandikan. Namun, memandikan bayi
sebelum tidur dapat membuatnya rileks sehingga memudahkannya tidur. Hindari memandikan bayi
sebelum atau sesudah makan karena perut yang tertekan akan membuatnya mumtah. Sebenarnya
hanya dua hal yang perlu diperhatiakan saat merencanakan kapan waktu memandikan bayi, yaitu:
1) Sebelum menyusui biasanya lebih baik daripada sesudahnya.
10
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum memandikan bayi.
11
Bila ada kotoran, bersihkan dengan bola kapas dan air hangat
Menyeka bayi dengan waslap basah dari kepala, leher, dada, tangan, perut, puggung, kaki,
bokong, dan genetalia.
Menyeka dengan waslap yang telah diberi sabun mulai dari kepala, leher, dada, tangan, perut,
punggung, kaki, bokong, dan genetalia
Mengangkat tubuh bayi dengan cara memasukan tangan kiri ke bawah leher bayi hingga
pergelangan tangan berada di bawah leher, tiga jari berada di bawah ketiak kiri bayi dan ibu
jari serta telunjuk dibagian bahu kiri. Tangan kanan memegang bokong bayi melalui kedua
paha bayi.
Membersihkan bekas sabun di tubuh bayi mulai dari kepala, leher, dada, tangan, perut dengan
tangan kanan ibu.
Menelungkupkan bayi diatas tangan kiri, jari-jari dibawah ketiak kanan bayi.
Membersihkan bekas sabun di tubuh bayi mulai dari punggung, bokong, kaki, dan tangan ibu.
Mengangkat bayi dan letakkan diatas handuk bersih, lembut, dan kering.
Mengeringkan tubuh bayi mulai dari kepala, leher, dada, tangan, perut, punggung, kaki,
bokong, dan genetalia.
II.
12
berhitung, mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tata nilai, belajar menyesuaikan diri
dengan teman-teman seusianya, membangun sikap yang sehat, mengenl diri sendiri sebagai makhluk
yang sedang tumbuh, mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum,
dan mencapai kebebasan pribadi.
Promosi Kesehatan Pada Anak Balita Adalah :
a. Gizi pada balita
Gizi seimbang adalah pengaturan makanan yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan
tubuh dalam jumlah seimbang untuk proses pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan
tubuh
Berikan anak balita sayuran dan buah-buahan berwarna untuk mencegah kebutaan.
13
dibutuhkan untuk perkembangan kecerdasan. Konsumsi lemak yang dianjurkan pada balita
adalah 15-20% dari energi total. Kelebihan lemak akan menyebabkan obesitas dan penyempitan
pembuluh darah, terutama pembuluh darah jantung dan otak. Sementara kekurangan lemak
berakibat kegagalan pertumbuhan, baik fisik maupun kecerdasannya.
Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral berfungsi sebagai pemelihara dan pengatur aktivitas metabolisme dalam
tubuh. Umumnya vitamin dan mineral dijumpai pada sayur dan buah-buahan.Proses tubuh tidak
akan berjalan lancar bila tidak ada vitamin yang larut di dalam air ( vitamin B kompleks dan C)
seerta mineral-mineral penting seperti zat besi, yodium, kalsium, dan lain-lain. Anak yang sulit
makan sayur atau buah akan mengalami defisiensi vitamin dan mineral. Dalam jangka panjang
defesiensi ini akan mengganggu metabolisme pencernaan makanan di dalam tubuh. Berbagai
hasil penelitian ilmiah membuktikan vitamin dan mineral memberi efek nyata dalam melindungi
sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dari berbagai penyebab kerusakan yang akan menurunkan
fungsi-fungsinya.
Berikan anak balita 1 kapsul vitamin A takaran tinggi setiap 6 bulan untuk mencegah kebutaan
akibat kekurangan vitamin A.
Air sebagai pelarut zat gizi
Air dibutuhkan tubuh untuk berbagai aktivitas dalam tubuh. Asupan air untuk balita sekitar
1000-1500 ml, dalam bentuk minuman, sayur, buah, jus, dan lain-lain.
b. Tumbuh kembang balita
Pemeriksaan dan penimbangan anak dilaksanakan setiap bulan untuk menjamin kesehatan,
perkembangan termasuk kecerdasan dan pertumbuhan anak.
Berbicara, bermain dan memperlihatkan kasih sayang penting bagi pertumbuhan jasmani,
mental dan emosi anak.
Anak balita yang tumbuh dan berkembang dengan baik akan menjamin kelangsungan
hidup yang lebih besar .
Infeksi dan gangguan saluran napas, Gangguan pernapasan lainnya adalah asma.
Pencetusnya bisa karena pilek dan selesma, terlalu banyak bergerak, udara dingin,
perubahan emosi, asap rokok, perubahan cuaca, dan alergi (udara, debu rumah, bulu
14
binatang, makanan, dan sebagainya.). Namun, yang paling sering ialah alergi. Ada kalanya
gabungan beberapa pencetus asma dapat menimbulkan serangan. Misalnya, ketika sedang
berlari-lari anak tidak terserang asma. Tetapi kalau berlari-lari saat cuaca dingin, serangan
asma timbul.
Ketika terserang asma, anak diberi obat yang diresepkan dokter. Jika anak sulit bernapas
sampai tak mampu menelan makanan, bibir dan lidah kebiruan, segera saja hubungi
dokter. Obat asma sebenarnya bersifat sementara. Kalau pencetusnya ada, sesak napas
akan berulang. Jadi, langkah pencegahan terbaik, bebaskan anak dari segala pencetusnya.
Selain itu, anak-anak sering tidak luput dari serangan batuk, yang juga merupakan gejala
suatu penyakit. Misalnya karena gangguan pada saluran pernapasan. Meski demikian,
batuk yang berlebihan bisa sangat mengganggu, bahkan mengakibatkan berbagai
komplikasi.
Diare. Penyebab diare umumnya makanan. Bisa karena keracunan makanan atau karena
kuman dalam makanan. Jika makanannya beracun, gejala utamanya muntah, baru diikuti
diare. jika karena kuman pada makanan, biasanya diare dulu baru kemudian muntah. diare
merupakan keadaan gawat darurat sehingga harus segera ditanggulangi sebelum kondisi
dehidrasi terjadi, yaitu pertama-tama dengan memberikan banyak minum. Pemberian susu
formula dan jus dihentikan sementara. Berikan oralit pada anak balita yang terkena
penyakit mencret atau diare dan tetap memberikan asupan nutrisi yang seimbang. buah
dihentikan sementara. Namun, ASI tetap dilanjutkan. Larutan gula garam dibuat dengan
perbandingan dua sendok teh gula pasir dan setengah sendok teh garam untuk segelas air
putih. Larutan ini, diberikan sedikitnya setengah gelas tiap kali anak muntah atau buang
air besar. Bisa juga diberikan satu sendok makan setiap lima menit, sampai anak dapat
buang air kecil secara normal.
Air tajin selain cepat dicerna, juga mengandung kadar glukosa cukup tinggi, yang akan
mempermudah penyerapan elektrolit. Selain itu dua macam poliglukosa dalam tepung
tajin dapat menyebabkan feses lebih padat. Keuntungan lain air tajin adalah adanya
kandungan proteinnya, yaitu 7 10 %. Sedangkan garam oralit tidak mengandung protein.
Demam.
15
Anak dikatakan demam, jika suhu tubuhnya di atas 37,5oC. jika ini terjadi, tidurkan anak
dalam ruang ber-AC atau berkipas angin. Kenakan pakaian yang tipis. Jangan diselimuti
dengan selimut tebal (kecuali jika anak menggigil) karena justru akan meningkatkan suhu
tubuh. Parasetamol biasa dipakai dan aman untuk anak dan bayi. Selain obat turun panas,
berikan banyak minum ketika terserang demam seperti air putih, susu, air jeruk, sari buah,
atau kaldu hangat. Dengan begitu anak akan mudah berkeringat sehingga suhu tubuh
menurun. Seka keringat pada tubuhnya dengan handuk basah, bedaki seluruh tubuh, dan
gantilah pakaiannya dengan yang kering supaya merasa segar.
Untuk menurunkan suhu tubuh bisa dibantu dengan mengompres kening dengan lap atau
handuk basah. Selama suhu tubuhnya masih tinggi, kompres tetap perlu. Upaya
menurunkan suhu tubuh ini perlu untuk mencegah terjadinya kejang-kejang .
d. Mencegah anak mengalami kecelakaan karena pada masa balita anak akan menjadi aktif untuk
bergerak sehingga berisiko untuk terjadinya keceklakaan saat bermain di dalam rumah maupun di
luar rumah. Seperti terjatuh, dan terkena siraman air panas. Dalam hal ini, peran orang tua sangat
dibutuhkan untuk mengawasi anaknya saat bermain.
III.
PADA REMAJA
Masa remaja merupakan masa transisi atau perubahan dari masa anak-anak ke masa dewasa yang
diawali masa pubertas, pada masa ini terjadi perubahan-perubahan yang berlangsung cepat dalam hal
perubahan fisik, kognitif dan psikososial/tingkah laku. Tendensi tingkah laku pasif dan aktifitas yang
lebih mengarah kedalam diri sendiri
Tujuan dari promosi kesehatan pada remaja adlalah untuk memberikan edukasi akurat dan
komprehensif tentang seksualitas . eksploitasi atau risiko aktivitas seksual mungkin menjadi masalah
16
kesehatan dan sosial seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual meliputi
HIV/AIDS.
Promosi kesehatan pada remaja
a. Perubahan fisik/biologis sesuai dengan remaja putra/putri
Para remaja diberikan informasi ini agar mereka dapat mengetahuin dan memahami perubahan yang
terjadi pada tubuhnya serta mampu memahami fungsi dari setiap perubahan yang dialami.
b. Kenakalan remaja
Free sex dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang
Hubungan seksual remaja dan penyalahgunaan obat-obatan merupakan masalah besar dalam
disiplin ilmu kedokteran. Seks bebas ini banyak memiliki dampak seperti kehamilan tidak
diinginkan, unsafe abortion, penyakit menular seksual dan HIV / AIDS.
Pencegahan Sebelum terjadi kehamilan
Menjaga kesehatan reproduksi dengan jalan melakukan hubungan seksual yang bersih dan aman
Menghindari multipartner
Mempergunakan KB remaja, diantaranya kondom, pil, dan suntikan agar terhindar dari
kehamilan yang tidak diinginkan
Meningkatkan iman dan taqwa kepada tuhan YME sesuai ajaran masing- masing
Membiarkan tumbuh kembang sampai lahir, sekalipun tanpa ayah yang jelas dan selanjutnya
menjadi tanggung jawab Negara. Berdasarkan ha Negara bayi dapat dialihkan haknya kepada
orang lain. Mereka dinikahkan sehingga bayi yang lahir mempunyai keluarga yang sah
Dilingkungan Negara yang dapat menerima kehadiran bayi tanpa ayah, pihak perempuan
memeliharanya sebagai anak secara lazim
Dapat dilakukan terminasi kehamilan dengan berbagai teknik sehingga keselamatan remaja
dapat terjamin untuk menyongsong kehidupan normal sebagai mana mestinya.
Unsafe Abortion
17
Aborsi yang tidak aman ini bisa muncul ketika terjadi kehailan yang tidak diinginkan, dan
akibat dari kejadian ini dapat meningkatkan angka kematian dan kesakitan ibu serta bayi.
HIV/AIDS
Akibat dari pergaulan bebas yang terjadi di masa remaja akan memberi peluang bagi mereka
untuk timbulnya penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS. Pada promosi kesehatan ini penting
diberitahukan kepada remaja mengenai bahay HIV/AIDS serta cara penularannya sehingga
mereka dapat memhami bahanya dan dapat melindungi dirinya dari aacaman HIV/AIDS.
c. Perilaku Kesehatan Yang Beresiko Dan Tindakan Pencegahan Pada Remaja Perempuan
Beberapa remaja menggunakan perilaku yang beresiko agar dapat menampakkan kesehatan
mereka. Kasus kematian terbanyak pada remaja adalah kecelakaan yang tidak disengaja. Sekitar
80%
semua
kecelakaan
motor,yang
kedua
bunuh
diri,
ketiga
kematian
karena
neoplasma,cardiovaskuler dan penyakit kongenital. Dari beberapa ada satu dari empat remaja juga
beresiko tinggi terhadap tindakan kekerasan, PSM, kehamilan tidak disengaja, kekerasan antar
sesama dan tekanan disekolah.
Strategi untuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit remaja perempuan :
1. Letakkan pendidikan seksual dalam tatanan kehidupannya
2. Menganjurkan untuk menawarkan pendidikan seksualitas dan topik tentang seks yang
berhubungan issue saat ini
3. Menyediakan pendidikan seksualitas dengan mempercayai dan mengakui pasien sebagai
individu dan isu serta nilai dalam keluarga.
4. Khusus menyediakan,kepercayaan,budaya sensitif dan konseling yang tidak ternilai tentang
isu penting seksualitas (konseling umum,pencegahan kehamilan tidak diinginkan,strategi
pencegahan penyakit menular HIV/AIDS
5. Menyediakan konseling yang tepat atau pencerahan-pencerahan pada anak dan remaja dengan
isu khusus dan jadi perhatian (Gay, lesbian, biseksual anak muda)
6. Pelayanan ginekolgi rutin disediakan untuk remaja putri yang menjalani perilaku seksual.
Skrining untuk kanker serviks dan PMS akan diberikan pada perempuan yang menjalani
seksual aktif.
18
7. Menjadikan
pengetahuan
tentang
pentingnya
pendidikan
seksual
disekolah,institusi
Nutrisi
Makanan yang cukup kualitas dan kuantitas dengan menu seimbang dan porsi makan pada ibu
hamil harus ditambah sebanyak 1x lebih banyak dari porsi sebelum ibu hamil. Hal ini
dikarenakan kebuthan nutrisi ibu harus terbagi dengan kebutuhan nutrisi janin yang
dikandungnya sehigga kejadian IUGR akan gterhindar dan kejadian kekurangan energi pada ibu
hamil pun bisa dihindari.
energinya agara dapat bekerja sesuai dengan kemampuan dan jangan terlalu berlebihan.
19
Untuk mencapai hal tersebut diatas, maka ibu hamil dianjurkan untuk ememnuhi kebutuhan
olahraga baik itu senam hamil maupun yoga saat hamil.
ANC
Memeriksakan kehamilannya paling sedikit 4 kali. Untuk kesejahteraan janin dengan
memeriksakan secara teratur
Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman serta bagaimana proses
persalinan itu berlangsung.
20
Setiap ibu yang akan bersalin akan memiliki risiko untuk terjadinya komplikasi apabila tidak
dilakukan deteksi dini dengan baik, oleh sebab itu informasikan kepada ibu bahwa persalinan
yang aman dan bersih adalah di tempat pelayanan kesehatan dengan ditolong oleh tenaga
kesehatan.
Dukungan psikologis dan perhatian akan memberi dampak terhadap pola kehidupan sosial
(keharmonisan, penghargaan, pengorbanan, kasih sayang dan empati) pada wanita hamil dan aspek
teknis, dapat mengurangi aspek sumber daya (tenaga ahli, cara penyelesaian persalinan normal,
akselerasi, kendali nyeri dan asuhan kebidanan). Hal-hal tersebut dapat dilakukan oleh suami bersama
keluarga ibu atau bidan sebagai tenaga kesehatan melalui promosi kesehatan
V.
IBU BERSALIN
Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu bersalin meliputi persiapan persalinan, nutrisi dan cairan,
dukungan, kesejahteraan janin, keterlibatan keluarga serta mengurangi rasa sakit.
Dimana seorang ibu dalam masa bersalin yang dalam tahap dan fase dalam persalinan. Promosi
kesehatan ibu bersalin, yaitu:
1. Persiapan persalinan
Persiapan persalinan adalah upaya ibu dan kelurga untuk memepersiapkan persalinan yang ama
danbersih agar ibu dan bayi bisa lahir selamat dan sehat.
Dalam hal ini perlu diberikan informasi mengenai hal-hal yang harus dipersiapakan ibu menjelang
proses persalinananya, yaitu
a. Penolong
b. Baju ibu
c. Baju bayi
d. Kendaraan untuk mengantar ibu ke temapat bersalin
e. Uang untuk biaya persalinana dan keperluan lain yang berkaitan dengan persalinan
2. Nutrisi
Nutrisi saat proses persalinan dimulai adalah yang penting untuk emnjaga stamina ibu agar
mampu melewati proses persalinan dengan baik serta pada saat kala II ibu mempunyai tenaga/
dorongan meneran yang kuat sehingga tidak akan terjadi perpanjanagan kala II baik pada
21
multigravida maupun pada primigravida. Selain tiu, nutrisi pada saat persalianan juga membantu
menjaga kesejahteraan janin.
Oleh sebab ibu, pseorang bidan harus memberikan konseling dan promosi kesehatan menegnai
pentingnya nutrisi saat persalianan
3. Kebutuhan psikologis dan dukungan
Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan; berilah dukungan
dan yakini dirinya. Berikan informasi mengenai proses dan kemajuan persalinannya dan
dengarkan keluhannya dan cobalah untuk lebih sensitif terhadapa perasaannya
Bila ibu tampak kesakitan, berilah dukungan atau asuhan dengan:
a. Lakukan perubahan posisi
b. Anjurkan ibu tidur miring ke kiri
c. Sarankan ia untuk berjalan
d. Tawarkan pendamping persalinan (suami atau keluarganya)
e. Ibu diperbolehkan melakukan aktifitas sesuiai dengan kemampuannya
f. Mengajarkan teknik bernafas
VI.
22
Menjaga kebersihan alat genitalia dengan mencucinya menggunakan sabun dan air,
kemudian daerah vulva sampai anus harus kering sebelum memakai pembalut. Mengganti
pembalut minimal 3 kali sehari.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah membersihkselainan
daerah genitalia.
b. Pakaian
Sebaiknya baju yang digunakan harus longgar, dalam keadaan kering dan juga terbuat
dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak.
Pakaian dalam ibu harus diganti setiap kali kotor atau basah agar meningkatkan
kenyamana ibu dan mengurangi kejadian infeksi genitalia.
c. Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu biasanya akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga rambut menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal.
Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih kembali setelah beberapa bulan. Perawatan
rambut perlu diperhatikan oleh ibu dan hindari pengering rambut.
d. Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan
kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki,
betis, dan tangan ibu. Oleh karena itu, dalam minggu minggu pertama setelah melahirkan, ibu
akan merasa jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahaan mandi lebih sering
dan menjaga agar kulit tetap dalam keadaan kering.
23
2. Mobilisasi
Mobilisasi sangat bervariasi, tergantung pada komplikasi persalinan, nifas, atau sembuhnya
luka (jika ada luka). Jika tidak ada kelainan, lakukan mobilisasi sedini mungkin yaitu dua jam setelah
persalinan normal. Ini berguna untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina
(lokea).
3. Buang Air kecil
Pengeluaran urin akan meningkat pada 24-48 jam pertama sampai sekitar hari ke 5 setelah
melahirkan. Ini terjadi karena volume darah ekstra yang dibutuhkan waktu hamil tida diperlukan lagi
setelah persalinan.
Anjuran :
Tidak menahan BAK ketika ada rasa sakit pada jahitan, karena akan menyebabkan
terjadinya bendungan urin. Akibatnya akan mempengaruhi kontraksi rahim sehingga
pengeluaran lokea tidak lancar.
Mobilisasi dini
Sebaiknya pada hari kedua ibu sudah bias BAB, jika pada hari ketiga belum BAB, ibu bias
menggunakan pencahar yang terbuat dari suppositoria. Ini penting untuk menghindari
gangguan pada kontraksi uterus yang dapat menghambat pengeluaran lokea.
5. Istirahat
Anjurkan untuk mencegah kelelahan yang berlebihan, usahakan untuk rileks dan istirahat
yang cukup, termasuk saat bayi sedang tidur.
24
Putarkan dan dengarkan lagu lagu klasik pada saat ibu dan bayi istirahat untuk
menghilangkan rasa tegang dan lelah.
Ajari ibu teknik-teknik senam nifas, dan juga latihan memperkuat tonus otot vagina
(kegel).
7. Nutrisi
Anjurkan makanan dengan menu seimbang , bergizi untuk mendapatkan protein, mineral
dan vitamin yang cukup, memperoleh tambahan kalori 500 kalori setiap hari, berguna
untuk produksi ASI dan mengmbalikan tenaga setelah persalinan. Tidak mengkonsumsi
makanan yang mengandung alcohol.
8. Perawatan payudara
Perawatan payudara dilakukan secara rutin agar tidak terjadi pembengkakan akibat bendungan
ASI
Ajarkan teknik-teknik perawatan apabila terjadi gangguan pada payudara, seperti putting
susu lecet dan pembengkakan payudara.
9. Lingkungan hidup
25
Berintegrasi dan saling mendukung dengan pasangan dalam merawat dan mengasuh bayi
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan
ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jarinya kedalam vagina tanpa nyeri. Begitu ibu merasakan
aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai waktu
tertentu setelah 40 hari pasca persalinan. Keputusan tergantung kepada pasangan yang
bersangutan
Kerjasama dengan pasangan dalam merawat dan memberikan kasih sayang pada bayinya
sangat dianjurkan
Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air
26
Nasehatkan kepada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau
besar
Sarankan ibu untuk ganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari
Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh daerah luka
Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan, serta untuk tidur
siang atau beristirahat selagi bayi tidur
VII.
Berikan ASI kepada bayi sesering mungkin (sesuai kebutuhan ) tanpa memakai jadwal
27
Menyusui bayi setiap 2 jam, lama menyusui 10-15 menit setiap payudara
Bangunkan bayi, lepaskan baju yang menyebabkan bayi gerah dan duduk lah selama menyusui
Pastikan bayi menyusu dengan posisi menempel yang baik dan dengarkan suara menelan yang
aktif
Untuk ibu :
Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya dan mengoreksi setiap kali
terdapat kesalahan pada posisi penempelan
VIII.
28
upaya promosi kesehatan mengenai skrining kanker serviks perlu diampaikan untuk menurunkan
angka kejadian kenaker serviks.
4. Deteksi dini dan skrining keganasan payudara dengan SADARI dan mammografi
Kanker payudara merupakan pembunuh wanita no 2 setelah kanker serviks, dan hal ini
menimbulkan risiko kepada wanita yang sudah memasuki usia subur. Oleh sebab itum promosi
kesehatan mengenai deteksi dini dengan pemeriksaan payudara sendiri dan mamografi dianjurkan
kepada setiap wanita yang sudah memasuki usia subur.
IX. KLIMAKTERIUM / MENOPAUSE
Masa menopause merupaka fase yang selalu terjadi pada wanita yang menginjak umur 44 tahun
dan ditandai dengan berhentinya haid. Terkadang wanita belum siap menghadapi masa ini karena mereka
selalu beranggapan bahwa seorang wanita yang mengalamim menopause adalah wanita yang tidak
berguna.
Menopause adalah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir. Berhentinya haid dapat
didahului oleh siklus haid yang lebih panjang dengan perdarahan yang berkurang. Pada masa ini sering
muncul keluhan fisik maupun psikologis akibat adannya penurunan hormon estrogen dan progesteron.
Selain itu juga, wanita menopause sering mengalami penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit
jantung dan juga sering mengalami osteoporosis. Untuk itu, promosi kesehatan pada masa ini bertjuan
untuk memberikan informasi kepada wankita mengenai perubahan fisik dan psikologis yang terjadi serta
dampak dan cara penyelesaiannya.
Lingkup promosi kesehatan terhadap klimakterium/menopause meliputi:
a. Nutrisi
Untuk mencegah konsekuensi dari rendahnya kadar estrogen, selama masa transisi, sebaiknya
ubah pola hidup, termasuk pola makan. Konsumsilah zat gizi yang dapat mengurangi gejala
menopause serta mencegah masalah yang dapat timbul setelah menopause, seperti osteoporosis.
Salah satu makanan yang sangat dianjurkan adalah produk kedelai.
Pada tahun 1994, US National Institutes of Health (NIH) Consensus Panel merekomendasikan
bahwa semua wanita berusia diatas 40 tahun harus mengkonsumsi 1200 mg kalsium per hari dan
mereka yang tidak sedang dalam pemberian estrogen harus mengkonsumsi kalsium sebesar 1500 mg
29
perhari. Selain itu disarankan agar membatasi konsumsi softdrink oleh karena tingginya kadar
fosfor yang mempercepat osteoporosis.Selain itu, diet pasien harus rendah lemak jenuh dan
kolesterol namun juga harus tinggi karbohidrat yang komplek seperti biji-bijian, buah dan sayur.
Karsinoma payudara, kolon dan paru merupakan resiko penyakit yang dapat diderita oleh pasien
menopause. Terdapat sejumlah bukti bahwa diet yang mengandung vitamin antioksidan seperti A,C
dan EW serta beta caroten memiliki manfaat perlindungan terhadap penyakit tersebut. Selain itu
sejumlah makanan berserat perlu bagi penderita menopause yang sering mengalami sembelit.
b. Psikologis
Untuk mengawali promosi kesehatan, bidan sebelumnya harus mengetahui ketakutan-ketakutan
yang mungkin dialami pada masa menopause, misalnya secara fisik wanita sering merasa dirinya
tidak cantik lagi, berkulit keriput, berbadan bungkuk dan sebagainya. Secara biologis kekhawatiran
tidak mampu melayani suami karena dirasakan sakit saat berhubungan seksual.
Secara psikologis sering mengalami susah tidur sehingga mengganggu aktivitas di siang hari.
c. olah raga
untuk meningkatkan kesehatan dan menjaga kebugara serta mengurangi keluhan fisik dan psikologis,
olahraga ringan sangat dianjurkan untuk wanita menopause. Olahraga dapat mengurangi risiko
menopause karena menimbulkan efek positif, yaitu menghindarkan dari penyakit jantung serta paruparu. Latihan aerobik ringan seperti jalan kaki, bersepeda, dan berenang bisa jadi pilihan. Lakukan
olahraga ini sedikitnya 30 menit per hari.
d. kesehatan umum
pada periode menopause, seorang wanita banyak mengalami keluhan dan sering muncul penyakit
degeneratif. Oleh sebab itu pemeriksaan kesehatan umum dianjurkan untuk mendeteksi dan
mencegah keluhan fisik dari wanita tersebut. Pemeriksaan tersebut misalnya untuk deteksi dini
seperti
30
Cara mengatasi pada wanita yang berada pada fase menopause yaitu dengan pendekatan psikologis,
yaitu:
1. Menghindari perubahan kejiwaan
2. Memberikan perhatian khusus
3. Pengaturan dan penyesuaian nutrisi dan pola makan yang seimbang
4. Menghindari penuaan kulit terlalu cepat
5. Mempertahankan aktifitas fisik
6. Mempertahankan aktifitas seksual
7. Pengobatan dan hormon pengganti
8. Konsultasi dengan dokter
9. Melakukan kegiatan spiritual dan berpikir positif
10. Mengikuti program skreeening untuk keganasan seperti Tes IVA, pap smear maupun mamografi.
Kesimpulan
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses
pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi soSial budaya setempat
dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya bahwa
masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah dan gangguan kesehatan, memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan
kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan
perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk
membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan sebagainya).
31