FISIKA
PROBLEM
SET
SUPERINTENSIF 2013
Maka kelajuannya adalah :
v vx2 vy2
v(m/s)
10
v 30 2 (30) 2
v 30 2 m / s
5
t(s)
(1)
4
8
jarak yang ditempuh oleh benda hingga detik
ke-8 adalah 50 m
S = luas kurva
S = S1 + S2
S total 4 5 12 4 (5 10) 50
pada detik ke-2 percepatannya adalah 5 m/s2
pada detik ke-2 gerak benda adalah GLB,
percepatannya : a = nol
pada detik ke-5 benda bergerak lurus berubah
beraturan
garis miring menyatakan perubahan
kecepatan = GLBB
empat detik pertama benda bergerak dengan
percepatan konstan
selama 4 detik pertama percepatannya tidak
ada, a = nol
(2)
(3)
(4)
F=30 N
5 kg
mg sin 53o
53o
Gaya normal :
Fy 0
mg
mg cos 53o
N mg cos 53o 0
N 50 cos 53o
N 30 N
percepatan :
F ma
mg sin 53o F ma
50 0,8 30 5 a
a 2 m / s2
A
sudut elevasi : = 30
energi kinetik mula-mula : EKo = 600 joule
energi potensial di titik tertinggi adalah
D
kelajuan awal : vo = 50 m/s
membentuk sudut 53o
vx
50 m/s
vy
53o
Eko
30o
Ep mgh
v oy v o sin 50 sin 53 40 m / s
v 2 sin 2
E sin 2
Ep mg o
Ko
2g
v y 30 m / s
58
B
tangga yang panjangnya 3 m dan bermassa 15 kg
disandarkan pada dinding licin di atas lantai kasar.
Besar gaya penyangga dari dinding : NA =
gaya penyangga lantai : NB =
poros di titik A (di lantai) :
0
( v B ' v A ' )
1
(2 2)
v1 ' v 2 ' 4 ......(2)
persamaan (1) dan (2) di eliminasi maka :
vA = 1 m/s
vB = + 3 m/s
N A 100 N
Pada sumbu y :
Fy 0
NB W 0
A
kereta mainan diputar horizontal
seutas tali panjangnya : R = 0,5 m di atas meja.
Massa kereta : m = 2 kg
tegangan maksimal tali : T = 36 N.
Kelajuan maksimum yang dapat diberikan pada
kereta mainan adalah
mv 2
mv 2
Fsp
T
R
R
2 v2
36
0,5
v2 9
v 3m/s
D
Bila sebuah benda 2 kg dicelupkan ke dalam air
maka 20% bagiannya muncul di permukaan
berarti yang tenggelam 80% bagiannya
FA W 0
air gV W
8
100010 10
VW
32000
1066 kg / m 3
30
V adalah bagian yang tenggelam, maka bagian
yang muncul di permukaan fluida adalah bagian
F
silinder bermassa : m = 20 kg
jari-jari : r = 0,5 m
gaya konstan : F = 10 N
dari keadaan diam : vo = 0
Kecepatan sudut silinder setelah bergerak 2 detik
adalah
I
o t
F r 12 mr2
0 22
2 rad / s 2
W = 150 N
m ed
10 0,5 12 20 0,5
N B 150 N
T
mg
37o fg
NB W
NA
NB
4 rad / s
10
C
A2 = 10 cm2
v1 = 6 m/s
v2
debit : Q = 10 liter/detik
ujung bawah pipa dengan kelajuan : v1 = 6 m/s,
perbedaan tekanan antara kedua ujungnya adalah
(air = 1000 kg/m3)
59
13
T = 27 oC = 300 K v
T= 927oC = 1200 K ..
Kecepatan rms :
10 10 3 10 10 4 v 2
v 2 10 m / s
Maka perbedaan tekanan :
P1 gh 1 12 v 1 2 P2 gh 2 12 v 2 2
P1 P2 12 v 2 2 v 1 2
P1 P2 12 1000 10 2 6 2
v'
T'
1200
v
T
300
v' 2 v
Maka penambahan kecepatannya adalah v
B
14
105 Pa
212
70
t
32
t
-20
2
N
B
0
A
A
Konduksi
kB = 2 kA
di bagian sambungan berlaku :
QA QB
t
t
k A A A T k B A B T
LA
LB
k A 80 t 2k A t 5
80 t 2t 10
3t 90
5oC
V (m3)
t 72 o S
80oC
212 32 70 (20)
t 32
t (20)
180
90
t 32 t 20
2
1
t 32 t 20
t 32 2 t 40
12
3kT
m
v T
P1 P2 12 1000 64 32000 N / m 2
11
Q 0 15 10 5
Q 15 10 5
Q 1,5 10 6 joule
Q 1,5 MJ
t 30 o C
60
15
18
T2
300 T2
1950 6,5T2 T2
1950 7,5T2
T2
1950
260 K
7,5
T2 13o C
16
Cermin Cembung :
jari-jari kelengkungan : f = - 10 cm
bayangan berukuran seperempat kali dari tinggi
bendanya,
h = -1/4h s= - 1/4s
(tanda minus karena sifat bayangan cermin
cembung selalu maya, tegak diperkecil)
maka letak benda dari cermin adalah
1 1 1
f s s'
1
1
1
1
10 s ( 4 s)
1
1 4
3
10 s s
s
s 30 cm
17
s
s'
100 100
2,5
s'
100
2,5 0
s'
100
s'
40 cm
2,5
s merupakan jarak terjauh yang dapat dilihat
siswa ketika tidak menggunakan kacamata atau
disebut juga titik jauh mata. s negatif artinya
bayangan berada di depan mata.
19
Seorang hipermetropi
titik dekat pp = 50 cm
lup fokusnya = 12,5 cm
benda berada pada jarak : s = 10 cm
perbesaran anguler lup :
pp
M
s
50
M
10
M 5 kali
20
Mikroskop :
ok
oby
D
sob
Medium 1
Medium 2
Medium 3
Medium 4
Medium 5
2fob fob
sob
sok
d = sob + sok
sok
Mikroskop :
fob = 2 cm
fok = 20 cm
sob = 3 cm
mata normal berakomodasi maksimum
: sok = - 25 cm
panjang tabung : d = sob + sok
61
1
1
1
s ok f ob s ok '
1
1
1
s ob ' f ob s ob
1
1
9
20 (25) 100
1 1
s ob ' 2 3
s ok
s ob ' 6 cm
s ok 100
cm 11 19 cm
9
23
Difraksi kisi :
orde
terang pusat
1
9
layar
cm
80
f ok 4 cm
4
0,5 o
d sin k
maka :
sin
Yang paling lemah dilenturkan adalah yang sudut
difraksinya paling kecil, maka warna yang peling
lemah dilenturkan adalah warna dengan panjang
gelombang terkecil yaitu UNGU.
24
A (RALAT tg i = 4/3)
sinar datang
udara
ip
zat
cair
10o
22
sinar
terpolarisasi
sinar bias
Cahaya alamiah datang dari udara ke suatu zat
cair dengan sudut datang i (tg i = 43 ), maka
4 n2
3
1
n 2 1,33
(2) sudut pantul = sudut datang = 53
(3) sudut bias adalah .
n 1 sin i n 2 sin r
1 sin 53o 1,33 sin r
4
5
43 sin r
sin r
3
5
r 37 o
(4) sinar terbias juga mengalami polarisasi,
SALAH sinar yang terpolarisasi hanya
yang dipantulkan saja
62
25
27
Q 12,04 10 23 1,6 10 19
Q 1,9 10 coulomb
5
26
4 r 2
2
3
r 4r
3r 8 2r
r 8 m (dari q 1 )
Maka posisinya berada di x = - 9 m
28
10 cm
-1nC
+
+1nC
q1
q2
W 3 newton
maka gaya tegangan tali adalah resultannya :
T F W
2
9 cm
+1nC
9 cm
VA V1 V2 V3
VA
VA
kq1 kq 2 kq 3
r1
r2
r3
(9 109 )(1 10 9 )
T = 9 2 + 32 = 3 10 newton
9 10 2
(9 109 )(1 10 9 )
9 2 10 2
(9 109 )(1 10 9 )
9 10 2
VA 100 70 100
VA 130 volt
63
29
Beda fase :
XL XC
R
80 20
tg
1
60
45 o
tg
32
Q 2,5 10 4 coulomb
Jumlah kapasitor yang diperlukan adalah
Q
1
n t
2000
Q 2,5 10 4
30
2a
P
B1
31
Hambatan : R = 60 ohm
induktor : L = 320 mH
kapasitor : C = 200 F
tegangan = 200 Sin 250 t,
Beda sudut fase antara arus dan tegangan pada
rangkaian =
Reaktansi induktif : X L L 250 0,32 80
Reaktansi kapasitif:
1
1
XC
20
C 250 2 10 4
64
I
B2
Kawat 1 = kawat lingkaran yang kecil
Kawat 2 = kawat lingkaran yang besar
B P B1 B 2
BP
45 V
Karena tegangan sumber melebihi tegangan
lampu maka harus diberi hambatan dengan cara di
seri (Rangkaian pembagi tegangan)
Tegangan pada lampu : 30 volt
Maka tegangan pada hambatan = 15 volt
Arus pada lampu = Arus pada hambatan (sifat
P 60
rangkaian seri) = i
2A
v 30
Sehingga nilai hambatannya adalah :
V 15
R
7,5
i
2
o 12 i
2a
o N i o N i
2r1
2r2
o 12 i
2(2a )
1 i
BP o
8 a
33
34
37
35
E K 12 mv 2 12 m(A cos ) 2
Sehingga hubungan EP dengan EK dapat ditulis :
2
EP
3
tg 2 tg 60 o
EK
1
EP 3 EK
36
E 4,5 10 3 N / C
arah ke bawah
38
Persamaan gelombang :
y = A sin (t kx)
t x
y A sin 2
T
2x
y A sin 2ft
maka :
y = 20 sin (10 t 0,1 x).
(1) frekuensi : 2f = 10 f = 5 Hz
(2) gelombang bergetar dari titik seimbang
t = 0 dan x = 0 y = 0
(3) panjang gelombang : 2/ = 0,1 =20 cm
(4) dua titik yang berjarak 50 cm
x 50
20
kanan :
Ibu jari = E
4 jari = B
Telapak = c
dengan :
n = 0 (nada dasar)
n = 1 (nada tingkat pertama)
n = 2 (nada tingkat kedua)
2
4
3B L B ; 3T L T
4
7
2
4
a LB ; b LT
4
7
a 24 L 7
jika LB = LT , maka :
b 47 L 8
39
Sebuah speaker
frekuensi : f = 600 Hz
intensitas : I = 0,6 W/m2.
Beda taraf intensitas di titik A dan B yang
masing-masing berjarak 1 m dan 10 m dari
speaker tersebut adalah ....
r
T I2 T I1 20 log 2
r1
10
T I2 T I1 20 log
1
T I2 T I1 20 log 10
T I2 T I1 20
T I1 T I2 20
65
40
42
340
2 340 v s
fs
570 340 v s
1020 3v s 680 2 v s
340
380
fs
1020 680 5v s
340 v s
340 5v s
570 340 v s
v s 68 m / s
380 340 v s
570
41
inti radioaktif : A
laboratorium : L
partikel : B
kelajuan inti terhadap lab : VAL= 0,5 c
kelajuan beta terhadap inti : VBA = - 0,8 c
Kelajuan menurut pengamat di laboratorium
adalah
VBA VAL
0,8c 0,5c
VBL
V V
(0,8c) (0,5c)
1 BA 2 AL 1
c2
c
0,3c
VBL
0,5c
1 0,4
66
Relativitas :
Massa diam : mo.
Kelajuan v = 0,6c = 6/10 c
Besar momentum adalah
p = 6/8 moc
p = 0,75 moc
v
10
6
43 C
kubus dengan rusuk : s = 8 cm,
balok dengan rusuk : p = 4 cm , = 8 cm dan t
memiliki volume yang sama
Vkubus = V balok
8x8x8 = 4x8xt
t = 16 cm
dipanaskan sampai suhu yang sama,
perbandingan daya radiasi antara kubus dan balok
adalah
P eAT 4
Pkubus A kubus
6s2
Pbalok A balok 2 (p pt t )
Pkubus
6 82
6
T b
Hukum Pergeseran Wien
1
T
Jika suhu T naik, maka turun
Kuning menjadi Hijau, Biru atau ungu
45
N 6,6 10 34 3 108
198 1
400 10 9
198 4 10 7
N
4 10 20
19,8 10 26
46
FOTOLISTRIK
panjang gelombang : = 4000
fungsi kerja : Wo = 1,5 eV.
Energi kinetik maksimum fotoelektron yang lepas
dari permukaan logam tersebut
hc
EK
Wo
6,6 10 34 3 108
EK
1,5
4 10 7 (1,6 10 19 )
E K 3,1 1,5 1,6 eV
47
48
E
50
m 931
nukleon
0,01 931
3,1 MeV
3
t
2
4
detik
Dari grafik terlihat bahwa waktu paruhnya adalah
2 detik. Maka setelah 8 detik :
12 t / T
8/ 2
800
N 800 12
16
N No
N 50 partikel
yang tersisa 50 partikel, sehingga yang meluruh
adalah 800 50 = 750 partikel
67