Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH : EVALUASI PAI

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar yang sistematis, yang terdiri dari
banyak komponen. Masing-masing komponen pengajaran tidak bersifat terpisah atau berjalan
sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung dan berkesinambungan.
Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi yang terjadi antara guru dan
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru sebagai pengarah dan pembimbing, sedang
siswa sebagai orang yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan yang
terjadi pada diri siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar, maka guru bertugas
melakukan suatu kegiatan yaitu penilaian atau evaluasi atas ketercapaian siswa dalam belajar.
Selain memiliki kemampuan untuk menyusun bahan pelajaran dan keterampilan
menyajikan bahan untuk mengkondisikan keaktifan belajar siswa, guru diharuskan memiliki
kemampuan mengevaluasi ketercapaian belajar siswa, karena evaluasi merupakan salah satu
komponen penting dari kegiatan belajar mengajar.

BAB II
EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Evalusi pendidikan islam
Secara etimologi. Evaluasi berasal dari bahasa Inggris : Evaluation akar katanya Value
yang berarti menilai atau harga1[1]. Nilai dalam bahasa Arab disebut al-Qimah atau alTaqdir2[2]. Dengan demikian secara harfiah , evaluasi pendidikan al-Tagdir al-tarbawiy dapat
1
2

diartikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan pendidikan3[3].
Secara terminologi evaluasi pendidikan dibagi atas beberapa pendapat yaitu sebagai
berikut:
1.

Menurut Edwind Waudt, evaluasi mengandung pengertian suatu tindakan atau proses dalam
menentukan sesuatu4[4].

2.

Menurut M.Chabib Thaha, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui
keadaan objek dangan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak
ukur untuk memperoleh kesimpulan5[5].

3.

Menurut Suharsimi Arikunto, evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi


tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan
alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
4. Menurut Norman Gronlund, evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk
menentukan keputusan sampai sejauh mana tujuan dicapai oleh siswa.
5. Wrightstone dan kawan-kawan, evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap
pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah
ditetapkan di dalam kurikulum.6[6]
Selanjutnya, Roestiyah dalam bukunya Masalah-masalah ilmu keguruan yang kemudian
dikutip oleh Slameto, mendeskripsikan pengertian evaluasi sebagai berikut:

3
4
5
6

1) Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan
suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak pengambil keputusan.
2)

Evaluasi ialah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang


bersangkutan dengan kapabilitas siswa.

3)

Evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah berjalan
seperti yang telah direncanakan.

4) Evaluasi adalah suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan dan apakah proses
dalam pengembangan ilmu telah berada di jalan yang diharapkan.7[7]

Jadi, dapat disimpulkan di dalam pendidikan islam evaluasi merupakan salah satu
komponen dan sistem pendidikan islam yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana
sebagai alat untuk mengukur beberhasilan atau target yang akan yang akan dicapai dalam
proses pendidikan islam dan pembelajaran.

BAB III
TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM
A. Tujuan Evaluasi Pendidikan Islam
Tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar/ukuran pemahaman anak didik terhadap materi
pelajaran, melatih keberanian dan mengajak anak didik untuk mengingat kembali materi yang
telah diberikan. Selain itu program evaluasi bertujuan untuk mengetahui siapa diantara anak
didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat
mengejar kekurangannya.

Sasaran evaluasi tidak bertujuan mengevaluasi anak didik saja, tetapi juga bertujuan
untuk mengevaluasi pendidik yaitu sejauh mana ia bersungguh-sugguh dalam menjalankan
tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.
Sedangkan menurut Muchtar Buchari M. Eb, mengemukakan, ada dua tujuan
evaluasi:
1)

Untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik setelah menyadari pendidikan selama

2)

jangka waktu tertentu.


Untuk mengetahui tingkat efisien metode pendidikan yang dipergunakan dalam jangka
waktu tertentu.
Namun secara umum tujuan evaluasi itu diklasifikasikan ke dalam dua kelompok,
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan evaluasi secara umum adalah:

Untuk mendapatkan data-data pembuktian tetang kemajuan siswa setelah mengikuti


pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

Untuk mengetahui tingkat efektifitas metode yang digunakan guru dalam mengajar.

Untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.


Sedangkan tujuan evaluasi secara khusus adalah:

Untuk memotivasi anak dalam belajar.

Untuk mencari faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan siswa dalam mengikuti
program Pendidikan.

Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.
mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar,
sehingga

dapat

dilakukan

diagnosis

dan

kemungkinan

memberikan

remedial

teaching.

mengetahui efisiansi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik yang
menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar.

B. Fungsi Evaluasi Pendidikan Islam


Fungsi evaluasi adalah membantu anak didik agar ia dapat mengubah atau
mengembangkan tingkah lakunya secara sadar, serta memberi bantuan kepadanya cara
meraih suatu kepuasan bila berbuat sebagaimana mestinya. Di samping itu fungsi evaluasi
juga dapat membantu seorang pendidik dalam mempertimbangkan adeqvate (baik tidaknya)
metode mengajar, serta membantu mempertimbangkan administrasinya.
Kalau dilihat prinsip yang terdapat didalam al-Quran dan praktek yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW, maka evaluasi berfungsi sebagai berikut:
a.

Untuk menguji daya kemampuan manusia beriman terhadap berbagai macam problema

kehidupan yang dihadapi.


b. Untuk mengetahui sejauh mana atau sampai dimana hasil pendidikan wahyu yang telah
disampaikan Rasulullah SAW, kepada ummatnya.
evaluasi dalam pendidikan Islam berfungsi sebagai umpan balik (feed back) atau
dikenal dengan istilah murajaah terhadap kegiatan pendidikan. Umpan balik berguna untuk:
1) Ishlah, yaitu perbaikan terhadap semua komponen pendidikan termasuk perbaikan perilaku,
wawasan dan kebiasaan-kebiasaan peserta didik.
2)

Tazkiyah, yaitu penyucian terhadap semua komponen pendidikan, artinya melihat kembali
program-program pendidikan yang dilakukan, apakah program tersebut penting atau tidak
dalam kehidupan peserta didik. Apabila terdapat program yang harus dihilangkan dan
dicarikan sublimasi yang cocok dengan program semula.

3) Tajdid, yaitu memodrenisasi semua kegiatan pendidikan. Kegiatan yang tidak relevan baik
untuk kepentingan internal maupun eksternal perlu diubah dan dicarikan penggantinya yang
lebih baik. Dengan kegiatan ini, maka pendidikan dapat dimobilisasi dan didinamisasi untuk
lebih maju.

4) Ad-dakhil, yaitu masukan sebagai laporan bagi orang tua peserta didik berupa rapor, ijazah,
sertifikat dan sebagainya8[8].
Adapun Fungsi evaluasi secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga ia merasakan
kepuasan dan ketenangan.
Secara sosiologis,untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun
ke masyarakat. Mampu dalam arti dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan seluruh
lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya.
secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan
peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing

masing.
untuk

teman-temannya, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang.


untuk
mengetahui
taraf
kesiapan
peserta
didik
dalam

mengetahui

kedudukan

peserta

didik

diantara
menempuh

program pendidikannya.
untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka
menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun kenaikan tingkat/kelas.
Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta
didik kepada pemerintah, pimpinan/kepala sekolah, guru/instruktur, termasuk peserta didik
itu sendiri.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan evaluasi pendidikan islam itu sebagai
berikut:
8

Evaluasi pendidikan merupakan salah satu komponen dan sistem pendidikan islam yang harus
dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur beberhasilan atau
target yang akan yang akan dicapai dalam proses pendidikan islam dan pembelajaran.
Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan atau
penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.
Yang bertujuan mengetahui kadar/ukuran pemahaman anak didik terhadap materi pelajaran,
melatih keberanian dan mengajak anak didik untuk mengingat kembali materi yang telah
diberikan.
Sasaran evaluasi tidak bertujuan mengevaluasi anak didik saja, tetapi juga bertujuan untuk
mengevaluasi pendidik yaitu sejauh mana ia bersungguh-sugguh dalam menjalankan
tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.
Dan juga berfungsi untuk membantu anak didik agar ia dapat mengubah atau
mengembangkan tingkah lakunya secara sadar, serta memberi bantuan kepadanya cara
meraih suatu kepuasan bila berbuat sebagaimana mestinya.

DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudion, Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT. Grapindo Persada, Jakarta, 2005
Drs. M. Ngalim Purwanto,M.P,Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT. Remaja
Rosdakarya Bandung, 2004
Drs. Slameto, Evaluasi Pendidikan, Bumi aksara,Jakarta , 2001
Edwind Wandt dalam Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. Kalam Mulia, Jakarta, 2001
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2002
S.Wojowasito dan Tito Wasito W, Kamus Lengkap Inggris Indonesia, Hasta, Jakatra, 1980

Anda mungkin juga menyukai