CAWAN GORES
LAPORAN UTAMA
Oleh :
: Tresna Eka
Putri
NRP
: 133020064
Meja
: 2
Kelompok : C
Asisten
: Noordiansyah
Nama
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
1
BANDUNG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
ISOLASI CAWAN TUANG DAN CAWAN
GORES
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui untuk
memenuhi Persyaratan Kelulusan Praktikum
Mikrobiologi Pangan Program Studi Teknologi
Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan,
Bandung 2014
Menyetujui,
Firmansyah, ST.
Noordiansyah
Koordinator Asisten
Asisten
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur
penulis
rahmat
dan
hidayah-Nya
ini,
tidak
lupa
pada
Nabi
besar
ini
guna
memenuhi
persyaratan
utama
praktikum
mikrobiologi
di
Jurusan
Laboratorium
Teknologi
Mikrobiologi
Pangan
Fakultas
Maka
ucapan
terima
kasih
penulis
sampaikan kepada :
1. Allah SWT, karena memberikan kepercayaan
kepada penulis untuk menyelesaikan laporan
utama ini.
2. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu
mendoakan dan memberi dukungan baik moril
maupun materil.
3. Adik penulis, Davor Ray Putra yang telah
mengganggu
penulis
selama
pengerjaan
laporan.
4. Bapak Dr. Ir. H. Dede Zainal Arief, M. Si dan
Ibu
Ir.
Neneng
koordinator
Suliasih,
MP.
praktikum
sebagai
laboratorium
Mikrobiologi Pangan.
5.Koordinator asisten Mikrobiologi Pangan Kang
Firmansyah,ST.
6.Asisten
yang
Pembimbing,
telah
Kang
membimbing
dan
Noordiansyah
memberikan
Teman-teman,
Emas
(Hindun),
Anggie
memberikan
semangat
dan
kerjasamanya.
9.
Teman
Filmansah
semeja,
yang
Anggi
telah
Nugraha
bekerjasama
dan
untuk
dukungan,
candaa,
kerjasama
selama praktikum.
11. Deviana, Innosanda, Della, Harumi, Siswi,
Sarah, Wanda, Indah yang telah memberikan
semangat.
11.
Semua
pihak
yang
membantu
dalam
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.....................................
i
DAFTAR ISI .............................................
iv
DAFTAR TABEL .........................................
vi
DAFTAR
GAMBAR..
..vii
DAFTAR LAMPIRAN
..viii
I PENDAHULUAN ..............................................
1
1.1. Latar Belakang Percobaan ...........................
1
1.2. Prinsip Percobaan..........................................
4
1.3. Tujuan Percobaan..........................................
4
LAMPIRAN.........................................................
34
DAFTAR TABEL
Halaman
Suhu
.................................................................
17
10
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Prosedur Percobaan Isolasi Cawan
Tuang..................................................................
6
Gambar 2. Prosedur Percobaan Isolasi Cawan
Gores..................................................................
7
Gambar 3. Fase Pertumbuhan Mikroba ..............
26
Gambar 4. Bagian-bagian Mikroskop..................
38
11
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pengenalan Mikroskop.....................
34
Lampiran 2. Pemakaian Mikroskop......................
35
Lampiran 3. Sel Total...........................................
39
Lampiran 4. Sel Hidup dan Sel Mati....................
41
Lampiran 5. Pewarnaan Gram.............................
43
12
13
14
I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang,
Prinsip Percobaan.
1.1.
Latar Belakang
biasanya
menghuni
bermacam-
jumlah
yang
contoh,
luar
sekali
biasa
besarnya.
bersin
dapat
15
ini,
atau
biakan
campuran
menjadi
16
pangan,
obatan,
dan
industri,
lain
pertanian,
sebagainya.
obat-
Pemilihan
dan
pemanfaatan
mikroorganisme
tertentu
dari
lingkungan,
semua
dengan
alat-alat
medium
dan
yang
sangkut
pekerjaan
paut
inokulasi
menghindarkan
kontaminasi,
yakni
lain.
Kebanyakan
dalam
cairan
dan
menanamnya
di
sekitar
kita
yang
banyak
yang
non
patogen,
sehingga
harus
dapat
dipisahkan
dari
10
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan isolasi cawan tuang
Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan isolasi cawan tuang
dan
cawan
pengenceran
gores
terhadap
yaitu
berdasarkan
organisme
sehingga
tampak
pada
cawan
petri
setelah
11
II ALAT,
BAHAN
DAN
PROSEDUR
PERCOBAAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Alat
yang Digunakan, (2) Bahan yang Digunakan,
dan (3) Prosedur Percobaan.
2.1. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini
adalah cawan petri steril, jarum oase, tabung
reaksi, korek api dan pembakar spirtus.
2.2. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam percobaan
ini adalah Nutrient Agar dan biakan murni
Serratia marcescens.
12
2.3.
Prosedur Percobaan
petri
dibagi
menjadi
empat
digoreskan
dipermukaan
medium
13
Diantara
garis-garis
goresan
akan
14
I
0
III
II
I
0
III
II
Gesekan Serratia
marcescens secara
berurutan dari 0-III dengan
bentuk gesekan zig-zag
menggunakan
lup
inokulasi,
15
memindahkan
sebagian
dari
satu
III
HASIL
PENGAMATAN
DAN
PEMBAHASAN
16
I
0
III
II
murni
biakannya.
PCA 10-3
pekat
17
18
19
a)
Medium umum, media yang ditambahkan
bahan-bahan yang bertujuan menstimulasi
pertumbuhan mikroba secara umum. Contoh
Nutrien
Agar
(NA)
untuk
menstimulasi
pertumbuhan bakteri, Potato Dextose Agar
(PDA) untuk menstimulir pertumbuhan fungi.
b)
Medium khusus, merupakan medium
untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba
dan
kemampuannya
untuk
mengadakan
perubahan-perubahan kimia tertentu misalnya,
medium tetes tebu untuk Saccharomyces
cerevisiae.
c)
Media diperkaya (enrichment media),
media
yang
ditambahkan
bahan-bahan
tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan
mikroba yang diinginkan. Hal ini dilakukan
untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba
yang jumlahnya sedikit dalam suatu campuran
berbagai mikroba contoh Chocolate media dan
Yeast-Extract-poptasium Nitrat Agar.
d)
Media selektif, merupakan media yang
ditambahkan bahan-bahan tertentu yang akan
menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak
diinginkan yang ada dalam suatu spesimen.
Inhibitor yang digunakan berupa antibiotik,
garamk dan bahan-bahan kimia lainnya.
20
e)
Media differensial, merupakan media
yang ditambahkan bahan-bahan kimia atau
reagensia tertentu yang menyebabkan mikroba
yang tumbuh memperlihatkan perubahanperubahan spesifik sehingga dapat dibedakan
dengan jenis lainnya.
f)
Medium penguji (Assay medium), yaitu
medium dengan susunan tertentu yang
digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa
tertentu dengan bantuan bakteri misalnya
medium
untuk
menguji
vitamin-vitamin,
antibiotika dan lain-lain.
g)
Medium perhitungan jumlah mikroba
yaitu medium spesifik yang digunakan untuk
menghitung jumlah mikroba dalam suatu
bahan, misalnya medium untuk menghitung
jumlah bakteri E. coli air sumur.
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan pada satu substrat yang disebut
medium. Medium yang digunakan untuk
menumbuhkan
dan
mengembangbiakkan
mikroorganisme
tersebut
harus
sesuai
susunannya dengan kebutuhan. Jenis-jenis
mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa
mikroorganisme dapat hidup pada medium
yang
sangat
sederhana
yang
hanya
mengandung garam anorganik ditambah
21
sumber
karbon
organik,
seperti
gula,
sedangkan
mikroorganisme
lainnya
memerlukan medium yang sangat kompleks
yaitu berupa medium ditambahkan darah atau
bahan-bahan
kompleks
lainnya
.
(Anonim,2009)
Suatu
medium
yang
mengandung
substansi kompleks seperti ekstrak daging,
trifton, darah dan juga dapat disebut medium
buatan atau medium kompleks. Sebagai
lawannya kita aduk medium yang masingmasing medium yang ditentukan. Medium
sintetik mungkin sangat rumit atau sangat
berbeda
sesuai
dengan
mikroorganisme
tertentu yang hendak ditumbuhkan untuk
sebagian besar medium sintetik hanya
digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme
dilaboratorium penelitian. Banyak medium
saringan lain yang serupa dengan kaldu yang
mengandung makanan (Pelozar, 1996).
Mikroorganisme
dapat
menggunakan
makanan dalam bentuk padat dan dapat pula
yang hanya menggunakan bahan-bahan dalam
bentuk cairan atau larutan. Mikroorganisme
yang
menggunakan
makanannya
dalam
bentuk
padat
tergolong
tipe
holozoik.
Mikroorganisme yang dapat menggunakan
makanannya dalam bentuk cairan atau larutan
disebut
holofitik.
Ada
beberapa
mikroorganisme yang dapat menggunakan
22
23
yang
1. Air
Air merupakan kompunen utanma dalam
sel mikroba dan medium. Fungsi air ialah
sebagai sumber oksigen untuk bahan organik
sel pada respirasi. Selain itu air berfungsi
sebagai pelarut dan alat pengangkut dalam
proses metabolise.
2. Suplai Nutrisi
24
25
Suhu
Optimu
m
10 C.
Suhu
Maksimu
m
20 C.
Psikrotrof - 1 C. 25 C. 35 C.
26
Mesofil
5
30
40 C.
10 C. 37 C.
Thermofil 40 C. 45
60
55 C. 80 C.
Thermotr 15 C. 42
50 C.
of
46 C.
a.
b.
c.
27
28
29
30
31
32
Hubungan
komensalisme
antara
dua
populasi
terjadi
apabila
satu
populasi
diuntungkan
tetapi
populasi
lain
tidak
terpengaruh.
c. Sinergisme
Asosiasi (hubungan hidup) antara kedua
spesies, bila mengadakan kegiatan tidak saling
menganggu, akan tetapi kegiatan masingmasing justru merupakan urut-urutan yang
saling menguntungkan. Misalnya, ragi untuk
membuat tape terdiri atas kumpulan spesies
Aspergillus,
Saccharomyces,
Candida,
Hansenula, dan Acetobacter. Masing-masing
spesies mempunyai kegiatan-kegiatan sendiri,
sehingga amilum berubah menjadi gula, dan
gula menjadi bermacam-macam
asam
organik, alkohol, dan Iain-Iain. Asosiasi
komensalisme dan sinergisme tidak ada
perbedaan yang tegas.
d. Mutualisme
Hubungan hidup antara dua populasi
mikroba yang keduanya saling tergantung dan
sama-sama mendapat keuntungan. Mutualisme
sering disebut juga simbiosis. Simbiosis
bersifat sangat spesifik (khusus) dan salah satu
populasi anggota simbiosis tidak dapat
digantikan tempatnya oleh spesies lain yang
mirip.
e. Kompetisi
33
34
kehidupan
pemangsa
Berbeda
dengan
parasitisme adalah dalam hal ukuran besar
kecilnya saja; parasit lebih kecil daripada
hospes, sedangkan predator
lebih besar
daripada organisme yang dimangsa. Seperti
parasit, tidak dapat hidup tanpa hospes, maka
predator pun tidak dapat hidup tanpa mangsa.
Pertumbuhan
merupakan
salah
satu
karakteristik
yang
dimiliki
oleh
semua
mikroorganisme hidup. Menurut Benefield dan
Randall (1980) pertumbuhan bakteri sederhana
didefinisikan sebagai peningkatan jumlah
mikroorganisme per unit waktu. Kebanyakan
bakteri bereproduksi dengan cara membelah
diri, di mana akan terbentuk dua sel baru dari
satu sel induk. Waktu yang dibutuhkan untuk
membentuk dua sel baru tersebut dinamakan
waktu generasi. Waktu generasi bervariasi
tergantung
pada
spesies
dan
kondisi
pertumbuhan, ada yang hanya beberapa menit
ada yang sampai beberapa jam.
Jika bakteri ditanam dalam suatu larutan
biak, maka bakteri akan terus tumbuh sampai
salah satu faktor kebutuhannya mencapai
minimum dan pertumbuhan menjadi terbatas.
Kalau sepanjang peristiwa ini tidak terjadi tidak
terjadi penambahan nutrisi atau penyaluran
keluar produkproduk metabolisme, maka
pertumbuhan dalam lingkungan hidup seperti
ini mematuhi hukum hukum, yang tidak hanya
35
36
37
38
39
40
(1)
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan isolasi
cawan gores dapat disimpulkan bahwa
41
42
DAFTAR PUSTAKA
Hadioetomo, Ratna. 1990. Mikrobiologi Dalam
Praktek. Gramedia: Jakarta.
Hafsah. 2009. Mikrobiologi Umum. Universitas
Islam Negeri Alauddin:Makassar.
Lim,
Mikrobiologi I.
Graw Hill,
M.1986.
Dasar-dasar
Erlangga : Jakarta.
Mikrobiologi.
32
Mikrobiologi.
Diakses : 15
33
34