Anda di halaman 1dari 17

No

Bentuk Sediaan Obat

Keterangan

Kelebihan

Kekurangan

Pulvis dan Granula (Serbuk dan Granul)


1

Tablet yang digerus


Umumnya digunakan
Rasa pahit dan tidak
kemudian dikemas sesuai
untuk pemakaian oral
enak tidak dapat
dosis yang diinginkan
Penyerapan di GIT baik
disembunyikan
(untuk sekali minum).
Dokter dapat menyusun Tidak semua obat dapat
Berat pulveres bekisar
kombinasi dan dosis
diberikan dalam
antara 300-500 mg.
obat sesuai kebutuhan
bentuk ini
Pulvis Adspersorius
Serbuk ringan untuk
Digunakan untuk
Tidak dapat diberikan
(serbuk tabur)
pemakaian topical yang
menyerap cairan tubuh
untuk luka yang
dikemas dalam wadah
Untuk mengurangi
terbuka
Contoh : Bedak tabor bayi
yang bagian atasnya
gesekan antara dua
berlubang halus untuk
lipatan kulit
memudahkan penggunaan Sebagai vehikulum
pada kulit.
(pengisi)
Effervescent Powder
Sediaan yang selain
Mengandung bahan obat Biasanya tersedia dalam
mengandung bahan obat
juga mengandung
bentuk paten
Contoh : Ademm sari, Extra
juga mengandung bahan
bahan pembantu (asam
Joss
pembantu yaitu Na
citrat dan Na
bicarbonate dan asam
bikarbonat)
citrate, asam tetrat, atau
bisofat.
Tersedia dalam bentuk
sedian paten
Granula
Sediaan serbuk kasar
Serbuk dapat
Biasanya dalam bentuk
yang dimaksudkan
disuspensikan,
paten
Contoh : Antibiotik syrup
untuk disuspensikan
Tidak stabil dalam
dilarutkan, atau
atau dilarutkan atau
penyimpanan cukup
dicampur dengan
(dry syrup), Serbuk untuk
dilarutkan dalam air atau
lama
makanan lain
Pulveres (Serbuk Terbagi)

Efek sistemik

Efek Lokal

Efek Sistemik

Efek sistemik

injeksi

dicampurkan dengan
makanan lunak/bahan
lain

Tabulae (Compresi, Tablet)


5

Tablet Kempa :
a. Tablet Triturat
Contoh :

Tablet cetak atau tablet


kempa berbentuk kecil,
umunya slindris, digunkan
untuk memberikan jumlah
terukur yang tepat untuk
peracikan obat ,

Diberikan dengan jumlah


terukur

Sudah jarang digunakan

Efek sistemik

b. Tablet hipodermik
Contoh :

Tablet cetak yang dibuat


dari bahan yang mudah
larut, digubakan untuk
pemberian injeksi
hipodermik

Bahannya mudah larut


dalam air

Efeknya lambat

Efek sistemik

c. Tablet bukal
Contoh :

Digunakan dengan cara


meletakkan tablet dianatar
gusi dan pipi.

Zat aktif diserap langsung


melalui mukoa mulut

Harus dismpan dalam


wadah terututp atau
kemasan tahan lembab.
Tidak langsung ditelan

Efek sistemik

d. Tablet sublingual
Contoh :

Digunakan dengan cara


meletakakna dibawah
lidah

e. Tablet effervescent
Contoh : CDR,
Dibuat dengan cara
Redoxon
kempa.
Tablet dilarutkan atau

Zat aktif terserap


langsung melalui
mukosa mulut
Efeknya cepat
Selain zat aktif juga
mengandung campuran

Mudah rusak (harus


disimpan dalam wadah
tertutup rapat atau

Efek sistemik

Efek sistemik

didispersikan dalam air


sebelaum pemberian

f.

Tablet kunyah
(chewable)
Contoh : Vit. B1
IPI, Sakatonik ABC
kunyah

g. Tablet lozenges
(tablet hisap)
Contoh : Pagoda
pastilles, Strepsils
h. Tablet vaginal
Contoh : Nystatin

i.

j.

Tablet implantasi
Contoh :
implant/susuk KB

Kaplet
Contoh :
Amoxicillin

asam dan Na
bikarnonat
Tidak pahit, enak untuk
diminum.
Dapat meningkatkan
acceptabilitas pasien
Rasa enak di rongga
mulut, mudah ditelan,
tidak meniggalkan rasa
pahit atau tidak enak

Untuk dkunyah
Jenis ini biasanya
pada formula tablet
untuk anak.

Sediaan pada mengandung


satu atau lebih bahan obat

Tablet yang dimasukkan


dalam rongga tubuh
khususnya vagina
Disebut juga pellet atau
implant. Cara
penggunaanya dengan
mengimplantsai dibaawh
kulit. Mengandnug zat
berkhasiat hormone alami
atau hormone sintesis.

Beraroma manis, mudah


melarut, atau hancur
perlahan-lahan dalam
mulut

kemasan tahan lembab


dan pada etiket tertera
tidak untuk langsung
ditelan)
-

Tidak efektif pada


pasien dengan kesulitan
minum obat

Efek sistemik

Efek lokal dan efek sistemik

Efek lokal

Kurang nyaman
Langsung bekerja pada Harus menggunakan
lokasi tubuh dimana obat
aplikator
harus bekerja.
Saat pemasangan kurang
Penyerapan secara
nyaman, karena harus
perlahan dalam kurun
mengimplementasi pelet
waktu yang lama
di bawah kulit

Efek sistemik

Efek sistemik
Tablet yang bentuknya
menyerupai kapsul

Mudah dan nyaman


digunakan pasien
Area absorpsi yang luas

Variabilitas:
kecepatan dan
jumlah obat yang
diabsorpsi dari

(luas usus kecil 200 m2)


bentuk sediaanobat
Pada pelepasan obat yang
konvensional
diperpanjang dapat
dipengaruhi oleh
mengurangi Frekuensi
fluktuasi pH di
pemberian obat
lambung dan usus
Pada pelepasan obat
kecil ada tidaknya
terkontrol dapat
makanan,
mengontrol kadar obat
pengosongan lambung,
dalam jangkawaktu
interaksi obat, jenis
tertentu, mengurangi
kelamin,ras, umur dan
Frekuensi pemberian
keadaan penyakit.
Reaksi tambahan: iritasi
obat
local dan sensitivitasi
obat
PH: beberapa obat rusak
dengan suasana asam
lambung
6

Tablet Salut :
a. Tablet salut biasa Umumnya tablet disalut Dapat melindungi zat
Tidak bisa dikonsumsi
dengan gula dari
aktif dari udara,
Contoh : Methovin
oleh orang suka
suspense dalam air dan
kelembapan atau
Dextrometorphan
menelan atau
mengandung serbuk
cahaya.
meminum obat
Disalut dengan gula
yang tidak larut.
Beberapa obat tidak bisa
Untuk tujuan identifikasi
sehingga menutupi rasa
dikepak menjadi padat
dan nilai estetika, zat
dan bau tidak enak
dan kompak
penyalut dapat diwarnai. Membuat penampilan
Penyalut, pewarna, dan
lebih baik
pemberi rasa pada
Mengatur tempat
tablet menarik bagi
pelepasan obat dalam
anak anak
saluran cerna
sehinggaharus
dijauhkan

Efek sistemik

dari jangkauan anakanak karena dapat


disangka sebagai
permen.
Lambat memberikan
efek karena
membutuhkan waktu
untuk hancur

b. Tablet salut
enterik/ Eneteric
coated tablet (ECT)
Contoh : Natrium
diclofenac,
Dulcolax

c. Tablet Pelepasan
Terkendali
(Tablet Sustained
Release)
Contoh :

Mudah di minum bersama


Obat yang memiliki bahan
Tidak bisa dikonsumsi
air
yang dapat menunda
Tidak hancur oleh asam
oleh orang suka
pelepasan obat sampai
lambung
menelan atau
melewati lambung
Melindungi zat aktif dari
meminum obat

Beberapa
obat tidak bisa
udara, cahaya atau
kelembaban
dikepak menjadi padat
Menutupi rasa dan bau
dan kompak
tidak enak
Penyalut, pewarna, dan
Membuat penampilan
pemberi rasa pada
lebih baik
tablet menarik bagi
anak anak
Mengatur tempat
sehinggaharus
pelepasan obat
dijauhkan
dari jangkauan anakanak karena dapat
disangka sebagai
permen

Tablet pelepasan
terkendali dibuat
sedemikian rupa sehingga
zat aktif obat akan tersedia

selam jangka waktu

Dapat
mempertahankan efek
terapi untuk batas
waktu yang lama
Dapat mengurangi

Biaya pembuatan
lebih mahal
Dose dumping, yaitu
adanya sejumlah
besar obat dari

Efek sistemik

Efek sistemik

tertentu setelah obat


diberikan.

jumlah dan frekuensi


pemakaian
Dapat meningkatkan
kepatuhan penderita
karena frekuensi dan
jumlah obat yang
diminum lebih sedikit
Efek obat lebih
seragam
Menghindari

pemakaian obat pada


malam hari
Mengurangi efek

samping obat yang


disebabkan oleh kadar
obat yang tinggi

dalam darah

Capsulae (Kapsul)

sediaan yang dilepas


secara cepat, hal
tersebut dapat
menimbulkan efek
yang tidak
diinginkan seperti
keracunan, dan lebih
sulit bila terjadi
gangguan
teknologi/interaksi
Sering menimbulkan
korelasi in vitro-in
vivo yang jelek
Fleksibilitas
pengaturan dosis
hilang
Efektivitas pelepasan
obat dipengaruhi dan
dibatasi oleh lama
tinggal di saluran
pencernaan
Kepatuhan dan
kemudahan penderita
terhadap dosis
mungkin berkurang

Kapsul
Gelatin keras
Contoh : Cefadroxil,
Transaminase

Kapsul Lunak
Contoh : Natur E, Minyak
Ikan

Dilepas bertahap sehingga


efeknya lama (lepas
lambat)
Tahan terhadap asam
lambung
Bahan penyusun cangkang Tidak hancur oleh asam
sama seperti kaspul
lambung
cangkang keras hanya saja
gula diganti dengati
dengan bahan plasticier
yang membuat kapsul
menjadi lunak
Cangkang terdiri dari
gelatin, gula, air, dan zat
pewarna

Bentuknya agak besar


sehingga menyulitkan
penelanan

Efek sistemik

Lengket jika salut


hancur

Efek sistemik

Menarik cairan dari


jaringan tubuh setelah
dimasukkan, sehingga
terjadi rasa yang
menyengat

Efek lokal maupun sistemik

Suppositoria, Ovula, Bacilla


9

Suppositoria
Contoh : Stolax, Dulcolax

Digunakan melalui rectum


dan berbentuk seperti
torpedo

Dapat menghindari
terjadinya iritasi pada
lambung, dapat
menghindari kerusakan
obat oleh enzym
pencernaan dan asam
lambung, obat dapat
masuk langsung dalam
saluran darah sehingga
obat dapat berefek lebih
cepat daripada
penggunaan obat peroral,
baik bagi pasien yang
mudah muntah atau tidak
sadar.

10

Ovula
Contoh : Vagistin

Diguakan melalui vagina


dan berbentuk seperti telur

11

Bacilla

Digunakan melalui uretra


dan berbentuk seperti
batang

Obat Cair

Efek langsung pada


Bahan obat tidak
tempat sasaran, mudah
diabsorpsi secara
larut, diserap dan bekerja
sempurna, umumnya
cepat.
fraksi yang diabsorbsi
lebih rendah
dibandingkan
pemberian per oral
Dapat menimbulkan
reaksi hipersensitifitas.
Agak kurang nyaman
bagi pasien karena
dimasukkan ke dalam
vagina.
Harus disimpan pada
suhu 5-15 derajat
Celcius untuk
menghindari
kerusakan.
Bentuk yang agak
besar ,sehingga dapat
menimbulkan trauma
kecil atau iritasi.
Efek langsung pada
Agak kurang nyaman
tempat sasaran, mudah
bagi pasien
larut, diserap dan bekerja
cepat.

Efek Lokal

Efek Lokal

12

Solutio/Mixtura/Larutan:

Larutan adalah sediaan air


yang mengandung satu
atau lebih zat terlarut.

a. Collutoria

Obat kumur

Contoh : Effisol Liquid

b. Collyria

Obat cuci mata

Contoh : Bor water

c. Garagrisma
Contoh : Betadine
Gargle, Mouthwash

d. Elixir
Contoh : Bisolvon
eliksir

Obat kumur yang


mengandunga antiseptic
atau adstringentia

Tepat sasaran

Tidak boleh ditelan

Efek lokal

Tepat sasaran

Tidak untuk pemakaian


yang lama, tidak bias
disimpan lama

Efek lokal

Tepat sasaran

Tidak boleh ditelan

Efek lokal

Penggunaannya harus
hati-hati karena
mengandung alkohol

Efek sistemik

Selain mengandung bahan


Cocok untuk penderita
obat juga mengandung
sukar menelan.
alcohol, zat pewarna,

Tepat
sasaran
pewangi dan perasa.

13

Sirup

Merupakan larutan oral


Homogen

yang selain mengandung Cocok diberikan untuk


bahan obat juga
anak-anak dan
mengandung sukrosa atau
penderita yang sukar
gula lain kadar tinggi
menelan, rasanya lebih
sebagi pemanis, gliserol

enak
atau sorbitol sebagai
pengental atau satbilisator,
perasa, pengawet dan
pewarna.

14

Suspensiones (Suspensi)

Sediaan cair yang


Cocok untuk penderita

mengandung partikel
yang sukar menelan,
padat tidak larut yang
anak-anak, dan manula
terdispresi dalam fase cair. Pada umumnya ditambahi
Selain mengandung obat
pemanis dan perasa
juga mengandung zat

(flavoring agent)

Sediaan sirup jarang


yang isinya zat
tungggal, pada
umumnya
campuran/kombinasi
Tidak bisa untuk
sediaan yang sukar
larut dalam air
(biasanya dibuat
suspensi atau eliksir)
Tidak bisa untuk
bahan obat yang
berbentuk minyak
(oily), biasanya
dibentuk emulsi
Tidak sesuai untuk
bahan obat yang
tidak stabil
setelah dilarutkan
(biasanya dibuat
sirup kering)
Harga relatif mahal
karena memerlukan
formula khusus
dan kemasan yang
khusus pula
Kecepatan absorbsi
obat tergantung pada
besar kecilnya
ukuran partikel yang
terdispersi
Sering menimbulkan

Efek sistemik

Efek Sistemik

tambahan untuk menjamin Tidak terbentuk garam


stabilitas.
kompleks yang tidak
dapat diabsorbsi dari
saluran cerna

15

Emulsi

16

Lotion

cake yang
menyulitkan obat
terbagi rata pada
pengocokan,
terutama untuk
sediaan paten
Oral : selama
penyimpanan dapat
terjadi pemisahan
antara air dan
minyak yang tidak
dapat diperbaiki
dengan pengocokan
Apabila disimpan
cukup lama dapat
menjadi keras

Oral : Cocok untuk

penderita yang sukar


menelan, anak-anak dan
manula. Pada umumnya
ditambahi pemanis dan
perasa (flavoring agent)
Topikal : mudah

dibersihkan,
penetrasi/absorbsi lebih
baik
Parenteral : memperbaiki
absorbsi,
memperpanjang efek
Sediaan cair yang
Mencegah metabolism Kadang-kadang
digunakan untuk
mengiritasi kulit
presistemik di hati
pemakaian luar pada kulit
dan saluran cerna.
Kadar obat dapat
dikontrol pada
sirkulasi sistemik
untuk obat yang
kerjanya diperpanjang
Untuk kerja obat
yang diperpanjang
dapat mengurangi
frekuensi pemberian
obat

Efek Sistemik dan Lokal

Efek Lokal

17

Linimentum

Sediaan cair yg digunakan Linimentum dengan


untuk pemakaian topical
pelarut alcohol cocok
pada kulit.
untuk tujuan
counterritan.
Sedangkan pada
pelarut minyak cocok
untuk tujuan memijat
atau mengurut.

Lengket dan tidak


nyaman

Efek Lokal

Efek Lokal

Tidak boleh pada


kulit yang
terluka,akan
menyebabkan
iritasi.

Efek Lokal

Setengah Padat
18

Salep (Ointment,
Unguentum)

Sedian setengah padat


Bahan berminyak,
yang mudah dioleskan,
sehingga kontak
terdiri dari satu atau lebih
dengan kulit lebih
bahan berkhasiat dalam
lama.
bahan dasar yang cocok
Dapat bertahan pada
daerah yang basah.
Dapat sebagai pelindung.
Karena dari lemak, dapat
meresap lebih cepat
pada kulit.
Kerja obat lebih efektif.

19

Krim (Cream)

Sedian setengah padat


yang terdiri dari satu atau
lebih bahan obat terlarut
atau terdispersi dalam
bahan dasar yang sesuai.

Dapat sebagai
pendingin kulit
Membentuk lapisan
tipis (film) pd kulit
Menaikkan konsentrasi
air dalam obat
Menjaga lipid dan
kelembaban stratum
korneum

Kerja singkat
Mudah dibersihkan
karena mengandung
air sehingga
kontaknya dengan
kulit singkat
Tidak dapat
diberikan pada
bagian kulit yang


20

21

22

Pasta

Jelly, Gel

Oculenta (Ungentum
Ophtalmicae)

Sedian setengah padat


yang terdiri dari satu atau
lebih bahan obat yang
ditujukan untuk
pemakaian topical.

Sedian setengah padat


yang terdiri dari suspense
yang dibuat dari partikel
anorganik kecil atau
molekul organic yang
besar, terpenetrasi oleh
suatu cairan.

Sedian salep steril untuk


pemgobatan mata dengan
menggunakan bahan dasar
atau basis salep.

Guttae (Tetes)

Memperbaiki jaringan

lembab.

Bahan obat bias 4060% lebih banyak


Obat dapat kontak
lama dengan kulit
Cocok untuk lesi
akutyang
membentuk kerak
mengelembung atau
mengeluarkan air
Sebagai pelicin
kulit, pembawa
obat, pendingin.
Mudah Kering
karena mengandung
air

Tidak bisa menempel


pada kulit berambut

Efek Lokal

Mudah berjamur

Efek Lokal atau kemungkinan sistem

Obat dapat kontak


dengan mata
Steril seingga tetap
berkhasiat selama
penyimpanan
Tidak mengiritasi
mata

Pengguana harus
terampil

Efek Lokal

23

Guttae Oral

Obat tetes yang diberikan


per oral, digunakan
dengan cara meneteskan
obat ke dalam minuman
atau makanan.

24

Guttae Oris

Obat tetes topical yang


digunakan untuk rongga
mulut.

Dapat digunakan
dengan cara
meneteskan obat ke
dalam minuman atau
makanan
Cocok untuk bayi dan
balita karena volume
pemberian kecil
Pada umumnya
ditambah pemanis,
perasa, pewarna, dan
bahan tambahan lain
Untuk pengobatan infeksi
mulut
Untuk dikumur, memiliki
aroma segar
Obat cuci mulut yang
merupakan larutan
pekat dalam air yang
mengandung bahan
deodoran, antiseptika,
analgetika lokal atau
adstringentia

Hanya dalam
sediaan paten

Efek Lokal

Cara pemakaiannya
dengan diencerkan
dahulu lalu
dikumur, tapi hatihati, tidak boleh
sampai tertelan

Efek Lokal

25

Guttae Auriculares

26

Guttae Nasales (tetes


hidung)

27

Guttae Ophtalmicae (tetes


mata)

Obat tetes yang digunakan Volume pemberian kecil, Takaran obat tidak
untuk telinga dengan cara
sehingga cocok untuk
dalam dosis terbagi,
meneteskan ke dalam
untuk bayi dan balita.
kecuali sediaan dosis
telinga.
Pada umunya ditambah
tunggal dan harus
pemanis, perasa,
menggunakan alat
pewarna dll.
khusus.
Kelebihan dalam hal
pH harus asam (5,0-6,0).
Bahan pembawa yang
kehomogenan,
bioavaibilitas dan
digunakan harus
kemudahan
mempunyai
penanganan
kekentalan yang
cocok agar bahan obat
dapat menempel
Takaran obat tidak
Obat tetes untuk hidung
Volume pemberian kecil,
dalam dosis terbagi,
yang digunakan dengan
sehingga cocok untuk
kecuali sediaan dosis
cara meneteskan pada
untuk bayi dan balita.
tunggal
Pada umunya ditambah
rongga hidung.
Selain mengandung zat
pemanis, perasa,
berkhasiat juga
pewarna dll.
mengandung zat dapar Kelebihan dalam hal
kehomogenan,
dan pengawet
bioavaibilitas dan
kemudahan
penanganan
Merupakan sediaan steril
berupa larutan atau
suspensi yang digunakan
pada mata dengan cara
meneteskan pada selaput
lender mata disekitar
kelopak mata dan bola

Tidak menimbulkan iritasi


atau goresan bila
terbentuk masa yang
mengeras atau
pengumpulan.
steril

Takaran obat tidak


dalam dosis terbagi,
kecuali sediaan dosis
tunggal

Efek Lokal

Efek lokal

Efek Lokal

mata.

Injectiones
28
29
30
31

Cairan intravena
Injeksi Suspensi
Injeksi Larutan
Injeksi Serbuk

Untuk yang tidak dapat

menggunakan sediaan oral

Bekerjanya obat cepat


(onset cepat) Efek
obat dapat diramalkan
dengan tepat
Biovailabilitas
sempurna atau hampir
sempurna
Kerusakan obat dalam
GIT dapat dihindari
Diberikan untuk
penderita yang sakit
keras, koma, tidak
kooperatif

Rasa nyeri pada tempat


suntikan
Efek psikologis pada
penderita yang takut
disuntik
Kekeliruan pemberian
obat atau dosis hampir
tidak mungkin
diperbaiki, terutama
pemberian intavena
Obat hanya dapat
diberikan kepada
penderita di RS atau
tempat praktek dokter,
oleh dokter atau
perawat yang
berkompeten

Memberikan efek
lebih cepat untuk
mengatasi keluhan,
karena setelah dihisap,
obat akan langsung
menuju saluran peran
yang menjadi sasaran
kerjanya
Memerlukan dosis

Membutuhkan
ketrampilan khusus
dari penderita agar
dosis obat sesuai
dengan kebutuhan
terapi

Efek sistemik

Inhalasi
32

Inhaler atau MDI


(Metered-Dose Inhaler)

Sedian obat atau

larutan atau suspense


yang terdiri atas atu
atau lebih bahan obat
yang diberikan melalui
saluran napas hidung
untuk memperoleh
efek local atau
sistemik

Efek Lokal

yang lebih rendah


untuk mendapatkan
efek yang sama
Efek samping sistemik
lebih ringan
Harga untuk setiap
dosis lebih murah

33

Dry Powered Inhaler (DPI)


dan Turbuhaler

Tidak perlu mengatur


waktu penyemprotan
obat yang harus
bersamaan dengan saat
menghirupnya

34

Nebulizer

Cocok digunakan anakanak, usia lanjut dan


mereka yang sedang
mengalami serangan
asma berat

Membutuhkan
ketrampilan khusus
dari penderita agar
dosis obat sesuai
dengan kebutuhan
terapi
-

Efek Lokal

Efek Lokal

Anda mungkin juga menyukai