Anda di halaman 1dari 18

Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi Oral
Pilihan kontrasepsi hormonal oral:
1. Pil Kombinasi
Pil ini merupakan pil kontrasepsi yang dianggap paling efektif sampai saat ini. Pil in
selain mencegah terjadinya ovulasi, juga mempunyai efek terhadap traktus genitalis yaitu
dengan menimbulkan perubahan lendir serviks, sehinggasperma susah mencapai uterus,
selain itu juga merubah motilitas tuba fallopii dan uterus.
2. Mini Pil
Tahun 1965 ditemukan bahwa pemberian progestagen dalam doisis kecil (0,5 mg per
hari) menyebabkan wanita tersebut menjadi infertil. Mini pil ini bukan merupakan
penghambat ovulasi. Efek utamanya ialah lendir serviks, dan juga terhadap endometrium,
sehingga nidasi blastokista tidak dapat terjadi. Mini pil ini umumnya tidak dipakai untuk
kontrasepsi.
3. Pil Sekuensial
Di indonesia pil ini tidak beredar. Pil ini tidak seefektif pil kombinasi, dan pemakaiannya
hanya dianjurkan dalam keadaan tertentu saja. Pada cara kontrasepsi ini, pil yang
diminum hanya mengandung estrogen saja untuk 14-16 hari, disusul dengan pil yang
mengandung estrogen dan progesteron untuk 5-7 hari.
4. Morning pil
Tahun 1966 ditemukan bahwa estrogen dalam dosis tinggi dapat mencegah kehamilan
jika diberikan segera setelah koitus yang tidak dilindungi. Kegagalan cara ini dilaporkan
dalam 2,4% dari jumlah kasus. Kiranya dengan cara ini dapat dihalangi implantasi
blastokista dalam endometrium.
Susunan pil kontrasepsi (steroid sintetik) :
o Progesteron :

19

nor-testosteron

etinodiol diasetat, dan norgestrel)


o Estrogen:

etinil estradiol

(noretinodrel,

noretindron

asetat,

Profil pil kontrasepsi

Efektif dan reversible

Harus diminum setiap hari

Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak
berbahaya dan akan hilang

Efek samping serius sangat jarang terjadi

Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupun
belum

Dapat mulai minum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil

Tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui

Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.

Jenis

Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.

Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.

Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.

Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja kontrasepsi oral vermacam-macam. Hal terpernting adalah menghambat
ovulasi dengan menekan GnRF (hypothalamic gonadotropin-releasing factors) yang nantinya
akan mencegah sekresi pituitary terhadap FSH dan LH. Estrogen menekan pelepasan FSH dan
menstabilkan endometrium untuk mencegah terjadinya menoragia yang disebut juga
breakthrough bleeding. Progestins menekan LH, nantinya akan menebalkan mucus serviks dan
menyulitkan mobilitas sperma, mengubah lingkiungan endometium menjadi tidak cocok untuk
implantasi.

Efek utama yang spesifik adalah penekanan ovulasi secara ekstrim, menginhibisi motilitas
sperma, dan menghasilkan endometrium yang tak cocok bagi implantasi. Kombinasi kontrasepsi
oral, jika diberikan 3 hari setiap 4 minggu, memberikan proteksi wanitai absolute untuk
konsepsi.

Cara Penggunaan

Klinisi
o

Menggali adanya riwayat mengalami efek samping yang berat, pola hidup, dan
hal-hal terkait haris digali.

Pemeriksaan termasuk tekanan darah, payudara, Pap smear, dan pemeriksaan


pelvis harus dilakukan

Yakinkan bahwa penggunan pil haruw waspada terhadap tanda-tanda bahaya

Pengguna yang baru harus dimonitor selama 3 bulan untuk mengetahui tekanan
darah dan masalah-masalah terkait.

Pemeriksaan sekali setahun dan pap smear harus dilakukan

Untuk wanita yang lebih dari 35 tahun yang memiliki factor risiko, konsentrasi
glukosa darah dan panel lipid harus dicek. Wanita yang sehat tanpa riwayat
keluarga tidak memerlukan tes ini

Dokumenmtasi konseling dan penemuan pemeriksaan adalah esensial

Penting untuk pasien mengetahui cara mengonsumsi pil, efek samping, dan
komplikasi

berat.

Wanita

juga

harus

mengetahui

siapa

mengkomunikasikan pertanyaan-pertanyaan yang tidsak dimengerti.

Pasien

dan

kapan

Setiap penggunan pil harus mengetahui lima tanda bahaya. Masing-masing


diakronimkan menjadi ACHES:

Abdominal pain.

Chest pain or shortness of breath.

Headaches.

Eye problems, such as blurred vision, flashing lights, or blindness.

Severe leg pain.

Pengguna pil yang pernah menjalani pengobatan keganasan payudara, ada


perubahan atau pertumbuhan mola, adanya penyakit hati atau jaundice, atau
penekanan psikologis hubungi klinisi.

Pengguna pil seharusnya mengetahui tentang tatacara melaporkan masalah ke


klinisi dan tahu apa yang harus dilakukan jika mereka mengalami perdarahan,
periode skip, atau lupa meminum satu atau lebih pil kontrasepsi.

Pengguna pil yang harus memulai dengan satu pak pil selama 5 hari menstruasi

Sebagian besar dimulai hari minggu, dimana hal ini akan memudahkan
untuk mengingat dan mengatur mens untuk harian per minggunya.

Bila wanita tidak bisa dimulai selama 5 hari pertama, metode backup
untuk siklus pertama harus dilakukan

Dimulai satu pak 6-7 hari pertama akan meningkatkan angka kegagalan

Pada remaja dengan tes kehamilan negatif, segera minum pil akan
mencegah kemungkinan lupa. Metode backup harus digunakan pada siklus
pertama

Pasien harus meminum satu pil sehari pada saat yang sama

Menentukan dosis yang benar dan tipenya


Menetukan dosis pil digunakan dengan dosis terkecil yang memberikan proteksi efektif pada
kehamilan

Sebagian besar wanita diresepkan pil sebesar 35 mg lepil estrogen


o

Pil ini terdiri dari etil estradiol yang poten dan memiliki efek estrogenic yang
lebih rendah dibandingkn pil yang berisi 50 mg mestranol

Adanya flek atau kegagalan perdarahan berulang menjadi momok umum terkait
dengan pil dengan dosis kecil. Pasien seharusnya diberitahu masalah ini dan
diberitahu bahwa hal ini akan kembali normal secara spontan setelah 3 siklus

Pil yang terdiri dari >50 mg estrogen (80 atau 100 mg) merupakan bagian terbesar yang
tidak tersedia sekarang ini. Pil terdiri dari 50 mg estrogen cocok untuk wanita yang
berjerawat, perdarahan disfungsional atau endometriosis

Pil terdiri dari progestin tunggal merupakan pilihan inisial untuk wanita postpartum atau
wanita menyusui, wanita berusia > 30-35 years, atau wanita yang menderita sakit kepala
vascular

Minipill bisa juga merupakan pilihan yang baik untuk wanita yang tidak tolerans dengan
pil kombinasi atau untuk itu mengalami kontraindikasi penggunaan pil kombinasi

Sequelae
Komplikasi mayor pil kontrasepsi ada pada sisi kardiovaskular. Akan tetapi, wanita usia >35
tahun yang merokok atau memiliki riwayat penyakit kardiovaskular atau diabetes akan lebih
sering mengalami efek samping terkait dengan penyakitnya.

Tromboflebitis.

Thrombosis vena dalam pelvis

Embolisme pulmoner

Tromboembolik arterial cedera serebrovaskular atau infark myokard

Adenoma hepar hal ini akan menurun setelah diskontinyu pil

Efek samping serius terhadap :

Hipertensi.

Penyakit empedu

Sakit kepala lebih akibat vaskularisasi

Depresi

Efek samping minor Biasanya berubah-ubah bergantung waktu

Nausea.

Peningkatan berat badan

Tegang pada payudara

Breakthrough bleeding.

Penurunan libido.

Jerawat perubahan formulasi : poetnsi androgen yang rendah - potensi


progestin

Neoplasia serviks yang lebih tinggi kejadiannya (displasia, karsinoma in situ, dan
karsinoma invasif) telah dilaporkan timbul pada pengguna pil kontrasepsi. Tetapi, efek-efek
ini masih belum jelas dan tidak semua wanita mengalaminya. Penggunaannya bisa
dimonitoring secara berkelanjutan dengan hati-hati.

Kontrasepsi Pil Kombinasi


Keuntungan

Efektivitas tinggi (hampir = tubektomi) jika digunakan tiap hari (1 kehamilan per 1000
perempuan dalam tahun pertama penggunaan)

Resiko terhadap kesehatan sangat kecil

Tidak mengganggu hubungan seksual

Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak
terjadi nyeri haid

Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya

Mudah dihentikan setiap saat

Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan

Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat

Membantu mencegah :
kehamilan ektopik
kanker ovarium
kanker endometrium
Kista ovarium
penyakit radang panggul
kelainan jinak pada payudara
dismenore atau
akne

Kerugian

Mahal dan membosankan

Mual dan perdarahan bercak, terutama pada 3 bulan pertama

Pusing dan nyeri payudara

Berat badan naik sedikit

Amenorea jarang pada pil kombinasi

Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui

Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke, dan
gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat.

Tidak mencegah IMS, HBV, HIV/AIDS


Indikasi
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi, seperti :

Usia reproduksi

Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak

Gemuk atau kurus

Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi

Setelah melahirkan dan tidak menyusui

Pascakeguguran

Anemia karena haid berlebih

Nyeri haid hebat

Siklus haid tidak teratur

Riwayat kehamilan ektopik

Kelainan payudara jinak

DM tanpa komplikasi

Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium jinak

Penderita TB

Varises vena
Kontraindikasi

Hamil atau dicurigai hamil

Menyusui eksklusif

Perdarahan per vaginam yang belum diketahui penyebabnya

Penyakit hati akut (hepatitis)

Perokok dengan usia > 35 tahun

Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah > 180/110 mmHg

Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau DM > 20 tahun

Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara

Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi)

Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari


Efek Samping
Penanganan efek samping yang sering terjadi dan masalah kesehatan lainnya
Efek samping

Penanganan

Amenorea (tidak ada

Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dan

perdarahan, atau spotting)

klien minum pil dengan benar, tenanglah. Tidak


datang haid kemungkinan besar karena kurang
adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium.
Tidak perlu pengobatan khusus. Coba berikan pil
dengan dosis estrogen 50 g, atau dosis estrogen tetap,
tetapi dosis progestin dikurangi. Bila klien hamil
intrauterin, hentikan pil, dan yakinkan pasien, bahwa
pil yang telah diminumnya tidak punya efek pada
janin

Mual, pusing, atau muntah

Tes kehamilan, atau pemeriksaam ginekologik. Bila

(akibat reaksi anafilaktik)

tidak hamil, sarankan minum pil saat makan malam,


atau sebelum tidur

Perdarahan per

Tes

kehamilan,

atau

pemeriksaan

ginekologik.

vaginam/spotting

Sarankan minum pil pada waktu yang sama. Jelaskan


bahwa perdarahan hal yang biasa terjadi pada 3 bulan

pertama, dan lambat laun akan berhenti. Bila


perdarahan tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis
estrogen lebih tinggi (50 g) sampai perdarahan
teratasi, lalu kembali ke dosis awal. Bila perdarahan
timbul lagi, lanjutkan lagi dengan dosis 50 g atau
ganti dengan metode kontrasepsi yang lain
Kontrasepsi Minipil

Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB

Sangat efektif pada masa laktasi

Dosis rendah

Tidak menurunkan produksi ASI

Tidak memberikan efek samping estrogen

Efek samping utama adalah gangguan perdarahan; perdarahan bercak, atau perdarahan
tidak teratur

Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat

Jenis Minipil

Kemasan dengan isi 35 pil: 300 g levonorgestrel atau 350 g noretindron

Kemasan dengan isi 28 pil : 75 g desogestrel


Efektivitas

Sangat efektif (98,5%)

Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka


Jangan sampai ada tablet yang lupa
Tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari)
Senggama sebaiknya dilakukan dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil

Keuntungan
a. Keuntungan Kontrasepsi

Sangat efektif bila digunakan secara benar

Tidak mengganggu hubungan seksual

Tidak mempengaruhi ASI

Kesuburan cepat kembali

Nyaman dan mudah digunakan

Sedikit efek samping

Dapat dihentikan setiap saat

Tidak mengandung estrogen


b. Keuntungan Non-kontrasepsi
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Menurunkan tingkat anemia
Mencegah kanker endometrium
Melindungi dari penyakit radang panggul
Tidak meningkatkan pembekuan darah
Dapat diberikan pada penderita endometriosis
Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala dan depresi
Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom (sakit kepala, perut kembung, nyeri
payudara, nyeri pada betis, lekas marah)
Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif aman diberikan
pada perempuan pengidap DM tanpa komplikasi
Kerugian

Hampir 30-60% mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spotting, amenorea)

Peningkatan/penurunan berat badan

Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama

Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar

Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat

Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan)

Efektivitasnya menjadi lebih rendah bila digunakan bersamaan dengan obat Tb atau obat
epilepsi

Tidak mencegah IMS atau HIV/AIDS

Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah muka)


Indikasi

Usia reproduksi

Telah memiliki anak atau yang belum memiliki anak

Menginginkan metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui

Pascapersalinan dan tidak menyusui

Pasca keguguran

Perokok segala usia

Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110 mmHg) atau dengan masalah
pembekuan darah

Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebihs enang tidak menggunakan estrogen
Kontraindikasi

Hamil atau diduga hamil

Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid

Menggunakan obat TB (rifampisin) atau obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat)

Kanker payudara atau riwayat kanker payudara

Sering lupa menggunakan pil

Miom uterus

Riwayat stroke
Efek Samping

Penanganan Efek Samping Yang Sering Ditemukan


Efek Samping
Amenorea

Penanganan
Pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil, tidak perlu tindakan khusus.
Cukup konseling saja.
Bila amenorea berlanjut atau hal tersebut membuat klien khawatir,
rujuk ke klinik. Bila hamil, hentikan pil, dan kehamilan dilanjutkan.
Jelaskan kepada klien bahwa minipil sangat kecil menimbulkan
kelainan pada janin. Bila diduga kehamilan ektopik, klien perlu dirujuk,
jangan memberikan obat-obat hormonal untuk menimbulkan haid.

Perdarahan

Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan/tidak hamil, tidak perlu

tidak

tindakan khusus. Bila klien tetap saja tidak dapat menerima kejadian

teratur/spotting

tersebut, perlu dicari metode kontrasepsi.

INJEKSI
Definisi
Alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormon estrogen dan progesteron yang disuntikkan ke
tubuh wanita secara periodik
Jenis

Golongan progestin

Misalnya : Depo Provera 150 mg (disuntikkan setiap 3 bulan), Noristerat (tiap


2 bulan)
Depo Provera
Adalah 6-alfa-medroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral,
mempunyai efek progestagen yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depot.
Noristerat juga termasuk dalam golongan obat ini.
Mekanisme kerja
Menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan Releasing
Factor dari hipotalamus

Membuat lendir serviks bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi


sperma melalui serviks uteri
Menghalangi implantasi ovum dalam endomtrium
Mempengaruhi kecepatan transport ovum melalui tuba, sehingga kecepatannya
berubah

Keuntungan
Efektivitas tinggi
Sederhana pemakaiannya
Cukup menyenangkan bagi akseptor karena injeksi hanya 4x setahun
Reversible
Cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anak
Kerugian
Sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur (spotting, breakthrough
bleeding)
Dapat menimbulkan amenorea
Waktu pemberian dan dosis
Sangat cocok untuk program postpartum karena tidak mengganggu laktasi dan
amenorea yang ditimbulkan tidak mengganggu karena saat postpartum juga
terjadi amenorea
Waktu : Disuntikkan sebelum ibu meninggalkan rumah sakit, sebaiknya sesudah
air susu terbentuk yaitu kira-kira hari ke-3 hingga le-5.
Dosis : 150 mg/cc sekali 3 bulan secara IM

Golongan progestin degan campuran estrogen propionat.

Misalnya Cyclofem (tiap 1 bulan)

Mekanisme Kerja

Mencegah pematangan folikel dan ovulasi

Mengentalkan mukus serviks, sehingga menghalangi sperma masuk ke serviks

Menipiskan endometrium, sehingga endometrium tidak siap menghadapi kehamilan

Efek Samping

Gangguan siklus haid (amenorea, spotting, metroragia, menoragia)

Depresi (lethargi, feeling down)

Leukorea

Jerawat

Rambu rontok

Perubahan berat badan (dapat naik atau tuun)

Pusing/sakit kepala/migrain

Mual dan muntah

Perubahan libido (peningkatan atau penurunan)

Implan

Alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormone jenis progestin yang ditanamkan di
bawah kulit
Jenis

Norplant
Berisi 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun
Implanon
Berisi 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun
Indoplant
Berisi 75 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 3 tahun

Cara kerja

Dapat membuat lendir serviks menjadi kental


Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
Mengurangi transportasi sperma
Menekan ovulasi

Keuntungan

Sangat efektif (0,2-1 kehamilan per 100)


Perlindungan jangka panjang
Pengembalian kesuburan yang cepat setelah pencabutan
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak mengganggu ASI
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

Kerugian

Gangguan menstruasi
Nyeri kepala
Perubahan berat badan
Nyeri payudara
Mual
Perubahan mood
Membutuhkan pembedahan minor
Tidak memiliki efek perlindungan terhadap IMS/HIV
Efektivitas menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis

Indikasi

Usia reproduksi
Telah memiliki anak ataupun belum
Menghendaki kontrasepsi yang memiliki afektivitas tinggi dan menghendaki pencegahan

kehamilan jangka panjang


Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pasca persalinan
Pasca keguguran
Tidak menginginkan anak, tetapi menolak sterilisasi
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
Sering lupa menggunakan pil

Kontraindikasi

Hamil atau diduga hamil


Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Mioma uterus
Gangguan toleransi glukosa

Efek samping

Gangguan siklus menstruasi


Ekspulsi implant
Perubahan berat badan

Jerawat
Mastalgia
Gangguan fungsi hati
Perubahan libido
Pusing dan sakit kepala
Nyeri perut bagian bawah
Kloasma (bercak coklat kehitaman pada wajah)
Tromboflebitis atau tromboemboli
Infeksi pada luka insisi
Depresi

Gangguan pertumbuhan rambut

Anda mungkin juga menyukai