Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
Fungsi utama uterus adalah sebagai tempat bertumbuh dan berkembangnya
janin. Namun, uterus juga memiliki fungsi lain diantaranya pada siklus menstruasi
uterus berperan dengan peremajaan endometrium, berkontraksi terutama pada
proses persalinan dan setelah persalinan1.
Uterus
juga
berfungsi
dalam
fisiologi
pemeliharaan
kehamilan,
Mutia Ulfah
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk,
dan posisi. Pada masa kehamilan, berat uterus akan naik secara luar biasa, dari
sekitar 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir masa kehamilan 1. Perubahan
bentuk uterus yang terjadi pada minggu ke-7 kehamilan adalah menjadi sebesar
telur ayam negeri; pada minggu ke-10 uterus menjadi sebesar buah jeruk; pada
minggu ke-12 uterus mencapai ukuran grapefruit 3. Hingga kehamilan minggu
ke-40 terjadi perubahan yang sangat besar pada uterus baik dari segi panjang,
lebar, kedalaman, berat, dan volume.
Setelah proses persalinan, uterus akan kembali ke bentuk semula seperti
saat sebelum hamil. Proses ini disebut dengan proses involusi. Proses ini dimulai
segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos3.
Mutia Ulfah
BAB II
INVOLUSI UTERUS
DEFINISI
Involusi
adalah
perubahan
retrogresif
pada
uterus
yang
uterus
meliputi
reorganisasi
dan
pengeluaran
desidua/
Mutia Ulfah
Mutia Ulfah
Mutia Ulfah
Autolisis. Autolisis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang
terjadi didalam otot uterin. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot
yang telah sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula
dan lima kali lebar dari semula selama kehamilan. Sitoplasma sel yang
berlebihan
akan
tercerna
sendiri
sehingga
tertinggal
jaringan
fibro
dengan
meninggalkan
lapisan
basal
yang
akan
beregenerasi
Mutia Ulfah
diberikan secara intravena atau intramuskular segera setelah kepala bayi lahir.
Pemberian ASI segera setelah bayi lahir akan merangsang pelepasan oksitoksin
karena isapan bayi pada payudara 3 8.
Tinggi fundus diukur serta dicatat setiap hari dan fundus dipalpasi dua kali
sehari untuk memastikan bahwa uterus mengalami kotraksi dengan kuat serta
terletak ditengah. Ibu harus mengosongkan kandung kemihnya sebelum
pemeriksaan fundus dilakukan. kandung kemih yang penuh akan mendorong
uterus ke atas dan menghalangi kontraksi uterus yang kuat. Tinggi fundus
berkurang sebanyak kurang lebih satu centimeter per hari sampai fundus uteri
tidak teraba lagi lewat abdomen yang biasanya pada hari ke-11 atau ke-12 9.
Perubahan letak dan ukuran uterus pada periode postpartum dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tinggi Fundus dan Berat Uterus menurut Masa Involusi
Involusi Uterus
Bayi Lahir
Uri Lahir
1 minggu
2 minggu
6 minggu
8 minggu
Berat Uterus
1000 gram
750 gram
500 gram
350 gram
50 gram
30 gram
Mutia Ulfah
Gambar 2.
Gambar 3.
Mutia Ulfah
Perubahan lain yang terjadi pada uterus adalah perubahan kontraksi.
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi lahir.
Selama satu sampai dua jam pertama postpartum, intensitas kontraksi uterus
berkurang dan menjadi tidak teratur 3.
Tonus otot yang berkontraksi dan berelaksasi secara periodik dapat
menimbulkan rasa nyeri setelah melahirkan. Rasa nyeri tersebut akan semakin
meningkat dengan kegiatan menyusui dan pemberian oksitosin tambahan karena
keduanya merangsang kontraksi uterus 3.
nifas,
memperlancar
memperkuat
sirkulasi
otot
perut,
pembuluh
otot
darah
dasar
,
panggul,
membantu
dan
mem
memperlancar
Mutia Ulfah
organ gastrointestinal dan organ perkemihan, memperlancar peredaran sirkulasi
darah .
Menyusui dini. Menyusui dini merupakan salah satu faktor pendukung
terjadinya proses involusi uteri karena dengan memberikan Air Susu Ibu
kepada bayi segera setelah melahirkan sampai satu jam pertama, memberikan efek
kontraksi pada otot polos uterus.
Gizi. Merupakan proses organisme dengan menggunakan makanan yang
dikonsumsi, secara normal melalui proses digesti, transportasi, penyimpanan
metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ - organ, serta
menghasilkan energi 10.
Pengosongan kandung kemih. Setelah proses persalinan, kandung kemih
harus tetap kosong untuk mencegah uterus berubah posisi dan atoni uteri 4.
Kandung kemih yang kosong membantu uterus tetap berkontraksi dengan baik
sehingga proses involusi uterus menjadi cepat.
Psikologis. Terjadi pada pasien post partum atau baby blues merupakan
perubahan perasaan yang dialami ibu saat hamil sehingga sulit menerima
kehadiran bayinya. Ditinjau dari faktor hormonal , kadar estrogen, progesteron,
prolactin, estriol yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Kadar estrogen yang
rendah pada ibu post partum memberikan efek supresi pada aktifitas enzim mono
aminoksidase yaitu enzim otak yang bekerja menginaktifkan baik noradrenalin
maupun serotonin yang memberikan efek pada suasana hati dan kejadian depresi
pada ibu post partum .
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
10
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 20 Oktober 27 Desember 2014
Mutia Ulfah
Faktor usia. Elastisitas otot uterus pada usia lebih 35 tahun keatas akan
berkurang.
.Faktor
paritas.
Ukuran
uterus
primipara
dan
multipara
juga
PEMERIKSAAN UTERUS
Pemeriksaan uterus meliputi mencatat lokasi, ukuran, dan konsistensi.
Penentuan lokasi uterus dilakukan dengan mencatat apakah fundus
berada diatas atau dibawah umbilikus dan apakah fundus berada pada garis tengah
abdomen atau bergeser kesalah satu sisi.
Penentuan ukuran Tinggi Fundus Uterus (TFU) dilakukan melalui
palpasi dan mengukur TFU pada puncak fundus dengan jumlah lebar jari dari
umbilikus atas atau bawah atau dengan menggunakan meteran kertas atau
pelvimeter. Untuk meningkatkan ketepatan pengukuran, pengukuran sebaiknya
dilakukan oleh orang yang sama 3.
Hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan pengukuran tinggi
fundus uteri adalah apakan kandung kemih dalam keadaan kosong atau tidak dan
bagaimana keadaan uterus, apakah uterus dalam keadaan kontraksi atau rileks.
Penelitian juga menunjukkan bahwa posisi wanita saat dilakukan pengukuran
tinggi fundus juga berpengaruh terhadap hasil pengukuran 3.
Ada dua cara pengukuran tinggi fundus uteri yang biasa dilakukan. Kedua
cara ini dibedakan berdasarkan penempatan meteran. Cara tersebut adalah 3:
Mutia Ulfah
a) Meteran dapat diletakkan di bagian tengah abdomen wanita dan pengukuran
dilakukan dengan mengukur dari batas atas simfisis pubis sampai ke batas
atas fundus. Meteran pengukur ini menyentuh kulit sepanjang uterus.
b) Salah satu ujung meteran diletakkan di batas atas simfisis pubis dengan satu
tangan; tangan lain diletakkan di batas atas fundus. Meteran diletakkan di
antara jari telunjuk dan jari tengah dan pengukuran dilakukan sampai titik
dimana jari mengapit meteran.
Penentuan konsistensi uterus. Ada dua ciri konsistensi uterus yaitu
uteruskeras teraba sekeras batu dan uterus lunak dapat dilekukkan , terasa
mengeras dibawah jari-jari ketika tangan melakukan masase pada uterus 4. Bila
uterus mengalami atau terjadi kegagalan dalam involusi disebut subinvolusi.
Subinvolusi sering disebabkan oleh infeksi dan tertinggalnya sisa plasenta
dalam uterus sehingga proses involusi uterus tidak berjalan dengan normal atau
terhambat , bila subinvolusi uterus tidak ditangani dengan baik, akan
mengakibatkan perdarahan yang berlanjut atau postpartum haemorrhage. Ciri-ciri
subinvolusi atau proses involusi yang abnormal diantaranya :
BAB III
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
12
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 20 Oktober 27 Desember 2014
Mutia Ulfah
RESUME
Sesaat setelah melahirkan plasenta atau Kala III berakhir, uterus telah
mengalami proses pengecilan uterus atau involusi uterus. Proses ini berguna untuk
mengembalikan uterus ke ukuran semula sebelum terjadinya kehamilan. Proses
involusi uterus ini dipengaruhi oleh Autolisis., Atrofi jaringan dan Efek Oksitosin
( Kontraksi ). Fakto faktor eksternal yang mempengaruhi involusi uterus adalah
Senam nifas , Mobilisasi dini , Menyusui dini, Gizi, Pengosongan kandung kemih,
Psikologis, Faktor usia dan Faktor paritas.
Untuk mengetahui apakah involusi uterus terjadi dengan baik, dilakukan
beberapa pemeriksaan uterus yaitu Penentuan lokasi uterus , Penentuan ukuran
Tinggi Fundus Uterus (TFU) dan Penentuan konsistensi uterus.
Hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan pengukuran tinggi
fundus uteri adalah apakan kandung kemih dalam keadaan kosong atau tidak dan
bagaimana keadaan uterus, apakah uterus dalam keadaan kontraksi atau rileks.
Penelitian juga menunjukkan bahwa posisi wanita saat dilakukan pengukuran
tinggi fundus juga berpengaruh terhadap hasil pengukuran Bila uterus mengalami
atau terjadi kegagalan dalam involusi disebut subinvolusi. Subinvolusi sering
disebabkan oleh infeksi dan tertinggalnya sisa plasenta dalam uterus sehingga
proses involusi uterus tidak berjalan dengan normal atau terhambat , bila
subinvolusi uterus tidak ditangani dengan baik, akan mengakibatkan perdarahan
yang berlanjut atau postpartum haemorrhage. Ciri-ciri subinvolusi atau proses
involusi yang abnormal diantaranya : Tidak secara progresif dalam pengembalian
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
13
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 20 Oktober 27 Desember 2014
Mutia Ulfah
ukuran uterus, uterus teraba lunak dankontraksinya buruk, sakit pada punggung
atau nyeri pada pelvik yang persisten, perdarahan pervaginam abnormal seperti
perdarahan segar, lokia rubra banyak, persisten, dan berbau busuk..
DAFTAR PUSTAKA
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
14
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 20 Oktober 27 Desember 2014
Mutia Ulfah
1.
2.
3.
4.