Anda di halaman 1dari 1

Pembahasan Pemerian

Pemeriksaan kafein yang pertama dilakukan yaitu pemerian dari kofein. Parameter
sampel kofein diamati secara seksama mulai dari organoleptisnya hingga bau yang tercium.
Berdasarkan hasil analisis, organoleptis dari sampel yang diterima oleh praktikan sesuai dengan
literatur yang ada, dimana organoleptis sampel menunjukan serbuk putih atau bentuk jarum
mengkilat dan sedikit menggumpal serta tidak berbau hal ini sesuai dengan pemerian dari kafein
yang tertera di Farmakope Indonesia IV.

Pembahasan Reaksi Warna Gugus Fungsi


Analisis kualitatif yang terakhir yaitu reaksi warna gugus fungsi. Dengan mengetahui
gugus fungsi maka dapat diketahui golongan dari suatu senyawa organic karena sifat suatu
senyawa organic adalah berdasarkan gugus fungsinya. Gugus Fungsi adalah kedudukan
kereaktifan kimia dalam molekul satu kelompok senyawa yang dengan gugus fungsi tertentu
menunjukan gejala reaksi yang sama. Sesuai kesamaan gejala reaksi tersebut, maka dapat
dikelompokan pada pengelompokan senyawa. Analisis ini dilakukan sesuai dengan cara
identifikasi yang tertera pada Farmakope Indonesia IV yaitu sebanyak 5mg zat uji dilarutkan
dalam 1 mL asam klorida P di dalam cawan porselen, lalu ditambahkan 50mg kalium klorat P,
selanjutnya cawan yang berisi sampel diuapkan diatas tangas uap hingga kering berwarna
lembayung. Setelah warna lembayung terbentuk, kedalam cawan ditambahkan larutan
ammonium hidroksida. Jika zat uji ini merupakan kafein maka penambahan ammonium
hidroksida mengakibatkan warna lembayung akan hilang. Uji ini memiliki hasil positif sehingga
dapat disimpulkan bahwa zat uji ini merupakan kafein.

Anda mungkin juga menyukai