Anda di halaman 1dari 7

Hak Atas Kekayaan Intelektual ( HAKI )

HAKI adalah singkatan dari Hak Atas Kekayaan Intelektual. Selama ini, Anda mungkin sering
mendengar tengtang HAM atau Hak Asasi Manusia. Hal yang kemudian diperhitungkan
haknya ternyata bukan hanya tentang persoalan asasi manusia, melainkan kekayaan intelektual
juga demikian.
Pelanggaran terhadap kekayaan intelektual yang dimiliki perorangan atau kelompok sama saja
melanggar hak dari pemilik intelektual tersebut. Jika ingin lebih didramatisasi, pelanggaran
terhadap kemampuan intelektual seseorang atau kelompok sama dengan tidak menghargai
keoriginalitasan suatu karya. Hal itu adalah kata lain dari kepintaran yang disepelekan. Halhal bersifat prinsipil itulah yang kemudian menjadi landasan hadirnya istilah HAKI di
Indonesia.
Kemampuan intelektual yang dimaksud dalam HAKI adalah kecerdasan, kemampuan berpikir,
berimajinasi, atau hasil dari proses berpikir manusia atau the creation of human mind. HAKI
melindungi para pemilik intektual dalam hak yang cukup eksklusif. Hak eksklusif tersebut
berupa peraturan terhadap pelanggaran intelektual. Secara garis besar, HAKI mencakup hak
cipta, hak paten, hak merek, dan hak-hak kekayaan intelektual lain.
Kekayaan intelektual yang dilindungi oleh HAKI meliputi dua hal, yaitu perlindungan hak
terhadap benda tidak berwujud seperti hak cipta suatu karya, hak paten, dan hak merk dagang
tertentu serta perlindungan hak terhadap benda berwujud seperti informasi, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan karya seni atau karya sastra.

Faktor
Setidaknya ada beberapa faktor penyebab meningkatnya kegiatan pembajakan Hak Cipta lagu
atau musik di Indonesia :
1.

Kurangnya pengetahuan sebagian besar masyarakat terhadap perlindungan Hak Cipta


Kekayaan Intelektual (HAKI), khususnya mengenai Hak Cipta lagu atau musik.

Untuk itu, sangat diperlukan sekali sosialisasi akan pentingnya Hak Cipta Kekayaan
Intelektual (HAKI) terutama di bidang lagu atau musik bagi masyarakat. Contoh
artikel yang bisa teman-teman jadikan materi untuk mensosialisasikan betapa
pentingnya Hak Cipta lagu atau musik, bisa teman-teman baca disini.
2.

Faktor ekonomi masyarakat Indonesia-nya itu sendiri yang cenderung lebih memilih
membeli lagu atau musik bajakan yang harganya relatif lebih murah atau bahkan
gratis dibandingkan dengan lagu atau musik original/aslinya. Sikap masyarakat inilah
yang kemudian dimanfaatkan oleh para pelaku pembajakan Hak Cipta khususnya di
bidang lagu atau musik untuk melakukan pembajakan Hak Cipta demi meraup
keuntungan yang besar, tanpa harus bersusah payah memikirkan nasib para pencipta
yang sudah bersusah payah untuk menciptakan suatu karya tersebut.

3.

Sikap masyarakat yang cenderung berprasangka buruk terhadap penegakkan hukum


Hak Cipta, umumnya penegakkan hukum di Indonesia yang terkesan mengecewakan
semisal para koruptor yang bisa keluar masuk penjara, para koruptor yang memiliki
fasilitas lebih di penjara, para koruptor dengan hukuman yang ringan, dll. Inilah yang
menyebabkan lahirnya sikap semacam ketidak pedulian terhadap pelanggaran yang
terjadi dikarenakan penegakkan hukumnya yang sudah terkesan mengecewakan.

4.

Kemajuan teknologi ternyata membawa dampak baik dan buruk dalam penegakkan
hukum Hak Cipta. Dampak baiknya adalah seiring dengan kemajuan teknologi
terutama internet, kita bisa belanja lagu atau musik yang original/asli di toko-toko
musik online. Sedangkan dampak buruknya adalah semakin tersebarnya link-link
download lagu atau musik ilegal di dunia maya serta semakin mudahnya pembajakan
karya rekaman suara di dunia nyata berkat kemajuan teknologi yang merupakan
pedang bermata dua ini.

5.

Pembajakan Hak Cipta akibat daya beli yang rendah. Menurut Abdul Bari, mantan
Dirjen HAKI Departemen Hukum dan HAM, banyaknya pembajakan terhadap hasil
karya seseorang karena daya beli masyarakat masih rendah. Dia mencontohkan
peredaran Video Compact Disc bajakan di Indonesia sangat marak. Hal itu karena
daya beli masyarakat rendah. Jika harus beli Video Compact Disc orisinil yang
harganya puluhan ribu rupiah, masyarakat tidak mampu. Akibatnya, mereka memilih
barang bajakan yang harganya sangat murah.

6.

Kurangnya tindakan hukum serius bagi para pelaku tindak pidana atau para
pembajak, sehingga jika keadaan ini dibiarkan berlarut-larut maka akan

menimbulkan sikap bahwa pembajakan sudah merupakan hal yang biasa dan tidak
lagi merupakan tindakan yang melanggar undang-undang.

Selanjutnya marilah kita mengenal apa saja bentuk-bentuk pembajakan Hak Cipta lagu atau
musik yang ada di sekitar kita dengan tujuan agar kita bisa menghindarinya dan bukan untuk
melakukannya. Secara umum pembajakan karya rekaman lagu atau musik dibagi atas
beberapa kategori sebagai berikut :
1.

Illegal copying, merupakan bentuk pembajakan berupa pembuatan kompilasi lagulagu atau album-album yang sedang hits dan populer dari rekaman original/aslinya
tanpa izin dan demi kepentingan komersial. Bentuk pembajakan inilah yang sangat
mengancam industri lagu atau musik dikarenakan dapat mematikan kesempatan
penjualan bagi beberapa album sekaligus.

2.

Counterfeiting, merupakan bentuk pembajakan yang dilakukan dengan


memperdagangkan produk bajakan berupa album yang sedang laris, kemasannya di
reproduksi mirip dengan aslinya sampai dengan detail sampul album dan susunan
lagunya pun dibuat sama dengan album aslinya. Ini bertujuan untuk mengelabui
konsumennya agar konsumennya menyangka bahwa produk bajakan ini original/asli
dan harganya murah.

3.

Bootlegging, merupakan bentuk pembajakan yang dilakukan dengan cara membuat


rekaman dari suatu pertunjukan langsung (live performance) seorang penyanyi atau
band di suatu tempat. Pembajakan ini juga dapat di buat dari rekaman siaran media
penyiaran (broadcasting). Nah rekaman ini kemudian diperbanyak dan dijual dengan
harga tinggi demi keuntungan yang besar. Biasanya konsumen dari produk hasil
bootlegging ini adalah orang-orang yang tidak bisa menyaksikan pertunjukan
langsung (live performance) seorang penyanyi atau band pujaannya, sehingga ia rela
membeli produk hasil bootlegging ini meskipun ilegal dan harganya mahal. Praktek
bootlegging ini selain merugikan penyanyi atau bandnya itu sendiri juga sangat
merugikan produser program yang bersangkutan.

Menyadari akan pentingnya perlindungan hukum terhadap Hak Cipta demi menumbuhkan
gairah mencipta di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Pemerintah Indonesia secara
terus menerus berusaha untuk memperbaharui peraturan perundang-undangannya di bidang

Hak Cipta demi menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada, baik perkembangan di
bidang ekonomi maupun di bidang teknologi. Hal ini dibuktikan dengan dibentuknya UndangUndang Nomor 19 Tahun 2002 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1997.
Namun usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka perlindungan terhadap
karya cipta ini ternyata belum membuahkan hasil yang maksimal. Ini dikarenakan dalam
realitasnya, berbagai macam bentuk pelanggaran yang dilakukan baik berupa pembajakan
terhadap karya cipta, mengumumkan, mengedarkan, maupun menjual karya cipta orang lain
tanpa seizin penciptanya ataupun pemegang Hak Ciptanya masih menggejala dan seolah-olah
tidak dapat ditangani walaupun pelanggaran itu dapat dilihat dan dirasakan dalam kehidupan
sehari-hari. Apa yang salah dengan Undang-Undang Hak Cipta kita ? Di satu sisi UndangUndang Hak Cipta sudah dapat dikatakan sempurna namun di sisi lain pelanggaran Hak Cipta
sudah tidak dapat di bendung lagi. Inilah yang perlu pemerintah kaji dan benahi lebih jauh lagi
adalah mengenai penegakkan hukum terhadap pelanggaran Hak Cipta yang lebih baik lagi.

http://meloners.melon.co.id/forum/isi/9/69440/576670/1/pembajakan-hak-cipta-lagu-ataumusik.html

Dampak
Pembajakan musik menjadi bencana bagi perkembangan musik Indonesia. Kerugian material
maupun non material akibat pembajakan sangat besar. Asosiasi Industri Rekaman Indonesia
(ASIRI) menaksir kerugian akibat tindakan tersebut.
Berapa besar persisnya nilai kerugian yang diderita pelaku industri musik nasional akibat
pembajakan musik secara digital itu? Menurut Toto Widjojo, salah satu pengurus Asosiasi
Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), bila diambil kerugian minimalnya, nilai kerugian yang
ditimbulkan pembajakan musik secara digital ini bisa sebesar Rp2 triliun setiap tahunnya.
Hitung-hitungannya begini. Bila di setiap website itu rata-rata diunduh sekitar 6 juta lagu
ilegal per hari dan satu lagu dihargai Rp1.000, maka kerugian material yang diakibatkan
mencapai Rp6 miliar per hari. Dan, itu hanya dari satu website, terang Toto.
Hasil kalkulasi Abraham Won Yong Jo, seorang pelaku industri musik digital, juga tak jauh
berbeda. Menurut CEO PT Melon Indonesia ini, Indonesia kehilangan uang sebanyak Rp600
miliar per tahun gara-gara website musik ilegal. Asumsi dia adalah sebagai berikut. Pertama,
20 website ilegal paling top memiliki 10 juta pengunjung (unique visitor) tiap bulannya.

Kedua, setiap pengunjung itu mengunduh 10 lagu tiap bulannya di website ilegal itu. Ketiga,
harga mengunduh satu lagu Rp500.
Jadi, dengan 10 juta pengujung dikali 10 lagu terdapat 100 juta lagu bajakan secara digital
setiap bulannya. Bila 100 juta lagu itu dikali dengan harga Rp500 per unduhan, maka ada nilai
Rp50 miliar per bulan atau Rp600 miliar per tahun yang tidak bisa diperoleh para musisi
Indonesia. Angka kerugian ini jelas lebih besar dari nilai pasar musik Indonesia itu sendiri,
tandas Abraham. Berdasarkan data IFPI Report (2012), penerimaan musik rekaman di
Indonesia memang lebih kecil dari angka Rp600 miliar. Bahkan, ada kecenderungan terus
turun penerimaannya. Pada tahun 2007, penjualan musik rekaman di Indonesia masih sebesar
Rp530,7 miliar, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Akan tetapi, pada tahun 2011 telah
merosot menjadi Rp502,4 miliar.
Sebaliknya, website ilegal menuai keuntungan besar dari kegiatannya memfasilitasi kegiatan
atau transaksi konten musik yang melanggar hak cipta itu. Sebagai contoh adalah website
4shared.com. Website ini termasuk dalam deretan 20 website teratas di Indonesia berdasarkan
jumlah pengunjungnya. Bahkan, website ini menduduki peringkat pertama dalam 20 website
ilegal di Indonesia.
Apakah website 4shared.com ini berasal dari Indonesia? Tidak. Website ini adalah layanan
penyimpanan dan berbagi file digital yang berbasis di kota Kiev, Ukraina. Website ini
dibentuk sejak 2005 dan 12% dari total pengguna 4shared.com di seluruh dunia (yang
sebanyak 7,7 juta pengunjung) adalah berasal dari Indonesia. Diperkirakan pasar musik di
Indonesia dirugikan oleh 4shared.com sekitar Rp462 miliar per tahun!
Bagaimana perhitungannya? Dengan jumlah pengunjung 4shared.com sebanyak 7,7 juta dan
dikali 10 lagu yang diunduh secara ilegal, maka ada 77 juta lagu yang dibajak di website ini
per bulannya. Bila 77 juta lagu bajakan ini dikali Rp500 per lagu, maka tampil nilai kerugian
pembajakan musik senilai Rp38,5 miliar per bulan atau Rp462 miliar per tahun.
http://wartaekonomi.co.id/berita4471/pembajakan-musik-nilai-kerugian-pembajakan-luarbiasaiii.html

Solusi
Angin segar mulai berhembus kembali bagi para pekerja di Industri musik tanah air. Diawali
dari sebuah franchise restoran cepat saji asal Amerika yaitu KFC yang membuat sebuah
terobosan bagi industri musik Indonesia, yaitu dengan cara turut menjual CD musik di counter
restoran mereka yang tersebar di hampir semua wilayah di Indonesia. CD tersebut dijual
dengan 2 cara berbeda, yang pertama konsumen dapat membeli langsung CD tersebut dengan
harga normal (harga banderol) dan yang kedua CD tersebut dijadikan bonus setiap pembelian
paket tertentu dengan nominal tertentu. Dan terbukti, cara kedua inilah yang membuat
penjualan CD di resto cepat saji tersebut meningkat pesat. Bahkan salah satu boyband
Indonesia yaitu SM*SH pernah mengungkapkan di salah satu infotainment tentang
keberhasilan penjualan CD di resto cepat saji tersebut karena mampu menjual CD mereka
hingga 1 juta keping. Sebuah angka yang fantastis untuk penjualan CD di tengah gempuran
pembajakan yang semakin meningkat setiap harinya. Hal itu pula lah yang menyebabkan resto
cepat saji tersebut membuat sub divisi berupa perusahaan rekaman / perusahaan distribusi

rekaman yaitu KFC Factory untuk menampung musisi pendatang baru dari hasil kompetisi
mereka maupun musisi eksis yang ingin mencoba peruntungan dengan mengadakan kerjasama
penjualan di resto tersebut. Dan hal ini juga memberikan dampak positif bagi kedua belah
pihak. Di sisi musisi dan perusahaan rekaman, produk mereka laris sehingga pendapatan
mereka pun meningkat dan di sisi resto cepat saji tersebut juga mengalami peningkatan sales
berkat adanya sumber daya tarik baru bagi konsumen untuk datang ke resto tersebut.

Perlu adanya sikap tegas dan merata untuk menangulangi permasalahan ini. Selain
pemerintah yang seharusnya memberi peraturan ketat dan penindakan tegas, juga
harus adanya sikap kesadaran masyarakat Indonesia sendiri. Permasalahan ini tidak
akan mudah terselesaikan tanpa ada dukungan dari masyarakat Indonesia sendiri.
Karena permasalahan ini adalah masalah bersama, dan tanggungjawab kita sebagai
warga untuk mengapresiasi dan menjaga hak cipta dan karya orang lain. Oleh karena
itu untuk memulai tindakan ini, baiknya dimulai dan ditekankan dari diri kita sendiri.
Tidak adil namanya ketika berkoar-koar tapi diri sendiri masih gemar membajak. Dan
kami sangat mendukung adanya semacam program, situs, atau blog bermunculan
penyedia layanan download, yang dapat meminilisir dan mencegah pembajakan
ataupun pendownload ilegal. Seperti yang dilakukan oleh Langit Musik dan MelOn.

http://izzadmustaqim.blogdetik.com/2013/10/21/telisik-musikpembajakan-solusi/

Salah satu solusi untuk menanggulangi pembajakan musik adalah dengan cara
mendigitalisasi musik dari media fisik CD dan DVD kedalam bentuk digital. Langkah
ini sudah dilakukan oleh Apple dengan mendirikan itunes dan google yang
mendirikan google play yang menyediakan sarana pembelian musik digital secara
legal.
Oleh karena itu, label rekaman dalam negeri harus segera berinvestasi untuk
pengembangan musik digital ini agar bisa menanggulangi pembajakan musik fisik
dalam bentuk CD dan DVD. Berdasarkan riset diketahui bahwa pembajakan lagu one
direction melalui mesin pencari google dengan kata kunci free one direction
download music diketahui sebanyak 135.000.000 pencarian. Apabila dari
135.000.000 pencarian ini melakukan pengunduhan sebanyak 20 % saja dan
dikalikan dengan harga satu musiknya seharga 10.000 maka total kerugian dari
pengunduhan lagu ilegal ini sebanyak 405 milyar.
Maka, strategi penjualan musik digital adalah salah satu langkah untuk
menanggulangi pembajakan karena saat ini penjualan musik secara fisik dalam
bentuk CD dan DVD hanya 40 % sedangkan sisanya sudah mengarah ke digitalisasi.
Dari 60 % penjualan musik digital ini masih dikuasai oleh pemain dari luar negeri
seperti iTunes, Deezer dan Google Play.
http://hukum.kompasiana.com/2013/06/03/pembajakan-musik-diindonesia-dan-solusi-mengatasinya-561853.html

Anda mungkin juga menyukai