MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas harian mata kuliah
kesehatan dan keselamatan kerja semester II
Disusun Oleh :
KELOMPOK
NAMA :
1.
2.
3.
4.
NIM :
133313010014
133313010015
133313010013
133313010016
2014
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena berkat
lim pahan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang ini .
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah pada Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Prima Indonesia khususnya mata kuliah kesehatan dan
keselamatan kerja.
Dengan selesainya makalah ini, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang turut memberikan pemikiran dan motivasi sehingga penulis
mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya..
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk
itu penulis berharap masukan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
makalah ini dan menjadi pelajaran bagi penulis sehingga mampu menyajikan yang lebih
baik untuk masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini ada manfaatnya baik itu bagi
penulis dan para mahasiswa/i yang membaca serta membutuhkan informasi tentang judul
makalah ini.
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR .i
2. DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATARBELAKANG 1
1.2 TUJUAN..1
1.3 MANFAAT.2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 LANDASAN TEORY TENTANG K33
2.2 LANDASAN TEORY PAK5
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN COMPUTER VISIOAN SYNDROM (CVS).7
3.2 GEJALA CVS8
3.3 PENCEGAHAN CVS.9
3.4 ORANG YANG RENTANG TERKENA CVS.9
3.5 DIAGNOSIS9
3.6 PENYEBAB TERKENA CVS.11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN .13
4.2 SARAN 13
DAFTAR PUSTAKA .14
BAB I
PENDAHULUAN
3.
4.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja
pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu
ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses
produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia
merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan
pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Industri
4. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya,
misalnya asma.
Adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi yang kuat
dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah
diakui.
Penyakit yang Berhubungan dengan Pekerjaan Work Related Diseas
Adalah penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor
pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam
berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi kompleks
Penyakit yang Mengenai Populasi Kerja Disease of Fecting Working Populations
Adalah penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab
ditempat kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk bagi kesehatan
Keberhasilan identifikasi Penyakit Akibat Kerja diberbagai kelompok pekerjaan
tergantung dari riwayat pasien secara keseluruhan. Untuk mempertegas diperlukan
pemeriksaan laboratorium (bio monitoring dan tes klinik), penilaian paparan lingkungan
secara tepat dengan memperhatikan legalitas, etika dan faktor sosioekonomi.
Beberapa penyakit akibat kerja adalah sebagai berikut :
1. Penyakit Saluran Pernafasan
2. Penyakit Kulit
3. Kerusakan Pendengaran
4. Gejala pada Punggung dan Sendi.
5. Kanker
6. Coronary Artery Disease
7. Penyakit Liver
8. Masalah Neuropsikiatrik
Penyebab beberapa penyakit tersebut timbul karena suatu faktor, tergantung pada
bahan yang digunakan dalam proses kerja, lingkungan kerja ataupun cara kerja, sehingga
tidak mungkin disebutkan satu per satu. Pada umumnya faktor penyebab dapat
dikelompokkan dalam 5 golongan:
1. Golongan fisik : suara (bising), radiasi, suhu (panas/dingin), tekanan yang sangat
tinggi, vibrasi, penerangan lampu yang kurang baik.
2. Golongan kimiawi : bahan kimiawi yang digunakan dalam proses kerja, maupun
yang terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk debu, uap, gas, larutan,
awan atau kabut.
3. Golongan biologis : bakteri, virus atau jamur
4. Golongan fisiologis : biasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja dan cara
kerja
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Computer Vision Syndrome (CVS)
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh The Journal of Epidemiology and
Community Health mengambil sample basil pemeriksaan mata 10.000 pekerja. Pekerjaan
ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan waktu yang dihabiskan didepan
komputer pada saat bekerja maupun pada saat berada di rumah. Hal lain yang juga
dipertimbangkan adalah lamanya pemakaian komputer dalam tahun. Hasilnya adalah
pengguna berat komputer memiliki kelainan penglihatan, termasuk didalamnya miopi dan
glaucoma, sehingga dapat diketahui penggunaan komputer yang berat memiliki hubungan
langsung dengan timbulnya miopi dan glaucoma.
Saat komputer beroperasi, terdapat sinar biru yang memancar bersama cahaya
dari monitor computer. Sinar tersebut adalah sinar biru. Sinar biru adalah sinar dengan
panjang gelombang 400-500 nm (nanometer). Sumber terdekatnya adalah lampu neon,
layar televisi serta computer. Jika seorang pekerja yang tempat kerjanya di bagian yang
selalu berinteraksi dengan computer, maka secara tidak langsung pekerja tersebut selalu
terkontaminasi dengan sinar biru dari pancaran cahaya layar computer. Dan bagian tubuh
pekerja yang pertama terkena sinar biru tersebut adalah mata pekerja. Bagian mata, yaitu
pupil.Yang bertugas untuk mengatur ketajaman cahaya yang masuk ke mata, jika secara
terus- menerus pupil tidak akan mampu untuk mengatur cahaya yang masuk. Jika sudah
terjadi seperti itu, maka cahaya yang masuk ke dalam mata mengandung sinar biru, yang
sangat membahayakan mata.
Jika mata pekerja secara terus-menerus terkontaminasi sinar biru , maka pekerja akan
merasa panas, kerning, sakit punggu. Keluhan itu merupakan keluhan dari penyakit
radiasi yang berefek pada mata.radiasi sendiri adalah salah satu aspek dari pencemaran
fisik yang dapat mengganggu kesehatan manusia dan mahkluk hidup lainnya.
3.3 Pencegahan :
Posisi monitor komputer ditata secara ergonomis (Posisi atas monitor sejajar /
horizontal dengan pandangan mata)
Letak bagian tengah layar 10-20 derajat (5-6 inci) di bawah garis pandang mata
CVS biasanya dialami oleh pekerjaan (profesi) yang tidak terlepas dari
penggunaan komputer misalnya sekretaris, operator (termasuk Admin Kompasiana
nih) dan programmer komputer. Selain itu penggemar internet (blogger/netizen), dan
kalangan pelajar atau mahasiswa juga rentan mengalami sindrom ini.
3.5 Diagnosis
Computer Vision Syndrome dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata yang
komprehensif. Pengujian, dengan penekanan khusus pada persyaratan visual pada jarak
komputer bekerja, mungkin termasuk:
Riwayat Pasien untuk menentukan gejala pasien mengalami dan adanya masalah
kesehatan umum, obat-obatan yang diambil, atau faktor lingkungan yang
mungkin berkontribusi terhadap gejala yang berhubungan dengan penggunaan
komputer.
Pengukuran ketajaman visual untuk menilai sejauh mana visi mungkin akan
terpengaruh.
Kelainan refraksi untuk menentukan kekuatan lensa yang sesuai yang diperlukan
untuk mengkompensasi kesalahan bias (rabun jauh, rabun dekat atau
astigmatisme).
Pemeriksaan fokus mata, bergerak dan bekerja sama. Dalam rangka untuk
mendapatkan gambar, jelas tunggal apa yang sedang dilihat, mata efektif harus
mengubah fokus, bergerak dan bekerja bersama-sama. Tes ini akan mencari
masalah yang menjaga mata Anda dari fokus secara efektif atau membuat sulit
untuk menggunakan kedua mata bersama-sama. Tes ini dapat dilakukan tanpa
menggunakan obat tetes mata untuk menentukan bagaimana mata merespon
dalam kondisi melihat normal. Dalam beberapa kasus, seperti ketika beberapa
kekuatan mata fokus mungkin tersembunyi, tetes mata dapat digunakan. Mereka
sementara menjaga mata dari mengubah fokus saat uji coba dilakukan.
Menggunakan informasi yang diperoleh dari tes ini, bersama dengan hasil tes lain,
dokter mata Anda dapat menentukan apakah Anda memiliki gejala Computer
Vision Syndrome dan memberitahu Anda tentang pilihan pengobatan.
Radiasi dari sinar biru computer. yang berefek pada mata salah satunya adalah,
gejala Computer Vision Syndrome (CVS). CVS adalah keluhan-keluan atau gejala pada
mata, kepala, dan tulang punggung yang disebabkan oleh efek penyinaran pada aktivitas
computer empat sampai enam jam setiap harinya. Sudut pandangan kearah computer
yang tidak pas, bagian atas layar computer yang tidak sejajar dengan mata, tidak
sesuainya tingkat terang gelap layar, dan biasanya ada pantulan yang menyilaukan dari
sumber cahaya lain, merupakan hal lain yang juga mengontribusi adanya CVS.
Lingkungan kerja juga sangat memicu gejala CVS. Misalnya, posisi layar computer yang
terlalu tinggi, kursi kerja yang tidak ergonomis.
Pekerja yang mengharuskan untuk selalu bernteraksi dengan computer, dapat
mencegah terjadinya CVS, salah satunya adalah menggunakan alat pelindung diri saat
bekerja. Alat dari pelindung diri untuk pekerja yang menghadapi layar computer, bisa
dengan menggunakan kacamata anti radiasi, atau kacamata biasa, yang dapat mencega
banyak sinar biru yang masyk ke mata. Selalin itu masih ada beberapa langkah, yaitu :
Istirahat 10 menit setiap jam
Mengalahkan pandangan dari monitor setiap 15 menit dengan melihat objek yang jauh
kurang lebih 10 menit.
Melakukan variasi kegiatan untuk menghindari melihat buyar Mengatur pencahayaan
ruangan
Menggunakan lampu pijar yang tidak terlalu terang
computer terus- menerus
Memasang filter pada layar computer
Menggunakan kursi yang dapat diatur posisisnya dan disertai sandaran
Duduk tegak dengan posisi keyboard sedekit lebih rendah pada siku dan lengan
kemungkinan pertambahan jumlah minus-nya lebih besar. Namun, bila kacamata dipakai,
mata akan lebih rileks dan fokusnya tidak terlalu kuat, sehingga keenam otot tadi tidak
terlalu berat untuk melihat layar komputer yang rata-rata hurufnya kecil-kecil.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Penyakit akibat kerja yang terjadi pada pekerja kantor, atau yang lebih umum pada
pekerja atau karyawan yang selalu berinteraksi dengan computer adalah Computer Vision
Syndrome. Atau sering disebut sebagai CVS, yang disebabkan karena radiasi oleh sinar
biru yang ada pada cahaya computer, saat computer sedang dijalankan oleh pekerja
tersebut.Adapun salah satu pencegahan CVS adalah selalu beristirahat atau mengalihkan
pandangan dari computer setiap satu jam sekali selama sepuluh menit.
4.2 SARAN
Selain yang ada pada landasan teori atau pada pembahasan, pencegahan
Computer Vision Syndrome yang paling mudah dilakukan oleh pekerja adalah selalu
mengkonsumsi buah dan sayur yang alami, karena mengandung banyak vitamin yang
dapat mennyehatkan mata, sehingga mata lebih kebal dengan sinar biru yang ada pada
cahaya computer. Tak tertinggal pula untuk selalu menggunakan alat pelindung diri, saat
berinteraksi dengan computer.
DAFTAR PUSTAKA
http://anggaswangi.blogspot.com/2009/06/computer-vision-syndrome-cvs.html
http://anysundari.wordpress.com/artikel/
http://jabar.tribunnews.com/read/artikel/114391/hati-hati-kelelahan-mata-di-depankomputer
http://jefrigc.blogspot.com/2011/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://kellyanggoro.wordpress.com/2010/06/27/penyakit-akibat-kerja-di-rumah-sakit-danpencegahannya/
http://republika.co.id:8080/koran/106/23021/Penyakit_Akibat_Kerja
http://www.surabaya-ehealth.org/artikel/penyakit-akibat-kerja
Mukono. 2000. Epidemiologi Lingkungan. Surabaya : Airlangga University Press
Mukono. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya : Airlangga University
Press
http://iptek-4u.blogspot.com/2012/08/penyakit-yang-disebabkan-olehkomputer.html#ixzz31x4bCqZ2