Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SISTEMATIKA TUMBUHAN

BUNGA MAJEMUK

Di susun oleh kelompok 2


Kelas : B
Nama

NIM

1. Febriana
2. Kholifah Rahmawati
3. Lilin Syukria
4. Listi Andriani
5. Maria Novita Sari
6. Meitisa
7. Nuraini
8. Puri Hadayani
9. Sri Rahayu Putri
10.Suci Amanda
11.Widya Astuti Damayanti
12.Yopi Andarista

11 01 01 062
11 01 01
11 01 01 071
11 01 01
11 01 01 073
11 01 01
11 01 01
11 01 01
11 01 01
11 01 01
11 01 01
11 01 01

068
072
074
080
084
094
095
099
100

Guru Pembimbing : Masayu

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI


PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2012

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan
yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula
hanya merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini
telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang
ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi
Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan
tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya hingga
dipisahkan menjadi morfologi luar dan morfologi saja (morphology in
sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi dalam atau
anatomi tumbuhan.
Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang
berfungsi

sebagai

alat

perkembangbiakan

secara

generatif

yang

memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya,


tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan
bagian

tumbuhan

yang

kita

kenal

sebagai

bunga.

Jika

kita

memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah


penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna
dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga
pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan
akhirnya

dapat

dihasilkan

alat-alat

perkembangbiakan.

Mengingat

pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang


merupakan

penyesuaian

untuk

melaksanakan

tugasnya

sebagai

penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari


suatu bunga

sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga

seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan

tidaknya madu ataupun zat lain. Oleh karena itu, melalui praktikum ini
pula kita dapat mengetahui dan lebih memahami tentang bunga
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bunga majemuk adalah bunga yang ujung ibu tangkainya selalu
ditutup dengan suatu bunga
2. Bagian bagian bunga majemuk tak terbatas dan terbatas
3. Mengetahui dan mengenal bagian bunga majemuk dan contohnya
C. TUJUAN PERMASALAHAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan

di

bidang

Sistematika

Tumbuhan

dan

menambah

pengetahuan tentang bunga majemuk yang merupakan bunga yang


ujung

ibu

tangkainya

selalu

ditutup

dengan

suatu

bunga

serta

mengetahui dan mengenal bagian bunga majemuk dan contohnya dan


makalah ini diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

BAB II
PEMBAHASAN
BUNGA MAJEMUK BERBATAS DAN BUNGA MAJEMUK TAK BERBATAS
1.

Bunga Majemuk Berbatas (infloscentia cymosa atau inflorecentia

centrifuga, inflorecentia definite) adalah bunga majemuk yang ujung ibu


tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai
mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula
bercabang-cabang, dan cabang-cabang tadi seperti ibu tangkainya juga
selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk
berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu
pokok atau ibu tangfkainya, jadi tengah ke pinggir ( jika dilihat dari
atas), oleh sebab itu dinamakan : inflorecentia centrifuga
Berdasarkan jumlah cabang pada ibu tangkai, dibedakan dalam tiga
macam:
1. Yang bersifat monochasial . jika ibu tangkai hanya mempunyai satu
cabang, ada kalanya lebih (dua cabang ), tetapi tidak pernah
berhadapan , dan ada yang satu lebih besar dari yang lainnya.
Cabang yang besar selanjutnya seperti ibu tangkai setiap kali hanya
mengeluarkan satu cabang saja. Bunga majemuk semacam ini
ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan yang berbiji tunggal
(Monocotiledoneae). Contoh: kapas (Cossipium sp.)
2. Yang bersifat dichasial jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang
berhadapan,
(Labiatae)

terdapat

pada

tumbuhan

dengan

bunga

berbibir

3. Yang bersifat pleiochasial, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua
cabang pada suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai
tadi. Contoh: bunga oleander ( Nerium oleander L.)
Dalam golongan bunga majemuk dibedakan:
1. Anak payung menggarpu (dichasium). Pada ujjung ibu tangkai
terdapat satu bunga. Di bawahnya terdapat dua cabang yang sama
panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujngnya.
Bunga yang mekar dahulu ialah bunga yang terdapat pada ujung ibu
tangkainya, seperti misalnya bunga melati (Jasminium sumbac Ait.),
2. Bunga tangga atau bunga becabang seling (cincinnus), yaitu
suatu bunga majemuk yang ibu tangkainya becabang lagi, tetapi
setiap kali bercabang hanya berbentuyk satu cabang saja, yang
arahnya berganti-ganti ke kiri dan ke kanan. Bunga yang demikian ini
antara alin terdapat pada buntut tikus (Helitropium indicus L.).
3. Bunga sekerup (bostryx), ibu tangkai bercabang-cabang, tetapi
setiap kali bercabang juga hanya terbentuk satu cabang, yang
semuanya terbentuk ke kiri atau ke kanan dan cabang yang satu
berturut-turut membentuk sudut 90o, sehingga jika kita mengikuti
arah percabangan kita akan mengadakan gerakan seperti sekerup
atau spiral, misalnya; bunga kenari (Canarium commune L.),
4. Bungsa sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua
percabangan terletak pada satu bidang, hingga bunga seluruhnya
menampakkan bentuk seperti sabit, terdapat pada tumbuhan suku
Juncaceae.
5. Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga becabang seling, semua
percabangan terletak pada satu bidang dan cabang tidak sama
panjang, sehingga semua bunga pada bunga majemuk itu terdapat
pada tempat yang sama tingginya, terdapat antara lain pada
tumbuhan suku Iridocea.
2.

Bunga

Majemuk

Tak

Berbatas

(inflorescentia

racemosa,

inflorescentia botryoides atau inflorecentia centripetal) adalah bun ga

majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabangcabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan
acropetal (semakin muda semakin dekat ujung ibu tangkai), dan
bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah
ke atas. Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga, tampaknya
seakan-akan bunga majemuk ini tak berbatas, lagi pula jika dilihat dari
atas, nampak bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir
mekarnya ialah bunga yang menutup ibu tangkainya. Karena yang
mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah maka bunga majemuk
yang bersifat demikian ini danamakan: inflorecentia centripetala. Bunga
majemuk

tak

berbatas

(inflorescentia

racemosa,

inflorescentia

botryoides atau inflorecentia centripetal) contohnya: mangga (Mangifera


indica L.), bunga kenikir
BAB III
CONTOH BUNGA MAJEMUK

a.Bunga mangga
Berumah
mangga

satu

(monoecious),

merupakan

bunga

bunga
majemuk

yang berkarang dalam malai bercabang


banyak di ujung ranting. Karangan bunga
biasanya berbulu, tetapi sebagian ada
juga

yang

sampai

40

gundul,
cm

kuning

kehijauan,

panjangnya.

Bunga

majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang
utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak cabang-cabang,
yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua ini
mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai

cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga
dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga
pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000.
Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada yang jantan
dan ada pula yang hermafrodit (berkelamin dua). Besarnya bunga lebih
kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih banyak daripada bunga hermafrodit,
dan jumlah bunga hermafrodit inilah yang menentukan terbentuknya
buah. Persentase bunga hermafrodit bermacam-macam, tergantung dari
varietasnya, yaitu antara 1,25%-77,9%; sementara yang mempunyai
bakal buah normal kira-kira 5-10%.
Bunga

mangga

biasanya

bertangkai

pendek,

jarang

sekali

yang

bertangkai panjang, dan berbau harum. Kelopak bunga biasanya bertaju


5; demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi
kadang-kadang ada

yang

4 sampai 8.

Warnanya

kuning pucat,

sedangkan pada bagian tengah terdapat garis timbul berjumlah 3


sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Bagian tepi daun mahkota
berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi
menjadi kemerahan.
Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua
buah sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya
hampir sama panjang dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan
yang steril lebih pendek. Kepala putik berwarna kemerah-merahan dan
akan berubah warna menjadi ungu pada waktu kepala sari membuka
untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa
untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat
panjang, lebih kurang 20-35 mikron.

KLASIFIKASI :
Kingdom

: Plantae

Film

: Magnoliophyta

Class

: Magnoliopsida

Ordo

: Sapindales

Family

: Anacardiaceae

Genus

: Mangifera

Spesies

: Mangifera Indica

b.Bunga kapas
Tanaman

kapas mulai berbunga sekitar 30-45 hari dan mulai


mekar sekitar 45-60 hari tergantung jenis dan varietas
kapas. Bunga mulai mekar pada pagi hari (jam 6-7)
dan layu pada siang harinya. Bunga pertama mulai
tumbuh pada batang di atas cabang vegetatif,
berbentuk

spiral

dengan

filotaksi

3/8

(Mauney,1984). Tiap cabang generatif dapat tumbuh 6-8 bunga. Kuncup


bunga berbentuk piramid kecil ada pula yang melintir (frego) dan
berwama hijau.
Bagian-bagian bunga:
1. Tangkai bunga
2. Daun kelopak tambahan
3. Daun kelopak
4. Mahkota bunga
5. Bakal buah

6. Tangkai kepala putik


7. Kepala putik
8. Tepung sari
Tangkai bunga yang menghubungkan buah dan cabang tanaman.
kadang-kadang panjang atau pendek sesuai ukuran buah.
Daun kelopak tambahan, bentuknya segi tiga, bergaris berwama
hijau, nampak seperti kelopak bunga. Melekat pada daun kelopak dan
tangkai bunga, mengelilingi dan melindungi bagian-bagian bunga yang
lunak. Besamya bermacam-macam tergantung jenisnya. Daun kelopak.
tertutup oleh daun kelopak tambahan. Jumlah daun kelopak bunga sama
dengan mahkota bunga, yaitu 5 dan melekat mengelilingi dasar
mahkota bunga.
Mahkota bunga, jumlahnya 5 buah dan terletak di dalam kelopak
bunga. Mahkota bunga mempunyai dasar sempit dan melebar pada
bagian atas. Warna mahkota bunga bermacam-macam ada yang putih,
kuning muda, gading, dan ada yang kuning kemerahan. Setelah terjadi
persarian mahkota bunga berubah wama menjadi ungu kemerahan
sampai biru kemerahan.
Dalam mahkota bunga terdapat ruangan yang mengandung
tangkai dan kepala putik, bakal buah, dan benang sari yang berlekatan
satu sama lain dan membentuk sebuah tabung benang sari yang
mengurung tangkai putik sampai ujung (Darjanto dan Siti-Satifah, 1982).
Benang sari berwama krem dan ada pula yang berwama kuning
(Balittas, 1993).
Bila

tidak

mempunyai

ada

patron

gangguan

yang

tetap,

yang

berarti

munculnya

pembungaan
bunga

1.

kapas

ke-2.

dan

seterusnya sangat teratur. Misalnya bunga 1 (A1) muncul 1 bunga,


sekitar 3 hari kemudian muncul bunga ke-2 (Bl). sekitar 3 hari kemudian

muncul bunga ke-3 (C) dan pada hari tersebut muncul 12 bunga (Cl dan
eJ) dan seterusnya (Gambar 4 menurut Lugard dalam Ditjenbun, 1978).
kingdom : Plantae
Divisio

: Magnoliophyta

Class

: Magnoliopsida

Ordo

: Rosales

Family

: Moraceae

Genus

: Artocarpus

Spesies

: Artocarpus

heterophyllus

C.bunga melati

Bunga

melati

selalu

berwarna

putih. Meskipun mempunyai ukuran


yang

bias

dikatakan

mengeluarkan
dapat
kesehatan,

terutama

aroma

kecil

tapi

terapi

yang

dimanfaatkan
dalam

menghilangkan

dalam

refleksi

stress.

dan

Jasminum

sambae merupak bunga majemuk, memilki ibu tangkai bunga yang


keluar dari ketiak daun. Susunan bunganya menyirip dan berhadapan.
Bagian-bagian bunganya terdiri dari tangkai anak bunga yang di
ujungnya terdapat daun pelindung berbentuk benang berjumlah 7 helai,
disambung dengan tangkai bunga. Saat mekar bunga yang memilki 7
mahkota berlapis-lapis ini akan berbentuk datar sehingga pada bunga
jenis ini tidak ditemukan kelopak bunga. Bunga Jasminum sambae punya
andrecium (alat kelamin jantan) ditandai dengan adanya stamen yang
terdiri dari :

kepala sari
tangkai sari
kotak sari
serbuk sari

dan juga mempunyai alat kelamin betina yang terdiri dari kepala putik,
tangkai putik dan bakal buah. Namun alat kelamin ini tidak produktif
sehingga tidak menghasilkan buah. Posisi stamen berada dalam rongga
tangkai bunga, tidak terlalu terlihat dan untuk mengamatinya harus
membelah bunganya terlebih dahulu. Posisi kepala putik lebih pendek
dibandingkan kepala sarinya. Bunga ini dapat mekar selama 2 hari
kemudian mahkotanya berubah warna menjadi ungu kebiru-biruan.
KLASIFIKASI :

Kingdom

: Plantae

Divisio

: Magnoliophyta

Class

: Magnoliopsida

Ordo

: Lamiales

Family

: Oleaceae

Genus

: Jasminum

Spesies

: Jasminum sambac L

d. bunga lengkuas
Merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng,
berbau harum, berwarna putih kehijauan atau
putih kekuningan. Ukuran perbungaan lebih
kurang 10-30 cm x 5-7 cm. Jumlah bunga di
bagian bawah tandan lebih banyak dari pada
di bagian atas, panjang bibir bunga 2,5 cm,
berwarna putih dengan garis miring warna merah muda pada tiap sisi.
Mahkota bunga yang masih kuncup, pada bagian ujungnya berwarna
putih, sedangkan pangkalnya berwarna hijau.

KLASIFIKASI :
Kerajaan

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Ordo

: Zingiberales

Famili

: Zingiberaceae

Genus

: Alpinia

Spesies

: Alpinia Galanga

e.bunga rambutan
Tumbuhan ini menghasilkan bunga setelah 7 tahun jika ditanam
dari

biji,

namun

pada

usia

berbunga

tahun

jika

sudah

diperbanyak

dapat
secara

vegetatif. Rambutan biasanya berumah


dua,

tetapi

tumbuhan
Tumbuhan

bersifat

jantan
jantan

menghasilkan

androdioecious,

dan

tumbuhan

tidak

pernah

buah.Bunga

ada

banci.
bisa

tersusun

pada tandan di ujung ranting, harum,kecil-kecil,warnanya hijau muda.


Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon.
Pembungaan rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air.
Masa kering tiga bulan menghentikan pertumbuhan vegetatif dan
merangsang pembentukan bunga.
Di daerah Sumatera bagian utara, yang tidak mengenal musim
kemarau rambutan dapat menghasilkan buah dua kali dalam setahun. Di

tempat lain, bunga muncul biasanya setelah masa kering 3 bulan (di
Jawa dan Kalimantan biasanya pada bulan Oktober dan November).
Bunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran satuan
bunga berdiameter 5mm atau bahkan lebih kecil. Bunga jantan tidak
menghasilkan putik. Tumbuhan banci yang baru berbunga biasanya
menghasilkan bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga
dengan alat betina (putik). Bunga banci (hermafrodit) memiliki benang
sari yang fungsional dan memiliki dua bakal buah, meskipun jika terjadi
pembuahan hanya satu yang biasanya berkembang hingga matang,
sementara yang lainnya tereduksi.
Penyerbukan dilakukan oleh berbagai jenis lebah, namun yang
paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil tanpa sengat berukuran
sebesar lalat. Di berbagai apiari, bunga rambutan juga menjadi sumber
utama nectar bagi lebah peliharaan.

KLASIFIKASI :
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnol

Ordo

: Sapindales

Famili

: Sapindaceae

Genus

: Nephelium

Spesies

: Nephelium lappaceum

Anda mungkin juga menyukai