Segitiga Kecurangan
PELUANG
TEKANAN
RASIONALISASI
Elemen Tekanan
Sebagian besar ahli kecurangan meyakini bahwa tekanan dapat dibagi ke dalam empat
kelompok utama :
1.
2.
3.
4.
Tekanan keuangan
Tekanan untuk melakukan perbuatan jahat
Tekanan terkait pekerjaan
Tekanan lainnya
Tekanan Keuangan
Tekanan keuangan umumnya terkait dengan kecurangan yang menguntungkan pelaku
secara langsung, termasuk beberapa hal berikut :
Sifat serakah
Hidup di atas rata-rata gaya hidup orang-orang pada umumnya
Tagihan yang tinggi / utang pribadi
Kredit yang tidak menguntungkan
Kerugian keuangan secara pribadi
Kebutuhan keuangan yang tidak terduga
Tekanan keuangan dapat terjadi secara tiba-tiba atau dalam jangka waktu yang lama.
Sayangnya, sangat sedikit pelaku kecurangan yang memberi tahu pihak lain ketika mereka
memiliki masalah keuangan. Tekanan keuangan adalah tipe tekanan yang paling umum utnuk
melakukan kecurangan. Biasanya, ketika kecurangan manajemen terjadi, perusahaan
memperbesar nilai asset pada laporan posisi keuangan dan laba bersih pada laporan laba rugi
komprehensif. Mereka biasanya memiliki tekanan untuk melakukannya karena posisi kas yang
tidak menguntungkan, piutang tak tertagih, kehilangan pelanggan, persediaan yang using,
penurunan pasar, atau pembatasan kesepakatan pinjaman yang dilanggar.
Tekanan Lainnya
Sekali waktu, kecurangan dimotivasi oleh tekanan lain, seperti suami istri yang
bersikukuh pada gaya hidup yang berlebihan atau tantangan untuk menerobos sistem.
Elemen Kesempatan
Terdapat setidaknya enam faktor utama yang dapat meningkatkan kesempatan yang
dimiliki seseorang untuk melakukan kecurangan dalam organisasi. Enam faktor tersebut adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Lingkungan pengendalian
Fungsi akuntansi / Penaksiran risiko
Aktivitas pengendalian
Informasi dan komunikasi
Pemantauan
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah atmosfer kerja yang dibangun organisasi untuk
pegawainya. Lingkungan pengendalian meliputi peranan dan contoh manajemen, komunikasi
manajemen, perekrutan yang sesuai, struktur organisasi yang jelas, dan departemen audit internal
yang efektif.
Peranan dan Contoh Manajemen. Dalam berbagai kasus, ketidakjujuran atau perilaku yang
tidak semestinya yang dilakukan oleh manajemen akan dipelajari dan dicontoh oleh pegawai.
Maka dari itu manajemen harus memberi contoh yang baik kepada para pegawai.
Komunikasi Manajemen. Mengkomunikasikan perilaku apa saja yang sesuai dan perilaku apa
yang tidak sesuai sangatlah penting untuk mengetahui apakah terjadi kecurangan atau tidak
(whistle blowing).
Perekrutan yang Sesuai.Hal yang berbahaya terjadi yaitu saat individu yang tidak jujur
dipekerjakan, pengendalian yang paling baik pun tidak akan mencegah kecurangan, maka
perekrutan yang sesuai adalah hal pencegahan yang bagus.
Struktur Organisasi yang Jelas. Dengan struktur organisasi yang jelas maka setiap orang
dalam organisasi mengetahui dengan pasti siapa yang memiliki tanggung jawab bisnis untuk
setiap aktivitas bisnis, kemungkinan terjadinya kecurangan lebih kecil.
Departemen Audit Internal yang Efektif. Elemen ini biasanya dikombinasikan dengana
program keamanan dan program pencegahan kerugian yang dapat membantu memastikan bahwa
kecurangan dapat diselidiki secara benar dan kelamahan pengendalian dan pelanggaran dapat
ditangani secara benar dan diberikan sanksi yang sesuai.
2. Sistem Akuntansi
Setiap kecurangan terdiri atas tiga elemen yaitu : (1) Tindakan pencurian, (2)
Penyembunyian dan (3) konversi. Sistem akuntansi yang efektif memberikan jejak audit (audit
trail) yang memungkinkan kecurangan dapat ditemukan dan membuat penyembunyian menjadi
sulit dilakukan. Kecurangan sering kali terungkap dalam catatan akuntansi. Catatan akuntansi
didasarkan pada dokumen transaksi, baik kertas maupun elektronik. Untuk menutupi
kecurangan, pendokumentasian kertas / elektronik harus diubah, disalahgunakan, atau dibuat
menjadi suatu bentuk kecurangan. Tanpa sistem akuntansi yang baik, membedakan antara
kecurangan yang sebenarnya terjadi dan kesalahan yang tidak disengaja sering kali menjadi sulit.
Sistem akuntansi yang baik harus memastikan bahwa transaksi yang telah dicatat telah
a.
b.
c.
d.
e.
Valid
Diotorisasi secara tepat
Lengkap
Diklasifikasi dengan sesuai
Dilaporkan dalam periode yang sesuai
membutuhkan banyak biaya dan waktu yang diperlukan dalam proses dakwaan, banyak
organisasi hanya memperhentikan pegawai yang tidak jujur. Hal ini sebenarnya adalah tindakan
yang kurang bijaksana.
ELEMEN RASIONALISASI
Hampir semua kecurangan melibatkan elemen rasionalisasi. Sebagian pelaku kecurangan
merupakan pelaku yang baru pertama kali melakukan kecurangan yang tidak akan melakukan
kejahatan lain. Mereka harus terus merasionalisasi ketidakjujuran tindakan mereka. Rasionalisasi
umum yang digunakan pelaku kecurangan antara lain:
8. Termotivasi oleh ketamakan dan hadiah-hadiah yang bersifat materi, menghamburkan uang
secara teratur, ia diperbudak uang.
9. Berada dalam kesulitan keuangan.
10. Tidak bahagia di tempat kerjanya dan mengeluh karena diperlakukan tidak adil atau
atasannya korup.
11. Ia menganggap auditor, inspektur dan atasannya sebagai musuh.
Sedangkan profiling dari koruptor di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu penerima suap
dan pemberi suap. Penerima suap adalah pejabat, pegawai negeri sipil dan militer, di pemerintah
pusat atau daerah. Profil pemberi suap adalah pengusaha. Pelaku fraud sering kali merupakan
seseorang yang mengagumkan, memiliki track record yang luar biasa, cerdas, pekerja keras dan
memiliki karisma yang melampaui wewenang yang diberikan jabatan.
Ada pendapat bahwa profiling tidak lain dari stereotyping dan tidak bermanfaat, akan
tetapi dalam kriminologi dan akuntansi forensik, profiling merupakan hal yang penting dan
bermanfaat, hanya kita perlu memahami makna dari profil yang dihasilkan.
Profiling dari para auditor tidak independen membuat Sarbanes Oxley Act mensyaratkan
ketentuan rotasi partner (di beberapa Negara, termasuk Indonesia bahkan rotasi KAP), batasan
mengenai pemberian jasa non-audit, persyaratan ketat jika seseorang pindah dari KAP ke clientnya dan sebaliknya.
Menolak dibayari makan, biaya akomodasi dan bentuk kesenangan lain oleh siapapun.
Memberitahukan kepada pimpinan lain mengenai keluarga, kawan, dan pihak lain yang
secara intensif masih berkomunikasi.
Profil selain dilakukan terhadap pelaku kejahatan, juga dapat dilakukan kepada korban
kejahatan. Profiling terhadap pelaku kejahatan dimaksudkan untuk memudahkan menangkap
pelaku, sedangkan profiling terhadap korban kejahatan dimaksudkan untuk memudahkan target
penyebaran informasi. Hal ini merupakan bagian disiplin ilmu viktimologi.
Ponzi scheme atau pyramid scheme (penipuan yang sifatnya gali lubang tutup lubang dan
iklan dari mulut ke mulut) merupakan praktik yang ada sejak lama akan tetapi sampai sekarang
kejahatan itu masih saja terjadi, juga di Negara-negara maju. Selain ponzi scheme ada contoh
penipuan lain adalah e-mail yang berisi hadiah hasil dari menang undian yang korbannya
diharuskan untuk membayar dahulu untuk mengambil hadiah yang sebenarnya tidak ada.
Latihan Profiling
Profiling bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Seorang akuntan forensik
memerlukan pendidikan, pelatihan, dan praktik yang cukup untuk mencapai tingkat keterampilan
yang memadai. Dalam pelatihan profiling akuntan forensik, profiling tersebut harus dapat
dimanfaatkan untuk KPK untuk program pencegahan korupsi.