Oleh
Kelompok 6
EKA VANSIA
120341521856
120341540940
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbagai macam metode belajar yang berkembang di dunia pendidikan
memiliki tujuan untuk membuat kualitas pendidikan semakin baik. Metode
pembelajaran konvensional (teacher center) beralih menjadi student center.
Peralihan teacher center ke student center ini menunjukkan bahwa partisipasi
siswa sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Hal ini lah yang menjadikan
metode pembelajaran berbasis student center menjadi marak dikembangkan di
dunia pendidikan Indonesia.
Dalam proses belajar mengajar dibutuhkan suatu metode yang mampu
mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga
diharapkan mampu mengaplikasikan biologi dalam lingkungan di luar kelas atau
dalam kehidupan sehari-harinya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa siswa
masih mengalamai kesulitan dalam menerapkan biologi di dalam kehidupan
nyatanya. Pembelajaran Berbasis Proyek (project-based learning) adalah metode
yang mendorong siswa untuk menjadi lebih aktif dalam kelas dan mampu
menerapkan biologi dalam kehidupan nyatanya. Metode ini membuat siswa
menjadi produktif karena siswa akan bekerja dalam sebuah proyek. Proyek yang
diberikan adalah proyek yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Proyek ini juga
akan menumbuhkan motivasi bagi siswa dalam pembelajaran karena lebih
menarik dan lebih nyata. Menurut Cord et al. (Khamdi, 2007) pembelajaran
berbasis proyek adalah suatu model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif,
yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks.
Pembelajaran berbasis proyek adalah penggunaan proyek sebagai model
pembelajaran. Proyek-proyek meletakkan siswa dalam sebuah peran aktif yaitu
sebagai pemecah masalah, pengambil keputusan, peneliti, dan pembuat dokumen.
Pembelajaran berbasis proyek berangkat dari pandangan konstruktivism
yang mengacu pada pendekatan kontekstual (Khamdi, 2007). Dengan demikian,
pembelajaran berbasis proyek merupakan metode yang menggunakan belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
sosial menjadi tujuan dari semua pendidikan. Hal ini terlihat dalam penelitian
tentang
pembelajaran
berbasis
medis,
sebuah pelopor penting dari project based learning ( Howard Health & Life
Sciences High School). "Learning by doing" adalah sebuah tradisi lama dalam
pendidikan Amerika. Akar berdirinya project-based learning di Amerika berawal
dari tradisi tersebut walaupun tak dapat dipungkiri bahwa problem-based learning
dalam bidang medis menjadi pelopor munculnya project-based learning di
Amerika.
Selain fenomena dalam hal medis di atas faktor kedua munculnya projecbased learning di Amerika adalah dunia yang telah berubah (Buck Institute for
Education). Hampir
semua guru
memahami
bagaimana
sekolah-sekolah sekarang
jelas
bahwa anak-anak
harus beradaptasi
dengan abad
dan
keterampilan untuk bersaing di era baru ini. Kebutuhan ini tidak hanya
didorong oleh
permintaan tenaga
kerja dengan
kinerja
berkomunikasi
tinggi
dengan
yang dapat
baik, tetapi
juga memiliki tanggung jawab sipil dan menguasai peran baru mereka sebagai
warga negara global.
B. PENGERTIAN PROJECT-BASED LEARNING
Tidak ada suatu definisi/pengertian resmi untuk menjelaskan tentang
Project-Based Learning, namun beberapa pihak memberikan definisi mereka
masing-masing diantaranya (Buck Institute for Education; Daniel K. Schneider,
2005; Yudi Purnawan, 2007) :
1. Buck Institute for Education
Project-Based Learning adalah suatu metode pembelajaran sistematis yang
melibatkan siswa dalam belajar ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui
proses penyelidikan terhadap masalah-masalah nyata dan pembuatan berbagai
karya atau tugas yang dirancang secara hati-hati.
2. Moursund, J. W. Thomas, dkk.
belajar
namun
yang melibatkan
realistik
siswa
yang
dalam
membuat
menuntut
siswa untuk
mencari berbagai
sumber
kompleks, didasarkan
bekerja secara
pada
pertanyaan/masalah
mendesain,
memecahan
menantang, yang
periode yang
masalah,
siswa kesempatan
lama, dan
berujung
5. University of Nottingham
Project-based learning adalah metode
Mengingat
hakikat
kerja
proyek
adalah
kolaboratif,
maka
waktu kerja yang tidak bersifat rumit, dan tanggung jawab mahasiswa. Proyek
memberikan keotentikan pada mahasiswa. Karakteristik ini meliputi topik, tugas,
peranan yang dimainkan mahasiswa, konteks dimana proyek dilakukan,
kolabotaror yang bekerja sama dengan mahasiswa, produk yang dihasilkan,
sasaran bagi produk yang dihasilkan dan unjuk kerja atau kriteria dimana produkproduk dinilai.
C.
Keautentikan (authenticity)
Proyek yang yang akan dikerjakan siswa berhubungan dengan masalah dunia
nyata. Ciri-ciri proyek yang menampilkan keautentikan, yaitu :
a. Mengatasi masalah atau pertanyaan yang memiliki arti bagi siswa
b. Melibatkan masalah atau pertanyaan yang benar-benar dialami di dunia
nyata
Pemberian proyek yang besar akan membuat siswa untuk lebih aktif melakukan
penelitian. Guru sebaiknya memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk
melakukan pekerjaan berbasis lapangan. Siswa dapat menggunakan metode,
media dan sumber-sumber dalam melakukan penyelidikan. Pada akhirnya, siswa
dapat mengkomunikasikan apa yang mereka pelajari melalui kegiatan pameran
formal. Proyek yang bagus dapat mendorong siswa untuk aktif dalam penelitian,
mengeksplorasi, menganalisis serta menyajikan hasil proyek.
5.
Penilaian (assessment)
indikator berikut: (a) memuat gagasan umum dan orisinil, (b) penting dan
menarik, (c) mendeskripsikan masalah kompleks, (d) mencerminkan hubungan
berbagai gagasan, (e) mengutamakan pemecahan masalah.
2.
merencanakan proyek adalah sebagai berikut: (a) membaca, (b) meneliti, (c)
observasi, (d) interviu, (e) merekam, (f) mengunjungi objek yang berkaitan
dengan proyek, (g) akses internet.
4.
meliputi antara lain: (a) membuat sketsa, (b) melukiskan analisa, (3) menghitung ,
(d) mengenerate, (e) mengembangkan prototype (ide).
5.
yang dilakukan, adalah: (a) mencoba mengerjakan proyek berdasarkan sketsa, (b)
menguji langkah-langkah yang telah dikerjakan dan hasil yang diperoleh, (c)
mengevaluasi hasil yang telah diperoleh, (d) merevisi hasil yang telah diperoleh,
(e) melakukan daur ulang proyek yang lain, (f) mengklasifikasi hasil terbaik.
1. Pembelajaran Berbasis Proyek menurut The George Lucas Educational
Foundation
Project Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang sudah
banyak dikembangkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Jika
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, Project Based Learning bermakna sebagai
pembelajaran berbasis proyek. Definisi secara lebih komperehensif tentang
Project Based Learning menurut The George Lucas Educational Foundation
(2005) adalah sebagai berikut :
a. Project-based learning is curriculum fueled and standards based. Project
Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menghendaki adanya
standar isi dan standar kompetensi dalam kurikulumnya. Melalui Project Based
Learning, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a
guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek
kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat
berbagai elemen mayor sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah displin yang
sedang dikajinya.
b. Project-based learning asks a question or poses a problem that each student
can answer.
Project Based Learning adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar
dan atau peserta didik mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding
question). Mengingat bahwa masingmasing peserta didik, memiliki gaya belajar
yang berbeda, maka Project Based Learning memberikan kesempatan kepada para
peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara
yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal
ini memungkinkan setiap peserta didik pada akhirnya mampu menjawab
pertanyaan penuntun.
curriculum.
Project Based Leraning merupakan pendekatan pembelajaran yang menuntut
peserta didik membuat jembatan yang menghubungkan antar berbagai subjek
materi. Melalui jalan ini, peserta didik dapat melihat pengetahuan secara holistik.
Lebih daripada itu, Project Based Learning merupakan investigasi mendalam
tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha
peserta didik.
d. Project-based learning is a method that fosters abstract, intellectual tasks to
explore complex issues.
Project
Based
memperhatikan
Learning
merupakan
pendekatan
pembelajaran
yang
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline
untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyak, (3)
membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing
peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan
proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk
membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara
d. Monitor the students and the progress of the project
Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta
didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara
menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan
menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses
monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang
penting
e. Assess the outcome
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta
didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
f. Evaluate the experience
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik
diminta
untuk
mengungkapkan
perasaan
dan
pengalamanya
selama
rubrik
penilaiannya
untuk
tiap
mata
pelajaran
yang
E.
KELEBIHAN
DAN
KEKURANGAN
PROJECT-BASED
LEARNING
Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) antara lain:
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong
kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu
untuk dihargai.
2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.Membuat siswa menjadi
lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
3. Meningkatkan kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek
adalah mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa,
pertukaran informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah
proyek. Teori-teori kognitif yang baru dan konstruktivistik menegaskan
bahwa belajar adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa akan belajar lebih
di dalam lingkungan kolaboratif.
4. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber. Bagian dari menjadi siswa
yang independen adalah bertanggungjawab untuk menyelesaikan tugas
yang kompleks. Pembelajaran Berbais Proyek yang diimplementasikan
secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber
lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
5. Pendekatan proyek menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan
peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai
dunia nyata.
6. PBL melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan
dengan dunia nyata.
7. PBL membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta
didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Kelemahan Project-Based Learning
DAFTAR PUSTAKA
Admin. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
[online]. Diakses di http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdlellyikasus-7509-3-babii.pdf (17 Oktober 2011)
Buck Institute for Education. Introduction to Project Based Learning. [Online].
Diakses
di
http://www.bie.org/images/uploads/general/20fa7d42c216e2ec171a212e97fd4a9e.
pdf (18 Oktober 2011)
Daniel K. Schneider. 2005. Project-based learning. [Online]. Diakses di
http://edutechwiki.unige.ch/en/Project-based_learning (18 Oktober 2011)
Florin, Suzanne. 2010. The Success of Project Based Learning. [Online]. Diakses
di http://www.brighthub.com/education/k-12/articles/90553.aspx (18 Oktober
2011)
Peter Westwood. 2008. What Teachers Need to Know about Teaching Methods.
Victoria: ACER Press
Sugeng. Pembelajaran Kontruksivisme melalui Pemeblajaran Berbasis Proyek.
[online]. Diakses di