PENDAHULUAN
pancang pertama oleh Presiden RI Megawati Soekarno Putri pada 3 Juli 2002.
Kontraktor utama pembangunan Pabrik Kujang 1B oleh Toyo Engineering Corporation
(TEC) Jepang dan Sub kontraktor dalam negeri Joint Operation antara PT Rekayasa
Industri dengan PT IPKT. Pada tanggal 3 April 2006, Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono meresmikan pembukaan pabrik. Dengan mulai beroprasinya pabrik Kujang
1B,maka kapasitas pabrik PT Pupuk Kujang menjadi 1.140.000 ton/tahun.
PT. Pupuk Kujang berlokasi di Kelurahan Dawuan, Kecamatan Cikampek,
Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat, pemilihan lokasi ini berdasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan:
- Dekat dengan sumber bahan baku gas alam di Cimalaya
- Dekat dengan sumber air tawar Sungai Citarum, Curug
- Dekat dengan sumber tenaga listrik Jatiluhur
- Tersedianya sarana transportasi darat
- Berada di tengah-tengah daerah pemasaran pupuk
Proses pembuatan pupuk urea di PT. Pupuk Kujang adalah proses continue
sehingga lay-out disusun sedemikian rupa dengan pertimbangan untuk memudahkan
jalannya proses produksi. Di samping itu juga untuk memudahkan keluar masuknya
kendaraan baik kendaraan berat ataupun kendaraan ringan sebab untuk perbaikan perlu
peralatan berat seperti derek fork lift dan sebagainya. Unit pengantongan diletakkan di
bagian depan. Hal ini dimaksudkan untuk pengolahan air buangan diatur sedemikian
rupa sehingga air yang keluar dari lingkungan pabrik dianggap tidak membahayakan.
Luas pabrik PT Pupuk Kujang yaitu kurang lebih 350 ha, yang terbagi menjadi:
1. Daerah pabrik seluas
2. Daerah perumahan seluas
3. Daerah penunjang dan lain-lain
Jumlah
:
:
:
:
60 ha
60 ha
230 ha
350 ha
1.
2.
3.
4.
Pabrik NPK
Biro
Pengamana
n
P
4
A
FAS
AMONIA
AS
UREA
K
AS
FS
Pabrik
Penganto
Pabrik
ng-an
Pabrik
Amonia
IB
Urea
IB
MO
LAB
BENGKEL
CO
Pusat K3
PPSD
M
PARK
IR
Ke perumahan
P1
Gedung Graha
Purna Bhakti
KANTOR
PUSAT PUPUK
KUJANG
: Udara Instrumen
PabrikPabrik
Perusaha
an
Patungan
: Anco Unit
: Prilling Tower
:Generator
:Packed Boiler
AS
:Ammonia Storage
ASP
:Ammonia Separator
FAS
MO
:Maintenance Office
LAB
: Laboratorium
:Construction Office
Tanggal
Kegiatan
15 Maret 2001
3 Juli 2002
27 Desember 2002
Februari-juli 2003
Juli 2003-September 2004
Oktober 2003-September 2005
14 Oktober 2004
18 Desember 2004
31 Januari 2005
6 September 2005
17 Oktober 2005
24 Oktober 2005
17-31 Januari 2006
10 Februari 2006
1.1.2
Penandatangan kontrak
Pemancangan kontruksi pertama
Tanggal efektif kontrak
Dasar perancangan
Detail perancangan
Konstruksi
Tersedianya udara instrumen
Tersedianya air hasil filtrasi
Tersedianya kukus
Commisioning
Produksi amonia pertama
Produksi urea prill pertama
Tes performa (unjuk kerja)
Serah terima pabrik
khususnya
bidang
pertanian
serta
memperhatikan
pemegang
kepentingan lainnya.
b. Membangun Industri petrokimia nasional berbasis gas alam dan berwawasan
1.1.3
lingkungan.
c. Melakukan tanggung jawab sosial melalui kemitraan mutualistis.
Administrasi keuangan
Laporan keuangan perusahaan sebagai bahan untuk penilaian hasil kegiatan usaha
selalu dapat diterbitkan baik secara bulanan maupun tahunan. Demikian pula dengan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya PT Pupuk Kujang yang merupakan
pedoman bagi kegiatan operasional perusahaan selalu disampaikan kepada pemegang
saham dan kuasa pemegang saham tiga bulan sebelum kegiatan perusahaan ditahun
yang akan berjalan.
1.1.4
Pemasaran
Upaya-upaya PT Pupuk Kujang dalam memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi
antara lain dengan menyediakan gudang sebagai supply point di seluruh kabupaten
sehingga stok pupuk dapat tersedia di gudang distributor untuk mencukupi kebutuhan
2 (dua) minggu yang akan datang dan stok di gudang pengecer sebanyak kebutuhan
untuk 1 (satu) minggu yang akan datang. Selain itu, dilakukan berbagai upaya
kerjasama dengan pihak-pihak terkait langsung maupun tidak langsung seperti Dinas
Pertanian , Dinas Perdagangan, Kepolisian RI , BUMD, Pemerintah Daerah serta
Struktur Organisasi
Kelancaran dan kontinuitas suatu perusahaan merupakan hal penting dan menjadi
tujuan utama setiap perusahaan. Hal ini ditunjang dengan adanya struktur organisasi
yang handal. Struktur organisasi memberikan wewenang kepada setiap bagian
perusahaan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya, juga engatur
sistem dan hubungan structural antar fungsi atau orang orang dalam hubungan satu
dengan lainnya pada pelaksanaan fungsi mereka.
PT Pupuk Kujang mempunyai struktur organisasi yang berbentuk lini dan staf.
Tugas kelompok lini adalah melaksanakan tugas pokok, sedangkan kelompok staf
melaksanakan tugas penunjang.
Struktur organisasi PT. Pupuk Kujang secara garis besar sesuai dengan Surat
Keputusan Direksi terbaru yaitu berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.
023/SK/DU/X/2014 tanggal 13 Oktober 2014. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi
tersebut,PT. Pupuk Kujang dipimpin oleh Dewan Direksi yang terdiri dari :
a. Direktur Utama
b. Direktur Produksi,Teknik dan Pengembangan,
c. Direktur Komersil,
d. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum.
Dewan Direksi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang mewakili
Pemerintah sebagai pemegang saham melalui Departemen Pertanian, dan Departemen
Keuangan. Dewan Direksi membawahi lima komponen (Direktur Muda) dan Staf,
serta selanjutnya membawahi Kepala Biro dan Kepala Divisi.Bentuk organisasi yang
ditetapkan PT. Pupuk Kujang adalah struktur organisasi garis dan staf. Perusahaan PT.
Pupuk Kujang mempunyai tugas yang beraneka ragam dan sangat kompleks, maka
tidak mungkin bagi seorang pimpinan perusahaan disamping membuat keputusan juga
memberikan perintah kerja untuk kelancaran tugasnya. Oleh karena itu, perlu
diadakan pendelegasian wewenang kepada para staf sesuai dengan
Tugas-tugas
Perusahaan
dan
Satuan
Pengawasan
Intern.
Sekertariat
Perusahaan
yang
berada
dibawah
Kompartemen
Produksi,
serta Kompartemen
c. Direktur Komersil
Bertugas mengatur dan mengkoordinir unit-unit kerja atau fungsifungsi yang berada dibawah Kompartemen Administrasi dan Keuangan dan
Kompartemen Pemasaran beserta Staf serta bertanggung jawab kepada
Direktur Utama.
d. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia
Bertugas mengatur dan mengkoordinir unit-unit kerja atau fungsifungsi yang berada dibawah Kompartemen Logistik dan Umum dan
Kompartemen Sumber Daya Manusia beserta Staf serta bertanggung jawab
kepada Direktur Utama.
1.2 Unit Unit Produksi
1. Unit Pembangkit Uap
Unit pembangkit uap di pabrik Kujang 1B terdiri dari satu unit Waste Heat
Boiler dengan kapasitas 30 ton/jam dan satu unit Package Boiler dengan kapasitas
100 ton/jam.
2.
4.
Unit Amonia
Unit Amonia Kujang 1A dan Kujang 1B menghasilkan Amonia dengan kapasitas
terpasang masing-masing sebesar 1000 MT/hari. Selain itu dihasilkan juga produk
samping berupa gas Karbondioksida yang digunakan untuk bahan baku pembuatan
Urea.
5.
Unit Urea
Amonia dan Karbondioksida yang diperoleh dari unit Amonia kemudian
diproses di unit Urea. Pabrik Urea Kujang 1A dan 1B memiliki kapasitas terpasang
yang sama yaitu masing-masing 1.725 MT/hari atau sebesar 570.000 MT/tahun
sehingga kapasitas total produksi Urea Pupuk Kujang sebesar 1.140.000 MT/tahun.
Gas Alam
Melalui pertamina gas alam diperoleh dari tiga sumber, yaitu Offshore Arco,
Laut Paragi di lepas pantai Cilamaya sekitar 70 km dari kawasan pabrik dan sumber
gas alam di Mundu Kabupaten Indramayu.
Komponen
N2
CO2
CH4
C2H6
C3H8
i-C4H10
n-C4H10
i-C5H12
n-C5H12
C6H14
C7H16
S (organik)
S (sebagaiH2S)
Komposisi
Minimal
(% mol)
1,00
1,00
70,00
1,00
0,75
0,10
0,10
0,02
0,01
0,01
0,01
-
Maksimal
(% mol)
1,50
5,00
90,00
12,00
1,2
2,00
2,20
0,60
0,30
0,1
0,1
5.10-4
30.10-4
Normal
(% mol)
1,25
3,00
88,36
5,00
2,00
0,24
0,20
0,07
0,04
0,03
0,06
5.10-4
30.10-4
Hg
2,5.10-7
Sumber : Proses Engineering, PT. Pupuk Kujang, 2010
2,5.10-7
Untuk penyediaan gas alam telah dipasang pipa bawah tanah sepanjang 114
km dengan diameter 24 inch, serta digunakan kompresor, sedangkan stasiun
meterannya dibangun di dekat kawasan pabrik, yang berfungsi sebagai pencatat gas
alam yang dipakai oleh PT. Pupuk Kujang. Komposisi sumber-sumber gas alam
sebagai bahan baku dapat dilihat pada Tabel I.1.
2.
Udara
Udara yang digunakan diambil dari lingkungan sekitar pabrik, yang telah
-140,7 C
:
37,2 atm
:
350 kg/m3
:
1278 kJ/kg
- Karakteristik
:
bebas minyak, tidak berdebu dan kering
- Titik Embun
:
-40 C pada tekanan atmosfer
- Tekanan
:
7 kg/cm2G
- Temperatur
:
sama dengan temperatur lingkungan
Sedangkan spesifikasi minimal plant air yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
- Karakteristik
:
udara bersih bertekanan
- Tekanan
:
7 kg/cm2G
Untuk memproduksi 1 ton urea, dibutuhkan udara total sebanyak 473,03
Nm3.
3.
Air
Air yang diperoleh berasal dari sungai Citarum yang berada di daerah
Parungkadali (Curug) dan di daerah Cikao sebelah hilir Bendungan Jatiluhur yang
berjarak kurang lebih 10 km. Sebelum dimanfaatkan lebih lanjut air dialirkan ke unit
utility untuk mendapatkan perlakuan terlebih dahulu. Pengaliran air dari
Parungkadali ke pabrik menggunakan dua buah pompa dengan kapasitas masingmasing 5.500 gpm, dimana 10.000 gpm dipompakan dan dialirkan ke lokasi pabrik,
sedangkan sisanya ditampung pada penampungan untuk persediaan jika suplai air
tidak mencukupi. Jumlah air yang dibutuhkan adalah 9.000 m3/jam. Air untuk bahan
baku harus diolah agar memenuhi syarat sebagai air pendingin, air umpan boiler, dan
untuk lingkungan pabrik dan pemukiman. Kebutuhan bahan baku dan utilitas untuk
operasi kapasitas penuh, yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Air yang digunakan dalam proses dibedakan menjadi dua yaitu air umpan ketel
dan air pendingin. Kebutuhan air umpan ketel adalah 2,4 m3/ton urea sementara
kebutuhan air pendingin adalah 272,4 ton/ton urea.
Kukus (steam) yang dihasilkan dari ketel (boiler) dibagi menjadi 3 jenis:
a. Kukus bertekanan tinggi (HPS) dengan P = 105 kg/cm2, T = 440 C
b. Kukus bertekanan sedang (MPS) dengan P = 42 kg/cm2, T = 371 C
c. Kukus bertekanan rendah (LPS) dengan P = 3,5 kg/cm2
Kebutuhan steam tekanan tinggi adalah 3,5 ton/ton urea dan kebutuhan steam
tekanan rendah adalah 1,4 ton/ton urea. Selain itu diperlukan amonia panas sebanyak
0,5 ton untuk membangkitkan steam tersebut.
Di samping itu, penggunaan air di pabrik adalah sebagai air pendingin. Unit air
pendingin ini mengelola air dari proses pendinginan yang suhunya 46 C menjadi
32C agar dapat digunakan lagi sebagai air proses pendingin pada cooler (penukar
panas) di peralatan yang membutuhkan pendingin. Bahan kimia yang diinjeksikan
pada air pendingin adalah :
a. Senyawa fosfat, untuk mencegah timbulnya kerak dan korosi pada pipa
heatexchanger.
Penggunaan air baku yang utama di dalam pabrik adalah sebagai air
pendinginmempunyai spesifikasi sebagai berikut :
a. Turbiditas
b. pH
c. Total hardness
d. Warna
e. Besi
f. Klorida
g. Sulfat
h. Minyak
i. Permanganat
j. Nitrogen
k. P-alkalinity
l. M-alkalinity
m. Padatan terlarut
n. Tekanan
o. Temperatur
4.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
< 3 NTU
6,5 7,5
< 25 ppm sebagai CaCO3
< 10 ppm sebagai unit harzen
< 0,1 ppm sebagai Fe
< 8 ppm sebagai Cl
< 10 ppm sebagai SO4
bersih
< 3 ppm sebagai O
0 ppm seagai NH3 dan urea
0 ppm sebagai CaCO3
12 ppm sebagai CaCO3
< 80 ppm
min. 1,5 kg/cm2G
temperatur lingkungan
Amonia Cair
Amonia cair yang digunakan pada unit produksi urea berasal dari unit produksi
Kadar ammonia :
Kadar air
:
Kadar minyak :
Tekanan
:
Temperatur
:
Jumlah Normal :
g. Jumlah Rancang:
5.
Gas Karbondioksida
Karbondioksida merupakan salah satu produk unit ammonia sekaligus
juga merupakan bahan baku utama dalam pembuatan urea. Karbondioksida yang
digunakan sebagai bahan baku pembuatan urea mempunyai spesifikasi sebagai
berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kadar CO2
Kadar air
Kadar sulfur
Tekanan
Temperatur
Jumlah Normal
:
:
:
:
:
:
g. Jumlah Rancang:
6.
Listrik
Untuk memenuhi kebutuhan listrik digunakan sebuah turbin gas merek Hitachi
dengan bahan bakar gas alam dan kapasitas 15 MW. Listrik yang dihasilkan oleh
turbin gas tersebut digunakan untuk pabrik, perumahan, dan perkantoran. Kebutuhan
listrik yang diperlukan untuk pembuatan 1 ton urea adalah 78 KWh.
1.2.1.2 Bahan Baku Penunjang
Bahan baku penunjang berfungsi untuk membantu poses namun tidak
terkonversisebagai produk. Bahan baku penunjang diantaranya adalah asam sulfat,
soda kaustik, klorin, hidrazin, dan orthophosphat. Semua bahan ini adalah bahan
kimia tambahan untuk pembuatan air proses, air umpan ketel (BFW), dan air
minum. Selain itu bahan baku penunjang untuk produksinya adalah katalis cobaltmolybdenum, nikel, Fe-Cr, dan campuran Cu-ZnO-Alumina.
1.2.2 Produk
PT. Pupuk Kujang merupakan industri yang menghasilkan pupuk urea sebagai hasil
utama, selain itu juga menghasilkan amonia dan CO sebagai produk samping untuk
memenuhi kebutuhan anak perusahaan PT. Pupuk Kujang.
PT.Pupuk Kujang mulai berproduksi dengan kapasitas terpasang sebagai berikut :
-
1000 ton/hari (330.000 ton/tahun) pabrik amonia untuk masing masing Plan.
1725 ton/hari (570.000 ton/tahun) pabrik urea untuk masing masing Plan.