Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ergonomi
Untuk dapat menghasilkan rancangan sistem kerja yang baik perlu
dikenal sifat-sifat, keterbatasan, serta kemampuan yang dimiliki manusia.
Dalam
sistem kerja,
perancang, pelaksana,
keseluruhan agar diperoleh hasil kerja yang baik atau memuaskan. Ilmu yang
mempelajari
manusia
beserta
produk
untuk
mendukung
efisiensi
dan
keselamatan
dalam
salah
satu
tool
ilmu
yang
digunakan
manusia
(Human
Centered
Design).
Dengan
II-2
1.
dalam
bentuk
tanda-tanda
atau
lambang-
oleh
variabel
waktu,
ini
mencakup
kekuatan/daya
fisik
mengukur
ketika
melakukan
sesuai
dengan
kemampuan
fisik
ini
berkenaan
dengan
perancangan
Hal
temperatur,
ini
meliputi perancangan
kelembaban,
bau-bauan
cahaya,
kondisi
dimana manusia
suara,
warna,
kerja. Masalah ini akan dibahas lebih jelas pada praktikum Lingkungan
Kerja Fisik.
II-3
2.2 Antropometri
Istilah anthropometry berasal dari kata anthropos (man) yang berarti
manusia dan metron (measure) yang berarti ukuran (Bridger, 1995). Secara
definitif antropometri
berkaitan
dapat
dinyatakan
sebagai
suatu
studi
yang
maupun
(1992),
antropometri
adalah
pengukuran
dimensi
tubuh
atau
karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu
yang dipakai orang.
Ada 3 filosofi dasar untuk suatu desain yang digunakan oleh ahli-ahli
ergonomi sebagai data antropometri yang diaplikasikan (Sutalaksana, 1979 dan
Sritomo, 1995), yaitu:
1. Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim.
Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu
darurat.
2. Perancangan
rentang
produk
yang
bisa
dioperasikan
di
antara
ukuran tertentu.
II-4
bentuk
tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar (angular motion) dari tangan dan
kaki, dan lain-lain.
Selain itu, harus didapatkan pula data-data yang sesuai dengan
tubuh manusia. Pengukuran tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika
diaplikasikan pada data perseorangan. Akan tetapi semakin banyak jumlah
manusia yang diukur dimensi tubuhnya maka akan semakin kelihatan betapa
besar variasinya antara satu tubuh dengan tubuh lainnya baik secara
keseluruhan tubuh maupun persegmen-nya (Nurmianto, 1996).
Data antropometri yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas
antara lain dalam hal :
1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dll).
2. Perancangan peralatan kerja (perkakas, mesin, dll).
3. Perancangan produk-produk konsumtif (pakaian, kursi, meja, dll).
4. Perancangan lingkungan kerja fisik.
Antropometri
adalah
pengetahuan
yang
menyangkut
pengukuran
tubuh manusia khususnya dimensi tubuh. Antropometri dibagi atas dua bagian,
yaitu:
1) Antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada tubuh
manusia yang berada
pada
Anthropometri
dilakukan
pada
permukaan
tubuh.
Agar
hasil
pengukuran
II-5
tubuh
manusia
akan
berkembang
dari
saat
lahir
sampai
II-6
(untuk
perhatian
mempengaruhi bentuk
perempuan)
dan
tentu
dan
saja
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
bentuk
tubuh
II-7
G- pangkal paha
H- pertengahan paha
I - ujung paha
2.4
perut melembek dan tulang belakang akan melengkung sehingga cepat lelah.
Clark (1996), menyatakan bahwa desain stasiun kerja dengan posisi duduk
mempunyai derajat stabilitas tubuh yang tinggi; mengurangi kelelaan dan
keluhan subjektif bila bekerja lebih dari 2 jam. Di samping itu tenaga kerja
juga dapat mengendalikan kaki untuk melakukan gerakan
Mengingat posisi duduk mempunyai keutungan maupun kerugian,
maka untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik tanpa pengaruh buruk
pada tubuh, perlu dipertimbangkan pada jenis pekerjaan apa saja yang sesuai
dilakukan dengan posisi duduk. Untuk maksud tersebut,
Pulat (1992)
pada
objek
yang
dikerjakan
atau
disuplai
masih
dalam
Ukuran tempat
antropometri
duduk
disesuaikan
dengan
dimensi
ukuran
dengan
II-8
telapak kaki bertumpu pada lantai atau injakan kaki (Pheasant, 1988). Jika
landasan kerja terlalu rendah, tulang belakang akan membungkuk ke depan,
dan jika terlalu tinggi bahu akan terangkat dari posisi rileks, sehingga
menyebabkan bahu dan leher menjadi tidak nyaman. Sanders & Mc Cormick
(1987) memberikan pedoman untuk mengatur ketinggian landasan kerja
pada posisi duduk sebagai berikut:
1. Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur turun dan
naik;
2. Landasan kerja harus memungkinkan lengan menggantung pada posisi
rileks dari bahu, dengan lengan bahwa mendekati posisi horizontal
atau sedikit menurun (sloping down slightly); dan
3.
Ketinggian
landasan
kerja
tidak
memerlukan
fleksi
tulang
posisi
kerja
duduk,
posisi
berdiri
juga
banyak
gerakan
dengan
tidak
alamiah. Untuk
II-9
kerja posisi berdiri didasarkan pada ketinggian siku berdiri sebagai tersebut
berikut ini.
1. Untuk pekerjaan memerlukan ketelitian dengan maksud untuk
mengurangi pembebasan statis pada otot bagian belakang, tinggi
landasan kerja adalah 5-10 cm di atas tinggi siku berdiri.
2. Selama kerja manual, di mana pekerjaan sering memerlukan
ruangan untuk peralatan; material dan kontainer dengan berbagai
jenis, tinggi landasan kerja adalah 10-15 cm di bawah tinggi suku
berdiri.
3. Untuk pekerjaan yang memerlukan penekanan dengan kuat, tinggi
landasan kerja adalah 15-40 cm di bawah tinggi siku berdiri.
desain stasiun kerja untuk posisi duduk dan berdiri menjadi satu desain dengan
batasan sebagai berikut :
Sedangkan Das (1991) dan Pulat (1992) menyatakan bahwa posisi
duduk- berdiri merupakan posisi terbaik dan lebih dikehendaki daripada hanya
posisi duduk saja atau
berdiri saja.
Hal
tersebut
disebabkan karena
II-10
(1995)
dan
Tarwaka
(1995),
memberikan
batasan
menyesuaikan
ketinggian
landasan
kerja posisi berdiri dengan dilengkapi sandaran kaki agar posisi kaki tidak
menggantung. Mengingat dimensi ukuran tubuh manusia berbeda-beda, maka
desain stasiun kerja harus selalu mempertimbangkan antropometri pemakainya
(user oriented). Sedangkan pemilihan posisi kerja harus sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan, seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1 Pemilihan Sikap Kerja terhadap Jenis Pekerjaan yang Berbeda beda
Sikap Kerja yang Dipilih
Jenis Pekerjaan
Pilihan pertama
Pilihan kedua
Duduk-berdiri
Berdiri
Mengangkat > 5 kg
Duduk-berdiri
Berdiri
Bekerja dibawah tinggi siku
Berdiri
Duduk
Duduk
Duduk-berdiri
Duduk-berdiri
Duduk-berdiri
ternyata
secara
biomekanis di mana tekanan pada tulang belakang dan pinggang 30% lebih
rendah dibandingkan dengan posisi duduk maupun berdiri terus menerus.
Hal tersebut tentunya dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam intervensi
ergonomi, sexhingga penerapan posisi kerja duduk-berdiri dapat memberikan
keuntungan-keuntungan bagi sebagian besar tenaga kerja.
Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa
suatu desain produk harus berpusat pada pemakainya (human centered).
Untuk mendapatkan sikap kerja menyetrika yang lebih dinamis diperlukan
II-11
dapat
populasi
yang
besar.
Sekurang-
itulah
maka
data
anthropometri
Untuk
diharapkan mengikuti
harga
rata-rata
(mean, X )
dan
simpangan
standarnya
(standard deviatio, X ) dari data yang ada. Dari data tersebut kemudian
dapat ditetapkan percentile. Percentile adalah suatu nilai yang menunjukkan
presentase tertentu dari orang-orang yang memiliki ukuran di bawah atau pada
nilai tersebut. Sebagai contoh, 95-th percentile akan menunjukkan 95%
populasi akan berada pada atau di bawah nilai dari suatu data yang diambil.
Untuk penetapan data antropometri
digunakan
distribusi
normal
Tahapan
perancangan
sistem
kerja
work
space
design
dengan
kebutuhan
perancangan dan
kebutuhannya
(establish requirement)
2.
II-12