Anda di halaman 1dari 8

ISSN 14 J 0-8542

Preparasi Radiofarmaka 99mTc-DTPA-INH llntllk Diagnosis Tllberklllosis


(Laksmi A. Astllti, dkk.)

PREPARASI RADIOFARMAKA 99mTc-DTPA-INH


UNTUK DIAGNOSIS TUBERKULOSIS
Laksmi Andri Astuti, Sri Setyowati, Triningsih, Maskur dan Widyastuti
Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR)
Badan Tenaga Nuklir Nasional

ABSTRAK
PREPARASI

RADIOFARMAKA

99mTc__DTPA_INH

UNTUK

DIAGNOSIS

TUBERKULOSIS.
Radiofarmaka telah menunjukkan manfaat yang nyata dan spesifik dalam pelayanan
kesehatan terutama untuk diagnosis dan terapi antara lain untuk penyakit kanker dan infeksi. Salah satu cara .
menangani banyaknya kasus tuberkulosis yang banyak terdapat di Indonesia, teknik kedokteran nuklir
menggunakan radiofarmaka diethylenefriaminepenfaacetic
acid-isonicotinic acid hydrazide (DTP A-INH)
yang
yang ditandai dengan teknesium-99m
dapat dipakai salah satu metoda altematif untuk diagnosis
tuberkulosis. Saat ini telah dilakukan preparasi 99mTc__DTP A-INH, 991~C_DTPA-INH dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu: konyugasi DTPA-INH dan analisis hasil konyugasi dengan HPLC kolom C-18.
Penandaan DTP A-INH dengan Tc-99m dilakukan dengan menambahkan SnClz sebagai reduktor dan larutan
99mTcperteknetat dan generator 99Mo;99mTc.Hasil penandaan dianalisis dengan menggunakan kromatografi
kertas dan kromatografi lapis tipis, sedangkan stabilitas DTP A-INH dilakukan untuk menentukan waktu
kadaluwarsanya. Hasil analisi dengan HPLC menggunakan kolom C-18 menunjukkan telah teIjadi
konyugasi antara DTP A dengan INH, sedangkan analisis dengan kromatografi kertas dan kromatografi lapis
tipis menunjukkan kemurnian radiokimia lebih besar dari 90 % dan hasil pelabelan terbaik didapatkan pada
penambahan SnClz sebanyak 200 ).lg. Hasil uji stabilitas untuk sediaan yang belum dilabel, menunjukkan
sediaan masih stabil pada minggu ke 13. Pengujian kestabilan 99mTc_DTPA-INH pada suhu kamar
menunjukkan kemurnian radiokimia masih stabil sampai 3 jam setelah penandaan.
Kata kunci : radiofarmaka, Tc-99m, DTP A, INH, diagnosis, tuberkulosis.
ABSTRACT
PREPARATION

OF

99mTc-DTPA-INH

RADIO PHARMACEUTICALS

FOR

TUBERCULOSIS
DIAGNOSIS.
Radiopharmaceuticals have shown a real and spesifik usefulness in
medical services, especially for diagnosis and therapy of several deadly diseases such as cancer and
infection. To handle Tubeculosis which is common in Indonesia, nuclear medicine teclmiques which uses
DTPA-INH radiophannaceutical labeled with technetium-99m offer an alternative method for tuberculosis
99m
diagnosis. Preparation of
Tc-DTP A-INH and its analysis have been carried out. The preparation consisted
99111

of several steps, conjugation of DTPA with INH and the conjugated DTPA-INH was labeled with
Tc,
99m
followed by C-18 HPLC analysis. Radiochemical purity of
Tc-DTP A-INH was ana lysed using TLC/paper
chromatography. Stability test of DTP A-INH to know the expiry date was carried out. The HPLC result
showed that the conjugated DTP A-INH has been formed. The radiochemical purity of 99mTc_TP A-INH
ana lysed with TLC/paper chromatography was obtained at higher than 90 %. Best result was obtained by
addition of 200 ).lgram of SnClz. The stability test showed that DTP A-INH was stable until 13 weeks and the
stability of labeled DTP A-INH at room temperature was stable after 3 hours incubation post labeling.
Key words: radiophannaceutical, Tc-99m, DTP A, INH, diagnosis, tuberculosis

ISSN 1410-8542

Jllrnal Radioisotop dan Radiofarmaka


JOllrnal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals
Vol 14 No I, April 2011

PENDAHULUAN

dapat

Penyakit

tuberkulosis

adalah

penyakit

kuman

Tuberculosis),

TB menyerang

sebagian

Paru,

tetapi

sehingga

dianjurkan

vitamin penambah darah

seperti piridoksin (vitamin B6)

besar

dapat

anemia

juga untuk mengkonsumsi

menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB


(Mycobacterium

menimbulkan

Diagnosis

Juga

TBC

secara

konvensional

biasanya dilakukan dengan sinar-X

(roentgen), tes

mengenai organ tubuh lainnya. Kuman Tuberkulosis

Mantaux atau uji apus sputum. Pemeriksaan clengan

berbentuk

sinar-X sangat akurat bagi TBC paru-paru,

batang,

mempunyai

sifat khusus

tahan terhadap asam pad a pewamaan.

yaitu

Oleh karena

bagi TBC extra paru-paru

itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA).

Demikian

Kuman

sering

TB

cepat

mati

dengan

sinar

matahari

memberikan

diagnosis

di tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan

menggunakan

tubuh

magnetic

ini

dapat

dormant,

tertidur

selama beberapa tahun. Diperkirakan

lama

setiap tahun

dengan

sonography

spesifik

di

untuk

pelayanan rumah sakit/klinik pemerintah dan swasta,

bagian

praktek swasta dan sisanya belum terjangkau unit

infection),

pelayanan

[2].

kesehatan.

TB diperkirakan
menyerang

Sedangkan

kematian karena

175.000 per tahun. Penyakit TB

sebagian

besar

kelompok

usia kerja

atau isonikotinil

in vitro bersifat

perkembangan
(membunuh

tllberkulostatik

bakteri)
bakteri).

hidrazid

dan

Mekanisme

(MRI),

tidak

dapat

diterapkan

lokasi

infeksi

misalnya

sangat

yang
dalam

(INH)

(deep

TB

isoniazid

INH.

yang

merupakan

unsur

mikobakterium.
asam

dan

terekstrasi

mikolat

(mycolic

penting

acid)

yang

dinding

sel

Radionuklida

dapat berikatan

yang

menurunkan
oleh

metanol

jumlah
dari

lemak

secara

digunakan

dengan

yang

enegi

gamma

untuk

ini adalah Tc-99m


antara lain

kimia clengan bermacam-

macam ligan dan mempunyai

Isoniazid menghilangkan sifat tahan

diagnosis

di Indonesia adalah Tc-99m-DTP A-

karena memiliki beberapa keungguJan,

asam

untuk

memungkinkan

penanclaan sediaan radiofarmaka

biosintesis

sealed

Tc-99m-HMP AO untuk

dan glikolisis.

ialah menghambat

pada

yang umum digunakan untuk

racliofarmaka

dikembangkan

lain,

dalam tulang dan persenclian

diagnosis perfusi otak dan lain-lain.Untuk

tliberklilosid

ultra

secara

terjadi

memiliki efek pada lemak, biosintesis asam nukleat,


Efek utamanya

cara

diagnosis penyakit antara lain Tc-99m-MIBI

(menahan

kerja

diantaranya

atau

yang

Teknik

(imaging)

peralatan,

diagnosis perfusi jantung,

Isoniazid

pencitraan

(CT-Scan)

Radiofannaka

produktif [l]

secara

tubuh

negatif.

imaging

(USG),

kadang-kadang

ditemukan

1/3

yang

metode

resonance

terdapat

puskesmas,

hasil

beberapa

450.000 kasus baru TB dimana sekitar 1/3 penderita


disekitar

sering kurang akurat.

halnya dengan kedua met ode yang lain

langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam

kuman

tetapi

140

umur paruh 6 jam


keY

[3],

sifat-sifat

tersebut sangat ideal sebagai racliofarmaka penyiclik

rnikobakterium.

tuberkulosis.

Disamping itu penggunaan Tc-99m di

Isoniazid masih merupakan obat yang sangat penting

kedokteran nuklir di Indonesia sudah rutin melalui

untuk mengobati semua tipe TBC. Efek sampingnya

pengaclaan generator Mo-99ITc-99m


2

clari PT Batan

Preparasi Radiofarmaka
(Laksmi A. AS/lIli, dkk.)

Teknologi.

Isoniazid

merupakan

obat

mengobati

semua

bersifat

sampai

yang

Isoniazid

bakteri),
bertanda

sekarang

masih

BAHAN DAN TAT A KERJA

penting

untuk

Bahan dan Peralatan

Isoniazid

selain

sangat

tipe TBC.

tuberkulostatik

(membunuh

/SSN /410-8542

99mTc_DTPA_/NH un/uk Diagnosis Tuberkulosis

juga bersifat
berdasarkan

radioaktif

Bahan yang digunakan adalah SnCl22H20

tuberkulosid

(Aldrich),

Isoniazid

sifat ini maka

(Aldrich),

DMF (Sigma), Triethylamine

dapat

terakumulasi

(Sigma),

DTP A

nitrogen (lokal), TF A (Fluka), Metanol

Mycobacterium

NaHC03

tuberculosis. Isoniazid dapat dilabel


Tc-99m

melalui metoda tidak

langsung, yaitu dikonyugasikan


yang diseut bifunctional

agent

(Merck),

(Merck),

Aseton (Merck), air bidestilasi

steril (IPHA) dll.

dengan suatu ligan

chelating

(Sigma),

ITLC-SG (Gelman), Tc-99m (Batan Teknologi), gas

pada daerah yang terakumulasi bakteri, dalam hal ini

dengan Teknesium

anhydride

Alat yang digunakan ialah peralatan gelas

(BFC)

standar,

Syringe

dan

pipet

eppendorf

bebagai

dimana ligan tersebut akan dapat berikatan dengan

ukuran, timbangan analitik, rotary evaporator, pH

Tc-99m

meter, HPLC (Shimadzu)

melalui

ikatan

kompleks

koordinat.

peralatan

kromatografi

kertas/lapis tipis, TLC scaner (Veenstra Instrumen).

Senyawa BFC yang umum digunakan ialah MAG3,


DTPA, DOT A dan HYNIC.
Tingginya
Tuberkulosis

angka

penyebaran

penyakit

Tata kerja
Konyugasi DTP A-INH

sudah menjadi masalah yang sangat

serius di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia.


Salah

satu

penyakit

kegagalan
TBC

program

adalah

pengendalian

kelemahan

diagnostik[ 4]. Teknik kedokteran

DTPA yang sudah dilarutkan dalam DMF


direaksikan

dengan INH degan perbandingan

dalam

1:3 kemudian ditambahan

triethylamine

nuklir berupaya

2,2 mol, reaksi dibiarkan

kurang

mol

sebanyak

lebih 24 jam,

melengkapi kelemahan pada diagnosis konvensional

kesempumaan

dengan mengembangkan

eluen 0,05% TF A dan metanol dengan perbandingan

spesifik

sehingga

radiofannaka

apabila

yang lebih

disuntikkan

ke tubuh

volume 3:2,

manusia, radiofannaka tersebut akan terakumulasi di


tempat terjadinya TBC. Senyawa bertanda

reaksi dicek dg pelat TLC dengan

spesi INH akan terelusi pada Rf 0,89,

sedangkan spesi DTPA-INH akan terelusi pada Rf

99111Tc_ 0,75.

Triethylamine

dan

DMF

diuapkan

DTP A-INH diharapkan dapat dapat digunakan untuk

tekanan

tujuan tersebut. Pada penelitian ini dilaporkan hasil

memakai alat rotary-evaporator

preparaSI

disimpan pada suhu -40C. Kemumian

konyugasi
beserta

99I11Tc_DTP
A-D--rrI
DTP A-INH,
analisisnya,

penyimpanan
kamar.

yang

penandaan
uj i

meliputi

dengan

stabilitas

99111Tc DTPA-INH
selama

menyumbangkan

hasil
tambahan

penelitian
infonnasi

1111

pada temperatur

50C dengan

[5], hasil konyugat


konyugat

dianalisis dengan HPLC kolom C-18

fasa balik dengan menggunakan pelarut 0,5% TFA

dan uji stabilitas sediaan pada suhu

Diharapkan

rendah

pada

dan metanol dengan perbandingan volume 7:3 .

dapat
dalam

pengembangan radiofmmaka di Indoneia.

ISSN /4/0-8542

Jurnal Radioisotop dan Radiofarrnaka


Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals
Vol 14 No 1, April 2011

Penandaan

99mTc_DTPA_INH

Penandaan

dengan

Uji stabilitas
Te-99m

dilakukan

Uji stabilitas

dengan earn: melarutkan 5f.!g konyugat DTPA-lNH

UJI

dalam 1 m1 air steril, kemudian tambahkan 100-220

penYll11panan

larutan

kadaluwarsanya

SnCI2,

Sn(II)

disini

reduktor untuk mereduksi

berfungsi

sebagai

Te-99m. Kemudian

diatur menjadi 7,5 dengan menggunakan


lalu tambahkan

stabilitas sediaan yang belum dilabel terhadap


untuk
(sheff

menentukan
f[fe),

waktu

Stabilitas sediaan yang

belum dilabel ( konyugat DTPA-INH ) akan diamati

pH

setiap minggu dengan eara melakukan

NaHC03,

2 mCi larutan Te-99m.

yang akan dilakukan meliputi

lnkubasi

dilakukan selama 15 menit pada temperatur kamar.

dengan Te-99m,hasil

penandaan

efisiensi

dan

pelabelan

menggunakan
Analisis

kromatografi

penandaan

dilakukan analisis

kemumian

radiokimia

lapis tipis dengan fasa

diam ITLC-SG sedangkan untuk fasa gerak dipakai


Analisis

yang

dilakukan

meliputi

aseton, penandaan

ini akan diulang sampai dengan

.karakterisasi sediaan sebelum dilabel menggunakan

waktu dimana sediaan ini menunjukkan

HPLC

efisiensi pelabelan yang signifikan.

kolom

C-18

retensinya

dan

kemumian

radiokimia

untuk

analisis

mengetahui

efisiensi

waktu

pelabelan

menggunakan

dan
HASIL DAN PEMBAHASAN

kromatografi

lapi tipis dengan fasa diam ITLC-SG

penurunan

Hasil analisis dengan HPLC kolom C-18

sedangkan

untuk fasa gerak dipakai aseton. Kromatografi lapis

dapat dilihat pad a gambar 1, gambar 2 dan gambar

tipis (KL T) ini untuk menetukan % Te bebas karena

3. Gambar 1 adalah kromatogram HPLC dari DTP A

spesi

(0,9-1),

dengan eluen TFA 0,5% : metanol (7:3), .flmv rate

akan

0,5 ml/mnt detektor uv pada panjang gelombang

Te

bebas

akan

terelusi

padaRf

sedangkan spesi konyugat Te-99m-DTPA-lNH

220nm.

tertahan pada Rf 0 sedangkan untuk menentukan %


Te koloid dipakai fasa gerak Pyridine:asam

asetat:

air (3:2,5:1).
lmot]

1.5

kDiomC18

-dtp';'.486

NM

DTPA
(TFe

(2009)

2(1)

TFA 0.05% :f.klhanol=7:3


pan,..ng gebfrbat"] 220 om
fiI:JN

O.5nt.hren

ALFS02
vOlUrre$a~45uL

60
Tm;

Gambar

100

[=1

1. Kromatogram HPLCDTPA kolom C-18 (TPB 201), eluen TFA 0,05%:metanol ( 7: 3), .flow
rate 0,5 ml/nmt detektor UV dengan panjang gelombang 220 nm.

Preparasi Radiofarmaka
(Laksmi A. Astuti, dkk.)

/SSN 14/0-8542

99mTc_DTPA_/NH lIntllk Diagnosis Tuberkulosis

I"'"
-

INH
kobmC18

80

TFA 005%

mh-.488

(2009)

(TPB 201)
:Methaool=7:3

pan13ng gffirrbang 220nm


flow 0.5 nt}rrenil
AUFS

02

vokJrrl!SalT'pel45ul

20

60

80

100
(""'.)

Gambar

2. Kromatogram HPLC INH kolom C-18 (TPB 201), eluen TFA 0,05% :metanol
( 7 : 3) flow rate 0,5 mUmnt, detektor UV dengan panjang gelombang 220 urn

-cltp,inh47!(200ll

DlP~-INH
kokJmC181TFB

201)

TFA 0 05% :1Ie1ha"'~7:3


pa",rg

geblltarg

220

nm

flow05'rUrre~
AUfS02
vollrresan-ve145ul

20

40

r.

Gambar

[1111)

3. Kromatogram HPLC konyugat DTPA-INH kolom C-18 (TPB 201), eluenTFA 0,05%: metanol
(7: 3) flow rate 0,5 mUmnt detektor UV dengan panjang gelombang 220 nm.

dari gambar

1 dapat dilihat bahwa kromatogram

terdapat puncak yang sarna dari DTP A maupun INH

DTPA menunjukkan puncak 1 padamenit ke 26,360,

yang terdeteksi di kromatogram

puncak ke 2 pad a menit ke 32,033 dan puncak ke 3

INH, dengan demikian bisa

pada menit 33,90. Gambar 2 adalah kromatogram

semua DTPA maupun INH telah berubah

HPLC dari INH, dari gambar 2 menunjukkan bahwa

konyugat

INH terdeteksi pada 1 puncak

pemantatauan

dengan waktu retensi

konyugat DTPAdisimpulkan

menjadi

DTP A INH. Hal ini diperkuat


kesempumaan

bahwa

dengan

reaksi yang dilakukan

37,543 menit. Gambar 3 adalah kromatogram dari

dengan cara dicek dg pelat TLC dengan eluen 0,05%

HPLC konyugat DTPA-INH

TFA dan metanol dengan perbandingan

, dari gambar 3 ini

volum 3:2

dapat dilihat bahwa puncak yang signifikan ada 2

temyata hasil yang diperoleh menunjukkan

puncak yaitu puncak

spesi INH akan terelusi pada Rf

pada menit ke 12,663 dan

puncak 2 pada menit ke 20,223. Dari gambar

bahwa

0,89, sedangkan

spesi DTPA-INH akan terelusi pada RfO,75[5].

J,

gambar 2 dan gambar 3 ini dapat dilihat bahwa tidak


5

ISSN 1410-85,12

JI/rnal Radioisotop dan Radiofarmaka


JOl/rnal of Radioisotopes and Radiopharmacel/ticals
Vol 14 No I. April 2011

Hasil

kemurnian

radiokimia

dengan

kromatografi kertas/KL T untuk T c-99m- DTP A -INH


pada variasi jumlah SnClz dapat dilihat pada gambar
4, penandaan dilakukan dengan menggunakan

5 j.1g

inkubasi

15 menit. Dari gambar 4 dapat dilihat

bahwa pada dengan penambahan


didapatkan
untuk

penambahan

didapatkan
untuk

Tc-99m-DTPA-INH

Tc-99m-DTPA-INH

penambahan

didapatkan

SnClz

SnCtz

100 j.1g SnCtz

j.1gram didapatkan

60

45

~
(J)

30

j.1g

150

100

sebesar 73,22m%,
sebanyak

Tc-99m-DTPA-INH

sedangkan untuk penambahan

150

90

~ 15
~ 0

sebesar 79,42 %,
sebanyak

Z 75

konyugat, 99mTcyang ditambahkan 2 mCi dan waktu

sebesar

200

200

250

Jumlah So (fig)

j.1g
Gambar 4. Hasil variasi jumlah jumlah SnCtz Pad a
penandaan Tc-99m-DTPA-INH

86,84%,

SnClz sebanyak 250

Tc-99m-DTPA-INH

sebesar
Hasil

sediaan

DTP A-INH

dalam penyimpanan dapat dilihat pada

dan gambar

80,95 %.Hasil dari komposisi ini kemudian dipakai


untuk uji stabilitas bulk DTPA-INH

dimana pada

uji

stabilitas

minggu ke 7 hasil kemurnian radiokimia Tc-99m-

5. Penandaan

DTPA-INH bisa mencapai 91,17 %. Hasil ini tidak

j.1gram konyugat,99ll1Tc yang ditambahkan

berbeda jauh dari acuan pustaka yang bisa mencapai

SnClz yang ditambahkan 200 j.1ldan waktu inkubasi

95 % [5]. Dari senma hasil ini bisa disimpulkan

15 men it, dari gambar 5 dapat dilihat bahwa pada

bahwa

pengamatan

penambahan

SnCtz yang

terbaik

adalah

dilakukan

dengan

mengunakan

2 mCi,

selama 15 minggu didapatkan hasil %

sebanyak 200 j.1gkarena mendapatkan hasil % Tc-

Tc-99m-DTPA-INH

99m-DTPA-INH

minggu ke 13 sedangkan pada minggu ke 15 hasil

yang terbesar.

masih

%Tc-99m-DTPA-INH

relatif

sudah

stabil

menurun

sampal

menjadi

78,12% atau lebih rendah dari 80% sedangkan pada


minggu

ke 13% Tc-99m-DTP A-INH

mencapai
bahwa

90,93 %. Untuk

konyugat

minggu ke 13.

masih bisa

itu bisa disimpulkan

DTP A- INH

masih

stabil

pada

Preparasi Radiofarmaka
(Laksmi A. Astllti. dkk.)

/SSN /4/0-8542

99"'Tc-DTPA-/NH lIntllk Diagnosis TlIberkll/osis

90
'"E 45
~30
15
~ 60

c>.
CI
;,';!
;:J:

0
75

o
6 minggu

7 minggu

S minguu

W.1ktll penyimpc111o\1I

10 ming9u

(mion!H)II)

Gambar

Gambar 5. Hasil uji stabilitas sediaan DTPA-INH


dalam penyimpanan
Hasil

uji

Stabilitas

dilakukan

dengan

pada suhu kamar

gambar 6,

menggunakan

flgram konyugat, 99mTc yang ditambahkan

KESIMPULAN

Dari serangkaian percobaan yang dilakukan

2 mCi,

dapat disimpulkan bahwa pada percobaan preparasi

SnCh yang ditambahkan 200 fll dan waktu inkubasi

Tc-99m-DTPA-INH

IS men it serta pengamatan dilakukan pada 0 jam, 1

DTPA-INH

pada 0 jam setelah waktu

78,12

penandaan

%,

pad a

kemumian

1 jam

radiokimia

setelah

kemumian

radiokimia

kamar

Tc-99m-DTPA-

Tc-99m-DTPA-INH

sampai

konyugat

Tc-99m

yang

optimum

3 jam

DTP A-INH

setelah

stabil

penandaan

dalam

serta

penyimpanan

sampai 13 minggu pada suhu - 40C.

Tc-99m-DTPA-

INH adalah 84,96 %, dan hasil uji stabilitas Tc99m-DTPA-INH

dengan

Radiofarmaka Tc-99m-DTP A-INH stabil pada suhu

waktu

INH adalah 85,55 %, pad a 3 jam setelah waktu


penandaan

DTPA-

didapatkan pada penambahan SnCl2 sebayak 200 flg.

inkubasi kemumian radiokimia Tc-99m-DTPA-INH


adalah

didapatkan konyugat

INH dengan kemumian radiokimia 91 %. Pelabelan

jam dan 3 jam setelah waktu inkubasi. Dari gambar


6 dapat dilihat bahwa

6. Hasil uji stabilitas Tc-99m-DTP A-INH

Tc-99m-DTPA-INH

pad a suhu kamar dapat dilihat pada


penandaan

3jam

1 jam

Ojam

15 minugu

UCAP AN TERIMAKASIH

dapat disimpulkan bahwa bahwa

Ucapan Terimakasih yang sebesar besamya

masih stabil pada pengamatan

ditujukan kepada Ibu Siti Darwati, Bp Adang l-Iardi

sampai 3 jam setelah waktu penandaan.

G.

serta

teman-teman

PRR-BATAN

yang tidak

bisa disebutkan namanya satu persatu baik secara


langsung
penelitian
diselesaikan.

maupun
1111

tidak

sehingga

langsung
penelitian

membantu
1m

bisa

lSSN 1410-8542

JI/rnal Radioisotop dan Radiofarmaka


Journal of Radioisotopes and Radiopharmacel/ticals
Vol 14 No 1. April 2011

DAFT AR PUST AKA


1. http:/www.infeksi.com.
Rumah Sakit Penyakit

Situs

resmi

RSPI-SS,

infeksi Dr Sulianti Saroso

Jakarta, 2007.
2. GANO,

L., PATRICIO,

L., CANTIHO,

MARTINS,

T., MARQUES,

E., Ciprofloxaxin

imaging of Infection
IAEA-TecDoc
3.

in

versus sterile inflammation,

1029, IAEA, Vienna,

DEUTCH,

G.,

E., LIBSON,

1998

K., LINDOY,

L.F.,

Progress of Inorganic Chemistry, John Willey&Son,


New York 1983.
4.

WINARJANI,

tuberculosis

pam

K.,
dengan

Pedoman

penanganan

resistensi

multi obat,

Kumpulan naskah ilmiah tuberkulosis Perhimpunan


dokter pam

Indonesia. Pertemuan Ilmiah Nasional

Tuberkulosis. Sumsel-Jambi, 1997.


5. MISRA, A.K., et. al., Design and syntesis of
isoniazide

mimetic

conjugated

with

DTP A,

Potensial ligand of novel radiopham1aceutical

and

contrast agent for medical imaging Bis (amide) of


diethilenetriaminepentaaceticacid:

DTP A-BIS(INH).

Anda mungkin juga menyukai