Anda di halaman 1dari 6

RMK BAB 4:

PROSES PENELITIAN
( Langkah 1 sampai 3 :
Bidang Masalah yang Luas, Pengumpulan Data Awal, Definisi Masalah)
1. BIDANG MASALAH YANG LUAS
Masalah yang luas mengacu pada seluruh situasi di mana seseorang melihat sebuah kemungkinan
dalam konteks organisasi yang perlu diselesaikan. Contoh bidang masalah yang luas yang dapat
diamati seorang manajer adalah :
Program pelatihan mungkin tidak efektif seperti yang diharapkan
Volume penjualan sebuah produk tidak juga meningkat
Pengendalian persediaan tidak efektif
Instalasi sebiah SIM masih belum berhasil
2. PENGUMPULAN DATA AWAL
Sifat Data yang dikumpulkan:
Informasi latar belakang mengenai organisasi, yaitu factor kontekstual
Filosofi manjemen, kebijakan perusahaan, dan aspek structural lainnya
Presepsi,sikap dan respons perilaku dari anggota organisasi dan system klien.
Informasi Latar Belakang mengenai Organisasi
Penting bagi peneliti jika melakukan penelitian adalah agensi luar-untuk mengetahui dengan baik
latar belakang perusahaan yang dipelajari. Informasi latar belakang tersebut meliputi, factor
kontekstual yang penting,yang dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Informasi mengenai Fakor Struktural dan Filosofi manajemen
Berikut adalah beberpa factor structural:

Peran dan posisi dalam organisasi dan jumlah karyawan pada setiap level pekerjaan
Tingkat spesialisasi
Sluran komunikasi
Sistem kendali

Presepsi, Sikap, dan Respon Prerilaku


Faktor-faktor sikap terdiri atas keyakinan orang mengenai:

Sifat pekerjaan
Saling ketergantungan arus kerjaSuperioritas dalam organisasi
Sistem klien
Rekan kerja

Faktor perilaku menyangkut kebiasaan kerja actual, seperti ketekunan, tingkat absensi, kinerja
3. SURVEI LITERATUR
Survei Literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan
nonpublikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti.

Alasan untuk survey literature : Untuk memastikan tidak ada variable penting di masa lalu
yang ditemukan berulang .
Mengadakan Survei Literatur : pertama, identifikasi berbagai bahan publikasi dan non
publikasi yang tersedia mengenai topic persoalan. Kedua, pengumpulan informasi relevan, entah
memalui pencarian bahan yang diperlukan di perpustakaa ataupun di website. Ketiga, menulis
tinjauan literature.
Menyarikan informasi relevan :Mengakses system online dan memperoleh semua cetakan
karya pblikasi yang diminati dari sebuah indeks bibliografi akan memberikan bibliografi
komperhensif mengenai subjek yang akan membentuk dasar untuk langkah selanjutnya.
RMK BAB 5:
PROSES PENELITIAN
(Langkah 4 dan 5: Kerangka Teoritis Penyususnan Hipotesis)

Kerangka teoritis adalah model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seseorang menyusun
teori atau menghubungkan secara logis beberapa foktor yang dianggap penting untuk masalah. Teori
tersebut mengalir secara logis dari dokumentasi penelitian sebelumnya dalam bidang masalah.
Menghbungkan

keyakinan

logis

seseorang

dengan

penelitian

yang

dipublikasikan,

mempertimbangkan keterbatasan dan hambatan situasi, adalah sangat penting dalam membangun
dasar ilmiah untuk meneliti masalah penelitian.
Singkatnya, kerangka teoritis membahas saling ketergantungan antar variabel
yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi yang sedang diteliti.
Penyusunan kerangkakonseptual tersebut membantu kita untuk mengendalikan
atau menghipotesiskan dan menguji hubungan tertentu dan dengan demikian
meningkatkan pemahaman kita mengenai dinamika situasi.
Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda
pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau
orang yang berbeda. Terdapat empat jenis variabel utama, yaitu :
Variabel terikat (dependent variable, disebut juga variabel kriteria criterion variable)
Menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel
terikat, menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya.
Variabel bebas (independent variable, disebut juga variabel prediktor predictor variable)
Variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negative.

Variabel moderator (moderating

variable)

Variabel yang

mempunyai pengaruh

ketergantungan (contingent effect) yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan variabel
bebas.
Variabel antara (intervening variable) Variabel yang mengemuka antara waktu variabel bebas
muali bekerja memengaruhi variabel terikat, dan waktu pengaruh variabel bebas terasa pada
variabel terikat.

A. Kerangka teoritis
Kerangka toritis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara logis antar
variabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui proses seperti
wawancara, pengamatan, dan survey literatur. Pengalaman dan intuisi uga berperan dalam menyusun
kerangka teoritis. Hal mendasar yang harus diperhatikan dalam kerangka teoritis:
1) Variabel yang dianggap relevan untuk studi harus diidentifikasi dan dinamai dengan jelas
dalam pembahasan.
2) Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variabel berkaitan satu sama lain.
Hal ini sebaiknya dilakukan untuk hubungan penting yang diteorikan berlaku diantara
variabel.
3) Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian sebelumnya,
maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai apakah hubungan akan positif atau
negative.
4) Harus ada penjelasan yang gambling mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan
tersebut berlaku. Argumen bisa ditarik dari temuan penelitian sebelumnya.
5) Suatu diagram skematis kerangka teoritis harus diberikan agar pembaca dapat melihat dengan
mudah memahami hubungan yang diteorikan.

B. Penyusunan hipotesis
Setelah kita mengidentifikasi variabel penting dalam suatu situasi dan menetapkan hubungan
antarvariabel melalui pemikiran logis dalam kerangka teoritis, kita berada dalam posisi untuk
menguji apakah hubungan yang diteorikan benar-benar terbukti kebenarannya. Dengan menguji
hubungan tersebut secara ilmiah melalui analisis statistic yang tepat, atau melalui analisis kasus
negative dalam penelitian kuantitatif, kita akan memperoleh informasi terpercaya mengenai jenis
hubungan yang eksis diantara variabel yang berlaku dalam situasi masalah. Hasil pengujian tersebut
member kita beberapa solusi mengenai apa yang dapat diubah dalam situasi yang dihadapi untuk

memecahkan masalah. Merumuskan pernyataan yang dapat diuji semacam itu disebut penyusunan
hipotesis.
Hipotesis bisa didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih
variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hubungan tersebut
diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi yang ditetapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan
untuk studi penelitian. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan perkiraan hubungan, diharapkan
bahwa solusi dapat ditemukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
a) Pernyataan hipotesis: format Pernyataan jika-maka (if-then statement)
Hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji mengenai hubungan atarvariabel. Hipotesis juga
dapatmenguji apakah terdapat perbedaan antara dua kelompok yang terkait dengan variabel.
Untuk menguji apakah hubungan atau perbedaan yang diperkirakan tersebut eksis atau tidak,
hipotesis dapat disusun sebagai proposisi atau dalam bentuk pernyataan jika-maka (if-then
statement).
b) Hipotesis direksional dan nondireksional
Jika dalam menyatakan hubungan antar dua variabel atau membandingkan dua kelompok,
istilah-istilah seperti positif, negative, lebih dari, kurang dari, dan semacamnya digunakan,
maka hipotesis tersebut disebut direksional (directional) karena arah hubungan antar variabel
(positif/negative) ditunjukkan. Hipotesis nondireksional (nondirectional) adalah hipotesis
yang mengendaliakan hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai
arah dari hubungan atau perbedaan tersebut.
c) Hipotesis nol dan alternatif
Hipotesis nol (hipotesis nihil atau null hypotheses) adalah proporsi yang menyatakan
hubungan yang definitive dan tepat diantara dua variabel. Hipotesis alternative, yang
merupakan kebalikan dari hipotesis nol, adalah pernyataan yang mengungkapkan hubungan
atar dua variabel atau menunjukkan perbedaan antar kelompok.
Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis :
1) Menyatakan hipotesis nol dan alternative
2) Memilih uji statistic yang tepat berdasarkan apakah datayang dikumpulkan adalah parametric
atau nonparametric
3) Menentukan tingkat signifikansi yang diinginkan

4) Memastikan jika hasil dari analisis computer menunjukkan bahwa tingkat signifikansi
terpenuhi.
5) Jika nilai hitung lebih besar dari nilai kritis, hipotesis nol ditolak, dan alternatif diterima dan
sebaliknya.
C. Pengujian hipotesis dengan penelitian kuantitatif: analisis kasus negatif
Hipotesis juga dapat diuji dengan data kualitatif. Untuk menguji hipotesis bahwa beberapa faktor
merupakan sebab utama yang mempengaruhi prilaku dan lain-lain,peneliti akan mencari data yang
menyangkal hipotesis. Bahkan jika suatu kasus tunggal tidak mendukung hipotesis, teori tersebut
harus direvisi. Penemuan baru melalui penolakan atas hipotesis semula, disebut metode kasus
negative, memungkinkan peneliti unutk merevisi teori dan hipotesis hingga waktu teori tersebut
menjadi kukuh.
D. Keuntungan manajerial
Cukup mudah untuk mengikuti gerak maju penelitian dari tahap pertama ketika manajer merasakan
masalah, kepengumpulan data awal, kepenyususnan kerangka teoritis berdasarkan survey literature
dan dipandu oleh pengalaman dan intuisi, serta ke perumusan hipotesis untuk diuji.Jelas bahwa
setelah masalah diidentifikasi, pengertian yang baik mengenai keempat jenis variabel yang berbeda
memperluas pemahaman manajer. Misalnya dlam hal bagaimana berbagai faktor bergesekan dengan
keadaan organisasi.
Pengetahuan tentang bagaimana dan untuk tujuan apa kerangka teoritis dibangun dan hipotesis
disusun memampukan manajer untuk menjadi hakim yang cerdas terhadap laporan penelitian yang
diberikan oleh konsultan. Demikian pula pengetahuan mengenai arti signifikansi, dan mengapa
sebuah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Jika pengetahuan tersebut tidak dimiliki,
banyak temuan penelitian tidak akan terlalu berguna bagi manajer dan pengambilan keputusan akan
memunculkan kebingungan.

PROSES PENELITIAN
(Dibuat dalam rangka memenuhi tugas Ringkasan Materi Kuliah Metodologi Penelitian Semester Genap
Tahun Ajaran 2015/2016)

Oleh :

Irene Sarrang
125020301111010
Akuntansi CB

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya
2015

Anda mungkin juga menyukai