TINJAUAN PUSTAKA
3.1
Air
Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan.
Semua makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tak akan ada kehidupan.
Demikian pula manusia tak dapat hidup tanpa air. Kebutuhan air kita
menyangkut dua hal yaitu: pertama air untuk kehidupan kita sebagai
makhluk hayati dan kedua air untuk kehidupan kita sebagai manusia yang
berbudaya.
Tubuh kita sebagian besar terdiri atas air. Proses kimia yang terjadi
dalam tubuh kita, yaitu yang disebut metabolisme, berlangsung dalam
medium air. Molekul air juga ikut dalam banyak reaksi kimia metabolisme.
Air merupakan alat untuk mengangkut zat dari bagian tubuh yang satu ke
bagian lain. Misalnya : darah, yang sebagian besar terdiri atas air,
mengalir ke seluruh bagian tubuh yang satu ke bagian lain. Misalnya
darah, yang sebagian besar terdiri atas air, mengalir ke seluruh bagian
tubuh dan membawa oksigen yang terikat pada sel darah merah ke
semua sel dalam tubuh. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.
Di samping kebutuhan air untuk kehidupan hayati secara langsung,
air kita perlukan dalam produksi bahan makanan kita. Tanaman padi kita
memerlukan banyak air, produksi ikan di kolam yang kita pelihara,
maupun di perairan alamiah, hanya mungkin dengan adanya air. Industri
kita juga memerlukan air, yaitu dalam segala proses produksi dalam
industri tersebut.
Untuk keperluan industri dan pabrik pada umumnya persyaratan air
bermacam - macam yang disesuaikan dengan tujuan penggunaannya.
Khusus dalam industri, kriteria kualitas air dibedakan sesuai dengan jenis
produk yang dihasilkan. Persyaratan spesifikasi air proses ini tidak mutlak,
tetapi dapat dipakai sebagai pedoman dalam penyediaan air untuk suatu
proses.
Kualitas air ditentukan oleh banyak faktor, yaitu zat yang terlarut,
zat yang tersuspensi, dan makhluk hidup, khususnya jasad renik di dalam
Laporan Prakerin di Laboratoarium Analisa Kimia Lingkungan
PT. SUCOFINDO (Persero) SBU JUM Cibitung
16
air. Air murni, yang tidak mengandung zat terlarut, tidak baik untuk
kehidupan kita. Sebaliknya zat yang terlarut ada yang bersifat racun.
Apabila zat yang terlarut, zat yang tersuspensi dan makhluk hidup dalam
air membuat kualitas air menjadi tidak sesuai untuk kehidupan kita, air itu
disebut tercemar.
3.1.1 Sumber Air
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna
atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang
pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan.
Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar.
97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar
yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier
dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di
dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas
permukaan tanah dan di udara.
Air tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih
terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian
di dunia dan populasi dunia terus meningkat yang mengakibatkan
peningkatan
permintaan
kepentingan
global
terhadap
dalam
air
bersih.
mempertahankan
Perhatian
air
untuk
terhadap
pelayanan
setengah
lahan
basah
bersama
dengan
nilai
pelayanan
17
lautan.
Karena
terjadinya
perubahan
suhu,
maka
terjadi
pengembunan dan akhirnya jatuh lagi ke bumi sebagai air hujan. Dalam
lintasan jatuhnya, air hujan mengabsorpsi gas-gas dan uap-uap yang
berada di udara, terutama oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida yang
merupakan komponen-komponen utama dari udara. Selain dari itu
partikel-partikel dan bakteri di udara terbawa juga oleh hujan. Air hujan
tidak dapat dipastikan jumlahnya namun demikian jika sumber lain tidak
dapat diadakan maka air hujan dapat dimanfaatkan untuk penggunaan
tertentu. Air hujan disebut juga air suling alam.
3.1.4 Air Laut
Air laut merupakan air permukaan yang banyak mengandung
garam, terutama NaCl, MgCl2, Na2SO4, KCl, dan CaCl2. Kadar garam dari
air laut bervariasi. Pada daerah tropis yang banyak mengandung hujan,
kadar garam lebih rendah dibandingkan dengan daerah subtropis. Karena
banyak penguapan, maka kadar garam di permukaan laut lebih tinggi
18
Tingkat salinitas air laut dan air yang di pengaruhi air laut
dinyatakan dengan kadar (dalam mg/L) zat padat terlarut, ion klorida (Cl -)
atau kadar garam (NaCl). Ditinjau dari salinitasnya, dapat diadakan
penggolongan beberapa jenis air berkadar garam tinggi, yaitu :
1. Air payau yang di jumpai di daerah pedalaman yang mempunyai
kadar garam sekitar 1.000 5.000 mg/L
2. Air dengan salinitas sedang, yang mempunyai kadar 2.000
10.000 mg/L
3. Air dengan salinitas tinggi, yang di jumpai di daerah pantai,
dengan kadar garam sekitar 10.000 30.000 mg/L
4. Air laut dengan kadar garam sekitar 30.000 36.000 mg/L
19
20
3.2
Limbah
3.2.1 Pengertian Limbah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999
Limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha kegiatan
manusia yang mengandung bahan berbahaya dan memiliki sifat dalam
konsentrasi atau jumlah tertentu baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup yang akan
berdampak pada kesehatan dan kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Menurut peraturan pemerintah RI NO.18 tahun 1999 limbah B3
adalah semua bahan/senyawa baik padat, cair ataupun gas yang
mempunya
potensi
merusak
terhadap
kesehatan
manusia
serta
aktif
21
logam,
anorganik
nonmetalik,
organik
agregat
dan
mikroorganisme.
3. Limbah gas
Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri dari bermacam-macam
senyawa kimia. Misalnya, karbon monoksida (CO), karbon dioksida,
nitrogen oksida, sulfur dioksida, asam klorida (HCl), amonia, metan,
klorin.
22
23
Limbah beracun
Limbah yang mengandung racun berbahaya bagi kesehatan
manusia dan lingkungan sekitar. Limbah B3 dapat menimbulkan
kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui
pernapasan, kulit atau mulut.
Limbah yang menyebabkan infeksi
Limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang
mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia
yang di amputasi dan cairan tubuh manusia yang terinfeksi.
Limbah yang bersifat korosif
Limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan
baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah
yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat
basa.
3.2.3 Ciri ciri Air Limbah
Secara umum sifat air limbah cair domestik terbagi atas tiga
karakteristik, yaitu :
3.2.3.1 Karakteristik Fisik
1. Padatan (solid)
Padatan terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik yang
dapat larut, mengendap atau tersuspensi. Bahan ini pada
akhirnya akan mengendap didasar air sehingga menimbulkan
pendangkalan pada dasar badan air penerima.
2. Bau (odor)
Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang
menguraikan zat-zat organik yang menghasilkan gas-gas
tertentu juga karena adanya reaksi kimia yang menimbulkan gas.
Standar bau dinyatakan dalam bilangan ambang bau (Threshold
Odor Number) yang menunjukkan pengenceran maksimum
daricontoh air (limbah) hingga dihasilkan campuran yang tidak
berbau lagi.
3. Warna (color)
Laporan Prakerin di Laboratoarium Analisa Kimia Lingkungan
PT. SUCOFINDO (Persero) SBU JUM Cibitung
24
temperatur
yang
cukup
besar.
Hal
ini
akan
25
COD
berbeda
dengan
analisa
BOD
namun
BOD/COD
26
0,40-0,60
0,60
pengendapan primer
Air buangan domestik setelah
0,20
0,10
Tabel 3.1 Perbandingan rata-rata angka BOD/COD
adanya
zat-
zat
yang
bersifat
racun
bagi
melalui tes
COD
BOD
X
X
Xb)
Xc)
Tabel 3.2 Jenis zat organik/ anorganik yang tidak dapat atau dapat di
oksidasikan melalui tes COD dan BOD.
Keterangan :
a) Biodegradable : dapat dicerna atau diuraikan
27
28
curah hujan yang ada sehingga banyaknya air yang akan ditampung
melalui saluran air hujan atau saluran pengering dan saluran air limbah
dapat diperhitungkan.
Selain air yang masuk melalui limpahan, maka terdapat air hujan
yang menguap, diserap oleh tumbuh-tumbuhan dan ada pula yang
merembes ke dalam tanah. Air yang merembes ini akan masuk ke dalam
tanah yang akhirnya menjadi air tanah. Apabila permukaan air tanah
bertemu dengan saluran air limbah, maka bukanlah tidak mungkin terjadi
penyusupan air tanah tersebut ke saluran air limbah melalui sambungansambungan pipa atau melalui celah-celah yang ada karena rusaknya pipa
saluran.
3.2.5 Dampak Limbah Bagi Kesehatan dan Lingkungan
Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia,
sehingga
limbah.penanganan
perlu
limbah
dilakukan
ini
tentunya
penanganan
tidak
hanya
terhadap
sekedar
29
cair
yang
dikeluarkan
kelingkungan
sekitarnya.
Air
30
bubut,
cor
logam
dapat
menimbulkan
pemcemaran
darah,
ketegangan
otot,
menurunya
pusing-pusing
pikiran
kacau
dan
melemahkan
31
iritasi
pada
hidung
dan
tenggorokan,
32
saluran
pencemaran, atau melalui kulit. Pada face tokso-kinetik ada dua proses
yang memainkan peranan penting, yaitu;
1. Transpor yang meliputi absorbsi yang disebut, dan ekskresi.
2. Perubahan metabolik yang disebut juga botransformasi yang
sering menyebabkan ketidakaktifan zat yang diserap. namun
perubahan biokimiawi dalam organisme dapat mengakibatkan juga
pembentukan senyawa aktif dan dengan demikian mengakibatkan
bioaktivasi.
Face tokso-dinamik meliputi interaksi antara molekul zat aktif atau
zat racun dan tempat kerja spesifik, yaitu reseptor. Interaksi ini
menghasilkan induksi suatu stimulus (rangsangan) yang dimulai dari
proses biokimia dan biofisika dan akhirnya menyebabkan efek bagi
kesehatan manusia.
3.2.6 Pengolahan Air Limbah
Baku mutu lingkungan adalah ambang batas atau batas kadar
maksimum suatu zat atau komponen yang diperbolehkan berada di
lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif. Baku mutu
lingkungan mencakup baku mutu limbah padat, baku mutu air laut, baku
mutu emisi, baku mutu limbah cair, dan baku mutu air pada sumber air.
Secara praktis semua air limbah mungkin sekali akan menemukan
jalannya menuju aliran air yang terdekat, perairan-perairan di atas
permukaan tanah yang lain ataupun di dalam tanah. Meskipun apabila
tempat pembuangannya berada di atas tanah. Meskipun apabila tempat
pembuangannya berada di atas permukaan tanah. Ia dapat saja tetap
mencapai mata air (water table) di dalam tanah. Apabila zat-zat pencemar
tidak diperbolehkan mengganggu kebersihan aliran-aliran, danau-danau ,
sungai, kuala-kuala air pasang surut atau perairan di tepi pantai, mereka
harus dibuang dari air yang mengangkutnya atau dirobah bentuknya
Laporan Prakerin di Laboratoarium Analisa Kimia Lingkungan
PT. SUCOFINDO (Persero) SBU JUM Cibitung
33
hanya
itu
tetap
saja
dibuang
dengan
cara
pelarutan
atau
ini
perlu
ditekankan,
oleh
karena
banyak
instalasi
34
paling
umum mencakup
lumpur
atau
saringan-saringan
kecil/halus.
(bersusun).
Secara umum penanganan air limbah dapat dikelompokkan
menjadi:
1. Pengolahan air limbah awal/Pendahuluan
(Preliminary Treatment) Tujuan utama dari tahap ini adalah usaha
untuk melindungi alat-alat yang ada pada instalasi pengolahan air
limbah. Pada tahap ini dilakukan penyaringan, penghancuran, atau
pemisahan air dari partikel-partikel yang dapat merusak alat-alat
35
dengan
tujuan
untuk
limbah
menghancurkan
diberi
atau
36
37
38
hidrolisa
selama
pengolahan
biologis
menjadi
bentuk
lumut dan
eutrophication
sehingga
mikroalgae
air
menjadi
yang
berlebih
keruh
dan
yang
disebut
berbau
karena
39
nilai
konservasi,
estetika, rekreasional,
dan
pariwisata.
Sehingga dibutuhkan biaya sosial dan ekonomi yang tidak sedikit untuk
mengatasinya.
40
41
3.3
Verifikasi Metode
Verifikasi metode merupakan upaya untuk mendapatkan dan
metode
dilakukan
untuk
melihat
kesesuaian
dan
3.4.1 Liniearitas
42
merupakan
metode
yang
menyatakan
variasi
dari
% RSD =
Keterangan :
SD
43
= jumlah pengulangan
sangat teliti
1% < RSD
2%
teliti
2% < RSD
5%
ketelitian sedang
RSD > 5%
tidak teliti
(AOAC 2005)
3.4.3 Akurasi
Akurasi adalah ketepatan metode analisis yang menyatakan
kedekatan antara suatu nilai yang sebenarnya atau nilai referensi dengan
nilai yang terukur. Akurasi diukur sebagai banyaknya analit yang diperoleh
kembali pada suatu pengukuran dengan melakukan penambahan standar
pada sampel. Metode analisis dapat dibagi menjadi tiga kelompok
berdasarkan besarnya kesalahan relatif. Jika kesalahan relatif pada suatu
percobaan adalah 1% dari hasil yang benar, maka metode analisis sangat
akurat. jika percobaan menghasilkan kesalahan relatif antara 1-5%, maka
metode yang digunakan cukup akurat. Sedangkan, jika kesalahan relatif
yang diperoleh dari percobaan lebih besar dari 5%, maka akurasi suatu
metode analisis sangat rendah (Harvey 2000).
44
dapat
didefinisikan
batas
deteksi
metode
sebagai,
konsentrasi minimum suatu zat yang dapat diukur dan dilaporkan dengan
keyakinan 99% bahwa konsentrasi analit lebih besar dari nol dan
ditentukan dari analisis sampel dalam matriks yang mengandung analit.
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, pendekatan ini didasarkan pada
45
Keterangan :
SD
xi
= jumlah pengulangan
46
SD
= Standar Deviasi
t(n-1)
level,
karena
tidak
akan
mungkin
secara
statistik
untuk
Keterangan :
Xavg = rata-rata pengukuran konsentrasi
SD = Standar Deviasi
Laporan Prakerin di Laboratoarium Analisa Kimia Lingkungan
PT. SUCOFINDO (Persero) SBU JUM Cibitung
47
Nilai S/N adalah tes yang dibutuhkan untuk melihat keabsahan nilai
MDL, tetapi nilai S/N yang tinggi tidak mengindikasikan bahwa nilai MDL
tidak absah. Tidak ada persyaratan yang resmi untuk nilai S/N yang dapat
dipercaya, dan US. EPA tidak akan membuang hasil penetapan MDL
semata-mata berdasarkan nilai S/N yang terlalu tinggi atau rendah
biasanya mengindikasikan masalah tambahan pada MDLnya. Analis
diharapkan dapat memutuskan apakah digunakan atau tidak hasil
perhitungan MDL berdasarkan nilai S/N.
Salah satu kekurangan dari prosedur MDL ini adalah ia tidak
menerima dalam laporan pengaruh dari bias yang selalu tinggi atau
rendah dalam beberapa seri pengukuran. Pengaruh dari bias biasanya
paling menonjol diantara sampel-sampel selain blanko.
3.5
Spektrofotometer Visible
Spektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar tampak.
Yang dimaksud sinar tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata
manusia. Cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah cahaya
dengan panjang gelombang 400-800 nm dan memiliki energi sebesar
299149 kJ/mol.
Elektron pada keadaan normal atau berada pada kulit atom dengan
energi terendah disebut keadaan dasar (ground-state). Energi yang
dimiliki sinar tampak mampu membuat elektron tereksitasi dari keadaan
dasar menuju kulit atom yang memiliki energi lebih tinggi atau menuju
keadaan tereksitasi.
Pada spektrofotometer sinar tampak, sumber cahaya biasanya
menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram.
Wolfram merupakan salah satu unsur kimia, dalam tabel periodik unsur
wolfram termasuk golongan unsur transisi tepatnya golongan VIB atau
golongan 6 dengan simbol W dan nomor atom 74. Wolfram digunakan
48
Panjang
Warna komplementer
gelombang (nm)
diserap
400 435
Ungu
Hijau kekuningan
435 480
Biru
Kuning
480 490
Biru kehijauan
Jingga
490 500
Hijau kebiruan
Merah
500 560
Hijau
Ungu kemerahan
560 580
Hijau kekuningan
Ungu
580 595
Kuning
Biru
595 610
Jingga
Biru kehijauan
610 800
Merah
Hijau kebiruan
49
50
menyusutnya
warna
larutan
(fading),
51
Spektrofotometer UV (UltraViolet)
Spektrofotometri UV merupakan salah satu metode analisis yang
Ultraviolet jauh
Ultaviolet dekat
spektrofotometer
UV
biasanya
menggunakan
lampu
52
adanya
partikel-partikel
koloid
ataupun
suspensi
akan
menggunakan
ultraviolet
sinar
dekat,
ultraviolet
sedangkan
biasanya
analisis
dilakukan
menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis
Sesuai dengan namanya spektrofotometer UV-Vis merupakan
53
dan sampel
dimasukan
bersamaan,
yaitu
photodiode
yang
telah
dilengkapi
monokromator.
54
panjang
gelombang
agar
diperoleh
panjang
gelombang maksimum.
5. Pembuatan kurva kalibrasi. Untuk keperluan ini dibuat sejumlah
larutan standar dengan berbagai konsentrasi.
6. Absorbans larutan standart ini diukur kemudian dibuat grafik A
versus C.
7. Hukum Lambert Beer terpenuhi, jika grafik berbentuk garis lurus
yang melalui titik nol.
8. Pengukuran sampel dilakukan pada kondisi yang sama seperti
pada larutan standar.
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia
analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik
secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara
materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri
disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya
visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan
molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi.
Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga
sebagai radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari adalah cahaya matahari.
Dalam
interaksi
materi
dengan
cahaya
atau
radiasi
di
dasarkan
pada
interaksi
antara
materi
dengan
radiasi
55
yaitu :
a.
Sumber Cahaya
Monokromator
polikromatis
menjadi
beberapa
komponen
panjang
Cuvet
56
Detektor
konsentrasinya
dengan
menggunakan
hukum
57
pengecualian
ditemukan
untuk
menyamaratakan
3.10.1 Tujuan
Melakukan
fosfovanadomolibdat
verifikasi
secara
metode
spektrofotometri
kolorimetri
sinar
tampak
metode
pada
penetapan fosfat dalam air limbah, dengan panjang gelombang 470 nm.
3.10.2 Prinsip
Dalam larutan ortofosfat terlarut, amonium molbdat bereaksi dalam
kondisi asam membentuk asam heteropoli, asam molibdofosfat. Dengan
adanya vanadium, asam fosfovanadomolibdat terbentuk yang berwarna
Laporan Prakerin di Laboratoarium Analisa Kimia Lingkungan
PT. SUCOFINDO (Persero) SBU JUM Cibitung
58
Vanadium
-
Spektrofotometer UV-vis
Labu ukur 50 mL
Neraca Analitis
Pipet Tetes
Bahan:
Aquabidest
Sampel
3.10.4 Prosedur
3.10.4.1 Pengerjaan Sampel
1.
59
3.10.4.5 Presisi
60
61
62