Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA

ACARA II
IDENTIFIKASI GULMA TEKIAN

Oleh:
Kgs. Agus Taufik Hidayat
NPM. E1J012027
Shift: A2 (Senin, 10.00-11.40 WIB)
Co-ass:
Eki Sialagan

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSIATAS BENGKULU
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap jenis gulma memiliki sifat yang berbeda satu sama lainnya, misalnya tipe
pertumbuhan cara perkembangbiakkan dan daya kompetisi terhadap tanaman. Tipe
pertumbuhan gulma ada yang tegak, menjalar, ada yang memanjat. Cara perkembangbiakkan
gulma ada yang melalui biji, stolon, umbi, rhizoma, dan lain-lain.
Berdasaarkan bentuk dan morfologi daunnya gulma digolongkan menjadi tiga
golongan yaitu gulma berdaun lebar, gulma berdaun sempit atau rumput, dan gulma
teki..Berdasarkan sifat fisiologis ketiganya memiliki respon berbeda terhadap aplikasi
herbisida tertentu. Beberapa jenis herbisida selektif hanya membunuh gulma berdaun lebar
(contohnya 2,4 D ), dan yang lain mematikan gulma berdaun sempit atau rumputan saja
(misalnya Metolakhor). Siklus hidupnya gulma

dikelompokkan menjadi tiga golongan,

yaitu : gulma musiman, (annual), gulma setahun (bianual), dan gulma tahunan (perennial).
Pengendalian gulma semusim mudah dilakukan misalnya dengan pengendalian secara fisik,
sedangkan gulma tahunan sebaiknya dengan menggunakan herbisidasistemik.
Pengenalan sifat-sifat gulma berhubungan erat dengan kemampuan bersaing dengan
tanaman, dapat dijadikan salah untuk cara menentukan pengendaliannya. Gulma yang
berkembang biak dengan rizoma seperti alang-alang ( Imperatacyilindrica) lebih sulit dari
pada gulma yang berkembangbiak dengan biji seperti babadotan (Ageratum conyzoides
L.) .Oleh sebab itu metode pengendalian alang-alang sebaiknya secara kimiawi yaitu dengan
penyemperotan herbisida sistemik. Sedangkan babadotan, cara pengendaliannya lebih mudah
misalnya secara manual.
Dalam mengidentifikasi gulma dapat ditempuh satu kombinasi atau sebagian dari seluruh
cara-cara di bawah ini :
1. Mencocokkan spesimen dengan spesimen awetan sudah teridentifikasi (herbarium)
2. Berkonsultasi dengan para ahli.
3. Mencocokkan dengan kunci identifikasi.
4. Mencocokkan dengan determinasi yang ada.
5. Mencocokkan dengan ilustrasi yang tersedia
1.2 Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu mengenali jenis-jenis gulma, nama daerah, nama latin spesies
gulma, bentuk morfologi dan bagian anatomi, dan membedakan golongan gulma.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gulma Merupakan Suatu Kelompok tumbuhan yang merugikan manusia dalam
beberapa hal, tapi juga dapat dikatakan semua tumbuhan yang tidak bermanfaat atau belum
diketahui manfaatnya. Gulma adalah tumbuhan yang mudah tumbuh pada tempat yang
berbeda-beda mulai dari tempat yang miskin hara nutrisi sampai yang kaya nutrisi.
Gulma teki atau Sedges juga merupakan jenis gulma yang banyak terdapat diareal
pertanian baik di darat maupun diareal persawahan. Golongan gulma teki meliputi semua
jenis gulma yang termasuk ke dalam famili Cyperaceae. Ciri-ciri gulma teki antara lain
batang pada umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang bulat atau pipih, dan berisi
(massif); daun berjejal pada pangkal batang dan tersusun pada tiga deretan; daun duduk dan
berbentuk pita dengan urat daun membujur; pelepah daun berbentuk bulat, meskipun adapula
yang tidak memiliki pelepah; tanaman tidak memiliki lidah daun; bunga tersusun dalam bulir
(spica) atau anak bulir, dan biasanya dilingkupi satu daun pelindung; ibu tangkai bunga tidak
berbuku-buku; buah tidak membuka, dan bijinya lepas dari dinding buah dan organ
perbanyakanya terletak dalam tanah ada pula yang mempergunakan biji. (Rukmana dan
Sugandi, 1999)
Setiap jenis gulma memiliki jenis yang berbeda satu sama lainnya, misalnya tipe
pertumbuhan, cara perkembang biakan dan daya kompetensi terhadap tanaman. Tipe
pertumbuhan gulma ada yang tegak, menjalar dan ada yang memanjat. Cara
perkembangbiakan gulma ada yang melalui biji, umbi, stolon, rhizoma, dan lain-lain.
Pengenalan sifat-sifat tersebut berhubungan erat dengan kemampuan bersaing dengan
tanaman, dan pada akhirnya dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk
menentukan metode dan cara pengendaliannya.(Nurjanah.dkk, 2005)
Gulma memiliki sifat kusus yaitu sifat fisik gulma adalah bersaing dengan tanaman
budidaya untuk ruang, cahaya dan secara kimiawi untuk air, nitrisi, gas-gas penting. Sesuai
dengan bentuk daun gulma dapat dikelompokkan menjadi gulma berdaun lebar, gulma
berdaun sempit dan gulma jenis teki. Gulma teki merupakan jenis gulma yang memiliki dua
cara dalam melakukan perkembangbuakannya yaitu melalui organ perbanyakan utama yang
ada didalam tanah yang berupa umbi dan perbanyakan dengan menggunakan biji.
(Moenandir,1988)

Bagian gulma yang diamati, meliputi :


1. Bagian Vegetatif Gulma
Bagian Vegetatif gulma yang dapat dipakai sebagai faktor identifikasi adalah akar, batang dan
daun.
a. Akar
perakaran pada gulma dapat berupa akar tunggang (biasa ditemui pada gulma golongan
berdaun lebar) dan akar serabut biasa ditemui pada gulma golongan rerumputan dari tekitekian)
b. Batang
Bagian batang yang menjadi ciri identifikasi gulma antara lain adalah :
Bentuk batang : bulat, segitiga, lonjong, pipih, berongga, segi empat, segi lima dsb.
Pertumbuhan batang : menjalar, melilit, tegak, bercabang banyak, bercabang menggarpu dan
sebagainya.
c. Daun
Bagian daun yang menjadi ciri identifikasi gulma antara lain :
Bentuk daun : bulat, lanset, loncong, pita, jarum, jantung, segi tiga dsb.
Warna daun : hijau tua, hijau, kuning, merah, ungu dsb.
Tepi daun : rata, bergerigi, berombak dsb.
Daging daun : tebal, tipis, kaku dsb.
Duduk daun : tersebar, berhadapan, berhadapan-bersilang, berkarang dsb.
Jumlah daun : tunggal majemuk
Tulang daun : menyirip, menjari, lutus/sejajar dsb.
Ujung daun : runcing, meruncing, berlekuk, rata dsb.
Pangkal daun : bulat, membulat, runcing, meruncing, rata dsb.
d. Modifikasi akar, batang dan daun.
Berupa rimpang, stolon, umbi, umbi lapis dan akar tingal.
2. Bagian Generatif Gulma
Pada struktur generatif untuk identifikasi gulma terdiri dari bunga, buah dan biji.
a. Bunga
Bagian bunga yang biasamenjadi faktor identifikasi adalah :

Jumlah bunga

: tunggal atau majemuk

Letak bunga

: di ujung, tersebar, dll

Bentuk bunga

: bonggol, bulir, malai, dll

Warna bunga

: merah, hijau, kuning, dll

Simetri bunga

: asimetri, simetri bilateral, dll.

b. Buah
Jenis buah

: buah sejati atau buah semu

Daging buah : buah berdaging (buni, pepo, batu, empulur, dll), buah kering (berbiji tunggal,
polong, dll).
c. Biji
Biji dapat ditandai dengan ciri-ciri yang berlainan, misalnya bentuk, warna, ukuran, dan
keadaan permukaan yang tidak sama. Sebagai contoh : pada Amaranthaceae bijinya berwarna
hitam dan mengkilat.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan

Lup (kaca pembesar)

Pisau atau gunting

Buku identifikasi

Spesimen gulma lengkap dan segar

Alat tulis, buku gambar, dan pensil warna

3.2 Metode Pelaksanaan

Setiap praktikan membawa spesimen gulma segar lengkap dengan bagianbagiannya (akar, batang, daun dan bunga) yang mewakili dari gulma tekian

Identifikasi gulma menggunakan buku identifikasi.

Menggambar secara mikroskopis bagiaan-bagian gulma, meliputi bagian vegetatif


dan bagian generatif.

Memberi keterangan gambar dan membuat klasifikasi gulma tersebut (klas, ordo,
famili, genus dan spesies) pada sudut kanan bagian bawah dari gambar.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Identifikasi Gulma Teki
No
1

Nama Gulma
Latin
Cyperus digititus R.

Perakaran
Serabut

Bentuk
Segitiga

Scirpus grossus L.F

Serabut

Segitiga

Licin

Tegak

Cyperus pygmaeus R. b

Serabut

Segitiga

Licin

Tegak

4.

Cyperus compressus L.

Serabut

Segitiga

Licin

Tegal

5.

Cyperus kylingia E.

Serabut

Segitiga

Licin

Tegak

No

Ciri Batang
Permk.
Pertb.an
Licin
Tegak

Ciri Daun

1.

Bentuk
Pita

Warna
Hujau

Panjang (cm )
12,5 - 55,5

Lebar (cm)
0,5 1,5

P.atas
P.bawah
Meruncing Rata

Trikoma
Sedikit

2.

Garis

Hijau

24 45

0,1 0,5

Meruncing Pipih

Tidak ada

3.

Pita

Hijau

5,3 14,5

0,2 0,4

Meruncing Rata

Sedikit

4.

Pita

Hijau

3 4,8

1.1 0,2

Runcing

Rata

Tidak ada

5.

Garis

Hijau

4 23

0,1 0,2

Runcing

Pipih

Sedikit

Letak

Bunga
Bentuk

Warna

Biji
Bentuk Warna

1.

Diujung

Payung

Hijau

Bulir

Kunin

Biji

batang
Stolom

2.

Diujung

Malai

Kunin

Malai

Biji

Stolom

3.

Diujung

Bonggo

Malai

Kunin

Biji

Rhizoma

4.

Diujung

Putih

Bonggo

Biji

Stolom

5.

Diujung

Bonggo

Putih

Coklat

Biji

Rhizoma

Hijau

Malai

Coklat

No

Malai

Coklat

perkembangbiakan
Generatif Vegetatif

Modifikasi

Gambar
A. Cyperus digititus R.
Nama Umum : digitate Cyperus eng
jari alang eng datar
jari flatsedge eng
Status Taxonomic

B. Scirpus grossus L.F


Nama umum : bandung, lingi, reduk dll
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Cyperales
Famili
: Cyperaceae
Genus
: Scirpus
Spesies
: Scirpus grossus Linne

C. Cyperus pygmaeus R. b

Divisi
Kelas
Bangsa
Suku
Marga
Jenis

: Magnoliophyta
: Liliopsida
: Cyperales
: Cyperaceae
: Cyperus
: Cyperus pygmaeus

D. Cyperus compressus L.

E. Cyperus kylingia E.
Regnum : Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Bangsa
: Cyperales
Famili
: Cyperaceae
Genus
: Cyperus
Spesies
: Cyperus kyllingia Endl.

4.2 Pembahasan
Teki-tekia termasuk familia cyperaceae dengan batang umumnya berbentuk segitiga.
Selain itu juga kadang-kadang bulat tida berongga. Daun biasanya terdiri dari tiga deretan
tanpa adanya lidah lidah daun. Cara klasifiikasi pada tumbuhan ada dua macam yaitu buatan
(artificial) dan alami (natural). Pada klasifikasi sistem buatan pengelompokan tumbuhan
hanya didasarkan pada salah satu sifat atau sifat-sifat yang paling umum saja, sehingga
kemungkinan bisa terjadi beberapa tumbuhan yang mempunyai hubungan erat satu sama lain
dikelompokan dalam kelompok yang terpisah dan sebaliknya beberapa tumbuhan yang hanya
mempunyai sedikit persamaan mungkin dikelompokan bersama dalam satu kelompok. Hal
demkian inilah yang merupakan kelemahan utama dari kalsifikasi sistem buatan. Pada
klasifikasi sistem alami pengelompokan didasarkan pada kombinasi dari beberapa sifat
morfologis yang penting. Klasifikasi sistem alami lebih maju daripada klasifikasi sistem
buatan, sebab menurut sistem tersebut hanya tumbuh-tumbuhan yang mempunyai hubungan
filogenetis saja yang dikelompokan ke dalam kelompok yang sama.
Tumbuhan gulma adalah sebagai tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak
dikehendaki tumbuh pada areal pertanaman. Gulma secara langsung maupun tidak langsung
merugikan tanaman budidaya. Pengenalan suatu jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat
keadaan morfologinya, habitatnya, dan bentuk pertumbuhanya. Berdasarkan keadaan
morfologinya, dikenal gulma rerumputan (grasses), teki-tekian (sedges), dan berdaun lebar
(board leaf). Golongan gulma rurumputan kebanyakan berasal dari famili gramineae
(poaceae). Ukuran gulma golongan rerumputan bervariasi, ada yang tegak, menjalar, hidup
semusim, atau tahunan.

BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dan berdasarkan identifikasi dari gulma
jenis teki maka dapat disimpulkan bahwa:

Gulma teki memiliki ciri-ciri batang pada umumnya berbentuk segitiga, kadangkadang bulat atau pipih, dan berisi (massif); daun berjejal pada pangkal batang dan
tersusun pada tiga deretan; daun duduk dan berbentuk pita dengan urat daun
membujur; pelepah daun berbentuk bulat, meskipun adapula yang tidak memiliki
pelepah; tanaman tidak memiliki lidah daun; bunga tersusun dalam bulir (spica) atau
anak bulir, dan biasanya dilingkupi satu daun pelindung; ibu tangkai bunga tidak
berbuku-buku; buah tidak membuka, dan bijinya lepas dari dinding buah, dan organ
perbanyakanya terletak dalam tanah ada pula yang mempergunakan biji.

Gulma teki dapat dibedakan atas gulma teki darat dan gulma teki perairan, dan juga
dilihat dari penggolongan tumbuhan digolongkan menjadi gulma teki tahunan dan
gulma teki semusim.

Berdasarkan pengaruhnya pada tanaman budidaya gulma teki digolongkan menjadi


gulma ganas dan tidak ganas.

DAFTAR PUSTAKA
Monandir, J. 1988. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Universitas Brawijaya Rajawali
Pers. Jakarta
Nurjanah,U.dkk. 2005. Penuntun Praktikum Pengendalian Gulma. Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu. Bengkulu
Rukmana, R dan UU Sugandi Saputra. 1999. Gulma dan Teknik Pengendalian. Rajawali pers.
Jakarta
Sukman, Y dan Yakup. 2002. Gulma dan Cara Pengendaliannya. Rajawali pers. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai