Anda di halaman 1dari 12

LOGIKA SEDERHANA

ASAS DAN HUKUM


Yunani Kuno:
Aristoteles:

pra-Socrates dan Plato, serta kaum sufi


logika adalah seni berdebat

- mendahului ilmu pengetahuan


- alat persiapan untuk berfikir (organon)

Alexander Aphrodisias (abad -3 SM)


- ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya
pemikiran kita

ARISTOTELES

Analitika sebagai

pengganti logika, dan membedakan analitika

dengan dialektika.

Dialektika untuk penyelidikan mengenai argumentasi-argumentasi


yang tidak pasti kebenarannya.
Analitika untuk penyelidikan yang bertitik tolak dari putusanputusan yang benar.

Analitika posteriora:

Adalah logika induksi


Berhubungan dengan pengalaman inderawi
Tidak banyak membawa ke arah pengetahuan yang baru, maka tidak
banyak menjadi perhatiannya.

Analitika priora

logika deduksi
tidak berhubungan dengan inderawi
dari dua kebenaran dapat disimpulkan (silogisme) kebenaran ketiga
sempurna untuk mendapatkan pengetahuan baru

Silogisme:

sylogismos = penyimpulan

argumentasi dari 3 proposisi dan tiap proposisi mempunyai unsusr


subyek dan predikat
Raja adalah seorang manusia
raja = subyek
seorang manusia = predikat
Contoh silogisme:
semua manusia akan mati .
proposisi-1
raja adalah seorang manusa .
proposisi-2
dari sebab itu raja akan mati
proposisi-3
manusia = middle term

Zaman modern
= pengkajian untuk berfikir secara jernih

baru mencuat sedjak abad-19


proposisi = ungkapan yang berdiri sendiri dalam suatu sistem S
ungkapan = tanda tertulis atau sekelompok tanta tertulis

Hukum logika

Lukasiewics &

Bochenski

proposisi adalah ungkapan yang tidak mengandung arti, namun ..


merupakan suatu variabel yang ditandai dengan huruf: p, q, r, dan s
kesimpulan yang ditarik melalui syarat-syarat tertentu
syarat-syarat disusun sedemikian rupa hingga masuk akal

Konstante

dalam sistem, selain proposisi juga terdapat


konstante
konstante mempunyai arti tetap dalam satu sistem
beroperasi tertentu terhadap proposisi : , , , ,
, dll
proposisi, baik tunggal atau majemuk bernilai 1
atau 0
Konstante

bekerja memungkiri (negasi) hanya terhadap satu proposisi


baik tunggal (p, q, r, Np) maupun majemuk (pq, Apq, CNpq)
p

Np

1
0

0
1

Konstante K

(konjungsi)

bekerja terhadap dua proposisi


Kpq bernilai 1 hanya apabila p dan q kedua-duanya bernilai 1
Kpq bernilai 0 apabila p dan q, salah satu, atau kedua-duanya
mempunyai nilai 0

p
1
1
0
0

q Kpq
1
1
0
0
1
0
0
0

K 1 0
1 1 0
0 0 0
Nilai Kpq = 1000
logical product

Konstante A

(alternative)

bekerja terhadap dua proposisi

Apq bernilai 1 apabila p dan q, keduaduanya, atau


salah satu dari padanya mempunyai nilai 1

Apq bernilai 0 apabila p dan q kedua-duanya


pbernilai
q Apq 0

A 1 0

1
1
0
0

1 1 1
0 1 0

1
0
1
0

1
1
1
0

Nilai Apq = 1110


logical sum

Contoh:
Ayah atau ibu berada di rumah suatu proposisi
proposisi adalah benar,
kecuali ayah dan ibu meninggalkan rumah bersama-sama

Konstante E (equivalence)
bekerja pada dua proposisi
Epq dianggap bernilai 1 apabila p dan q bernilai sama
Epq bernilai 0 apabila p dan q nilainya berlainan satu sama lain

p q Epq

1 0

1
1
0
0

1
0

1 0
0 1

1
0
1
0

1
0
0
1

Konstante D

(Disjungsi)

juga bekerja terhadap dua proposisi


Kebalikan dari K
Dpq bernilai 1, asalkan jangan p dan q bersama-sama
bernilai 1

Dpq

1 0

1
1
0
0

1
0
1
0

0
1
1
1

1
0

0 1
1 1

Contoh:
Seseorang mengatakan bahwa si Anu adalah orang Aceh, sedangkan orang lain mengatakan, bahwa si Anu itu adalah
orang Ambon, yang jelas bukanlah kedua-duanya.
Namun., mungkin juga si Anu itu orang Batak.

Konstante C (implikasi material)

bekerja pada dua proposisi


Cpq selalu bernilai 1 , kecuali apabila
satu-satunya p berniali 1

fungsi Cpq dapat ditafsirkan sebagai proposisi


hipotesis: apabila p , .maka q

p q Cpq

1 0

1
1
0
0

1
0

1 0
1 1

1
0
1
0

1
0
1
1

Contoh:
Apabila hujan, maka jalan menjadi basah
Apabila ia kena demam, maka ia sakit

Konstante dengan dua proposisi akan


diperoleh:
p
q
S
A dengan
B
C 16 D
E
F
4 kemungkinan
jumlah
G
konstante

1
1
0
0
1
1
0
0

1
0
1
0
1
0
1
0

1
1
1
1
0
0
0
0

O
H

1
1
1
0
0
0
0
1

1
1
0
1
0
0
1
0

1
0
1
1
0
1
0
0

0
1
1
1
1
0
0
0

1
0
0
1
0
1
1
0

0
0
1
1
1
1
0
0

Konstante yang sering digunakan adalah: A, C, D dan E.


Konstante yang paling menyolok adalah S (sinonim) bernilai mutlak 1111,
dan O (paradox) bernilai 0000

0
1
0
1
1
0
1
0

p
1
1
0
0

Logika bertugas ntuk mencari sebanyak mungkin


rumus-rumus
yang bernilai 1, atau boleh juga mencari rumus yang
bernilai
0.
Dengan memilih konstante yang berbeda-beda, maka
dapat
diturunkan beberapa hukum logis sbb:

q Cpq Np ANpq ECpqANpq


1 1 0
1
1
0 0 0
0
1
1 1 1
1
1
0 1 1
1
1

p q Cpq Nq Np CNqNp
EcpqCNqNp
1 1 1 0 0
1
1 0 0 1 0
0
0 1 1 0 1
1
0 0 1 1 1
1

1
1
1
1

Hukum logis dengan tiga proposisi:


p
1
1
1
1
0
0
0
0

q
1
1
0
0
1
1
0
0

r
1
0
1
0
1
0
1
0

Cpq
1
1
0
0
1
1
1
1

Cpr
1
0
1
0
1
1
1
1

CCpqCpr
1
0
1
1
1
1
1
1

Cqr
1
0
1
1
1
0
1
1

CCqrCCpqCpr
1
1
1
1
1
1
1
1

p Np ApNp
1
0

0
1

1
1

Anda mungkin juga menyukai