Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Faktor-faktor
lingkungan
akan
mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman.
Tumbuhan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya,
disini
terlihat
bahwa
tumbuhan saling mempengaruhi dengan
lingkungannya. Begitu pula biasanya vegetasi
yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga
spesifik atau tertentu. Karena hanya
tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang
dapat hidup berdampingan. Tumbuhan pun
mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan
yang tidak disukainya, yaitu dengan
mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat
bagi jenis tertentu. Sifat tersebut dinamakan
allelopati (Irwan, 2007). Ada beberapa faktor
yang menyebabkan terjadinya hubungan
sesama tanaman yaitu:
1. Adanya kompetisi yang disebabkan
kekurangan sumber energy atau
sumber daya lainnya yang terbatas
seperti sinar matahari, unsur hara, dan
air. Kompetisi ini disebut juga
alelospoli.
2. Tumbuhan tertentu baik masih hidup
atau sudah mati menghasilkan
senyawa
kimia
yang
dapat
mempengaruhi
tumbuhan
lain.
Senyawa kimia tersebut disebut
allelopati.
3. Adanya pengaruh baik fisik maupun
maupun biologis lingkungan yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan jenis-jenis tumbuhan
yang bertindak sebagai tuan rumah
atau inang (Irwan,2007).
Kompetisi adalah interaksi antar individu
yang muncul akibat kesamaan kebutuhan
akan sumberdaya yang bersifat terbatas,
sehingga membatasi kemampuan bertahan
(survival), pertumbuhan dan reproduksi
individu penyaing (Begon et al .1990),
Jumlah Lubang
1
J-2
J-4
J
J
J
J
J-8
Pola penanaman
J
J
J
J
J
J
J
J
J
Jumlah Lubang
Pola penanaman
K-1
K-2
K-4
K
K
K-8
JK-2
Pola penanaman
J
J
J
JK-4
K
Analisis Hasil Percobaan
Semua tanaman dipelihara dengan
baik kemudian diukur rata rata pertambahan
tinggi tanaman untuk setiap tiga hari sekali
dan digunkan tabel untuk mencatat
pertumbuhan tinggi tanaman. Setelah 3-4
minggu tanaman dapat dipanen. Pemanenan
hanya dilakukan pada bagian tumbuhsn di
atas permukaan tanah (taruk). Digunakan silet
untuk memotong taruk. Berat basah
(biomassa) total dari spesies yang dipanen
dihitung (apabila perlakuan JK yang diamati,
maka tumbuhan jagung dan kedelai ditimbang
secara terpisah) dan dicatat juga jumlah
individu yang ada, sehingga dapat dihitung
berat rata rata untuk setiap spesies. Untuk
mencatat data biomassa perlakuan yang
diamati digunakan tabel 5. Setelah itu dibuat
grafik untuk menjelaskan pertumbuhan dan
perbedaan masing masing perlakuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanaman jagung dan kedelai dalam
praktikum ini ditanam pada polybag dengan
Tabel 1. Pengukuran Faktor Fisik
No
Faktor
1
pH Tanah
2
Suhu Tanah
3
Kelembaban udara
4
Suhu Udara
5
Kelembaban Tanah
6
Kecepatan Angin
Semua faktor yang tertera pada tabel
di atas merupakan faktor faktor yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan biji biji
jagung dan kedelai yang ditanam yang juga
berpengaruh terhadap adanya kompetisi
Hasil
6,8
330C
68,1 RH
31,9 0C
1,5
3,0 m/s
intraspesifik dan interspesifik antar tumbuhan
tresebut. Selain faktor faktor lingkungan,
terdapat pula faktor faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman
faktor faktor eksternal tersebut yakni agen
J1
J2
J4
J8
Hari ke-3
Hari ke-6
Hari ke-9
Hari ke-12
Hari ke-15
Hari ke-18
Pengamatan Ke-
Berdasarkan
hasil
pengamatan
pertumbuhan tanaman jagung dengan
perlakuan JK, diperoleh hasil bahwa rata
rata pertumbuhan tinggi tanaman jagung
tertinggi dengan perlakuan JK terdapat pada
tanaman J4 diikuti oleh tanaman J1 dan J2.,
yang artinya pemenang dalam kompetisi
(persaingan) ini adalah tanaman J4. Adapun
Adapun
pada
perlakuan
JK,
pertumbuhan tanaman kedelai hampir sama
seperti pada perlakuan J dan K dimana pada
K1 dan K2 yang masing masing
dipolikulturkan dengan satu tanaman jagung
dan dua tanaman jagung keduanya tidak
mengalami pertumbuhan dan biji masih dalam
dormansi. Hal tersebut mungkin dikarenakan
bibit atau biji kedelai yang digunakan kurang
baik serta kalah bersaing dengan tanaman
jagung yang merupakan tanaman rakus akan
unsur hara. Selain itu juga dikarenakan
tanaman jagung mampu lebih dulu
berkecambah sehingga lebih dulu menyerap
sumber daya dari dalam tanah dibandingkan
terhadap pertumbuhan
maupun kedelai.
tanaman
jagung
DAFTAR PUSTAKA
Begon M, harper J.L et Townsend C.R. 1990.
Ecology : Individuals, Populations and
Communities. Blackwell: Cambridge
Hariah, K., M. Van Noordwijk dan D.
Suprayoga. 2006. Interaksi Antara
Pohon Tanah Tanaman Semusim.
<http://www.worldagroforestrycenter.or
g>. Diakses pada tanggal 23 Desember
2014.
Gunawan. 1996. Pengaruh Jumlah Daun,
Buah dan Pemberian GA terhadap Hasil
dan kadar Sukrosa Buah Tanaman
Melon
(Cucumis
sativus
L).
Agrotropika 1: 27-30
Indriyanti. 2006. Ekologi Hutan. Bumi
Aksara: Jakarta
Irwan, Z.D.. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Kastono. 2005. Ilmu Gulma, Jurusan
Pengantar Budidaya Pertanian. UGM.
Yogyakarta.
Michael. 1994. Metode Ekologi untuk
Penyelidikan
Lapangan
dan
Laboratorium. UI Press
Manuel C, Jr. Molles. 2002. Ecology:
Concepts and Aplications. McGraw-Hill
Medical Publishing.
Naughhton.1973. Ekologi Umum edisi Ke 2.
UGM Press Yogyakarta
Purwanti, Setyastuti. 2004. Kajian suhu
ruang simpan terhadap kualitas benih
kedelai hitam dan kedelai kuning. Ilmu
Pertanian 11: 22-31.
LAMPIRAN
Tabel 1. Rata Rata Pertumbuhan Tinggi Tanaman Jagung Perlakuan J
Kode Perlakuan
J1
J2
J4
J8
Hari ke-3
3,00
1,7
3,3875
7,7
Hari ke-6
3,70
4,75
6,6375
8,0875
Hari ke-15
8,50
5
7,4375
8,01875
Hari ke-18
8,50
10,95
3,35
5,3375
Hari ke-3
0,00
0,00
0,7
1,21875
Hari ke-6
0,00
0,00
4,175
3,45
Hari ke-18
0,00
0,00
11,3125
6,68125
Tabel 3. Rata Rata Pertumbuhan Tinggi Tanaman Jagung dan Kedelai Perlakuan JK
Rata-Rata Tinggi (cm)
Kode Perlakuan
JK1
JK2
JK4
Tanaman
Hari ke-3
Hari ke-6
Hari ke-9
Hari ke-12
Hari ke-15
Hari ke-18
J1
K1
J2
5,7
0,00
7,35
0,00
8,4
0,00
8,8
0,00
9,65
0,00
10,35
0,00
5,425
6,425
7,1
7,75
8,325
8,95
K2
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
J4
K4
5,4625
0,95
7,475
8,6
8,8
10,175
9,375
12
9,8875
13,825
10,1375
14,875
Kode Perlakuan
Kerapatan Jagung
Kode
Berat
J-1
0,80
0,80
J-2
J-4
J-8
0,35
0,45
0,90
0,35
0,45
0,90
Kode Perlakuan
Kode
Kerapatan Kedelai
K-1
K-2
K-4
K-8
Berat
Berat
rata-rata rata-rata
(gram)
(gram)
0,00
0,00
0,00
0,00
1,00
1,00
1,40
1,40
Kode Perlakuan
Kerapatan Jagung
dan Kacang
Kode
J-1
1,00
1,00
J-2
0,95
0,95
J-4
K-1
K-2
0,65
0,00
0,00
0,65
0,00
0,00
K-4
1,30
1,30