Badan Usaha Ekstraktif: Badan usaha ini mengambil apa yang telah
tersedia di alam. Contoh badan usaha ekstraktif: PT Pertamina dan PT
Bukit Asam.
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS): Badan Usaha Milik Swasta adalah
badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta (nasional dan
asing) dan mempunyai tujuan utama mencari laba.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Badan Usaha Milik Negara adalah
badan usaha yang pemilik modalnya adalah Negara atau pemerintah.
Contoh BUMN: PT Kereta Api, PT Timah Bangka, dan PT Peruri.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD): Badan Usaha Milik Daerah adalah
badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Contoh BUMD: Bank
Pembangunan Daerah (BPR).
http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-jenis-fungsi-badanusaha.html
http://www.slideshare.net/IlhamsyahIbnuHidayat/kelompok-v-pengertianjenisjenis-dan-fungsi-badan-usaha-smkn-40
Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan.
BUMN
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usahabadan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri. BUMN
sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.
Perjan
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki
oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga
selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan
model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut
sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN.
Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI
Perum
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi
pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh
negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan
masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga
pemerintah terpaksa menjual sebagiansaham Perum tersebut kepada publik (go
public) dan statusnya diubah menjadi persero.
Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah.
Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama
adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum.
Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara
yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan
pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama
perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi
dari uraian di atas, ciri-ciri Persero adalah:
BUMS
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan
dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal
33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola
sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak
Perseroan terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak
digunakan dan diminati oleh para pengusaha. Penyebabnya adalah karena badan
hukum seperti ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan badan
hukum lainnya. Kelebihannya antara lain luasnya badan usaha yang dimiliki,
kebebasan bergerak dalam berbagai bidang usaha serta tanggung jawab yang
dimiliki terbatas hanya kepada modal yang disetorkan.
Berikut ciri utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum PT,
yaitu:
1. Kewajiban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada modal yang
disetorkannya. Artinya, jika perusahaan menanggung utang, maka
kewajiban pemilik hanya terbatas kepada modal yang disetorkan. Oleh
karena itu harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar kewajiban
tersebut;
2. Kemudahan alih kepemilikan, artinya jika seseorang memegang saham
perusahaan tersebut kemudian ingin menjualnya dengan berbagai sebab,
maka dengan mudah dapat dipindahtangankan atau dijual ke pihak lain;
3. Usia PT tidak terbatas, artinya perusahaan yang berbentuk PT memiliki
usia yang tidak terbatas, selama masih mampu untuk beroperasi
walaupun pemilik atau manajemennya meninggal dunia dapat dilanjutkan
oleh pemilik saham lainnya;
4. Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar, artinya
jika perusahaan ingin memperoleh modal dalam jumlah yang besar, maka
dengan mudah pihak kreditor untuk mempercayainya; dan
5. Kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis, baik jenis atau
bidang usaha maupun wilayah operasinya lebih luas dan beragam.
Kemudian untuk menjalankan aktivitasnya setiap PT memiliki Organ Perseroan,
yaitu:
1. Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Direksi.
3. Dewan Komisaris.
Macam-macam perseroan terbatas yang dilihat dari berbagai sudut
pandang, yakni:
1. Dilihat dari segi kepemilikan
a. Perseroan Terbatas Biasa
Merupakan PT dimana para pendirinya, pemegang saham dan pengurusnya
adalah warga Negara Indonesia dan badan hukum Indonesia.
Alasan Memilih PT
Setiap badan usaha tentunya memiliki ciri khas tersendiri dan oleh karenanya perlu disesuaikan
dengan kebutuhan si pendiri. Maka dari itu, berikut kami sampaikan pertimbangan dalam memilih
PT sebagai kendaraan dalam menjalankan bisnis, yaitu:
1.
PT sebagai badan hukum dirasakan lebih menjaga keamanan pengusaha untuk melakukan
kegiatan usaha;
2.
Merupakan badan usaha yang dapat berskala kecil hingga besar, dengan jumlah modal dan
tenagakerja yang besar juga;
3.
Dirasakan lebih mudah untuk menjalin hubungan kerjasama dengan pihak swasta atau
pemerintah;
4.
Dapat melingkupi kegiatan usaha mulai dari Usaha Kecil (UKM) hingga menjadi PT bertaraf
internasional;
5.
Metode yang diaplikasikan bagi Pemilik modal lebih mudah, dapat dengan hanya
menanamkan modal dan tidak terlibat dalam pelaksanaan kegiatan usaha;strasi
6.
7.
Pemegang saham dalam PT, tidak hanya perorangan namun dapat juga badan hukum
seperti PT dan Yayasan;
8.
Kekayaan para pendiri atau pemegang saham terpisah dengan kekayaan PT;
9.
Memiliki jati diri yang jelas dengan nama PT yang tidak sama dengan nama PT lainnya.
10.
11.
12.
Untuk mengikuti tender atau lelang, biasanya penyelenggara tender atau lelang
mensyaratkan peserta untuk berbadan hukum PT;
13.
Adanya pengakuan modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor yang secara jelas
disebutkan dalam Anggaran Dasar PT;
14.
Memiliki dasar hukum yang jelas tentang pendiriannya, perubahan anggaran dasarnya,
penggabungan, peleburan, atau pembubarannya seperti yang diatur dalam UUPT;
15.
Resiko bagi PT sebagai badan hukum dengan tidak melibatkan harta pribadi pemiliknya
kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;Adanya Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) yang memiliki wewenang/kuasa tertinggi dalam mengambil keputusan yang
tidak dimiliki oleh Direksi atau Dewan Komisaris.
Proses Pendirian PT
1. Tahap Pengajuan Nama PT.
Pengajuan nama perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sistem Administrasi Badan
Hukum (Sisminbakum) Kemenkumham. Adapun persyaratan yang dibutuhkan sebagai berikut:
Melampirkan photocopy Kartu Identitas Penduduk (KTP) para pendirinya dan para
pengurus perusahaan;
Proses ini bertujuan untuk akan melakukan pengecekan nama PT (apakah Nama PT tersebut
sudah gunakan atau tidak?), dimana pemakaian PT tidak boleh sama atau mirip sekali dengan nama
PT yang sudah ada maka yang perlu siapkan adalah 2 (dua) atau 3 (tiga) pilihan nama PT, usahakan
nama PT mencerminkan kegiatan usaha anda. Disamping itu, pendaftaran nama PT ini bertujuan
untuk mendapatkan persetujuan dari instansi terkait (Kemenkumham) sesuai dengan UUPT dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengajuan dan
Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.
2) Tahap Pembuatan Akta Pendirian PT.
Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang diseluruh wilayah negara
Republik Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pesetujuan dari Menteri Kemenkumham.
Patut untuk dipahami, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan akta ini, yaitu:
1.
Kedudukan PT, yang mana PT harus berada di wilayah Republik Indonesia dengan
menyebutkan nama Kota dimana PT melakukan kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat;
2.
3.
Menetapkan jangka waktu berdirinya PT: selama 10 tahun, 20 tahun atau lebih atau bahkan
tidak perlu ditentukan lamanya artinya berlaku seumur hidup;
4.
5.
6.
Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan;
7.
Modal dasar minimal Rp.50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) dan modal disetor minimal
25% (duapuluh lima perseratus) dari modal dasar;
8.
9.
Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia,
kecuali PT dengan Modal Asing atau biasa disebut PT PMA.
Permohonan SKDP diajukan kepada kantor kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor PT
anda berada, yang mana sebagai bukti keterangan/keberadaan alamat perusahaan (domisili
gedung, jika di gedung). Persyaratan lain yang dibutuhkan adalah: photocopy Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) tahun terakhir, Perjanjian Sewa atau kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili
bukan di gedung perkantoran, Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur, Izin Mendirikan Bangun (IMB)
jika PT tidak berada di gedung perkantoran.
4) Tahap Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan
keberadaan domisili PT. Persyaratan lain yang dibutuhkan, adalah: NPWP pribadi Direktur PT,
photocopy KTP Direktur (atau photocopy Paspor bagi WNA, khusus PT PMA), SKDP, dan akta
pendirian PT.
5) Tahap berikutnya pengesahan Anggaran Dasar Perseroan oleh Menteri Kemenkumham.
Permohonan ini diajukan kepada Menteri Kemenkumham untuk mendapatkan pengesahan
Anggaran Dasar Perseroan (akta pendirian) sebagai badan hukum PT sesuai dengan UUPT.
Persyaratan yang dibutuhkan antara lain:
Bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai pembayaran berita acara negara;
SIUP Kecil, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari
Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima
ratus juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
2.
SIUP Menengah, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya
lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat Usaha;
3.
SIUP Besar, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari
Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
Permohonan pendaftaran diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait
sesuai dengan domisili perusahaan. Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat
TDP sebagai bukti bahwa perusahaan/badan usaha telah melakukan wajib daftar perusahaan sesuai
dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.37/M-DAG/PER/9/2007 tentang
Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan.
8) Tahap Berita Acara Negara Republik Indonesia (BNRI).
Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Kemenkumham, maka harus di umumkan dalam BNRI dari perusahaan yang telah
diumumkan dalam BNRI, maka PT telah sempurna statusnya sebagai badan hukum.
http://www.legal4ukm.com/pendirian-perseroan-terbatas-pt/
Perusahaan Perseorangan
Para pengusaha dapat memilih badan usaha sesuai dengan tujuan dan
kebutuhannya masing-masing. Terdapat banyak pilihan badan usaha untuk
perusahaan yang ada saat ini. Sebagai informasi perlu diketahui bahwa badan
usaha dibagi menjadi dua yaitu, badan usaha bukan badan hukum dan badan
usaha berbentuk badan hukum. Tiap-tiap badan usaha memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Adapun pilihannya antara lain sebagai berikut:
1. Perusahaan Perseorangan
2. Firma (fa)
3. Perseroan Komanditer (CV) Commanditaire Vennootschap
4. Perseroan Terbatas
5. Koperasi dan Yayasan
Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang hanya dimiliki
oleh satu orang dan menanggung seluruh resiko secara pribadi. Manajemen
perusahaan dikelola oleh pemilik, bahkan terkadang jabatan-jabatan tertentu
seperti direktur; manajer; atau bahkan sekaligus pelaksana harian di perusahaan
tersebut dilakukan oleh pemilik.
Pemilik merupakan aktor utama dalam mengambil setiap kebijakaan dan
keputusan perusahaan, begitu pula dalam hal pengelolaan aktivitas perusahaan
2.
3.
http://www.legal4ukm.com/jenis-dan-karakteristik-badan-usaha-2/
Perseroan komanditer (CV)
Komanditer atau Comanditaire Vennootshcap lebih sering disingkat dengan CV
merupakan persekutuan yang didirikan berdasarkan kepercayaan. CV merupakan
salah satu bentuk usaha yang dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan
kegiatan usaha dengan modal yang terbatas. CV merupakan badan usaha yang
tidak berbadan hukum dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari
kekayaan CV.
Dalam CV terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab
atas sekutu lainnya. Kemudian ada satu atau lebih sekutu yang bertindak
sebagai pemberi modal. Tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada
sejumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan. Jadi, sekutu yang terdapat
dalam CV ada 2 yaitu Sekutu Komanditer (Persero Pasif) dan Sekutu
Komplementer (Persero Aktif).
Perusahaan perseroan Komanditer dijalankan oleh seorang/lebih Persero Aktif
dan bertanggung jawab atas segala resiko atau kewajiban pihak ketiga.
Tanggung jawab ini juga sampai pada penggunaan harta pribadi. Adapun Persero
Pasif hanya menyetorkan sejumlah dana, namun tidak terlibat dalam
pengelolaan perusahaan.
Karateristik badan usaha CV:
1.
wilayah keanggotaan;
Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau
lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas
pada setiap pemiliknya.
Ciri-ciri firma sebagai berikut:
Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
mengurus perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal
disebut sekutu pasif.
Ciri-ciri CV sebagai berikut:
Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada
yang pasif.
perusahaan perseorangan
Kelebihan:
1. Seluruh laba menjadi miliknya. Bentuk perusahaan perseorangan
memungkinkan pemilik menerima 100% laba yang dihasilkan perusahaan.
2. Kepuasan Pribadi. Prinsip satu pimpinan merupakan alasan yang baik
untuk mengambil keputusan.
3. Kebebasan dan Fleksibilitas. Pemilik perusahaan perseorangan tidak perlu
berkonsultasi dengan orang lain dalam mengambil keputusan.
4. Sifat Kerahasiaan. Tidak perlu dibuat laporan keuangan atau informasi
yang berhubungan dengan masalah keuangan perusahaan. Dengan
demikian masalah tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh pesaing.
kelemahan:
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas. Artinya seluruh kekayaan
pribadinya termasuk sebagai jaminan terhadap seluruh utang perusahaan.
2. Sumber keuangan terbatas. Karena pemiliknya hanya satu orang, maka
usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber dana hanya
bergantung pada kemampuannya.
3. Kesulitan dalam manajemen. Semua kegiatan seperti pembelian,
penjualan, pembelanjaan, pengaturan karyawan dan sebagainya dipegang
oleh seorang pimpinan. Ini lebih sulit apabila manajemen dipegang oleh
beberapa orang.
4. Kelangsungan usaha kurang terjamin. Kematian pimpinan atau pemilik,
bangkrut, atau sebab-sebab lain dapat menyebabkan usaha ini berhenti
kegiatannya.
2. Badan Usaha Firma
Kelebihan
1. Karena jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan usaha
perseorangan, badan usaha firma lebih mudah untuk memperluas
usahanya.
2. Kemampuan manajemen badan usaha firma lebih besar karena adanya
permbagian kerja di antara para anggota. Semua keputusannya diambil
bersama-sama.
3. Badan usaha firma tidak memerlukan akte, jadi pendiriannya relatif lebih
mudah.
Kelemahan
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang
perusahaan.
Kelemahan
1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yang
terkena pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para
pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan.
Tentunya dari pemegang saham yang bersangkutan.
2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebih
sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya, PT
memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.
3. Biaya pembentukannya relatif tinggi.
4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang secret dalam hal dapur
perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan harus
dilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba
perusahaan.
5.Perseroan Terbatas Negara (Persero)
Kelebihannya adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan
kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari
kekayaan negara yang dipisahkan berupa sahamsaham.
Kekurangannya adalah Tidak memperoleh fasilitas Negara dan Pegawainya
berstatus sebagai pegawai swasta.
6.Perusahaan Daerah (PD)
Kelebihannyanya adalah keuntungan perusahaan untuk pembangunan daerah
dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara
Kekurangannya adalah Pengelolaan BUMD sangat ditentukan oleh kemampuan
keuangan daerah.
Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMD.
Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.
7.Perusahaan Negara Umum (Perum)
Kelebihannya
a. Seluruh keuntungan perum menjadi keuntungan Negara.
b.
c.
Kekurangannya
a.
b.
Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan
perum.
c.
Kekurangan
10.Yayasan
Kelebihannya adalah membantu masyarakat sosial dengan tidak mencari
keuntungan.
Kekurangannya adalah terbatasnya dana- dana yang di perlukan
http://alfiskaoktayati.blogspot.com/2013/06/jenis-dan-ciri-ciri-badan-usaha.html
Bentuk-bentuk usaha
1. Perusahaan Perorangan
Badan usaha perorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang hanya didirikan
oleh satu orang, sumber permodalannya juga dari satu orang yang sekaligus
berperan sebagai pemimpin, pemilik, dan bertanggung jawab atas segala
pekerjaan dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Ciri-ciri perusahaan
perorangan sebagai berikut.
a. Modalnya milik sendiri.
b. Dipimpin dan bertanggung jawab sendiri.
c. Keuntungan untuk sendiri.
Persyaratan:
Lampiran bukti PPN atas sewa gedung, bukti pelunasan PBB dan bukti
kepemilikan/ sewa/kontrak tempat usaha.
Proses memakan 3-5 hari kerja setelah diajukan.
5. Mendaftar Ke Pengadilan Negeri (Pn)
Permohonan diajukan ke bagian pendaftaran CV di PN setempat.
Persyaratan:
Melampirkam NPWP dan salinan akta pendirian CV, prosesnya 1 hari kerja.
6. Mengurus Surat Ijin Usaha Perdagangan (Siup)
Permohonan diajukan ke Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten untuk golongan
SIUP menengah dan kecil. Sedangkan SIUP besar diajukan ke Dinas Perdagangan
Propinsi.
Persyaratannya:
a. SITU (Surat Izin Tempat Usaha) / HO (Hinder Ordonantie atau Surat Ijin
b. Gangguan)Pas foto direktur/pimpinan perusahaan ukuran 34 (2 lembar)
c. berwarna.Proses untuk SIUP besar 30 hari, sedangkan SIUP menengah dan
kecil, 14 hari.
7. Tanda Daftar Perusahaan (Tdp).
Pendaftaran dilakukan ke Dinas Perdagangan yang berada di Kota/Kabupaten
domisili perusahaan. Lama proses pengerjaan 14 hari kerja. Keseluruhan biaya
mendirikan CV bisa mencapai Rp 3,5 juta.
4. Perseroan Terbatas
Berikut ciri-ciri dari perseroan terbatas.
a. Modalnya terdiri dari saham-saham.
b. Pemegang kekuasaan tertinggi pada rapat umum pemegang saham.
c. Pemilik PT adalah pemegang saham jumlahnya banyak.
d. Pemegang saham bertanggung jawab sebatas modal.
e. Pengelola PT adalah dewan direksi yang diawasi oleh dewan komisaris.
Berikut kelebihan dari PT.
a. Tanggung jawab terhadap utang-utang perusahaan terbatas.
b. Mudah mendapatkan modal, yaitu dengan cara menerbitkan saham baru.
c. Kelangsungan hidup PT lebih terjamin, meskipun pemilik PT berganti-ganti.
d. Mudah utnuk memindahkan hak milik yaitu dengan cara menjual sahamsahamnya kepada orang lain.
Berikut kelebihan dari PT.
a. Perusahaan menanggung dua macam pajak, yaitu pajak deviden dan pajak
laba perusahaan.
b. Pendirian perusahaan lebih rumit dan memerlukan biaya yang besar.
c. Rahasia perusahaan kurang terjamin.
1. Tahap Pengajuan Nama PT.
Pengajuan nama perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sistem
Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Kemenkumham. Adapun persyaratan
yang dibutuhkan sebagai berikut:
a. Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa
b. Melampirkan photocopy Kartu Identitas Penduduk (KTP) para pendirinya dan
para pengurus perusahaan
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan atas biaya
2. Menetapkan kebijaksanaan harga
3. Meramalkan laba yang akan datang
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat
ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus
peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
https://juniorcore.wordpress.com/2013/11/26/jenis-jenis-perusahaan-dan-caramendirikannya/
Menurut Irma, untuk mendirikan UD, tidak disyaratkan secara mutlak harus
dibuat di hadapan notaris. Namun demikian, jika berhubungan (dalam arti
bekerja sama) dengan suatu perusahaan besar atau instansi pemerintah, akta
pendirian ini biasanya akan dijadikan satu prasyarat. Umumnya, untuk UD hanya
perlu mengajukan perizinan berupa:
1.
Izin Domisili Usaha dari Kantor Kelurahan dan Kecamatan tempat
usahanya;
2.
3.
Mengajukan permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan perseorangan
kepada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan
Perdagangan setempat. Namun, SIUP ini tidak diwajibkan bagi UD sesuai Pasal 4
ayat (1) Peraturan Menteri Perdagangan No. 36/M-DAG/PER/9/2007, jadi
boleh dibuat, boleh juga tidak.
4.
Jika suatu UD memiliki SIUP, wajib dilanjutkan dengan pendaftaran Tanda
Daftar Perusahaan (TDP) sesuai dengan UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan.
firma ini sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 29 KUHD. Isi ikhtisar resmi
akta pendirian firma dapat dilihat di Pasal 26 KUHD yang harus memuat
sebagai berikut:
1. Nama, nama kecil, pekerjaan dan tempat tinggal para sekutu firma.
2. Pernyataan firmanya dengan menunjukan apakah persekutuan itu
umum ataukah terbatas pada suatu cabang khusus perusahaan tertentu
dan dalam hal terakhir dengan menunjukan cabang khusus itu.
3. Penunjukan para sekutu yang tidak diperkenankan bertanda tangan
atas nama firma.
4. Saat mulai berlakunya persekutuan dan saat berakhirnya.
5. Dan selanjutnya, pada umumnya bagian-bagian dari perjanjiannya yang
harus dipakai untuk menentukan hak-hak pihak ketiga terhadap para
sekutu.
Pada umumnya Persekutuan Firma disebut juga sebagai perusahaan yang
tidak berbadan hukum karena firma telah memenuhi syarat/unsur materiil
namun syarat/unsur formalnya berupa pengesahan atau pengakuan dari
Negara berupa peraturan perundang-undangan belum ada. Hal inilah yang
menyebabkan Persekutuan Firma bukan merupakan persekutuan yang
berbadan hukum.
Proses Pembubaran
Pembubaran Persekutuan Firma diatur dalam ketentuan Pasal 1646 sampai
dengan Pasal 1652 KUHPerdata dan Pasal 31 sampai dengan Pasal 35
KUHD. Pasal 1646 KUHPerdata menyebutkan bahwa ada 5 hal yang
menyebabkan Persekutuan Firma berakhir,
yaitu :
1. Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang telah ditentukan dalam
akta pendirian;
2. Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian
sekutunya;
3. Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan
persekutuan firma;
4. Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu;
5. Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah
pengampuan atau dinyatakan pailit.
Dalam Persekutuan Firma hanya terdapat satu macam sekutu, yaitu
sekutu komplementer atau Firmant. Sekutu komplementer menjalankan
perusahaan dan mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga
sehingga bertanggung jawab pribadi untuk keseluruhan. Pasal 17 KUHD
menyebutkan bahwa dalam anggaran dasar harus ditegaskan apakah
diantara para sekutu ada yang tidak diperkenankan bertindak keluar untuk
mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga. Meskipun sekutu
kerja tersebut dikeluarkan wewenangnya atau tidak diberi wewenang
untuk mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga, namun hal ini
PT-Persero BUMN
PT-Perbankan
PT-Lembaga Keuangan Non Perbankan
PT-Usaha Khusus
sama dengan perseroan lain atau berbeda, bersifat khusus atau umum
sesuai dengan keinginan para pendiri perseroan. Namun ada beberapa
bidang usaha yang hanya bisa didirikan dengan ketentuan modal tertentu
sesuai dengan peraturan yang mengatur kegiatan usaha tersebut.
Maksud dan tujuan perseroan dapat Anda download di sini.
Modal Perseroan
Anda harus menetapkan besarnya Modal Dasar, modal ditempatkan,
modal disetor serta siapa saja yang menjadi Pemegang saham dan berapa
jumlahnya seperti dibawah ini;
Perseroan Terbatas harus memiliki modal dasar minimal Rp. 50.000.000,(limapuluh juta) kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang atau
Peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha tertentu di
Indonesia.
Dari modal dasar tersebut minimal 25% (duapuluhlima persen) atau
sebesar Rp. 12.500.000,- (duabelasjuta limaratus ribu) harus sudah
ditempatkan dan disetor penuh pada saat akan mengajukan permohonan
Persetujuan Menteri Hukum dan HAM RI. Untuk menentukan besarnya
modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor ada strateginya.
Karena semua itu tergantung pada jenis/kelas SIUP yang di inginkan.
Penentuan kelas SIUP bukan berdasarkan besarnya modal dasar,
melainkan berdasarkan besarnya modal disetor ke kas Perseroan.
Besarnya modal disetor sebaiknya maksimum sampai dengan 50% dari
modal dasar, untuk memberikan kesempatan bagi Perusahaan apabila
sewaktu-waktu akan mengeluarkan saham dalam simpanan, tidak perlu
meningkatkan modal dasar lagi. Namun demikian, boleh juga modal dasar
= Modal disetor. Tergantung dari kebutuhan.
Pemegang saham untuk pertama kali adalah Pendiri Perseroan
jumlahnya minimal 2 (dua) orang, jadi anda tentukan sendiri berapa
jumlah modal yang ditempatkan dan disetor oleh para pendiri perseroan
Komposisi Saham
Jumlah saham yang diambil oleh masing-masing pendiri (presentase).
Misalnya: A = 25% B = 50% C = 25%
Pengurus Perseroan
Anda harus menetapkan siapa saja yang akan diangkat dan menjadi
Pengurus Perseroan yaitu; Direktur dan Komisaris.
Jumlah pengurus dalam perseroan minimal 2 (dua) orang, satu sebagai
Direktur dan satu lagi sebagai Komisaris.
Jika jumlah pengurus lebih dari 2 (dua) orang, misalnya yang akan
menjadi Direktur ada 2 dan Komisaris 1 orang, maka salah satu Direktur
diangkat menjadi Direktur Utama begitu juga jika komisaris ada 2 orang
maka salah satu diangkat menjadi Komisaris Utama.
Dalam hal ini pendiri perseroan dapat diangkat sebagai Direktur atau
Komisaris atau mengangkat sesorang menjadi Direktur atau Komisaris
didalam Perseroan.
Jangka Waktu Berdirinya Perseroan
Dalam hal ini anda selaku pendiri dapat menetapkan jangka waktu
Koperasi
Istilah koperasi berasal dari bahasa asing co-operation. (Co = bersama,
operation = usaha), koperasi berarti usaha bersama, misalnya Koperasi
Unit Desa (KUD) artinya usaha bersama masyarakat di satu wilayah desa,
Koperasi Karyawan artinya usaha bersama para karyawan.
Menurut Undang-undang Nomor 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok
perkoperasian,Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat
berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan(pasal 3 UU No.12/1967).
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang
perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal.
Koperasi harus betul-betul mengabdi kepada kepentingan
perikemanusiaan semata-mata dan bukan kepada kebendaan. Kerjasama
dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat, dan kesadaran
para anggotanya. Koperasi merupakan wadah demokrasi ekonomi dan
sosial. Koperasi adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun
pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para anggota
melalui musyawarah rapat anggota.
Koperasi sebagai badan usaha dapat melakukan kegiatan usahanya
sendiri dan dapat juga kerja sama dengan badan usaha lain, seperti
perusahaan swasta maupun perusahaan negara. Perbedaan antara
koperasi dan badan usaha lain, dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Dilihat dari segi organisasi