Anda di halaman 1dari 49

Jenis-jenis badan usaha dapat dikelompokkan berdasarkan kegiatan yang

dilakukan, kepemilikan modal, dan wilayah Negara. Jenis badan usaha


berdasarkan kegiatan yang dilakukan, terdiri dari:

Badan Usaha Ekstraktif: Badan usaha ini mengambil apa yang telah
tersedia di alam. Contoh badan usaha ekstraktif: PT Pertamina dan PT
Bukit Asam.

Badan Usaha Agraris: Badan usaha ini berusaha membudidayakan


tumbuh-tumbuhan atau segala kegiatan yang berkaitan dengan pertanian.
Contoh badan usaha agraris: PT Perkebunan Negara, Badan Usaha
Pembibitan, dan Badan Usaha Tambak.

Badan Usaha Industri: Badan usaha ini berusaha meningkatkan nilai


ekonomi barang dengan jalan mengubah bentuknya. Contoh badan usaha
industri: PT Kimia Farma.

Badan Usaha Perdagangan: Badan usaha ini bergerak dalam aktivitas


yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang tanpa mengubah
bentuknya untuk memperoleh keuntungan. Contoh badan usaha
perdagangan: PT Matahari.

Badan Usaha Jasa: Badan usaha ini memenuhi kebutuhan konsumen


dengan jalan menyediakan jasa kepada masyarakat. Contoh badan usaha
jasa: PT Bank Rakyat Indonesia.

Jenis-jenis badan usaha berdasarkan kepemilikan modal, terdiri dari:

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS): Badan Usaha Milik Swasta adalah
badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta (nasional dan
asing) dan mempunyai tujuan utama mencari laba.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Badan Usaha Milik Negara adalah
badan usaha yang pemilik modalnya adalah Negara atau pemerintah.
Contoh BUMN: PT Kereta Api, PT Timah Bangka, dan PT Peruri.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD): Badan Usaha Milik Daerah adalah
badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Contoh BUMD: Bank
Pembangunan Daerah (BPR).

Badan Usaha Campuran: Badan usaha campuran adalah badan usaha


yang modalnya sebagian dimiliki swasta dan sebagian lagi dimiliki oleh
pemerintah. Contoh Badan usaha campuran: PT Pembangunan Jaya yang
modalnya dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta dan pihak swasta.

Jenis-jenis badan usaha berdasarkan wilayah negara, terdiri dari:

Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri: Badan Usaha


Penanaman Modal Dalam Negeri adalah badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh masyarakat Negara itu sendiri.

Badan Usaha Penanaman Modal Asing: Badan Usaha Penanaman


Modal Asing adalah badan usaha milik masyarakat luar negeri yang
beroperasi di dalam negeri.

http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-jenis-fungsi-badanusaha.html
http://www.slideshare.net/IlhamsyahIbnuHidayat/kelompok-v-pengertianjenisjenis-dan-fungsi-badan-usaha-smkn-40
Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan.
BUMN
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usahabadan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri. BUMN
sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.
Perjan
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki
oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga
selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan
model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut
sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN.
Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI
Perum
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi
pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh
negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan
masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga
pemerintah terpaksa menjual sebagiansaham Perum tersebut kepada publik (go
public) dan statusnya diubah menjadi persero.
Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah.
Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama
adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum.
Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara
yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan
pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama
perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi
dari uraian di atas, ciri-ciri Persero adalah:

Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)

Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang


dipisahkan yang berupa saham-saham

Dipimpin oleh direksi

Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta

Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)

Tidak memperoleh fasilitas negara

Contoh perusahaan yang mempunyai badan usaha Persero antara lain:

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT Brantas Abipraya (Persero)

PT Garuda Indonesia (Persero)

PT Angkasa Pura (Persero)

PT Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero)

PT Tambang Bukit Asam (Persero)

PT Aneka Tambang (Persero)

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

PT Pos Indonesia (Persero)

PT Kereta Api Indonesia (Persero)

PT Adhi Karya (Persero)

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

PT Perusahaan Perumahan (Persero)

PT Waskitha Karya (Persero)

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)

BUMS
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan
dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal
33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola
sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak

menguasai hajat hidup orang banyak. Berdasarkan bentuk hukumnya Badan


usaha milik swasta dibedakan atas :
Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih.
Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan
Firma
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana
tiap- tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma
berasal dari anggota pendiri serta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota
dengan perbandingan sesuai akta pendirian.
Ciri-ciri Firma: 1) Para sekutu aktif di dalam mengelola perusahaan. 2) Tanggung
jawab yang tidak terbatas atas segala resiko yang terjadi. 3) Akan berakhir jika
salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.
Persekutuan komanditer
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu
persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih. Persekutuan komanditer
mengenal 2 istilah yaitu :

Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan


dan bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.

Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya


menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam
urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas
risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam.

Keuntungan yang diperoleh dari perusahaan dibagikan sesuai kesepakatan.


Perseroan terbatas
Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil
penjualan saham. Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas
perusahaan dan setiap pemegang surat saham berhak atas keuntungan
(dividen).
Yayasan
Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan karena
tidak mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan berbadan
hukum.
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_usaha
Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak
digunakan dan diminati oleh para pengusaha. Penyebabnya adalah karena badan
hukum seperti ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan badan
hukum lainnya. Kelebihannya antara lain luasnya badan usaha yang dimiliki,
kebebasan bergerak dalam berbagai bidang usaha serta tanggung jawab yang
dimiliki terbatas hanya kepada modal yang disetorkan.
Berikut ciri utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum PT,
yaitu:
1. Kewajiban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada modal yang
disetorkannya. Artinya, jika perusahaan menanggung utang, maka
kewajiban pemilik hanya terbatas kepada modal yang disetorkan. Oleh
karena itu harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar kewajiban
tersebut;
2. Kemudahan alih kepemilikan, artinya jika seseorang memegang saham
perusahaan tersebut kemudian ingin menjualnya dengan berbagai sebab,
maka dengan mudah dapat dipindahtangankan atau dijual ke pihak lain;
3. Usia PT tidak terbatas, artinya perusahaan yang berbentuk PT memiliki
usia yang tidak terbatas, selama masih mampu untuk beroperasi
walaupun pemilik atau manajemennya meninggal dunia dapat dilanjutkan
oleh pemilik saham lainnya;
4. Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar, artinya
jika perusahaan ingin memperoleh modal dalam jumlah yang besar, maka
dengan mudah pihak kreditor untuk mempercayainya; dan
5. Kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis, baik jenis atau
bidang usaha maupun wilayah operasinya lebih luas dan beragam.
Kemudian untuk menjalankan aktivitasnya setiap PT memiliki Organ Perseroan,
yaitu:
1. Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Direksi.
3. Dewan Komisaris.
Macam-macam perseroan terbatas yang dilihat dari berbagai sudut
pandang, yakni:
1. Dilihat dari segi kepemilikan
a. Perseroan Terbatas Biasa
Merupakan PT dimana para pendirinya, pemegang saham dan pengurusnya
adalah warga Negara Indonesia dan badan hukum Indonesia.

b.Perseroan Terbatas Penanaman Modal asing


Merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman modal yang
dimungkinkan warga negara asing atau badan hukum asing menjadi pendiri,
pemegang saham, dan pengurusnya. Namun tidak seluruh jabatan direksi dapat
diisi oleh warga negara asing, misalnya yang berkaitan dengan bidang
Ketenagakerjaan.
c. Perseroan Terbatas PERSERO
Merupakan PT milik pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Perseroan terbatas jenis ini sebagian besar pengaturannya tunduk pada
ketentuan tentang Badan Usaha Milik Negara. Biasanya perusahaan jenis ini,
kata perseroan ditulis di belakang nama perseroan terbatas tersebut. Contoh: PT
Telkom (Persero).
2. Dilihat dari segi status perseroan terbatas terbagi dalam:
a. Perseroan Tertutup
Perseroan tertutup merupakan Perseroan Terbatas yang modal dan jumlah
pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu dan perseroan yang tidak
melakukan penawaran umum.
b. Perseroan Terbuka
Perseroan Terbuka maksudnya adalah perseroan yang modal dan jumlah
pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu dan perseroan yang melakukan
penawaran umum, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang
pasar modal.
Persyaratan mendirikan PT sesuai dengan undang-undang, yakni:
1. Perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan Akta Notaris yang
dibuat dalam bahasa Indonesia;
2. Setiap pendirian Perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat
perseroan didirikan;
3. Perseroan memperoleh badan hukum pada tanggal diterbitkannya
keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan;
Untuk lebih lengkapnya mengenai pendirian PT dapat dibaca melalui link berikut
ini (http://www.legal4ukm.com/pendirian-perseroan-terbatas-pt/)
Dalam praktiknya modal perseroan terbatas terdiri dari:
1. Modal Dasar (Authorized Capital)
Modal dasar terdiri dari atas seluruh nilai nominal saham dan merupakan modal
pertama kali dan tertera dalam akta notaris pada saat perseroan terbatas
tersebut didirikan.

1. Modal ditempatkan atau dikeluarkan (Issued Capital)


Merupakan modal yang telah ditempatkan atau dikeluarkan oleh pemegang
saham. Besarnya modal ditempatkan minimal 25% dari modal dasar.
1. Modal disetor (Paid-Up Capital)
Merupakan modal yang harus disetor oleh pemegang saham yang jumlahnya
paling sedikit 25% dari modal dasar harus ditempatkan dan disetorkan penuh.
Modal ditempatkan dan disetorkan penuh dengan dibuktikan dengan penyetoran
yang sah.
http://www.legal4ukm.com/jenis-dan-karakteristik-badan-usaha-4/

Alasan Memilih PT
Setiap badan usaha tentunya memiliki ciri khas tersendiri dan oleh karenanya perlu disesuaikan
dengan kebutuhan si pendiri. Maka dari itu, berikut kami sampaikan pertimbangan dalam memilih
PT sebagai kendaraan dalam menjalankan bisnis, yaitu:
1.

PT sebagai badan hukum dirasakan lebih menjaga keamanan pengusaha untuk melakukan
kegiatan usaha;

2.

Merupakan badan usaha yang dapat berskala kecil hingga besar, dengan jumlah modal dan
tenagakerja yang besar juga;

3.

Dirasakan lebih mudah untuk menjalin hubungan kerjasama dengan pihak swasta atau
pemerintah;

4.

Dapat melingkupi kegiatan usaha mulai dari Usaha Kecil (UKM) hingga menjadi PT bertaraf
internasional;

5.

Metode yang diaplikasikan bagi Pemilik modal lebih mudah, dapat dengan hanya
menanamkan modal dan tidak terlibat dalam pelaksanaan kegiatan usaha;strasi

6.

PT lebih populer di kalangan pebisnis di Indonesia.

7.

Pemegang saham dalam PT, tidak hanya perorangan namun dapat juga badan hukum
seperti PT dan Yayasan;

8.

Kekayaan para pendiri atau pemegang saham terpisah dengan kekayaan PT;

9.

Memiliki jati diri yang jelas dengan nama PT yang tidak sama dengan nama PT lainnya.

10.

Pemakaian nama PT dilindungi oleh peraturan perundang-undangan;

11.

Adanya keharusan melaksanakan kegiatan usaha harus berbadan hukum PT seperti


mendirikan lembaga pembiayaan (Bank);

12.

Untuk mengikuti tender atau lelang, biasanya penyelenggara tender atau lelang
mensyaratkan peserta untuk berbadan hukum PT;

13.

Adanya pengakuan modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor yang secara jelas
disebutkan dalam Anggaran Dasar PT;

14.

Memiliki dasar hukum yang jelas tentang pendiriannya, perubahan anggaran dasarnya,
penggabungan, peleburan, atau pembubarannya seperti yang diatur dalam UUPT;

15.

Resiko bagi PT sebagai badan hukum dengan tidak melibatkan harta pribadi pemiliknya
kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;Adanya Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) yang memiliki wewenang/kuasa tertinggi dalam mengambil keputusan yang
tidak dimiliki oleh Direksi atau Dewan Komisaris.

Proses Pendirian PT
1. Tahap Pengajuan Nama PT.
Pengajuan nama perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sistem Administrasi Badan
Hukum (Sisminbakum) Kemenkumham. Adapun persyaratan yang dibutuhkan sebagai berikut:

Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa;

Melampirkan photocopy Kartu Identitas Penduduk (KTP) para pendirinya dan para
pengurus perusahaan;

Melampirkan photocopy Kartu Keluarga (KK) pimpinan/pendiri PT.

Proses ini bertujuan untuk akan melakukan pengecekan nama PT (apakah Nama PT tersebut
sudah gunakan atau tidak?), dimana pemakaian PT tidak boleh sama atau mirip sekali dengan nama
PT yang sudah ada maka yang perlu siapkan adalah 2 (dua) atau 3 (tiga) pilihan nama PT, usahakan
nama PT mencerminkan kegiatan usaha anda. Disamping itu, pendaftaran nama PT ini bertujuan
untuk mendapatkan persetujuan dari instansi terkait (Kemenkumham) sesuai dengan UUPT dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengajuan dan
Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.
2) Tahap Pembuatan Akta Pendirian PT.
Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang diseluruh wilayah negara
Republik Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pesetujuan dari Menteri Kemenkumham.
Patut untuk dipahami, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan akta ini, yaitu:
1.

Kedudukan PT, yang mana PT harus berada di wilayah Republik Indonesia dengan
menyebutkan nama Kota dimana PT melakukan kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat;

2.

Pendiri PT minimal 2 orang atau lebih;

3.

Menetapkan jangka waktu berdirinya PT: selama 10 tahun, 20 tahun atau lebih atau bahkan
tidak perlu ditentukan lamanya artinya berlaku seumur hidup;

4.

Menetapkan Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha PT;

5.

Akta Notaris yang berbahasa Indonesia;

6.

Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan;

7.

Modal dasar minimal Rp.50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) dan modal disetor minimal
25% (duapuluh lima perseratus) dari modal dasar;

8.

Minimal 1 orang Direktur dan 1 orang Komisaris; dan

9.

Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia,
kecuali PT dengan Modal Asing atau biasa disebut PT PMA.

3) Tahap Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).

Permohonan SKDP diajukan kepada kantor kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor PT
anda berada, yang mana sebagai bukti keterangan/keberadaan alamat perusahaan (domisili
gedung, jika di gedung). Persyaratan lain yang dibutuhkan adalah: photocopy Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) tahun terakhir, Perjanjian Sewa atau kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili
bukan di gedung perkantoran, Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur, Izin Mendirikan Bangun (IMB)
jika PT tidak berada di gedung perkantoran.
4) Tahap Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan
keberadaan domisili PT. Persyaratan lain yang dibutuhkan, adalah: NPWP pribadi Direktur PT,
photocopy KTP Direktur (atau photocopy Paspor bagi WNA, khusus PT PMA), SKDP, dan akta
pendirian PT.
5) Tahap berikutnya pengesahan Anggaran Dasar Perseroan oleh Menteri Kemenkumham.
Permohonan ini diajukan kepada Menteri Kemenkumham untuk mendapatkan pengesahan
Anggaran Dasar Perseroan (akta pendirian) sebagai badan hukum PT sesuai dengan UUPT.
Persyaratan yang dibutuhkan antara lain:

Bukti setor bank senilai modal disetor dalam akta pendirian;

Bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai pembayaran berita acara negara;

Asli akta pendirian.

6) Mengajukan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).


SIUP ini berguna agar PT dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun perlu untuk diperhatikan
bahwa setiap perusahaan patut membuat SIUP, selama kegiatan usaha yang dijalankannya
termasuk dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI) sebagaimana Peraturan Kepala
Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.
Permohonan pendaftaran SIUP diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan
Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau
kabupaten terkait sesuai dengan domisili PT. Adapun klasifikasi dari SIUP berdasarkan Peraturan
Menteri Perdagangan No.39/M-DAG/PER/12/2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Perdagangan No.36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan adalah
sebagai berikut:
1.

SIUP Kecil, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari
Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima
ratus juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

2.

SIUP Menengah, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya
lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat Usaha;

3.

SIUP Besar, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari
Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.

7) Mengajukan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Permohonan pendaftaran diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait
sesuai dengan domisili perusahaan. Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat
TDP sebagai bukti bahwa perusahaan/badan usaha telah melakukan wajib daftar perusahaan sesuai
dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.37/M-DAG/PER/9/2007 tentang
Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan.
8) Tahap Berita Acara Negara Republik Indonesia (BNRI).
Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Kemenkumham, maka harus di umumkan dalam BNRI dari perusahaan yang telah
diumumkan dalam BNRI, maka PT telah sempurna statusnya sebagai badan hukum.

http://www.legal4ukm.com/pendirian-perseroan-terbatas-pt/
Perusahaan Perseorangan
Para pengusaha dapat memilih badan usaha sesuai dengan tujuan dan
kebutuhannya masing-masing. Terdapat banyak pilihan badan usaha untuk
perusahaan yang ada saat ini. Sebagai informasi perlu diketahui bahwa badan
usaha dibagi menjadi dua yaitu, badan usaha bukan badan hukum dan badan
usaha berbentuk badan hukum. Tiap-tiap badan usaha memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Adapun pilihannya antara lain sebagai berikut:
1. Perusahaan Perseorangan
2. Firma (fa)
3. Perseroan Komanditer (CV) Commanditaire Vennootschap
4. Perseroan Terbatas
5. Koperasi dan Yayasan

Selanjutnya pembahasan tentang masing-masing badan usaha akan


dibuat dalam artikel yang terpisah. Untuk yang pertama mengenai
Perusahaan Perseorangan.

Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang hanya dimiliki
oleh satu orang dan menanggung seluruh resiko secara pribadi. Manajemen
perusahaan dikelola oleh pemilik, bahkan terkadang jabatan-jabatan tertentu
seperti direktur; manajer; atau bahkan sekaligus pelaksana harian di perusahaan
tersebut dilakukan oleh pemilik.
Pemilik merupakan aktor utama dalam mengambil setiap kebijakaan dan
keputusan perusahaan, begitu pula dalam hal pengelolaan aktivitas perusahaan

sehari-hari, termasuk melakukan hubungan dengan para pihak yang


berkepentingan terhadap perusahaan.
Perusahaan perseorangan memiliki struktur yang sederhana dengan
kepemilikan tunggal serta memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadap
seluruh utang perusahaan. Artinya, apabila harta kekayaan perusahaan tidak
mencukupi untuk membayar kewajibannya maka akan digunakan harta milik
pribadi guna melunasi utang-utang perusahaan.
Adapun keuntungan yang diperoleh jika memilih perusahaan perseorangan
adalah sebagai berikut:
1. Pendirian perusahaan perseorangan sangat mudah dan tidak berbelitbelit;
2. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relatif kecil atau
mereka yang memiliki modal dan bidang usaha yang terbatas;
3. Tidak terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga pemilik
tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebihan;
4. Memilki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan, baik menentukan
arah perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan
perusahaan;
5. Dalam hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang
mengatur perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan
aktivitasnya;
6. Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak badan, namun
semua pendapatan tetap harus bayar pajak perorangan; dan
7. Semua keuntungan menjadi milik pemilik dan dapat digunakan secara
bebas oleh pemilik.
Sementara itu, keterbatasan atau kerugian perusahaan perorangan antara lain
dalam hal:
1. Permodalan
Lebih sulit memperoleh modal, yang artinya jika perusahaan perorangan ingin
mendapatkan tambahan modal atau investasi dari perbankan relatif sulit,
terutama untuk jumlah yang besar.
2. Ikut tender
Perusahaan perorangan relatif sulit mengikuti tender, karena kesulitan untuk
memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen dan jumlah dana yang tersedia.
3. Tanggung jawab

Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap utang


perusahaan secara penuh.
4. Kelangsungan hidup
Biasanya kelangsungan hidup atau umur perusahaan relatif lebih singkat. Hal ini
disebabkan sulitnya mencari pengganti pemilik perusahaan apabila pemilik
meninggal dunia, sehingga terjadi kevakuman yang menyebabkan kelangsungan
hidup perusahaan berakhir.
5. Sulit berkembang
Perusahaan akan sulit berkembang jika menggunakan badan usaha
perseorangan. Hal ini dikarenakan kesulitan dalam mengelola usaha yang hanya
berada dalam satu tangan. Sehingga jika ingin memperbesar perusahaan harus
mengubah badan usahanya terlebih dahulu.
6. Administrasi yang tidak terkelola secara baik
Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan perseorangan, seringkali tidak
megelola administrasinya secara baik, sehingga dokumentasi dari setiap
transaksi sulit untuk dicari. Bahkan terkadang setiap transaksi tidak didukung
dengan dokumen yang seharusnya dibutuhkan.
http://www.legal4ukm.com/jenis-dan-karakteristik-badan-usaha-1/
Firma
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Dalam persekutuan firma,
pada umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban yang sama diantara para
sekutunya, dan seluruh sekutu juga memiliki tanggung jawab tidak terbatas
terhadap utang perusahaan yang diakibatkan oleh salah satu sekutu dalam
firma.
Namun dapat juga diatur dalam akta pendiriannya bahwa hanya beberapa
sekutu saja yang memiliki kewajiban tertentu yang berbeda dengan sekutu lain
dalam sebuah firma. Firma berbeda karakter dan pertanggungjawabannya
dengan Persekutuan Perdata. Dalam Persekutuan Perdata, tanggung jawab atau
kewajiban hukumnya terbatas pada sekutu yang melakukan perbuatan
hukum/transaksi tertentu.
Umumnya yang menggunakan bentuk persekutuan perdata adalah Jasa Hukum,
akuntan atau jasa lainnya. Misalnya, apabila seorang pengacara menangani
suatu perkara dari Kliennya, maka tanggung jawab terhadap Klien tersebut tidak
melekat kepada kantor hukumnya atau kepada pengacara lainnya yang tidak
ikut menangani perkara tersebut.
Pendirian Firma dapat dilakukan melalui Akta Notaris. Selanjutnya akta pendirian
firma tersebut didaftarkan di Panitera Pengadilan setempat hingga diumumkan di
Tambahan Berita Negara.

Kepemimpinan firma berada sepenuhnya di tangan para pemilik sekaligus


bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin timbul, seperti
masalah utang piutang. Modal firma diperoleh dari mereka yang terlibat dalam
firma dan besarnya tergantung kesepakatan dari para pihak yang terlibat.
Keuntungan dengan pendirian perusahaan dalam bentuk firma antara
lain:
Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan persyaratan yang
berat. Namun jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan pendirian
firma sedikit lebih berat, karena firma memerlukan kesepakatan para pendiri
firma tersebut;
1. Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih
mempercayainya. Apalagi jika firma tersebut didirikan dengan akta
notaris;
2. Peraturan pemerintah yang mengatur tentang firma juga tidak terlalu
banyak; dan
3.

Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu orang,


sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk
kemajuan usaha.

Adapun kelemahan jika memilih perusahaan dalam bentuk badan usaha


Firma adalah:
Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utang yang
dimilikinya;
1.

Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau


mengundurkan diri, maka akan mengancam kelangsungan hidup
perusahaan;

2.

Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan dapat terjadi, karena berbagai


kepentingan para pihak yang terlibat dan juga sering menyebabkan
terjadinya konflik kepentingan, sehingga dapat mengancam kemajuan
usahanya; dan/atau

3.

Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti


tender dalam jumlah tertentu

http://www.legal4ukm.com/jenis-dan-karakteristik-badan-usaha-2/
Perseroan komanditer (CV)
Komanditer atau Comanditaire Vennootshcap lebih sering disingkat dengan CV
merupakan persekutuan yang didirikan berdasarkan kepercayaan. CV merupakan
salah satu bentuk usaha yang dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan
kegiatan usaha dengan modal yang terbatas. CV merupakan badan usaha yang

tidak berbadan hukum dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari
kekayaan CV.
Dalam CV terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab
atas sekutu lainnya. Kemudian ada satu atau lebih sekutu yang bertindak
sebagai pemberi modal. Tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada
sejumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan. Jadi, sekutu yang terdapat
dalam CV ada 2 yaitu Sekutu Komanditer (Persero Pasif) dan Sekutu
Komplementer (Persero Aktif).
Perusahaan perseroan Komanditer dijalankan oleh seorang/lebih Persero Aktif
dan bertanggung jawab atas segala resiko atau kewajiban pihak ketiga.
Tanggung jawab ini juga sampai pada penggunaan harta pribadi. Adapun Persero
Pasif hanya menyetorkan sejumlah dana, namun tidak terlibat dalam
pengelolaan perusahaan.
Karateristik badan usaha CV:
1.

CV didirikan minimal 2 orang, dimana salah satu pihak bertindak sebagai


Persero Aktif yaitu persero pengurus yang menjabat sebagai direktur,
sedangkan yang lainnya bertindak sebagai Persero Pasif;

2. Seorang Persero Aktif akan bertindak melakukan segala tindakan


pengurusan atas perseroan. Dengan demikian, apabila terjadi kerugian
maka Persero Aktif yang bertanggung jawab secara penuh dengan seluruh
harta pribadinya untuk menggantikan kerugian;
3. Adapun untuk Persero Pasif, karena hanya bisa bertindak selaku sleeping
patner, maka dirinya hanya bertanggung jawab sebesar modal yang
disetorkannya ke dalam perseroan.
Keuntungan dalam mendirikan CV adalah:
1. Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil
dan menegah, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai
kegiatan;
2. CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih
mempercayainya;
3. Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang
ahli dan dipercaya oleh sekutu lainnya;
4. CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya pada Persero
Pasif, sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung
jawab tidak terbatas dimiliki oleh Persero Aktif; dan
5. Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha saja.
Pembagian keuntungan atau laba yang diberikan kepada Persero Pasif
tidak lagi dikenakan pajak penghasilan.

Adapun kelemahan jika memilih perusahaan dalam bentuk CV antara


lain:
1. Persero Pasif akan bertanggung jawab pribadi apabila Persero Pasif
menjadi Persero Aktif; dan
2. Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau
beberapa pemilik proyek besar
3. Pendirian CV untuk saat ini relatif lebih sulit, karena memerlukan syarat
yang cukup banyak dibandingkan dengan firma. Pendirian CV harus
melalui Akta Notaris dan didaftarkan di Panitera Pengadilan setempat;
Persyaratan pendirian CV adalah sebagai berikut:
1. Pendirian CV disyaratkan oleh dua orang, dengan menggunakan Akta
Notaris dan menggunakan bahasa Indonesia;
2. Pada pendirian CV, yang harus dipersiapkan sebelum datang ke notaris
adalah adanya persiapan mengenai: nama CV yang akan digunakan,
tempat kedudukan CV, siapa saja yang bertindak sebagai Persero Aktif,
dan Persero Pasif, maksud dan tujuan pendirian CV serta dokumen
persyaratan yang lain; dan
3. CV tersebut didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri setempat serta
membawa perlengkapan berupa: SKDP (Surat Keterangan Domisili
Perusahaan) dan NPWP atas nama CV yang bersangkutan, guna
memperkuat kedudukan CV.
http://www.legal4ukm.com/jenis-dan-karakteristik-badan-usaha-3/
Koperasi
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau
badan hukum Koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai
dengan nilai dan prinsip
Koperasi.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian tujuan
Koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
Persyaratan untuk mendirikan koperasi yang berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 serta atas dasar prinsip kekeluargaan adalah
sebagai berikut:
1. Koperasi primer dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang.

2. Koperasi sekunder dibentuk sekurang-kurangnya 3 koperasi primer


3. Pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat
anggaran dasar sekurang-kurangnya:
o

nama dan tempat kedudukan;

wilayah keanggotaan;

tujuan, kegiatan usaha, dan jenis Koperasi;

jangka waktu berdirinya Koperasi;

ketentuan mengenai modal Koperasi;

tata cara pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian


Pengawas dan Pengurus;

hak dan kewajiban Anggota, Pengawas, dan Pengurus;

ketentuan mengenai syarat keanggotaan

ketentuan mengenai Rapat Anggota

ketentuan mengenai penggunaan Selisih Hasil Usaha;

ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar;

ketentuan mengenai pembubaran

ketentuan mengenai sanksi; dan

ketentuan mengenai tanggungan Anggota.

4. Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya


disahkan oleh pemerintah.

Untuk memperoleh pengesahan, para pendiri mengajukan permintaan


tertulis disertai Akta Pendirian Koperasi;

Pengesahan akta diberikan paling lama tiga bulan setelah diterimanya


permintaan pengesahan; dan

Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik


Indonesia.

Jenis koperasi berdasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan


ekonomi anggotanya. Secara umum koperasi dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
orang perseorangan, dan anggotanya juga terdiri dari orang
perseorangan. Minimal jumlah anggotanya adalah 20 orang.

2. Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh Koperasi Primer


dan beranggotakan Koperasi Primerjuga, minimal beranggotakan 3
Koperasi Primer.
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri
berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, atau hibah. Modal
pinjaman berasal dari anggota koperasi lainnya dan anggotanya, bank dan
lembaga keuangan lainnya, atau melalui penerbitan obligasi serta surat utang
lainnya. Tujuan koperasi adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dam masyarakat pada umunya.
Dalam menjalankan aktivitasnya, koperasi memiliki bidang usaha yang cukup
luas dan hampir semua bidang usaha dapat dijalankan koperasi.
Berikut ini lapangan usaha koperasi yang dapat dijalankan koperasi
adalah:
1. Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan
kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan
anggota;
2. Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi;
3. Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama disegala
bidang kehidupan ekonomi rakyat;
4. Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkan melalui kegiatan
usaha simpan pinjam dari dan untuk: a.Anggota koperasi yang
bersangkutan;
dan
b.Koperasi lain atau anggotanya.
5. Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu
atau satu-satunya kegiatan koperasi; dan
6. Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi diatur lebih
lanjut dengan peraturan pemerintah.
http://www.legal4ukm.com/jenis-dan-karakteristik-badan-usaha-5/
Yayasan
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
Kekayaan yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang
diperoleh yayasan. Berdasarkan undang-undang ini dilarang dialihkan atau
dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada pembina, pengurus,
pengawas, karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap

yayasan. Namun diberikan pengecualian atas pengalihan dalam hal pemberian


upah, gaji, atau honorarium kepada Pengurus Yayasan apabila:
1. Pengurus bukan pendiri Yayasan dan tidak terafiliasi dengan Pendiri,
Pembina, dan Pengawas; dan
2. Pengurus melaksanakan kepengurusan secara langsung dan penuh.
Dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari yayasan mempunyai organ yang
terdiri atas:
1. Pembina
2. Pengurus
3. Pengawas
Ketentuan, syarat, dan pendirian yayasan antara lain:
1. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan
sebagian harta kekayaan pendirinya sebagai kekayaan awal;
2. Pendirian yayasan dilakukan dengan Akta Notaris dan dibuat dalam
bahasa Indonesia;
3. Yayasan dapat didirikan berdasarkkan surat wasiat; dan
4. Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian yayasan
memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
http://www.legal4ukm.com/jenis-dan-karakteristik-badan-usaha-6/

Jenis dan ciri-ciri badan usaha


1. Badan Usaha/Perusahaan Perseorangan atau Individu
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu
orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata
cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya
batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan
bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja /
buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Contoh
perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling,
pedagang asongan, dan lain sebagainya.
Ciri-ciri perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut:

relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan

tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi

tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi

seluruh keuntungan dinikmati sendiri

sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri

keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan


yang lebih besar

jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup


sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan

2. Badan Usaha/Perusahaan Persekutuan atau Partnership


Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau
lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis.
Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan
komanditer alias CV. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan
izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.
a.

Firma

Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau
lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas
pada setiap pemiliknya.
Ciri-ciri firma sebagai berikut:

Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.

Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.

Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin


anggota yang lainnya.

Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup.

Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma.

Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian.

Mudah memperoleh kredit usaha.

b. Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire Vennotschaap


CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua
orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan
yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha
secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan
modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif

mengurus perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal
disebut sekutu pasif.
Ciri-ciri CV sebagai berikut:

Sulit untuk menarik modal yang telah disetor.

Modal besar karena didirikan banyak pihak.

Mudah mendapatkan kridit pinjaman.

Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada
yang pasif.

Relatif mudah untuk didirikan.


Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu.

3. Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat


Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi
yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya
berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan
yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin
perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk
menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan
sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan
lainnya.
Ciri-ciri PT sebagai berikut:

Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.

Modal dan ukuran perusahaan besar.

Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham.

Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.

Kepemilikan mudah berpindah tangan.

Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan/pegawai.

Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal/saham dalam bentuk dividen.

Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham.

Sulit untuk membubarkan pt.

Pajak berganda pada pajak penghasilan/pph dan pajak deviden.

v KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BADAN USAHA


1.

perusahaan perseorangan

Kelebihan:
1. Seluruh laba menjadi miliknya. Bentuk perusahaan perseorangan
memungkinkan pemilik menerima 100% laba yang dihasilkan perusahaan.
2. Kepuasan Pribadi. Prinsip satu pimpinan merupakan alasan yang baik
untuk mengambil keputusan.
3. Kebebasan dan Fleksibilitas. Pemilik perusahaan perseorangan tidak perlu
berkonsultasi dengan orang lain dalam mengambil keputusan.
4. Sifat Kerahasiaan. Tidak perlu dibuat laporan keuangan atau informasi
yang berhubungan dengan masalah keuangan perusahaan. Dengan
demikian masalah tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh pesaing.
kelemahan:
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas. Artinya seluruh kekayaan
pribadinya termasuk sebagai jaminan terhadap seluruh utang perusahaan.
2. Sumber keuangan terbatas. Karena pemiliknya hanya satu orang, maka
usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber dana hanya
bergantung pada kemampuannya.
3. Kesulitan dalam manajemen. Semua kegiatan seperti pembelian,
penjualan, pembelanjaan, pengaturan karyawan dan sebagainya dipegang
oleh seorang pimpinan. Ini lebih sulit apabila manajemen dipegang oleh
beberapa orang.
4. Kelangsungan usaha kurang terjamin. Kematian pimpinan atau pemilik,
bangkrut, atau sebab-sebab lain dapat menyebabkan usaha ini berhenti
kegiatannya.
2. Badan Usaha Firma
Kelebihan
1. Karena jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan usaha
perseorangan, badan usaha firma lebih mudah untuk memperluas
usahanya.
2. Kemampuan manajemen badan usaha firma lebih besar karena adanya
permbagian kerja di antara para anggota. Semua keputusannya diambil
bersama-sama.
3. Badan usaha firma tidak memerlukan akte, jadi pendiriannya relatif lebih
mudah.
Kelemahan
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang
perusahaan.

2. Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk


menjalankan usaha bersama maka secara otomatis badan usaha firma
menjadi bubar sehingga kelangsungan perusahaan tidak menentu.
3. Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka kerugian tersebut juga
ditanggung oleh anggota yang lain.
3.Persekutuan Komanditer (CV)
Kelebihan
1. Modal yang dikumpulkan lebih besar.
2. Anda lebih mudah menerima suntikan dana dikarenakan badan usaha
persekutuan komanditer sudah cukup populer di Indonesia.
3. Kemampuan manajemennya lebih besar.
4. Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan perseroan
terbatas (PT).
Kelemahan
1. Seperti yang telah saya terangkan diatas, sebagian anggota atau sekutu
di persekutuan komanditer mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.
2. Kelangsungan hidupnya tidak menentu.
3. Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama bagi
sekutu pimpinan.
4.Perseroan Terbatas (PT)
Kelebihan
1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap
utang-utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk
pemegang saham dan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya
bertanggung jawab sebesar modal yang anda setorkan. Tidak lebih.
2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab
tidak tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti.
3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada
orang lain.
4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume
usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru.
5. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumbersumber modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer
tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang lebih cakap.

Kelemahan
1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yang
terkena pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para
pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan.
Tentunya dari pemegang saham yang bersangkutan.
2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebih
sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya, PT
memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.
3. Biaya pembentukannya relatif tinggi.
4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang secret dalam hal dapur
perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan harus
dilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba
perusahaan.
5.Perseroan Terbatas Negara (Persero)
Kelebihannya adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan
kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari
kekayaan negara yang dipisahkan berupa sahamsaham.
Kekurangannya adalah Tidak memperoleh fasilitas Negara dan Pegawainya
berstatus sebagai pegawai swasta.
6.Perusahaan Daerah (PD)
Kelebihannyanya adalah keuntungan perusahaan untuk pembangunan daerah
dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara
Kekurangannya adalah Pengelolaan BUMD sangat ditentukan oleh kemampuan
keuangan daerah.
Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMD.
Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.
7.Perusahaan Negara Umum (Perum)
Kelebihannya
a. Seluruh keuntungan perum menjadi keuntungan Negara.
b.

Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat

c.

Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.

Kekurangannya
a.

Pengelolaan perum sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara.

b.
Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan
perum.

c.

Pengelolaan perum secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.

8.Perusahaan Negara Jawatan (perjan)


kelebihan perjan ialah modalnya terjamin yaitu dari negara. Tidak mencari
keuntungan (profit) karena mengutamakan pelayanan pada masyarakat,
sehingga perjan tidak terpengaruh oleh Kekurangannya, adalah sebagai suatu
perusahaan kurang mandiri termasuk dalam pengembangannya.
9.Koperasi
kelebihan

Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota.


Misalnya koperasi pertanian mendirikan pabik pengilingan padi.

Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.

Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi


anggota dengan dasar sukarela.

Mengutamakan kepentingan Anggota.

Kekurangan

Keterbatasan dibidang permodalan.

Daya saing lemah.

Rendahnya kesaran berkoperasi pada anggota.

Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.

10.Yayasan
Kelebihannya adalah membantu masyarakat sosial dengan tidak mencari
keuntungan.
Kekurangannya adalah terbatasnya dana- dana yang di perlukan
http://alfiskaoktayati.blogspot.com/2013/06/jenis-dan-ciri-ciri-badan-usaha.html
Bentuk-bentuk usaha
1. Perusahaan Perorangan
Badan usaha perorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang hanya didirikan
oleh satu orang, sumber permodalannya juga dari satu orang yang sekaligus
berperan sebagai pemimpin, pemilik, dan bertanggung jawab atas segala
pekerjaan dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Ciri-ciri perusahaan
perorangan sebagai berikut.
a. Modalnya milik sendiri.
b. Dipimpin dan bertanggung jawab sendiri.
c. Keuntungan untuk sendiri.

Berikut kelebihan perusahaan perorangan.


a. Pemilik perusahaan sekaligus sebagai pengelola usaha.
b. Keuntungan dinikmati seluruhnya oleh pemilik.
c. Rahasia perusahaan terjamin.
d. Modal usaha tidak terlalu besar.
e. Perkembangan usaha lambat.
f. Biaya organisasi rendah.
g. Pajak dibebankan kepada pemilik perusahaan, bukan pada perusahaan.
h. Peraturan yang mengikat perusahaan sedikit.
i. Semangat kerja pemilik tinggi.
Berikut kekurangan dari perusahaan perorangan.
a. Wewenang dan tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas.
b. Modal perusahaan tewrbatas.
c. Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin.
d. Manajemen perusahaan rendah.
e. Kecakapan pemimpin terbatas.
f. Kerugian perusahaan ditanggung pemilik.
Prosedur pendirian perusahaan pribadi
1. Membuat akte perusahaan ke notaris.
Karena perusahaan berbadan hukum maka sangat mutlak perlu membuat akte
perusahaan Anda ke notaris. Biasanya akte ini berisi informasi tentang nama
perusahaan, bergerak di bidang apa, nama para pemilik modal, pengurus
perusahaan seperti siapa direktur utama, direktur, dan para komisaris.
2. Mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha.
Surat ini Anda dapatkan dari kantor kelurahan atau kantor kepala desa di mana
perusahaan Anda berdomisili. Berdasarkan surat ini, Camat mengeluarkan surat
keterangan yang sama. Untuk mendapatkan surat keterangan domisili, Anda
memerlukan salinan akte perusahaan Anda. Biasanya Anda dipungut biaya
administrasi. Biaya administrasi ini bervariasi dari satu kelurahan kelurahan lain
kelurahan.
3. Mengurus NPWP perusahaan.
Untuk mendirikan perusahaan, NPWP perusahaan adalah mutlak. Untuk
mendapatkan NPWP, Anda memerlukan salinan akte perusahaan dan surat
keterangan domisili. Biasanya pembuatan NPWP hanya butuh kira-kira 2 jam.
Bila Anda memasukkan berkas di pagi hari ke kantor pajak, Anda sudah
mendapatkannya di siang hari. Selain itu, tidak ada biaya administrasi yang
perlu Anda bayar.
4. Mendapatkan Surat Keputusan pendirian perusahaan dari
Departemen Hukum dan HAM. Ini biasanya diurus oleh notaris Anda. Notaris
biasanya menyerahkan salinan akte perusahaan, Surat Keterangan Domisili dan
NPWP perusahaan Anda untuk mendapatkan SK perusahaan.
5. Mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
SIUP merupakan bagian dari proses mendirikan perusahaan agar perusahaan
bisa beroperasi. Mengurus SIUP relatif sama di berbagai tempat.
6. mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

TDP merupakan bagian dari proses mendirikan perusahaan. Persyaratannya


relatif sama untuk berbagai daerah.
2. Firma
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana
tiap-tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma
berasal dari anggota pendiri seta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota
dengan perbandingan sesuai akta pendirian. Berikut cirri-ciri dari firma.
a. Perusahaan didirikan oleh dua orang atau lebih atas nama bersama.
b. Semua pemilik modal adalah pemilik firma.
c. Tanggung jawab bersama tidak terbatas.
d. Keuntungan dibagi atas perbandingan modal.
e. Semua anggota adalah aktif.
Berikut kelebihan dari firma.
a. Kemampuan manajemen lebih besar dari perusahaan perseorangan karena
dalam firma terdapat pembagian tugas atau kerja di antara para anggota sekutu.
b. Jika modal kurang, hal tersebut tidak begitu menjadi masalah, karena
mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar dan kuat dibanding dengan
perusahaan perseorangan.
c. Keputusan perusahaan lebih logis, karena merupakan hasil keputusan
bersama para anggotan sekutu.
d. Berikut kekurangan dari firma.
e. Pimpinan lebih dari satu orang, karena setiap anggota merupakan pimpinan
firma.
f. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang atau
tanggungan perusahaan, kekayaan pribadi menjadi jaminan atas seluruh utang
firma.
g. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama
dengan anggota lain.
Syarat Pendirian dan dilakukan pada Notaris
1. Pembuatan akta pendirian firma
2. Surat keterangan domisili perusahaan
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Surat pengukuhan pengusaha kena pajak (SP-PKP)
5. Pendaftaran ke Pengadilan Negeri
6. Surat izin usaha perdagangan
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
3. CV
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu
persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih. Persekutuan komanditer
mengenal 2 istilah yaitu sebagai berikut.
1. Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan
bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
2. Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan
modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional
perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas resiko yang terjadi sampai

batas modal yang ditanam.


Berikut ciri-ciri commanditaire vennootschap atau CV.
a. Keanggotaan terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif.
b. Sekutu aktif adalah yang aktif mengelola CV.
c. Sekutu pasif adalah anggota yang hanya menanam modal tanpa ikut aktif
mengelola CV.
d. Sekutu aktif tanggung jawabnya tak terbatas.
e. Tanggung jawab sekutu pasif terbatas.
f. Sekutu pasif disebut juga sekutu diam (slipping partner).
Berikut kelebihan dari CV.
a. Pendiriannya relatif lebih mudah.
b. Kemampuan manajemennya lebih besar.
c. Modal yang dikumpulkan lebih besar.
d. Mudah memperoleh kredit.
Berikut kekurangan dari CV.
a. Kelangsungan hidup perusahaan tidak dapat diramalkan.
b. Jika sudah memasukkan modal sulit ditarik kembali, terutama untuk sekutu
komplementer (sekutu utama atau pimpinan).
c. Tanggung jawab setiap sekutu tidak sama, ada sekutu yang tanggung
jawabnya tidak terbatas.
Beberapa langkah yang harus diketahui untuk mendirikan CV adalah sebagai
berikut:
1. Akta Pendirian CV
Akta ini dibuat dan ditandatangani oleh notaris, persyaratannya:
Menyertakan fotokopi KTP pendirinya.
Prosesnya 1-2 hari kerja.
2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan.
Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat
perusahaan.
Persyaratan:
a. Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha
b. Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili di gedung
perkantoran/pertokoan
c. Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir.
d. Prosesnya 2 hari kerja setelah permohonan diajukan.
3. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak
Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan ke Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) sesuai dengan domisili perusahaan. Selain mendapat kartu NPWP,
nanti juga akan mendapat surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak.
Persyaratan:
Lampiran bukti PPN (pajak pendapatan) atas sewa gedung
Buktsi pelunasan PBB dan bukti kepemilikan atau bukti sewa/kontrak tempat
usaha.
Lama proses 2-3 hari kerja
4. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (Sp-Pkp)
Permohonan SP-PKP ini diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
sesuai dengan NPWP yang telah diterbitkan.

Persyaratan:
Lampiran bukti PPN atas sewa gedung, bukti pelunasan PBB dan bukti
kepemilikan/ sewa/kontrak tempat usaha.
Proses memakan 3-5 hari kerja setelah diajukan.
5. Mendaftar Ke Pengadilan Negeri (Pn)
Permohonan diajukan ke bagian pendaftaran CV di PN setempat.
Persyaratan:
Melampirkam NPWP dan salinan akta pendirian CV, prosesnya 1 hari kerja.
6. Mengurus Surat Ijin Usaha Perdagangan (Siup)
Permohonan diajukan ke Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten untuk golongan
SIUP menengah dan kecil. Sedangkan SIUP besar diajukan ke Dinas Perdagangan
Propinsi.
Persyaratannya:
a. SITU (Surat Izin Tempat Usaha) / HO (Hinder Ordonantie atau Surat Ijin
b. Gangguan)Pas foto direktur/pimpinan perusahaan ukuran 34 (2 lembar)
c. berwarna.Proses untuk SIUP besar 30 hari, sedangkan SIUP menengah dan
kecil, 14 hari.
7. Tanda Daftar Perusahaan (Tdp).
Pendaftaran dilakukan ke Dinas Perdagangan yang berada di Kota/Kabupaten
domisili perusahaan. Lama proses pengerjaan 14 hari kerja. Keseluruhan biaya
mendirikan CV bisa mencapai Rp 3,5 juta.
4. Perseroan Terbatas
Berikut ciri-ciri dari perseroan terbatas.
a. Modalnya terdiri dari saham-saham.
b. Pemegang kekuasaan tertinggi pada rapat umum pemegang saham.
c. Pemilik PT adalah pemegang saham jumlahnya banyak.
d. Pemegang saham bertanggung jawab sebatas modal.
e. Pengelola PT adalah dewan direksi yang diawasi oleh dewan komisaris.
Berikut kelebihan dari PT.
a. Tanggung jawab terhadap utang-utang perusahaan terbatas.
b. Mudah mendapatkan modal, yaitu dengan cara menerbitkan saham baru.
c. Kelangsungan hidup PT lebih terjamin, meskipun pemilik PT berganti-ganti.
d. Mudah utnuk memindahkan hak milik yaitu dengan cara menjual sahamsahamnya kepada orang lain.
Berikut kelebihan dari PT.
a. Perusahaan menanggung dua macam pajak, yaitu pajak deviden dan pajak
laba perusahaan.
b. Pendirian perusahaan lebih rumit dan memerlukan biaya yang besar.
c. Rahasia perusahaan kurang terjamin.
1. Tahap Pengajuan Nama PT.
Pengajuan nama perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sistem
Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Kemenkumham. Adapun persyaratan
yang dibutuhkan sebagai berikut:
a. Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa
b. Melampirkan photocopy Kartu Identitas Penduduk (KTP) para pendirinya dan
para pengurus perusahaan

c. Melampirkan photocopy Kartu Keluarga (KK) pimpinan/pendiri PT.


Proses ini bertujuan untuk akan melakukan pengecekan nama PT (apakah Nama
PT tersebut sudah gunakan atau tidak?), dimana pemakaian PT tidak boleh sama
atau mirip sekali dengan nama PT yang sudah ada maka yang perlu siapkan
adalah 2 (dua) atau 3 (tiga) pilihan nama PT, usahakan nama PT mencerminkan
kegiatan usaha anda. Disamping itu, pendaftaran nama PT ini bertujuan untuk
mendapatkan persetujuan dari instansi terkait (Kemenkumham) sesuai dengan
UUPT dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2011
Tentang Tata Cara Pengajuan dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.
2. Tahap Pembuatan Akta Pendirian PT.
Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang diseluruh
wilayah negara Republik Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pesetujuan
dari Menteri Kemenkumham.
Patut untuk dipahami, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan akta ini, yaitu:
a. Kedudukan PT, yang mana PT harus berada di wilayah Republik Indonesia
dengan menyebutkan nama Kota dimana PT melakukan kegiatan usaha sebagai
Kantor Pusat
b. Pendiri PT minimal 2 orang atau lebih
c. Menetapkan jangka waktu berdirinya PT: selama 10 tahun, 20 tahun atau lebih
atau bahkan tidak perlu ditentukan lamanya artinya berlaku seumur hidup
d. Menetapkan Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha PT
e. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia
f. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka
peleburan;
g. Modal dasar minimal Rp.50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) dan modal
disetor minimal 25% (duapuluh lima perseratus) dari modal dasar
h. Minimal 1 orang Direktur dan 1 orang Komisaris
i. Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut
hukum Indonesia, kecuali PT dengan Modal Asing atau biasa disebut PT PMA
3. Tahap Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).
Permohonan SKDP diajukan kepada kantor kelurahan setempat sesuai dengan
alamat kantor PT anda berada, yang mana sebagai bukti keterangan/keberadaan
alamat perusahaan (domisili gedung, jika di gedung). Persyaratan lain yang
dibutuhkan adalah:
a. Photocopy Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir,
b. Perjanjian Sewa atau kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili bukan di
gedung perkantoran,
c. Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur,
d. Izin Mendirikan Bangun (IMB) jika PT tidak berada di gedung perkantoran.
4. Tahap Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak
sesuai dengan keberadaan domisili PT. Persyaratan lain yang dibutuhkan, adalah:
NPWP pribadi Direktur PT, photocopy KTP Direktur (atau photocopy Paspor bagi
WNA, khusus PT PMA), SKDP, dan akta pendirian PT.
5. Tahap berikutnya pengesahan Anggaran Dasar Perseroan oleh Menteri
Kemenkumham.

Permohonan ini diajukan kepada Menteri Kemenkumham untuk mendapatkan


pengesahan Anggaran Dasar Perseroan (akta pendirian) sebagai badan hukum
PT sesuai dengan UUPT. Persyaratan yang dibutuhkan antara lain:
a. Bukti setor bank senilai modal disetor dalam akta pendirian.
b. Bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai pembayaran berita
acara negara.
c. Asli akta pendirian.
6. Mengajukan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
SIUP ini berguna agar PT dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun perlu
untuk diperhatikan bahwa setiap perusahaan patut membuat SIUP, selama
kegiatan usaha yang dijalankannya termasuk dalam Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLUI) sebagaimana Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik
Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.
Permohonan pendaftaran SIUP diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian
dan Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan
Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai dengan domisili PT. Adapun
klasifikasi dari SIUP berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No.39/MDAG/PER/12/2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Perdagangan No.36/M-DAG/PER/9/2007tentang Penerbitan Surat Izin Usaha
Perdagangan adalah sebagai berikut:
SIUP Kecil, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya
lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha;
SIUP Menengah, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan
bersihnya lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat Usaha;
SIUP Besar, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan
bersihnya lebih dari Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
7. Mengajukan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Permohonan pendaftaran diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan
Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan
kota atau kabupaten terkait sesuai dengan domisili perusahaan. Bagi
perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat TDP sebagai bukti
bahwa perusahaan/badan usaha telah melakukan wajib daftar perusahaan sesuai
dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.37/MDAG/PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan.
8. Tahap Berita Acara Negara Republik Indonesia (BNRI).
Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kemenkumham, maka harus di umumkan dalam BNRI
dari perusahaan yang telah diumumkan dalam BNRI, maka PT telah sempurna
statusnya sebagai badan hukum.
5. Koperasi
Pengertian koperasi dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

1992 Tentang Perkoperasian, yang mendefinisikan koperasi sebagai Badan Usaha


yang beranggotakan orang-seorang atau badan-badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Organisasi Buruh Sedunia (Intemational Labor Organization/ILO), dalam
resolusinya nomor 127 yang dibuat pada tahun 1966, membuat batasan
mengenai ciri-ciri utama koperasi yaitu: Merupakan perkumpulan orang-orang;
Yang secara sukarela bergabung bersama; Untuk mencapai tujuan ekonomi yang
sama; Melalui pembentukan organisasi bisnis yang diawasi secara demokratis;
Yang memberikan kontribusi modal yang sama dan menerima bagian resiko dan
manfaat yang adil dari perusahaan di mana anggota aktifberpartisipasi.
Fungsi Koperasi
a. Sebagai urat nadikegiatan perekonomian Indonesia
b. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia
c. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
d. Memperkokoh perekonomian rakyat Indonesia dengan jalan pembinaan
koperasi.
Ciri Ciri Badan Usaha Koperasi
1. Bekerja sama dengan sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
2. Memperhatikan hak dan kewajiban tiap anggota yang bergabung didalamnya.
3. Mengutamakan gotong royong agar mencapai tujuan.
Prinsip Dasar Koperasi Menjadikan Ciri Khas Koperasi yang Membedakan
Koperasi dengan Badan Usaha lain :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
d. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
A. Koperasi Berdasarkan Jenisnya ada 4, yaitu :
1. Koperasi Produksi (Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau
menghasilkan barang)
2. Koperasi konsumsi (Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan para
anggota dalam bentuk barang)
3. Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Simpan Pinjam melayani para anggotanya
untuk menabung dengan mendapatkan imbalan)
4. Koperasi Serba Usaha (Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis
usaha)
B. Berdasarkan keanggotaannya
1. Koperasi Pegawai Negeri (Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri
baik pegawai pusat maupun daerah)
2. Koperasi Pasar (Koppas) (Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar)
3. Koperasi Unit Desa (KUD) (Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat
pedesaan. KUD melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan
dengan pertanian atau perikanan (nelayan)
4. Koperasi Sekolah (Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru,
karyawan, dan siswa)
C. Berdasarkan Tingkatannya

1. Koperasi Primer (Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan


orang-orang)
2. Koperasi sekunder (Koperasi sekunder merupakan koperasi yang
beranggotakan beberapa koperasi)
D. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya
1. Koperasi Konsumsi (didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari
para anggotanya)
2. Koperasi Jasa (adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk
pinjaman kepada para anggotanya)
3. Koperasi Produksi (Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan
baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang
tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut)
Pembuatan Struktur Organisasi
Pertama, rancanglah struktur organisasi sesuai dengan missi dan visi organisasi
Anda.
Dengan kata lain, tujuan atau sasaran organisasi harus jelas sebelum Anda
membuat struktur yang baku. Kadang ada yang buru-buru membuat struktur
tanpa kejelasan tentang apa yang diharapkan dari organisasi. Hindarilah
membuat bagan organisasi tanpa tujuan organisasi yang jelas.
Kedua, rancanglah susunan organisasi setelah organisasi Anda merumuskan
bisnis proses utama untuk mencapai sasaran organisasi.
Ini membantu Anda untuk menemukan bisnis proses atau aktifitas apa yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari organisasi Anda. Akan lebih mudah
mengembangkan struktur dengan kejelasan aktifitas.
Bukan hanya itu saja, dengan adanya bisnis proses, akan jelas juga berapa orang
pekerja yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tersebut dan kualifikasi apa
saja yang dibutuhkan dari pekerja.
Ketiga, susunlah susunan organisasi Anda dengan mempertimbangkan bakat dan
kemampuan yang dimiliki pekerja.
Bisa saja organisasi Anda memiliki banyak talenta selama ini, tapi tidak
digunakan atau dioptimalkan. Gunakanlah talenta-talenta yang ada dan
optimalkanlah bakat dan kemampuan mereka.
Hindarilah persepsi-persepsi negatif tentang kinerja pekerja-pekerja di organisasi
Anda. Sering orang tidak menunjukkan kinerja bagus karena pekerjaan yang
mereka lakukan di luar dari skop talenta dan passion mereka.
Keempat, pertimbangkanlah umur pekerja ketika Anda menempatkan pekerja
pada jabatan-jabatan yang telah Anda rancang.
Ada 7 tahapan karir dalam karir seseorang. Ada masa Trial, Establishment,
Transition, Growth, Maintenance dan Withdrawal. Pertimbangkanlah umur
pekerja ketika Anda menempatkan mereka pada posisi atau jabatan-jabatan
yang sudah dirancang.
Kelima, lakukanlah self-assesment kepada pekerja-pekerja untuk mendukung
bahwa jabatan mereka saat ini masih relevan dengan bakat dan talenta mereka.

Hindarilah menempatkan seseorang tanpa mempertimbangkan bakat dan


talenta mereka. Tanpa Anda sadari, ini membuat mereka menghasilkan kinerja
rendah. Tidak setiap pekerjaan cocok bagi setiap orang.
Bahkan orang yang punya kinerja hebat pada pekerjaan tertentu belum tentu
memiliki kinerja yang sama pada pekerjaan lain. Pertimbangkanlah prinsip ini
bila anda menempatkan seseorang pada jabatan tertentu.
Keenam, berbicaralah dengan pekerja bahwa posisi yang Anda tawarkan pada
pekerja bisa tidak sesuai dengan bakat dan talentanya.
Tidak selalu ada posisi yang terbaik buat setiap pekerja di organisasi. Kadang
talenta dan kemampuan yang dibutuhkan tidak selalu ada pada pekerja atau
posisi yang ada tidak selalu sesuai dengan bakat dan talenta pekerja.
Komunikasikanlah bahwa posisi yang Anda tawarkan kepada pekerja mungkin
tidak akan menghasilkan kinerja baik. Ini akan menolong pekerja apakah ia akan
ambil jabatan tersebut atau memilih pindah ke perusahaan lain, yang mungkin
baik buat pekerja maupun organisasi Anda sendiri.
Strategi Pemasaran
1. Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus
dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan
pada kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan
dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang
membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset pasar dimaksudkan untuk
menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju.
2. Memilih Pasar Sasaran Khusus (Special Target Market)
Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya
adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus,
yaitu:
(1) Pasar individual (individual market).
(2) Pasar khusus (niche market).
(3) Segmentasi pasar (market segmentation).
Dari tiga altematif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru
lebih tepat bila memilih pasar khusus (niche market) dan pasar individual
(individual market). Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih
baik memilih segmen pasar (segmentation market).
3. Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan
persaingan pasar yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi
pasar sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari
lingkungan persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari
lingkungan yang bersaing:
a. Berorientasi pada pelanggan (customer orientation).
b. Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu
efektif, efisien, dan tepat.
c. Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan
hidup, kenyamanan, dan kenikmatan.
d. Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam

produk, jasa, maupun proses.


e. Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM),
yang diwujudkan dalam bentuk:
1. Kecepatan untuk menempatkan produk baru di pasar.
2. Memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan
(customer response time).
f. Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
4. Pemilihan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian
dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi
pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa indikatorindikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu probe,
product, price, place, promotian.
Manajemen Keuangan
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui
bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan
karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan
saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi
unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam
menjalankan suatu perusahaan tersebut.
Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas
manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan
penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan
tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang
baik eksternal maupun internal.
Fungsi manajemen keuangan
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan
serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan
membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada
untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan
dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan
dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan
yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan
perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi

Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan atas biaya
2. Menetapkan kebijaksanaan harga
3. Meramalkan laba yang akan datang
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat
ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus
peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
https://juniorcore.wordpress.com/2013/11/26/jenis-jenis-perusahaan-dan-caramendirikannya/
Menurut Irma, untuk mendirikan UD, tidak disyaratkan secara mutlak harus
dibuat di hadapan notaris. Namun demikian, jika berhubungan (dalam arti
bekerja sama) dengan suatu perusahaan besar atau instansi pemerintah, akta
pendirian ini biasanya akan dijadikan satu prasyarat. Umumnya, untuk UD hanya
perlu mengajukan perizinan berupa:
1.
Izin Domisili Usaha dari Kantor Kelurahan dan Kecamatan tempat
usahanya;
2.

Mengajukan penerbitan NPWP atas nama diri sendiri;

3.
Mengajukan permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan perseorangan
kepada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan
Perdagangan setempat. Namun, SIUP ini tidak diwajibkan bagi UD sesuai Pasal 4
ayat (1) Peraturan Menteri Perdagangan No. 36/M-DAG/PER/9/2007, jadi
boleh dibuat, boleh juga tidak.
4.
Jika suatu UD memiliki SIUP, wajib dilanjutkan dengan pendaftaran Tanda
Daftar Perusahaan (TDP) sesuai dengan UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan.

Simak juga artikel Mendirikan Usaha Dagang (UD).


http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl3894/perbandingan-badan-usahaberbentuk-ud-dan-pt
3. FIRMA (Fa)
Firma adalah Persekutuan antara dua orang atau lebih dengan bersama
untuk melaksanakan usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang
memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggungjawab masingmasing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung
bersama.

Ciri dan sifat Firma :


- Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib
melunasi dengan harta pribadi.
- Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
- Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
- keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
- seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
- pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
- mudah memperoleh kredit usaha
Kebaikan :
- Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja
diantara para anggota
- Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan
Akta Pendirian
- Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi
Keburukan :
- Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
- Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung
bersama anggota lainnya
- Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
Proses Pendirian & Pembubaran
Proses Pendirian
Berdasarkan Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Persekutuan
Firma adalah persekutuan yang diadakan untuk menjalankan suatu
perusahaan dengan memakai nama bersama. Menurut pendapat lain,
Persekutuan Firma adalah setiap perusahaan yang didirikan untuk
menjalankan suatu perusahaan di bawah nama bersama atau Firma
sebagai nama yang dipakai untuk berdagang bersama-sama. Persekutuan
Firma merupakan bagian dari persekutuan perdata, maka dasar hukum
persekutuan firma terdapat pada Pasal 16 sampai dengan Pasal 35 Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan pasal-pasal lainnya dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang terkait. Dalam
Pasal 22 KUHD disebutkan bahwa persekutuan firma harus didirikan
dengan akta otentik tanpa adanya kemungkinan untuk disangkalkan
kepada pihak ketiga bila akta itu tidak ada. Pasal 23 KUHD dan Pasal 28
KUHD menyebutkan setelah akta pendirian dibuat, maka harus didaftarkan
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri dimana firma tersebut berkedudukan
dan kemudian akta pendirian tersebut harus diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Selama akta pendirian belum didaftarkan dan diumumkan, maka pihak
ketiga menganggap firma sebagai persekutuan umum yang menjalankan
segala macam usaha, didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas
serta semua sekutu berwenang menandatangani berbagai surat untuk

firma ini sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 29 KUHD. Isi ikhtisar resmi
akta pendirian firma dapat dilihat di Pasal 26 KUHD yang harus memuat
sebagai berikut:
1. Nama, nama kecil, pekerjaan dan tempat tinggal para sekutu firma.
2. Pernyataan firmanya dengan menunjukan apakah persekutuan itu
umum ataukah terbatas pada suatu cabang khusus perusahaan tertentu
dan dalam hal terakhir dengan menunjukan cabang khusus itu.
3. Penunjukan para sekutu yang tidak diperkenankan bertanda tangan
atas nama firma.
4. Saat mulai berlakunya persekutuan dan saat berakhirnya.
5. Dan selanjutnya, pada umumnya bagian-bagian dari perjanjiannya yang
harus dipakai untuk menentukan hak-hak pihak ketiga terhadap para
sekutu.
Pada umumnya Persekutuan Firma disebut juga sebagai perusahaan yang
tidak berbadan hukum karena firma telah memenuhi syarat/unsur materiil
namun syarat/unsur formalnya berupa pengesahan atau pengakuan dari
Negara berupa peraturan perundang-undangan belum ada. Hal inilah yang
menyebabkan Persekutuan Firma bukan merupakan persekutuan yang
berbadan hukum.
Proses Pembubaran
Pembubaran Persekutuan Firma diatur dalam ketentuan Pasal 1646 sampai
dengan Pasal 1652 KUHPerdata dan Pasal 31 sampai dengan Pasal 35
KUHD. Pasal 1646 KUHPerdata menyebutkan bahwa ada 5 hal yang
menyebabkan Persekutuan Firma berakhir,
yaitu :
1. Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang telah ditentukan dalam
akta pendirian;
2. Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian
sekutunya;
3. Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan
persekutuan firma;
4. Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu;
5. Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah
pengampuan atau dinyatakan pailit.
Dalam Persekutuan Firma hanya terdapat satu macam sekutu, yaitu
sekutu komplementer atau Firmant. Sekutu komplementer menjalankan
perusahaan dan mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga
sehingga bertanggung jawab pribadi untuk keseluruhan. Pasal 17 KUHD
menyebutkan bahwa dalam anggaran dasar harus ditegaskan apakah
diantara para sekutu ada yang tidak diperkenankan bertindak keluar untuk
mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga. Meskipun sekutu
kerja tersebut dikeluarkan wewenangnya atau tidak diberi wewenang
untuk mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga, namun hal ini

tidak menghilangkan sifat tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan,


sebagaimana diatur dalam Pasal 18 KUHD.
3. PERSEROAN KOMANDITER (C.V.)
Bentuk Badan Usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang
paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan
usahanya di Indonesia. Namun tidak semua bidang usaha dapat dijalankan
Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya beberapa bidang
usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh
badan usaha Perseroan Terbatas (PT).
Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha
bersama antara 2 (dua) orang atau lebih, dengan AKTA OTENTIK sebagai
AKTA PENDIRIAN yang dibuat
dihadapan NOTARIS yang berwenang. Para pendiri perseroan komanditer
terdiri dari PESERO AKTIF dan PERSERO PASIF yang membedakan adalah
tanggungjawabnya dalam perseroan.
Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola
perusahaan termasuk bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan
pribadinya.
Berhak menjalankan perusahaan dan melakukan perjanjian dengan
pihak ketiga
Semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif
Jika perusahaan menderita rugi, tanggung jawab persero aktifnya
sampai dengan harta pribadi.
Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang
yang disetor saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan
kekayaan peribadinya.
Tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun
kegiatan usaha perusahaan
Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab
sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung
Ciri dan sifat CV :
- sulit untuk menarik modal yang telah disetor
- modal besar karena didirikan banyak pihak
- mudah mendapatkan kridit pinjaman
- ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada
yang pasif tinggal menunggu keuntungan
- relatif mudah untuk didirikan
- kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu
Kebaikan :
- Kemampuan manajemen lebih besar
- Proses pendirianya relatif mudah
- Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar

- Mudah memperoleh kredit


Keburukan :
- Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak
terbatas
- Sulit menarik kembali modal
- Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
Jenis-jenis CV
Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah
sebagai berikut:
Persekutuan komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam
persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan
yang lainnya adalah sekutu komanditer.
Persekutuan komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan
tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan
sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
Persekutuan komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat
diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer
mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini
adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam
persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang
telah disetorkan.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengurus pendaftaran persekutuan
komanditer (CV) adalah sebagai berikut:
1. Akta Pendirian Perusahaan dari Notaris, 2-3 hari
2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan, 4-5 hari
3. NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak, 1-2 hari
4. Pendaftaran ke Pengadilan, 4-5 hari
5. SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan termasuk Inspeksi, 10-12 hari
6. TDP Tanda Daftar Perusahaan, 10-12 hari
Total waktu yang dibuthkan untuk membuat perusahaan persekutuan
komanditer (CV) adalah 31-39.
Berdasarkan Ketentuan Pasal 1633 KUHPerdata, sekutu komanditer
mendapat keuntungan sesuai dengan yang ditentukan dalam Anggaran
Dasar Persekutuan.
Jika dalam Anggaran dasar tidak ditentukan, maka sekutu komanditer
mendapat keuntungan sesuai dengan jumlah pemasukannya.
Dokumen yang didapat setelah pembuatan CV selesai:
1. Akta Pendirian Perusahaan dari Notaris
2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
4. Pengesahan Pengadilan
5. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

6. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)


Dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus pembuatan Persekutuan
Komanditer (CV)
Foto copy KTP para pendiri, minimal 2 orang
Foto copy KK penanggung jawab / Direktur
Pas photo penanggung jawab ukuran 3X4 = 2 lbr berwarna
Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di
Gedung Perkantoran
Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang
berdomisili di lingkungan perumahan) Khusus luar jakarta
Kantor berada di wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak
berada di wilayah pemukiman.
Foto kantor tampak depan, tampak dalam (ruangan berisi meja, kursi,
komputer berikut 1-2 orang pegawainya). Biasanya ini dilakukan untuk
mempermudah pada waktu survey lokasi untuk PKP atau SIUP.
Siap di survey
Berikut ini adalah syarat-syarat yang perlu dipenuhi untuk mendirikan
Persekutuan Komanditer (CV).
Minimal 2 (dua) orang sebagai Pendiri Perseroan yang juga sekaligus
bertindak sebagai Pemilik Perseroan yang terdiri dari Pesero Aktif dan
Pesero Pasif.
Akta Notaris yang berbahasa Indonesia
Para Pendiri CV haruslah Warga Negara Indonesia
Kepemilikan perseroan 100% dimiliki oleh pengusaha lokal artinya
keikutsertaan Warga Negara Asing tidak diperbolehkan
Dasar hukum pendirian CV diatur dalam KUHD, khususnya pasal 19 s/d 21
yang mengatur tentang Persekutuan Komanditer. Tentu juga tidak lupa
KUHPerdata, sebagaimana konsep awalnya merupakan Persekutuan atas
dasar Perjanjian.
Perlu diingat bahwa CV BUKANLAH BADAN HUKUM melainkan BADAN
USAHA.
Kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.
Penyetoran modal pendirian CV, di dalam anggaran dasar tidak
disebutkan pembagiannya seperti halnya PT. Jadi, para persero harus
membuat kesepakatan tersendiri mengenai hal tersebut (Untuk informasi
lebih lanjut dapat dilihat di bagian akhir Panduan ini, yakni Pembagian
Keuntungan di Dalam CV).
4. PERSEROAN TERBATAS (P.T.)
Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer
dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di
Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha diberbagai bidang. Selain
memiliki landasan hukum yang jelas seperti yang diatur dalam Undang-

undang Nomor 40 Tahun 2007 Perubahan atas Undang-undang Nomor 1


Tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS bentuk PT ini juga dirasakan
lebih menjaga keamanan para pemegang saham/pemilik modal dalam
berusaha.
Sama halnya dengan CV pendirian PT juga dilakukan minimal oleh 2 (dua)
orang atau lebih, karena sistem hukum di Indonesia menganggap dasar
dari perseroan terbatas adalah suatu perjanjian maka pemegang saham
dari perseroan terbatas pun minimal haruslah berjumlah 2 (dua) orang,
dengan jumlah modal dasar minimum Rp. 20.000.000,-, (Rp.50.000.000,pada UUPT no.40/2007 atas perubahan UUPT no. 1/1995) sedangkan
untuk bidang usaha tertentu jumlah modal dapat berbeda seperti yang
ditentukan serta berlaku aturan khusus yang
mengatur tentang bidang usaha tersebut.
Jenis Perseroan Terbatas
PT terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya
kepada masyarakat melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya
ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan melalui bursa saham dan
setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut.
PT tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya
berasal dari kalangan tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari
kerabat dan keluarga saja atau kalangan terbatas dan tidak dijual kepada
umum.
PT kosong
Perseroan terbatas kosong adalah perseroan terbatas yang sudah tidak
aktif menjalankan usahanya dan hanya tinggal nama saja.
Ciri dan sifat PT :
- kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
- modal dan ukuran perusahaan besar
- kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
- dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
- kepemilikan mudah berpindah tangan
- mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
- keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk
dividen
- kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham
- sulit untuk membubarkan pt
- pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden
Berdasarkan Jenis Perseroan, maka Perseroan Terbatas (PT) dibagi menjadi
:
PT-Non Fasilitas Umum atau PT. Biasa
PT-Fasilitas PMA
PT-Fasilitas PMDN

PT-Persero BUMN
PT-Perbankan
PT-Lembaga Keuangan Non Perbankan
PT-Usaha Khusus

Berdasarkan penanaman modalnya jenis perseroan terbatas dibagi


menjadi :
Perseroan Terbatas dalam rangka rangka Penanaman Modal Asing (PTPMA)
Perseroan Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PTPMDN)
Perseroan Terbatas yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara
Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PT-SWASTA NASIONAL)
PT-Perseron BUMN
Perseroan Terbatas yang telah go public (PT-Go Public) yaitu perseroan
yang sebagian modalnya telah dimiliki Publik dengan jalan membeli
saham lewat pasar modal (Capital Market) melalui bursa-bursa saham
Walaupun populer dalam kegiatan bisnis bentuk PT pun memiliki kebaikan
dan keburukan antara lain :
Kebaikan :
- Pemegang saham bertanggungjawab terbatas terhadap hutang-hutang
perusahaan
- Mudah mendapatkan tambahan dana/modal misalnya dengan
mengeluarkan saham baru
- Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
- Terdapat efesiensi pengelolaan sumber dana dan efesiensi pimpinan,
karena pimpinan dapat diganti sewaktu-waktu melalui Rapat Umum
Pemegang Saham
- Kepengurusan perseroan memiliki tanggung jawab yang jelas kepada
pemilik atau pemegang saham.
- Diatur dengan jelas oleh undang-undang perseroan terbatas serta
peraturan lain yang mengikat dan melindungi kegiatan perusahaan
Keburukan :
- Merupakan subjek pajak tersendiri dan deviden yang diterima pemegang
saham akan dikenakan pajak
- Kurang terjamin rahasia perusahaan, karena semua kegiatan harus
dilaporkan kepada pemegang saham
- Proses pendiriannya membutuhkan waktu lebih lama dan biaya yang
lebih besar dari CV
- Proses Pembubaran, Perubahan Anggaran Dasar, Penggabungan dan
Pengambilalihan perseroan membutuhkan waktu dan biaya serta
persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Waktu yang dibutuhkan untuk mengurus pendaftaran perseoran terbatas
(PT) adalah sebagai berikut:
1. Akta Pendirian Perusahaan dari Notaris, 2-3 hari

2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan, 4-5 hari


3. NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak, 1-2 hari
4. Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, 28-38 hari
5. SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan termasuk Inspeksi, 10-12 hari
6. TDP Tanda Daftar Perusahaan, 10-12 hari
Total waktu yang dibuthkan untuk membuat perusahaan perseoran
terbatas (PT) adalah 55-72.
Dokumen yang didapat setelah pembuatan PT selesai:
1. Akta Pendirian Perusahaan dari Notaris
2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
4. SK Pengesahan dari Menkumham
5. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
6. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
Dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus pembuatan Perseroan
Terbatas (PT)
Copy KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
Copy KK penanggung jawab / Direktur
Nomor NPWP Penanggung jawab
Pas photo penanggung jawab ukuran 34 2 lbr berwarna
Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan berikut bukti
lunasnya
Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di
Gedung Perkantoran
Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang
berdomisili di lingkungan perumahan khusus luar jakarta
Stempel perusahaan (sudah ada yang sementara untuk pengurusan ijinijin)
Foto kantor tampak depan, tampak dalam (ruangan berisi meja, kursi,
komputer berikut 1-2 orang pegawainya). Biasanya ini dilakukan untuk
mempermudah pada waktu survey lokasi untuk PKP atau SIUP.
Dasar Hukum pembentukan PT
Dalam melangsungkan suatu bisnis, para pengusaha membutuhkan suatu
wadah untuk dapat bertindak melakukan perbuatan hukum dan
bertansaksi. Pemilihan jenis badan usaha ataupun badan hukum yang
akan dijadikan sebagai sarana usaha tergantung pada keperluan para
pendirinya. Sarana usaha yang paling populer digunakan adalah Perseroan
terbatas (PT), karena memiliki sifat, ciri khas dan keistimewaan yang tidak
dimiliki oleh bentuk badan usaha lainnya, yaitu:
Merupakan bentuk persekutuan yang berbadan hukum
Merupakan kumpulan modal/saham
Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan para perseronya
Pemegang saham memiliki tanggung jawab yang terbatas
Adanya pemisahan fungsi antara pemegang saham dan pengurus atau
direksi

Memiliki komisaris yang berfungsi sebagai pengawas


Kekuasaan tertinggi berada pada RUPS
Dasar Hukum pembentukan PT, masing-masing sebagai berikut:
PT Tertutup (PT Biasa) : berdasarkan UU No. 40/2007 tentang Perseroan
Terbatas (download pdf)
PT. Terbuka (PT go public): berdasarkan UU No. 40/2007 (download pdf)
dan UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal
PT. PMDN : berdasarkan UU No. 6/1968 juncto UU No. 12/1970
PT. PMA : berdasarkan UU No. 1/1967 juncto UU No. 11/1970 tentang
PMA
PT. PERSERO: berdasarkan UU No. 9/1968 tentang Bentuk-Bentuk Usaha
Negara juncto PP No. 12/1998 tentang Perusahaan Perseroan
Sebelum mengajukan permintaan untuk mendirikan perseroan terbatas
(PT), ada baiknya sudah diperoleh kesepakatan sebagai berikut;
Pendiri Perseroan
Anda harus menetapkan Nama Para Pendiri Perseroan dengan ketentuan
seperti dibawah ini;
Jumlah Pendiri minimal 2 (dua) orang.
Pendiri harus Warga Negara Indonesia kecuali pendirian PT yang
dimaksud adalah dalam rangka fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA).
Para pendiri pada saat perseroan ini didirikan yaitu saat Pembuatan Akta
Pendirian PT harus menjadi Pemegang Saham didalam Perseroan.
Para pendiri juga dapat diangkat sebagai salah satu pengurus baik
sebagai Direktur atau Komisaris dan jika Anggota
Direktur atau Komisaris lebih dari satu orang maka salah satu dapat
diangkat menjadi Direktur Utama atau Komisaris Utama.
Nama Perseroan Terbatas (PT)
Anda harus menetapkan Nama dan Tempat kedudukan perseroan
melakukan kegiatan usaha seperti dibawah;
Mengingat pemakaian PT tidak boleh sama atau mirip sekali dengan
Nama PT yang sudah ada maka yang perlu siapkan adalah 2 atau 3 pilihan
nama PT, usahakan nama PT mencerminkan kegiatan usaha anda.
Sebelum akta dibuat Notaris akan melakukan pengecekan terlebih
dahulu untuk mengetahui Nama PT tersebut bisa gunakan atau tidak? Jika
bisa sebaiknya anda langsung melakukan pemesanan untuk menghindari
nama tersebut akan digunakan oleh pihak lain.
Pemakaian nama Perseroan Terbatas diatur oleh Peraturan Pemerintah
No.26 tahun 1998 tentang Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.
Kedudukan perseroan harus berada di wilayah Republik Indonesia
dengan menyebutkan nama Kota dimana perseroan melakukan kegiatan
usaha sebagai Kantor Pusat.
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Anda harus menetapkan Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha seperti
di bawah;
Setiap perseroan yang didirikan dapat melakukan kegiatan usaha yang

sama dengan perseroan lain atau berbeda, bersifat khusus atau umum
sesuai dengan keinginan para pendiri perseroan. Namun ada beberapa
bidang usaha yang hanya bisa didirikan dengan ketentuan modal tertentu
sesuai dengan peraturan yang mengatur kegiatan usaha tersebut.
Maksud dan tujuan perseroan dapat Anda download di sini.
Modal Perseroan
Anda harus menetapkan besarnya Modal Dasar, modal ditempatkan,
modal disetor serta siapa saja yang menjadi Pemegang saham dan berapa
jumlahnya seperti dibawah ini;
Perseroan Terbatas harus memiliki modal dasar minimal Rp. 50.000.000,(limapuluh juta) kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang atau
Peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha tertentu di
Indonesia.
Dari modal dasar tersebut minimal 25% (duapuluhlima persen) atau
sebesar Rp. 12.500.000,- (duabelasjuta limaratus ribu) harus sudah
ditempatkan dan disetor penuh pada saat akan mengajukan permohonan
Persetujuan Menteri Hukum dan HAM RI. Untuk menentukan besarnya
modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor ada strateginya.
Karena semua itu tergantung pada jenis/kelas SIUP yang di inginkan.
Penentuan kelas SIUP bukan berdasarkan besarnya modal dasar,
melainkan berdasarkan besarnya modal disetor ke kas Perseroan.
Besarnya modal disetor sebaiknya maksimum sampai dengan 50% dari
modal dasar, untuk memberikan kesempatan bagi Perusahaan apabila
sewaktu-waktu akan mengeluarkan saham dalam simpanan, tidak perlu
meningkatkan modal dasar lagi. Namun demikian, boleh juga modal dasar
= Modal disetor. Tergantung dari kebutuhan.
Pemegang saham untuk pertama kali adalah Pendiri Perseroan
jumlahnya minimal 2 (dua) orang, jadi anda tentukan sendiri berapa
jumlah modal yang ditempatkan dan disetor oleh para pendiri perseroan
Komposisi Saham
Jumlah saham yang diambil oleh masing-masing pendiri (presentase).
Misalnya: A = 25% B = 50% C = 25%
Pengurus Perseroan
Anda harus menetapkan siapa saja yang akan diangkat dan menjadi
Pengurus Perseroan yaitu; Direktur dan Komisaris.
Jumlah pengurus dalam perseroan minimal 2 (dua) orang, satu sebagai
Direktur dan satu lagi sebagai Komisaris.
Jika jumlah pengurus lebih dari 2 (dua) orang, misalnya yang akan
menjadi Direktur ada 2 dan Komisaris 1 orang, maka salah satu Direktur
diangkat menjadi Direktur Utama begitu juga jika komisaris ada 2 orang
maka salah satu diangkat menjadi Komisaris Utama.
Dalam hal ini pendiri perseroan dapat diangkat sebagai Direktur atau
Komisaris atau mengangkat sesorang menjadi Direktur atau Komisaris
didalam Perseroan.
Jangka Waktu Berdirinya Perseroan
Dalam hal ini anda selaku pendiri dapat menetapkan jangka waktu

berdirinya perseroan: selama 10 tahun, 20 tahun atau lebih atau bahkan


tidak perlu ditentukan lamanya artinya berlaku seumur hidup.
Related posts:
1. Persiapan Pendirian CV
2. Perseroan Terbatas
3. Syarat Pendirian PT
4. Dokumen Yang Dibutuhkan Untuk Pendirian PT
5. Jenis Perseroan Terbatas

Koperasi
Istilah koperasi berasal dari bahasa asing co-operation. (Co = bersama,
operation = usaha), koperasi berarti usaha bersama, misalnya Koperasi
Unit Desa (KUD) artinya usaha bersama masyarakat di satu wilayah desa,
Koperasi Karyawan artinya usaha bersama para karyawan.
Menurut Undang-undang Nomor 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok
perkoperasian,Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat
berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan(pasal 3 UU No.12/1967).
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang
perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal.
Koperasi harus betul-betul mengabdi kepada kepentingan
perikemanusiaan semata-mata dan bukan kepada kebendaan. Kerjasama
dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat, dan kesadaran
para anggotanya. Koperasi merupakan wadah demokrasi ekonomi dan
sosial. Koperasi adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun
pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para anggota
melalui musyawarah rapat anggota.
Koperasi sebagai badan usaha dapat melakukan kegiatan usahanya
sendiri dan dapat juga kerja sama dengan badan usaha lain, seperti
perusahaan swasta maupun perusahaan negara. Perbedaan antara
koperasi dan badan usaha lain, dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Dilihat dari segi organisasi

Koperasi adalah organisasi yang mempunyai kepentingan yang sama bagi


para anggotanya. Dalam melaksanakan usahanya, kekuatan tertinggi
pada koperasi terletak di tangan anggota, sedangkan dalam badan usaha
bukan koperasi, anggotanya terbatas kepada orang yang memiliki modal,
dan dalam melaksanakan kegiatannya kekuasaan tertinggi berada pada
pemilik modal usaha.
b. Dilihat dari segi tujuan usaha
Koperasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bagi para anggotanya
dengan melayani anggota seadil-adilnya, sedangkan badan usaha bukan
koperasi pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
c. Dilihat dari segi sikap hubungan usaha
Koperasi senantiasa mengadakan koordinasi atau kerja sama antara
koperasi satu dan koperasi lainnya, sedangkan badan usaha bukan
koperasi sering bersaing satu dengan lainnya.
d. Dilihat dari segi pengelolahan usaha
Pengelolahan usaha koperasi dilakukan secara terbuka, sedangkan badan
usaha bukan koperasi pengelolahan usahanya dilakukan secara tertutup.
Tujuan Koperasi :
Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan
anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi
Indonesia adalah perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal
sehingga laba bukan merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota.
Manfaat yang diterima anggota lebih diutamakan daripada laba. Meskipun
demikian harus diusahakan agar koperasi tidak menderita rugi. Tujuan ini
dicapai dengan karya dan jasa yang disumbangkan pada masing-masing
anggota. Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan
didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui
koperasi, para anggota ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan
kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam
usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap
kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan
koperasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan
dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam koperasi, bertindak
sebagai pemilik sekaligus pelanggan.(SAK,1996:27.1)
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan koperasi
Indonesia adalah koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Ciri, Bentuk dan Jenis Koperasi
Ciri-ciri Koperasi:
Beberapa ciri dari koperasi ialah :
1. Perkumpulan orang.

2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal


dibatasi.
3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki
kesejahteraan anggotanya, pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
5. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi
keanggotaan pribadi dengan prinsip kebersamaan.
6. Dalam rapat anggota tiap anggota masing-masing satu suara tanpa
memperhatikan jumlah modal masing-masing.
7. Setiap anggota bebas untuk masuk/keluar (anggota berganti) sehingga
dalam koperasi tidak terdapat modal permanen.
8. Seperti halnya perusahaan yang terbentuk Perseroan Terbatas (PT)
maka Koperasi mempunyai bentuk Badan Hukum
9. Menjalankan suatu usaha.
10. Penanggungjawab koperasi adalah pengurus.
11. Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang bertujuan
mencari laba sebesar-besarnya.
12. Koperasi adalah usaha bersama kekeluargaan dan kegotong-royongan.
Setiap anggota berkewajiban bekerja sama untuk mencapai tujuan yaitu
kesejahteraan para anggota.
13. Kerugian dipikul bersama antara anggota. Jika koperasi menderita
kerugian, maka para anggota memikul bersama. Anggota yang tidak
mampu dibebaskan atas beban/tanggungan kerugian. Kerugian dipikul
oleh anggota yang mampu.
Bentuk dan Jenis Koperasi :
Sesuai yang tercantum dalam pasal 15 Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, bentuk koperasi ada 2:
1. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
orang seorang, dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang.
2. Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan koperasi, dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3(tiga)
koperasi.
Tentang jenis koperasi ini terdapat dalam pasal 17 Bagian 6 UU No.12
tahun 1967, dilakukan dengan:
1. Lapangan usahanya
a. Koperasi konsumsi, yang berusaha untuk menyediakan barang barang
yang dibutuhkan para anggotanya, baik barang keperluan sehari-hari
maupun barang-barang kebutuhan sekunder yang dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup para anggotanya, dalam arti dapat dijangkau oleh
daya belinya.
b. Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit, yang berusaha untuk
mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada
waktu mereka memerlukan sejumlah uang atau barang keperluan
hidupnya, dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian

pinjaman uang atau barang dengan bunga yang serendah-rendahnya.


c. Koperasi produksi, yang berusaha untuk menggiatkan para aggotanya
dalam menghasilkan produk tertentu yang biasa diproduksinya serta
sekaligus mengkoordinir pemasarannya, dengan demikian para produsen
akan memperoleh kesamaan harga yang wajar atau layak dan mudah
memasarkannya.
d. Koperasi serba usaha, yang berusaha dalam beberapa macam kegiatan
ekonomi yang sesuai dengan kepentingan-kepentingan para anggotanya.
2. Golongan masyarakat yang berkumpul mendirikannya:
a. Koperasi pegawai negeri, yang anggota-anggotanya terdiri dari para
pegawai negeri dalam suatu daerah kerja.
b. Koperasi di lingkungan Angkatan Bersenjata (PRIMKOPAD, PRIMKOPAL,
PRIKOPARADA, PRIMKOPOL), yang merupakan wadah penampungan
kegiatan-kegiatan kekaryaan anggota angkatan untuk meningkatkan
kesejahteraan para anggota beserta keluarganya.
c. Koperasi wanita, koperasi guru, koperasi veteran, koperasi kaum
pensiunan dan sebagainya, yang masing-masing berusaha untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi (hidup) para anggotanya dalam
golongannya masing-masing.
http://afdhalnur.blogspot.com/2011/05/macam-macam-badan-usahapemilihan.html

Anda mungkin juga menyukai