Anda di halaman 1dari 10

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di jurusan Teknologi Mekanik Industri pada Pendidikan Teknologi
Kimia Industri yang beralamat dijalan Medan Tenggara VII Medan.
2.2 Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini PTKI Medan jurusan Teknik Kimia Industri. Sampel penelitian
adalah Ketua Jurusan Teknik Kimia Industri dan dosen pengajar.
2.3 Instrumen Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati penerapan kurikulum pendidikan tinggi, kesesuaian
materi ajar kimia, ketersediaan sarana dan prasarana serta komponen-komponen lain yang
menunjang jalannya proses perkulihaan yang terkait dengan materi kimia.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Ketua Jurusan Jurusan Teknik Kimia Industri dan salah satu
2.4

dosen pengajar (Teknik Kimia Industri).


Metode Analisis
Studi ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang gambaran umum penerapan

kurikulum pendidikan tinggi, kualitas materi ajar kimia di Pendidikan Teknologi Kimia Industri,
pada jurusan Teknologi Kimia Industri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif. Penerapan

kurikulum pendidikan tinggi (KKNI) pada perguruan tinggi. Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang
dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Ada beberapa perguruan tinggi yang memakai SKKNI (Standar Kualifikasi Kerja Nasional
Indonesia). Pada SKKNI umumnya pada pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi adalah pendidikan
tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program
pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4 yang setara dengan program
pendidikan akademik strata 1. Kreteria isi materi dengan silabus materi yang berkaitan dengan
kimia, kesesuaian standar kompetensi dengan proses pembelajaran, kesesuain materi ajar dengan
sarana dan prasara, kesesuaian materi ajar kimia dengan kualifikasi dosen.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KKNI dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia atau disingkat KKNI merupakan kerangka
penjenjangan

kualifikasi

kompetensi

yang

dapat

menyandingkan,

menyetarakan,

dan

mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang Pelatihan kerja serta pengalaman kerja
dalam rangka pemberian pengakuan Kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor. Pernyataan ini ada dalam Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia. Sangat penting untuk menyatakan juga bahwa KKNI merupakan
perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan system pendidikan nasional dan
pelatihan yang dimiliki Negara Indonesia. Maknanya adalah, dengan KKNI ini memungkinkan
hasil pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, diperlengkapi dengan perangkat ukur yang
memudahkan dalam melakukan penyepadanan dan penyejajaran dengan hasil pendidikan bangsa
lain di dunia. KKNI juga menjadi alat yang dapat menyaring hanya orang atau SDM yang

berkualifikasi yang dapat masuk ke Indonesia. Dengan fungsi yang komprehensif ini menjadikan
KKNI berpengaruh pada hamper setiap bidang dan Sektor di mana sumber daya manusia dikelola,
termasuk di dalamnya pada system Pendidikan tinggi, utamanya pada kurikulum pendidikan tinggi.
2.1.1 KKNI Sebagai Tolok Ukur
Pergeseran wacana penamaan kurikulum pendidikan tinggi dari KBK (Kurikulum Berbasis
Kompetensi) ke penamaan Kurikulum Pendidikan Tinggi (K DIKTI) memiliki beberapa alasan
yang penting untuk dicatat, diantaranya :
a) Penamaan KBK tidak sepenuhnya didasari oleh ketetapan peraturan, sehingga masih
memungkinkan untuk terus berkembang. Hal ini sesuai dengan kaidah dari kurikulum itu
sendiri yang terus berkembang menyesuaikan pada Kondisi terkini dan masa mendatang.
b) KBK mendasarkan pengembangannya pada Kesepakatan penyusunan kompetensi lulusan
oleh perwakilan penyelenggara program studi yang akan disusun kurikulumnya.
Kesepakatan ini umumnya tidak sepenuhnya merujuk pada parameter ukur yang pasti,
sehingga memungkinkan pengembang kurikulum menyepakati kompetensi lulusan yang
kedalaman atau level capaiannya berbeda dengan pengembang kurikulum lainnya walaupun
pada program studi yang sama pada jenjang yang sama pula.
c) Ketiadaan parameter ukur dalam system KBK menjadikan sulit untuk menilai apakah
program studi jenjang pendidikan yang satu lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain.
Artinya, tidak ada yang dapat menjamin apakah kurikulum program D4 misalnyalebih
Tinggi dari program D3 pada program studi yang sama jika yang menyusun dari kelompok
yang berbeda.
d) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) memberikan parameter ukur berupa
jenjang kualifikasi dari jenjang 1 terendah sampai jenjang 9 tertinggi. Setiap jenjang KKNI
bersepadan dengan level Capaian Pembelajaran (CP) program studi pada jenjang tertentu,
yang mana kesepadannya untuk Pendidikan tinggi adalah level 3 untuk D1, level 4 untuk
D2, level 5 untuk D3, level 6 untuk D4/S1, level 7 untuk profesi (setelah sarjana), level 8
untuk S2, dan level 9 untuk S3.

Tabel 1. Level dalam KKNI


Level
KKNI
9

Level 3 (lulusan D1)


Mampu melaksanakan serangkaian

Level 9 (lulusan Doktor S3)

Mampu mengembangkan

tugas spesifik, dengan menerjemahkan

pengetahuan, teknologi, dan atau seni baru

informasi dan menggunakan alat,

di dalam bidang keilmuannya atau praktek

berdasarkan sejumlah pilihan prosedur

profesionalnya melalui riset, hingga

kerja, serta mampu menunjukkan kinerja

menghasilkan karya kreatif, original, dan

dengan mutu dan kuantitas yang terukur,

teruji.

yang sebagian merupakan hasil kerja


sendiri dengan pengawasan tidak
langsung.
7

Memiliki pengetahuan operasional

Mampu memecahkan permasalahan

yang lengkap, prinsip-prinsip serta

sains, teknologi, dan atau seni di dalam

konsep umum yang terkait dengan fakta

bidang keilmuannya melalui pendekatan

bidang keahlian tertentu, sehingga

inter, multi atau transdisipliner.

mampu menyelesaikan berbagai


masalah yang lazim dengan metode yang
sesuai.
6

Mampu kerjasama dan melakukan

komunikasi dalam lingkup kerjanya.

Mampu mengelola, memimpin, dan


mengembangkan riset dan
pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu

pengetahuan dan kemaslahatan umat

Bertanggung jawab pada pekerjaan


sendiri dan dapat diberi tanggung jawab

manusia, serta mampu mendapat

atas hasil kerja orang lain.

pengakuan nasional maupun


internasional.

Level 4 (lulusan D2)

LEVEL 6 (lulusan D4)

Mampu menyelesaikan tugas berlingkup

Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam

luas dan kasus spesifik dengan

bidang keahliannya, dan mampu

menganalisis informasi secara terbatas,

beradaptasi terhadap situasi yang

memilih metode yang sesuai dari

dihadapi dalam penyelesaian masalah.

beberapa pilihan yang baku, serta


mampu menunjukkan kinerja dengan
mutu dan kuantitas yang terukur.
3

Menguasai beberapa prinsip dasar

Menguasai konsep teoritis bidang

bidang keahlian tertentu dan mampu

pengetahuan tertentu secara umum dan

menyelaraskan dengan permasalahan

konsep teoritis bagian khusus dalam

faktual di bidang kerjanya.

bidang pengetahuan tersebut secara

mendalam, serta mampu


memformulasikan penyelesaian masalah
procedural
2

Mampu bekerja sama dan melakukan

Mampu mengambil keputusan

komunikasi, menyusun laporan tertulis

strategis berdasarkan analisis informasi

dalam lingkup terbatas, dan memiliki

dan data, dan memberikan petunjuk

inisiatif.

dalam memilih berbagai alternatif


solusi.

Bertanggung jawab pada pekerjaan

Bertanggung jawab pada pekerjaan

sendiri dan dapat diberi tanggung jawab

sendiri dan dapat diberi tanggung jawab

atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang

atas pencapaian hasil kerja organisasi.

lain
2.2 PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI (PTKI)
Pendidikan Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan merupakan perguruan tinggi milik
pemerintah di bawah naungan Departemen Perindustrian Republik Indonesia. PTKI Medan
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran secara professional, serta memanfaatkan kerjasama
yang telah terjalin cukup lama dengan dunia industri untuk menghasilkan sumber daya manusia
(SDM) yang mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
Jenjang pendidikan pada Pendidikan Teknologi Kimia Industri Medan adalah Diploma III
dengan gelar Ahli Madya yang memiliki dua jurusan yang dikonsentrasikan pada teknologi proses
dan maintenance pabrik, yaitu Jurusan Teknologi Kimia Industri (Terakreditasi B) dan Jurusan
Teknologi Mekanik Industri (Terakreditasi C).
Pendidikan Teknologi Kimia Industri Medan, pada tahun 2010 sudah mendapat sertifikasi ISO
9001:2008 tentang manajemen mutu pendidikan dari SAI Global.
2.2.1 SEJARAH PTKI
Pusat pendidikan dan pengembangan Industri Kimia disingkat Pus-PPIK yang didirikan
pada tahun 1982 dengan bantuan Grant Aids dari Pemerintah Jepang yang dikelola oleh suatu badan
kerjasama luar negeri Pemerintah Jepang yang bernama JICA(Japan International Cooperation
Agency). Pusat Pendidikan dan pengembangan industri kimia yang berlokasi Jl. Medan Tenggara
VII Medan diresmikan penggunaannya oleh Bapak Menteri Perindustrian pada bulan Pebruari 1983
yang mempunyai areal seluas 8 ha terdiri dari separuhnya kampus Pus-PPIK dan separuhnya lagi
untuk perumahan pegawai, asrama mahasiswa, kantin dan fasilitas olahraga lainnya.
pada awalnya berdirinya Pus-PPIK menyelenggarakan Pendidikan Program Diploma III dengan
Jurusan:

1. Teknologi Kimia
2. Teknik Pemeliharaan Mesin
Namun kini seiring dengan berjalannya waktu , Jurusan diatas telah berubah nama dan telah
bertambah satu Jurusan yaitu :
1. Teknologi Kimia Industri (TKI)
2. Teknologi Mekanik Industri (TMI)
3. Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL)
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 467/M/SK/1986, tanggal 13
Desember 1986 nama Pusat Pendidikan dan Pengembangan Industri Kimia di rubah menjadi
Pendidikan Teknologi Kimia Industri disingkat PTKI sebagai unit pelaksana Teknis di bidang
Pendidikan Teknologi Kimia Industri dalam lingkungan Departement Perindustrian dan
perdagangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jendral yang sehariharinya dibina oleh Pusdiklat-Indag. Pendidikan Teknlogi Kimia Industri dipimpin oleh seorang
kepala.
Pendidikan Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan merupakan perguruan tinggi milik
pemerintah di bawah naungan Departemen Perindustrian R.I. Didirikan tahun 1982 dengan bantuan
Grant Aids dari Pemerintah Jepang (JICA) dengan areal seluas 8 Ha.
2.2.2

Tugas Pokok dan Fungsi

Seiring

dengan

perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi,

PTKI

Medan

menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran secara profesional, serta memanfaatkan kerja sama
yang telah terjalin cukup lama dengan dunia industri guna menghasilkan sumber daya manusia
(SDM) yang mampu memenuhi kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri. Pada tahun 2009 telah
disertifikasi ISO 9001-2008.
1. Tugas Pokok :
a. Melaksanakan Pendidikan Program Diploma D III yang berjangka waktu 6 semester, terdiri dari
bidang Teknologi Kimia Industri (TKI) dan Teknologi Mekanik Industri (TMI)
b. Melaksanakan kursus-kursus jangka pendek bagi industri
c. Melaksanakan pelayanan jasa teknis kepada masyarakat industri
2. Fungsi :
a. Memberikan pelajaran teknologi kimia industri dalam rangka pendidikan ilmu dan teknologi
untuk program D III, kursus jangka pendek dan pelayanan jasa teknis dengan menggunakan
laboratorium, perbengkelan, studio, gambar serta mini plant.

b. Menyusun program pelaksanaan pendidikan, mempersiapkan bahan kurikulum , sistem dan


metode serta ,melaksanakan administrasi pengajaran dan bimbingan mahasiswa.
c. Mengkaji, mengelola dan mempersiapkan Teknologi Kimia dan Mekanik Industri serta mengurus
sarana penunjang lainnya.
d. Melakukan kegiatan tata usaha
2.2.3 Visi ,Misi dan kebijakan mutu
Visi :
Terwujudnya Pendidikan Teknologi Kimia Industri sebagai Perguruan Tinggi yang tangguh dan
mandiri, dapat menghasilkan SDM industrial yang mampu berkompetensi terhadap dunia usaha dan
dunia industri.

Misi :
Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi secara terstruktur dengan mempertimbangkan teknologi
dan kebutuhan industri melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Kebijakan Mutu
Kami segenap jajaran pegawai dan top manajemen berkomitmen untuk meningkatkan mutu
pelayanan PTKI Medan guna menghasilkan SDM industrial dan memiliki integritas kepribadian
tinggi dengan selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka PTKI Medan :
1. Meningkatkan kualitas Staf Pengajar melalui peningkatan pendidikan Pasca Sarjana (S2 dan
S3) dan mengikuti berbagai workshop/Seminar di dalam dan luar kota dalam bidang
keahlian masing-masing.
2. Mengaktifkan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat juga kegiatan ekstrakuler
mahasiswa.
3. Melengkapi semua fasilitas proses belajar-mengajar seperti ruang dosen, laboratorium
lengkap dengan jaringan informasi.
4. Meningkatkan kualitas metoda pembelajaran secara terus-menerus sesuai dengan konteks
kekinian yang disinergiskan dengan kebutuhan mahasiswa dan industri.
5. Melakukan pengembangan kurikulum sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kebutuhan

2.2.4 Struktur Organisasi


Pendidikan Teknologi Kimia Industri (PTKI) dipimpin oleh Kepala dan dibantu oleh 3 (tiga)
orang pembantu kepala yang terdiri atas Pembantu Kepala Bidang Akademik, Pembantu Kepala
Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Pembantu Kepala Bidang Kemahasiswaan. Dalam
pelaksanaan administrasi, PTKI memiliki 2 (dua) orang eselon IV yakni : Kasubbag Tata Usaha dan
Kasie Pengajaran.

Dosen & Staf Pengajar Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan

Donda, ST M.Si
024
Jabatan Lektor Kepala
Pendidikan S2 Kimia USU pada bidang keahlian -Dra. Ratnawaty Tarigan M.Si
004
Jabatan Lektor Kepala
Pendidikan S2 Kimia USU pada bidang keahlian -Dra. Rosmery
014
Jabatan Lektor Kepala
Pendidikan S1 Kimia USU pada bidang keahlian -Drs. Nelson Simanjuntak
012
Jabatan Lektor Kepala
Pendidikan S1 Kimia USU pada bidang keahlian -Drs. Sukarman Brahmana
002
Jabatan Lektor Kepala
Pendidikan S1 Kimia USU pada bidang keahlian -H. Hamdan S. Bintang, ST, MM
018
Jabatan Lektor Kepala
Pendidikan S2 Manajemen USU pada bidang keahlian Teknik Mesin
H. Hasbullah Panggabean, ST, MT
029
Jabatan Lektor Kepala
Pendidikan S2 T. Mesin USU pada bidang keahlian -H. T. Aminullah, SE
022
Jabatan Lektor Kepala
Pendidikan S1 Ekonomi P Budi pada bidang keahlian -Henry Sitepu, B.Sc
023

Program Studi
ProgPram Stud

D3 Teknologi Kimia Industri


Pembimbing Akademik
Lama Belajar

3 Tahun

Keterangan

...

D3 Teknologi Mekanik Industri


Pembimbing Akademik
Lama Belajar

3 Tahun

Keterangan

...

D3 Tenaga Penyuluh Lapangan


Pembimbing Akademik
Lama Belajar
Keterangan

3 Tahun

Anda mungkin juga menyukai