TK06009
TK06009
Abstrak
Pendahuluan
Deteksi dari senyawaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif (Narkoba)
menggunakan sampel hasil metabolit sekunder manusia (urine, darah, rambut, dan
kuku) memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang toksikologi forensik
terutama dalam hal memberikan informasi riwayat penyalahgunakan narkotika.
Obat-obatan tersebut dapat terdeteksi beberapa jam setelah konsumsi terakhir [1].
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif
berbahaya lainnya, yaitu bahan atau zat yang jika dimasukkan dalam tubuh
manusia, baik secara diminum, dihirup maupun disuntikkan dapat mengubah
pikiran, perasaan dan juga perilaku seseorang dan lebih jauh lagi narkoba akan
dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologis. Penyalahgunaan Narkotika
merupakan salah satu masalah pemerintah yang perlu mendapatkan perhatian
serius dari semua pihak. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatkan kasus
narkotika yang dilaporkan oleh berbagai media. Dalam hal pemeriksaan jenis
narkotika ini maka perlu dicari metode metode yang cukup teruji yang dapat
menganalisa Narkotika tersebut dengan hasil yang optimal [2]. Pada penelitian ini
narkoba yang akan dianalisis adalah dari jenis sintetik (morfin) dan bahan alam
(ganja). Morfin merupakan alkaloida yang terdapat dalam opium/candu yang berasal
dari tanaman papaver somniferum L. Bila digunakan dapat menimbulkan
226
227
2
3
Sampel
Urine
Standard
Morfin
Standard
Cannabinol
Senyawa
Morphine
RT
19,275
Qual
95
Cannabinol
22,128
95
Morphine
19,270
99
Cannabinol
22,127
99
MS (m/z)
287, 285, 268, 215,
162, 115, 59, 42
310, 296, 295, 281,
265, 238, 195, 119,
91
285, 268, 215, 162,
115, 59, 42
310, 295, 281, 265,
238, 195, 119, 91
Sonication diperlukan untuk menghasilkan kualitas > 95%. Hal ini dapat dilihat pada
Kromatogram GC dan dipertegaskan oleh spectrum MS, dimana pada sampel urine
diperoleh RT 19,275 untuk Morfin, qual 96% dengan spektrum MS pada (m / z):
287, 285, 268, 215, 162, 115, 59, 42. Cannabinol pada urine yang diperoleh pada
RT 22,128, qual 96% dengan spectrum MS (m / z): 310, 296, 295, 281, 265, 238,
195, 119, 91. Hasil ini mirip dengan spectrum cannabinol dan morfin standar.
Sampel standar diperoleh qual = 99% (Gambar 1 dan 2)
229
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cannabinol dan morfin dapat dideteksi
melalui preparasi secara simultan menggunakan pelarut 2-propanol dan kloroform
1:1. Metode dengan cara sederhana ini dapat dilakukan dalam pemeriksaan
narkotika dari sampel urine secara efektif dan mudah.
Referensi
[1] Abdi, dkk., 2004, Detection of Morphine in Opioid Abusers Hair by GC/MS, DARU
Journal, Volume 12 No. 2 Hal. 71 75.
[2] Baumgartner, A, dkk. , 1979, Radioimmunoassay of Hair for Determining Opiate Abuse
Histories, The Journal of Nuclear Medicine, Hal. 748 752.
[3] BVDA. 2004. Preparation Of Suspect Material. diunduh dari website http://www.
bvda.com/EN/prdctinf/pf_en_np.html.
[4] Darmansjah dan Metta. 2007. dikutip dari Sulistia Gan Gunawan. 2009. Farmakologi
dan Terapi Edisi 5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
[5] DanceSafe. 2011. Marquist Reagent. diunduh dari website http://en.wikipedia.
org/wiki/Marquis_reagent.
[6] DepKes. 2001. dikutip dari Purba dkk. 2012. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan
Masalah Psikososial dan gangguan Jiwa Edisi Kedua. USU Press. Medan
[7] EcstasyData. 2011. Test Types. diunduh dari website http://www.ecstasydata.org/
about_data_test_types.php.
[8] Fowlis, Ian A.,1998. Gas Chromatography Analytical Chemistry by Open Learning. John
Wiley & Sons Ltd: Chichester.
[9] Hegstd, S, dkk., 2008, Drug Screening of Hair br Liquid Chromatography-Tandem Mass
Spectrometry, Journal of Analytical Toxicology, Vol. 32 Hal. 364 372.
230