Anda di halaman 1dari 17

1.

RENCANA PERAWATAN
BAHAN DISKUSI
1.1 Bagaimana cara menangani anak yang pertama kali datang?
Langkah-langkah tertentu yang cocok untuk kunjungan awal.
- Gunakan surat pre-appointment.
- Gunakan ruang wawancara untuk kontak awal.
Penekanannya adalah pada mengedukasi anak, mempromosikan kenyamanan, dan
memungkinkan kunjungan menjadi menarik dan menyenangkan. Prosedur yang relatif
sederhana dan sedikit invasif lebih diutamakan. Memperkenalkan anak pada klinik, staf
dan peralatan serta menunjukkan poster dan bahan lain yang menarik di ruang perawatan
juga dapat membantu.
1.2 Bagaimana cara menangani anak yang sangat takut?
Pre-Appoinment Behaviour Modification
- Menggunakan alat seperti audiovisual, video, film, menceritakan pentingnya
perawatan gigi, memperlihatkan anak yang sedang dirawat giginya (model
kooperatif),
- Mengirim surat panggilan, orang tua mempersiapkan anak untuk pemeriksaan.
Komunikasi dengan baik agar pasien serta orang tuanya memiliki kepercayaan pada
dokter giginya sehingga ketakutan dan keingin-tahuan anak bisa dirubah dengan
asumsi yang baru.
Pembentukan perilaku seperti teknik tell-show-do.
1.3 Sebutkan syarat membuat diagnose dengan baik?
- Pengetahuan yang cukup
- Pemeriksaan subyektif: Anamnesa (riwayat pasien: riwayat social, riwayat medis,
riwayat dental)
- Pemeriksaan obyektif: Pemeriksaan klinis (ekstra oral dan intra oral)
- Pemeriksaan tambahan: Radiografi (bila perlu)
1.4 Apa yang dibutuhkan untuk mendiagnose dengan baik?
Untuk sampai pada diagnosis yang tepat diperlukan adanya sarana diagnosa (diagnostic
kit) serta ruangan praktek yang memiliki fasilitas yang baik, kompetensi dokter yang
memeriksa, dan pemeriksaan penunjang yang lengkap.
1.5 Bagaimana cara membuat diagnose yang baik?
1. Mengumpulkan data: pemeriksaan subjektif (anamnesis), pemeriksaan objektif
(pemeriksaan klinis), pemeriksaan tambahan, bila perlu.
2. Evaluasi fakta
3. Membuat diagnosa
1.6 Bagaimana cara memeriksa vitalitas gigi?
- Test sonde
- Test termal: dingin dengan khlor etil, panas dengan gutta percha panas.
- Test elektrik dengan EPT (Electric Pulp Test)

Test preparasi: bila gigi dicurigai non vital (dapat dilihat melalui warna gigi, yang
biasanya berwarna biru atau abu-abu) dan EPT tidak tersedia, dilakukan pengeboran

gigi secara hati-hati dan perlahan untuk menentukan vitalitas gigi


1.7 Apa hubungan penyakit-penyakit dalam status dengan gigi?
Untuk mencari kemungkinan adanya hubungan antara sakit yang pernah dialami dengan
adanya kelainan gigi dan rongga mulut, untuk pertimbangan dalam rencana perawatan,
keamanan penderita selama perawatan, keamanan penderita lain dan operator, bila perlu
dilakukan konsultasi. Misal pada penyakit jantung berkaitan dengan adanya resiko
bakterimia serta obat-obat yang dikonsumsi dapat menyebabkan pembekuan darah lebih
lama. Pada pasien dengan penyakit hormonal perlu diperhatikan kaitannya dengan
pertumbuhkembangan anak tersebut. Pada pasien dengan penyakit ginjal harus
diperhatikan pemberian obat yang tidak toksik pada ginjal (nefrotoksik).
1.8 Apa alat-alat yang harus disediakan waktu membuat diagnose?
Diagnostik kit (nierbeken, sonde, kaca mulut, ekskavator, pinset), cotton pellet, chlor etil,
dan EPT (Electric Pulp Test).
1.9 Bilamana diperlukan pembuatan Rontgen foto?
Pemeriksaan radiografi dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan/atau menghasilkan
perawatan yang lebih sesuai dan menguntungkan bagi pasien, misal:
1. Untuk mendiagnosis karies gigi pada permukaan gigi yang tidak bisa dilihat pada
pemeriksaan klinis.
2. Untuk mendeteksi kelainan pada perkembangan gigi.
3. Untuk menemukan gangguan khusus, misalnya kondisi jaringan periapikal yang
berhubungan dengan gigi-gigi nonvital atau yang mengalami trauma.

1.10 Bolehkah mencabut gigi anak yang pertama kali datang dengan rasa takut?
Sebaiknya tidak dilakukan karena dapat menimbulkan trauma yang besar pada mental
anak dan menyebabkan rasa takut untuk melakukan perawatan gigi lagi dikemudian hari.
2. DHE
BAHAN DISKUSI
2.1 Apa tujuan DHE?
Tujuan DHE adalah meningkatkan kesadaran anak untuk menjaga dan meningkatkan
oral hygiene serta ditujukan agar anak mendapatkan pengetahuan mengenai cara menjaga
oral hygiene dengan benar.
2.2 Apa guna DHE?
Guna DHE adalah terjadinya peningkatan kesadaran dan pengetahuan mengenai cara
untuk menjaga dan meningkatkan oral hygiene.

2.3 Bagaimana proses terjadinya karies?


Bakteri plak akan memfermentasikan karbohidrat (misalnya sukrosa) dan menghasilkan
asam sehingga pH plak akan turun dalam waktu 1-3 menit sampai pH 4,5-5,0. Kemudian
pH akan kembali normal pada pH sekitar 7 dalam 30-60 menit, dan jika penurunan pH
plak ini terjadi secara terus menerus maka akan menyebabkan demineralisasi pada
permukaan gigi yang tidak diimbangi dengan remineralisasi.
2.4 Apa penyebab terjadinya karies?
Karies terjadi karena adanya suatu interaksi antara (produk-produk) seperti:
mikroorganisme, saliva, serta makanan yang melekat pada enamel.
2.5 Bagaimana cara-cara pencegahan karies gigi?
- Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari yaitu setelah
sarapan dan sebelum tidur malam.
- Makan makanan berserat yang tidak mudah menempel pada permukaan gigi.
- Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor.
- Periksa gigi ke dokter gigi secara teratur yaitu 6 bulan sekali.
2.6 Apakah guna kontrol teratur ke dokter gigi?
Untuk mendeteksi dini adanya kelainan pada gigi sehingga dapat mencegah terjadinya
kerusakan gigi yang parah.

3. APLIKASI TOPIKAL DENGAN FLUORIDE


BAHAN DISKUSI
3.1 Apakah tujuan aplikasi dengan fluoride?
Mencegah terjadinya karies gigi dengan meningkatkan kemampuan enamel untuk
mempertahankan diri.
3.2 Bagaimana mekanisme pencegahan karies gigi dengan fluor secara lokal?
- Terjadi penurunan daya larut asam pada gigi yang diaplikasikan fluor.
- Terjadi penurunan permeabilitas enamel (karena terjadi perubahan dari hidroksiapatit
-

menjadi fluoroapatit).
Struktur gigi yang telah diaplikasikan enamel menghalangi fermentasi dari

karbohidrat oleh mikroorganisme dalam rongga mulut.


3.3 Sebutkan reaksi kimia fluor dengan enamel gigi?
Ca10(PO4)6.(OH)2 + F Ca10(PO4)6.(OHF)
3.4 Apa peran fluor dalam rongga mulut?
Untuk mencegah terjadinya karies karena struktur hidroksiapatit diubah menjadi
fluoroapatit.
3.5 Reaksi apa yang terjadi pada enamel setelah pemberian fluor secara topikal?
Terjadinya penggabungan fluor dan hidroksiapatit pada permukaan enamel kemudian
terjadi pelepasan gugus hidroksi sehingga terbentuklah fluoroapatit.

4. FISSURE SEALANT
BAHAN DISKUSI
4.1 Apa yang dimaksud dengan fissure sealant?
Fissure sealant adalah suatu metode pencegahan karies dengan aplikasi material plastis
pada fissura oklusal gigi.
4.2 Apakah indikasi fissure sealant?
Indikasi fissure sealant adalah pasien atau gigi yang memiliki resiko karies tinggi,
termasuk riwayat karies gigi, pit dan fissura yang dalam dan retentif, defek enamel, dan
OH rendah.
4.3 Apa tujuan fissure sealant?
Sealant mencegah kuman dan sisa makanan masuk kedalam pit dan fisura gigi dengan
jalan menutupnya dengan suatu lapisan plastis.
4.4 Apa perbedaan fissure sealant dengan PRR tipe A?
Perbedaan: PRR tipe A menggunakan preparasi pada enamel. Fissure sealant dilakukan
tanpa preparasi.
4.5 Gambarkan macam-macam fisura pada gigi molar!

4.6 Gigi apa saja yang dapat dilakukan pencegahan karies dengan fissure sealant?
Gigi posterior.
5. PREVENTIVE RESIN RESTORATION
BAHAN DISKUSI
5.1 Apa yang dimaksud dengan PRR?
PRR (preventive resin restoration) adalah suatu restorasi resin pada permukaan oklusal
gigi posterior yang dilakukan dengan preparasi minimal pada pit dan fisura gigi
posterior.
5.2 Sebutkan tipe-tipe PRR dan jelaskan!
PRR A : - terdiri atas preparasi yang terbatas sampai lapisan enamel saja
- ukuran preparasi sangat kecil
- dilakukan dengan resin tanpa filler
PRR B : - dilakukan dengan round bur ukuran 2
- dilakukan pada lesi karies dengan eksplorasi minimal pada dentin

- dilakukan dengan resin dengan filler


PRR C : - lesi karies terisolasi, dibutuhkan preparasi dengan ekplorasi lebih besar pada
dentin
- bur yang digunakan berukuran lebih besar
- menggunakan preparasi berbentuk bevel pada margin cavosurface
- dilakukan dengan lapisan resin tanpa filler, kemudian diikuti resin komposit
dengan filler
5.3 Apa perbedaan antara PRR tipe C dengan tumpatan klas I?
PRR C dilakukan dengan mengikuti fisura oklusal gigi dengan sesedikit mungkin
melibatkan jaringan sehat, tumpatan klas 1 dilakukan dengan mengikutkan sebagian
jaringan sehat dalam preparasinya.
6. TUMPATAN AMALGAM KLAS I
BAHAN DISKUSI
6.1 Bagaimana bentuk out line form preparasi klas I?
Bentuk out line form preparasi kelas I adalah mengikuti pola fisur untuk mencegah
karies sekunder pada tepi restorasi. Out line yang halus dan mengikuti alur fisur
menurunkan tekanan dan packing amalgam dapat lebih baik.
6.2 Alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk penumpatan?
- Alat diagnosa: sonde, kaca mulut, eskavator, pinset dental.
- Alat preparasi : bur dan mata bur high speed.
- Alat pengaplikasi bahan: semen spatel, semen stopper, matrix band dan wedge, mortar
and pastle atau amalgamator, kain putih kecil, plastic filling, pistol amalgam,
amalgam stopper, burnisher, carver amalgam.
6.3 Bagaimana bentuk preparasi klas I menurut Black?
Bentuk preparasi Klas I menurut Black:
1. Menentukan outline form.
2. Memperluas kavitas sampai jaringan gigi yang sehat, resistance form.
3. Membangun retention form berupa dovetail, atau undercut.
4. Membentuk kavitas untuk memudahkan bekerja, convinience form.
5. Membulatkan tepi kavitas guna meminimalkan kebocoran tepi, beveling.
6. Membersihkan kavitas, toilet of cavity.

6.4 Apa yang disebut dengan Resistance form?

Resistance Form bertujuan membentuk preparasi kavitas sedemikian rupa sehingga gigi
dan tumpatan cukup kuat menerima tekanan serta menahan daya kunyah.
6.5 Apa yang disebut dengan extension for prevention?
Extention for prevention dari Black menyatakan bahwa tepi kavitas harus ditempatkan
pada daerah gigi yang kemungkinan terjadi kariesnya kecil.
6.6 Alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk pemulasan?
Alat yang digunakan untuk pemulasan adalah brush dan rubber cup.
6.7 Sebutkan kriteria pemulasan yang baik!
Pemulasan yang baik dilakukan hingga permukaan amalgam halus dan mengkilat.
7. TUMPATAN AMALGAM KLAS II
BAHAN DISKUSI
7.1 Apakah perbedaan anatomi gigi molar sulung dan permanen?
Perbedaan anatomi gigi molar sulung dan permanen adalah:
1

Mahkota gigi sulung pada mesiodistal lebih besar dibanding panjang mahkota

daripada gigi permanen.


Akar gigi molar sulung lebih pajang dan lebih ramping daripada akar gigi molar

permanen.
Mahkota dan akar gigi molar sulung lebih ramping mesiodistalnya pada ketiga

servikal daripada gigi molar permanen.


Servikal ridge pada bukal gigi molar sulung lebih tajam,terutama pada molar pertama

rahang atas dan rahang bawah daripada gigi molar permanen.


Permukaan bukal dan lingual gigi molar sulung datar pada bagian atas lekukan
servikal daripada gigi molar permanen, sehingga permukaan oklusalnya lebih sempit

dibandingkan gigi permanen.


6 Gigi sulung biasanya warnya lebih cerah daripada gigi permanen.
7 Enamel dan dentin gigi sulung lebih tipis daripada gigi permanen.
7.2 Apakah alat-alat yang harus disiapkan?
Alat yang digunakan penumpatan amalgam klas II: semen spatel, kaca untuk mengaduk
semen, semen stopper, amalgam stopper, matrix band dan wedge.
7.3 Apa guna cek dengan artikulating paper sebelum preparasi dan sesudah menumpat?
Articulating paper digunakan sebagai indikasi titik kontak oklusi gigi untuk mencegah
kontak prematur.
7.4 Apa guna wedge?
Guna wedge adalah membantu menstabilkan strip pada tempatnya dan mencegah
overhanging.
7.5 Dimana wedge diletakkan?
Letak wedge adalah pada daerah proximal gigi yang dipreparasi sehingga didapatkan
kontur interproximal yang benar.
7.6 Bagian mana yang harus dibevel?

Yang harus dibevel adalah di oklusal meliputi pit dan fisur, sudut antara bidang aksial
dan pulpa (axiopulpal line angle) sebagai retensi dovetail.
7.7 Apa instruksi yang perlu diberikan kepada penderita?
Instruksi yang perlu diberikan kepada penderita yaitu tidak makan/mengunyah pada sisi
gigi yang ditumpat selama 24 jam.
7.8 Apakah boleh membuat preparasi/tumpatan pada rahang kiri dan kanan sekaligus?
Mengapa?
Tumpatan pada rahang kiri dan kanan secara bersamaan tidak disarankan karena pasien
tidak dapat makan/mengunyah pada sisi kanan dan kiri karena proses pengerasan
amalgam secara maksimal setelah 24 jam.
7.9 Apa guna bevel pada axio pulpal line angle?
Kegunaan bevel pada axio pulpo line angle yaitu menghindari konsentrasi stress dalam
amalgam pada sudut yang tajam akibat kekuatan oklusal sehingga dapat mencegah
retaknya amalgam, memberi ketebalan amalgam yang maksimum.
7.10 Mengapa penderita diinstruksikan untuk tidak menggunakan giginya untuk makan
setelah jam?
Penderita diinstruksikan untuk tidak menggunakan giginya yang telah ditumpat untuk
makan karena proses pengerasan amalgam secara sempurna terjadi setelah 18 jam setelah
powder alloy amalgam dan liquid merkuri tercampur dengan sempurna.
8. TUMPATAN GLASS IONOMER
BAHAN DISKUSI
8.1 Ada berapa macam bahan glass ionomer?
a. Tipe I Lutting cements untuk merekatkan gigi mahkota atau jembatan, tumpatan
tuang, dan alat-alat ortondonti cekat. Semen perekat ini mencegah kebocoran tepi
restorasi dan lapisan semen harus dibuat setipis-tipisnya agar tidak terlarutkan cairan
mulut.
b. Tipe II Restorasi atau filling digunakan sebagai tumpatan pada gigi.
c. Tipe III Base atau liner digunakan sebagai pelindung pulpa dan sebagai basis
tumpatan atau dapat juga sebagai pengganti jaringan dentin yang hilang.
d. Tipe IV Fissure sealants berguna untuk perawatan fissure sealants untuk gigi
posterior yang bertujuan untuk mencegah terjadinya karies akibat fissure yang dalam
dan susah dibersihkan.
e. Tipe V Semen Ortodontik digunakan untuk menempelkan alat ortodontik cekat
karena dapat berinteraksi secara ion sehingga dapat menempel dengan baik pada gigi.
8.2 Apa guna varnish?
Varnish merupakan suatu resin alami/sintetis yang dilarutkan dalam bahan pelarut
(ether/chloroform) setelah bahan pelarut menguap, meninggalkan selapis tipis film-film.
Guna varnish adalah:

a. Melindungi tumpatan karena setelah ditumpat ada pori-pori.


b. Mencegah kontaminasi dari saliva.
c. Mencegah tumpatan cepat kering.
8.3 Apa guna seluloid strip?
Guna celluloid strip yaitu agar tumpatan sesuai bentuk mahkota dan tumpatan baik serta
halus.
8.4 Bagaimana cara perlekatan semen glass ionomer pada gigi?
a. Kimia
Perlekatan semen ionomer kaca didasarkan pada kemampuannya untuk berikatan
secara adhesi terhadap dentin, enamel, dan logam. Retensi semen terhadap enamel dan
dentin pada jaringan gigi berupa ikatan fisiko-kimia tanpa menggunakan teknik etsa
asam. Ikatan kimianya berupa ikatan ion kalsium yang berasal dari jaringan gigi
dengan gugus COOH (karboksil) multipel dari glass ionomer cement sehingga
membentuk ikatan hidrogen yang kuat. Ikatan antara glass ionomer cement dengan
email dua kali lebih besar daripada ikatannya dengan dentin karena email berisi unsur
anorganik lebih banyak dan lebih homogen dari segi morfologis (Lubis, 2004).
b. Fisik
1) Perlekatan tergantung desain preparasi kavitas. Misal: undercut.
2) Pembersihan enamel dan dentin dari pelikel dan debris dapat menambah retensi
GIC pada gigi.

9. TUMPATAN KOMPOSIT
BAHAN DISKUSI
9.1 Bagaimanakah prinsip preparasi pada tumpatan komposit?
Prinsip tumpatan komposit mengikuti prinsip tumpatan G.V Black:
a. Outline Form: Bentuk pola luar suatu preparasi kavitas
b. Removal of Caries: membuang jaringan nekrotik.
c. Resistance Form: Desain preparasi harus kuat menahan tekanan dan daya kunyah.
d. Retention Form: Desain preparasi harus mementingkan retensi tumpatan pada kavitas
sehingga tumpatan tidak mudah lepas.
e. Convenience Form: Desain preparasi dibuat sedemikian rupa sehingga operator tidak
kesulitan dalam instrumentasi dan pengepakan bahan tumpatan dalam kavitas
f. Finishing the Enamel Margin: Tepi enamel harus dipreparasi sehingga didapatkan
kontak marginal yang baik.
g. Toilet of Cavity: Desain preparasi harus memudahkan operator dalam mengeluarkan
debris dan sisa preparasi.
9.2 Apakah preparasi untuk tumpatan komposit harus membuat undercut?

Tidak harus karena retensi utama pada resin komposit didapatkan dengan perlekatan
mekanis dengan pengetsaan asam dan pemberian bonding. Sekrup, baut, atau undercut
ditambahkan pada desain preparasi jika ingin menambah retensi.
9.3 Apakah guna etsa?
Untuk mendapatkan retensi tanpa membuang jaringan sehat gigi yang lebih banyak,
selain itu untuk mencegah kebocoran mikro.
9.4 Bagaimana kerja etsa?
Cairan etsa asam yang diaplikasikan secara mikroskopis akan mengetsa permukaan
enamel dan membentuk celah-celah enamel. Pada pengetsaan enamel tampak daerah
yang mengalami demineralisasi. Bahan bonding akan berpolimerisasi dan masuk ke
celah-celah ini yang merupakan bahan pengikat yang menghasilkan ikatan yang kuat.
Diatasnya diberi resin komposit yang akan mengadakan ikatan kimia dengan bahan
pengikat tadi.
9.5 Ada berapa cara polimerisasi?
Terdapat 2 cara polimerisasi berdasarkan sistem aktivasinya, yaitu resin komposit
diaktivasi secara kimia dan sinar tampak.
9.6 Terangkan cara polimerisasi?
a. Polimerisasi secara kimia
Resin komposit terpolimerisasi secara kimia (self cured) terdiri dari 2 pasta dalam
tube (base dan katalis). Base terdiri dari komposit dan benzonyl peroxide sebagai
initiator. Katalis terdiri dari komposit dan tertiary amine sebagai activator. Kedua
pasta inidiaduk secara bersamaan dan reaksi polimerisasi dimulai.
b. Polimerisasi dengan menggunakan sinar
Resin komposit light cured diaktivasi dengan intensitas sinar tampak pada gelombang
sinar biru yang panjang gelombang 400-500 nm. Untuk mendapatkan suatu
polimerisasi yang maksimal serta hasil klinis yang baik, sinar yang kuat harus
digunakan. Ujung alat sinar diletakkan sedekat mungkin ke permukaan resin
komposit. Waktu penyinaran tidak boleh kurang dari 40-60 detik dan ketebalan resin
tidak lebih besar dari 2-2,5 mm.
9.7 Polimerisasi yang bagaimana yang dipakai saat ini di klinik?
Polimerisasi dengan menggunakan sinar.
9.8 Polimerisasi dengan penyinaran menggunakan sinar apa?
Menggunakan intensitas sinar tampak pada gelombang sinar biru dengan panjang
gelombang 400-500 nm.
10. PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI SULUNG
BAHAN DISKUSI

10.1 PULPEKTOMI
10.1.1 Apakah indikasi pulpektomi gigi sulung?
Gigi vital/ non vital, ada tanda keradangan pada pulpa, akar masih utuh (foto rontgen),
akar tidak bengkok, saluran akar terlihat jelas.
10.1.2 Apakah kontraindikasi pulpektomi gigi sulung?
Akar teresorbsi lebih dari sepertiga akar, akar bengkok, ada kerusakan pada furkasi dan
jaringan penyangga, sisa mahkota gigi tidak dapat direstorasi, benih gigi pengganti sudah
dekat.
10.1.3 Apakah guna perawatan pulpa gigi sulung?
Mempertahankan gigi dalam keadaan non patologis agar bisa berfungsi dengan baik,
menjaga fungsi bicara, mempertahankan panjang lengkung gigi, mencegah kebiasaan
jelek, mencegah trauma patologis.
10.1.4 Apakah guna d.w.f?
Untuk mengetahui panjang gigi sebenarnya.
10.1.5 Bagaimana cara melakukan d.w.f?
Memasukkan K-file no.8 dengan stopper sedalam panjang gigi, lalu difoto rontgen.
Stopper pada puncak mahkota.
10.1.6 Bagaimana cara menghitungnya?
panjang gigi foto x panjang alat sebenarnya
panjang gigi sebenarnya=
panjang alat dalam foto
10.1.7 Mengapa tidak dilakukan trial foto?
Tidak dilakukan trial foto karena tidak menggunakan guttap sebagai bahan pengisi
saluran akar.
10.1.8 Sebutkan macam-macam obat sterilisasi yang dipakai di KGA?
CHKM, cresophene, cresatin, rockles no 4, formokresol, TKF, eugenol.
10.1.9 Sebutkan macam-macam pasta antiseptic yang digunakan di KGA?
ZnOE, Ca(OH)2, formokresol zinc oxide mix.
10.1.10 Sebutkan macam-macam pasta antiseptic untuk pulpektomi?
ZnOE sedatif dan bisa diresorbsi.
10.1.11 Mengapa dianjurkan restorasi tetap adalah SSC?
Restorasi tetap dianjurkan menggunakan SSC karena gigi non vital rapuh dan mudah
pecah.
10.1.12 Apa yang akan terjadi apabila restorasi tetap adalah tumpatan amalgam klas I
atau klas II? Mengapa?
Gigi akan pecah karena rapuh.
10.1.13 Ceritakan prosedur yang harus dilakukan untuk pengisian saluran akar gigi
sulung!
Prosedur pengisian saluran akar gigi sulung:
- Foto diagnosa
- Lokal anastesi dan isolasi dengan rubber dam
- Bila masih vital devitalisasi
- Pengambilan seluruh atap pulpa hingga orifice terlihat
- Irigasi dengan larutan saline

Pengukuran panjang gigi (d.w.f. dengan jarum miller)


Pengambilan seluruh jaringan pulpa bagian koronal dan saluran akar dengan jarum

ekstirpasi
Preparasi saluran akar dengan jarum k-file sesuai panjang kerja (panjang sebenarnya

-2cm)
10.1.14 Mengapa saluran akar gigi sulung tidak diisi dengan gutta point?
Karena akar gigi molar sulung memiliki morfologi pipih dan membengkok sehingga
guttap point sukar bahkan tidak mungkin dimanipulasi.
10.1.15 Sebutkan syarat SA gigi sulung sudah boleh diisi!
Bila saluran akar sudah disterilisasi dengan cara irigasi (H2O2 3% ) kemudian
dikeringkan dengan paper point (min 2x) atau hingga paper point kering dan tidak
berbau.
10.1.16 Apa macam restorasi tetapnya? Mengapa?
SSC (Stainless Steel Crown) karena mempunyai bentuk anatomis sesuai gigi asli dan
diproduksi dalam berbagai ukuran. Selain itu, SSC dapat menutupi seluruh mahkota gigi
dan bertahan lebih lama dibanding restorasi lainnya.
10.1.17 Sebutkan syarat pengisian dan tahap pengisian!
Syarat bahan pengisi:
- Harus dapat diresorbsi
- Tidak mengganggu erupsi gigi permanen
- Mempunyai sifat bakterisid
- Mempunyai sifat radio opaque
- Tidak bersifat iritasi
Tahap pengisian:
- Irigasi dengan H2O2 3% keringkan dengan paper point
- Sterilisasi saluran akar hingga paper point kering dan tidak berbau
- Isi dengan pasta ZnOE dengan jarum lentulo. Pengisian dimulai dari konsistensi cair
-

kemudian agak kental dan ditekan dengan kapas steril sampai penuh
Basis dengan semen ZnPO4
Restorasi tetap SSC

10.2 PULPOTOMI
10.2.1 Sebutkan macam obat sterilisasi!
Antibiotik
Merupakan senyawa, alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau
menghentikan proses biokimia dalam mikroorganisme, khususnya dalam proses infeksi
oleh mikroorganisme pathogen. Macamnya antara lain:
a. Penisilin
Penisilin merupakan antibiotik yang efektif untuk memusnahkan bakteri anaerob
(Porphyromonas, Prevotella, Peptostreptococcus, Fusobacterium, dan Actinomyces) da
bakteri gram positif fakultatiif (Streptococcus dan Enterococcus) pada infeksi saluran
akar. Antibiotik ini mempunyai toksisitas rendah dan harganya murah, nemun 10% dari

populasi memiliki kemungkinan alergi terhadap penisilin. Antibiotik ini digunakan


dengan dosis awal (initial loading dose) sebesar 1000 mg per oral Penisilin VK,
dilanjutkan dengan 500 mg setiap 6 jam selama 7 hari. Loading dose bertujuan untuk
mempercepat tercapainya kadar yang adekuat dan mencegah resistensi bakteri.
Pemberian antibiotik harus diteruskan selama 2-3 hari setelah tanda dan gejala infeksi
mereda (Ganiswan, 1995).
b. Eritromisin
Eritromisin merupakan antibiotik yang bersifat bakteriostatik terhadap bakteri fakultatif,
anmun kurang efektif terhadap bakteri anaerob pada infeksi odontogen. Biasanya
digunakan pada pasien yang alergi terhadap penisilin dengan infeksi ringan sampai
sedang. Antibiotik ini tidak efektif pada infeksi berat dan memiliki efek samping berupa
gangguan gastrointestinal. Loading dose diberikan sebesar 1000 mg, dan dilanjutkan
dengan 500 mg setiap 6 jam selama 7 hari (Ganiswan, 1995).
c. Klaritomisin
Klaritomisin merupakan antibiotik yang efektif terhadap bakteri anaerob. Antibiotik ini
memiliki efek samping yang rendah terhadap gastrointestinal. Pemberiannya dilakukan
sebelum maupun sesudah makan dengan dosis 500 mg setiap 12 jam selama 7 hari.
(ganiswan, 1995)
d. Sefalosporin Oral (Generasi Kedua Sefalosporin)
Sefalosporin merupakan antibiotik yang efektif terhadap bakteri aerob. Namun perlu
hati-hati dalam pemberian sefalosporin oral pada pasien alergi penisilin (ganiswan,
1995).
e. Klindamisin
Klindamisin merupakan antibiotik yang efektif terhadap bakteri gram positif, gram
nnegatif, anaerob fakultatif, dan sejati. Antibiotik ini dapat didistribusikan dengan baik
ke seluruh tubuh dan konsentrasi di tulang hampir sama di dalam plasma. Terapi
klindamisin berefek (jarang) dengan timbulnya kolitis pseudomembranosa. Antibiotik
lain yang berefek sama yaitu, ampisilin amoksisilin dan sefalosporin. Pemberian untuk
dewasa yang diberikan adalah 150-300 mg setiap 6 jam selama 7 hari (ganiswan, 1995).
f. Metronidazol
Metronidazol merupakan antibiotik yang bersifat bakterisida terhadap bakteri anaerob.
Pemberiannya dapat dikombinasikan dengan penisilin untuk infeksi endodonsi yang
berat dengan dosis 250-500 mg setiap 6 jam selama 7 hari (ganiswan, 1995).
10.2.2 Sebutkan macam-macam pasta antiseptik!
Pasta Tempophore dan Pasta Formocresol.
10.2.3 Sebutkan macam-macam antiseptik untuk pengisian perawatan pulpotomi!
Chlorophenol Kamfer Menthol (ChKM), Cresophene, Cresatin, dan Rockles N o4.
10.2.4 Mengapa tidak dilakukan d.w.f.?

d.w.f. merupakan pengukuran panjang kerja dengan cara mengukur panjang gigi (sampai
ujung akar), sedangkan pada perawatan pulpotomi, daerah kerja hanya sebatas atap pulpa
(pulpa bagian korona).
10.2.5 Apa macam restorasi tetapnya? Alasan?
SSC (Stainless Steel Crown) karena mempunyai bentuk anatomis sesuai gigi asli dan
diproduksi dalam berbagai ukuran. Selain itu, SSC dapat menutupi seluruh mahkota gigi
dan bertahan lebih lama dibanding restorasi lainnya.
10.2.6 Mengapa dianjurkan restorasi tetap SSC?
Karena setelah dilakukan preparasi pada perawatan pulpotomi, dentin gigi menjadi lebih
rapuh dan mudah terjadi fraktur bila mendapat tekanan oklusal dari kekuatan
pengunyahan. Untuk mencegah kegagalan karena hal tersebut, sebaiknya digunakan
restorasi mahkota logam.
10.2.7 Sebutkan syarat pengisian pulpotomi gigi sulung!
a. Terdapat karies besar pada gigi vital.
b. Tidak ada nyeri spontan.
c. Tidak ada pembengkakan.
d. Panjang akar yang tersisa minimal 2/3 dari panjang akar keseluruhan.
e. Tidak ada fistula.
f. Tidak ada resopsi internal.
g. Tidak ada pendarahan.
h. Pasien kooperatif.
10.2.8 Ceritakan prosedur yang harus dilakukan untuk memulai pengisian pulpotomi gigi!
a. Devitalisasi dengan caustinert fort (bahan devitalisasi yang tidak mengandung arsen).
b. Visit berikutnya:pengambilan atap pulpa sampai didapatkan orifice.
c. Ruang pulpa dibersihkan dan disterilkan dengan obat sterilisasi lalu ditumpat
sementara.
d. Visit berikutnya (1-2 minggu): sterilisasi ulang hingga kapas steril kering dan tidak
e.
f.
g.
h.

berbau.
Isi dengan pasta antiseptic untuk pulpotomi.
Foto pengisian.
Jika sudah baik, diisi dengan ZnPO4 cement sampai permukaan.
Pemasangan restorasi tetap dengan SCC.

11. TUMPATAN TUANG


BAHAN DISKUSI
INLAY
11.1 Apa guna bevel pada cavosurface margin?
a. Mendapatkan adaptasi (marginal seal) yang baik antara restorasi tuang dengan
permukaan gigi.
b. Meningkatkan resistensi enamel.
c. Agar restorasi tuang dapat di burnish.
11.2 Apa akibatnya jika tidak dibuat bevel pada cavosurface margin?
Marginal seal tidak baik dan enamel lebih gampang fraktur.

11.3 Daerah mana yang harus dibevel?


Daerah gingival wall, dan cavo surface margin.
11.4 Apa syarat preparasi inlay?
Indikasi:
a. Baik untuk kavitas yang kecil/atau karies proksimal lebar.
b. Bila diperlukan untuk restorasi klamer dari gigi tiruan, dimana dapat dibuat seat
pada restorasi inlay.
c. Kavitas meluas kearah cusp (>1,5 jarak central grove ke puncak cusp).
d. Mengembalikan estetik pada restorasi gigi posterior yang mengalami kerusakan
akibat adanya karies sekunder.
Kontra indikasi:
a. Frekuensi karies tinggi.
b. OH pasien buruk.
11.5 Mengapa pada preparasi tumpatan inlay tidak boleh diberi undercut?
Pada preparasi tumpatan inlay tidak boleh diberi undercut karena menyebabkan
restorasi tuang tidak dapat diinsersikan pada kavitas.
11.6 Mengapa undercut harus dihilangkan pada preparasi tumpatan inlay?
Undercut harus dihilangkan pada preparasi tumpatan inlay agar tumpatan tuang dapat
diinsersi.
11.7 Sebutkan retensi dari tumpatan inlay!
Retensi pada restorasi inlay didapat dari isthmus, outline box, dovetail, rounded internal
angle.
11.8 Bagaimana bentuk inlay willett?
Inlay willet berfungsi sebagai guide untuk jalan erupsi pada molar pertama permanen
ke posisi normalnya, ketika gigi molar kedua sulung telah tanggal prematur. Bentuknya
adalah bar stainless steel atau alloy cobalt aluminium yang ujungnnya dibengkokkan.
Ujung tersebut (distal shoe) tidak boleh mengenai gigi lawan dan kemudian disolderkan
ke metal crown dan dipoles.
12. PENGHITUNGAN SPACE MAINTAINERUNTUK GELIGI PERGANTIAN
BAHAN DISKUSI
12.1 Apakah indikasi space maintainer?
- Apabila terjadi kehilangan gigi sulung dan gigi permanen belum siap erupsi
menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan analisa menyatakan masih terdapat
-

ruang yang memungkinkan untuk tumbuhnya gigi permanen.


Jika ada kebiasaan buruk anak, misalnya menempatkan lidah di tempat yang kosong
atau menghisap bibir maka pemasangan space maintainer dapat diberikan sambil

menghilangkan kebiasaan buruk.


Adanya tanda-tanda penyempitan ruang.
Kebersihan mulut (oral hygiene) baik.

12.2 Apakah guna space maintainer?


Space maintainer berfungsi mempertahankan ruang (space) akibat gigi sulung yang
tanggal prematur sehingga menyediakan tempat untuk tumbuhnya gigi permanen.
12.3 Ada berapa macam space maintainer?
Secara umum ada 2 macam, yaitu:
a. Space maintainer cekat (fixed), contohnya: band-loop, crown-loop, distal shoe,
lingual arch.
b. Space maintainer lepasan (removable).
12.4 Apa yang harus diperhatikan waktu mencetak penderita?
- Memposisikan pasien duduk tegak tidak bersandar agar mencegah masuknya bahan
-

cetak ke dalam kerongkongan dan menimbulkan refleks muntah.


Memberi instruksi pada anak untuk bernapas dengan hidung dan menarik napas

panjang selama mencetak.


Menggunakan sendok cetak yang sesuai dengan ukuran rongga mulut anak, tidak

kebesaran dan kekecilan.


12.5 Apa yang disebut dengan partial denture pada anak?
Gigi tiruan sebagian yang dipakai oleh anak-anak pada masa geligi sulung atau geligi
pergantian untuk mempertahankan ruang akibat tanggal prematur gigi sulung dan
agenisi gigi. Gigi tiruan pada anak dapat berfungsi sebagai space maintainer, mencegah
kebiasaan buruk, memperbaiki fungsi pengunyahan, estetik, dan bicara.
12.6 Apa guna partial denture?
- Menjaga space (space maintenance) untuk tempat tumbuhnya gigi permanen.
- Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang hilang.
- Mencegah kebiasaan buruk.
- Memperbaiki fungsi pengunyahan.
- Memperbaiki fungsi bicara.
- Untuk estetik.
12.7 Apa instruksi yang harus diberikan pada anak dan orang tuanya?
- Pasien diberikan pendidikan kesehatan gigi (Dental Health Education) dan oral
-

profilaksis.
Pasien diinstruksikan meningkatkan dan terus menjaga kebersihan mulutnya.
Pasien diinstruksikan kontrol 1 minggu setelah pemasangan dan kemudian kontrol

setiap 4 bulan setelahnya.


12.8 Apa syarat untuk dapat menghitung kebutuhan tempat dengan tabel Moyers?
Tabel Moyers digunakan apabila geligi pada masa pergantian (mixed dentition) dan
keempat gigi insisivus permanen rahang bawah telah tumbuh sempurna. Rumus ini
sesuai untuk ras Deutro-melayu karena sampel pada penelitian ini (215 anak) adalah
Deutro-melayu. Derajat kepercayaan rumus ini mencapai 99%.

12.9 Apa akibatnya apabila gigi sulung tanggal prematur?


-

Efek terhadap gigi-gigi:

a. Tanggal prematur akan menyebabkan gigi tetangganya bergeser karena adanya


gaya ke mesial dalam masa pertumbuhan gigi sehingga menyebabkan tidak
cukupnya ruang untuk erupsi gigi permanennya.
b. Ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang tanggal prematur.
c. Maloklusi dan pergeseran garis median gigi.
- Efek terhadap fungsi dan kesehatan rongga mulut:
a. Gangguan pengunyahan.
b. Gangguan bicara dan estetik.
- Efek psikologis terhadap anak dan orangtua:
a.Anak menjadi kurang percaya diri dan merasa malu karena giginya ompong.
b. Tanggalnya gigi sulung yang terlalu cepat dianggap oleh orangtua sebagai
kegagalan mempertahankan kesehatan gigi.
12.10
Apa guna koreksi pergeseran molar?
Untuk mengembalikan posisi molar yang bergeser ke mesial tempat gigi molar sulung
yang tanggal prematur dan memberi ruang yang cukup untuk erupsinya gigi premolar
permanen.
12.11
Mengapa molar permanen dapat bergeser?
Karena gigi molar kedua sulung tanggal premature dan benih gigi premolar kedua
masih jauh sehingga gigi molar permanen bergerak mengisi tempat yang kosong.
12.12
Apa yang dimaksud dengan koreksi pergeseran molar?
Koreksi posisi molar pertama permanen yang tumbuh tidak pada tempatnya sehingga
dapat menimbulkan bertambah atau berkurangnya tempat yang tersedia.
12.13
Apa syarat perhitungan dengan menggunakan lengkung kawat?
Syarat perhitungan dengan menggunakan lengkung kawat adalah dihitung dengan
menggunakan patokan lengkung rahang yang normal.
12.14
Apa yang direncanakan jika dalam perhitungan:
- Kekurangan tempat sangat banyak: space regainer/pencabutan/perawatan ortodontik.
- Kelebihan tempat sangat banyak: space kontrol/perawatan ortodontik.
12.15
Apa akibatnya apabila dalam perhitungan:
- Kekurangan tempat sangat banyak: ada gigi berdesakan.
- Kelebihan tempat sangat banyak: multiple diastema.
12.16
Apa yang dimaksud dengan space kontrol?
Space control adalah observasi yang dilakukan pada space pasca pencabutan, dimana
benih gigi pengganti sudah dekat.
12.17
Bagaimana cara melakukan space kontrol?
Dilakukan pengawasan secara berkala pada space pasca pencabutan hingga gigi
permanen penggantinya erupsi
12.18
Apa definisi maloklusi kelas I, II, III?
a. Klas I: cuspid mesiobukal M1 permanen RA terletak pada bukal groove M1
permanen RB
b. Klas II: cuspid distobukal M1 permanen RA terletak pada bukal groove M1
permanen RB
c. Klas III: cuspid mesiobukal M1 permanen RA terletak pada distal M1 permanen RB

12.19
Sebutkan macam-macam maloklusi kelas I?
Macam maloklusi kelas I
a. Disertai protusi
b. Disertai berdesakan anterior
c. Disertai gigitan silang anterior
d. Disertai gigitan terbuka
e. Disertai multiple diastema
13. PENCABUTAN
BAHAN DISKUSI
13.1 Bagaimana cara anestesi untuk gigi molar sulung rahang bawah?
Bisa yaitu dengan menggunakan infiltrasi lokal.
13.2 Bagaimana cara anestesi untuk gigi anterior?
Teknik anastesi untuk gigi anterior menggunakan infiltrasi lokal.
13.3 Bagaimana arah jarum suntik untuk mandibular blok anestesi?
Arah jarum pada mandibular anestesi, yaitu insersi jarum beberapa mm lebih dekat
dengan bidang oklusal gigi-gigi rahang bawah dibandingkan pada orang dewasa.
13.4 Bagaimana perbedaan letak foramen mandibula pada orang dewasa dan anak-anak?
Foramen mandibula terletak lebih inferior dari bidang oklusal pada anak-anak
dibandingkan orang dewasa.
13.5 Apa instruksi yang harus diberikan setelah pencabutan?
- Gigit tampon selama 1 jam
- Jangan makan dan minum panas selama 24 jam
- Jangan terlalu sering meludah dan jangan menghisap-hisap luka
- Tidak boleh sering berkumur
13.6 Apa akibatnya bila instruksi lupa diberikan?
Pembentukan blood clot tidak sempurna sehingga proses penyembuhan menjadi lama
dan mengakibatkan meningkatnya resiko infeksi.
13.7 Berapa lama anak harus menggigit tampon?
Gigit tampon selama 1 jam.
13.8 Apakah bila ada pembengkakan gigi boleh dicabut?
Tidak boleh dicabut karena dapat menyebabkan penyebaran infeksi dan larutan anastesi
yang diinjeksikan tidak berjalan.

Anda mungkin juga menyukai