RENCANA PERAWATAN
BAHAN DISKUSI
1.1 Bagaimana cara menangani anak yang pertama kali datang?
Langkah-langkah tertentu yang cocok untuk kunjungan awal.
- Gunakan surat pre-appointment.
- Gunakan ruang wawancara untuk kontak awal.
Penekanannya adalah pada mengedukasi anak, mempromosikan kenyamanan, dan
memungkinkan kunjungan menjadi menarik dan menyenangkan. Prosedur yang relatif
sederhana dan sedikit invasif lebih diutamakan. Memperkenalkan anak pada klinik, staf
dan peralatan serta menunjukkan poster dan bahan lain yang menarik di ruang perawatan
juga dapat membantu.
1.2 Bagaimana cara menangani anak yang sangat takut?
Pre-Appoinment Behaviour Modification
- Menggunakan alat seperti audiovisual, video, film, menceritakan pentingnya
perawatan gigi, memperlihatkan anak yang sedang dirawat giginya (model
kooperatif),
- Mengirim surat panggilan, orang tua mempersiapkan anak untuk pemeriksaan.
Komunikasi dengan baik agar pasien serta orang tuanya memiliki kepercayaan pada
dokter giginya sehingga ketakutan dan keingin-tahuan anak bisa dirubah dengan
asumsi yang baru.
Pembentukan perilaku seperti teknik tell-show-do.
1.3 Sebutkan syarat membuat diagnose dengan baik?
- Pengetahuan yang cukup
- Pemeriksaan subyektif: Anamnesa (riwayat pasien: riwayat social, riwayat medis,
riwayat dental)
- Pemeriksaan obyektif: Pemeriksaan klinis (ekstra oral dan intra oral)
- Pemeriksaan tambahan: Radiografi (bila perlu)
1.4 Apa yang dibutuhkan untuk mendiagnose dengan baik?
Untuk sampai pada diagnosis yang tepat diperlukan adanya sarana diagnosa (diagnostic
kit) serta ruangan praktek yang memiliki fasilitas yang baik, kompetensi dokter yang
memeriksa, dan pemeriksaan penunjang yang lengkap.
1.5 Bagaimana cara membuat diagnose yang baik?
1. Mengumpulkan data: pemeriksaan subjektif (anamnesis), pemeriksaan objektif
(pemeriksaan klinis), pemeriksaan tambahan, bila perlu.
2. Evaluasi fakta
3. Membuat diagnosa
1.6 Bagaimana cara memeriksa vitalitas gigi?
- Test sonde
- Test termal: dingin dengan khlor etil, panas dengan gutta percha panas.
- Test elektrik dengan EPT (Electric Pulp Test)
Test preparasi: bila gigi dicurigai non vital (dapat dilihat melalui warna gigi, yang
biasanya berwarna biru atau abu-abu) dan EPT tidak tersedia, dilakukan pengeboran
1.10 Bolehkah mencabut gigi anak yang pertama kali datang dengan rasa takut?
Sebaiknya tidak dilakukan karena dapat menimbulkan trauma yang besar pada mental
anak dan menyebabkan rasa takut untuk melakukan perawatan gigi lagi dikemudian hari.
2. DHE
BAHAN DISKUSI
2.1 Apa tujuan DHE?
Tujuan DHE adalah meningkatkan kesadaran anak untuk menjaga dan meningkatkan
oral hygiene serta ditujukan agar anak mendapatkan pengetahuan mengenai cara menjaga
oral hygiene dengan benar.
2.2 Apa guna DHE?
Guna DHE adalah terjadinya peningkatan kesadaran dan pengetahuan mengenai cara
untuk menjaga dan meningkatkan oral hygiene.
menjadi fluoroapatit).
Struktur gigi yang telah diaplikasikan enamel menghalangi fermentasi dari
4. FISSURE SEALANT
BAHAN DISKUSI
4.1 Apa yang dimaksud dengan fissure sealant?
Fissure sealant adalah suatu metode pencegahan karies dengan aplikasi material plastis
pada fissura oklusal gigi.
4.2 Apakah indikasi fissure sealant?
Indikasi fissure sealant adalah pasien atau gigi yang memiliki resiko karies tinggi,
termasuk riwayat karies gigi, pit dan fissura yang dalam dan retentif, defek enamel, dan
OH rendah.
4.3 Apa tujuan fissure sealant?
Sealant mencegah kuman dan sisa makanan masuk kedalam pit dan fisura gigi dengan
jalan menutupnya dengan suatu lapisan plastis.
4.4 Apa perbedaan fissure sealant dengan PRR tipe A?
Perbedaan: PRR tipe A menggunakan preparasi pada enamel. Fissure sealant dilakukan
tanpa preparasi.
4.5 Gambarkan macam-macam fisura pada gigi molar!
4.6 Gigi apa saja yang dapat dilakukan pencegahan karies dengan fissure sealant?
Gigi posterior.
5. PREVENTIVE RESIN RESTORATION
BAHAN DISKUSI
5.1 Apa yang dimaksud dengan PRR?
PRR (preventive resin restoration) adalah suatu restorasi resin pada permukaan oklusal
gigi posterior yang dilakukan dengan preparasi minimal pada pit dan fisura gigi
posterior.
5.2 Sebutkan tipe-tipe PRR dan jelaskan!
PRR A : - terdiri atas preparasi yang terbatas sampai lapisan enamel saja
- ukuran preparasi sangat kecil
- dilakukan dengan resin tanpa filler
PRR B : - dilakukan dengan round bur ukuran 2
- dilakukan pada lesi karies dengan eksplorasi minimal pada dentin
Resistance Form bertujuan membentuk preparasi kavitas sedemikian rupa sehingga gigi
dan tumpatan cukup kuat menerima tekanan serta menahan daya kunyah.
6.5 Apa yang disebut dengan extension for prevention?
Extention for prevention dari Black menyatakan bahwa tepi kavitas harus ditempatkan
pada daerah gigi yang kemungkinan terjadi kariesnya kecil.
6.6 Alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk pemulasan?
Alat yang digunakan untuk pemulasan adalah brush dan rubber cup.
6.7 Sebutkan kriteria pemulasan yang baik!
Pemulasan yang baik dilakukan hingga permukaan amalgam halus dan mengkilat.
7. TUMPATAN AMALGAM KLAS II
BAHAN DISKUSI
7.1 Apakah perbedaan anatomi gigi molar sulung dan permanen?
Perbedaan anatomi gigi molar sulung dan permanen adalah:
1
Mahkota gigi sulung pada mesiodistal lebih besar dibanding panjang mahkota
permanen.
Mahkota dan akar gigi molar sulung lebih ramping mesiodistalnya pada ketiga
Yang harus dibevel adalah di oklusal meliputi pit dan fisur, sudut antara bidang aksial
dan pulpa (axiopulpal line angle) sebagai retensi dovetail.
7.7 Apa instruksi yang perlu diberikan kepada penderita?
Instruksi yang perlu diberikan kepada penderita yaitu tidak makan/mengunyah pada sisi
gigi yang ditumpat selama 24 jam.
7.8 Apakah boleh membuat preparasi/tumpatan pada rahang kiri dan kanan sekaligus?
Mengapa?
Tumpatan pada rahang kiri dan kanan secara bersamaan tidak disarankan karena pasien
tidak dapat makan/mengunyah pada sisi kanan dan kiri karena proses pengerasan
amalgam secara maksimal setelah 24 jam.
7.9 Apa guna bevel pada axio pulpal line angle?
Kegunaan bevel pada axio pulpo line angle yaitu menghindari konsentrasi stress dalam
amalgam pada sudut yang tajam akibat kekuatan oklusal sehingga dapat mencegah
retaknya amalgam, memberi ketebalan amalgam yang maksimum.
7.10 Mengapa penderita diinstruksikan untuk tidak menggunakan giginya untuk makan
setelah jam?
Penderita diinstruksikan untuk tidak menggunakan giginya yang telah ditumpat untuk
makan karena proses pengerasan amalgam secara sempurna terjadi setelah 18 jam setelah
powder alloy amalgam dan liquid merkuri tercampur dengan sempurna.
8. TUMPATAN GLASS IONOMER
BAHAN DISKUSI
8.1 Ada berapa macam bahan glass ionomer?
a. Tipe I Lutting cements untuk merekatkan gigi mahkota atau jembatan, tumpatan
tuang, dan alat-alat ortondonti cekat. Semen perekat ini mencegah kebocoran tepi
restorasi dan lapisan semen harus dibuat setipis-tipisnya agar tidak terlarutkan cairan
mulut.
b. Tipe II Restorasi atau filling digunakan sebagai tumpatan pada gigi.
c. Tipe III Base atau liner digunakan sebagai pelindung pulpa dan sebagai basis
tumpatan atau dapat juga sebagai pengganti jaringan dentin yang hilang.
d. Tipe IV Fissure sealants berguna untuk perawatan fissure sealants untuk gigi
posterior yang bertujuan untuk mencegah terjadinya karies akibat fissure yang dalam
dan susah dibersihkan.
e. Tipe V Semen Ortodontik digunakan untuk menempelkan alat ortodontik cekat
karena dapat berinteraksi secara ion sehingga dapat menempel dengan baik pada gigi.
8.2 Apa guna varnish?
Varnish merupakan suatu resin alami/sintetis yang dilarutkan dalam bahan pelarut
(ether/chloroform) setelah bahan pelarut menguap, meninggalkan selapis tipis film-film.
Guna varnish adalah:
9. TUMPATAN KOMPOSIT
BAHAN DISKUSI
9.1 Bagaimanakah prinsip preparasi pada tumpatan komposit?
Prinsip tumpatan komposit mengikuti prinsip tumpatan G.V Black:
a. Outline Form: Bentuk pola luar suatu preparasi kavitas
b. Removal of Caries: membuang jaringan nekrotik.
c. Resistance Form: Desain preparasi harus kuat menahan tekanan dan daya kunyah.
d. Retention Form: Desain preparasi harus mementingkan retensi tumpatan pada kavitas
sehingga tumpatan tidak mudah lepas.
e. Convenience Form: Desain preparasi dibuat sedemikian rupa sehingga operator tidak
kesulitan dalam instrumentasi dan pengepakan bahan tumpatan dalam kavitas
f. Finishing the Enamel Margin: Tepi enamel harus dipreparasi sehingga didapatkan
kontak marginal yang baik.
g. Toilet of Cavity: Desain preparasi harus memudahkan operator dalam mengeluarkan
debris dan sisa preparasi.
9.2 Apakah preparasi untuk tumpatan komposit harus membuat undercut?
Tidak harus karena retensi utama pada resin komposit didapatkan dengan perlekatan
mekanis dengan pengetsaan asam dan pemberian bonding. Sekrup, baut, atau undercut
ditambahkan pada desain preparasi jika ingin menambah retensi.
9.3 Apakah guna etsa?
Untuk mendapatkan retensi tanpa membuang jaringan sehat gigi yang lebih banyak,
selain itu untuk mencegah kebocoran mikro.
9.4 Bagaimana kerja etsa?
Cairan etsa asam yang diaplikasikan secara mikroskopis akan mengetsa permukaan
enamel dan membentuk celah-celah enamel. Pada pengetsaan enamel tampak daerah
yang mengalami demineralisasi. Bahan bonding akan berpolimerisasi dan masuk ke
celah-celah ini yang merupakan bahan pengikat yang menghasilkan ikatan yang kuat.
Diatasnya diberi resin komposit yang akan mengadakan ikatan kimia dengan bahan
pengikat tadi.
9.5 Ada berapa cara polimerisasi?
Terdapat 2 cara polimerisasi berdasarkan sistem aktivasinya, yaitu resin komposit
diaktivasi secara kimia dan sinar tampak.
9.6 Terangkan cara polimerisasi?
a. Polimerisasi secara kimia
Resin komposit terpolimerisasi secara kimia (self cured) terdiri dari 2 pasta dalam
tube (base dan katalis). Base terdiri dari komposit dan benzonyl peroxide sebagai
initiator. Katalis terdiri dari komposit dan tertiary amine sebagai activator. Kedua
pasta inidiaduk secara bersamaan dan reaksi polimerisasi dimulai.
b. Polimerisasi dengan menggunakan sinar
Resin komposit light cured diaktivasi dengan intensitas sinar tampak pada gelombang
sinar biru yang panjang gelombang 400-500 nm. Untuk mendapatkan suatu
polimerisasi yang maksimal serta hasil klinis yang baik, sinar yang kuat harus
digunakan. Ujung alat sinar diletakkan sedekat mungkin ke permukaan resin
komposit. Waktu penyinaran tidak boleh kurang dari 40-60 detik dan ketebalan resin
tidak lebih besar dari 2-2,5 mm.
9.7 Polimerisasi yang bagaimana yang dipakai saat ini di klinik?
Polimerisasi dengan menggunakan sinar.
9.8 Polimerisasi dengan penyinaran menggunakan sinar apa?
Menggunakan intensitas sinar tampak pada gelombang sinar biru dengan panjang
gelombang 400-500 nm.
10. PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI SULUNG
BAHAN DISKUSI
10.1 PULPEKTOMI
10.1.1 Apakah indikasi pulpektomi gigi sulung?
Gigi vital/ non vital, ada tanda keradangan pada pulpa, akar masih utuh (foto rontgen),
akar tidak bengkok, saluran akar terlihat jelas.
10.1.2 Apakah kontraindikasi pulpektomi gigi sulung?
Akar teresorbsi lebih dari sepertiga akar, akar bengkok, ada kerusakan pada furkasi dan
jaringan penyangga, sisa mahkota gigi tidak dapat direstorasi, benih gigi pengganti sudah
dekat.
10.1.3 Apakah guna perawatan pulpa gigi sulung?
Mempertahankan gigi dalam keadaan non patologis agar bisa berfungsi dengan baik,
menjaga fungsi bicara, mempertahankan panjang lengkung gigi, mencegah kebiasaan
jelek, mencegah trauma patologis.
10.1.4 Apakah guna d.w.f?
Untuk mengetahui panjang gigi sebenarnya.
10.1.5 Bagaimana cara melakukan d.w.f?
Memasukkan K-file no.8 dengan stopper sedalam panjang gigi, lalu difoto rontgen.
Stopper pada puncak mahkota.
10.1.6 Bagaimana cara menghitungnya?
panjang gigi foto x panjang alat sebenarnya
panjang gigi sebenarnya=
panjang alat dalam foto
10.1.7 Mengapa tidak dilakukan trial foto?
Tidak dilakukan trial foto karena tidak menggunakan guttap sebagai bahan pengisi
saluran akar.
10.1.8 Sebutkan macam-macam obat sterilisasi yang dipakai di KGA?
CHKM, cresophene, cresatin, rockles no 4, formokresol, TKF, eugenol.
10.1.9 Sebutkan macam-macam pasta antiseptic yang digunakan di KGA?
ZnOE, Ca(OH)2, formokresol zinc oxide mix.
10.1.10 Sebutkan macam-macam pasta antiseptic untuk pulpektomi?
ZnOE sedatif dan bisa diresorbsi.
10.1.11 Mengapa dianjurkan restorasi tetap adalah SSC?
Restorasi tetap dianjurkan menggunakan SSC karena gigi non vital rapuh dan mudah
pecah.
10.1.12 Apa yang akan terjadi apabila restorasi tetap adalah tumpatan amalgam klas I
atau klas II? Mengapa?
Gigi akan pecah karena rapuh.
10.1.13 Ceritakan prosedur yang harus dilakukan untuk pengisian saluran akar gigi
sulung!
Prosedur pengisian saluran akar gigi sulung:
- Foto diagnosa
- Lokal anastesi dan isolasi dengan rubber dam
- Bila masih vital devitalisasi
- Pengambilan seluruh atap pulpa hingga orifice terlihat
- Irigasi dengan larutan saline
ekstirpasi
Preparasi saluran akar dengan jarum k-file sesuai panjang kerja (panjang sebenarnya
-2cm)
10.1.14 Mengapa saluran akar gigi sulung tidak diisi dengan gutta point?
Karena akar gigi molar sulung memiliki morfologi pipih dan membengkok sehingga
guttap point sukar bahkan tidak mungkin dimanipulasi.
10.1.15 Sebutkan syarat SA gigi sulung sudah boleh diisi!
Bila saluran akar sudah disterilisasi dengan cara irigasi (H2O2 3% ) kemudian
dikeringkan dengan paper point (min 2x) atau hingga paper point kering dan tidak
berbau.
10.1.16 Apa macam restorasi tetapnya? Mengapa?
SSC (Stainless Steel Crown) karena mempunyai bentuk anatomis sesuai gigi asli dan
diproduksi dalam berbagai ukuran. Selain itu, SSC dapat menutupi seluruh mahkota gigi
dan bertahan lebih lama dibanding restorasi lainnya.
10.1.17 Sebutkan syarat pengisian dan tahap pengisian!
Syarat bahan pengisi:
- Harus dapat diresorbsi
- Tidak mengganggu erupsi gigi permanen
- Mempunyai sifat bakterisid
- Mempunyai sifat radio opaque
- Tidak bersifat iritasi
Tahap pengisian:
- Irigasi dengan H2O2 3% keringkan dengan paper point
- Sterilisasi saluran akar hingga paper point kering dan tidak berbau
- Isi dengan pasta ZnOE dengan jarum lentulo. Pengisian dimulai dari konsistensi cair
-
kemudian agak kental dan ditekan dengan kapas steril sampai penuh
Basis dengan semen ZnPO4
Restorasi tetap SSC
10.2 PULPOTOMI
10.2.1 Sebutkan macam obat sterilisasi!
Antibiotik
Merupakan senyawa, alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau
menghentikan proses biokimia dalam mikroorganisme, khususnya dalam proses infeksi
oleh mikroorganisme pathogen. Macamnya antara lain:
a. Penisilin
Penisilin merupakan antibiotik yang efektif untuk memusnahkan bakteri anaerob
(Porphyromonas, Prevotella, Peptostreptococcus, Fusobacterium, dan Actinomyces) da
bakteri gram positif fakultatiif (Streptococcus dan Enterococcus) pada infeksi saluran
akar. Antibiotik ini mempunyai toksisitas rendah dan harganya murah, nemun 10% dari
d.w.f. merupakan pengukuran panjang kerja dengan cara mengukur panjang gigi (sampai
ujung akar), sedangkan pada perawatan pulpotomi, daerah kerja hanya sebatas atap pulpa
(pulpa bagian korona).
10.2.5 Apa macam restorasi tetapnya? Alasan?
SSC (Stainless Steel Crown) karena mempunyai bentuk anatomis sesuai gigi asli dan
diproduksi dalam berbagai ukuran. Selain itu, SSC dapat menutupi seluruh mahkota gigi
dan bertahan lebih lama dibanding restorasi lainnya.
10.2.6 Mengapa dianjurkan restorasi tetap SSC?
Karena setelah dilakukan preparasi pada perawatan pulpotomi, dentin gigi menjadi lebih
rapuh dan mudah terjadi fraktur bila mendapat tekanan oklusal dari kekuatan
pengunyahan. Untuk mencegah kegagalan karena hal tersebut, sebaiknya digunakan
restorasi mahkota logam.
10.2.7 Sebutkan syarat pengisian pulpotomi gigi sulung!
a. Terdapat karies besar pada gigi vital.
b. Tidak ada nyeri spontan.
c. Tidak ada pembengkakan.
d. Panjang akar yang tersisa minimal 2/3 dari panjang akar keseluruhan.
e. Tidak ada fistula.
f. Tidak ada resopsi internal.
g. Tidak ada pendarahan.
h. Pasien kooperatif.
10.2.8 Ceritakan prosedur yang harus dilakukan untuk memulai pengisian pulpotomi gigi!
a. Devitalisasi dengan caustinert fort (bahan devitalisasi yang tidak mengandung arsen).
b. Visit berikutnya:pengambilan atap pulpa sampai didapatkan orifice.
c. Ruang pulpa dibersihkan dan disterilkan dengan obat sterilisasi lalu ditumpat
sementara.
d. Visit berikutnya (1-2 minggu): sterilisasi ulang hingga kapas steril kering dan tidak
e.
f.
g.
h.
berbau.
Isi dengan pasta antiseptic untuk pulpotomi.
Foto pengisian.
Jika sudah baik, diisi dengan ZnPO4 cement sampai permukaan.
Pemasangan restorasi tetap dengan SCC.
profilaksis.
Pasien diinstruksikan meningkatkan dan terus menjaga kebersihan mulutnya.
Pasien diinstruksikan kontrol 1 minggu setelah pemasangan dan kemudian kontrol
12.19
Sebutkan macam-macam maloklusi kelas I?
Macam maloklusi kelas I
a. Disertai protusi
b. Disertai berdesakan anterior
c. Disertai gigitan silang anterior
d. Disertai gigitan terbuka
e. Disertai multiple diastema
13. PENCABUTAN
BAHAN DISKUSI
13.1 Bagaimana cara anestesi untuk gigi molar sulung rahang bawah?
Bisa yaitu dengan menggunakan infiltrasi lokal.
13.2 Bagaimana cara anestesi untuk gigi anterior?
Teknik anastesi untuk gigi anterior menggunakan infiltrasi lokal.
13.3 Bagaimana arah jarum suntik untuk mandibular blok anestesi?
Arah jarum pada mandibular anestesi, yaitu insersi jarum beberapa mm lebih dekat
dengan bidang oklusal gigi-gigi rahang bawah dibandingkan pada orang dewasa.
13.4 Bagaimana perbedaan letak foramen mandibula pada orang dewasa dan anak-anak?
Foramen mandibula terletak lebih inferior dari bidang oklusal pada anak-anak
dibandingkan orang dewasa.
13.5 Apa instruksi yang harus diberikan setelah pencabutan?
- Gigit tampon selama 1 jam
- Jangan makan dan minum panas selama 24 jam
- Jangan terlalu sering meludah dan jangan menghisap-hisap luka
- Tidak boleh sering berkumur
13.6 Apa akibatnya bila instruksi lupa diberikan?
Pembentukan blood clot tidak sempurna sehingga proses penyembuhan menjadi lama
dan mengakibatkan meningkatnya resiko infeksi.
13.7 Berapa lama anak harus menggigit tampon?
Gigit tampon selama 1 jam.
13.8 Apakah bila ada pembengkakan gigi boleh dicabut?
Tidak boleh dicabut karena dapat menyebabkan penyebaran infeksi dan larutan anastesi
yang diinjeksikan tidak berjalan.