Anda di halaman 1dari 4

PROSPEK PENGGUNAAN ALAT TANAM PADI TIPE TARIK

HAND TRACTOR DI LAHAN PASANG SURUT

TUJUAN PENELITIAN
Kegiatan pengkajian bertujuan untuk mengetahui prospek pengembangan alat tanam
padi berkaitan dengan upaya membantu petani mengatasi kekurangan tenaga kerja dalam
melaksanakan usahataninya
Penggunaan alat dan mesin tanam padi tipe hand tractor ini berfungsi sebagai salah
satu sarana pendukung produksi pertanian. Peranan alat tersebut dalam prapanen adalah
mendukung peningkatan produksi, yaitu meningkatkan indeks pertanaman (IP). Disamping
itu juga meningkatkan produktivitas lahan dan tenaga kerja dalam hal mengatasi keterbatasan
tenaga kerja yang tersedi..

METODELOGI
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode on farm research dimana petani kooperator
sebagai pelaksana dan kegiatan di lahan usahanya. Sebelum kegiatan dilakukan survei dari
PRA (Partisipaioiy Rural Appraisal) oleh tim interdisipliner. Kabupaten yang mewakil lahan
pasang surut adalah kabupaten Kapuas. Metode yang digunakan adalah metode observasi.
Pengkajian dilaksanakan di lahan pasang surut desa Bungai Jaya, kecamatan
Basarang, kabupaten Kapuas. Alat tanam benih yang dikaji adalah alat tanam benih padi yang
ditarik dengan hand tractor menggunakan 2 orang operator atau 2 HOK per hektar, hasil
modifikasi Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong.
Penanaman benih menggunakan mekanisme penakar yang berputar menurut putaran
roda. Jarak tanam benih di dalam alur diatur oleh jumlah lubang pada roll penakar benih.
Benih jatuh pada alur yang dibuat oleh pembuka alur pada kedalaman 3 - 5 cm, benih yang
jatuh di dalam alur ditutup oleh operator.

Alat tanam ini hanya dapat digunakan untuk menanam padi dan dilengkapi roll
penakar benih yang dibuat dari bahan nilon berdiameter 90 mm dan jumlah 7 buah. Hopper
benih dibuat dari bahan plat besi baja setebal I ,2 mm, mampu menampung benih 2-3 kg.
Roll penakar benih berada dan dihubungkan dengan sebuah batang as yang digerakkan oleh
roda besi yang terletak di kiri dan kanan alat, alat tanam ini juga dilengkapi dengan plat baja
yang terdapat dan menempel pada bagian bawah alat tanam untuk menahan alat agar tidak
tenggelam.
Kapasitas kerja alat ini dirancang untuk dapat bekerja sesuai dengan kapasitas
pengolahan tanah menggunakan hand traktor yaitu berkisar 5 6 jam/ha. Keragaman
keluaran benih dan penakar benih berkisar 4-5 biji/lubang.
Parameter yang diukur adaah: kecepatan kerja pada saat tanam, jumlah biji tertanam
per lubang, kebutuhan benih per hektar, dan jumlah lubang yang tidak tertanami.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Lahan pasang surut banyak didominasi oeh tanah gambut atau histosols dan tanah
sulfat masam yang merupakan tanah-tanah bermasalah apabila digunakan untuk budidaya
pertanian. Menurut Sawiyo et at. (2000). lahan pasang surut memiIki potensi untuk
dikembangkan dan dimanfaatkan untuk usaha pertanian dengan menerapkan teknologi
tertentu guna mengatasi kendala-kendalanya.
Cara tanam sistem sebar dapat menghemat penggunaan tenaga kerja dibandingkan
dengan cara tanam pindah yang biasa dilakukan petani. Namun cara sebar mempunyai risiko
benih padi hanyut oleh air, benih dimakan burung atau tikus, dan tanaman mudah rebah. Cara
tersebut juga akan mempersulit penyiangan tanaman tumbuh secara tidak beraturan
(Masganti dan Fawziati, 1996).
Penggunaan mesin tanam rnenyebabkan jumlah benih semua jatuh pada alur
tanamnya. Permasalahannya adalah masuk tidaknya benih tersebut pada lubang tanam. Hasil
pengamatan rnenunjukkan bahwa pengolahan tanah sangat berpengaruh terhadap hasil tanam,
karena alat tanam memerlukan tanah yang rata dengan lebar alat tanam. Tanah yang tidak rata
menyebabkan sebagian alat tanam ada yang tidak sampai ke tanah, akibatnya benih tidak

masuk ke dalarn lubang tanam. Benih yang tidak masuk dalam lubang tanam akan larut
terbawa air pada waktu hujan atau dimakan burung. Keberhasilan alat dalam tanam sangat
dipengaruhi oleh kebersihan lahan dari tunggul/bekas tanaman dan kerataan tanah. Hasil
pengamatan terhadap kerebahan tanaman tidak terlihat nyata, 98 % tanaman tumbuh dengan
baik.
Alat tanam tipe tank hand-tractor dapat diaplikasikan di lahan pasang surut, karena
selain bisa menempatkan benih padi secara larikan, prinsip kerjanya sederhana dan mudah
dilakukan. Hasil pengkajian alat tanam padi menggunakan tenaga hand traktor di lahan
pasang surut disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Kinerja alat tanam tipe tank hand tractor dan beberapa cara tanam padi di lahan
pasang surut, Kapuas, Kalirnantan Tcngah, MI-I 2003/2004 (Massinai et al., 2003)
Cara Tanam /

Jam Kerja

Kebutuhan Benih

Jam Kerja

Produksi Padi

Alat Tanam

Tanam

(kg/ha)

Menyiangi

(g/ha)

Alat tanam

(JOK/ha)
6

30 kg

(JOK/ha)
60

3.7

Cara hambur

9.4

40kg

180,3

3,8

Tanam pindah

392.2

40kg

65,2

3,9

Tabel I menunjukkan bahwa penggunaan alat tanam tipe tank hand traktor waktu yang
digunakan untuk menanam dan menyiangi dalam luasan satu hektar Iebih sedikit
dibandingkan dengan cara tanarn hambur dan tanarn pindah. Hal ini disebabkan kinerja alat
tanarn padi lebih baik dari cara manual. Tabel I juga menunjukkan bahwa cara tanam padi
dengan sistim hambur/sebar langsung menyebabkan jumlah jam kerja untuk menyiang paling
banyak disusul cara tanam pindah dan terendah pada cara tanam menggunakan alat tanam.
Hal ini membuktikan bahwa cara tanam menggunakan alat tanam paling eknomis dari segi
pengendalian gulma.

KESIMPULAN
Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan alat tanam benih padi baik
dibandingkan dengan menggunakan tenag manusia sangat berbeda pada efisiensi waktu yang
digunakan, penanaman dapat dilakukan secara serempak dan menghemat biaya sehingga
prospektif dikembangkan di lahan Penghematan waktu tanam di harapkan dapat berdampak
terhadap peningkatan intensitas pertanaman padi di lahan pasan surut, sehingga pendapatan
petani dapat meningkat dan mampu meningkatkan cadangan pangan secara nasional. Karena
respon petani terhadap alat tanan yang menggunakan hand traktor mi sangat baik dan selama
ini yang menjadi masalah adalah keterbatasan tenaga kerja, maka dengan alai tanam ini dapat
mendukung pengembangan usahatani di lahan pasang surut. OIeh karena itu disarankan agar
pemerintah setempat dapat mengusahakan pengadaan alat tanam ini.

Pustaka Acuan:
http://kalteng.litbang.deptan.go.id/ind/images/data/alat-tanam-padi.pdf
Prospek Penggunaan Alat Tanam Padi Tipe Tank Hand Tractor di Lahan Pasang Surut
(Rustan Massinai, A. Bhermana dan Rukayah)

Anda mungkin juga menyukai