ABSTRACT
The
experiment was carried out at the Laboratory of Agricultural Biotecnology, Gadjah Mada University in Yogyakarta and the Research Center of Perum Perhutani Cepu. Object of the experiment was to study on the genetic relationship between the isolates of Rhizoctonia Mycorrhizal from vanilla root based on PCR-RFLP analysis. It was arranged in PCR with pimer of ITS 1 and ITS 4, and RFLP
with restriction enzyme of Hinf I, Hae III, Msp I, and Bsrd I. The results suggested that based on the PCR-RFLP
analysis, isolate of SR-8 had no relationship to isolate of SR-9 and TMG-2 whereas between the latest isolates were
close related.
Key words : Rhizoctonia mycorrhizal, PCR-RFLP, vanilla
PENDAHULUAN
Penurunan harga vanili Indonesia di dalam negeri
terutama karena vanili Indonesia ditolak di pasaran luar
negeri, sehingga buah vanili melimpah. Penolakan ini
terutama disebabkan oleh mutu buah vanili rendah
karena kekeringan, dan penyakit busuk batang
(Hadisutrisno, 2005).
Rhizoctonia spp. yang berperan sebagai mikoriza
ditemukan di anggrekan yaitu Rhizoctonia stahlii, R.
goodyerae-repentis juga pada Goodyerae repens, dan
R. mucoroides, pada Dactylorhiza. Jamur tersebut
membantu perkecambahan biji anggrek (Sneh et al.,
1991). Keberadaan mikoriza dalam tanah membantu
menyediakan unsur hara biji anggrek pada saat proses
perkecambahan, terutama kebutuhan unsur fosfor dan
nitrogen (Taylor et al., 2004).
Rhizoctonia terdiri atas jamur yang mempunyai
simbiosis mutualisme. Pengelompokan dibedakan
berdasarkan pada morfologi koloni, karakteristik
pertumbuhan, dan patogenisitasnya pada tanaman
inang. Anggota Rhizoctonia. berperan sebagai patogen,
saprofit, mikoriza, dan Plant Grwoth Promoting Fungi
(PGPF) (Sneh et al., 1991; Alexopoulus et al., 1996;
Enzim Bsrd I
Elektroforesis hasil RFLP-PCR-ITS dengan
menggunakan enzim Bsrd I menunjukan bahwa restriksi
produk PCR-ITS menghasilkan satu sampai 2 fragmen
DNA pada masing - masing isolat (Gambar 1). Fragmen
DNA yang dihasilkan berukuran kurang lebih 250 bp
sampai kurang lebih 750 bp.
Hasil elektroforesis ditransformasikan sebagai
dasar dendrogram dimana hasil dendrogram
menunjukkan hubungan kekerabatan 80% pada isolat B,
dan C sedangkan isolat A dengan isolat B, dan C berada
pada satu garis lurus (0%) sehingga isolat A tidak ada
hubungan kekerabatan dengan isolat B, dan C dengan
pengujian enzim Bsrd I. Nilai koefisien 80% pada isolat B
memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan isolat
C. Kemampuan enzim Bsrd I mampu membedakan isolat
A dengan isolat B, dan C dimana mampu membedakan
pada tingkat spesies dan forma spesialis.
35
Enzim Msp I
Elektroforesis hasil RFLP-PCR-ITS dengan
menggunakan enzim Msp I menunjukan bahwa restriksi
produk PCR-ITS menghasilkan satu atau 2 fragmen DNA
pada masing - masing isolat (Gambar 2). Fragmen DNA
yang dihasilkan berukuran kurang lebih 50 bp sampai
kurang lebih 740 bp.
Hasil elektroforesis ditransformasikan dan
digunakan sebagai dasar data dendogram dimana hasil
dendogram menunjukkan hubungan kekerabatan 67%
pada isolat B, dan C. Kemampuan enzim Msp I mampu
0,41
0,10
0,20
Koefisien
Kesamaan
0,52
0,63
Gambar 3. Dendrogram-UPGMA hubungan kekerabatan tiga isolat mikoriza Rhizoctonia berdasarkan pola fragmen
DNA hasil PCR-RFLP dengan enzim Hae III, Bsrd I, Msp I, dan Hinf I
36
DAFTAR PUSTAKA
Alexopoulus CJ, CW Mims, Blackwell. 1996. Introduc-
:1-21 pp.
Sen R, AM Hietala, C Zelmer. 1999. Common anastomosis and internal transcribed pacer RFLP group-
Pathology, and Disease Control. Kluwer Academic Publisher. Dordrecht, The Netherlands.
Anonim. 1999. Measuring DNA Concentration. Universitas Sumatra Utara http://www.msu.ac.th/bio-
37
38
Wallace LE. 2006. Spatial genetic structure and frequency of interspecific hybridization in
Platanthera aquilonis and P. dilatata
(Orchidaceae) occurring in sympatry. American
J. Botany. ;93:1001-1009.