Anda di halaman 1dari 7

4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Deskripsi Kacang Tanah
2.1.1 Klasifikasi Kacang Tanah
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogea L.) merupakan tanaman yang
berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan).
Awalnya kacang tanah dibawa dan disebarkan ke benua Eropa, kemudian
menyebar ke benua Asia sampai ke Indonesia (Purwono dan Purnamawati, 2007).
Dalam dunia tumbuhan, tanaman kacang tanah dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Rosales
Famili
: Papilionaceae
Genus
: Arachis
Spesies
: Arachis hypogea L.
Di Indonesia dari sekian jenis kacang-kacangan, produksi kacang tanah
menempati urutan kedua setelah kacang kedelai. Kacang tanah merupakan
tanaman bahan makanan dan bahan industri yang sudah lama dikenal oleh
masyarakat luas di Indonesia. Bijinya mengandung protein dan lemak yang cukup
(http://docstoc.com, 2010).
Budidaya tanaman kacang tanah disamping dapat mengembalikan
kesuburan tanah dan memotong siklus hidup hama dan penyakit, juga merupakan
penganeka ragaman hasil pertanian. Kacang tanah merupakan hasil petanian yang
mempunyai nilai gisi yang sangat tinggi dan dapat diolah menjadi berbagai
produk makanan (Duniaji dan Wisaniyasa, 2008)

2.1.2 Morfologi Kacang Tanah


a.

Akar
Perakaran tanaman kacang tanah terdiri atas akar lembaga (radicula), akar

tunggang (radix primaria), dan akar cabang (radix lateralis). Pertumbuhan akar
menyebar ke semua arah sedalam lebih kurang 30 cm dari permukaan tanah. Akar

berfungsi sebagai organ pengisap unsur hara dan air untuk pertumbuhan tanaman.
Akar tanaman kacang tanah bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium radicicola.
Bakteri ini terdapat pada bintil bintil akar tanaman kacang tanah dan hidup
bersimbiosis saling menguntungkan. Tanaman kacang tanah tidak dapat
menambat (mengambil) nitrogen bebas (N2) dari udara tanpa bakteri rhizobium.
Sebaliknya, bakteri rhizobium tidak dapat mengikat nitrogen tanpa bantuan
tanaman kacang tanah. Pada bintil bintil akar terdapat unsur nitrogen yang
berguna untuk pertumbuhan tanaman dan ketersediaan unsur N dalam tanah.
b.

Batang
Batang tanaman kacang tanah berukuran pendek, berbuku buku, dengan

tipe pertumbuhan tegak atau mendatar. Pada mulanya batang tumbuh tunggal.
Namun, lambat laun bercabang banyak solah olah merumpun. Panjang batang
berkisar antara 30 cm 50 cm atau lebih, tergantung jenis atau varietas kacang
tanah dan kesuburan tanah.
Buku buku (ruas ruas) batang yang terletak di dalam tanah merupakan
tempat melekat akar, bunga, dan buah. Ruas ruas batang yang berada di atas
permukaan tanah merupakan tempat tumbuh tangkai daun.
c.

Daun
Daun berbentuk lonjong, terletak berpasangan (majemuk), dan bersirip

genap. Tiap tangkai daun terdiri atas empat helai anak daun. Daun muda berwarna
hija kekuning- kuningan, setelat tua menjadi hijau tua. Daun daun tua akan
menguning dan berguguran mulai dari bawah ke atas bersamaan dengan stadium
polong tua. Helaian daun bersifat nititropic, yakni mampu menyerap cahaya
matahari sebanyak banyaknya. Permukaan daunnya memiliki bulu yang
berfungsi sebagai penahan atau penyimpan debu.
d.

Bunga
Bunga tanaman kacang tanah berbentuk kupu kupu, berwarna kuning,

dan bertangkai panjang yang tumbuh dari ketiak daun. Fase berbunga biasanya

berlangsung setelah tanaman berumur 4- 6 minggu. Bunga kacang tanah


menyerbuk sendiri (self polination) pada malam hari. Dari semua bunga yang
tumbuh, hanya 70% - 75% yang membentuk bakal polong (ginofira). Bunga
mekar selama sekitar 24 jam, kemudian layu, dan gugur. Ujung tangkai bunga
akan berubah bentuk menjadi bakal polong, tumbuh membengkok ke bawah,
memanjang, dan masuk ke dalam tanah.
e.

Buah
Buah kacang tanah berbentuk polong dan dibentuk di dalam tanah. Polong

kacang tanah berkulit keras, dan berwarna putih kecokelat cokelatan. Tiap
polong berisi satu sampai tiga biji atau lebih. Ukuran polong bervariasi,
tergantung jenis atau varietasnya dan tingkat kesuburan tanah. Polong berukuran
besar biasanya mencapai panjang 6 cm dengan diameter 1,5 cm.
f.

Biji
Biji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus kulit

biji tipis berwarna putih, merah, atau ungu. Inti biji (nucleus seminis) terdiri atas
lembaga (embrio), dan putih telur (albumen). Biji kacang tanah yang berkeping
dua (dicotyledonae), juga merupakan alat perbanyakan tanaman dan bahan
makanan. Ukuran biji kacang tanah bervariasi, mula dari kecil sampai besar. Biji
kecil beratnya 250 gr 400 gr per 1.000 butir, sedangkan biji besar kurang lebih
500 gr per 1.000 butir.

2.2 Ekologi Tanaman Kacang Tanah


Menurut Rukmana, 1998. Di Indonesia, tanaman kacang tanah cocok
ditanam di dataran rendah, tempat terbuka (mendapatkan sinar matahari penuh),
dan musim kering. bertinggian di bawah 500 meter/dpl. Iklim bersuhu tinggi
(panas) antara 28C - 32C, sedikit lembap . PH tanah berkisar (65% - 75%),
Curah hujan berkisar 800 mm 1.300 mm per tahun, Tanaman kacang tanah

toleran terhadap lingkungan tumbuh di dataran menengah sampai dataran tinggi


pada daerah berketinggian antara 800 m 1.000 m dpl.
2.3 Defenisi Pupuk Organik
Menurut Simanungkalit, dkk, (2006). pupuk organik adalah, Nama kolektif
untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak
menjadi hara tersedia bagi tanaman. Dalam Permentan No.2/Pert/Hk.060/2/2006
tentang pupuk organik dan pembenah tanah, dikemukakan bahwa pupuk organik
adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang
berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat
berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
2.4 Pupuk organik cair
Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut
pupuk cair foliar yang mengandung unsur hara makro dan mikro esensial (N, P, K,
S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn dan bahan organik). Pupuk organik cair
mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan
pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman
leguminosae sehingga

meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan

penyerapan nitrogen dari udara, dapat miningkatkan vigor tanaman sehingga


tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tamanam terhadap
kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit, merangsang
pertumbuhan cabang produksi, meningkatkan pembentukan bunga dan bakal
buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah
2.5 Cara Aplikasi Pupuk Organik Cair
Cara aplikasi atau pemberian pupuk organik cair pada tanah dan tanaman
kocok dahulu pupuk organik cair selama 5 detik kemudian siapkan air sesuai
kebutuhan, takar dosis pupuk sesuai rekomendasi yang sudah tertulis / tertera di
label sesuai komoditi tanaman, pupuk organik cair seperti perbandingan berikut
ini 5 cc / 1 liter dan 10 cc / 2 liter. setelah pupuk organik dicampur dengan air lalu
diaduk hingga homogen kemudian siramkan atau semprotkan secara merata ke

tanah daerah perakaran tanaman jika itu pupuk akar, dan siramkan atau
semprotkan secara merata kepada daun jika itu pupuk daun.
Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara
yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin
seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka
kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian dengan dosis yang
berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman.
2.6 Kebutuhan Hara pada Tanaman Kacang Tanah
Pupuk merupakan suatu bahan yang diberikan pada tanaman baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk mendorong pertumbuhan tanaman,
meningkatkan produksi atau memperbaiki kualitasnya sebagai akibat perbaikan
nutrisi tanaman (Leiwakabessy dan Sutandi, 2004). Pupuk dapat digolongkan
kedalam senyawa organik maupun anorganik yang dapat terdiri dari satu atau
lebih unsur hara.
Pupuk anorganik adalah bahan yang berisi unsur yang dibutuhkan tanaman
dengan kadar hara tinggi. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk
anorganik dapat dibagi menjadi dua, yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam,
biasanya berupa unsur hara makro primer. Pupuk majemuk adalah bahan yang
mengandung lebih dari satu jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Beberapa
contoh pupuk anorganik adalah urea, TSP, dan NPK (Lingga dan Marsono, 2001).
2.7 Kerangka Pemikiran

Kualitas
Benih
Menurun

Kebutuhan Kacang Tanah


Terus Meningkat

Produktivitas Kacang Tanah


Rendah

Pemupukan Tidak Berimbang

Kuantitas
Benih
Menurun

Pemupukan Berimbang
Menggunakan
Gambar 2.6 Bagan Alur Kerangka BerpikirRekomendasi
Yang Paling Tepat

2.8 Hipotesis
Berdasarkan uraian teoritis di atas, maka hipotesa dalam penelitian yaitu
sebagai berikut :

Kuantitas
Dan
H0: Diduga pemberian aplikasi dosis Kualitas
pupuk organik cair tidak berpengaruh
Benih
terhadap produksi dan mutu kacang
tanah (Arachis hypogaea L.)
Kacang
Tanah
H1: Diduga pemberian aplikasi dosis
pupuk organik cair berpengaruh terhadap
Meningkat

produksi dan mutu kacang tanah (Arachis hypogaea L.)


H0: Diduga waktu pemupukan mengunakan pupuk organik cair tidak berpengaruh
terhadap produksi dan mutu kacang tanah(Arachis hypogaea L.)

10

H1: Waktu pemupukan mengunakan pupuk organik cair berpengaruh terhadap


produksi dan mutu kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
H0: Diduga Interaksi antara pemberian pupuk organik cair lengkap pada dosis dan
interval waktu pemupukan yang berbeda tidak berpengaruh terhadap
produksi dan mutu kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
H1: Diduga Interaksi anatara pemberian pupuk organik cair lengkap pada dosis
dan interval waktu pemupukan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap
produksi dan mutu kacang tanah Arachis hypogaea L.)

Anda mungkin juga menyukai