II
EUTANASIA : PANDANGAN HUKUM,
ETIKA KEDOKTERAN DAN IMAN
KRISTIANI
Disusun oleh:
Iriani Papuani Upuya (07120090098)
Merisa Noviliany Rachmad (07120100023)
Anastasia Florentina (07120100036)
Jane (07120110017)
Marnellya Sylvia Anggreini (07120110020)
Chelsea Gabriella Gunawan (07120110036)
Lisa Karina Sudjadi (07120110040)
FAKULTAS KEDOKTERAN
menggunakan
setiap
jalan
yang
mungkin
untuk
meninggal
begitu
saja.
Hal
ini
merupakan
suatu
medis
dan
bahkan
sampai
sekarang
pun
belum
yang
terus
berupaya
untuk
menolak
tindakan
euthanasia
dipakai
untuk
penghindaran
dan
kasus
penyakit
yang
penuh
penderitaan
dan
tak
yang
menderita
penyakit
yang
tak
dapat
permintaan
orang
lain,
bukan
pasien,
mereka
atau
kesehatan
tidak,
secara
yaitu
sengaja
ketika
dokter
melakukan
atau
petugas
tindakan
untuk
II.
Hukum
di
Indonesia
secara
tegas
menolak
tindakan
Barang siapa
356
(3)
KUHP
yang
juga
mengancam
terhadap
persetujuan,
dia
wajib
memberikan
kehidupan,
306
(2)
KUHP
dinyatakan,
Jika
mengakibatkan
Negara-negara
ini
setuju
dengan
dilakukannya
sekadar
mempercepat
kematiannya,
sekaligus
lain :
1. Belanda
Tanggal 10 april 2001 Belanda menerbitkan undang-undang
yang mengijinkan euthanasia. Pasien-pasien yang mengalami
sakit menahun dan tak tersembuhkan, diberi hak untuk
mengakhiri penderitaannya. Dalam karangan yang berjudul
The Slippery Slope Of Dutch Euthanasia dilaporkan bahwa
sejak tahun 1994 setiap dokter di Belanda dimungkinkan
untuk
melakukan
euthanasia
dan
tidak
akan
dituntut
september
menyatakan
2002.
bahwa
Para
ribuat
pendukung
tindakan
euthanasia
euthanasia
telah
III.
MENGENAI EUTHANASIA
Kode
Etik
Kedokteran
Indonesia
(KODEKI)
menggunakan
2.
3.
Pasien
menderita
suatu
penyakit
yang
sulit
untuk
disembuhkan,
4.
5.
dalam
melakukan
kegiatan
kedokterannya
sebagai
hukum
dan
agama.
KODEKI
pasal
7d
juga
dokter
tidak
boleh
melakukan:
Menggugurkan
pasien,
senantiasa
manusia.
disebutkan
mengingat
Ini
berarti
bahwa
akan
seorang
kewajiban
menurut
dokter
harus
melindungi
hidup
KODEKI
dokter
tidak
IV.
EUTHANASIA
Hidup manusia adalah dasar dari segala nilai, sekaligus
sumber dan persyaratan yang perlu bagi semua kegiatan
manusia dan juga untuk setiap hidup bersama dimasyarakat.
Kitab suci memandang bahwa hidup manusia itu suci karena
berasal dari Allah sendiri, Tuhan Allah membentuk manusia itu
dari debu tanah dan menghembuskan napas hidup ke dalam
hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang
hidup. (Kejadian 2:7) karena itu, pembunuhan orang lain tidak
dibenarkan karena melawan hukum ilahi, Jangan membunuh.
(Keluaran 20:13). Hidup dan mati manusia berada ditangan
Tuhan, karena Kita adalah milik Tuhan. (Roma 14:8 ; Filipi
1:20) dan seperti yang Ayub katakan, Tuhan memberi, Tuhan
dihancurkan,
dipertahankan.
tetapi
Eutanasia
harus
dilindungi,
merupakan
dijaga,
penolakan
dan
terhadap
pro-eutanasia
mengatakan
bahwa
tindakan
orang
lain.
Bahkan
diri
sendiripun
tidak
berhak
1:2-4
dan
Roma
5:3-4,
penderitaan
melahirkan
37:9-10).
Tugas
manusia
adalah
memelihara
kehidupan
orang
V. KESIMPULAN
percaya
(Roma
5:3)
termasuk
5.1 Ringkasan
Masalah eutanasia berkaitan dengan masalah kehidupan.
Hidup manusia itu luhur karena merupakan anugerah Allah
yang amat besar. Semua agama mengajak umatnya untuk
memelihara hidup dan menghantar manusia pada keselamatan.
Keselamatan dari Allah berarti hidup bersatu dengan Dia. Dalam
gereja, hidup manusia amat dijunjung tinggi. Hidup tidak boleh
dirampas begitu saja karena itu merupakan wewenang dari
Allah Yang Maha Kuasa. Sama seperti perkataan St. Paulus,
bahwa hidup atau mati kita ini adalah milik Tuhan (Roma 12:35).
Dewasa ini, prinsip the right to die berkembang pesat.
Akibatnya, banyak negara yang telah melegalkan tindakan
eutanasia. Meskipun demikian, masih banyak kalangan yang
menentang tindakan eutanasia dan berpegang teguh pada
prinsip bahwa kehidupan dan kematian manusia mutlak menjadi
hak Allah. Hanya Allah yang berkuasa atas hidup dan mati
seseorang, yang hingga kini hal ini masih menjadi misteri bagi
manusia.
Manusia diberi kuasa dari Allah untuk menggembangkan
hidup dan bukan untuk meniadakannya. Oleh sebab itu,
tindakan eutanasia yang dilakukan secara sadar, sengaja, dan
langsung apapun alasan dan tujuannya, tidak dapat dibenarkan.
Hukum di Indonesia secara tegas menolak tindakan eutanasia,
hukum secara tegas pula menindaki orang-orang yang terlibat
langsung
dalam
tindakan
eutanasia,
karena
dinilai
telah
Hidup
manusia
harus
dibela,
karena
hidup
itu
Dalam
kehidupan
bermasyarakat,
kita
sering
diperhatikan
kehidupan
bahwa
menurut
setiap
orang
rencana
terikat
Allah.
untuk
Hidup
itu
Saran
membela
hidup
manusia.
Hidup
manusia
menjadi
VI.
BIBLIOGRAFI