Staphylococcus aureus
LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
MIKROBIOLOGI
yang dibina oleh: Drs. H. M. Noviar Darkuni , M.Kes
Oleh :
kelompok 1
Offering : B
Aqidatul Izza
130341614789
130341603395
Firdausi Nuzuliya
130341614785
Leny Masitoh
130341614806
Retza Firmanda
130341603388
Wiwit rahayu
130341603362
Maret 2014
I.
TOPIK
II.
: UJI ANTIMIKROBA
III.
TUJUAN :
1. Mengukur zona hambat pertumbuhan atau lingkaran kematian bakteri
2. Mempelajari penerapan metode cakram kertas saring (paper disk )
3. Mengetahui pengaruh konsentrasi bahan antiseptik terhadap kematian
bakteri
4. Mengetahui pengaruh lama penyimpanan bakteri terhadap kematian
bakteri
IV.
DASAR TEORI :
Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau
antimikroba
untuk diaplikasikan
sebagai
2012). Efek senyawa antimikroba dapat menghambat kerja enzim jika mempunyai
spesifitas yang sama antara ikatan komplek yang menyusun struktur enzim dengan
komponen senyawa antimikroba.pada konsentrasi 0,005 M alisin (senyawa aktif dari
bawang putih) dapat menghambat metabolisme enzim sulfhidril. Minyak oleoresin
yang dihasilkan dari kayu manis, cengkeh, thyme, dan oregano dapat menghambat
produksi ethanol, proses respirasi sel, dan sporulasi khamir dan kapang (Agus, 2012).
4. Menginaktivasi fungsi material genetik
Komponen bioaktif dapat mengganggu pembentukan asam nukleat (RNA dan DNA),
menyebabkan terganggunya transfer informasi genetik yang selanjutnya akan
menginaktivasi atau merusak materi genetik sehingga terganggunya proses
pembelahan sel untuk pembiakan (Agus, 2012).
Sensitifitas menyatakan bahwa uji sentifitas bakteri merupakan suatu metode
untuk menetukan tingkat kerendahan bakteri terhadap zat anti bakteri dan untuk
mengetahui senyawa murni yang memiliki aktifitas anti bakteri. Metode uji sensifitas
bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan produk alam
yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan untuk
menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada kosentrasi yang rendah. Uji
sentsitiifitas bakteri merupakan satuan metode untuk menentukan tingkat kerentanan
bakteri terhadap zat anti bakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki
aktivitas anti bakteri (Hastowo, 1992).
Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri menunjukan sensitifitas
bakteri terhadap zat anti bakteri. Selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebar diameter
zona tambatan yang terbentuk bakteri tersebut semakin sensitif (Hastowo,
1992).Adapun faktor-faktor lingkungan dapat dibagi atas factor-faktor biotik dan
faktor-faktor abiotik. Faktor-faktor biotik terdiri atas mahluk -mahluk hidup,
sedangkan faktor-faktor alam (fisika) dan faktor-faktor kimia (Dwidjoseputro,
2005).Yang digolangkan sebagai faktor-faktor alam ialah temperatur,keabsahan, nilai
osmotik dari medium, radiasi oleh sinar biasa dan radiasi oleh sinar-sinar yang lain,
serta pengahancuran secara mekanik (Dwidjoseputro, 2005).Pada umumnya metode
yang digunakan dalam uji sensivitivitas bakteri adalah metode difusi agar yaitu
penyusuhan
atau
antibiotik
fungsi
yang
efektif
komponen-komponen
kerjanya
menggangu
makromolekul
sel.
sintesis,
Seperti
umumnya bakteri yang muda itu kurang daya tahannya terhadap desinfektan daripada
bakteri yang tua. Pekat encernya konsentrasi, lamanya berada dibawah pengaruh
desinfektan, merupakan factor-faktor yang masuk pertimbangan pula. Kenaikan
temperatur menambah daya desinfektan, selanjutnya medium dapat juga menawar
daya desinfektan susu, plasma darah, dan zat-zat lain yang serupa protein sering
melindungi bakteri terhadap pengaruh desinfektan tertentu (Dwidjoseputro,
2005).Diantara banyak faktor yang mempengaruhi aktivitas antibiotik in vitro, hal-hal
tersebut dibawah ini perlu diperhatikan, karena sangat mempengaruhi hasil-hasil
pengujian :
a.
b.
c.
d.
e.
Ph lingkungan
Komponen-komponen medium
Stabilitas obat
Takaran inakalum
Lamanya inkubasi
f.
:
BAHAN
Cawan petri
- Bakteri S. aureus
gelas ukur
- sunlight
beaker glass
- aquades
pipet tetes
- paper disk
mikropippet
spidol
lampu spiritus
cotton but
VI.
penggaris
CARA KERJA
1. Pembuatan atau pengenceran antiseptik dengan berbagai variasi konsentrasi
2.
Membuat perhitungan berapa sunlight yang akan
ditambahkan untuk mendapatkan konsentrasi yang
diinginkan ( perhitungan ada di bawah)
Mengambil
2 mL
sunlight
dengan
makropipet
Memasukk
an 2 mL
sunlight ke
cawan
Mengambil
4 mL
sunlight
dengan
makropipet
Memasukk
an 4 mL
sunlight ke
cawan
Mengambil
6 mL
sunlight
dengan
makropipet
Memasuk
kan 6 mL
sunlight
ke cawan
Mengambil
8 mL
sunlight
dengan
makropipet
Memasuk
kan 8 mL
sunlight ke
cawan
Mengukur
8 mL
aquades
dengan
gelas ukur
Melarutka
n 8 mL
aquades
dengan 2
mL
sunlight
Mengukur
6 mL
aquades
dengan
gelas ukur
Melarutka
n 6 mL
aquades
dengan 4
mL
sunlight
Mengukur
4 mL
aquades
dengan
gelas ukur
Melarutk
an 4 mL
aquades
dengan 6
mL
sunlight
Mengukur
2 mL
aquades
dengan
gelas ukur
Melarutk
an 2 mL
aquades
dengan 8
mL
sunlight
Merendam
kertas
saring
kedalam
larutan
sunlight
20%
selama 10
Hasil
menit
Merendam
kertas
saring
kedalam
larutan
sunlight
40%
selama
Hasil 10
menit
Merendam
kertas
saring
kedalam
larutan
sunlight
60%
selama 10
Hasil
menit
Merendam
kertas
saring
kedalam
larutan
sunlight
80%
selama 10
Hasil
menit
Merenda
m kertas
saring
kedalam
larutan
sunlight
100%
selama
Hasil
10 menit
Mengambil
10 mL
sunlight
dengan
makropipet
Memasukk
an 10 mL
sunlight ke
cawan
VII.
Hasil
DATA PENGAMATAN
KONSENTRASI
20 %
40 %
60 %
1 X 24 JAM
2,2 cm
3,2 cm
3 cm
DIAMETER
2 X 2 JAM
2,3 cm
4 cm
3,8 cm
3 X 24 JAM
2,1 cm
4,1 cm
2,8 cm
80 %
100 %
VIII.
3,3 cm
3,9 cm
4 cm
4,3 cm
3,5 cm
4,3 cm
ANALISIS DATA
Pada percobaan uji antiseptik terhadap bakteri ,kami melakukan
pengukuran diameter lingkaran kematian bakteri. Pengukuran dilakukan
sebanyak 3 kali dengan jangka waktu, 1 X 24 jam, 2 X 24 jam, dan 3 X 24
jam setelah inokulasi bakteri
pada
60 %, dan 80 %
bakteri.
Berdasarkan data yang diperoleh, hasil identifikasi sementara yaitu
panjang diameter kematian bakteri
PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini, metode yang kami gunakan adalah metode
Paperdisk atau cakram kertas. Metode cakram kertas merupakan metode yang
biasa digunakan untuk menguji aktivitas antimikroba suatu antiseptik terhadap
mikroorganisme patogen penyebab penyakit (Tortora, 2002).
Metode ini lebih dikenal dengan metode Kirby-Bauer
(Sherman,
memerlukan
peralatan
khusus
dan relatif
murah.
Sedangkan
X.
KESIMPULAN
1. Konsentrasi bahan antibakteri dan lama inkubasi (penyimpanan)
mempengaruhi zona hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus.
2. Semakin tinggi konsentrasi dan semakin lama waktu penyimpanan,
diameter lingkaran kematian bakteri Staphylococcus aureus semakin
panjang
DAFTAR RUJUKAN
Adelberg. 2001. Mikrobiologi Kedokteran Buku ke 1. Terjemahan dari Medical
Microbiology, Twenty Second Ed, oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.
Aguskrisno, 2012. Pengaruh Senyawa Antimikroba Bagi Pertumbuhan Mikroba
Dalam
Makanan
(Online),
(http://aguskrisno.wordpress.com/2012/01/09/
LAMPIRAN
GAMBAR HARI KE 1
GAMBAR HARI KE 3