Anda di halaman 1dari 9

KIMIA

I.

Mengenal Ilmu Kimia

Berdasarkan kajiannya ilmu kimia dibagi 5 yaitu :1. Kimia Anorganik;2. Kimia
Organik;3. Kimia Analitik; 4. Kimia Fisika dan 5. Biokimia.
- Ilmu kimia sangat berperan pada kehidupan manusia diantaranya : membuat
pupuk; bahan pengawet ; plastic ; sabun mengatasi korosi dst.
- Ilmu kimia sangat berperan pada ilmu-ilmu lain seperti : kedokteran ; biologi ;
pertanian ; teknik dst.
- Ilmu kimia sangat berperan dalam mengatasi berbagai masalah social, diantaranya
meningkatkan perekonomian melalui teknik pengawetan, teknik percetakan,
kesehatan masyarakat melalui pengembangan obat-obatan dst.
Pengembangan ilmu kimia harus didukung sikap ilmiah, kreatif , jujur, tekun, ulet dan
teliti.

A. Hukum Dasar Kimia dan Stokiometri


1. Hukum Dasar Kimia
*Hukum kekekalan massa ( Lavoisier ) ; Dalam reaksi kimia, masa zat sebelum dan
sesudah reaksi selalu sama. Fe + S
FeS
28g 16g
44 g
*Hukum perbandingan tetap ( Proust ) ; Suatu senyawa murni selalu tersusun dari
unsure-unsur yang tetap, dengan perbandingan massa tetap.
Fe + S
FeS masa Fe/BA Fe = masa S/BA S= masa FeS/BA FeS
28/56 S= (28/56)(32)
FeS= (28/56)(88)
*Hukum perbandingan berganda ( Dalton ) ; Jika dua unsur bersenyawa membentuk
lebih dari satu senyawa maka masa unsure yang bersenyawa dengan unsure lain yang
bermasa tertentu akan berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.
Fe + S
FeS
Fe : S : FeS = 56 : 32 : 88 = 7 : 4 : 11
*Hukum perbandingan volume ( Gay Lussac ); Peda tekanan dan temperature yang
sama, perbandingan volume gas-gas reaktan dan hasil reaksi merupakan bilangan
bulat dan sederhana. H2(g) + O(g)
H2O ( 2:1:1 )
2 vol. 1 vol
1vol.

2. Stokiometri
*Hukum Avogadro ; -Peda tekanan dan temperature yang sama, gas-gas yang
bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.
; -Peda tekanan dan temperature yang sama,perbandingan
volume gas reaktan atau hasil reaksi sama dengan perbandingan jumlah mol gas
reaktan atau hasil reaksi. A + B
C
Volume gas A : Volume gas B : Volume gas C.

Jumlah mol gas A : Jumlah mol gas B : Jumlah mol gas C.


( VA: VB : VC ) = nA : nB : nC
V = k.n ; V/n = k
V1/n1 = V2/n2= V3/n3
*Persamaan Umum Gas; Volume suatu gas berbanding lurus dengan jumlah mol gas
dan temperature, tetapi berbanding terbalik dengan tekanan gas. PV = nRT
R= tetapan gas ( 0,082057 l.atm/moloK
*Konsep mol : 1. Massa atom relative; 2.Massa molekul relative; 3. Massa molar;
4. Volume molar
Masa atom relative = Masa atom relative (Ar)unsure X =
(massa rata-rata 1 atom unsure X) / 1 sma , 1 sma= 1,66 . 10-24 gram.
1 gram= 6,022 . 1023 sma
Masa molekul relative = Massa rata-rata 1 mol X
(Mr X) = jml Ar penyusun molekul tsb
Mr X = Ar
Fe + S
FeS , Mr FeS = Ar Fe + Ar S = 56 + 32 = 88 gram.
1mol
1mol 1mol
Masa molar (Mm) ; massa 1 mol zat dalam satuan gram
Untuk unsure mono atomic m = n.Ar
n= m/Ar
Untuk unsure di atomic atau senyawa m = n.Mr
n= m/Mr
*Volume molar (Vm) : Volume setiap mol gas apa saja pada temp. 00C atau 2730K
dan tekanan 1atm adalah 22,4 liter ( pd STP )
*Hubungan dlm Konsep mol:
- 1 mol unsur = 6,02 . 1023 partikel atom
- 1 mol senyawa = 6,02 . 1023 partikel molekul.
- 1 mol (M)= suatu larutan yang mengandung satu mol zat terlarut dalam 1 L larutan
Kemolaran= jumlah mol / volume (L)
*Kadar Zat dalam Campuran
- Persen massa ( % massa )= (massa komponen) /( massa campuran) x 100 %
- Persen volume ( % vol )= (vol komponen) /( vol campuran) x 100 %
- Bagian per sejuta massa= (massa komponen) /( massa campuran) x 10.106 ppm
- Bagian per sejuta volume= (vol komponen) /( vol campuran) x 10.106 ppm

B. Rumus Molekul dan Rumus Empiris


1. Rumus Molekul adalah suatu zat yang menjelaskan jumlah atom setiap unsure
dalam satu molekul contoh: glucose ( C6H12O6 ),mengandung 6atom C,
12 atom H dan 6 atom O
2. Rumus Empiris adalah rumus yang paling sederhana yang memberikan
perbandingan jumlah atom untuk setiap jenis atom yang ada didalam senyawa
tersebut glucose ( C6H12O6 ), rumus empiris: CH2O; H2O r. e H2O. Senyawa ion
merupakan rumus molekul dan rumus empiris contoh: NaCl; FeS; KOH; CaCO3
dan lainnya.
3. Hubungan Rumus empiris dan Rumus molekul : RM = (RE)n dg n factor
pengali. Senyawa X dg.RE = CH2O , RM= 180 Ar ( C=12;H=1danO=16)
(MrCH2O)n = MrRM
30 n = 180 , n = 6 , RM =( CH2O )6
Rumus molekul senyawa X = C6H12O6

4. Rumus Empiris dengan Persentasi Komposisi


Kadar unsure dalam suatu senyawa dapat ditentukan dari presentase komposisi
atomnya dalam rumus empiris dari suatu senyawa .
Jika suatu senyawa rumus empirisnya adalah AmBn maka;
%A = (m. Ar A)/ Mr RE x 100% ; %B = (n. Ar B)/ Mr RE x 100%
%A : %B = ( m. Ar A)/ (n. Ar B)
m : n = (%A / Ar A) : (%B / Ar B)
Hitunglah persentase unsure C,H dan O dari senyawa H2CO3
Ar (C=12,H=1,O=16)
% H = 2.ArH / Mr H2CO3 x 100 % = 2/62x100% = 3,2 %
% C = 1.ArC / Mr H2CO3 x 100 % = 12/62x100% = 19,4 %
% O = 3.ArO / Mr H2CO3 x 100 % = 48/62x100% = 77,4 %
5. Penentuan Rumus Kimia Hibrid
Senyawa Hibrid adalah senyawa yang mengikat air ( H2O ) secara kimia
sehingga menjadi bagian dari struktur kristalnya.
Contoh : Kristal CuSO4.5H2O dipanaskan
CuSO4(s) + 5 H2O(g)
Kristal CuSO4.5H2O dilarutkan
CuSO4(s) + 5 H2O(l)
Garam tembaga sulfat sebanyak 24,95 g dipanaskan sehingga semua air
kristalnya menguap. Setelah pemanasan berat garam menjadi 15,95 g
Berapa banyak air Kristal yang terkandung dalam garam tsb.
Penyelesaian : rumus Kristal garam tembaga sulfat CuSO4.xH2O
CuSO4.xH2O
CuSO4 + xH2O
Massa x H2O = 24,95 15,95 = 9 g
mol xH2O= 9/18 = 0,5 ; mol CuSO4 = 15,95/159,5 = 0,1
mol xH2O : mol CuSO4 =0,5: 0,1= 5:1 maka rumus Kristal CuSO4.5H2O
6. Perhitungan Persamaan Reaksi
*Cara menentukan koefisien reaksi dengan jumlah mol zat
- Mol zat yang dicari = (koefisien zat yang dicari)/ (koefisien zat yang diketahui)x
(mol zat yang diketahui)
*Cara menentukan reaktan pembatas :
- Tentukan jumlah mol masing-masing reaktan
- Jika hasil baginya sama maka masing-masing reaktan sama-sama habis.
II.

REAKSI KIMIA

Reaksi kimia adalah suatu proses untuk mengubah sustu zat menjadi zat lain yang baru.
Ditinjau dari waktu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan ada yang lambat.
Reaksi yang berlangsung cepat : petasan dibakar, bom meledak , Na dimasukkan dlm air.
Reaksi yang berlangsung lambat : pengkaratan besi, pembuatan tape dan proses
penguraian zat organisme oleh bakteri.
Manfaat mempelajari reaksi: Untuk proses industry mungkin akan dipilih suatu reaksi
yang berlangsung cepat tapi hasilnya sedikit dari pada reaksi alternative lain tapi
berlangsung lambat. Dipihak lain reaksi yang berlangsung sangat cepat mungkin tidak
diinginkan karena dapat menimbulkan ledakan.
Bahkan pada keadaan tertentu ada pula reaksi kimia yang tidak diinginkan, sengga reaksi
diusahakan berlangsung selambat mungkin. Misal ; pemberian anti karat.

Permasalahan yang dikemukakan diatas menyebabkan adanya kebutuhan untuk dapat


mengukur , mengendalikan dan meramalkan reaksi kimia.
Reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi disebut reaksi redoks. Reaksi
oksidasi selalu diikuti oleh reaksi reduksi , artinya reaksi ini terjadi secara bersamaan .
Jika reaksi oksidasi terjadi maka reaksi reduksi terjadi juga. Oleh karena itu reaksi ini
sering disebut reaksi reduksi oksidasi atau disingkat reaksi redoks .
A. Reaksi Redoks Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Oksigen
Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen, Reaksi reduksi adalah reaksi
pelepasan oksigen .
Jika sepotong besi dibiarkan diudara terbuka , maka besi tsb akan bereaksi dengan
oksigen dari udara , dinamakan reaksi pengkaratan. 4(Fe) + 3O2
2Fe2O3
Contoh reaksi oksidasi: 1. C3H8(g) + O2(g)
3CO2(g) + 4H2O(l)
2. 2Zn(g) + O2(g)
2 ZnO(s)
Contoh reaksi reduksi: 1. 2KClO3(s)
2 KCl (s)+ 3O2(g)
2. 2Fe2O3(s) + C(s)
4 Fe(s) + 3CO3
B. Reaksi Redoks Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Oksigen
Reaksi redoks bukan hanya reaksi yang melibatkan oksigen, tetapi juga setiap reaksi
yang melibatkan electron. Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron,
Reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron.
oksidasi
X
X+ + elektron
reduksi
Contoh reaksi oksidasi: 1. Na
Na+ + e
-

Fe+ + e

2. Fe
Contoh reaksi reduksi: 1. Na+ + e
3+

2. Fe + e

Na
-

Fe2+ + e

C. Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi


Konsep redoks diperluas lagi, pengertiannya berubah dari pelepasan dan pengikatan
oksigen menjadi pelepasan dan penerimaan electron dan akhirnya berdasarkan
perubahan bilangan oksidasi. Konsep terakhir ini yang sampai sekarang digunakan.
Menurut konsep ini; Reaksi oksidasi adalah reaksi peningkatan bilangan oksidasi,
Reaksi reduksi adalah reaksi penurunan bilangan oksidasi .
Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menyatakan muatan electron dari suatu
unsure , senyawa maupun ion.
Atom yang melepas electron akan membentuk ion positive (kation) dan mempunyai
bilangan oksidasi positif, sedang yang menerima electron akan membentuk ion
negave (anion) dan mempunyai bilangan oksidasi negative.
Aturan-aturan untuk menentukan bilangan oksidasi:
1. Bilangan oksidasi unsure bebas adalah nol.
Na; H2; O2; N2 dst adalah nol
2. Bilangan oksidasi atom logam dalam senyawa adalah positif.

a. Logam alkali (Li,Na,K,Rb,Cs) dalam senyawa biloks adalah +1.


b. Logam alkali tanah (Be,Mg,Ca,Sr,Ba) dalam senyawa biloks adalah +2.
c. Logam-logam transisi Fe dalam senyawa biloks +3 dan +2;
Cu biloks +1dan +2 , Au biloks adalah +1 dan +3
d. Bilangan oksidasi ion tunggal adalah sebesar muatannya Fe+3;Cu+2adalah 3;2
e. Biloks H dalam senyawa +1 dan, biloks O dalam senyawa -2
f. Jumlah biloks seluruh atom dalam senyawa adalah nol.
g. Jumlah biloks seluruh atom dalam ion poliatom adalah sebesar muatannya.
MnO4-, SO42-, PO43- adalah -1, -2, -3
Contoh reaksi redoks yang melibatkan ion adalah:
oksidasi
2+

1. Fe + MnO4-

Fe3+ + Mn2+

Dalam reaksi ini Fe+2 menjadi Fe+3 biloks


+1menjadi +2; MnO4- menjadi Mn2+(+7 menjadi +2)

reduksi
0

+1 -2 +1

+1 -1

+1 +1 -2

2. Cl2 +2KOH
KCl + KClO + H2O
Dalam reaksi diatas , Cl2 merupakan oksidator dan reduktor.
Oksidator : zat pengoksidasi,zat yang mengalami reduksi
Reduktor : zat pereduksi, zat yang mengalami oksidasi.
III.

THERMOKIMIA
Thermokimia adalah cabang ilmu kimia yang membahas kalor reaksi pada reaksi
kimia dan proses fisika. Mempelajari thermokimia berarti kita dapat menentukan
berapa banyak jumlah energy yang dibutuhkan agar suatu reaksi dapat berlangsung.
Sebaliknya kitajuga dapat menentukan jumlah energy yang dapat dihasilkan oleh
suatu reaksi tertentu.
A. Hukum Kekekalan Energi dalam Sistim dan Lingkungan
Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan oleh manusia, energy hanya
dapat diubah bentuknya dari bentuk satu kebentuk lainnya.(azas kekekalan energy
yang menyatakan bahwa energy adalah tetap).
Sistim adalah bagian alam semesta/ segala sesuatu yang menjadi objek penelitian
termokimia.
Lingkungan adalah bagian alam semesta yang berinteraksi dengan sistim atau
segala sesuatu yang membatasi sistim.
Secara umum energy yang dimiliki suatu zat ada 2 jenis :
Energi kinetic ( Ek ) dan Energi potensial ( Ep )
Jika kita tinjau suatu zat dalam keadaan diam maka zat tsb. Hanya memiliki
energy potensial yang tersimpan dalam zat tsb. (U) internal energy ( tidak dapat
ditentukan), tetapi perubahan energy dalam (u) dapat ditentukan.
u = perubahan energy dalam sistim.
u = q - w q = kalor yang diserap atau dilepas sistim (+ menyerap; - melepas)
w = kerja yang dilakukan atau diterima sistim

u = q w ,sistim menyerap kalor dan melakukan kerja


u = q+ w ,sistim melepas kalor dan menerima kerja
B. Entalpi dan Perubahan Entalpi
Sebuah sistim dapat mengalami perubahan energy
Reaksi : Zat Reaktan ( R )
Zat Produk ( P )
Keadaan 1 ( U1 )
Keadaan 1 ( U2 )
Sebelum reaksi energydalam =U1, sesudah reaksi energidalam = U2
Pada saat reaksi terjadi perubahan energy (U) sebesar U2 - U1.
u = q w atau U2- U1= q w
Reaksi dalam wadah tertutup ; w = P.V (V=0 maka ,w=0 )
u = qv ( qv adalah kalor reaksi pd volume tetap ).
Reaksi dalam wadah tererbuka ; u = qp P.V
( qp adalah kalor reaksi pd tekanan tetap ).
Entalpi ( H ) sistim adalah jumlah energy sistim dalam segala bentuk.
H = Hp - Hr ; H = q
Reaksi : N2(g) + 2O2(g) + 66,4 kJ
2 NO2(g)
Tentukan besar perubahan enthalpy NO2 yang terbentuk 23 g.
Penyelesaian: ( Mr NO2 = 46 )
Pada reaksi ini sistim menyerap kalor sebesar 66,4 kJ atau H= 66,4 kJ.
2 mol NO2 ; H= 66,4 kJ. Maka 23 g NO2 = 23/46 = 0,5 mol.
Untuk menghasilkan 0,5 mol NO2 sistim mempunyai H= 0,5/2x66,4 kJ= 16,6kJ
Reaksi : S2(s) + O2(g)
SO2(g) +296,8 kJ
Tentukan besar perubahan enthalpy S yang dibakar 3,2 g.
Penyelesaian: ( Ar S = 32 )
Pada reaksi ini sistim melepas kalor sebesar 296,8 kJ atau H= -296,6 kJ.
Pembakaran1 mol S menghasilkan , H=- 296,8 kJ. Maka 3,2 g S = 3,2/32 = 0,1 mol.
Untuk membakar 0,1 mol S sistim mempunyai H= 0,1x-296,8 kJ= - 29,68 kJ
C. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Reaksi Eksoterm adalah reaksi kimia dengan sistim melepas kalor.
Reaksi Eksoterm : 2Na(s) + 2H2O(l)
2 NaOH(aq) + H2(g) ( r.pelarutan )
( -q )
C6H12O6 (s)
2C2H5OH (l)+ 2CO2(g) (r.fermentasi )
glucose

etanol

H = Hproduk - Hreaktan , Hp < Hr sehingga H<0 ( negative )


Reaksi Endoterm adalah reaksi kimia dengan sistim menyerap kalor.
Reaksi Endoterm : N2(g) + 2O2(g)
2 NO(g) ( r.pada temp. tinggi )
( +q )
CO(NH2)2 (s)
CO(NH2)2 (aq) ( r.pelarutan )
urea

H = Hproduk - Hreaktan

Hp > Hr sehingga H>0 (positif )

Contoh Persamaan Termokimia


Jika 1,418 g besi direaksikan dengan chlorine akan terbentuk 3,22 g besi chloride
dan dibebaskan kalor 8,58 kJ Tulislah persamaan reaksi tsb.( Ar Cl=35,5, Fe=56 )
Penyelesaian :
Reaksi : Fe +Cl2
FeCl2
1,418 gram Fe = 1,418/56 = 0,025 mol, 3,22 g FeCl= 3,22/127 = 0,025 mol.
Perbandingan mol Fe:mol Cl2:mol FeCl2 = 1 : 1 : 1 jaitu 0,025 mol, kalor = 8,58 .
Jika reaksi I mol maka kalor yang dibebaskan = 8,58/ 0,025 = 343,2 kJ
Persamaan termokimia : Fe +Cl2
FeCl2 + 343,2kJ atau H = -343,2 kJ.
D. Jenis-Jenis Perubahan Enthalpi Standar
*Perubahan Enthalpi Standar adalah perubahan entalpi atom pada waktu reaksi
dilakukan pada T= 25oC atau 298oK dan tekanan 1 atm.( Ho )
H untuk reaksi dilakukan sembarang T dan P
Reaksi : C(s) + O2(g)
CO2 ; Ho = - 393,52 kJ
* Perubahan Enthalpi Pembentukan Standar ( Hof ), C(s) + O2(g)
CO2
* Perubahan Enthalpi Penguraian Standar ( Hop ) , CaCO3
Ca+C +3/2O2
* Perubahan Enthalpi Pembakaran Standar ( Hoc ) CH4(g) + O2(g)
CO2+2H2O
Contoh , Jika kalor pembakaran standart C2H5OH adalah 1.371 kJ, tentukan:
a. Persmaan termokimia pembakaran C2H5OH
b. H reasi untuk membakar 23 g C2H5OH
Penyelesaian :
a. Persamaan termokimia : C2H5OH + 3O2
2CO2 +3HO2; H = -1.371 kJ
b. 23 g C2H5OH = 23/46 mol = 0,5 mol.
Pada pembakaran 0,5 mol C2H5OH= 0,5.( -1.371 kJ ) = - 685,5 kJ.
E. Hukum Hess.
Suatu reaksi keseluruhan ,kalor reaksi selalu sama, apakah reaksi langsung atau
melalui tahapan-tahapan ;1. Zat A dirubah menjadi Zat Z dg kalor reaksi Ho
A
Ho
Z
o
o
o
o
o
H = H1 + H2 + H3
H1
Penjumlahan H
H3o
B
C
o
H2
Contoh :
Diketahui reaksi H2 + F2
2 HF ; H = - 537 kJ
C + 2F2
CF4 ; H = - 680 kJ
2C +2 H2
C2H4 ; H = +52,3 kJ
Tentukanlah H dari reaksi : C2H4 +6 F2
2 CF4 + 4 HF
Penyelesaian : Untuk menentukan H diatas ,sesuai hukum Hess(hukum
penjumlahan kalor)
C2H4
2 C + 2H2 , H = -52,3 kJ
(1)
2H2 +2F2
4 HF ; H = -1.074 kJ
(2)
2C + 4F2
2CF4 ; H = - 1.360 kJ (3)
C2H4 +6 F2
2 CF4 + 4 HF , H = (1)+(2)+(3) = - 2.486,3 kJ

2. Hubungan Ho dg. Hof


Reaksi : CH4 + 2O2
CO2 + H2O
Besarnya H dapat ditentukan dari harga Hf zat yang ada pada persamaan reaksi
Zat-zat yang bereaksi sebelum menjadi zat produk dianggap terlebih dahulu
mengalami penguraian menjadi unsure-unsurnya, lalu unsure-unsur membentuk
produk.
Ho = Hofproduk - Hofreaktan
Ho =[ HofCO2+ HofH2O ] [HofCH4 + HofO2 ]
Soal Diketahui enthalpy pembentukan CO2 = -393,52 kJ/mol , H2O(l) = -242 kJ/mol dan
C3H8(g) = -104 kJ/mol Tentukanlah jumlah kalor yang dibebaskan jika 1 g C3H8(g) dibakar
sempurna.
Penyelesaian : C3H8(g) + 5O2
3 CO2 + 4 H2O
o
o
o
H = H fproduk - H freaktan =[3 HofCO2+ 4HofH2O ] [HofC3H8 + 5 HofO2 ]
= =[3( - 393,52 ) + 4(- 242 ) ]kJ [ ( -104 )+ 5.0 ]kJ = - 2.044,56 kJ/mol
1 gram C3H8 = 1/44 mol . Ho = 1/44 x )- 2.044,56) = - 46,47 kJ.
Jadi untuk membakar 1g C3H8 dibebaskan kalor sebanyak 46,47 kJ
Soal : Diketahui entalpi pembakaran carbon,hidogen dan etanol berturut-turut 393,5
kJ/mol , -286 kJ/mol dan - 278 kJ/mol .Tentukan entalpi pembentukan etanol
Penyelesaian: 2C(s)+ 3H2(g) +1/2O2(g)
C2H5OH ; Ho = ?
o
o
o
H = H fproduk - H freaktan
= ( -286 )kJ/mol [2 (-393,5)+ 3(-286)+ 0 ]kJ/mol
= 1.367 kJ/mol
Jadi entalpi pembentukan 1 mol etanol adalah 1.367 kJ

Tugas
1)Reaksi : S2(s) + O2(g)
SO2(g) +296,8 kJ (Ar S=32; O=16 )
Tentukan besar perubahan enthalpy untuk menghasilkan 16 gram SO2 !
2)Diketahui entalpi pembakaran gas Hidrogen( 285,85 kJ/mol) ;Carbon( 393,5) kJ/mol
C6H6(g)(-3.267,55kJ/mol) dan C2H5OH (-1.366,85kJ/mol ); (Ar C=12; H=1)
Pada pembakaran 1 gram zat-zat diatas yang menghasilkan kalor terbanyak.
3)Perubahan entalpi pembentukan PbO2 dan Pb3O4 masing-masing -66,1 kkal dan
-175,8 kkal, Reaksi : 3 PbO2
Pb3O4 + O2
Jika pada pembentukan Pb3O4 dipergunakan 2mol PbO2 , maka akan terjadi:
Penyerapan atau pembebasan energy , berapa besarnya?.
4)Dari senyawa dibawah , berapa besar perubahan bilangan oksidasi
Cr2O42- menjadi Cr3+ ; MnO41 menjadi Mn2+
-

Cl menjadi ClO2

; Cl menjadi ClO3

5)Besi berkarat dg reaksi; 4Fe + 3O2 + 2H2O


2 Fe2O3.3H2O
Yang sebenarnya terjadi adalah ?
(karat besi)
6) Kristal CuSO4.5H2O dipanaskan
CuSO4(s) + 5 H2O(g)
Garam tembaga sulfat sebanyak 2495 g dipanaskan sehingga semua air kristalnya
menguap. Setelah pemanasan berat garam menjadi 1595 g
Berapa banyak air Kristal yang terkandung dalam garam tsb.

Note : Pakai kertas folio dan kumpulkan Selasa 20 Maret 12

Anda mungkin juga menyukai