Anda di halaman 1dari 11

Analisis Aktivitas Investasi

A. Aktiva Lancar (Current Assets )


Aktiva lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang langsung dapat
diubah menjadi kas, biasanya dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan.1.
1. Kas dan Setara Kas
Kas (cash) merupakan aktiva yang paling likuid, mencakup mata uang, depositodana ,
money orders, dan cek. Setara kas (cash equivalents) juga tergolong sangat
lancar,investasi jangka pendek yang siap dikonversi menjadi kas dan hampir jatuh
tempo sehingga risiko perubahan harga yang disebabkan pergerakan tingkat bunga
hanya minimal. Konsep likuiditas (liquidity) penting dalam analisis laporan keuangan.
Likuiditas berarti jumlah kas atau setara kas yang dimiliki perusahaan dan jumlah kas
yang dapat diperoleh dalam periode singkat. Likuiditas memberikan fleksibilitas
untuk memanfaatkan kondisi perubahan pasar dan untuk bereaksi terhadap strategis
pesaing.Likuiditas juga terkait dengan kermampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannyasaat jatuh tempo. Banyak perusahaan dengan neraca yang kuat
mengalami kesulitan yangserius karena tidak likuid.Selain memeriksa jumlah aktiva
likuid yang tersedia untuk perusahaan, analisis juga harus mempertimbangkan hal
berikut:
Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas, perusahaan
mengalami penurunan likuiditas jika nilai pasar dari efek investasi tersebut turun.
Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi
(compensating balances) untuk mendukung suatu perjanjian pinjaman atau sebagai
jaminan utang.
2. Piutang
Piutang (receivables) merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang
atau jasa, atau dari pemberian pinjaman uang.
A. Penilaian Piutang
Analisis piutang penting karena dampaknya terhadap posisi aktiva dan arus
laba perusahaan. Risiko analisis ini adalah pengalaman masa lalu mungkin bukan ala
prediksi yang layak atas kerugian masa depan, atau mungkin kita gagalmencerminka
kondisi terkini. Kerugian piutang dapat menjadi sangat berarti danmemengaruhi baik
aktiva lancar serta laba bersih sekarang dan masa depan.
B. Analisis Piutang
Risiko KolektibilitasInformasi penuh untuk menilai risiko kolektibilitas biasanya
tidak dicakup dalamlaporan keuangan. Informasi yang berguna harus diperoleh dari
sumber lain ataudari perusahaan. Alat analisis untuk memeriksa kolektibilitas
mencakup:
o Membandingkan persentase piutang terhadap penjualan perusahaan
pesaingdengan perusahaan yang sedang dianalisis.
o Memeriksa konsentrasi pelanggan, risiko meningkat jika piutangterkonsentrasi
pada satu atau sedikit pelanggan.
o Menyelidiki pola umur piutang (sudah melewati jatuh tempo dan berapalama).

o Menentukan bagian piutang yang merupakan pengalihan atau


perpanjangan(renewal ) dari piutang atau wesel tagih masa lalu.
Keaslian PiutangDeskripsi piutang pada laporan keuangan atau catatan atas laporan
keuangan biasanya tidak cukup untuk memberikan tingkat keandalan mengenai apaka
h piutang asli, jatuh tempo, dan dapat ditagih. Pemahaman mengenai praktik industri
dan sumber informasi tambahan digunakan untuk menambah keyakinan.Salah satu
faktor yang memengaruhi keandalan piutang adalah kebijakan kredit perusahaan
Kebijakan kredit yang ketat berdampak pada kualitas yang lebih tinggi, atau risiko
piutang yang lebih rendah. Perusahaan biasanya melaporkankebijakan kreditnya
dalam catatan atas laporan keuangan.
Sekuritisasi PiutangSalah satu masalah analisis penting adalah saat perusahaan
menjual semua atausebagian piutangnya pada pihak ketiga. Praktik ini disebut anjak
piutang(factoring ) atau sekuritisasi (securitization). Piutang dapat dijual dengan
recourse atau tanpa recourse pada pembeli (recourse terkait atas jaminan
kolektibilitas) Penjualan piutang dengan recourse tidak memindahkan dengan efektif
risikokepemilikan piutang dari penjual.

3. Beban Dibayar Dimuka


Beban dibayar di muka ( prepaid expenses) merupakan pembayaran di muka atas jasa
atau barang yang belum diterima. Sebagai contoh adalah pembayaran di
muka untuk asuransi, utilitas, dan pajak bangunan. Analisis kita harus mewaspadai
bahwa, karenaalasan percepatan atau tidak material, beberapa jasa yang jatuh tempo
lebih dari satutahun juga dicakup dalam beban dibayar dimuka yang dikelompokkan
sebagai aktiva lancar.
4. Persediaan
Persediaan (inventory) merupakan barang yang dijual dalam aktivitas operasi normal
perusahaan.
Dengan
pengecualianorganisasi
jasa
tertentu,
persediaan
merupakanaktiva inti dan penting dalam perusahaan. Persediaan harus diperhatikan
karenamerupakan komponen utama dari aktiva operasi dan langsung
memengaruhi penghitungan laba. Biaya persediaan awalnya dicatat pada neraca. Saat
persediaanterjual, biaya ini dipindahkan dari neraca dan mengalir pada laporan laba
rugi sebagaiharga pokok penjualan (HPP). Biaya tidak dapat berada pada dua tempat
yang sama padawaktu bersamaan, mereka dapat dicatat pada neraca (sebagai beban
masa depan), ataudiakui saat ini pada laporan laba rugi dan mengurangi profitabilitas
untuk dikaitkandengan pendapatan penjualan.
a. Dampak biaya persediaan terhadap profitabilitas
Laba kotor dapat dipengaruhi oleh pilihan metode penghitungan biaya
perusahaan.Pada periode di mana harga meningkat FIFO memberikan laba kotor
yang lebihtinggi dibandingkan LIFO karera persediaan yang lebih rendah
dikaitkan dengan pendapatan penjualan dengan harga pasar terkini .
Hal ini sering kali dinyatakansebagai keuntungan fiktif FIFO karena laba kotor
sebenarnya merupakan penjumlahan dari
dua komponen
:
laba ekonomi (economic profit ) dan laba kepemilikan (holding gain). Laba

ekonomi sesuai dengan jumlah yang terjualdikalikan dengan selisih antara harga
jual dan biaya penggantian persediaan (kira-kirasebesar biaya pembelian
persediaan yang paling kini). Laba kepemilikan merupakankenaikan pada biaya
penggantian karena persediaan telah diperoleh dan sama dengan jumlah unit
terjual
dikali dengan selisih biaya penggantian terkini dengan biaya perolehan
awal.
b. Dampak biaya persediaan terhadap neraca
Pada periode harga meningkat, dan dengan asumsi persediaan belum
melikuidasilayer persediaan lamanya, LIFO melaporkan persediaan akhir pada
harga yang jauhlebih rendah dibandingkan dengan biaya penggantian. Hasilnya
neraca perusahaanyang menggunakan LIFO tidak secara akurat mencerminkan
investasi lancar yangdimiliki perusahaan dalam persediaannya.
c. Dampak biaya persediaan terhadap arus kasPeningkatan laba kotor dengan metode
FIFO juga menyebabkan laba sebelum pajak lebih tinggi, dan karenanya, utang
pajak yang lebih tinggi. Pada periode di manaharga meningkat, perusahaan dapat
terjebak pada pengurangan arus kas karenamereka membayar pajak yang lebih
tinggi dan perlu mengganti persediaan yangterjual pada biaya penggantian yang
lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pembelian awal. Hal ini dapat mengarah
pada masalah likuiditas.
5. Efek Investasi
Perusahaan juga menginvestasi aktivanya pada efek investasi (investment securities).
Beberapa investasi merupakan penyimpanan sementara kelebihan kas dalam bentuk
efek. Investasi ini juga dapat mencakup dana yang akan digunakan untuk investasi
pada pabrik, peralatan, dan aktiva operasi lain, atau dapat digunakan sebagai dana pe
mbayaran kewajiban. Tujuan penyimpanan sementara ini adalah untuk menggunakank
as yang menganggur secara produktif.
a. Efek Utang
Efek utang (debt securities) adalah efek yang mewakili hubungan sebagai
kreditor terhadap pihak lain. Misalnya obligasi perusahaan lain, obligasi
pemerintah, surat utang.
Efek diperdagangkan (trading securities) merupakan utang (atau ekuitas
yangtidak memiliki pengaruh) yang dibeli dengan tujuan dikelola secara
aktif dandijual untuk mendapat keuntungan pada jangka waktu dekat.
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity securities)
merupakanefek utang yang ingin dan mampu dimiliki manajemen hingga
jatuh tempo. Efek ini dapat jatuh tempo dalam jangka waktu pendek (di
mana mereka diklasifikasisebagai aktiva lancar) atau jangka panjang (di
mana mereka klasifikasi sebagaiaktiva tak lancar).
Efek yang tersedia untuk dijual (available-for-sale securities) merupakan
efek utang (atau ekuitas yang tidak memiliki pengaruh) yang tidak
tergolong efek diperdagangkan atau dimiliki hingga jatuh tempo. Efek ini
dapat dikelompokkansebagai aktiva lancar atau tak lancar, tergantung dari
jangka waktu atau kapanmanajemen berniat menjual efek tersebut. Efek ini
dinilai berdasarkan nilai wajar pada neraca.
b. Efek Ekuitas

Efek ekuitas (equity securities) mencerminkan bagian kepemilikan pada entitas.


Contohnya meliputi saham biasa dan preferen serta hak untuk memperoleh atau
menjual bagian kepemilikan seperti waran, stock right, serta opsi beli dan opsi
jual.Motivasi utama perusahaan membeli efek ekuitas adalah untuk memaksakan
pengaruh pada direksi dan manajemen entitas lain (seperti emasok, pelanggan,
anak perusahaan) dan untuk mendapatkan dividen dan penghasilan dari kenaikan
hargasaham.
Tidak memiliki pengaruh(kepemilikan kurang dari 20%). Efek ekuitas
berbentuk saham preferen tanpa hak suara atau kurang dari 20% dari
seluruh saham hak suara investee, maka efek ini dianggap tidak
berpengaruh. Pada kasus ini, investor diasumsikan memiliki pengaruh
minimal pada aktivitas investee. Investasi inidapat dikelompokkan sebagai
efek diperdagangkan atau tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan
kemampuan manajemen.
Pengaruh signifikan (kepemilikan antara 20% hingga 50%). Kepemilikan
sahammeskipun kurang dari 50% saham dengan hak suara, dapat
memberikan investor kemampuan untuk memengaruhi secara signifikan
aktivitas usaha investee .Pembuktian atas kemampuan investor untuk
memaksakan pengaruh signifikanterhadap aktivia usaha investee
diperlihatkan dalam berbagai cara seperti, perwakilan dan partisipasi
manajemen.
Pihak yang mengendalikan (kepemilikan lebih dari 50%). Kepemilikan
lebih 50%disebut sebagai pihak yang mengendalikan (controlling
interests). Investor disebut sebagai induk perusahaan (holding company)
dan investee sebagai anak perusahaan ( subsidiary). Untuk kepemilikan
lebih dari 50%, perusahaanmenyiapkan laporan keuangan konsolidasi.
c. Analisis Efek InvestasiAnalisis investasi efek memiliki paling tidak tiga tujuan
utama: untuk memisahkankinerja operasi dengan kinerja investasi dan pendanaan,
untuk mengevaluasi kinerjadan risiko investasi, dan untuk menganalisis distorsi
akuntansi yang disebabkanaturan akuntansi dan/atau manajemen laba yang terkait
dengan investasi efek.
6. Sekuritas Derivatif Derivatif merupakan instrumen keuangan yang nilainya berasal
dari nilai aktivalain, kelompok aktiva, atau variabel ekonomis seperti harga saham,
obligasi, hargakomoditas, tingkat bunga, atau kurs pertukaran valuta.
a. Jenis-jenis derivatif
Kontrak masa depan ( futures contract ) merupakan perjanjian antara dua
ataulebih untuk membeli atau menjual komoditas tertentu atau aktiva keuangan
padatanggal tertentu di masa depan (yang disebut tanggal penyerahan) pada harga
tertentu.Kontrak ini dapat dibuat untuk berbagai komoditas dan aktiva keuangan.
Kontrak swap ( swap contract ) merupakan perjanjian antara dua pihak ataulebih
untuk menukar arus kas masa depan. Kontrak ini umumnya digunakan
sebagai perlindungan atas risiko seperti tingkat bunga dan.risiko kurs valuta asing.
Kontrak opsi (option contract ) memberikan hak pada suatu pihak
bukankewajiban untuk melakukan suatu transaksi. Opsi beli (call option)
merupakan hak untuk membeli sekuritas (atau komoditas) dengan harga tertentu
pada atau sebelumtanggal penyerahan. Opsi jual ( put option) merupakan opsi
untuk menjual sekuritas(atau komoditas) dengan harga tertentu pada atau sebelum
tanggal penyerahan.

Derivatif penting yang sering kali tidak diatur dalam SFAS 133 adalahkontrak
forward ( forward contract ). Salah satu contohnya adalah pembelian atau
pejualan persediaan dengan kontrak forward sebagai bagian dari operasi usahanor
mal, karena penyelesaian langsung tidak dimungkinkan.
B. Aktiva Tak Lancar (Non Current Assets)
Aktiva tak lancar ( Non Current Assets ) atau aktiva jangka panjang atau juga disebutaktiva
tetap merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang diharapakan
dapatmemberikan manfaat pada perusahaan selama periode melebihi periode kini
1. Aktiva Jangka Panjanga.
Kapitalisasi, Alokasi, dan Penurunan NilaiKapitalisasi merupakan keputusan. Aktiva
jangka panjang diciptakan memalui proses kapitalisasi. Aturan akuntansi untuk
kapitalisasi dibatasi untuk memenuhitujuan relevan dan andal. Tujuan andal berarti
aturan kapitalisasi menjadi konservatif dan, dalam berapa kasus, tidak konsisten.
Umumnya, suatu biaya akan dikapitalisasi jika emenuhi kriteria berikut:
Aktiva harus berasal dari transaksi atau kejadian masa lalu. Kriteria
inimenghasilkan perlakuan yang tidak konsisten antara aktiva tak berwujud
yangdibeli dengan yang diciptakan internal. Misalnya, goodwill yang dibeli
dapatdikapitalisasi, tetapi goodwill yang diciptakan sendiri (yang nilainya jauh
lebih besar) tidak dapat dikapitalisasi.
Aktiva harus menghasilkan kemungkinan manfaat masa depan yang
dapatdiidentifikasi dan layak. Kriteria ini menghasilkan pembebanan
pengeluaranlitbang dengan segera, meskipun litbang merupakan salah satu
dari aktiva yang paling berharga bagi perusahaan teknologi tinggi.
Aktiva memberikan pemiliknya pengendalian (khusus) atas manfaat masa
depan.Kriteria ini (dan lainnya) tidak memungkinkan kapitalisasi teknologi
atau modalmanusia karena kepemilikan tidak dapat dipaksakan secara
hukum.Alokasi merupakan pembebanan biaya aktiva secara periodik
sepanjang periode manfaat yang diharapkan. Alokasi biaya disebut penyusutan
(depreciation) jika terkait dengan aktiva tetap, amortisasi (amortization) jika
digunakan untuk aktivatak berwujud, dan deplesi (depletion) jika dikaitkan
dengan sumber daya alam.Jika arus kas yang diharapkan (tidak didiskonto)
lebih dibandingkan nilaitercatat aktiva (biaya dikurangi akumulasi
penyusutan), perlu diturunkan nilainya dandinyatakan sebesar nilai pasar
wajar (jumlah diskonto taksiran arus kas). Dari perspektif analisis kita,
terdapat dua distorsi terkait dengan penurunan nilai aktiva :
o Bias konservatif mendistorsi penilaian aktiva jangka panjang karena
nilai aktivadapat diturunkan namun tidak dapat dinaikkan.
o Pengakuan penurunan nilai aktiva memiliki dampak temporer besar
mendistorsilaba bersih sementara berpotensi untuk meningkatkan
kegunaan nilai aktiva padaneraca.
2. Aktiva Tetap dan Sumber Daya Alama.
a. Menilai properti, bangunan, dan PeralatanPrinsip biaya historis digunakan saat
menilai properti, bangunan, dan peralatan.Penilaian biaya historis mengharuskan
suatu perusahaan pertama kali mencatatsebesar nilai wajar atau nilai wajar aktiva
yang ditukarkan. Alasan digunakannya biaya historis adalah:
Konservatisme (conservatism), karena tidak mengantisipasi adanya
biaya penggantian berikutnya.

Akuntabilitas (accountability), manajer dalam jumlah uang.


Objektivitas (objectivity), dalam penentuan biaya.
b. Menilai sumber daya alam
Sumber daya alam (natural resource), juga disebut aktiva yang dihabiskan
(wasting asset ), merupakan hak untuk mengambil atau mengonsumsi sumber
daya alam.Contohnya meliputi hak untuk menambang, menebang kayu,
mengambil gas alam,dan minyak. Sumber daya alam memiliki dua karakteristik
penting yaitu pemindahan konsumsi aktiva dan penggantian aktiva hanya melalui
proses alamiah.
c. Penyusutan
Penyusutan merupakan alokasi biaya properti, bangunan, dan peralatan
sepanjangmasa manfaatnya. Jika suatu operasi tidak menguntungkan, penyusutan
akan menjadi biaya yang tidak dapat dihindari, sehingg menambah kerugian.
d. Menganalisis aktiva tetap dan sumber daya alamPenilaian aktiva tetap dan sumber
daya
alam
menekankan
objektivitas
biaya
historis, prinsip konservatisme, dan akuntansi atas uang yang diinvestasikan pada
aktivatersebut. Aturan akuntansi untuk penurunan nilai aktiva jangka panjang
mewajibkan perusahaan untuk secara berkala menelaah kejadian atau perubahan k
ondisi yangmemungkinkan penurunan nilai. Berdasarkan aturan terkini,
perusahaan menggunakaan uji perolehan kembali(recoverability test ) untuk
menentukanapakah terdapat penurunan nilai, yaitu perusahaan harus mengestimasi
taksiran aruskas bersih masa depan aktiva tersebut dan nilai disposisi akhirnya.
3. Aktiva Tak berwujud
Aktiva tak berwujud (intangible asset ) merupakan hak, keistimewaan, dan
manfaatkepemilikan atau pengendalian. Dua karakteristik umum aktiva tak berwujud
adalahtingginya ketidakpastian masa manfaat dan tidak adanya wujud. fisik.
a. Aktiva tak berwujud yang dapat diidentifikasi
Aktiva tak berwujud yang dapat diidentifikasi merupakan aktiva yang
dapatdiidentifikasi terpisah dan dikaitkan dengan hak tertentu atau keistimewaan
selama periode manfaat terbatas. Contohnya hak paten, merek dagang, hak cipta,
dan franchise.
b. Aktiva tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasi
Aktiva tak berwujud yang dapat diidentifikasi merupakan aktiva yang
dapatdikembangkan secara internal atau dibeli namun tidak dapat diidentifikasi
dan seringkali memiliki masa manfaat yang tak terhingga. Contohnya iklan
dan goodwill.
c. Menganalisa aktiva tak berwujud
Dalam menganalisis aktiva tak berwujud, kita harus siap untuk membuat
estimasisendiri mengenai penilaian aktiva. Juga harus diingat bahwa goodwill
tidak membutuhkan amortisasi dan auditor mengalami masa sulit dengan aktiva
tak berwujud, terutama goodwill. Mereka menganggap sulit untuk menilai aktiva
tak berwujud yang belum diamortisasi. Analisis juga harus waspada terhadap
komposisi, penilaian, dan disposisi goodwill. Goodwill dihapus jika kelebihan laba
yangmendasari eksistensinya tidak ada lagi. Disposisi, atau penghapusan
goodwill seringkali dilakukan manajemen pada periode hal tersebut memiliki
dampak pasar terendah.
C. Aktivitas Antar Perusahaan (I n t e r c o m p a n y A c t i v i t i e s )
1. Investasi Antar Perusahaan

Investasi antarperusahaan (intercorporate investments) merupakan investasi


olehsatu perusahaan dalam efek-efek (sekuritas atau surat berharga) ekuitas
perusahaanlainnya. Induk perusahaan ( parent ) merupakan pihak yang
mengendalikan, umumnya melalui kepemilikan efek ekuitas. Aktivitas entitas
legal terpisah lainnya disebut sebagaianak perusahaan ( subsidiary). Hubungan
induk perusahaan-anak perusahaan ( parent- subsidiary) terjadi saat satu
perusahaan memiliki seluruh atau sebagian besar efek ekuitasdengan hak suara
perusahaan lain.
a. Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements)
melaporkanhasil operasi dan kondisi keuangan induk perusahaan berikut anak
perusahaannyadalam satu set laporan keuangan. Akun investasi dalam laporan
keuangan induk perusahaan merupakan bukti kepemilikan saham dalam anak
perusahaan
b. Teknik Dasar Konsolidasi
Konsolidasi terdiri atas dua langkah, agregasi dan eliminasi. Pertama,
laporankeuangan konsolidasi menambahkan aktiva, kewajiban, pendapatan,
dan beban anak perusahaan ke akun-akun terkait dalam laporan keuangan
induk perusahaan. Langkahkedua
adalah
mengeliminasi
"transaksi
antarperusahaan."Untukmenghindari pencatatan ganda atau pengakuan laba ter
lalu cepat. Sebagai contoh, utang induk perusahaan pada anak perusahaannya
dan piutang anak perusahaan terhadap induk perusahaan dieliminasi saat
neraca konsolidasi disiapkan.
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Terdapat dua kondisi di mana anak perusahaan seharusnya tidak
dikonsolidasikanuntuk keperluan pelaporan yaitu:
Pengendalian tidak lengkap atau sementara.Untuk mengonsolidasikan
perusahaan, induk perusahaan harus mempunyai kepemilikan atas anak
perusahaan atau mengendalikan manajemen anak perusahaan secara ef
ektif.Kepemilikan saham lebih dari 50% umumnya mensyaratkan
konsolidasiKonsolidasi tidak tepat jika pengendalian bersifat
sementara, pengendalian tidak berada di tangan pemilik mayoritas,
atau jika anak perusahaan akan dihapuskan.
Laba tidak pasti. Jika terdapat ketidakpastian yang tinggi tentang
peningkatanekuitas dari anak perusahaan telah dicatat sebagai akrual
pada induk perusahaan,konsolidasi bukanlah hal yang tepat.
Ketidakpastian yang tinggi dapat muncul,sebagian dengan anak
perusahaan internasional, ketika terdapat batasan-batasankonversi atas
mata uang asing atau atas penerimaan laba dari luar negeri
d. Draf eksposur atas konsolidasiDraf eksposur mengasumsikan adanya
pengendalian jika perusahaan memenuhi satuatau lebih kondisi sebagai
berikut:
Memiliki hak suara mayoritas dalam kepengurusan perusahaan lain
atau memilikihak untuk menunjuk mayoritas kepengurusan perusahaan
lain.
Memiliki hak suara minoritas dalam jumlah besar dan tidak terdapat
pihak atauorganisasi lain yang memiliki hak suara signifikan.
Memiliki kemampuan unilateral untuk (1) mendapatkan hak suara
mayoritasdalam kepengurusan perusahaan lain atau (2) mendapatkan

hak untuk menunjuk mayoritas kepengurusan perusahaan lain melalui


kepemilikan efek yang dapatdikonversi atau hak lainnya yang saat ini
dapat dipilih untuk dijalankan oleh pemegang efek dan manfaat yang
diharapkan dari konversi efek tersebut atau pelaksanaan hak tersebut
melebihi biaya yang diharapkan.
Apakah hanya partner umum ( general partner) dalam persekutuan
terbatas(limited partnership) dan tidak ada partner atau kelompok
partner lain yangmemiliki kemampuan untuk menghentikan
persekutuan terbatas atau sebaliknyamemindahkan partner umum.
e. Metode akuntansi ekuitasMetode akuntansi ekuitas (equity accounting
method ) melaporkan investasi perusahaan dalam anak perusahaan dan bagian
induk perusahaan atas laba anak perusahaan sebagai akun dalam laporan
keuangan induk perusahaan.
2. Penggabungan Usaha
Penggabungan usaha (business combination) mengacu pada merger, akuisisi
,reorganisasi, atau restrukturisasi atas dua atau lebih perusahaan untuk membentuk
sebuah perusahaan lainnya. Penggabungan usaha mengubah kepemilikan dan pen
gendalian atas perusahaan yang diakuisisi atau diinvestasi.
a. Akuntansi Penggabungan Usaha FASB baru-baru ini mengeluarkan dua standar
penting (SFAS 141 "BusinessCombination" dan SFAS 142 "Goodwill and Other
Intangible Assets" ). Standar inimemuat beberapa perubahan besar dalam pelaporan
keuangan:
Akuntansi
dengan purchase method diharuskan
untuk
semua
penggabunganusaha, sehingga pooling accounting dilarang untuk digunakan
di
masa
depan. Namun demikian, penggabungan usaha terdahulu yang
memenuhi perlakuan pooling terus dicatat sebagai pooling dalam laporan
keuangan konsolidasi.
Perusahaan harus mencatat nilai pasar wajar aktiva tak berwujud yang
dibeli,yang sebelumnya tidak diakui, sebelum mencatat goodwill
Goodwill tidak lagi diamortisasi, melainkan diuji setiap tahun untuk
penurunannilai (impairment ).
Standar mengharuskan pengungkapan alasan utama penggabungan usaha
danmemperluas informasi alokasi harga beli
b. Masalah-masalah penggabungan Usaha
Menilai pertukaran
Masalah
utama
dalam purchase accounting adalah
penentuan
total
harga perolehan entitas yang diakuisisi. Penentuan harga perolehan aktiva yan
gdiperoleh secara individu, dalam kelompok, atau dalam penggabungan
usaha,menggunakan prinsip akuntansi yang sama.
Nilai pertukaran kontijen
Panduan untuk akuntansi kontinjensi meliputi: (1)mengungkapkan
pengeluarankontinjen atas aktiva tambahan, tetapi tidak sebagai kewajiban
atau sebagai saham beredar, kecuali hasil kontinjen dapat ditentukan dengan
pasti; (2) mencatat pengeluaran kontinjen atas aktiva tambahan berdasarkan la
ba di masa depansebagai tambahan harga perolehan akuisisi ketika kontinjen

terselesaikan; (3)menyesuaikan jumlah yang semula dicatat untuk saham pada


tanggal akuisisiuntuk pengeluaran kontinjen atas nilai pertukaran tambahan
berdasarkan hargasaham di masa depan.
Alokasi total harga perolehan
Setelah total harga/biaya perolehan aktiva yang diakuisisi dapat ditentukan,
harga perolehan tersebut harus dialokasikan ke masing-masing
aktiva.
Seluruh aktivayang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dan kewajiban yang
ditanggung
dalam penggabungan usaha menerima alokasi harga perolehan,
yang umumnya samadengan nilai wajar masing-masing pada tanggal akuisisi.

D. Aktivitas Internasional (I n t e r n a t i o n a l A c t i v i t i e s )
1. Pelaporan Aktivitas InternasionalKita menghadapi kendala yang khas dalam
perusahaan yang beroperasi dilebihdari satu negara. Kendala tersebut dapat
dikelompokkan dalam setidaknya dua kategori:
Kendala karena perbedaan praktik akuntansi di negara di mana
perusahaan beroperasi.
Kendala karena translasi aktiva, kewajiban, dan ekuitas dalam unit
pengukurannegara di mana induk perusahaan berada.
a. Akuntansi Internasional dan Praktik Audit
Praktik akuntansi di berbagai negara sangatlah beragam. Terdapat beberapa
alas anatas keragaman tersebut, termasuk tiadanya kesepakatan atas tujuan
laporankeuangan, perbedaan ketentuan hukum, perbedaan undang-undang
perpajakan, variasidalam otoritas dan umur badan profesi lokal (seperti pasar
saham).
Pembuatan
standar
akuntansi
internasional
oleh
International Accounting Standards Board (IASB)merupakan langkah besar
menuju keseragaman. Tujuan IASB adalah merumuskandan mempublikasikan
kepada publik standar dasar yang diobservasi dalam penyajianakun yang
diaudit dan penyajian laporan keuangan, serta mempromosikan penggunaan
standar tersebut di seluruh dunia.
b. Perspektif atas akuntansi internasional
Keragaman lingkungan sosial tersebut menyebabkan perbedaan besar dalam
praktik akuntansi antarnegara. Analisis harus menggunakan sumber yang
terbaru untuk mengidentifikasi perbedaan akuntansi internasional yang
signifikan. Dalammengkonolidasikan anak perusahaannya yang berada di
negara lain, perusahaanmultinasional yang berpusat di Amerika Serikat
umumnya meminta anak perusahaanuntuk menerapkan akuntansi yang selaras
dengan induk perusahaan.
c. Perspektif atas pemeriksaan dan tata kelola internasional
Aktivitas pemeriksaan dan tata kelola terkait dengan keandalan pelaporan
keuangandan keyakinan akuntabilitas manajemen. Terdapat keragaman dalam
pemeriksaan dan praktik tata kelola internasional.
d. Translasi mata uang asingKonsolidasi dan akuntansi ekuitas atas anak
perusahaan asing memerlukan translasilaporan keuangan menjadi setara dolar.
Hal ini dilakukan sebelum akun anak perusahaan asing digabungkan dengan
induk perusahaan.
e. Metode translasi mata uang asingAkuntansi untuk translasi mata uang asing
diatur dalam SFAS 52 yang dikeluarkan ditahun 1981. Standar ini
menyarankan dua pendekatan translasi, metode kurs kini(current rate method )
yang banyak digunakan dan metode sementara (temporal method). Untuk

menentukan metode mana yang tepat untuk satu anak perusahaaatertentu,


standar menerapkan konsep mata uang fungsional ( functional currency)Mata
uang fungsional adalah mata uang utama yang digunakan oleh anak
perusahaan.Mata uang tersebut dapat berupa dolar AS atau mata uang lokal.
f. Akuntansi translasi mata uang asingPersyaratan utama untuk akun translasi
mata uang asing yaitu:
Translasi memerlukan identifikasi mata uang fungsional bagi sebuah
entitas. Matauang fungsional ini umumnya mata uang negara di mana
anak perusahaan berada.Seluruh elemen laporan keuangan entitas asing
diukur dengan menggunakan matauang fungsional, sejalan dengan
praktik akuntansi induk perusahaan.
Translasi dari mata uang fungsional menjadi AS$ harus dilakukan
sebelumkonsolidasi. Translasi ini umumnya terjadi pada nilai tukar
kini(tanggal pelaporan), kecuali untuk pendapatan dan beban yang ditr
anslasikan pada nilaitukar rata-rata sepanjang periode.
Penyesuaian translasi tidak disertakan dalam laba bersih, melainkan
laporkan dandiakumulasikan sebagai komponen ekuitas terpisah
(dalam pendapatankomprehensif) sampai induk perusahaan menjual
atau melikuidasi investasinyadalam entitas asing. Pada saat penjualan
atau likuidasi terjadi, penyesuaiantranslasi kumulatif ini dipindahkan
dari ekuitas dan diakui sebagai laba atau rugiyang menentukan laba.
Setelah laporan keuangan anak perusahaan ditranslasikan dalam AS$,
anak perusahaan dikonsolidasikan dalam laporan keuangan induk
perusahaan.

Referensi
Wild, John J. Subramanyam, K.R. & Hasley, Robert F. 2007.Finacial Statement Analysis.
McGraw Hill Internasional Edition.

Anda mungkin juga menyukai