mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara goresan (streak plate),
cara tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), dan micromanipulator.
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanya kondisi
optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofage yang paling
baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai contoh fage koli yang dijumpai
di dalam pencernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk kandang. Hal ini
dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbernya dan penambahan
kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya.
Beratus spesies mikroba menguasai setiap tubuh kita, alam disekitar kita baik
itu tanah, air maupun udara juga dihuni oleh kumulan mikroorganisme. Penelitian
yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan tehnik
untuk memisahkan populasi campuran yang rumit ini atau biasa dikenal dengan
biakan campuran. Menjadi spesies yang berbeda-beda yang dikenal dengan istilah
biakan murni. Biakan murni ini berawal dari satu populasi sel saja yang semuanya
berasal dari satu sel induk.
Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu
substrat yang disebut media. Susunan bahan, baik berbentuk bahan alami seperti
tauge, daging, telur, wortel, dan sebagainya ataupun bahan buatan (berbentuk
senyawa kimia, organik maupun anorganik) yang dipergunakan untuk pertumbuhan
dan perkembangbiakan mikroba, inilah yang dinamakan media.
Persyaratan agar mikroba dapat berkembangbiak dan tumbuh dengan baik di
dalam media adalah :
1.
Bahan di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba.
2.
3.
Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami mikroba yang
dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan.
bakteri
yang
memanfaatkan
bahan
kimia
untuk
aktivitas
metabolismenya.
3. Lithotrofik
yaitu bakteri yang memanfaatkan senyawa anorganik sebagai sumber electron
dalam aktivitas perombakan energi hara.
4. Organotrofik
yaitu bakteri yang memanfaatkan senyawa organik sebagai sumber electron
dalam aktivitas perombakan energi hara.
5. Autotrofik
memanfaatkan CO2 sebagai satu - satunya sumber karbon dalam aktivitas
perombakan energi hara.
6. Heterotrofik
memanfaatkan senyawa organic sebagai sumber karbon dalam aktivitas
perombakan energi hara.
Jenis jenis biakan bakteri :
1. Biakan campuran
biakan yang masih terdiri lebih dari satu jenis spesies bakteri, biasanya
didapat pada awal penanaman (inokulasi).
2. Biakan murni
biakan yang sudah terdiri dari satu spesies bakteri saja, yang didapatkan dari
pembiakan campuran
Media pembiakan bakteri
Tujuan pemilihan dan penentuan media adalah untuk menjamin ketersediaan
nutrient
(unsure
hara)
yang
dibutuhkan
oleh
bakteri
untuk
aktivitas
b)
media selektif dan diferensial, yaitu media yang bersifat selektif terhadap
bakteri tertentu dan mampu memberikan respon tertentu terhadap
pertumbuhan bakteri tertentu. Biasanya digunakan dalam kegiatan
identifikasi bakteri.
d)
b)
media padat atau media agar, yaitu media dalam bentuk padat (kental)
dengan penambahan bahan padat berupa gelatin atau agar.
Zat hara
Nitrogen
Bentuk bahan
NH4Cl, NaNO3 (anorganik)
Pepton (organic)
Karbon
Garam mineral
Air
aquadest
Sesuai dengan fungsiologis dari masing-masing unsur hara yang terdapat
dalam media, maka susunan media pada semua jenis-jenis mempunyai kesamaan isi
yaitu :
1. Kandungan air
2. Kandungan nitrogen
3. Kandungan sumber energi/unsur C
4. Kandungan vitamin
3. Berdasarkan pada persyaratan tersebut susunan media dapat berbentuk :
a) Media alami, media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti kentang,
tepung, daging dan sebagainya. Contoh yang paling banyak adalah telur
untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan virus.
b) Media semisintesi, media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami
dan bahan-bahan sintesis, misalnya kaldu nutrisi, toge agar dan wortel agar.
c) Media sintetis, media yang disusun oleh senyawa kimia seperti media untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri Clostridium.
Persiapan pembiakan
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu seperti misalnya
alat-alat, bahan makanan, bahan/zat kimia dan lain-lain dari mikroorganisme, baik
yang patogen maupun yang tidak pathogen atau dengan kata lain proses mematikan
semua mikroorganisme hidup.
Sterilisasi mutlak diperlukan untuk menghindari kontaminasi bakteri non
target atau mikroorganisme lain meliputi sterilisasi media dan alat
Beberapa cara untuk mensterilkan medium :
1. Sterilisasi dengan pemanasan.
a) Udara panas kering atau basah.
Dipakai untuk mensterilkan bahan atau alat yang tahan panas. Alat tersebut
dipanaskan sampai suhu 170 oC selama 1 jam.
b) Tyndalisasi
Dipakai untuk mensterilkan bahan atau alat yang ridak tahan suhu tinggi.
Bahan atau alat ini dipanaskan sampai suhu mencapai 100 oC selama 30
menit, hal ini diulangi selama 3 hari berturut-turut. Sementara tidak
dipanaskan, maka disimpan pada suhu kamar.
c) Pasteurisasi
Dipakai untuk mensterilkan bahan makanan yang mengalami penguraian
apabila dipanaskan pada suhu tinggi. Alat atau bahan dipanaskan pada
suhu 60 80 oC selama 1 jam dalam waktu 3 hari berturut-turut.
d) Api langsung/ atau nyala bunsen
Dipakai untuk menstrerilkan inokulasi, mulut tabung atau permukaan
meja.
e) Uap air panas dan tekanan
Dipakai untuk mensterilkan alat atau bahan yang tahan pemanasan tinggi
disertai tekanan. Caranya dengan memnggunakan alat yang disebut
autoklaf, dimana suhu yang dicapai adalah 121 oC dan tekanan 15 lbs.
2. Sterilisasi dengan radiasi
Yaitu sterilisasi dengan menggunakan cahaya ultraviolet atau radiasi sinar Co
60 atau Cs 139.
3. Sterilisasi dengan zat kimia
Yaitu sterilisasi yang dilakukan dengan menggunakan zat-zat kimia, seperti
alkohol 70 %, pormalin 4 %, karbol, lisol, sabun dan lain-lain dapat dipakai
sebagai bahan sterilisasi.
4. Sterilisasi dengan saringan atau filter
Yaitu sterilisasi yang dilakukan dengan penyaringan. Ada beberapa bahan
yang tidak boleh dipanaskan