A. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga
: Nenek S
JK
Umur
Agama
P
60 tahun
Islam
2. Alamat
3. Komposisi keluarga
No
Nama
JK
1
2
3
4
5
Ibu Y
Bapak A
Nn.H
Bapak H
By.Z
P
L
P
L
P
Pendidikan
SD
Pekerjaan
IRT
Pekerjaan
Peg. garmen
Wiraswasta
Peg. garmen
Developer
-
4. Genogram
67
th
Kakek R
Serangan
jantung
Bapak. A
Sehat
Nenek S
38t
h
36
th
7b
ln
By. Z
Ibu Y
31
th
Nn. H
Sehat Sehat
Hipertensi,
Rematik
Bapak H
31t
h
Sehat
Sehat
Keterangan Genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: garis pernikahan
: garis keturunan
: tinggal serumah
5. Tipe keluarga : Keluarga besar (extended family). Keluarga Nenek S terdiri dari Nenek S,
ketiga anaknya yaitu ibu Y, Tn H, Nn. H, menantunya yaitu Tn A, dan cucunya By. Z
6. Latar belakang budaya :
a. Suku bangsa : suku bangsa Nenek S dan suaminya adalah Jawa Tengah yaitu daerah
Purwokerto, sehingga nilai nilai yang ditanamkan dalam keluarganya adalah nilai
nilai dan kebiasaan orang Jawa pada umumnya.
b. Bahasa yang digunakan : Nenek S mengatakan bahasa yang digunakan sehari hari
dengan keuarganya adalah bahasa Indonesia dan kadang kadang dengan bahasa jawa
ketika suaminya masih hidup.
Lt 2
25
Lt 1
2
3 : R. Tamu & R. Keluarga
4
2
: teras
4
5
: Kamar Tidur
: Kamar Mandi
2.
3.
4.
5.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi : Nenek S mengatakan pola komunikasi dalam keluarganya adalah
terbuka dalam hal apapun dengan bercerita. Menurut Nenek S, sepulang anak anaknya
dari bekerja, mereka selalu menanyakan keadaan Nenek S dan cucu yang diasuhnya.
Biasanya saat itu juga digunakan oleh Nenek S untuk mengobrol dengan anak anak dan
menantunya tentang hal-hal yang dialami di tempat kerja dan kebutuhan cucunya yang
habis. Menurut Nenek S jika ada masalah keluarga baik yang berhubungan dengan
kesehatan anak-anak atau masalah keuangan dan masalah keluarga lainnya, maka Nenek
S akan membicarakannya bersama-sama. Sedangkan keputusan biasanya akan ditetapkan
bersama sama dengan anak anaknya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Menurut Nenek S anak anaknya sangat memperhatikan keadaan dirinya. Bila ada
kesempatan selalu digunakan untuk bercanda dan berbagi. Bila suaminya sewaktu masih
hidup atau anaknya sakit maka Nenek S akan segera merawat dan atau membawa ke
rumah sakit/klinik kesehatan dekat rumah terutama jika obat-obat di rumah tidak dapat
mengurangi gejala, misalnya panas yang tidak turun-turun beberapa hari. Menurut Nenek
S bila sedang liburan atau setiap akhir bulan maka anak anaknya akan mengajak Nenek S
jalan jalan bersama ketempat wisata seperti mall dan taman mekar sari.
3. Struktur peran
a. Formal
- Nenek S menjalankan perannya sebagai ibu dari ketiga anaknya dan mengasuh
cucunya yang tinggal bersamanya sambil menyiapkan makanan untuk kebutuhan
keluarganya
- Ibu Y, Tn. H dan Nn. H menjalankan perannya sebagai anak yang bertanggung
jawab untuk memenuhi perekonomian keluarga semenjak ayahnya sudah tidak lagi
bekerja. Selain itu Ibu Y jg menjalankan perannya sebagai seorang ibu bagi
anaknya.
- Tn. A menjalankan perannya sebagai seorang menantu yang juga turut membantu
perekonomian keluarga dan juga sebagai seorang ayah bagi anaknya.
- By. Z menjalankan perannya sebagai seorang anak dan cucu.
b. Informal
- Nenek S merupakan sosok ibu yang sabar, jarang marah kepada anak anaknya,
kalau anak anaknya ada salah maka Nenek S akan mengingatkan atau menegur.
- Ibu Y, Tn. A, Tn. H dan Nn. H selalu mengingatkan Bpk A agar menjaga kesehatan
tetapi belum mengetahui bagaimana cara merawat penyakit yang diderita ibunya.
- By. Z merupakan yang lucu dan menjadi penghibur bagi Nenek S dan keluarga.
c. Konflik peran : tidak ditemukan adanya konflik peran dalam keluarga Nenek S karena
semua orang bertanggung jawab atas perannya masing masing.
4. Nilai dan norma
Menurut keluarga, norma yang berlaku didalam keluarga adalah agama, adat istiadat,
budaya, dan sosial. Nenek S menanamkan kepada anak anaknya untuk selalu menghargai
dan membantu orang lain.
E. FUNGSI
1. Fungsi Afektif
Menurut keluarga, mereka saling menyayangi. Menurut Nenek S perhatiannya sangat
besar terhadap anak anak terlebih setelah Kakek R meninggal dan terutama pada cucunya
karena sejak berumur 3 bulan ditinggal ayah dan ibunya bekerja. Dengan adanya salah
satu anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi kecenderungan untuk
terjadinya ketegangan antar anggota keluarga , respon emosional seperti mudah marah,
cemas merupakan gejala awal akibat hipertensi namun Nenek S berusaha mengontrolnya.
2. Fungsi Sosialisasi
Ibu S mengatakan pola pengasuhan yang dia terapkan kepada anak dan cucunya adalah
mendidik sopan-santun, disiplin, hormat kepada orang tua, serta memberi kasih sayang.
Nenek S mengatakan pengaruh Kakek R sangat menonjol didalam perilaku anaknya
antara lain pekerja keras dan bertanggung jawab.
3. Perawatan Kesehatan
a. Usia Lanjut
1) Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir)
- Nama : Kakek R
- Umur : 62 tahun
25.
tidak
mampu
mengontrol
pengeluaran air kemih (ngompol)
Jumlah
0
TOTAL
3
6
6
6
16
12
ORIENTASI
(5)
Kriteria
(Jelaskan Jawaban Klien)
Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 2011
Musim : panas
Tanggal : 7
Hari : kamis
Bulan : April
Dimana kita sekarang?
Negara : indonesia
Provinsi : jawa barat
Kota : depok
RW : 03
RT : 11
Sebutkan 3 obyek (oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan masing masing obyek,
kemudian tanyakan kepada klien ketiga
obyek tadi (untuk disebutkan)
Obyek = buku
Obyek = pulpen
Obyek = baju
REGISTRASI
(3)
PERHATIAN
DAN
KALKULASI
(5)
MENGINGAT
(3)
BAHASA
(9)
Total nilai
30
> 23
18-22
17
Tidak
Tidak
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Ya
Tidak*
Ya*
Ya*
Ya*
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak*
0
1
0
0
Ya*
Tidak
Ya
Ya*
Tidak*
Tidak
0
0
Ya*
Tidak
Ya*
Tidak
Ya*
Ya*
Ya
Tidak
Tidak
Tidak*
0
0
1
Ya*
Tidak
Tidak*
Tidak*
Nenek S megatakan apabila gejala gejala seperti kepala pusing, tengkuk sakit dan
tekanan darahnya tinggi, maka ia akan memeriksakan kesehatannya ke klinik
Palsigunung. Bapak H juga mengatakan biasanya kalau gejala yang dirasakan ibunya
kambuh, maka ia akan menyarankan ibunya berobat.
3) Kemampuan merawat
Nenek S mengatakan biasa memeriksakan sakitnya jika dirasakan sudah berat saja,
biasanya dia akan meminta stok obat kepada dokter dalam jangka waktu yang lama
agar tidak selalu pergi ke dokter. Akhir akhir ini nenek S meminum obat hanya jika
dirasakan tensinya tinggi saja. Nenek S juga mengatakan bahwa anak anaknya tidak
pernah memperhatikan kondisi penyakit hipertensinya dalam kehidupan sehari hari,
mereka hanya menyarankan pergi ke dokter kalu penyakit Nenek S kambuh saja.
Dalam mengolah makanan sehari-hari untuk keluarga dilakukan oleh Nenek S sendiri,
dimana Nenek S menyisihkan makanan bagi dirinya sendiri yang sudah dikurangi
jumlah garamnya. Setiap akhir bulan biasanya keluarga mengajak Nenek S berlibur dan
setiap harinya Nenek S biasa jalan jalan pagi atau sore sambil membawa cucunya jalan
jalan di sekitar rumah.
4) Kemampuan memodifikasi lingkungan
Penataan perabotan rumah Nenek S tertata rapi, lantai rumah bersih, lantai kamar
mandi tidak licin dan tangga di dalam rumah ada pegangannya. Nenek S mengatakan
jika memasak sudah mengurangi garam untuk dikonsumsi dalam makanannya.
Dukungan dari tetangga sekitar dan masyarakat di RW 03 juga baik, dilihat dari eratnya
rasa saling membantu dan kader-kadernya sangat perhatian terhadap kesehatan
masyarakatnya khususnya usia lanjut.
5) Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Nenek S mengatakan rutin memeriksakan kesehatannya ke klinik ataupun dokter jika
sakitnya dirasa bertambah ataupun kambuh. Nenek S juga rutin mengikuti kegiatan
senam lansia yang diadakan di RW 03. Keluarga juga mengatakan, jika ada anggota
keluarga yang sakit akan diperiksakan ke fasilitas layanan kesehatan biasanya adalah ke
klinik dokter langganannya yang berada di dekat rumah dan berjarak 1 km, dan jika
penyakit yang diderita parah maka biasanya dibawa ke RS Palsigunung.
Rematik
1) Kemampuan mengenal masalah
Nenek S mengatakan akhir akhir ini lutut dan pinggangnya sering merasa sakit dan
pegal-pegal, terutama jika terlalu lama menggondong cucunya. Nenek S mengatakan
tidak mengetahui tentang rematik dan penyebabnya, ia hanya tahu tanda dan gejalanya
saja. Nenek S mengatakan anak anaknya tidak tahu kalau dirinya mengalami penyakit
rematik. Bapak H mengatakan bahwa ia tidak mengetahui mengenai rematik yang
dialami ibunya dan juga tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan rematik,
penyebab,tanda dan gejala, akibat rematik dan cara perawatannya.
2) Kemampuan mengambil keputusan
Nenek S megatakan apabila gejala gejala seperti lutut terasa panas dan pegal maka ia
akan segera duduk di sofa sambil memijat mijat lututnya dan memberikan minyak
hangat.
3) Kemampuan merawat
Nenek S mengatakan selama ini belum pernah memeriksakan sakit rematiknya ke
layanan kesehatan karena ia merasa sakitnya tidak parah dan biasanya dengan diberikan
perawatan sendiri di rumah seperti menggunakan minyak hangat dan beristirahat
dengan duduk dan tiduran. Nenek S juga mengatakan keluarganya tidak ada yang
memberikan saran apa apa untuk mengatasi masalahnya.
4) Kemampuan memodifikasi lingkungan
Keadaan di dalam rumah Nenek S cukup rapi sehingga terlihat lapang dan
menggindarkan Nenek S tersandung ataupun jatuh. Lantai rumah Nenek S bersih, lantai
kamar mandi tidak licin dan tangga di dalam rumah ada pegangannya dan tidak terlalu
terjal. Kamar Nenek S berada di lantai 1 untuk memudahkan Nenek S dan menghindari
penyakit rematiknya kambuh.
5) Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Nenek S mengatakan jika sakitnya dirasa parah baru akan memeriksakan kesehatannya
ke klinik dokter langganannya. Nenek S rutin mengikuti kegiatan senam lansia yang
diadakan di RW 03. Keluarga juga mengatakan, jika ada anggota keluarga yang sakit
akan diperiksakan ke fasilitas layanan kesehatan.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor yang dialami keluarga :
Keluarga masih dalam masa berduka karena kehilangan Kakek R 11 hari yang lalu.
2. Respon keluarga terhadap stressor :
Respon keluarga terhadap hipertensi adalah bahwa keluarga menerima penyakit Nenek S
merupakan penyakit yang harus ditanggulangi, sehingga anggota keluarga selalu
menasehati Nenek S pergi untuk periksa ke klinik apabila terasa sakit dan mengurangi
makan asin-asin. Respon keluarga terhadap kehilangan orang yang disayangi adalah
keluarga berusaha mengikhlaskan dan memperbanyak berdoa kepada Tuhan agar diberi
kesabaran dan kekuatan.
3. Strategi koping yang digunakan :
Jika ada masalah Nenek S cenderung marah-marah, tapi kadang-kadang diam. Anggota
keluarga yang lain menghadapinya dengan menanyakan tentang permasalahan dan
mencarikan jalan keluar.
G. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap dengan adanya pemberian asuhan keperawatan keluarga ini secara secara
rutin dan berkesinambungan atau dilanjutkan sehingga keluarga bisa bertanya apabila
mempunyai masalah kesehatan yang dihadapi dan diberitahu bagaimana cara
menanggulangi permasalahan yang ada atau cara merawatnya.
H. PEMERIKSAAN FISIK ANGGOTA KELUARGA
No
PEMERIKSAAN
Nenek S
A. PEMERIKSAAN UMUM
1. Penampilan Umum
Lanjut usia
Tahap perkembangan
Perempuan
Jenis kelamin
Rapi, bahan pakaian dari katun model daster,sesuai
Cara berpakaian
dengan bentuk tubuhnya, tidak ketat
B.
Bersih
Kebersihan personal
Postur dan cara berjalan Tegak, berjalan seimbang tidak sempoyongan
Bentuk dan ukuran
Proporsional sesuai dengan tinggi badan, BB : 46kg,
tubuh
TB : 150 cm
TD : 140/90 mmHg, N 90 x/mnt, R : 24 x/mnt, Suhu :
37o C
3. Pemeriksaan kuku :
C.
stabil
Rata-rata
Baik, dapat mengenal waktu, tempat, dan orang
Baik, tidak loncat-loncat dalam berbicara, cepat
tanggap dalam berkomunikasi
Bicara dengan gerakkan dan lancar
PEMERIKSAAN KEPALA
DAN LEHER
-2
Pemeriksaan Kepala :
Kepala simetris, kulit kepala bersih tidak berketombe,
tidak ada benjolan,tidak sakit bila ditekan, tidak ada
lesi dan arteri temporalis teraba.
2. Pemeriksaan wajah :
terangkat,dahi berkerut
D.
E.
F.
G.
H.
2. Siku
3. Pergelangan tangan
telapak tangan
PEMERIKSAAN
EKSTREMITAS BAWAH
1. Panggul
2. Lutut
DATA UMUM
10. Nama Kepala Keluarga
: Nenek On
JK
Umur
Agama
P
73 tahun
Islam
Pendidikan
SD kelas 3
Pekerjaan
Tidak bekerja
11. Alamat
: RT 05/ RW 02 No 13 Kel. Cisalak Pasar Kec. Cimanggis
12. Komposisi keluarga
:
Hub dg
No Nama
JK
Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
KK
1
Ibu R
P
anak
35 th
tidak sekolah Islam
tidak bekerja
13. Genogram
73
th
Kakek R
Nenek On
Sakit perut
Asam urat,
Hipertensi
52t
h
48
th
46t
h
35
th
Bp. O
Ibu A Bp. H
Bp.K
Ibu R,
Sehat
Sehat sehat
Sakit
liver
Asam urat,
Keterangan Genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: garis pernikahan
: garis keturunan
: tinggal serumah
14. Tipe keluarga : Keluarga besar (extended family). Keluarga Nenek On terdiri dari Nenek
On, seorang anaknya yaitu ibu R, dan 2 orang cucunya yang merupakan anak dri ibu A
yang kadang-kadang tinggal dirumah Nenek On yaitu Tn. J(20 th) dan Nn. M (16 th).
15. Latar belakang budaya :
a. Suku bangsa : suku bangsa Nenek On dan suaminya adalah Betawi, sehingga nilai
nilai yang ditanamkan dalam keluarganya adalah nilai nilai dan kebiasaan orang
Betawi pada umumnya.
b. Bahasa yang digunakan : Nenek On mengatakan bahasa yang digunakan sehari hari
dengan keuarganya adalah bahasa Indonesia.
c. Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan : Nenek On mengatakan keluarga tidak
memiliki kebiasaan khusus dalam keluarga yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga yang diajarkan turun-temurun dari orang tua dan keluarga besarnya. Nenek
On mengatakan hanya diajari cara merawat anak dari bayi sampai dewasa dengan
penuh sayang dan perhatian, mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari.
16. Nilai religius keluarga
Kegiatan rutin keagamaan yang dilakukan keluarga Nenek On adalah sholat lima waktu
dilakukan dan rajin mengikuti pengajian di lingkungan sekitar rumahnya. Anak-anaknya
mulai ditanamkan nilai-nilai agama sejak kecil. Menurut Nenek On, jika dirinya
mengalami permasalahan dalam hidup, dirinya akan lebih banyak berdoa dan berserah
diri kepada Tuhan karena hal tersebut akan memberikan ketenangan bathinnya. Nenek On
juga mengatakan bahwa kesehatan merupakan hal penting, karena dengan kesehatan yang
baik Nenek On akan dapat melakukan kegiatan sehari hari. Oleh karena itu, Nenek On
rajin mengikuti kegiatan Posbindu tiap bulannya.
17. Status sosial ekonomi
Penanggung jawab ekonomi keluarga Nenek On sekarang adalah anak anaknya yaitu Bp.
O dan Bp.H. Bp. O sudah menikah dan bekerja sebagai sopir dengan penghasilan
Rp.1.500.000 - Rp. 2.500.000 perbulan sedangkan Bp. H bekerja sebagai buruh dengan
rata-rata penghasilan perbulan Rp.1.000.000 - Rp. 1.500.000. Anak Nenek On yaitu ibu A
sudah menikah dan bekerja di pabrik lebih sering memberikan uang kepada nenek On
yaitu Rp. 300.000-500.000 setiap bulannya. Nenek On mengataka ia lebih dekat dengan
anaknya yaitu Ibu A.Ibu A kadang datang kerumah Nenek On dan menginap disana
begitu juga anak-anak Ibu A yaitu Tn. J dan Nn M yang diminta untuk kadang-kadang
menengok Nenek On. Nenek On mengatakan untuk keperluan belanja harian keluarganya
ditanggung oleh anak Nenek On yang diberikan seadanya oleh anak-anaknya untuk
menganggung hidup dirinya dan Ibu R. Nenek On mengatakan anak anaknya kadang
memberikannya uang untuk bekal kurang lebih totalnya menjadi Rp. 300.000 - Rp.
700.000 perbulan, dan uang tersebut biasanya dikumpulkan Nenek On untuk makan
sehari-hari dan jika ada sisa biasanya ditabung untuk keperluan yang tidak terduga.
Menurut Nenek On perekonomian keluarganya kadang kurang untuk kebutuhan
keluarganya.
18. Aktivitas rekreasi dan waktu luang keluarga
Keluarga Nenek On melakukan rekreasi biasanya dengan main kerumah kakaknya yang
tinggal tidak jauh dari rumahnya.
J.
Keterangan gambar :
2
2 : tempat sampah
4
7
6
1
: teras
3
4
: Kamar Tidur
5 : Kamar tamu
6
7 : Kamar Mandi
: Dapur
: Tempat Jemur Pakaian
Nenek On mengatakan air sumurnya tidak berasa ,berbau dan berubah warna.
Penerangan setiap ruangan memakai lampu listrik untuk malam hari dan siang hari
cukup dengan terangnya sinar matahari.
d. Indikator rumah yang nyaman untuk lansia :
Menurut Nenek On rumahnya cukup nyaman untuk ditinggali karena rumah adalah
miliknya sendiri. ruangannya didalam rumah sempit dengan halaman yang cukup
luas dan terdapat sebuah pohon rambutan tempatnya menikmati waktu luang seharihari. Nenek On setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak dan
menyapu kadang dibantu anaknya Ibu R.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga sekitarnya kenal dengan keluarga Nenek On dan jarak rumah Nenek On
berdekatan dengan tetangga saling berdekatan dilihat dari tidak adanya pagar pembatas
antar rumah disebelahnya. Nenek On mengatakan mempunyai teman mengobrol yang
sangat dekat yaitu kakaknya Nenek On yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Sebagian
besar tetangga bekerja sebagai wiraswasta, pedagang, ibu rumah tangga dan pekerja.
Fasilitas Posbindu sudah ada, namun masih bergabung dengan RW 01 dan 08 dengan
mengambil tempat kegiatan di RW 08. Mesjid berada dekat dengan rumah Nenek On.
Jarak rumah dengan Puskesmas sekitar 3 Km dengan alat transportasi menggunakan
angkot, dan ojek, kalau ke praktik dokter swasta jaraknya sekitar 1,5 Km.
3. Perkumpulan keluaga dan interaksi dengan masyarakat
Nenek On dan keluarganya mengatakan sering mengikuti kegiatan pengajian yang
diselenggarakan oleh masyarakat sekitarnya.
4. Mobilitas geografi keluarga
Nenek On mengatakan keluarganya sudah sejak lama tinggal didaerah tersebut dan tidak
pernah pindah-pindah rumah. Transportasi yang sering digunakan keluarga adalah
transportasi umum yaitu angkot, bis dan ojek.
5. Sistem pendukung keluarga
Nenek On mengatakan selama ini biaya kehidupannya dan Ibu R ditanggung oleh anakanaknya yang lain, meskipun kadang kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
namun Nenek On memiliki kakan yang tinggal tidak jauh dari rumahnya yang sering
membantunya jika membutuhkan uang untuk berobat jika Jamkesda yang dimilikinya
tidak bisa menganggung biaya pengobatannya. Selain itu, menurut Nenek On hubungan
dengan tetangga baik dan harmonis, saling mendukung. Sehingga bila ada tetangga atau
keluarganya mempunyai masalah maka mereka akan saling membantu
L. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi : Nenek On mengatakan pola komunikasi dalam keluarganya adalah
terbuka dalam hal apapun dengan bercerita. Menurut Nenek On jika ada masalah
keluarga baik yang berhubungan dengan kesehatan anak-anak atau masalah keuangan dan
masalah keluarga lainnya, maka Nenek On akan membicarakannya bersama-sama.
Sedangkan keputusan biasanya akan ditetapkan bersama sama dengan anak anaknya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Menurut Nenek On anak, menantu dan cucunya sangat memperhatikan keadaan dirinya.
Bila ada kesempatan selalu digunakan untuk bercerita dan berbagi. Bila suaminya
sewaktu masih hidup atau anaknya sakit maka Nenek On akan segera merawat dan atau
membawa ke Puskesmas/ Rumah Sakit dekat rumah terutama jika obat-obat di rumah
tidak dapat mengurangi gejala, misalnya panas yang tidak turun-turun beberapa hari.
3. Struktur peran
a. Formal
- Nenek On menjalankan perannya sebagai ibu dari keempat anaknya
- Ibu R menjalankan perannya sebagai anak, namun anak dengan kebutuhan khusus
sehingga masih memerlukan bantuan ibunya untuk memenuhi kehidupannya sehariari.
b. Informal
- Nenek On merupakan sosok ibu yang sabar, jarang marah kepada anak anaknya,
kalau anak anaknya ada salah maka Nenek On akan mengingatkan atau menegur.
c. Konflik peran : tidak ditemukan adanya konflik peran dalam keluarga Nenek On
karena semua orang bertanggung jawab atas perannya masing masing.
4. Nilai dan norma
Menurut keluarga, norma yang berlaku didalam keluarga adalah agama, adat istiadat,
budaya, dan sosial. Nenek On menanamkan kepada anak anaknya untuk selalu
menghargai dan membantu orang lain.
M. FUNGSI
1. Fungsi Afektif
Menurut keluarga, mereka saling menyayangi. Menurut Nenek O perhatiannya sangat
besar terhadap anak anak terlebih setelah Kakek R meninggal dan terutama pada Ibu R
yang mengalami keterbelakangan.
2. Fungsi Sosialisasi
Nenek On mengatakan pola pengasuhan yang dia terapkan kepada anak dan cucunya
adalah mendidik sopan-santun, disiplin, hormat kepada orang tua, serta memberi kasih
sayang..
3. Perawatan Kesehatan
a. Lansia
1) Status kesehatan saat ini :
a) Keluhan utama : lutut terasa nyeri, skala 7
b) Gejala yang dirasakan : lutut terasa kaku dan panas
c) Waktu mulai timbulnya keluhan : muncul sewaktu-waktu dan lebih sering saat
duduk terlalu lama
d) Upaya mengatasi : Nenek On akan duduk di kursi dan mengurut kakinya
dengan minyak hangat yang dibelinya di Posbindu.
e) Hasil pemeriksaan kadar asam urat = 8,2 mg/dl
f) Lanjut ke Penjajagan tahap 2:
Kemampuan mengenal masalah
Nenek On mengatakan akhir akhir ini lutut dan pinggangnya sering merasa
sakit dan pegal-pegal, terutama jika terlalu lama duduk. Nenek On
mengatakan tidak mengetahui tentang asam urat dan penyebabnya, ia hanya
tahu tanda dan gejalanya saja. Nenek On mengatakan anak anaknya tidak
tahu kalau dirinya mengalami penyakit asam urat. Nn. M yaitu cucu Nenek
On yang kebetulan ada saat pengkajian mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui mengenai asam urat yang dialami neneknya dan bibinya dan
juga tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan asam urat, penyebab,
tanda dan gejala, akibat asam urat dan cara perawatannya.
Kemampuan mengambil keputusan
Nenek On megatakan apabila gejala gejala seperti lutut terasa panas dan
pegal maka ia akan segera duduk di kursi sambil memijat mijat lututnya dan
memberikan minyak hangat.
Kemampuan merawat
Nenek On mengatakan selama ini belum pernah memeriksakan sakit asam
uratnya ke layanan kesehatan karena ia merasa sakitnya tidak parah dan
biasanya dengan diberikan perawatan sendiri di rumah seperti menggunakan
minyak hangat dan beristirahat dengan duduk dan tiduran. Nenek On juga
mengatakan keluarganya tidak ada yang memberikan saran apa apa untuk
mengatasi masalahnya.
Kemampuan memodifikasi lingkungan
Keadaan di dalam rumah Nenek On tidak begitu rapi, halaman rumahnya
dari tanak sehingga kemungkinan licin diwaktu hujan sehingga
kemungkinan dapat menimbulkan jatuh.
Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Nenek On mengatakan jika sakitnya dirasa parah baru akan memeriksakan
kesehatannya ke Puskesmas. Nenek On rutin mengikuti kegiatan Posbindu
yang diadakan di RW 08.
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN UMUM
1. Penampilan Umum
Tahap perkembangan
Jenis kelamin
Cara berpakaian
Nenek On
Lanjut usia
Perempuan
Rapi, bahan pakaian dari katun model daster,sesuai
dengan bentuk tubuhnya, tidak ketat
Bersih
Kebersihan personal
Tegak, berjalan seimbang tidak sempoyongan
Postur
dan
cara Proporsional sesuai dengan tinggi badan, BB : 60kg,
TB : 150 cm
berjalan
tubuh
B.
3. Pemeriksaan kuku :
C.
stabil
Rata-rata
Baik, dapat mengenal waktu, tempat, dan orang
Baik, tidak loncat-loncat dalam berbicara, cepat
tanggap dalam berkomunikasi
Bicara dengan gerakkan dan lancar
PEMERIKSAAN KEPALA
DAN LEHER
Kepala simetris, kulit kepala bersih tidak berketombe,
tidak ada benjolan,tidak sakit bila ditekan, tidak ada
-3
Pemeriksaan Kepala :
lesi dan arteri temporalis teraba.
2. Pemeriksaan wajah :
3. Pemeriksaan mata
D.
E.
F.
PEMERIKSAAN
DARA & AKSILA
G.
PEMERIKSAAN
ABDOMEN
H.
PEMERIKSAAN
EKSTREMITAS ATAS
4. Bahu
5. Siku
6. Pergelangan tangan
telapak tangan
PEMERIKSAAN
EKSTREMITAS BAWAH
4. Panggul
Kedua panggul simetris, warna kulit panggul
konsisten dengan kulit disekitarnya.
Tidak ada nyeri pada saat pemeriksa menekan otot
daerah panggul. Klien dapat menahan dorongan pada
otot panggul.
5. Lutut
6. Pergelangan
telapak kaki
7. Kekuatan otot
kaki