Anda di halaman 1dari 30

KASUS 1 (KLP 1-4)

A. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga
: Nenek S
JK
Umur
Agama
P
60 tahun
Islam
2. Alamat
3. Komposisi keluarga
No

Nama

JK

1
2
3
4
5

Ibu Y
Bapak A
Nn.H
Bapak H
By.Z

P
L
P
L
P

Pendidikan
SD

Pekerjaan
IRT

: RT 11/ RW 03 Kel. Tugu Kec. Cimanggis


:
Hub dg
Umur Pendidikan Agama
KK
anak
36 th
D3
Islam
menantu 38 th
SMA
Islam
anak
31 th
SMEA
Islam
anak
31 th
STM
Islam
cucu
7 bln
Islam

Pekerjaan
Peg. garmen
Wiraswasta
Peg. garmen
Developer
-

4. Genogram

67
th

Kakek R
Serangan
jantung
Bapak. A
Sehat

Nenek S

38t
h

36
th
7b
ln

By. Z

Ibu Y

31
th

Nn. H

Sehat Sehat

Hipertensi,
Rematik
Bapak H
31t
h

Sehat

Sehat

Keterangan Genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal

: garis pernikahan
: garis keturunan
: tinggal serumah

5. Tipe keluarga : Keluarga besar (extended family). Keluarga Nenek S terdiri dari Nenek S,
ketiga anaknya yaitu ibu Y, Tn H, Nn. H, menantunya yaitu Tn A, dan cucunya By. Z
6. Latar belakang budaya :
a. Suku bangsa : suku bangsa Nenek S dan suaminya adalah Jawa Tengah yaitu daerah
Purwokerto, sehingga nilai nilai yang ditanamkan dalam keluarganya adalah nilai
nilai dan kebiasaan orang Jawa pada umumnya.
b. Bahasa yang digunakan : Nenek S mengatakan bahasa yang digunakan sehari hari
dengan keuarganya adalah bahasa Indonesia dan kadang kadang dengan bahasa jawa
ketika suaminya masih hidup.

c. Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan : Nenek S mengatakan keluarga tidak


memiliki kebiasaan khusus dalam keluarga yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga yang diajarkan turun-temurun dari orang tua dan keluarga besarnya. Nenek
S mengatakan hanya diajari cara merawat anak dari bayi sampai dewasa dengan
penuh sayang dan perhatian, mencukupi kebutuhan pangan dan kesehatannya.
7. Nilai religius keluarga
Kegiatan rutin keagamaan yang dilakukan keluarga Nenek S adalah sholat lima waktu
dilakukan dan rajin mengikuti pengajian di lingkungan sekitar rumahnya. Anak-anaknya
mulai ditanamkan nilai-nilai agama sejak kecil. Menurut Nenek S, jika dirinya
mengalami permasalahan dalam hidup, dirinya akan lebih banyak berdoa dan berserah
diri kepada Tuhan karena hal tersebut akan memberikan ketenangan bathinnya. Nenek S
juga mengatakan bahwa kesehatan merupakan hal penting, karena dengan kesehatan yang
baik nenek A akan dapat melakukan kegiatan sehari hari dan dapat berpikir dengan jernih.
8. Status sosial ekonomi
Penanggung jawab ekonomi keluarga Nenek S sekarang adalah anak anaknya yaitu Ibu
Y, Tn H, dan Nn. H dan terutama Ibu Y sebagai anak tertua. Ibu Y sudah menikah dengan
Tn A dan bekerja sebagai karyawan garmen dengan penghasilan Rp.1.000.000 - Rp.
1.500.000 perbulan sedangkan suaminya bekerja sebagai wiraswasta tanaman dengan
rata-rata penghasilan Rp. 1.500.000 perbulan. Tn H bekerja sebagai developer dengan
pemasukan perbulan rata rata Rp. 1.500.000 - 2.500.000 sedangkan Nn. H bekerja juga
sebagai pegawai garmen dengan gaji Rp. 1.000.000 perbulan. Nenek S mengatakan untuk
keperluan belanja harian keluarganya ditanggung oleh anak Nenek S dan Nenek S hanya
bertugas memasak saja. Nenek S mengatakan anak anaknya kadang memberikannya uang
untuk bekal kurang lebih totalnya menjadi Rp. 300.000 - Rp. 500.000 perbulan, dan uang
tersebut biasanya dikumpulkan Nenek S sebagai tabungan dankeperluan yang tidak
terduga. Menurut Nenek S perekonomian keluarganya cukup untukkebutuhan
keluarganya.
9. Aktivitas rekreasi dan waktu luang keluarga
Keluarga Nenek S melakukan rekreasi biasanya diakhir bulan dengan anaknya ketempat
tempat wisata. Selain itu keluarga Nenek S mempunya sebuah televisi di rumah yang
ditonton bersama sama sebagai sarana hiburan dan informasi. Nenek S juga mempunyai
kegiatan mengasuh cucunya yaitu By Z, yang menurut Nenek S adalah hal yang
menyenangkan dan sebagai hiburan bagi dirinya karena dapat mengurangi rasa sedihnya
karena ditinggal meninggal oleh suaminya.
B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Nenek S berada pada tahap perkembangan Lansia dimana tugas keluarganya
adalah mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan; adaptasi dengan perubahan
kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan; mempertahankan keakraban
suami istri dan saling merawat; mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial
masyarakat danmelakukan life review.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Nenek S telah memenuhi tugas perkembangan untuk keluarga dengan lansia.
3. Riwayat keluarga sebelumnya

Nenek S mengatakan Ibunya mempunyai penyakit Hipertensi dan meninggal karena


penyakit Stroke dan menurutnya kondisi tersebut menurun pada dirinya karena
saudaranya yang lain tidak ada yang mempunyai penyakit hipertensi. Dari keluarga
suaminya, nenek S mengatakan tidak ada yang mempunyai penyakit hipertensi. Nenek S
mengatakan suaminya meninggal karena sakit tua.
C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah:
a. Denah rumah :
Keterangan gambar :

Lt 2
25

Lt 1

2
3 : R. Tamu & R. Keluarga

4
2

: teras

4
5

: Kamar Tidur
: Kamar Mandi

b. Status Kepemilikan rumah : Nenek S mengatakan rumah yang ditempati bersama


keluarganya adalah miliknya sendiri bersama suami sejak tahun 1980.
: Dapur
c. Deskripsi keadaan rumah :
Rumah Nenek S tidak terlalu luas berukuran 80 m2, untuk memperluas tempat
tinggalnya Nenek S mengembangkan rumahnya
denganJemur
menambah
tingkatan lantai
: Tempat
Pakaian
rumahnya yaitu menjadi berlantai 2. Nenek S memiliki teras rumah yang sempit dan
berbatasan langsung dengan jalan, type rumah permanen, lantai rumah keramik dan
bersih hanya saja ada beberapa barang kebutuhan bayi yang letaknya kurang rapi.
Keluarga membersihkan rumah 1 kali sehari. Jumlah ruangan rumah ada 5 buah
dilantai 1 yaitu ruang tamu, 2 buah kamar tidur, kamar mandi dan dapur, sedangkan
dilantai 2 ada 3 ruangan yaitu 2 kamar tidur dan ruangan menjemur pakaian.
Ventilasi dirumah Nenek S cukup baik yaitu jendela didepan dan selalu dibuka setiap
hari, dan atap diatas dapur diganti menggunakan jenis plastik sehingga pencahayaan
di dalam ruangan menjadi baik. Perabotan tidak banyak sehingga dalam rumah
terlihat lebih luas. Jamban mempunyai sendiri dimana pembuangan kotoran dengan
menggunakan septic tank, dimana jarak septic tank kurang memenuhi syarat
kesehatan. Untuk pembuangan sampah, Nenek S mengatakan setiap hari sampah
dikumpulkan dan membuangnya di sungai depan rumahnya. Air minum
menggunakan air minum sulingan yang dibeli pergalon, sedangkan untuk kebutuhan
MCK menggunakan air sumur yang dipompa, Nenek S mengatakan air sumurnya
tidak berasa ,berbau dan berubah warna namun tidak digunakan untuk air minum
karena tidak punya waktu untuk memasak dan juga keluarga merasa kurang cocok.
Penerangan setiap ruangan memakai lampu listrik untuk malam hari dan siang hari
cukup dengan terangnya sinar matahari, pintu rumah selalu terbuka, sehingga
memenuhi syarat kesehatan. Air bekas cucian, mandi dialirkan ke bak penampungan
dibelakang rumah dan tertutup.
d. Indikator rumah yang nyaman untuk lansia :

2.

3.
4.

5.

Menurut Nenek S rumahnya cukup nyaman untuk ditinggali karena ruangannya


cukup lapang karena barang sedikit dan bersih sebab setiap hari dibersihkan, tangga
yang ada di rumah juga menggunakan pegangan sehingga Nenek S merasa aman,
penerangan dan ventilasi yang baik dan Nenek S tidak perlu mengerjakan pekerjaan
rumah kecuali memasak dan memomong cucu karena semua pekerjaan rumah tangga
dikerjakan pembantu harian.
Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga sekitarnya kenal dengan keluarga Nenek S dan jarak rumah Nenek S berdekatan
dengan tetangga saling berdekatan dilihat dari tidak adanya pagar pembatas antar rumah
disebelahnya. Nenek S mengatakan mempunyai teman mengobrol yang sangat dekat
yaitu Nenek A yang rumahnya berada persis di depan rumah Nenek S. Sebagian besar
tetangga bekerja sebagai wiraswasta, pedagang dan pekerja. Fasilitas Posbindu sudah
ada, namun kader lansia baru saja terbentuk. Mesjid berada dekat dengan rumah Nenek S.
Jarak rumah dengan Puskesmas sekitar 3 Km dengan alat transportasi menggunakan
angkot, dan ojek, kalau ke klinik jaraknya sekitar 1,5 Km dan Nenek S mengatakan ada
praktik dikter yang letaknya dekat dengan rumahnya sekitar 800 meter.
Perkumpulan keluaga dan interaksi dengan masyarakat
Nenek S dan keluarganya mengatakan sering mengikuti kegiatan pengajian yang
diselenggarakan oleh masyarakat sekitarnya.
Mobilitas geografi keluarga
Nenek S mengatakan keluarganya sudah sejak tahun 1980 tinggal didaerah tersebut dan
tidak pernah pindah-pindah rumah. Transportasi yang sering digunakan keluarga adalah
transportasi umum yaitu angkot, bis dan ojek.
Sistem pendukung keluarga
Nenek S suka menyimpan uang untuk kebutuhan yang tidak terduga sehingga apabila
dirinya atau anggota keluarga yang lain sakit dia akan menggunakan simpanan tersebut.
Selain itu, menurut Nenek S hubungan dengan tetangga baik dan harmonis, saling
mendukung. Sehingga bila ada tetangga atau keluarganya mempunyai masalah maka
mereka akan saling membantu

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi : Nenek S mengatakan pola komunikasi dalam keluarganya adalah
terbuka dalam hal apapun dengan bercerita. Menurut Nenek S, sepulang anak anaknya
dari bekerja, mereka selalu menanyakan keadaan Nenek S dan cucu yang diasuhnya.
Biasanya saat itu juga digunakan oleh Nenek S untuk mengobrol dengan anak anak dan
menantunya tentang hal-hal yang dialami di tempat kerja dan kebutuhan cucunya yang
habis. Menurut Nenek S jika ada masalah keluarga baik yang berhubungan dengan
kesehatan anak-anak atau masalah keuangan dan masalah keluarga lainnya, maka Nenek
S akan membicarakannya bersama-sama. Sedangkan keputusan biasanya akan ditetapkan
bersama sama dengan anak anaknya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Menurut Nenek S anak anaknya sangat memperhatikan keadaan dirinya. Bila ada
kesempatan selalu digunakan untuk bercanda dan berbagi. Bila suaminya sewaktu masih
hidup atau anaknya sakit maka Nenek S akan segera merawat dan atau membawa ke
rumah sakit/klinik kesehatan dekat rumah terutama jika obat-obat di rumah tidak dapat
mengurangi gejala, misalnya panas yang tidak turun-turun beberapa hari. Menurut Nenek

S bila sedang liburan atau setiap akhir bulan maka anak anaknya akan mengajak Nenek S
jalan jalan bersama ketempat wisata seperti mall dan taman mekar sari.
3. Struktur peran
a. Formal
- Nenek S menjalankan perannya sebagai ibu dari ketiga anaknya dan mengasuh
cucunya yang tinggal bersamanya sambil menyiapkan makanan untuk kebutuhan
keluarganya
- Ibu Y, Tn. H dan Nn. H menjalankan perannya sebagai anak yang bertanggung
jawab untuk memenuhi perekonomian keluarga semenjak ayahnya sudah tidak lagi
bekerja. Selain itu Ibu Y jg menjalankan perannya sebagai seorang ibu bagi
anaknya.
- Tn. A menjalankan perannya sebagai seorang menantu yang juga turut membantu
perekonomian keluarga dan juga sebagai seorang ayah bagi anaknya.
- By. Z menjalankan perannya sebagai seorang anak dan cucu.
b. Informal
- Nenek S merupakan sosok ibu yang sabar, jarang marah kepada anak anaknya,
kalau anak anaknya ada salah maka Nenek S akan mengingatkan atau menegur.
- Ibu Y, Tn. A, Tn. H dan Nn. H selalu mengingatkan Bpk A agar menjaga kesehatan
tetapi belum mengetahui bagaimana cara merawat penyakit yang diderita ibunya.
- By. Z merupakan yang lucu dan menjadi penghibur bagi Nenek S dan keluarga.
c. Konflik peran : tidak ditemukan adanya konflik peran dalam keluarga Nenek S karena
semua orang bertanggung jawab atas perannya masing masing.
4. Nilai dan norma
Menurut keluarga, norma yang berlaku didalam keluarga adalah agama, adat istiadat,
budaya, dan sosial. Nenek S menanamkan kepada anak anaknya untuk selalu menghargai
dan membantu orang lain.
E. FUNGSI
1. Fungsi Afektif
Menurut keluarga, mereka saling menyayangi. Menurut Nenek S perhatiannya sangat
besar terhadap anak anak terlebih setelah Kakek R meninggal dan terutama pada cucunya
karena sejak berumur 3 bulan ditinggal ayah dan ibunya bekerja. Dengan adanya salah
satu anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi kecenderungan untuk
terjadinya ketegangan antar anggota keluarga , respon emosional seperti mudah marah,
cemas merupakan gejala awal akibat hipertensi namun Nenek S berusaha mengontrolnya.
2. Fungsi Sosialisasi
Ibu S mengatakan pola pengasuhan yang dia terapkan kepada anak dan cucunya adalah
mendidik sopan-santun, disiplin, hormat kepada orang tua, serta memberi kasih sayang.
Nenek S mengatakan pengaruh Kakek R sangat menonjol didalam perilaku anaknya
antara lain pekerja keras dan bertanggung jawab.
3. Perawatan Kesehatan
a. Usia Lanjut
1) Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir)
- Nama : Kakek R
- Umur : 62 tahun

- Penyebab Kematian : sakit karena serangan jantung


2) Status kesehatan saat ini :
- Keluhan utama : pinggang pegal dan lutut terasa nyeri
- Gejala yang dirasakan : lutut terasa kaku dan panas
- Waktu mulai timbulnya keluhan : setelah memomong cucu sambil berdiri
- Upaya mengatasi : nenek S akan duduk di sofa dan mengurut kakinya dengan
minyak hangat.
3) Riwayat kesehatan masa lalu :
- Penyakit yang pernah diderita : Nenek S mengatakan tidak pernah menderita
penyakit keturunan lain hanya hipertensi saja.
- Riwayat alergi : Nenek S mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap
makanan maupun obat obatan
- Riwayat dirawat di RS : Nenek S mengatakan pada tahun 1997 pernah
dioperasi dan dirawat di RS Harapan Bunda Kramat Jati karena Batu Empedu.
4) Pola kebiasaan sehari hari
a) Nutrisi : Nenek S mengatakan makan 3 kali sehari secara teratur dan ia sendiri
yang memasak makanannya. Ia sudah berupaya mengurangi jumlah garam
dalam makanan yang dimasaknya, dan untuk anak anaknya apabila terasa
kurang garam akan menambahkan sendiri.
b) Eliminasi
- BAB : Nenek S mengatakan tidak ada rasa nyeri dan BAB lancar. Biasanya
1 x sehari di pagi hari.
- BAK : Nenek S mengatakan tidak ada rasa nyeri saat kencing, biasanya 5-8
kali sehari.
c) Personal Hygiene
Nenek S mengatakan mandi biasa dilakukannya sendiri 2 kali sehari denngan
menggunakan sabun mandi. Ia juga menyikat giginya 2 kali setiap mandi
menggunakan pasta gigi, namun Nenek S mengeluh gigi gerahamnya terasa
sakit sehingga sulit mengunyah. Hasil observasi gigi geraham Nenek S
berwarna hitam dan berlubang. Nenek S biasanya keramas 2 hari sekali
menggunakan shampo, dia juga rajin memotong kuku tangan dan kakinya
apabila dirasa sudah cukup panjang karena takut dapat melukai cucunya saat
sedang menggendongnya.
d) Istirahat dan Tidur
Nenek S mengatakan tidur malam tidak ada masalah dan dapat tidur nyenyak,
biasanya sekitar jam 10 malam sepulang anak anaknya dari bekerja. Biasanya
Nenek S bangun jam 4 pagi sambil menjalankan ibadah sholat subuh. Pada
siang hari Nenek S juga mengatakan tidur jika cucunya juga tidur saat
dimomong.
e) Kebiasaan mengisi waktu luang
Waktu luang Nenek S didisi dengan memomong cucunya dan memasak bagi
keluarga.
f) Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Nenek S tidak mempunyai kebiasaan


ketergantungan dengan satu jenis obat
g) Hasil pengkajian khusus
g.1 Masalah Kesehatan Kronis
No Keluhan kesehatan ataugejala yang Selalu
dirasakan klien dalam waktu 3 (3)
bulan terakhir berkaitan dengan
fungsi fungsi
A
Fungsi penglihatan
1. penglihatan kabur
2. mata berair
3. nyeri pada mata
B
Fungsi pendengaran
4. pendengaran berkurang
5. telinga berdenging
C
Fungsi Paru (Pernafasan)
6. batuk lama disertai keringat malam
7. sesak nafas
8. berdahak/sputum
D
Fungsi Jantung
9. jantung berdebar debar
10. cepat lelah pada kaki/tangan
11. nyeri dada
E
Fungsi Pencernaan
12. mual/ muntah
F
13. nyeri ulu hati
14. makan dan minum banyak
15.
perubahan
kebiasaan
BAB(diare/konstipasi)
G
Fungsi Pergerakan
16. nyeri kaki saat berjalan
17. nyeri pinggang atau tulang
belakang
18. nyeri persendian/ bengkak
H
Fungsi Persyarafan
19. lumpuh/kelemahan
20. kehilangan rasa
21. gemetar / tremor
22. nyeri/ pegal pada daerah tengkuk
I
Fungsi Saluran Perkemihan
23. BAK banyak
24. sering BAK pada malam hari

merokok, minum alkohol ataupun

Sering Jarang T. Pernah


(2)
(1)
(0)

25.
tidak
mampu
mengontrol
pengeluaran air kemih (ngompol)
Jumlah
0
TOTAL

3
6

6
6

16

12

Interpretasi Hasil : masalah kesehatan kronis ringan


Skor : 25 = masalah kesehatan kronis ringan
26-50 = masalah kesehatan kronis sedang
51 = masalah kesehatan kronis berat
g.2 Deskripsi Hari Khusus : Nenek S mengatakan hari Lebaran dan libur besar adalah saat yang
paling menyenangkan karena ia dapat berkumpul dengan anak anak dan cucunya serta
keluarga besarnya yang lain.
g.3 Pengkajian masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
- Apakah klien mengalami kesulitan tidur? = tidak
- Apakah klien sering merasa gelisah? = tidak
- Apakah klien sering murung dan menangis sendiri? = ya
- Apakah klien sering was-was atau kuatir? = ya
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban ya
Pertanyaan tahap 2
- Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? = tidak
- Ada atau banyak pikiran? = ya
- Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain? = tidak
- Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? = tidak
- Cenderung mengurung diri? = tidak
Bila lebih dari atau sama 1 jawaban ya = masalah emosional positif
Interpretasi : masalah emosional positif
g.4. Pengkajian Fungsi kognitif
Identifikasi aspek kognitif dan
Status Exam)
No Aspek
Nilai
Kognitif
Maks
1
ORIENTASI
5
(5)

ORIENTASI
(5)

fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental


Nilai
Klien
5

Kriteria
(Jelaskan Jawaban Klien)
Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 2011
Musim : panas
Tanggal : 7
Hari : kamis
Bulan : April
Dimana kita sekarang?
Negara : indonesia
Provinsi : jawa barat

Kota : depok
RW : 03
RT : 11
Sebutkan 3 obyek (oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan masing masing obyek,
kemudian tanyakan kepada klien ketiga
obyek tadi (untuk disebutkan)
Obyek = buku
Obyek = pulpen
Obyek = baju

REGISTRASI
(3)

PERHATIAN
DAN
KALKULASI
(5)

MENGINGAT
(3)

BAHASA
(9)

Minta kepada klien untuk mengulang kata


berikut tak ada, Jika, dan, atau, tetapi

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut


yang terdiri dari 3 langkah : ambil kertas di
tangan anda, lipat dua dan taruh di lantai
ambil kertas
lipat dua
taruh di lantai
perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila
aktivitas sesuai perintah nilai 1 point)
tutup mata anda
perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar
tulis satu kalimat
menyalin gambar

Total nilai

Minta klien untuk memulai dari angka 10000


kemudian dikurangi 1000 sampai 5 kali
9000
8000
7000
6000
5000
Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
pada nomer 2 (registrasi) tadi, bila benar 1
point untuk masing masing obyek
Tunjukkan pada klien 2 buah benda dan
tanyakan namanya pada klien (misal jam
tangan dan tas)

30

Interpretasi hasil : aspek kognitif dari fungsi mental baik

> 23
18-22
17

: aspek kognitif dari fungsi mental baik


: kerusakan aspek fungsi mental ringan
: terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

g.5 Pengkajian Status fungsional


Indeks KATZ
Termasuk kategori manakah klien?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK), menggunakan pakaian, pergi ke toilet,
berpindah dan mandi
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas
C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu fungsi lain
D. Mandiri kecuali mandi, berpakaian dan salah satu fungsi diatas
E. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan salah satu fungsi yang lain
F. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain
G. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
Interpretasi : Indeks KATZ A
Keterangan : Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan efektif dari orang
lain, seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan
fungsi, meskipun ia dianggap mampu.
g.6 Pengkajian Status psikologis (skala depresi pada lansia)
Pilihlah jawaban yang sesuai sebagaimana yang anda rasakan dalam seminggu terakhir
NO PERTANYAAN
JAWABAN
SCORE
1
Pada dasarnya puaskah anda dengan hidup anda saat Ya
Tidak* 0
ini?
2
Apakah anda membatalkan banyak dari rencana Ya*
Tidak
0
kegiatan/minat anda?
3
Apakan anda merasa hidup anda ini hampa?
Ya*
Tidak
0
4
Seringkah anda merasakan kebosanan?
Ya*
Tidak
0
5
Apakah anda memiliki suatu harapan di masa depan? Ya
Tidak* 0
6
Apakah anda terganggu dengan memikirkan Ya*
Tidak
0
kesulitan anda tanpa jalan keluar?
7
Apakah anda seringkali merasa bersemangat?
Ya
Tidak* 1
8
Apakah anda mengkhawatirkan sesuatu hal buruk Ya*
Tidak
1
bakal menimpa anda?
9
Apakah anda seringkali merasa gembira?
Ya
Tidak* 0
10 Apakah anda seringkali merasa tak terbantukan?
Ya*
Tidak
0
11 Apakah anda seringkali merasa gelisah dan resah?
Ya*
Tidak
1
12 Apakah anda lebih menyukai tinggal dirumah Ya*
Tidak
0
daripada keluar rumah dan melakukan sesuatu hal
baru?
13
14

Apakah anda seringkali mengkhawatirkan masa Ya*


depan anda?
Apakah anda merasa kesulitan dengan daya ingat Ya*
anda ?

Tidak

Tidak

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Apakah anda berpikir/ bersyukur masih hidup saat


ini?
Apakah anda seringkali merasa sedih dan putus asa?
Apakah anda merasa tidak berguna saat ini?
Apakah anda sering menyesalkan masa lalu anda?
Apakah menurut anda kehidupan ini penuh tantangan
yang menyenangkan?
Apakah anda merasa kesulitan untuk mengawali
suatu kegiatan tertentu?
Apakah anda merasa diri anda penuh energi?
Apakah menurut anda keadaan yang dihadapi tanpa
harapan?
Apakah menurut anda keadaan orang lain lebih baik
dari anda?
Apakah anda sering kali marah hanya karena alasan
sepele?
Apakah anda sering merasa bagaikan menangis?
Apakah anda sulit berkonsentrasi?
Apakah anda bangun pagi dengan perasaan
menyenangkan?
Apakah
anda
lebih
suka
menghindari
acara/sosialisasi?

Ya

Tidak*

Ya*
Ya*
Ya*
Ya

Tidak
Tidak
Tidak
Tidak*

0
1
0
0

Ya*

Tidak

Ya
Ya*

Tidak*
Tidak

0
0

Ya*

Tidak

Ya*

Tidak

Ya*
Ya*
Ya

Tidak
Tidak
Tidak*

0
0
1

Ya*

Tidak

Tidak*

Tidak*

Apakah mudah bagi anda dalam mengambil suatu Ya


keputusan?
Apakah anda berpikiran jernih sebagaimana Ya
biasanya?
TOTAL
6

Interpretasi : suspect depresi


*Tiap jawaban yang bertanda bintang dihitung 1 point
Keterangan : * 0-4
: depresi tidak terjadi
* 5-14
: suspect depresi
* 15-22
: depresi ringan
* > 22
: depresi berat
b. Fungsi Perawatan Kesehatan
Hipertensi
1) Kemampuan mengenal masalah
Nenek S saat ini sedang menderita penyakit hipertensi, hal ini sudah dirasakan kurang
lebih 10 tahun yang lalu. Nenek S mengatakan tidak mengetahui tentang hipertensi
hanya tahu tanda dan gejalanya saja. Bapak H juga mengatakan tidak mengetahui
mengenai hipertensi secara jelas seperti apa yang dimaksud dengan pengertian,
penyebab,tanda dan gejala, akibat hipertensi dan cara perawatannya.
2) Kemampuan mengambil keputusan

Nenek S megatakan apabila gejala gejala seperti kepala pusing, tengkuk sakit dan
tekanan darahnya tinggi, maka ia akan memeriksakan kesehatannya ke klinik
Palsigunung. Bapak H juga mengatakan biasanya kalau gejala yang dirasakan ibunya
kambuh, maka ia akan menyarankan ibunya berobat.
3) Kemampuan merawat
Nenek S mengatakan biasa memeriksakan sakitnya jika dirasakan sudah berat saja,
biasanya dia akan meminta stok obat kepada dokter dalam jangka waktu yang lama
agar tidak selalu pergi ke dokter. Akhir akhir ini nenek S meminum obat hanya jika
dirasakan tensinya tinggi saja. Nenek S juga mengatakan bahwa anak anaknya tidak
pernah memperhatikan kondisi penyakit hipertensinya dalam kehidupan sehari hari,
mereka hanya menyarankan pergi ke dokter kalu penyakit Nenek S kambuh saja.
Dalam mengolah makanan sehari-hari untuk keluarga dilakukan oleh Nenek S sendiri,
dimana Nenek S menyisihkan makanan bagi dirinya sendiri yang sudah dikurangi
jumlah garamnya. Setiap akhir bulan biasanya keluarga mengajak Nenek S berlibur dan
setiap harinya Nenek S biasa jalan jalan pagi atau sore sambil membawa cucunya jalan
jalan di sekitar rumah.
4) Kemampuan memodifikasi lingkungan
Penataan perabotan rumah Nenek S tertata rapi, lantai rumah bersih, lantai kamar
mandi tidak licin dan tangga di dalam rumah ada pegangannya. Nenek S mengatakan
jika memasak sudah mengurangi garam untuk dikonsumsi dalam makanannya.
Dukungan dari tetangga sekitar dan masyarakat di RW 03 juga baik, dilihat dari eratnya
rasa saling membantu dan kader-kadernya sangat perhatian terhadap kesehatan
masyarakatnya khususnya usia lanjut.
5) Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Nenek S mengatakan rutin memeriksakan kesehatannya ke klinik ataupun dokter jika
sakitnya dirasa bertambah ataupun kambuh. Nenek S juga rutin mengikuti kegiatan
senam lansia yang diadakan di RW 03. Keluarga juga mengatakan, jika ada anggota
keluarga yang sakit akan diperiksakan ke fasilitas layanan kesehatan biasanya adalah ke
klinik dokter langganannya yang berada di dekat rumah dan berjarak 1 km, dan jika
penyakit yang diderita parah maka biasanya dibawa ke RS Palsigunung.
Rematik
1) Kemampuan mengenal masalah
Nenek S mengatakan akhir akhir ini lutut dan pinggangnya sering merasa sakit dan
pegal-pegal, terutama jika terlalu lama menggondong cucunya. Nenek S mengatakan
tidak mengetahui tentang rematik dan penyebabnya, ia hanya tahu tanda dan gejalanya
saja. Nenek S mengatakan anak anaknya tidak tahu kalau dirinya mengalami penyakit
rematik. Bapak H mengatakan bahwa ia tidak mengetahui mengenai rematik yang
dialami ibunya dan juga tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan rematik,
penyebab,tanda dan gejala, akibat rematik dan cara perawatannya.
2) Kemampuan mengambil keputusan
Nenek S megatakan apabila gejala gejala seperti lutut terasa panas dan pegal maka ia
akan segera duduk di sofa sambil memijat mijat lututnya dan memberikan minyak
hangat.

3) Kemampuan merawat
Nenek S mengatakan selama ini belum pernah memeriksakan sakit rematiknya ke
layanan kesehatan karena ia merasa sakitnya tidak parah dan biasanya dengan diberikan
perawatan sendiri di rumah seperti menggunakan minyak hangat dan beristirahat
dengan duduk dan tiduran. Nenek S juga mengatakan keluarganya tidak ada yang
memberikan saran apa apa untuk mengatasi masalahnya.
4) Kemampuan memodifikasi lingkungan
Keadaan di dalam rumah Nenek S cukup rapi sehingga terlihat lapang dan
menggindarkan Nenek S tersandung ataupun jatuh. Lantai rumah Nenek S bersih, lantai
kamar mandi tidak licin dan tangga di dalam rumah ada pegangannya dan tidak terlalu
terjal. Kamar Nenek S berada di lantai 1 untuk memudahkan Nenek S dan menghindari
penyakit rematiknya kambuh.
5) Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Nenek S mengatakan jika sakitnya dirasa parah baru akan memeriksakan kesehatannya
ke klinik dokter langganannya. Nenek S rutin mengikuti kegiatan senam lansia yang
diadakan di RW 03. Keluarga juga mengatakan, jika ada anggota keluarga yang sakit
akan diperiksakan ke fasilitas layanan kesehatan.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor yang dialami keluarga :
Keluarga masih dalam masa berduka karena kehilangan Kakek R 11 hari yang lalu.
2. Respon keluarga terhadap stressor :
Respon keluarga terhadap hipertensi adalah bahwa keluarga menerima penyakit Nenek S
merupakan penyakit yang harus ditanggulangi, sehingga anggota keluarga selalu
menasehati Nenek S pergi untuk periksa ke klinik apabila terasa sakit dan mengurangi
makan asin-asin. Respon keluarga terhadap kehilangan orang yang disayangi adalah
keluarga berusaha mengikhlaskan dan memperbanyak berdoa kepada Tuhan agar diberi
kesabaran dan kekuatan.
3. Strategi koping yang digunakan :
Jika ada masalah Nenek S cenderung marah-marah, tapi kadang-kadang diam. Anggota
keluarga yang lain menghadapinya dengan menanyakan tentang permasalahan dan
mencarikan jalan keluar.
G. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap dengan adanya pemberian asuhan keperawatan keluarga ini secara secara
rutin dan berkesinambungan atau dilanjutkan sehingga keluarga bisa bertanya apabila
mempunyai masalah kesehatan yang dihadapi dan diberitahu bagaimana cara
menanggulangi permasalahan yang ada atau cara merawatnya.
H. PEMERIKSAAN FISIK ANGGOTA KELUARGA
No
PEMERIKSAAN
Nenek S
A. PEMERIKSAAN UMUM
1. Penampilan Umum
Lanjut usia
Tahap perkembangan
Perempuan

Jenis kelamin
Rapi, bahan pakaian dari katun model daster,sesuai

Cara berpakaian
dengan bentuk tubuhnya, tidak ketat

B.

Bersih
Kebersihan personal
Postur dan cara berjalan Tegak, berjalan seimbang tidak sempoyongan
Bentuk dan ukuran
Proporsional sesuai dengan tinggi badan, BB : 46kg,
tubuh
TB : 150 cm
TD : 140/90 mmHg, N 90 x/mnt, R : 24 x/mnt, Suhu :
37o C

2. Status mental dan cara


berbicara :
Status emosi
Tingkat kecerdasan
Orientasi
Proses
berfikir/keceerdasa
Gaya bicara
PEMERIKSAAN
KULIT,RAMBUT & KUKU
1. Pemeriksaan kulit

2. Pemeriksaan rambut & kulit

3. Pemeriksaan kuku :
C.

stabil
Rata-rata
Baik, dapat mengenal waktu, tempat, dan orang
Baik, tidak loncat-loncat dalam berbicara, cepat
tanggap dalam berkomunikasi
Bicara dengan gerakkan dan lancar

Kulit seluruh tubuh bersih, warna kulit sawo matang.


Tidak ditemukan hiperpigmentasi. Kulit kendor dan
keriput sesuai dengan perubahan usia. Kulit sedikit
kering, karena lemak dibawah kulit berkurang, tidak
tercium bau badan, suhu tubuh klien 37o C. Arteri
dan vena terlihat dengan jelas., Lesi tidak ditemukan.
Klien dapat merasakan dengan baik pada saat
diberikan tes dengan menggunakan kapas, benda
runcing
Rambut dan kulit kepala bersih, hitam bercampur
putih, distribusinya menyebar dan rata. Tidak
ditemukan lesi pada kulit kepala, Rambut tidak
mudah rontok dan rambut lurus
Kuku bersih dan bentuk kuku rata
Tampak warna pink di bawah kuku
Capilarry refil time kurang dari 2 detik ( normal ).

PEMERIKSAAN KEPALA
DAN LEHER
-2
Pemeriksaan Kepala :
Kepala simetris, kulit kepala bersih tidak berketombe,
tidak ada benjolan,tidak sakit bila ditekan, tidak ada
lesi dan arteri temporalis teraba.
2. Pemeriksaan wajah :

Wajah simetris,warna kulit sawo matang,tidak ada


benjolan dan rasa sakit pada otot temporal dan
masseter. Sensasi klien normal ( N V ), dimana klien
merasakan
sentuhan
dengan
menggunakan
kapas,tidak nyeri
baik pada dahi,pipi dan
rahang,gerakkan muka normal ( N.V dan VI )
dimana,
dapat
menggembungkan
pipi,alis

terangkat,dahi berkerut

D.

Alis mata simetris dan sejajar kiri dan kanan,


bulumata lurus dan simetris distribusi dan arah
pertumbuhan
merata/menyebar.
Klien
dapat
3. Pemeriksaan mata
mengedipkan kelopak matanya. Bola mata simetris,
tidak ada ptosis. Konjungtiva merah/tidak
pucat,sclera tidak ikterik. Bola mata dapat mengikuti
arah gerakkan tangan pemeriksa tanpa nistagmus.(N
III,IV,VI,VIII).Pupil bulat isokhor 2mm berwarna
hitam, ukurannya sama, bila diberikan cahaya terjadi
konstriksi. Tes konvergensi dan akomodasi
(NIII,IV,VI ) normal, dimana klien dapat mengikuti
telunjuk perawat mendekati hidung klien, terlihat
pupil kontriksi. Klien bisa membaca tanpa kacamata,
Lapang pandang klien tidak menyempit.
4. Pemeriksaan Telinga
Daun telinga simetris kiri dan kanan,bersih,tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan pada
masteudeus, tidak ada serumen, obstruksi dan cairan
yang ke luar. Klien dapat mendengar bisikan dan
detik jarum jam
5. Pemeriksaan hidung dan Bentuk hidung agak pesek, septum simetris, warna
sinus
kulit sama dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi,
tes kepatenan baik yaitu klien dapat menghembuskan
kapas dengan kuat, terdapat banyak bulu hidung,
mukosa hidung merah dan lembab. Tes penciuman
normal dimana klien bisa membedakan bau kopi
dengan obat gosok (N I )
6. Pemeriksaan mulut dan Bibir simetris tidak terjadi perubahan posisi. Bibir
tenggorokkan
berwarna merah muda,simetris,tekstur lembut tidak
terdapat lesi..Gusi berwarna merah, gigi geraham
belakang atas dan bawah sebelah kanan dan kiri
caries/bolong.Mukosa buccal merah muda, gusi dan
lidah serta dasar mulut simetris. Tidak terdapat
sariawan, Lidah tidak tremor ( N XII ),dalam
tenggorokkan terlihat uvula dalam keadaan baik,
tidak membengkok kepinggir. Klien bisa merasakan
rasa manis, asin, asam dan pahit.
7. Pemeriksaan leher
Leher simetris, Warna kulit sama dengan warna kulit
sekitarnya, tidak terdapat pembengkakan pada limfa
dan sepanjang otot sternokleido mastoideus, arteri
karotis teraba, JVP tidak ada membesar. ROM Leher
dapat digerakkan ke segala arah dan rotasi. Tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid
PEMERIKSAAN DADA ; RR klien: 20 kali/mnt, irama pernafasan reguler .
PERNAFASAN
Bentuk dada elips ( normal ) tidak ada retraksi otot-

E.

F.

G.

H.

otot rongga dada, warna kulit sama /konsisten dengan


warna kulit sekitarnya. Pada saat pemeriksaan
ekspansi dada, pada saat klien menarik nafas
didapatkan bahwa tekanannya sama tidak ada otototot pernafasan yang tertinggal dan pada tactil
fremitus vibrasi dirasakan sama disetiap daerah dada
posterior
Hasil perkusi resonan pada setiap daerah punggung
klien. Suara nafas vesiculer
PEMERIKSAAN
Posisi Klien duduk, kulit muka, bibir konsisten
DADA;SISTEM
dengan daerah kulit sekitar tubuh ( tidak ada
KARDIOVASKULER
cianosis ), Vena jugularis tidak terlihat adanya
pembesaran,pulsasi arteri karotis tampak bilateral.
Jari relatif datar dan merah muda dengan dasar kuku
seperti bulan sabit putih, leher dan ekstremitas
proporsional
Perkusi di ICS 5 garis axilla anterior kiri yaitu di atas
paru, dan dirasakan suara resonansi
Perkusi pada ICS 5 di atas mid clavicula ,kiri dan
batas sternum kiri, di atas jantung, dirasakan suara
dullness , Suara jantung 2 (S2) terdengar lebih keras
dibanding suara jantung 1 (S1).
PEMERIKSAAN
PAYU Klien dalam posisi duduk , kedua payu dara simetris,
DARA & AKSILA
otot-otot payu dara terlihat kendor, kulit keriput,
areola bundar, puting susu menonjol ke luar. Tekstur
kulit kasar karea keriput, tidak teraba adanya
benjolan pada payu dara klien
PEMERIKSAAN ABDOMEN Abdomen dibagi 4 kuadran region.Abdomen klien
terlihat simetris, tidak terlihat adanya benjolan/massa,
tidak terlihat distensi vesica urinaria.. Umbilikus
berada
di
tengah-tengah
abdomen
dan
imverted.Permukaan kulit konsisten dengan daerah
kulit sekitarnya
Bising usus terdengar dengan jumlah 12 kali/mnt
Perkusi pertama (ICS ke 4) terdengar timpani dan di
atas hepar terdengar dullness, ke bawah lagi
terdengar suara dulness
Tidak teraba adanya massa (benjolan) pada sekitar 4
kuadran abdomen. Hepar tidak teraba, ginjal tidak
teraba.
PEMERIKSAAN
EKSTREMITAS ATAS
Warna kulit bahu sama/konsisten dengan warna kulit
1. Bahu
di sekitarnya, bahu kanan dan kiri simetris.Sendi
bahu dapat digerakkan fleksi, ekstensi abduksi,
adduksi dan rotasi dengan leluasa. Kekuatan otot
bahu normal, dengan nilai 5.

2. Siku

3. Pergelangan tangan
telapak tangan

Kedua siku simetris, warna kulit konsisten dengan


warna kulit disekitarnya. Sendi siku dapat digerakkan
dengan ,fleksi, ekstensi,
pronasi dan supinasi. Kekuatan otot bahu normal
dimana klien dapat menahan dorongan dan tarikan
dari otot biceps dan triceps dengan nilai 5, Refleks
dan biceps dan triceps +
Kedua pergelangan tangan simetris, warna kulit
konsisten dengan warna kulit di sekitarnya
Tekstur kulit agak kendor atau keriput. Pergelangan
tangan dan jari-jari dan rentang pergelangan tangan
dapat melakukan fleksi, ekstensi, abduksi adduksi,
juga klien dapat melakukan oposisi antara ibu jari
klien dengan jari klien lainnya,Kekuatan otot
pergelangan klien 5, dimana pergelangan dan jari
klien dapat menahan dorongan
Gerakkan fleksi dan supinasi setelah dilakukan
pukulan dengan refleks hammer 2-3 inchi baik yaitu
terlihat adanya gerakkan fleksi dan supinasi dari
telapak tangan.

PEMERIKSAAN
EKSTREMITAS BAWAH
1. Panggul

Kedua panggul simetris, warna kulit panggul


konsisten dengan kulit disekitarnya.
Tidak ada nyeri pada saat pemeriksa menekan otot
daerah panggul. Klien dapat menahan dorongan pada
otot panggul.

2. Lutut

Warna dan integritas kulit normal, yaitu konsisten


dengan warna kulit disekitarnya., lutut sejajar dengan
paha dan tumit. Lutut dapat melakukan fleksi dan
ekstensi.
Klien dapat menahan tahanan pada saat lutut
3. Pergelangan kaki dan telapak difleksikan, kedua refleks patella +.
kaki
Pergelangan kaki dan telapak kaki, Warna kulit
sesuai /konsisten dengan warna kulit disekitarnya.
Dorsopleksi dan plantar fleksi pergelangan kaki klien
4. Kekuatan otot
dapat dilakukan.
Kekuatan otot pergelangan dan telapak kaki 5 dan
refleks achiles +

KASUS 2 (KLP 5-8)


I.

DATA UMUM
10. Nama Kepala Keluarga
: Nenek On
JK
Umur
Agama
P
73 tahun
Islam

Pendidikan
SD kelas 3

Pekerjaan
Tidak bekerja

11. Alamat
: RT 05/ RW 02 No 13 Kel. Cisalak Pasar Kec. Cimanggis
12. Komposisi keluarga
:
Hub dg
No Nama
JK
Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
KK
1
Ibu R
P
anak
35 th
tidak sekolah Islam
tidak bekerja
13. Genogram

73
th
Kakek R

Nenek On

Sakit perut

Asam urat,
Hipertensi
52t
h

48
th

46t
h

35
th

Bp. O

Ibu A Bp. H

Bp.K

Ibu R,

Sehat

Sehat sehat

Sakit
liver

Asam urat,

Keterangan Genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal

: garis pernikahan
: garis keturunan
: tinggal serumah

14. Tipe keluarga : Keluarga besar (extended family). Keluarga Nenek On terdiri dari Nenek
On, seorang anaknya yaitu ibu R, dan 2 orang cucunya yang merupakan anak dri ibu A
yang kadang-kadang tinggal dirumah Nenek On yaitu Tn. J(20 th) dan Nn. M (16 th).
15. Latar belakang budaya :

a. Suku bangsa : suku bangsa Nenek On dan suaminya adalah Betawi, sehingga nilai
nilai yang ditanamkan dalam keluarganya adalah nilai nilai dan kebiasaan orang
Betawi pada umumnya.
b. Bahasa yang digunakan : Nenek On mengatakan bahasa yang digunakan sehari hari
dengan keuarganya adalah bahasa Indonesia.
c. Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan : Nenek On mengatakan keluarga tidak
memiliki kebiasaan khusus dalam keluarga yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga yang diajarkan turun-temurun dari orang tua dan keluarga besarnya. Nenek
On mengatakan hanya diajari cara merawat anak dari bayi sampai dewasa dengan
penuh sayang dan perhatian, mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari.
16. Nilai religius keluarga
Kegiatan rutin keagamaan yang dilakukan keluarga Nenek On adalah sholat lima waktu
dilakukan dan rajin mengikuti pengajian di lingkungan sekitar rumahnya. Anak-anaknya
mulai ditanamkan nilai-nilai agama sejak kecil. Menurut Nenek On, jika dirinya
mengalami permasalahan dalam hidup, dirinya akan lebih banyak berdoa dan berserah
diri kepada Tuhan karena hal tersebut akan memberikan ketenangan bathinnya. Nenek On
juga mengatakan bahwa kesehatan merupakan hal penting, karena dengan kesehatan yang
baik Nenek On akan dapat melakukan kegiatan sehari hari. Oleh karena itu, Nenek On
rajin mengikuti kegiatan Posbindu tiap bulannya.
17. Status sosial ekonomi
Penanggung jawab ekonomi keluarga Nenek On sekarang adalah anak anaknya yaitu Bp.
O dan Bp.H. Bp. O sudah menikah dan bekerja sebagai sopir dengan penghasilan
Rp.1.500.000 - Rp. 2.500.000 perbulan sedangkan Bp. H bekerja sebagai buruh dengan
rata-rata penghasilan perbulan Rp.1.000.000 - Rp. 1.500.000. Anak Nenek On yaitu ibu A
sudah menikah dan bekerja di pabrik lebih sering memberikan uang kepada nenek On
yaitu Rp. 300.000-500.000 setiap bulannya. Nenek On mengataka ia lebih dekat dengan
anaknya yaitu Ibu A.Ibu A kadang datang kerumah Nenek On dan menginap disana
begitu juga anak-anak Ibu A yaitu Tn. J dan Nn M yang diminta untuk kadang-kadang
menengok Nenek On. Nenek On mengatakan untuk keperluan belanja harian keluarganya
ditanggung oleh anak Nenek On yang diberikan seadanya oleh anak-anaknya untuk
menganggung hidup dirinya dan Ibu R. Nenek On mengatakan anak anaknya kadang
memberikannya uang untuk bekal kurang lebih totalnya menjadi Rp. 300.000 - Rp.
700.000 perbulan, dan uang tersebut biasanya dikumpulkan Nenek On untuk makan
sehari-hari dan jika ada sisa biasanya ditabung untuk keperluan yang tidak terduga.
Menurut Nenek On perekonomian keluarganya kadang kurang untuk kebutuhan
keluarganya.
18. Aktivitas rekreasi dan waktu luang keluarga
Keluarga Nenek On melakukan rekreasi biasanya dengan main kerumah kakaknya yang
tinggal tidak jauh dari rumahnya.
J.

RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Nenek On berada pada tahap perkembangan Lansia dimana tugas keluarganya
adalah mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan; adaptasi dengan perubahan

kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan; mempertahankan keakraban


suami istri dan saling merawat; mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial
masyarakat dan melakukan life review.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Nenek On telah memenuhi tugas perkembangan untuk keluarga dengan lansia.
3. Riwayat keluarga sebelumnya
Nenek On mengatakan tidak ada keluarganya yang mengalami penyakit asam urat karena
selama ini tidak pernah diperiksakan. Suami dan salah satu anak Nenek On mempunyai
riwayat meninggal karena sakit liver.
K. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah:
a. Denah rumah :
U

Keterangan gambar :
2

2 : tempat sampah

4
7
6
1

: teras

3
4

: Kamar Tidur

5 : Kamar tamu
6
7 : Kamar Mandi
: Dapur
: Tempat Jemur Pakaian

b. Status Kepemilikan rumah : Nenek On mengatakan rumah yang ditempati bersama


keluarganya adalah miliknya sendiri warisan dari orang tuanya.
c. Deskripsi keadaan rumah :
Rumah Nenek On tidak terlalu luas berukuran 80 m2, namun memiliki halaman yang
masih luas yang dimanfaatkan sebagai tempat menjemur pakaian, membakar sampah
dan meletakkan kandang ayam-ayam peliharaannya. Nenek On tidak memiliki teras
rumah secara khusus hanya kursi kayu yang diletakkan sebagai tempat menerima
tamu yang berkunjung. type rumah semi permanen, lantai rumah semen dan tidak
begitu bersih. Keluarga membersihkan rumah 1 kali sehari. Ventilasi dirumah Nenek
On kurang yaitu jendela didepan saja dan jarang dibuka, pintu dapur sering dibuka
sebagian untuk memperoleh cahaya masuk ke dalam rumah. Perabotan tidak banyak.
Jamban mempunyai sendiri dimana pembuangan kotoran dengan menggunakan
septic tank, dimana jarak septic tank kurang memenuhi syarat kesehatan. Untuk
pembuangan sampah, Nenek On mengatakan setiap hari sampah dikumpulkan dan
membuangnya di halaman depan kadang dibakar dan kadang ada tukang angkut
sampah yang datang dengan biaya Rp. 2000 sekali angkut. Air minum menggunakan
air minum sumur, sedangkan untuk kebutuhan MCK juga menggunakan air sumur,

Nenek On mengatakan air sumurnya tidak berasa ,berbau dan berubah warna.
Penerangan setiap ruangan memakai lampu listrik untuk malam hari dan siang hari
cukup dengan terangnya sinar matahari.
d. Indikator rumah yang nyaman untuk lansia :
Menurut Nenek On rumahnya cukup nyaman untuk ditinggali karena rumah adalah
miliknya sendiri. ruangannya didalam rumah sempit dengan halaman yang cukup
luas dan terdapat sebuah pohon rambutan tempatnya menikmati waktu luang seharihari. Nenek On setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak dan
menyapu kadang dibantu anaknya Ibu R.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga sekitarnya kenal dengan keluarga Nenek On dan jarak rumah Nenek On
berdekatan dengan tetangga saling berdekatan dilihat dari tidak adanya pagar pembatas
antar rumah disebelahnya. Nenek On mengatakan mempunyai teman mengobrol yang
sangat dekat yaitu kakaknya Nenek On yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Sebagian
besar tetangga bekerja sebagai wiraswasta, pedagang, ibu rumah tangga dan pekerja.
Fasilitas Posbindu sudah ada, namun masih bergabung dengan RW 01 dan 08 dengan
mengambil tempat kegiatan di RW 08. Mesjid berada dekat dengan rumah Nenek On.
Jarak rumah dengan Puskesmas sekitar 3 Km dengan alat transportasi menggunakan
angkot, dan ojek, kalau ke praktik dokter swasta jaraknya sekitar 1,5 Km.
3. Perkumpulan keluaga dan interaksi dengan masyarakat
Nenek On dan keluarganya mengatakan sering mengikuti kegiatan pengajian yang
diselenggarakan oleh masyarakat sekitarnya.
4. Mobilitas geografi keluarga
Nenek On mengatakan keluarganya sudah sejak lama tinggal didaerah tersebut dan tidak
pernah pindah-pindah rumah. Transportasi yang sering digunakan keluarga adalah
transportasi umum yaitu angkot, bis dan ojek.
5. Sistem pendukung keluarga
Nenek On mengatakan selama ini biaya kehidupannya dan Ibu R ditanggung oleh anakanaknya yang lain, meskipun kadang kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
namun Nenek On memiliki kakan yang tinggal tidak jauh dari rumahnya yang sering
membantunya jika membutuhkan uang untuk berobat jika Jamkesda yang dimilikinya
tidak bisa menganggung biaya pengobatannya. Selain itu, menurut Nenek On hubungan
dengan tetangga baik dan harmonis, saling mendukung. Sehingga bila ada tetangga atau
keluarganya mempunyai masalah maka mereka akan saling membantu
L. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi : Nenek On mengatakan pola komunikasi dalam keluarganya adalah
terbuka dalam hal apapun dengan bercerita. Menurut Nenek On jika ada masalah
keluarga baik yang berhubungan dengan kesehatan anak-anak atau masalah keuangan dan
masalah keluarga lainnya, maka Nenek On akan membicarakannya bersama-sama.
Sedangkan keputusan biasanya akan ditetapkan bersama sama dengan anak anaknya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Menurut Nenek On anak, menantu dan cucunya sangat memperhatikan keadaan dirinya.
Bila ada kesempatan selalu digunakan untuk bercerita dan berbagi. Bila suaminya
sewaktu masih hidup atau anaknya sakit maka Nenek On akan segera merawat dan atau

membawa ke Puskesmas/ Rumah Sakit dekat rumah terutama jika obat-obat di rumah
tidak dapat mengurangi gejala, misalnya panas yang tidak turun-turun beberapa hari.
3. Struktur peran
a. Formal
- Nenek On menjalankan perannya sebagai ibu dari keempat anaknya
- Ibu R menjalankan perannya sebagai anak, namun anak dengan kebutuhan khusus
sehingga masih memerlukan bantuan ibunya untuk memenuhi kehidupannya sehariari.
b. Informal
- Nenek On merupakan sosok ibu yang sabar, jarang marah kepada anak anaknya,
kalau anak anaknya ada salah maka Nenek On akan mengingatkan atau menegur.
c. Konflik peran : tidak ditemukan adanya konflik peran dalam keluarga Nenek On
karena semua orang bertanggung jawab atas perannya masing masing.
4. Nilai dan norma
Menurut keluarga, norma yang berlaku didalam keluarga adalah agama, adat istiadat,
budaya, dan sosial. Nenek On menanamkan kepada anak anaknya untuk selalu
menghargai dan membantu orang lain.
M. FUNGSI
1. Fungsi Afektif
Menurut keluarga, mereka saling menyayangi. Menurut Nenek O perhatiannya sangat
besar terhadap anak anak terlebih setelah Kakek R meninggal dan terutama pada Ibu R
yang mengalami keterbelakangan.
2. Fungsi Sosialisasi
Nenek On mengatakan pola pengasuhan yang dia terapkan kepada anak dan cucunya
adalah mendidik sopan-santun, disiplin, hormat kepada orang tua, serta memberi kasih
sayang..
3. Perawatan Kesehatan
a. Lansia
1) Status kesehatan saat ini :
a) Keluhan utama : lutut terasa nyeri, skala 7
b) Gejala yang dirasakan : lutut terasa kaku dan panas
c) Waktu mulai timbulnya keluhan : muncul sewaktu-waktu dan lebih sering saat
duduk terlalu lama
d) Upaya mengatasi : Nenek On akan duduk di kursi dan mengurut kakinya
dengan minyak hangat yang dibelinya di Posbindu.
e) Hasil pemeriksaan kadar asam urat = 8,2 mg/dl
f) Lanjut ke Penjajagan tahap 2:
Kemampuan mengenal masalah
Nenek On mengatakan akhir akhir ini lutut dan pinggangnya sering merasa
sakit dan pegal-pegal, terutama jika terlalu lama duduk. Nenek On
mengatakan tidak mengetahui tentang asam urat dan penyebabnya, ia hanya

tahu tanda dan gejalanya saja. Nenek On mengatakan anak anaknya tidak
tahu kalau dirinya mengalami penyakit asam urat. Nn. M yaitu cucu Nenek
On yang kebetulan ada saat pengkajian mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui mengenai asam urat yang dialami neneknya dan bibinya dan
juga tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan asam urat, penyebab,
tanda dan gejala, akibat asam urat dan cara perawatannya.
Kemampuan mengambil keputusan
Nenek On megatakan apabila gejala gejala seperti lutut terasa panas dan
pegal maka ia akan segera duduk di kursi sambil memijat mijat lututnya dan
memberikan minyak hangat.
Kemampuan merawat
Nenek On mengatakan selama ini belum pernah memeriksakan sakit asam
uratnya ke layanan kesehatan karena ia merasa sakitnya tidak parah dan
biasanya dengan diberikan perawatan sendiri di rumah seperti menggunakan
minyak hangat dan beristirahat dengan duduk dan tiduran. Nenek On juga
mengatakan keluarganya tidak ada yang memberikan saran apa apa untuk
mengatasi masalahnya.
Kemampuan memodifikasi lingkungan
Keadaan di dalam rumah Nenek On tidak begitu rapi, halaman rumahnya
dari tanak sehingga kemungkinan licin diwaktu hujan sehingga
kemungkinan dapat menimbulkan jatuh.
Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Nenek On mengatakan jika sakitnya dirasa parah baru akan memeriksakan
kesehatannya ke Puskesmas. Nenek On rutin mengikuti kegiatan Posbindu
yang diadakan di RW 08.

2) Riwayat kesehatan masa lalu :


a) Penyakit yang pernah diderita : Nenek On mengatakan dirinya mempunyai
penyakit darah tinggi yang diketahuiya setahun yang lalu sejak ikut dalam
kegiatan Posbindu. Tekanan darah Nenek On = 170/90 mmHg
b) Lanjut ke Penjajagan tahap 2:
Kemampuan mengenal masalah
Nenek On saat ini sedang menderita penyakit hipertensi, hal ini sudah
dirasakan sejak lama dan tidak dianggap penyakit serius karena Nenek On
jarang mengalami keluhan. Nenek On mengatakan tidak mengetahui tentang
hipertensi hanya tahu tanda dan gejalanya saja.
Kemampuan mengambil keputusan
Nenek On megatakan apabila gejala gejala seperti kepala pusing, tengkuk
sakit dan tekanan darahnya tinggi, maka ia akan memeriksakan
kesehatannya ke Posbindu.
Kemampuan merawat
Nenek On mengatakan biasa memeriksakan sakitnya jika dirasakan sudah
berat saja, Dalam mengolah makanan sehari-hari untuk keluarga dilakukan
oleh Nenek On sendiri, dimana Nenek On tidak melakukan pembatasan
garam dalam konsumsi makannya sehari-hari. .

Kemampuan memodifikasi lingkungan


Penataan perabotan rumah Nenek On tidak begitu rapi dan bersih, lantai
kamar mandi tidak licin, halaman rumah terbuat dari tanah sehingga apabila
hujan menjadi licin. Dukungan dari tetangga sekitar dan masyarakat di RW
02 juga baik, dilihat dari eratnya rasa saling membantu dan kader-kadernya
sangat perhatian terhadap kesehatan masyarakatnya khususnya lansia.
Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Nenek On mengatakan rutin memeriksakan kesehatannya ke Posbindu jika
sakitnya dirasa bertambah ataupun kambuh.
c) Riwayat alergi : Nenek On mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap
makanan maupun obat obatan
d) Riwayat dirawat di RS : Nenek On mengatakan tidak pernah dirawat di RS
dalam jangka waktu yang lama.
3) Pola kebiasaan sehari hari
a) Nutrisi : Nenek On mengatakan makan 2-3 kali sehari dengan lauk
seadanya dan ia sendiri yang memasak makanannya.
b) Eliminasi
- BAB : Nenek On mengatakan tidak ada rasa nyeri dan BAB lancar.
Biasanya 1 x sehari di pagi hari.
- BAK : Nenek On mengatakan tidak ada rasa nyeri saat kencing, biasanya 58 kali sehari.
c) Personal Hygiene
Nenek On mengatakan mandi biasa dilakukannya sendiri 2 kali sehari dengan
menggunakan sabun mandi. Ia juga menyikat giginya 2 kali setiap mandi
menggunakan pasta gigi, Nenek On biasanya keramas 2 hari sekali
menggunakan shampo, dia juga rajin memotong kuku tangan dan kakinya
apabila dirasa sudah cukup panjang.
d) Istirahat dan Tidur
Nenek On mengatakan tidur malam tidak ada masalah dan dapat tidur nyenyak,
biasanya sekitar jam 9 malam. Biasanya Nenek On bangun jam 4 pagi sambil
menjalankan ibadah sholat subuh. Pada siang hari Nenek On juga mengatakan
tidur jika tidak ada menantu atau cucunya yang datang.
e) Kebiasaan mengisi waktu luang
Waktu luang Nenek On didisi dengan duduk di halaman sambil mengobrol
dengan anak, atau menantu dan cucunya apabila mereka datang berkunjung.
f) Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Nenek On tidak mempunyai kebiasaan merokok, minum alkohol ataupun
ketergantungan dengan satu jenis obat
g) Hasil pengkajian khusus
Masalah kesehatan kronis : masalah kesehatan kronis ringan
(Hasil pengukuran lihat di lampiran)
Deskripsi Hari Khusus : Nenek On mengatakan hari Lebaran dan libur
besar adalah saat yang paling menyenangkan karena ia dapat berkumpul
dengan anak anak dan cucunya serta keluarga besarnya yang lain.

Pengkajian masalah emosional : masalah emosional positif


(Hasil pengukuran lihat di lampiran)
Pengkajian Fungsi kognitif dengan menggunakan MMSE (Mini Mental
Status Exam) : aspek kognitif dari fungsi mental baik.
(Hasil pengukuran lihat di lampiran)
Pengkajian Status fungsional : Indeks KATZ A
(Hasil pengukuran lihat di lampiran)
Pengkajian status psikologis (skala depresi pada lansia): suspect depresi

N. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor yang dialami keluarga :
Nenek On diusianya yang sudah tua dan tidak berpenghasilan masih harus menanggung
kehidupan anak bungsunya yang belum menikah dan tidak bekerja yaitu Ibu R. Ibu R
mengalami keterbelakangan dan juga mengalami masalah asam urat.
2. Respon keluarga terhadap stressor :
Respon keluarga terhadap asam urat adalah bahwa keluarga menganggap penyakit ini
adalah masalah yang tidak membahayakan dan tidak harus ditanggulangi segera. Namun
Nenek On mengatakan akan meminta obat di Posbindu pada kunjungan berikutnya untuk
mengatasi masalah asam urat yang dialaminya.
3. Strategi koping yang digunakan :
Jika ada masalah Nenek On cenderung diam dan kadang membicarakan dengan anakanaknya jika dirasa masalah yang dihadapi tidak bisa diatasinya sendiri. Anggota
keluarga yang lain menghadapinya dengan menanyakan tentang permasalahan dan
mencarikan jalan keluar.
O. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap dengan adanya kunjungan perawat secara secara rutin dan
berkesinambungan atau dilanjutkan sehingga keluarga bisa bertanya apabila mempunyai
masalah kesehatan yang dihadapi dan diberitahu bagaimana cara menanggulangi
permasalahan yang ada atau cara merawatnya.
P. PEMERIKSAAN FISIK
No
A.

PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN UMUM
1. Penampilan Umum
Tahap perkembangan

Jenis kelamin

Cara berpakaian

Nenek On

Lanjut usia
Perempuan
Rapi, bahan pakaian dari katun model daster,sesuai
dengan bentuk tubuhnya, tidak ketat
Bersih

Kebersihan personal
Tegak, berjalan seimbang tidak sempoyongan

Postur
dan
cara Proporsional sesuai dengan tinggi badan, BB : 60kg,
TB : 150 cm
berjalan

Bentuk dan ukuran TDo : 170/90 mmHg, N 90 x/mnt, R : 24 x/mnt, Suhu :


37 C

tubuh

B.

2. Status mental dan cara


berbicara :
Status emosi
Tingkat kecerdasan
Orientasi
Proses
berfikir/keceerdasa
Gaya bicara
PEMERIKSAAN
KULIT,RAMBUT & KUKU
1. Pemeriksaan kulit

2. Pemeriksaan rambut & kulit

3. Pemeriksaan kuku :
C.

stabil
Rata-rata
Baik, dapat mengenal waktu, tempat, dan orang
Baik, tidak loncat-loncat dalam berbicara, cepat
tanggap dalam berkomunikasi
Bicara dengan gerakkan dan lancar

Kulit seluruh tubuh bersih, warna kulit sawo matang.


Tidak ditemukan hiperpigmentasi. Kulit kendor dan
keriput sesuai dengan perubahan usia. Kulit sedikit
kering, karena lemak dibawah kulit berkurang, tidak
tercium bau badan, suhu tubuh klien 37o C. Arteri dan
vena terlihat dengan jelas., Lesi tidak ditemukan. Klien
dapat merasakan dengan baik pada saat diberikan tes
dengan menggunakan kapas, benda runcing
Rambut dan kulit kepala bersih, hitam bercampur
putih, distribusinya menyebar dan rata. Tidak
ditemukan lesi pada kulit kepala, Rambut tidak mudah
rontok dan rambut lurus
Kuku bersih dan bentuk kuku rata
Tampak warna pink di bawah kuku
Capilarry refil time kurang dari 2 detik (normal).

PEMERIKSAAN KEPALA
DAN LEHER
Kepala simetris, kulit kepala bersih tidak berketombe,
tidak ada benjolan,tidak sakit bila ditekan, tidak ada
-3
Pemeriksaan Kepala :
lesi dan arteri temporalis teraba.
2. Pemeriksaan wajah :

3. Pemeriksaan mata

Wajah simetris,warna kulit sawo matang,tidak ada


benjolan dan rasa sakit pada otot temporal dan
masseter. Sensasi klien normal ( N V ), dimana klien
merasakan sentuhan dengan menggunakan kapas,tidak
nyeri baik pada dahi,pipi dan rahang,gerakkan muka
normal ( N.V dan VI )
dimana, dapat
menggembungkan pipi,alis terangkat,dahi berkerut
Alis mata simetris dan sejajar kiri dan kanan, bulumata
lurus dan simetris distribusi dan arah pertumbuhan
merata/menyebar. Klien dapat mengedipkan kelopak
matanya. Bola mata simetris, tidak ada ptosis.
Konjungtiva merah/tidak pucat,sclera tidak ikterik.
Bola mata dapat mengikuti arah gerakkan tangan
pemeriksa tanpa nistagmus.(N III,IV,VI,VIII).Pupil
bulat isokhor 2mm berwarna hitam, ukurannya sama,
bila diberikan cahaya terjadi konstriksi. Tes

D.

E.

konvergensi dan akomodasi (NIII,IV,VI ) normal,


dimana klien dapat mengikuti telunjuk perawat
mendekati hidung klien, terlihat pupil kontriksi,
Lapang pandang klien tidak menyempit.
4. Pemeriksaan Telinga
Daun telinga simetris kiri dan kanan,bersih,tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan pada
masteudeus, terdapat sedikit serumen, tidak ada
obstruksi dan cairan yang ke luar. Klien dapat
mendengar bisikan.
5. Pemeriksaan hidung dan Bentuk hidung agak pesek, septum simetris, warna
sinus
kulit sama dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi,
tes kepatenan baik yaitu klien dapat menghembuskan
kapas dengan kuat, terdapat banyak bulu hidung,
mukosa hidung merah dan lembab. Tes penciuman
normal dimana klien bisa membedakan bau kopi
dengan obat gosok (N I )
6. Pemeriksaan mulut dan Bibir simetris tidak terjadi perubahan posisi. Bibir
tenggorokkan
berwarna merah muda,simetris,tekstur lembut tidak
terdapat lesi. Gusi berwarna merah, gigi geraham
belakang atas dan bawah sebelah kanan dan kiri sudah
tidak ada. Mukosa buccal merah muda, gusi dan lidah
serta dasar mulut simetris. Tidak terdapat sariawan,
Lidah tidak tremor (N XII ),dalam tenggorokkan
terlihat uvula dalam keadaan baik, tidak membengkok
kepinggir. Klien bisa merasakan rasa manis, asin, asam
dan pahit.
7. Pemeriksaan leher
Leher simetris, Warna kulit sama dengan warna kulit
sekitarnya, tidak terdapat pembengkakan pada limfa
dan sepanjang otot sternokleido mastoideus, arteri
karotis teraba, JVP tidak ada membesar. ROM Leher
dapat digerakkan ke segala arah dan rotasi. Tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid
PEMERIKSAAN DADA ; RR klien: 20 kali/mnt, irama pernafasan reguler .
PERNAFASAN
Bentuk dada elips ( normal ) tidak ada retraksi otot-otot
rongga dada, warna kulit sama /konsisten dengan
warna kulit sekitarnya. Pada saat pemeriksaan ekspansi
dada, pada saat klien menarik nafas didapatkan bahwa
tekanannya sama tidak ada otot-otot pernafasan yang
tertinggal dan pada tactil fremitus vibrasi dirasakan
sama disetiap daerah dada posterior
Hasil perkusi resonan pada setiap daerah punggung
klien. Suara nafas vesiculer
PEMERIKSAAN
Posisi Klien duduk, kulit muka, bibir konsisten dengan
DADA;SISTEM
daerah kulit sekitar tubuh ( tidak ada cianosis ), Vena
KARDIOVASKULER
jugularis tidak terlihat adanya pembesaran,pulsasi
arteri karotis tampak bilateral. Jari relatif datar dan
merah muda dengan dasar kuku seperti bulan sabit
putih, leher dan ekstremitas proporsional
Perkusi di ICS 5 garis axilla anterior kiri yaitu di atas
paru, dan dirasakan suara resonansi

F.

PEMERIKSAAN
DARA & AKSILA

G.

PEMERIKSAAN
ABDOMEN

H.

PEMERIKSAAN
EKSTREMITAS ATAS
4. Bahu

Perkusi pada ICS 5 di atas mid clavicula ,kiri dan batas


sternum kiri, di atas jantung, dirasakan suara dullness ,
Suara jantung 2 (S2) terdengar lebih keras dibanding
suara jantung 1 (S1).
PAYU Klien dalam posisi duduk , kedua payu dara simetris,
otot-otot payu dara terlihat kendor, kulit keriput, areola
bundar, puting susu menonjol ke luar. Tekstur kulit
kasar karea keriput, tidak teraba adanya benjolan pada
payu dara klien
Abdomen dibagi 4 kuadran region.Abdomen klien
terlihat simetris, tidak terlihat adanya benjolan/massa,
tidak terlihat distensi vesica urinaria.. Umbilikus
berada
di
tengah-tengah
abdomen
dan
imverted.Permukaan kulit konsisten dengan daerah
kulit sekitarnya
Bising usus terdengar dengan jumlah 12 kali/mnt
Perkusi pertama (ICS ke 4) terdengar timpani dan di
atas hepar terdengar dullness, ke bawah lagi terdengar
suara dulness
Tidak teraba adanya massa (benjolan) pada sekitar 4
kuadran abdomen. Hepar tidak teraba, ginjal tidak
teraba.
Warna kulit bahu sama/konsisten dengan warna kulit di
sekitarnya, bahu kanan dan kiri simetris.Sendi bahu
dapat digerakkan fleksi, ekstensi abduksi, adduksi dan
rotasi dengan leluasa. Kekuatan otot bahu normal,
dengan nilai 5.

5. Siku

6. Pergelangan tangan
telapak tangan

Kedua siku simetris, warna kulit konsisten dengan


warna kulit disekitarnya. Sendi siku dapat digerakkan
dengan ,fleksi, ekstensi,
pronasi dan supinasi. Kekuatan otot bahu normal
dimana klien dapat menahan dorongan dan tarikan dari
otot biceps dan triceps dengan nilai 5, Refleks biceps
dan dan triceps +
Kedua pergelangan tangan simetris, warna kulit
konsisten dengan warna kulit di sekitarnya
Tekstur kulit agak kendor atau keriput. Pergelangan
tangan dan jari-jari dan rentang pergelangan tangan
dapat melakukan fleksi, ekstensi, abduksi adduksi, juga
klien dapat melakukan oposisi antara ibu jari klien
dengan jari klien lainnya,Kekuatan otot pergelangan
klien 5, dimana pergelangan dan jari klien dapat
menahan dorongan
Gerakkan fleksi dan supinasi setelah dilakukan
pukulan dengan refleks hammer 2-3 inchi baik yaitu
terlihat adanya gerakkan fleksi dan supinasi dari
telapak tangan.

PEMERIKSAAN
EKSTREMITAS BAWAH
4. Panggul
Kedua panggul simetris, warna kulit panggul
konsisten dengan kulit disekitarnya.
Tidak ada nyeri pada saat pemeriksa menekan otot
daerah panggul. Klien dapat menahan dorongan pada
otot panggul.
5. Lutut

6. Pergelangan
telapak kaki
7. Kekuatan otot

kaki

Warna dan integritas kulit normal, yaitu konsisten


dengan warna kulit disekitarnya., lutut sejajar dengan
paha dan tumit. Lutut dapat melakukan fleksi dan
ekstensi.
Klien dapat menahan tahanan pada saat lutut
dan difleksikan, kedua refleks patella +.
Pergelangan kaki dan telapak kaki, Warna kulit
sesuai /konsisten dengan warna kulit disekitarnya.
Dorsopleksi dan plantar fleksi pergelangan kaki klien
dapat dilakukan.
Kekuatan otot kaki 5455/5555 dan refleks achiles +

SOAL (FOKUS PADA LANSIA)


1. Dari kasus keluarga diatas, susunlah pengkajian menggunakan format askep gerontik.
Adakah pengkajian yang perlu ditambahkan pada askep gerontik? Jika ya, tuliskanlah.
(data dapat ditambahkan)
2. Lakukanlah Analisa Terhadap Masalah Kesehatan Yang Dialami Klien
3. Tentukan Diagnosa Keperawatannya
4. Tuliskan 1 diagnosa keperawatan keluarga yang sesuai dengan kasus diatas
5. Tentukan Masalah Prioritas Klien
6. Susunlah rencana intervensi yang akan diberikan pada klien
7. Pendidikan kesehatan apa yang perlu diberikan pada klien untuk mengatasi masalah
utama klien? Susunlah SAP nya
8. Terapi modalitas/komplementer apa saja yang anda berikan untuk mengatasi masalah
klien dan jelaskan alasannya
9. Keterampilan apakah yang seharusnya dimiliki seorang perawat untuk merawat lansia?
jelaskan

Anda mungkin juga menyukai