Anda di halaman 1dari 3

NAMA

: SURYA NINGTYA D K

NIM

: 10112009

PRODI

: S1 FARMASI

TINGKAT : III (semester 6)


KELAS

:B

EVALUASI SEDIAAN SOLUTIO


A. Stabilitas Kimia
Stabilitas kimia adalah kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas
yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat kimia dan
karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat. Stabilitas kimia pada
sediaan sirup dilakukan untuk mempertahankan keutuhan kimiawi dan potensiasi yang
tertera pada etiket dalam batas yang dinyatakan dalam spesifikasi.
Uji stabilitas kimia sediaan sirup :
1. Identifikasi
2. Penetapan kadar
Cara kerja :
a. Dilakukan menggunakan spektrofotometer dengan cara
membuat larutan standar dan larutan sampel.
b. Dilihat nilai absorbansinya sehingga diketahui kadarnya.
3. Penetapan Kadar
Alat

: HPLC

Fase gerak : campuran air-metanol p (3:1) saring dan awaudarakan


Larutan baku :
Timbang seksama sejumlah parasetamol BPFI, larutkan dalam
fase gerak hingga kadar 0,01 mg /ml
Larutan uji :
a. Ukur seksama sejumlah volume setara dengan 500 mg
parasetamol,
b. Masukkan ke dalam labu ukur 250 ml,
c. Encerkan dengan fase gerak sampai tanda, kocok homogen,
d. Pipet 5 ml larutan (3), masukkan ke dalam labu ukur 250 ml,
encerkan dengan fase gerak ad tanda, kocok homogen,
1

e. Pipet 25 ml larutan (4), masukkan ke dalam labu ukur 100 ml,


encerkan dengan fase gerak ad tanda, kocok homogen,
f. Saring larutan menggunakan penyaring dengan porositas 0,5 m
atau lebih halus. Buang 10 ml filtrat pertama.
g. Gunakan larutan jernih sebagai larutan uji.
B. Stabilitas Fisika
Stabilitas fisika adalah terjadinya perubahan sifat fisik dari suatu produk selama
waktu penyimpanan. Stabilitas fisika pada sediaan sirup dilakukan untuk
mempertahankan keutuhan fisik meliputi perubahan warna, perubahan rasa, perubahan
bau, perubahan tekstur atau penampilan.
Uji stabilitasfisika sediaan sirup :
1. Uji Organoleptis
Alat
: Pancaindera
Mencakup : Bau sediaan
Rasa sediaan
Warna sediaan
Cara kerja :
a. Menggunakan subjek / responden dengan kriteria tertentu.
b. Menetapkan kriteria pengujian (macam dan itemnya).
c. Menghitung presentase masing-masing kriteria yang diperoleh.
d. Mengambil keputusan.
2. Penentuan Viskositas
Alat
: Viskometer
Cara kerja :
a. Cuci alat dengan alkohol 95 % dan keringkan.
b. Masukkan zat uji kedalam beaker glass atau basket viskometer
c. Masukkan lempeng besi (spindel) ke dalam larutan zat uji yang
telah dipindahkan pada wadah yang terdapat pada alat
viskometer.
d. Nyalakan mesin dan baca angka yang tertera pada alat
viskometer.
3. Penentuan BJ
Alat
: Piknometer
Cara kerja :
a. Bersihkan piknometer dengan aquadest, kemudian dikeringkan.
b. Timbang piknometer yang kosong dengan neraca analitik dan
dicatat hasilnya.
c. Piknometer diisi dengan aquadest sampai penuh.
d. Timbang piknometer yang berisi aquadest dengan neraca
analitik dan dicatat hasilnya.

e. Piknometer yang berisi aquadest tersebut dibersihkan dan isinya


diganti dengan sediaan sirup yang telah dibuat, dibersihkan dan
ditimbangan dengan neraca analitik dan dicatat hasilnya.
f. Dihitung BJ dengan hasil yang didapatkan.
Rumus BJ

M 2 M
V air

M1 : Berat piknometer kosong


M2 : Berat piknometer yang berisi sediaan
Vair : Volume air
4. Penetapan pH
Alat
: pH meter
Cara kerja :
a. Larutan sediaan sirup yang telah jadi dituangkan pada media
wadah.
b. pH meter di celupkan dan diukur pH meter disesuaikan dengan
indikator pHnya.
5. Uji Kejernihan
Alat

: Visual

Cara kerja :
a

Lewatkan cahaya melalui botol tak berwarna yang berisi sediaan

Periksa kejernihan sediaan dengan latar belakang hitam dan


putih

Anda mungkin juga menyukai