BAB II Fix
BAB II Fix
TINJAUAN PUSTAKA
Program KIA
Indikator Pemantauan
1.
Antenatal Care
K1, K4
2.
Pertolongan Persalinan
Pn
3.
KF1, KF3
4.
KN1, KN3
5.
4.
- Pemeriksaan ANC
- Pemeriksaan
pada
Saat
Pelayanan
Pemeriksaan
Waktu
Kunjungan Neonatus
8.
- Pemberian Imunisasi
Lengkap (Hb, Bcca)
- Pemberian Vitamin A
(4-11 Bulan)
- Asi Ekslusif
9.
10.
Pelayanan KB Berkualitas
KB aktif
Pn
KF1
KF3
KN1
KN3
x 100
x 100
x 100
x 100
x 100
Rumus yang dipakai untuk perhitungan deteksi factor resiko dan komplikasi oleh
masyarakat adalah
Jumlah ibu hamil yang beresiko yang ditemukan kader atau dukun
bayi atau masyarakat di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
x 100
x 100
x 100
x 100
x 100
x 100
x 100
No. Indikator
Target
2010
1.
2012
2015
92
95
berkompetensi
2.
95
97
100
3.
90
92
95
4.
84
88
90
5.
Cakupan pelayanan
88
90
67
80
70
80
88
90
88
90
lengkap
4.
8.
9.
10.
90
92
95
11.
78
82
90
12.
100
100
100
13.
66
68
70
14.
90
92
95
15.
78
82
90
16.
80
100
delapan
sasaran
umum
itu,
dikembangkan
melalui
program Ditjen Bina Kesmas, Kementrian Kesehatan RI, dengan lima tambahan
sasaran utama MDGs, yakni7 :
1. Meningkatkaan cakupan antenatal
2. Meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih
3. Meningkatkan cakupan neonatal
4. Meningkatkan prevalensi kurang gizi pada balita
5. Meningkatkan tingkat kunjungan penduduk miskin ke puskesmas.
12
13
14
10. Temu
wicara
(konseling),
termasuk
perencanaan
persalinan
dan
kabupaten/kota
yang
bertanggungjawab
menyelenggarakan
tercapainya
tujuan
pembangunan
kesehatan
nasional
yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemapuan hidup sehat bagi setiap orang9.
Pemeriksaan antenatal di tingkat puskesmas dilakukan sesuai dengan
standar pelayanan antenatal dimulai dengan urutan sebagai berikut9, 10 :
1. Anamnese, meliputi identitas ibu hamil, riwayat kontrasepsi/KB, kehamilan
sebelumnya dan kehamilan sekarang.
2. Pemeriksaan umum, meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus dan
kebidanan.
3. Pemeriksaan laboratorium dilakukan hanya atas indikasi/diagnosa.
15
4. Pemberian obat-obatan, imunisasi tetanus toxoid (TT) dan tablet besi (Fe)
5. Penyuluhan tentang gizi, kebersihan, olahraga, pekerjaan dan perilaku seharihari, perawatan payudara dan ASI, pentingnya pemeriksaan kehamilan oleh
tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI, 2004).
Menurut Manuaba (1998), pemeriksaan antenatal dilakukan sesuai standar
dimulai dengan urutan berikut10:
1.
2.
3.
Pemeriksaan psikologis
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
pelayanan
kesehatan
atau
sebaliknya
petugas
kesehatan
yang
2.
dilakukan paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan dengan distribusi kontak
sebagai berikut11:
1.
2.
3.
berikut10:
1.
2.
Pemeriksaan ulang:
a.
b.
c.
3.
sedikit
kali
selama
kehamilan.Indikator
ini
dipakai
untuk
18
3.3.6. Kebijakan
Menurut Saifuddin,dkk (2002), kebijakan pelayanan antenatal terdiri atas
2, yaitu9:
3.3.6.1. Kebijakan Program
1.
2.
Setiap ibu hamil dibuatkan kartu ibu atau buku KIA untuk mencatat hasil
pemeriksaan kehamilan.
3.
2.
3.
4.
19
Pengalaman
Pengalaman
seseorang
dalam
keberhasilan
atau
ketidakberhasilan
kepatuhan seseorang terhadap saran atau nasehat orang lain. Lingkungan yang
dimaksud adalah lingkungan pergaulan / teman, dan lingkungan keluarga maupun
masyarakat. Orang yang tinggal dalam lingkungan yang menjunjung tinggi aspek
kesehatan akan cenderung patuh terhadap saran-saran untuk menuju hidup sehat.
Sebaliknya mereka yang tinggal di lingkungan dengan pola hidup kumuh/jorok,
akan cenderung tidak patuh terhadap saran / nasehat orang lain atau tenaga
kesehatan untuk lebih memperhatikan masalah kesehatan.
c.
yang pernah mengalami efek samping obat yang diberikan oleh tenaga kesehatan,
terutama
hingga
mengganggu
aktifitas
kesehariannya,
akan
memiliki
kecenderungan tidak begitu patuh lagi terhadap saran tenaga kesehatan, untuk
menggunakan obat yang sama. Sebaliknya, yang belum pernah mengalami efek
samping yang cukup merugikan terhadap obat yang diberikan oleh tenaga
kesehatan, akan memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap saran tenaga kesehatan.
d.
Tingkat ekonomi
20
bidan atau dokter sebagai tenaga kesehatan, akan memiliki pengaruh terhadap
tingkat kepatuhan yang diberikan kepada tenaga kesehatan. Pasien yang telah
mengenal dengan baik tenaga kesehatan tempat berobat, maka ia akan cenderung
lebih patuh daripada terhadap mereka yang belum begitu kenal.
Begitu pula penanganan oleh tenaga kesehatan terhadap pasiennya. Tenaga
kesehatan yang ramah, sopan, bijaksana, dan suka membesarkan hati pasien akan
cenderung dipatuhi saran-sarannya daripada yang suka menakuti pasien, kurang
ramah dan sebagainya.
f.
21
Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat
dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling
percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa,
mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Sehingga bila ANC tidak
dilakukan sebagaimana mestinya maka akan mengakibatkan dampak11 :
a. Ibu hamil akan kurang mendapat informasi tentang cara perawatan yang
benar.
b. Tidak terdeteksinya tanda bahaya kehamilan secara dini
c. Tidak terdeteksinya anemia kehamilan yang dapat menyebabkan
perdarahan saat persalinan
d. Tidak terdeteksinya tanda penyakit persalinan sejak awal seperti kelainan
bentuk panggul atau kelainan pada tulang belakang atau kehamilan ganda
e. Tidak terdeteksinya penyakit penyerta dan komplikasi selama kehamilan
seperti pre eklampsia, penyakit kronis seperti penyakit jantung, paru dan
penyakit karena genetik seperti diabetes, hipertensi, atau cacat kongenital.
Sehingga bila tidak ditangani atau bila tidak dilakukan screening
sejakawal akan mengakibatkan komplikasi pada saat hamil atau pada saat
yang akan mengarah kepada kematian baik ibu maupun janin
22
23