Anda di halaman 1dari 6

Berdasarkan hasil kuesioner, dari 74% catin yang mengetahui tentang Infeksi Menular Seksual

(IMS), 70% nya mengetahui bahwa IMS adalah HI/AIDS saja dan dan hanya 5% yang
mengetahui IMS bukan hanya HI/AIDS saja tetapi termasuk Sifilis, Gonoroe, dan Herpes.
Dari 67% catin yang mengetahui penularan IMS, 48%nya mengetahui bahwa hubungan seksual
dapat menjadi sumber penularan IMS dan 37% catin tahu bahwa selain hubungan
seksual,penggunaan jarum suntik bersama juga dapat menularkan IMS, Hanya 3% yang
mengetahui bahwa jalan lahir juga dapat menjadi penularan IMS
24% catin mendapatkan sumber informasi dari media terutama CD/DD/Majalah Porno, dan 22 %
nya mendapat informasi seksual dari sekolah.
57% catin setuju bahwa tayangan T berperan dalam meningkatnya jumlah remaja yang
melakukan hubungan seksual pra nikah.
67% menyatakan bahwa kurikulum di sekolah mengenai kesehatan reproduksi belum
mencukupi. 93% catin setuju diperlukannya penyuluhan tentang kesehatan reproduksi di sekolah.
Hanya 7% catin yang pernah melakukan hubungan seksual pra nikah

Berdasarkan analisa kuesioner tersebut, penulis mencoba meningkatkan pengetahuan catin


mengenai infeksi menular seksual. Berikut rincian analisa masalah yang penulis temukan:
1. Lingkungan
Pembahasan mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual masih
dianggap tabu oleh masyarakat

Manusia : 2. Manusia
Rendahnya pengetahuan
masyarakat
mengenai
infeksi
menular
seksual
Lingkungan
Rendahnya pengetahuan
masyarakat
mengenai
infeksi
menular
seksual
perilaku
Meningkatnya
seks
nikah
di kalangan
remaja reproduksi dan infeksi menula
Pembahasan
mengenai
kesehatan
Meningkatnya
seksperilaku
bebas
pra bebas
nikahpra
di
kalangan
remaja
Anggapan
bahwa
bacaan,dan
gambar,
film dapat
porno dapat
menambahpengetahuan
pengetahuan tentang seks
Anggapan bahwa
bacaan,
gambar,
filmdan
porno
menambah
tentang seks
3. Material
Mudahnya mendapatkan DVD/CVD/majalah porno
Kurangnya media seperti leaflet atau pamlet mengenai bahaya infeksi menular
seksual

4. Metode
Tingkat
catin t
Promosi kesehatan mengenai infeksi menular seksual ke masyarakat
masih pengetahuan
kurang
Kurikulum sekolah mengenai kesehatan reproduksi masih belum mencukupi
Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi di sekolah masih kurang

Untuk menunjukkan hubungan sebab akibat, maka dbuat diagram sebab akibat (diagram tulang

ikan)
Material
Metode
Mudahnya mendapatkan DVD/CVD/majalah Promosi
porno kesehatan mengenai infeksi menular seksua
Kurangnya media seperti leaflet atau pamletKurikulum
mengenaisekolah
bahayamengenai
infeksi menular
seksual
kesehatan
reproduksi m
Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi di sekol

Alternatif Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisa masalah tersebut, maka upaya pemecahan masalah pada program serta
kegiatan yang belum tercapai pada table
Tabel alternatif pemecahan masalah
No.

Permasalahan

Alternatif pemecahan masalah

1.

Rendahnya pengetahuan masyarakat

Penyuluhan terhadap masyarakat tentang

mengenai infeksi menular seksual

bahaya IMS dan seks bebas, serta


pengadaan konseling tentang IMS di
puskesmas

2.

3.

Meningkatnya perilaku seks bebas pra nikah

Pengenalan kondom kepada remaja untuk

di kalangan remaja

pencegahan IMS

Anggapan bahwa bacaan, gambar, dan film

Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi

porno dapat menambah pengetahuan tentang dan pengetahuan seks yang benar kepada
seks
4.

masyarakat

Pembahasan mengenai kesehatan reproduksi Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi


dan infeksi menular seksual masih dianggap dan pengetahuan seks yang benar kepada
tabu oleh masyarakat

5.

masyarakat

Mudahnya mendapatkan
DVD/CVD/majalah porno

6.

Kurangnya media seperti leaflet atau pamlet Pengadaan media seperti leaflet, pamflet,
mengenai bahaya infeksi menular seksual

poster mengenai bahaya IMS dan Seks


bebas

7.

Promosi kesehatan mengenai infeksi

Penyuluhan terhadap masyarakat tentang

menular seksual ke masyarakat masih

bahaya IMS dan seks bebas

kurang
8.

Kurikulum sekolah mengenai kesehatan


reproduksi masih belum mencukupi

9.

Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi Penyuluhan di sekolah tentang kesehatan


di sekolah masih kurang

Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah

reproduksi, bahaya IMS dan seks bebas

Penetapan Prioritas alternatif pemecahan masalah ditetapkan berdasarkan teknik scoring.


Kriteriah nilai yang digunakan adalah waktu pelaksanaan , dana untuk kegiatan dan SDM
pelaksana sebagai berikut :
1. Waktu
a. nilai 1 = sangat lama
b. nilai 2 = lama
c. nilai 3 = cukup
d. nilai 4 = cepat
e. nilai 5 = sangat cepat
2. Dana
a. nilai 1 = sangat maksimal
b. nilai 2 = maksimal
c. nilai 3 = cukup
d. nilai 4 = minimal
e. nilai 5 = sangat minimal
3. Sumber Daya Manusia (SDM)
a. nilai 1 = tidak memadai
b. nilai 2 = kurang memadai
c. nilai 3 = cukup
d. nilai 4 = memadai
e. nilai 5 = sangat memadai

No.

Alternatif pemecahan masalah

Waktu

Dana

SDM

Hasil

Ranking

(WxDxS)
Penyuluhan terhadap masyarakat

125

64

64

80

terutama catin tentang kesehatan


reproduksi, bahaya IMS dan seks
bebas
Pengenalan kondom kepada remaja
untuk pencegahan IMS
Pengadaan media seperti leaflet,
pamflet, poster mengenai bahaya
IMS dan Seks bebas
Penyuluhan di sekolah tentang

kesehatan reproduksi, bahaya IMS


dan seks bebas
pengadaan konseling tentang IMS
di puskesmas

60

Anda mungkin juga menyukai