DISERTAI DIARE
PENDAHULUAN
Gizi buruk masih merupakan masalah di
Indonesia, walaupun Pemerintah Indonesia
telah berupaya untuk menanggulanginya.
Data Susenas menunjukkan bahwa jumlah
BALITA yang BB/U < -3 SD Z-score WHONCHS sejak tahun 1989 meningkat dari 6,3
% menjadi 7,2 % tahun 1992 dan
mencapai puncaknya 11,6% pada tahun
1995.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: An. AM
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur
: 1 tahun 6 bulan
Tanggal Masuk : 24 Juli 2014
Keluhan Utama
Buang air besar cair
Riwayat Imunisasi
:
Vaksin Hepatitis B : Usia 1 bulan, 2 bulan, dan
6 bulan
Vaksin Polio : Usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6
bulan
Vaksin BCG : Usia 3 bulan
Vaksin DPT : Usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan
Vaksin campak : Usia 9 bulan
Keadaan umum
: Sakit sedang
Tingkat kesadaran
: kompos mentis
Berat Badan
:
6 Kg
Panjang Badan
:
64 cm
Status gizi
: Gizi
buruk (< -3 SD)
Tanda Vital
Tekanan darah:
80/50 mmHg
Denyut Nadi : 128
kali/menit
Respirasi
: 24
kali/menit
Suhu
: 37,7C
Jantung
Inspeksi
: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC IV linea
midclavicula sinistra
Perkusi
: Batas atas jantung SIC II, batas kanan
jantung
SIC V linea parasternal dextra, batas kiri
jantung SIC V linea axilla anterior
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni reguler, murmur
(-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi
: Perut tampak cekung
Auskultasi : Peristaltik usus kesan meningkat
Perkusi
: Timpani pada seluruh permukaan abdomen
Palpasi : Organomegali (-), nyeri tekan (-)
Nilai Rujukan
Eritrosit
4,3 x 10^9/L
(3,60-6,50 1012/L)
Hemoglobin
11,5 gr/dl
(11,5-16,5 g/dl)
Leukosit
9,9 x 10^9/L
(3,5-10,0 x 109/L)
Trombosit
180 x 10^9/L
(150-450 109/L)
Hematokrit
35,6%
(35,0-55,0%)
Skor dehidrasi
Keadaan Umum
Lemas
2
Mata
Cekung
2
Bibir
Kering
2
Nadi
128 x/menit 2
Pernapasan
28 x/menit 1
Turgor
Lambat
2
Total Score
11
(Dehidrasi ringan-sedang)
Resume
Pasien mengalami BAB cair selama 3 hari
dengan frekuensi 4-5 kali, berlendir, volume
sedang, tidak ada darah, dan berwarna kuning
kehijauan, demam (+). Status gizi (< -3 SD), suhu
tubuh 37,70C, Kulit mengendor (+), turgor lambat,
wajah seperti orang tua, mata cekung dan
konjungtiva anemis, bibir kering, peristaltik usus
meningkat, terdapat dehidrasi dengan derajat
ringan-sedang. Hasil laboratorium menunjukkan
eritrosit, leukosit, hemoglobin, hematocrit, dan
trombosit masih dalam batas normal.
DIAGNOSIS :
Diare akut dengan dehidrasi ringan
sedang + Gizi buruk kondisi III tipe
Marasmus
Terapi
IVFD KAEN 3B 24 tetes /menit
(mikrodrips)
Tablet Zinc 1 x 20 mg
Vitamin A 1 Kapsul merah (200.000 IU)
Terapi Gizi buruk rencana III
Diberikan F-75 setiap 3 jam 110 ml
Sanmol drop 4 x 0,4cc ( bila panas)
Anjuran
Pemeriksaan Feses rutin
Follow Up
DISKUSI
Gizi buruk dipengaruhi oleh banyak
faktor yang saling terkait. Secara
garis besar penyebab anak
kekurangan gizi disebabkan karena
asupan makanan yang kurang atau
anak sering sakit / terkena infeksi.
Faktor Pencetus
Tidak
tersedianya
makanan secara
adekuat
Asupan yang
kurang
disebabkan oleh
banyak faktor
Sering sakit
(frequent
infection)
Pola makan
yang salah
Gizi
Buruk
MarasmusKwashiorkor
Kwashiorkor
Kadang
frekuensi
pernafasan
menurun
Tekanan
darah lebih
rendah
dibandingka
n anak
sehat yang
sebaya
Penampilan
wajah
seperti
orang tua,
terlihat
sangat
kurus
Kulit kering,
dingin dan
kendur
Ciri-ciri
Marasmus
Kadang
terdapat
bradikardi
Perubahan
mental
Lemak
subkutan
menghilang
Sering diare
atau
konstipasi
Otot atrofi
Edema
Perubaha
n mental
sampai
apatis
anemia
Pembesar
an hati
Ciri-ciri
Kwashiorkor
Perubaha
n rambut
dan kulit
Gangguan
sistem
gastrointe
stinal
Otot atrofi
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
diare
Demam
Malas minum
Penatalaksanaan
Fase
Transisi
Fase
Stabilisasi
Fase
Rehabilitasi
4 fase
tatalaksana
gizi buruk
Fase
Tindak
Lanjut
TERIMA KASIH