Anda di halaman 1dari 3

No

Judul

1. Studi
Pengaruh
Magnetic
Arc Blow
Pada Hasil
Las TIG
Baja AISI
1021

Penulis

Juliana
Anggono,
Dosen
Fakultas
Teknik,
Jurusan
Teknik
Mesin
Universitas
Kristen
Petra
Lucia
Hariani
Kusuma,
Mahasiswa
Fakultas
Teknik,
Jurusan
Teknik
Mesin
Universitas
Kristen
Petra

Abstrak

Metoda

Bahan

Cacat

dan

Metodologi yang digunakan

Baja AISI
1021

Salah satu cacat las yang hanya

3.1. Variasi Pengelasan dan Kodifikasi

1.

ditemui

Sampel

timbul karena perbedaan

Cacat

bentuk

deposit hasil las busur

dalam penelitian

listrik dipengaruhi oleh

ini meliputi :

banyak

faktor.

Salah

1. Sampel uji adalah mild

tungsten yang

satunya

yang

sering

steel (AISI 1021),

disebabkan oleh :

tidak diketahui adalah

dengan ukuran 50 x 100 x 5

1. Kontak antara ujung

adanya

mm, dengan

elektroda dengan

pengaruh

pada las TIG adalah inklusi

magnetic

arc

blow.

komposisi kimia tercantum

daerah las yang cair.

Magnetic

arc

blow

pada Tabel 1.

2. Kontak antara logam pengisi

Analisis

Nama
Sampel
B1
B2
B3
B4
B5
B6

Posisi

Ground

A
A
B
B
C
C

150
200
150
200
150
200

Kesimpulan

Arus
Polaritas
DCSP
DCSP
DCSP
DCSP
DCSP
DCSP

Magnetic arc

blow

kerapatan fluk magnet


akibat efek perubahan
medium

dan

ground.

Magnetic arc blow


ikut berpengaruh pada
ukuran, bentuk deposit
las yang terjadi, serta

dengan

variasi

Tabel 1 Komposisi Kimia

dengan ujung

B1Y, Y menunjukkan potongan ke . . .

lebar HAZ.

penempatan

ground

Material Sampel

elektroda yang panas.

Contoh :

2.

(% berat)

3. Ujung elektroda yang

B13, posisi ground pada A, arus 150 A, DCSP,

adalah penyebab yang

C Mn Si
0,2 0,68 0,07

terkontaminasi oleh

pada potongan ke-3.

dominan

2. Persiapan Sampel

percikan dari daerah las.

magnetic

4. Pemakaian arus yang lebih

dibandingkan

besar dari yang

dengan

seharusnya digunakan untuk

Hal ini terlihat

ukuran dan

dari

tipe elektroda tertentu.

bead pada

5. Elektroda yang digunakan

potongan pertama (7,16-

cacat/retak.

8,9 mm) dan ketiga

dan

besar

arus

dipelajari

las

dalam

penelitian ini dengan


mengamati
pengaruhnya terhadap
cacat

dan

mengukur

penampang deposit las


yang dihasilkan. Proses
las yang diamati adalah
las TIG pada baja AISI
1021

dengan

pelindung

gas
argon

dengan polaritas lurus


(DCSP).

Hasil

foto

makro dan pengukuran


menunjukkan magnetic
arc blow berpengaruh
kuat pada ukuran dan
bentuk deposit las pada
potongan

pertama

menggunakan arus 200


A

serta

ground

penempatan
pada

proses

awal

pengelasan.

Cacat las undercut dan


incomplete penetration
adalah

cacat

yang

umum dijumpai pada


semua
Sedangkan

potongan.
dominasi

Persiapan sampel di sini


meliputi pemotongan
sampel uji, pembuatan alur
las, pembersihan,
serta penamaan sampel uji.
Pembuatan
alur

las

atau

disain

sambungan las sesuai


dengan standar JIS-1977.

Cacat yang terjadi :


Porosity

(10)
3. Proses Las
Jenis

pengelasan

yang

digunakan adalah
TIG (Tungsten Inert Gas)
dan dilakukan
secara manual. Elektroda
yang digunakan adalah

IncompletePenetration

tungsten tipe thoriated (2%

terhadap
arc
posisi

blow
ground.

besarnya

ukuran

(6,7-8,63
HAZ Manik las Keterangan Gambar :
A = Ground Connect
B = Ground Connect
C = Ground Connect
D = Arah pengelasan
1 = Pemotongan pada jarak 1,5 cm dari
awal panjang material las.
2 = Pemotongan pada jarak 5 cm dari
awal panjang material las.
3 = Pemotongan pada jarak 8.5 cm dari
awal panjang material las.

mm)

dibandingkan

potongan

kedua
(6,5-7.6 mm).
3. Pengaruh forward arc
blow + ground pada
awal

pengelasan

berpengaruh lebih besar


jika

dibandingkan

dengan

pengaruh

backward
akhir pengelasan

sesuai dengan standar AWS

maupun

A5. 12 - 69 (EW

ground

pada

bagian tengah

Th - 2) dengan diameter 2,4

logam las.

mm dan ketirusan

4. Hal pada nomor 2 di

elektroda (= 900). Filler


pengisi) yang digunakan

medium

arc blow + ground pada

thoria)

metal (logam

Perubahan

atas
Crater

tampak

pengaruhnya
pada

ukuran,

bentuk

cacat

porositas

adalah logam

deposit las, lebar

pengisi las TIG dengan

HAZ, serta cacat yang

lasan dengan arus 200

merek ESAB sesuai

menyertainya.

standar AWS A5. 18; ER 70

Undercut dan incomplete

S-6, dengan

penetration merupakan

perlindungan gas dalam

diameter 2,4 mm.

cacat

daerah

4. Pengujian

dijumpai pada

tungsten banyak terjadi

- Pengujian di sini meliputi

semua

pada arus 200 A karena

pengamatan

variasi arus dan

melelehnya

langsung hasil lasan serta

potongan

pada

pertama

diduga

karena

kurangnya

ruang

las.

Inklusi

ujung

External dan Internal


Undercut

yang

senantiasa

kondisi

dengan

lokasi ground. Porositas

elektroda tungsten

pengamatan

akibat

input

panas

metalografi (etsa makro)

potongan

tinggi.

Pada

akhir

sesuai ASTM

karena kurangnya ruang

selalu

304 A - 94 "Standard Test

perlindungan oleh gas di

Method for

sekitar logam cair

Macroetching Metals and

akibat

Alloys".

Sementara

- Pengukuran lebar Lebar

ketiga

oleh backward arc blow

HAZ diukur dari

didominasi

yang

garis fusi dengan jangka

crater dan percikan.

terjadi pada

sorong berketelitian

5. Dengan meningkatnya

akhir proses lasan.

0,01 mm.

arus (200 A), pengaruh

pengelasan
dijumpai

crater

dan

percikan. Kedua
jenis

cacat

diyakini

ini

juga

disebabkan
cukup

besar

mendominasi pada
pertama

arc

blow.
potongan

oleh

cacat

magnetic arc blow makin


besar, mengakibatkan
ukuran HAZ dan bentuk
deposit las
makin

melebar,

serta

cacat las yang terjadi


lebih banyak.

3.4. Penempatan Ground Tetap, Arus


Meningkat
Dengan meningkatnya arus (150 A menjadi 200
A), blow yang terjadi makin besar karena garisgaris gaya magnet yang menyebabkan timbulnya
arc blow berbanding lurus dengan besarnya arus.
Dengan demikian arc blow yang timbul akan lebih
besar dengan menggunakan arus tinggi. Hal
ini berakibat pada lebar HAZ, lebar bead makin
besar disertai penetrasi yang dangkal. Dengan
semakin besarnya blow, panas busur las yang
semestinya terkonsentrasi pada daerah las tidak
mengarah pada daerah yang akan di las atau
tidak disadari adanya efek arc blow sehingga tak
dapat memanaskan sampai ke dasar material. Hal
ini berlaku untuk semu potongan. Penjelasan
untuk ketiga potongan sama dengan pembahasan
pada analisa pengaruh penempatan ground di
atas.

Dengan

peletakan

ground

pada

akhir

pengelasan, backword arc blow yang terjadi


paling hebat (lebar bead B63 = 8,63 mm). Hasil
pengamatan sewaktu

mengelas terjadi suara

gemuruh, diduga karena backward arc blow


berlawanan arah dengan arah pengelasan.

Anda mungkin juga menyukai