I.
Nama
NIM
: 03121403003
Kelompok
: 6 (Enam)
DASAR TEORI
3.1. Pengertian Yogurt
Yogurt atau yoghurt, dikenal juga dengan nama yogurt atau yoghurt adalah
produk olahan susu yang dihasilkan oleh fermentasi bakteri terhadap susu.
Yoghurt adalah salah satu produk hasil olahan susu yang memiliki bau dan rasa
yang khas serta mengandung nutrisi yang tinggi, yang dapat dibuat di rumah. Ada
beberapa macam susu yang digunakan untuk membuat yoghurt, tetapi yang umum
digunakan adalah susu sapi. Susu yang digunakan mengandung konsentrasi
padatan yang lebih tinggi dibandingkan susu normal. Dengan peningkatan
kandungan solid dari susu akan menghasilkan produk akhir yang kokoh.
Penambahan non fat dry milk (NFDM) atau susu kering rendah lemak merupakan
metode yang paling mudah dilakukan di rumah.
Yoghurt diproduksi dengan fermentasi susu oleh dua spesies bakteri:
Lactobacillus sp dan Streptococcus sp. Gula dalam susu yaitu laktosa difermentasi
menjadi asam laktat yang akhirnya membentuk karakteristik curel (lapisan kental
dan lembut). Asam yang terbentuk juga menghalangi pertumbuhan bakteri yang
dapat merusak makanan dan beberapa jenis bakteri pembusuk. Sehingga
walaupun susu adalah media yang sangat berpotensial dan cepat membusuk atau
rusak, dengan terbentuknya asam saat susu difermentasikan menjadi yoghurt, susu
dapat bertahan sampai 10 hari/lebih, tentunya dibawah kondisi penyimpanan yang
1
cairan
yang
mengandung
mikroba
penyebab
fermentasi
asam
butirat,
menunjukkan bahwa mikroba yang dekat pada tepi batas cairn dengan udara akan
menjadi tidak bergerak, sedang yang ada di pusat tetesan akan menjadi bergerak
aktif. Kenyataan ini membuktikan bahwa udara merupakan penghambat kegiatan
mikroba asam butirat.
beberapa toko makanan sehat, tetapi harganya tentu agak mahal. Jalan termudah
dan murah untuk mendapatkan starter culture adalah membelinya di toko grosir.
Dimana pada biakan ini tidak ada penambahan buah. Buah-buahan dapat
menumbuhkan jamur yang tidak diinginkan dan bakteri pada yoghurt membuat
starter tersebut rusak. Maka, harus menggunakan cap plain yoghurt yang memiliki
indikasi label yang menyatakan bahwa produk mengandung culture yang masih
hidup. Beberapa cap plain yoghurt tidak mengandung bakteri yang masih hidup
karena yoghurt telah dipasteurisasi. Untuk menjaga culture, simpanlah seporsi
kecil dari yoghurt (1 cc cukup untuk 1 gal batch) untuk digunakan sebagai culture
pada pembuatan berikutnya. Untuk memastikan, dinginkan starter culture di
tempat yang bersih, dan rapat. Dari waktu ke waktu culture mungkin akan
terkontaminasi dan biakan baru diperlukan. Dengan menggunakan biakan yang
baru, rasa asli dan koagulasi minimal akan tercapai.
Temperatur yang baik untuk mengontrol tingkat koagulasi dan rasa yoghurt
yang baik sangat diperlukan. Sebuah termometer yang mengukur temperatur
dalam range 90oF sampai 120oF harus seimbang. Termometer gelas juga dapat
digunakan tetapi akan mudah pecah. Pada peralatan spesial, termometer tidak
diperlukan. Komposisi walaupun susu dari hewan-hewan yang berbeda dapat
digunakan untuk memproduksi yoghurt, tetapi kebanyakan industri memproduksi
yoghurt dari susu sapi. Dimana bagian susu yang digunakan adalah skim milk atau
cream milk. Untuk membuat yoghurt ada beberapa kriteria susu mentah yang
harus dipenuhi, yaitu :
a) Jumlah bakteri sedikit
b) Bebas dari antibiotik, bersih dari bahan-bahan kimia, colostrum dan tidak
beracun.
c) Tidak terkontaminasi oleh bakteriophage.
Yogurt dapat dibuat dengan menggunakan NFDM dan air, atau dengan
penambahan NFDM ke skim milk, 2 % susu atau regular milk. NFDM umumnya
diperoleh dalam 2 bentuk, instant dan reguler. Idealnya, susu bubuk harus
mengandung padatan yang diinginkan (15% dari basis berat).
3.5.
Air Susu
Air susu adalah perahan yang diperoleh dari lembu sehat dan lemak yang
tidak kurang dari 3,25% dan bahan bukan lemak dari 8,25%. Air susu bukan
hanya bahan makanan yang baik bagi manusia tapi baik juga bagi bakteri. Susu
yang pertama-tama dihasilkan disebut susu awal atau susu baru mengandung lebih
banyak albumine yang menjadi beku jika dimasak (hampir tidak dipakai). Lemak
susu mudah dicernakan, berwarna kekuning-kuningan dan enak rasanya. Protein
terdiri dari 3% zat keju dan 0,5% albumine yang menjadi beku pada panas 70 -
80oC. Hydrat arang dalam susu disebut gula susu atau lactose yang mempunyai
rasa yang tak begitu manis.
Jika susu dididihkan beberapa waktu, maka air akan menguap sehingga rasa
susu menjadi lebih manis. Jika dibiarkan terus mendidih, maka warna susu
menjadi gosong dan protein berubah warnanya sehingga memberi rasa pahit pada
susu. Garam-garam yang terpenting di dalam susu adalah garam kapur. Baiknya
susu mengandung :
1. Mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh kita dan yang mudah
dicerna. Dapat dibuat macam-macam masakan dan dapat mengganti susu ibu.
2. Menghasilkan mentega, keju, gula susu, dan kepala susu (room).
Bakteri yang hampir selalu ada pada susu adalah bakteri penghasil asam
susu yang kebanyakan berasal dari famili Lactebacteriacene, yang terutama
Streptococcus Lactis yang banyak terdapat dalam jumlah besar. Spesies ini
berkembang biak cepat sekali, dan dapat menguraikan lactosa pada temperatur 37
o
C sampai 50oC, aktifitasnya tidak begitu besar. Bakteri yang menghasilkan asam
susu dipandang tidak mengganggu mutu air susu, tetapi bakteri yang menguraikan
protein dapat mengakibatkan rusaknya air susu.
Susu yang berlendir, dimana benang-benang lendir itu disebabkan oleh
bakteri yang berlendir. Pasteurisasi air susu didasarkan atas pertimbangan sampai
berapa lama pemanasan harus dilakukan supaya Mycobacterius Tuberculosisi
terbunuh karenanya. Biasanya
memperpanjang waktu supaya bakteri patogen yang tidak berspora dan sebagian
besar dari bakteri asam susu juga terbunuh. Adapun pedoman untuk menentukan
baik buruknya air susu adalah sebagai berikut:
1. Air susu sebelum di pasteurisasi dinyatakan baik sekali jika terdapat kurang
dari 200.000 mikroorganisme per miililiter dengan penyelidikan langsung atau
dengan perhitungan jumlah koloni pada agar-agar.
2. Jika air susu yang sudah di pasteurisasikan dan air susu tersebut masih
mengandung lebih dari 30.000 mikroorganisme per mililiter air susu juga
terhitung kurang baik.
Pada dasarnya air susu mengandung bakteri. Bakteri adalah sebagian dari
organisme bersel satu yang tubuhnya bersifat prokariotik, artinya terdiri atas sel
yang tidak mempunyai sel pembungkus bahan inti sel. Secara garis besar bentuk
bakteri dapat dijadikan tiga kelompok:
1. Kokus (Coccus), ialah bakteri yang berbentuk bulat dan berdasarkan jumlah
koloninya dapat dibagi menjadi :
a) Monococcus, merupakan bakteri yang berbentuk bola tunggal.
b) Diplococcus, merupakan bakteri berbentuk bola yang bergandengan dua-dua.
c) streptococcus, merupakan bakteri berbentuk bola yang bergandengan seperti
rantai panjang.
d) Sarcina, merupakan bakteri berbentuk bola yang berkelompok membentuk
kubus.
2. Basil, ialah bakteri yang berbentuk batang atau bulat panjang, yang juga
dibagi lagi menjadi monobacillus, diplobacillus, dan streptobacillus.
3. Spiral (spirilum), ialah bakteri yang berbentuk seperti spiral atau
bengkok/lengkung dan termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri yang
berbentuk koma atau sering disebut vibrion.
Tubuh bakteri terdiri atas satu sel. Bagian terluar berupa dinding sel yang
sangat kaku dan kuat dan berfungsi untuk memberi bentuk dan melindungi tubuh
bakteri. Namun ada pula bakteri yang tidak mempunyai dinding sel, sehingga
tubuhnya hanya dilindungi oleh membran sel. Bakteri ini disebut mikroplasma.
Ukuran tubuh bakteri sangatlah kecil dan umumnya baru dapat dilihat dengan
pembesaran 1000 kali atau lebih dengan menggunakan mikroskop. Untuk
mengamati bagian-bagian dalam tubuhnya digunakan mikroskop elektron. Satuan
ukuran tubuh bakteri adalah mikrometer atau lebar tubuh bakteri antara 1 - 2
mikron, sedangkan panjangnya antara 2-5.
Umumnya bakteri yang dapat bergerak memiliki alat gerak berupa bulu
cambuk atau flagellum. Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu bakteri autotrof dan bakteri heterotrof.
Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun bahan makanan sendiri,
sedangkan bakteri heterotrof adalah bakteri yang tidak dapat menyusun zat
makanan sendiri dan memperoleh makanan dari makhluk hidup lain. Untuk
memenuhi kebutuhannya akan energi, terjadi proses pemecahan zat makanan oleh
bakteri yang disebut dengan respirasi. Respirasi pada bakteri dibedakan menjadi
dua, yaitu :
1. Respirasi aerob, bila dalam pernapasan tersebut digunakan oksigen bebas.
Misalnya bakteri Nitrosomonas, Nitrobacter.
2. Respirasi anaerob, bila dalam pernapasan tersebut tidak digunakan oksigen
bebas. Contohnya pada Clostridium. Bakteri ini dapat dibedakan menjadi:
a) Bakteri obligat aerob, ialah bakteri yang hidupnya mutlak tergantung pada
keberadaan oksigen bebas. Contoh : Mycobacterium tuberculosis
Nitrosomonas dan Nitrobacter.
b) Bakteri fakultatif, ialah bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen
bebas disekitarnya, contohnya : bakteri E. coli.
c) Bakteri obligat anaerob, ialah bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas
untuk hidupnya. Bahkan akan mati bila di dalam lingkungannya terdapat
oksigen bebas. Proses pemecahan zat makanan yang dilakukan oleh bakteri ini
disebut fermentasi. Organisme semacam ini dapat dibagi menjadi tiga tipe :
pereduksi sulfat, pereduksi nitrat, dan bakteri metan.
Pereduksi sulfat (pembentukan endospora) menyusun organisme yang
menggunakan sulfat sebagai penerima elektron terakhir dengan mereduksinya
sampai ke taraf sulfida. Organisme ini memerlukan sumber bahan organik karbon
dan oleh karena itu bersifat heterotrof. Pereduksi nitrat, kebanyakan organisme
yang dapat menggunakan nitrat sebagai penerima elektron terakhir dapat
dipandang sebagai anaerob fakultatif. Jika tidak tersedia nitrat maka organisme ini
akan melakukan metabolisme aerob atau metabolisme fermentasi. Misalnya
proses denitrifikasi yang merupakan masalah pertanian yang serius, karena dapat
menyebabkan hilangnya nitrat dari tanah. Bakteri metan, ada beberapa marga
bakteri metan yang dapat menggunakan karbondioksida sebagai penerima
elektron dan dengan itu mereduksinya menjadi metana. Organisme ini ditemukan
dalam perut besar hewan pemamah biak, dalam lumpur hitam di kolam dan danau,
dan terdapat di dalam tanki fermentasi ujung pada instalasi pembuangan.
10
Bakteri lebih sering diamati dalam olesan terwarnai daripada dalam keadaan
hidup. Yang dimaksud dengan terwarnai disini adalah organisme yang telah
diwarnai dengan zat pewarna kimia agar mudah dilihat dan dipelajari dengan
mikroskop untuk mengungkapkan ukuran, bentuk susunan, dan adanya struktur
internal seperti spora dan butiran. Zat pewarna basah yang lazim dipakai adalah
lembayung kristal, safranin, dan biru metylen. Jika bakteri ini diwarnai, muatan
negatif dalam asam nukleat akan bereaksi dengan ion positif zat pewarna basa.
Pewarna asam akan menghasilkan pewarnaan pada latar belakang saja. Proses
pewarnaan negatif ini sangat berguna untuk mengamati bentuk keseluruhan sel
yang sangat kecil. Kondisi yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri:
1. Nutrisi yang memadai.
2. pH yang tepat yaitu tidak boleh terlalu basa dan terlalu asam. Pada dasarnya
tak satu pun dapat tumbuh dengan pH 8.
3. Penambahan buffer perlu dilakukan untuk memantapkan pH, seperti kombinasi
KH2PO4 dan K2HPO4.
4. Suhu, berdasarkan kisaran suhu untuk tumbuh paling baik digolongkan
menjadi tiga macam:
5. Kelompok Mesofil, suhu pertumbuhan optimum berkisar 20 40oC
6. Kelompok Psikrofil, suhu pertumbuhan optimum berkisar 0 20oC
7. Kelompok Termofil, suhu pertumbuhan optimum berkisar 45oC atau 50 oC.
8. Kebutuhan oksigen.
11