Anda di halaman 1dari 5

PROSES PENELITIAN &DESAIN EKSPERIMEN

(Dibuat dalam rangka memenuhi tugas Ringkasan Materi Kuliah Metodologi Penelitian Semester Genap
Tahun Ajaran 2015/2016)

Oleh :

Irene Sarrang
125020301111010
Akuntansi CB

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya
2015

BAB 6: PROSES PENELITIAN


(Langkah 6: Unsur-unsur desain penelitian)
Desain penelitian meliputi serangkaian pilihan pengambilan keputusan rasional. Dalam pembahasan kali
ini aka nada 6 aspek yang akan ditelaah enam aspek dasar desain penelitian, yaitu tujuan studi, jenis
investigasi, tingkat intervensi peneliti, konteks studi, unit analisis, dan horizon waktu studi.
1. Tujuan Studi
Studi kasus merupakan penyelidikan studi yang dilakukan dalam situasi organisasi, lain yang
mirip yang juga merupakan metode pemecahan masalah atau untuk memahami fenomena yang
diminati dan menghasilkan pengetahuan lebih lanjut dalam bidang tersebut.
Studi Eksploratif : dilakukan jika tidak banyak yang diketahui mengenai situasi yang
dihadapi, atau tidak ada informasi yang tersedia mengenai bagaimana masalah atau isu

penelitian yang mirip diselesaikan di masa lau.


Studi Deskriptif : dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan
karakteristik variable yang diteliti dalam suatu situasi. Tujuan dari studi ini adalah
memberikan kepada peneliti sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek
yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi

industry atau lainnya.


Pengujian Hipotesis : Studi dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat
hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antarkelompok atau kebebasan dua atau

lebih factor dalam situasi.


Analisis Studi Kasus : Studi kasus meliputi analisis kontekstual dan mendalam terhadap
hal yang berkaitan dengan situasi serupa dalam organisasi lain. Studi kasus yang bersifat
kualitatif adalah berguna dalam menerapkan solusi pada masalah terkini berdasarkan

pengalaman pemecahan masa lalu.


2. Jenis Investigasi (Kausal versus Korelasional)
Manajer harus menentukan apakah yang diperlukan adalah studi kausal atau korelasional untuk
menentukan jawaban atas persoalan yang dihadapi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah cari
tahu hubungan sebab-akibat yang definitive. Tapi jika yang diinginkan manajer hanya identifikasi
factor-faktor penting yang berkaitan dengan masalah, maka studi korelasilah yang digunakan.
Sedangkan studi kausal berarti meneliti apakah variable X menyebabkan variable Y.
3. Tingkat Intervensi Peneliti terhadap Studi
Tingkat intervensi peneliti terhadap arus kerja normal ditempat kerja mempunyai keterkaitan
langsung dengan apakah studi yang dilakukan adalah kausal atau korelasional. Studi korelasional
dilakukan dalam lingkungan alami organisasi dengan intervensi minimum oleh peneliti dan arus
kerja normal. Ada 3 tingkat intervensi, yaitu intervensi minimal, intervensi sedang, dan intervensi
berlebihan.

4. SITUASI STUDI: DIATUR DAN TIDAK DIATUR


Situasi korelasi yang dilakukan dalam organisasi disebut studi lapangan. Studi yang dilakukan
untuk menentukan hubungan sebab-akibat menggunakan lingkungan alami yang sama, di mana
karyawan berfungsi secara normal disebut eksperimen lapangan. Eksperimen yang dilakukan
untuk menentukkan hubungan sebab-akibat yang melampaui kemungkinan dari setidaknya
keraguan memerlukan pembuatan sebuah lingkungan yang artificial dan teratur.
5. Unit Analisis: Individual, pasangan, kelompok, organisasi kebudayaan.
Unit analisa merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama tahap analisis data
selanjutnya. Jika semisal kita ingin meneliti bagaimana meningkatkan tingkat motivasi keryawan
secara umum, maka kita memperhatikan individu karyawan organisasi, dan analisa yang
digunakan adalah analisa individu. Tapi jika pernyataan masalah berkaitan dengan efektivitas
kelompok, maka unit yang dianalisa adalah tingkat kelompok.
6. Horizon Waktu : Studi versus Longitudinal
Studi Cross-Sectional : Sebuah studi dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali
dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan atau bulan dalam rangka menjawab
pertanyaan penelitian. Studi semacam ini disebut one shot atau cross sectional.
Studi Longitudinal : Studi di mana jika data variable terikat dikumpulkan pada dua, atau lebih
batas waktu untuk menjawab pertanyaan, penelitian.
7. Tinjauan Unsur-unsur penelitian
Pada bagian ini menyimpulkan pembahasan mengenai isu desain dasar yang terkait dengan tujuan
studi, jenis investigasi, tingkat intervensi peneliti, keadaan studi, unit analisis, dan horizon waktu.
Peneliti akan memilih keputusan yang tepat untuk dibuat dalam desain studi berdasarkan definisi
masalah, tujuan penelitian, tingkat keketatan yang diinginkan, dan pertimbangan biaya.

BAB 7: DESAIN EKSPERIMEN


Eksperimen Lab
Perlu untuk memanipulasi variable bebas sehingga tingkat pengaruh kausalnya dapat dibuktikan. Kontrol
dan manipulasi paling baik dilakukan dalam situasi buatan (labolatorium), di mana pengaruh kausal dapat
diuji. Jika control dan manipulasi dilakukan untuk membuktikan sebab akibat dalam suatu situasi buatan,
kita mempunyai desain eksperimen labolatorium, yang juga dikenal sebagai ekperimen lab.
Mengontrol variable penggangu yang mencemari

Memadankan Kelompok : Suatu cara untuk mengontrol variable atau yang mencemari adalah
dengan memadankan atau menjodohkan berbagai kelompok dengan memilih karakteristik yang
mengacaukan dan secara sengaja menyebarkannya ke semua kelompok.

Randomisasi : Cara lain untuk mengontrol variable pencemar adalah menempatkan 60 anggota
secara acak ke dalam empat kelompok. Yitu, setiap anggota akan mempunyai peluang yang
diketahui dan sama untuk ditempatkan pada salah satu dari keempat kelompok tadi. Cara semcam
ini disebut sebagai randomisasi.

Jika dibandingkan dengan randomisasi, pemadanan mungkin kurang efektif, sebab kita mungkin tidak
mengetahui semua factor yang mungkin dapat mencemari hubungan sebab-akibat dalam situasi yang
dihadapi , dan kerena gagal memandakan beberapa factor penting kita mengadakan eksperimen.
Validitas Internal : Validitas internal mengacu pada keyakinan kita terhadap hubungan sebab-akibat .
Validitas Eksternal : Validitas eksternal mengacu pada tingkat generalisasi dari hasil sebuah studi kausal
pada situasi, orang, atau peristiwa lain.
Eksperimen Lapangan : Eksperimen yang dilakukan dalam lingkungan alami di mana pekerjaan
dilakukan sehari-hari, namun kepada satu atau lebih kelompok diberikan perlakuan tertentu. Kelompok
eksperimen dan control dalam eksperimen lapangan bisa terdiri dari orang-orang yang bekerja di
beberapa pabrik dalam radius tertentu, atau dari regu berbeda dalam pabrik yang sama.
Trade off antara validitas Internal dan Eksternal
Bila menginginkan validitas tinggi, sebaiknya bersedia menentukan validitas eksternal yang lebih rendah
dan sebaliknya. Untuk memastikan kedua jenis validitas, peneliti biasanya pertama-tama mencoba
menguji hubungan kausal dalam suatu situasi lab atau buatan yang dkontrol seacara ketat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal


Faktor pencemar yang mungkin ada merupakan ancaman untuk validitas internal. Terdapat tujuh ancaman
utama pada validitas internal, yaitu
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Pengaruh sejarah
Maturasi
Pengujian
Instrumentasi
Seleksi
Statistic regresi
Moralitas

Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas ekternal

Validitas ektsternal mengankat isu mengenai generalisasi temuan pada situasi lain. Validitas yang
eksternal yang maksimal dapat diperoleh dengan memastikan bahwa, sedapat mungkin kondisi
eksperimen lab sedekat dan cocok mungkin dengan situasi dunia nyata.
Jenis desain eksperimen dan validitas internal
Ada beberapa desain eksperimen yang umum digunakan dan menentukan tingkat keandalannya terhadap
tujuh factor yang umum digunakan.
1) Desain eksperimen Semu : memberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen dan
2)
3)
4)
5)

mengukur pengaruhnya
Prates dan Pascates Desain kelompok eksperimen
Kelompok Eksperimen dan control Hanya dengan Pascates
Desain Eksperimen Murni
Desain empat kelompok Solomon dan ancaman terhadap validitas internal

Isu etis dalam penelitian desain eksperimen


Mendesak orang untuk berpartisipasi dalam eksperimen dengan paksaan atau menggunakan
tekanan social
Memberikan tugas kasar dan mengajukan pertanyaan yang merendahkan dan mengurangi harga
diri mereka
Menipu subjek dengan secara sengaja menyesatkan mereka terkait tujuan penelitian yang
sebenarnya
Menimbulkan stress fisik atau stress mental bagi peserta.

Anda mungkin juga menyukai