Anda di halaman 1dari 26

Modul Azas-Azas Manajemen

Sandy Ade

I.

No comments

KONSEP DASAR MANAJEMEN


A. Pengertian Manajemen

Manajemen menyentuh, mempengaruhi dan memasuki seluruh aspek kehidupan


manusia. Dengan Manajemen manusia mampu mengenali kemampuannya berikut
kelebihan dan kekurangan sendiri. Manajemen menunjukkan cara-cara yang lebih
efektif dan efisien dalam peleksanaan pekerjaan. Manajemen memungkinkan kita
mengurangi hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan. Manajemen juga
memberikan prediksi dan imajenasi agar kita dapat mengantisipasi perubahan yang
serba cepat, sebagai dampak dari globalisasi.
Manajemen atau Management (ingris) dengan kata kerjanya : to manage, diartikan
sebagai Mengurusi atau mengelola. Stoner (1994) mengartikan manajemen sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-uasaha dari
anggota organisasi dan sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Sementara Follet(1868-1933) mendefinisikan
manajemen sebagai seni untuk melakukan sesuatu melalui orang lain.
Manajemen merupakan rangkaian kegiatan terpadu, sistematis dan logis yang terdiri
dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap
pemanfaatan sumber daya organisasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian, manajemen merupakan suatu kebutuhan yang tak terelakkan
sebagai alat, teknik atau metode dalam beraktivitas untuk memudahkan pencapaian
tujuan manusia di dalam organisasi. Majemen diperlukan untuk mengelola sumber daya
organisasi, seperti : Manusia, uang, Sarana dan prasarana, waktu, material, informasi,
budaya organisasi, metode dan lainnya secara efisien dan efektif.

1.

Konsep Dasar Manajemen dapat difahami melalui aspek-aspek :


Lingkup Manajemen
Manajemen menyentuh semua bidang dan kegiatan manusia. Tidak ada satupun
kegiatan manusia yang luput dari manajemen.

2.

Unsur dan Fungsi Manajemen


Unsur manajemen : Sebagai Alat (tools), subyek dan obyek tindakan. Sedangkan Fungsi
Manajemen teridi dari : Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Atau Planning,
Organizing, Leading, Controlling (Stoner).

3.

Orientasi Manajemen
Suatu organisasi dapat dikategorikan baik secara manajerial, bila memenuhi tiga hal,
sbb. :

(1) Mencapai profit setinggi-tingginya.


(2) Terus mengupayakan pertumbuhan profitnya.
(3) Menjaga keberlangsungannya.

Kesimpulan :
Kegiatan apapun yang terorganisasi pasti memerlukan manajemen agar
tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
Menajemen merupakan ilmu, seni dan proses dalam meneyelesaikan sesuatu
hingga mencapai tujuan. Dalam pelaksanaanya, proses ini terdiri dari POAC/
POLC yang sering disebut sebagai proses fungsional manajemen.
Manajemen secara operasional terdiri dari MSDM. Manajemen Produksi,
manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dll.

B. Perkembangan Ilmu Manajemen


1. Aliran Klasik ( 1890 sekarang )
2. Aliran Perilaku ( 1940 - sekarang )
3. Aliran Ilmu Manajemen ( 1950 sekarang )
4. Pendekatan Sistem ( 1950 sekarang )
5. Pendekatan Kontigensi ( 1970 sekarang )

Aliran Klasik
Aliran ini memiliki dua cabang, yakni Manajemen Ilmiah dan Teori organisasi klasik.
Aliran Manajemen Ilmiah memeiliki Tokoh-Tokoh , : Robert Owen ( 1771 -1858 ). Charles
Babbage ( 1792-1871). FW Tylor (1856-1915). Henry L Gantt ( 1861-1919) serta Lilian
Gilberth (1868-1924). Sedangkan Teory Organisasi Klasik, mempunyai tokoh-tokoh, sbb.:

Henry Fayol (1841-1924 ) dikenal dengan fungsi manajemen : POCCC; G R. Terry (1977)
dikenal dengan fungsi namajemen : POAC.
Alirang Prilaku:
Aliran ini berupaya membantu manajer utnukmengatasi masalah organisasi melalui sisi
prilaku pegawai. Tokoh penting aliran ini : Munstreberg (1863-1916 ). Elton Mayo (18801949)
Aliran Ilmu Manajemen:
Aliran ini mengedepankan penelitian ( research ) dalam mengatasi permasalahan
organisasi
Pendekatan Sistem :
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai suatu kesatuan elemen atau bagian
yang saling berhubungan.
Pendekatan Kontingensi :
Pendekatan ini dikembangkan sebagai respon atas seringnya metode-metode yang
efektifuntuk situasi tertentu, ternyata tidak efektif untuk situasi yang lain.

II.

FUNGSI PERENCANAAN
Pengertian Perencanaan

Perencanaan

sebagai

suatu

kumpulan

keputusan

untukmempersiapkantindakan-

tindakan di masa mendatang ( Terry, 1986).


Perencanaan sebagai suatu proses menentukan sasaran yang ingin dicapai , tindakan
yang seharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapaianya dan
SDM yang bertangung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
( Kadarman, 1996).
Perencanaan merupakan proses penyusunan rencana, yang terdiri dari analisis terhadap
keadaan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang, menetapkan goal,
objectives dan actiaon plan
untuk masa waktu tertentu, dengan menggunakan
sumber daya organisasi secara efektif dan efisien.
Perencanaan merupakan proses dasar pengambilan keputusan dimana manajemen
menentukan tujuan dan cara bagaimana untuk mencapainya. Dalam banyak hal
perencanaan memegang peranan penting dari fungsi manajemen lainnya.

Dengan

perencanaan manajemen dapat menentukan : apa (What), Bilamana ( When ), Kenapa


( Why ), Dimana (Whrere) , Siapa ( Who ) Bagaimana (How ) dan Bagaimana (How ).
Stoner, membagi perencanaan ke dalam 4 tahap :
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 4

: Menetapkan serangkaian tujuan


: Merumuskan keadaan sekarang

Tahap 3
: Identifikasi segala kemudahan dan hambatan
: Mengembangkan serangkaian kegiatan untuk
Pencapaian tujuan.
B.
Tahapan Perencanaan
Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditentukan Tahapan perencanaan sebagai
berikut :
a. Melakukan analisis SWOT
b. Menentukan Goal, Objectives dan Action Plan
c. Mempertimbangakan asumsi-asumsi berdasarkan
kejadian /fenomena yang akan berpengaruh pada
rencana. Memprediksi situasi dan kondisi lingkungan
organisasi, baikinternal maupun eksternal yang akan
terjadi manakala rencanayang telah disusun,
dilaksanakan.
d. Melakukan Identifikasidan Kompensasi Tindakan-Tindakan Alternatif.
e. Melakukan pengambilan keputusan : menetapakan suatu alternative pilihan.
f. Merumuskan renana-rencana turunan berikut anggarannya.
g. Melakukan pengawasan
dilaksanakan.

terhadap

sebelum,

pada

saat

dan

sesudah

rencana

C. Hierarki Perencanaan
Ditinjau dari proses dan hasilnya, perencanaan memiliki hirarki (Terry, 1986 dan
Kadarman,et.al.,1996) sebagai berikut :
a. Perencanaan Visi, Misi dan Tujuan
b. Perencanaan Sasaran
c. Perencanaan srategi
d. Perencanaan kebijakan
e. Perencanaan Prosedur
f. Perencanaan Peraturan
g. Perencanaan Program
h. Perencanaan Anggaran

C. Jenis Perencanaan

Dalam suatu organisasi, rencana dirinci melalui tingkatan-tingkatan yang membentuk


hierarki dan paralel dengan struktur organisasi. Terdapat dua tipe utama perencanaan,
yaitu :
1.

Tipe Rencana Strategik, yaitu rencana yang dirancang untuk memnuhi tujuan
organisasi yang luas, mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas

kebenaran organisasi;
2. Tipe Rencana Operasional, yaitu penguraian rinci bagaiman rencana strategik akan
dicapai. Rencana operasional memiliki dua tipe, yaitu :
1) Rencana sekali pakai, dalam hal ini rencana dikembangkan untuk mencapai tujuantujuan tertentu dan tidak digunakan lagi bila sudah tercapai tujuannya. coNtoh a;
program, proyek, anggaran dan rencana detail;
2) Rencana tetap, dalam hal ini rencana disusun dalam rangka mengantisipasi kejadian
yang terus berualang , contioh : kebijaksanaan, prosedure dan metoda serta peraturanperaturan.

Hierarki rencana organisasi

TUJUAN

RENCANA
STRATEGIK

PERENCANAAN STRATEGIK & OPERASIONAL


Pertencanaan

Strategik

merupakan

proses

perencanaan

jangka

panjang

yang

dirumuskan dan digunakan untuk menentukan dan mencapai sasaran organisasi. Dalam
perencanaan strategik peranan manajemen puncak sangat menentukan.
Perencanaan Operasional merupakan kegiatan saat ini dan tujuan utamanya adalah
efisiensi (melakukan pekerjaan dengan benar) dan bukan efektifitas (melakukan
pekerjaan yang benar).
Rencana Strategik dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas, sedangkan
rencana operasional berisikan perincian tentang bagaimana rencanarencana strategik
itu dilaksanakan.
PROPSES PERENCANAAN STRATEGIK
1.
2.

Perumusan tujuan
Pengenalan tujuan dan strategi saat ini

3.
4.

Analisis lingkungan
Analisis sumber daya

5.
6.

Mengenal peluang dan tantangan strategi


Analisis kebutuhan perubahan strategi

7.
8.

Pembuatan keputusan strategi


Pelaksanaan strategi

9.

Pengukuran dan pengendalian kemajuan

TIGA TINGKAT STRATEGI

1. Tingkat korporate ( Perusahaan multi bisnis )


2. Tingkat Business (Unit bisnis )
3. Tingkat Fungsional ( Keuangan, pemasaran, produksi, dll )

PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan alternatif serangkaian
kegiatan yang sesuai dengan situasi yang ada. Pada umunya terdapat tiga sikon dimana
seseorang membuat keputusan, yaitu :
1.
2.

Keputusan dibuat dalam sikon kepastian ( certainty)


Keputusan dibuat dalan sikon resiko ( risk)

3.

Keputusan dibuat dalam sikon tidak pasti ( uncertainty )

1.

PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN


Pemahaman perumusan masalah

2.
3.

Pengumplan dan analisis data


Pengembangan alternatif-alternatif yang ada

4.
5.

Pemilihan alternatif terbaik


Implementasi keputusan dan evaluasi.

Poses pembuatan keputusan

Pemahaman situasi
internal -eksternal

Apa perlu
keputusan ?

Tidak

Apa keputusan
rutin ?
Ya
Tidak

Buat keputusan yang


tidak diprogram melalui
pemecahan
Ya

Mengikuti aturan
keputusan yang
diprogram

III. FUNGSI PENGORGANISASIAN


A. Pengertian Pengorganisasaian
1.

Dalam arti fungsi atau kelembagaan ( institution), yaitu orgasasi merupakan alat atau
tempat setiap anggota organisasi berkumpul bekerja sama utnuk mencapai tujuan.

Dengan kata lain, organsasi merupakan alat untuk mencapai tujuan anggota organisasi.
2. Dalam arti proses pengorganisasian, yaitu pengaturan dan pengalokasian pekerjaan
dan sumber daya diantara anggota organisasi secara bersenergi, sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai secara efisien.

Pengorganiasasian

berarti

para

manajer

tersebut

mengkoordinir

organisasi. Efektifitas organisasi tergantung pada kemampuan


SDO untuk mencapai tujuan.

sumber

daya

manajer rngerahkan

Secara istilah, pengorganisasian berasal dari kata organisasi. Secara sempit orgaisasi
diartikan sebagai wadah (statis), tempat dimana sekelompok orang menggunakan
wadah tersebut untk mencapaitujuannya. Secara luas organisasi diartikan sebagai
proses (dinamis) dimana sebuah entitas manusia melakukan kegiatan secara
terintegrasi, atau bekerjasama secara efisien dan efektif dalam upaya mencapai tujuan.
Secara lebih lengkap, pengorganisasian dapat diartikan sebagai proses penetapan
struktur peran-peran melalui penentuan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi, dan bagian-bagiannya. Pengelompokan, aktivitas,
penugasan, pendelegasian wewenang, pengkoordinasian atar kelompok baik secara
vertikan maupun horizontal dalam struktur organisasi.
B.

Perinsip pengorganisasian

1.
2.

Perumusan tujuan
Kesatuan arah

3.
4.

Pembagian kerja
Pendelegasian wewenang dan Tanggung jawab

5.
6.

Koordinasi
Rentang kendali

7.

Tingkat Pengawasan

C. Struktur Organisasi
1. Organisasi Lini
2.
3.

Organisasi Lini dan Staf


Organisasi Lini fan Fungsional

4.

Organisasi matriks

D. Teknik Pengorganisasian
1. Pendekatan tujuan
a. Analisis tujuan
b. Perumusan tujuan
c. Perumusan gambaran keadaan sekarang
d. Identifikasi kemudahan dan hambatan
e. Pengembangan serangkaian kegiatan

2.

Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai system yang meekankan pada input,
proses, out put, out come, umpan balik dan lingkungan.

3.

Pendekatan Ligkungan
Pendekatan ini medorong munculnya kemempuan beradaptasi dengan lingkungan yang
selalu berubah.

E. Delapan Komponen Kritis Organisasi


1. Struktur Organisasi
2.
3.

Prosedur
SDM

4.
5.

Uang
Informasi

6.
7.

Teknologi
Budaya Organisasi

8.
9.

Materal
pemasaran

10. Metode
11. Regulasi ( Nasional Internasional )
F.

PROSES PENGORGANISASIAN

1.

Pemerincian pekerjaan

2.
3.

Pembagian pekerjaan
Pemisahan pekerjaan ( Pendepartementasian)

4.
5.

Koordinasi pekerjaan
Monitoring ran Reorganisasi
G. DISAIN ORGANISASI

1.

Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi struktur organisasi, yaitu :


Strategi atau rencana untuk mencapai tujuan organisasi

2.
3.

Teknologi yang digunakan utnuk melaksanakan strategi


Orang yang dipekerjakan pada semua tingkat dan fungsi

4.

Ukurang organisasi secara keseluruhan.

Ditinjau dari sudut unsur struktur organisasi, terdapat 5 unsur, sbb. :


1. Spesialisasi aktivitas
2.

Standarisasi aktivitas

3.
4.

Koordinasi aktivitas
Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan, dan

5.

Ukuran unit organisasi.

H. BAGAN ORGANISASI

1.

Menurut wewenang :
a. Bagan organisasi garis

Presdir

Manager

Manager
Manager

Dir
Dir.

Dir

b. Bagan Organisasi Fungsi

Dirut

Manager

Manager

Manager

Dir
Dir.
Dir

c. Bagan Organisasi Garis dan Staf

Dirut

Staf

Manager

Manager

Dir
Dir.
Dir

d. Bagan Organisasi Komite

Dirut

Kabag

Kabag

Kabag
Kabag

Kabag

e. Bagan Organisasi Matrik

Dirut

Dir

Dir.

Proyek A

Manag

Proyek B

Proyek C

2. Menurut bentuk atau cara menggambarkan bagan Organisasi


a. Bagan organisasi bentuk Piramid
b. Bagan organisasi bentuk vertikal
c. Bagan organisasi bentuk Horizontal

d. Bagan organisasi bentuk lingkaran


3. Menurut isi bagan oranisasi dibedakan menjadi :
a. Struktur
b. Aktivitas tugas
c. Jabatan
d. Nama
e. Pangkat atau jabatan
f. Foto
g. Kode
PEMBAGAIAN KERJA DAN DEPARTEMENTASI
1.

Pembagaian kerja
Pembagaian kerja merupakan penajabaran tugas pekerjaan sehingga setiap orang
dalam organisasi bertangung jawab dan melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu.
Pembagain kerja harus dilakukan berdasarkan pertimbangan spesialisasi. Pertimbangan
spesialisasi adalah kedalaman pekerjaan (job depth) dan cakupan pekerjaan ( job
scope ).
Pembagain pekerjaan merupakan salah satu azas umum manajemen yang perlu
dilaksanakan pada setiap organisasi. Aalasannya, adalah :

a. Terdapat macam dan jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan


b. Banyaknya orang yang terlibat kerjasama
c. Setiap orang mempunyai bakat, minak dan kemampuan yang berbeda terhadap
pekerjaan.
Manfaat pembagaian kerja , antara lain :
a. Spesialisasi mendorong tumbunhnya profesionalisme/keahlian khusus
b. Memudahkan pengontriolan
c. Memudahkan koordinasi
d. Dapat meningkatkan efisiensi.

2.

Departementasi
Departementasi adalah upaya pengelompokkan aktivitas pekerjaan dalam organisasi.
Aktivitas pekerjaan tersebut saling berhubungan, seruipa dan logis serta serempak.

Departementasi mewakili struktur formal suatu organisasi yang dapat digambarkan


dalam bentuk bagan.
Terdapat beberapa dasar /alasan pembentukan depatrtementasi
a.

berdasarkan fungsi ( dibentuk berdasarkan fungsi, seperti bagian produksi, keuangan


dll)

b.
c.

berdasarkan produk/jasa
wilayah/teritorial

d.
e.

langganan
proses

f.

proyek dan matriks


ORGANISASI INFORMAL
Menurut
Herbert A. Simon, mendiskripsikan bahwa organisasi informal sebagai
hubungan-hubungan antar pribadi dalam organisasi yang dapat mempengaruhi
keputsan-keputusan. Tetapi hubungan tersebut tidak konsisten dan tidak tampak dalam
struktur formal organisasi. Organisasi informal dapat dilihat dari tujuannya, kepentingan
sosial dan lokasi dari para anggota serta faktor-faktor yang berkaiatan lainnya.

RENTANG KENDALI ORGANISASI


Rentang kendali atau span of control, span of responsibility dan span of supervision
berkaiatan dengan lingkup pengawasan. Rentang kendali menunjukkan jumlah bawahan
yang dapat diawasi atasan secara efektif. Dari berbagai penelitrian tidak ada yang
dapat memberikan jumlah yang pasti tentang berapa jumlah rentang kendali tersebut.
Graicunnas pada tahun 1933, telah mencoba membuat artikel tentang hal tersebut,
kemudian dipublikasikan oleh Luther Gulick dan Lindall F. Urwick dengan judul
Papers on the science of administration. Graicunnas diantaranya memberikan
rumusa/formula tentang berapa jumlah hubungan yang terjadi antara atasan dengan
bawahan, sbb. :

R=n

R : total macam hubungan langsung


n : jumlah bawahan

1.

Graicunas membedakan 3 macam hubungan, yaitu :


Hubungan langsung

+n1)

2.
3.

Hubungan kelompok
Hubungan silang

DELEGASI WEWENANG
Delegasi Wewenang merupakan proses pemberian wewenang dan tangung jawab dari
pimpinan kepada bawahannya. Setiap delegasi selalu melibatkan tiga hal utama,
yaitu :
a. Wewenang ( authority)
b. Tangungjawab ( responsibility)
c. Pelaporan ( accuntability)
Seorang pimpinan mendelegasikan wewenang kepada bawahannya, berarti pimpinan
tersebut memberi wewenang dan tanggung jawab kepada bawahannya dan
bawahannya punya tanggung jawab untuk memberikan laporan kepada atasan. Jadi
yang dapat didelegasikan adalah wewenang dan tanggung
pertanggungjawaban (accuntability) tidak dapat dideleghasikan.

jawab,

sedangkan

Perinsip klasik yang sering dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif, adalah :
1.
2.

Tanggung jaab; wewenang dan pertangguingjawaban.


Perinsip sekalar/garis wewenang (harus ada garis wewenang yang jelas mengalir

mulai dari tingkat paling atas hingga ke tingkat paling bawah ).


3. Kesatuan perintah ( hanya ada satu orang atasan ).
SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
Salah

satu

elemen

penting

yang

mempengaruhi

delegasi

wewenang

adalah

desentralisasi.
Sentralisasi adalah penyebaran wewenang dan kekuasaan di manajemen tingkat atas.
Pada umumnya organisasi kecil selalu memusatkan wewenang di manajemen tingkat
atas.
Desentralisasi adalah penyebaran wewenang kepada manajemen tingkat bawah.
Desentralisasi sangat bergantung pada kualitas penyebaran dan wewenang yang
dimiliki para manajer, serta sifat keputusan keputusan yang mereka buat pada setiap
tingkat organisasi.

IV

FUNGSI PENGARAHAN

A.
Pengertian Pengarahan
Membahas
fungsi
pengerahan

identik

dengan

membahas

kepemimpinan.

Kepemimpinan merupakan seni atau proses mempengaruhi dan mengarahkan orang


lain agar mereka mau berusaha mencapai tujuan yang dikehendaki. Kepemimpinan
yang efektif merupakan kepemimpinan ang menghasilkan pergerakan dalam minat
jangka panjang.
Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa pemimpin bertuga memotivasi , mendorong
dan emberi keyakinan
kelompok.

MOTIF, merupakan

kepad orang yang dipimpinna dalam suatu entitas atau

suatu dorongan kebutuhan dalam diri seseorang yang harus

dipenuhi agar orang tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.


MOTIVASI, merupakan kondisi yang menggerakkan seseorang agar mampu mencapai
tujuan dari motifnya. Motivasi Dapat juga diartikan sebagai energi untuk
membangkitkan dorongan dalam dirinya ( drive arusal ).
MOTVASI KERJA,
merupakan kondisiyang berpengaruh , membangkitkan,
mengarahkan, dan memelihara prilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerjanya.
Berdasarkan hal tersebut Motivasi dapat difahami dari faktor diri (intern) dan faktor
luar/lingkungan ( ekstern ).
TEORI MOTIVASI
1.

Content Theories
Teori ini menekankan pada

pengertian tentang

faktor-faktor yang terdapat pada

individu yang menyebabkan mereka bertindak dengan cara tertentu. Ia mencoba


untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti : Kebutuhan-kebutuhan apa yang
dapat memuaskan seseorang ?. Apa yang mendorong mereka untuk bertindak ?.

MASLOW (1943)
Kebutuhan manusia memiliki hierarki sbb. :
1) Fisiologis ( fhysiological needs).
2) Rasa aman ( safety and scurity needs ).
3) Sisial atau rasa memiliki ( kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berinteraksi,
mencintai, berafiliasi ).
4) Harga Diri ( esteem ).. dihormati, dihargai orang lain
5) Aktualisasi Diri (self actualization ) eksistensi diri, melalui menggunaan kemempuan,
keahlian dan potensi.
Berdasarkan hasil penelitian pada orang dewasa, diketahui sbb.
1) Fisiologis 80 %
2) Rasa Aman 70 %
3) Memiliki dan mencintai 50 %
4) Harga diri 40 %
5) Aktualisasi 10 %
2.

Process Theories
Menekankan pada bagaimana dan dengan tujuan-tujuan apa para individu dimotivasi.
Dasar dari teori proses ini adalah pengertian tentang expectancy ( harapan).

3.

Reinforcementg Theories
Teory penguatan, sering disebut juga dengan conditioning atau behavior modivication.
Bagaimana konsekuensi tidakan di masa lalau mempengaruhi tindakan di masa yang
akan datang dalam suatu proses belajar (learning process).

PANDANGAN SISTEM TENTANG MOTIVASI DALAM ORGANISASI


Porter dan Miles menyarankan bahwa suatu system perspective dari motivasi akan
berguna bagi para manajer. Bahwa sebuah system mencakup 3 variabel yang
mempengaruhi motivasi dama organisasi :
1.

Karakteristik individu : minat (interest), sikap (attitude), kebutuhan (needs) yangdibawa


dalam situasi kerja.

2.

Karekteristik Pekerjaan : Cir-citi (attributes), Tanggunga jawab, jenis tugas, sejauh mana
pekerjaan memberi kepuasan.

3.

Karakteristik Situasi Kerja : faktor-faktor dalam lingkungankerja.

TEKNIK MOTIVASI KERJA


1.
2.

Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai


Teknik komunikasi persuasive ( mempengaruhipegawai secara ekstralogis : Attention
(perhatian), Desire (Hasrat), Interest (Minat), Decision (Keputusan), Action (Tindakan),
Satisfaction (Kepuasan) . ADIDAS.
C.

KOMUNIKASI

Peran Komunikasi sangat menentukan keberhasilan kegiatan atau fungsi pengarahan.


Dalam

praktek,

sebahagian

besar

waktu

pimpinan

dihabiskan

untuk

kegiatan

berkomunikasi, berupa rapat, bertelepon, mendikte, memerintah,eminta informasi, dlsb.


Ini membuktikan bahwa komunikasi sangat penting dalam pencapaian tujuan.
Pengertian komunikasi
Newman dan Summer (1961) mengartikan komunikasi sebagai pertukaran fakta, ide,
opini atau emosi melalui kata-kata, surat-surat, simbol atau pesan.
Terry dan Franklin ( 1982 ) mengartikan komunikasi sebagai
mengembangkan dan memperoleh pengertian antar orang;
pertukaran informasi dan perasaan antar dua orang atau lebih .

seni

untuk

merupakan proses

Proses Komunikasi
1.
2.

Pengirim,
Pesan yang dikirim/berita

3.

Penerima
PENGIRIM

RIMA

Jenis-Jenis Komunikasi
1. Lisan dan tertulis
2.
3.

Verbal dan non-verbal


Kebawah, ketas dan menyamping

4.
5.

Formal dan Informal


Satu arah, dua arah dan banyak arah.
Komunikasi dalam Perilaku Organisasi

PESAN

PENE

Terdapat tiga hal penting dalam mempelajari komunikasi yang terjadi dalam organisasi :
1.
2.

Informasi menjadi sumber komunikasi


Bagaimana proses komunikasi tersebut

3.

Komunikasi antar orang dalam organisasi.


Terdapat tiga saluran komunikasi dalam organisasi : Vertikal, horizontal dan diagonal.
(pejabat lini dan staf)
Hambatan Komunikasi dalam organisasi :

1.

Tingkat hierarki manajerial

2.
3.

Wewenang manajerial
Spesialisasi dalam organisasi
Cara mengatasi habatan komunikasi dalam organisasi :

1.

Mengatasi hambatan organisasional

Jangan menambah atau mengurangi pesan


Tanpa mengingat kedudukan

2.

Mengatasi hambatan individual

Informasi jelas dan rinci


Katakata sederhana mudah dimengerti

Berfikir fositif, jernih, jauhi buruk sangka


Usahakan jangan berkomunikasi ketika sengan emosi
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan fungsi
pengarahan. Kepemimpinan dapat diartikan dalam tiga kelompok, sbb. :

1) Sebagai orang yang dibedakan dalam kelompoknya :


Fiedler (1967) mendfinisikan pimpinan seseorang yang berada dalam kelompok,
sebagai pemberi tugas atau sebagai pengarah dan mengkoordinasikan kegiatan
kelompok yang relevan, serta dia sebagai penanggung jawab utamanya. Berdasarkan
pengertian pimpinan tersebut, Fiedler mendefinisikan kepemimpinan sebagai

kemampuan memberikan pengarahan dan koordinasi kepada bawahan dalam


mencapaim tujuan organisasi, serta kesediaan untuk menjadi penanggung jawab utama
dari kegiatan kelompok yang dipimpinnya.
2) Kecakapannya
sebagai seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan tugas-sugasnya dengan giat
dan penuh kepercayaan.

Koontz and ODonnell, Davis (1981)

mendefinisikan

kepemimpinan sebagai kemempuan untuk membujuk orang lain dalam mencapai


tujuan yang telah ditetapkan secara antusias.
3) Hubungannya.
Terry dan Frankin (1982) mendefinisikan kepemimpinan dengan hubungan dimana
seseorang mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama melaksanakan tugastugas yang saling berkaiatan guna mencapai tujuan yang diinginkan pemimpin dan atau
kelompok.
Faktor-faktor yang membuat seseorang menjadi pemimpin :
1.
2.

Intelegensia /Pendidikan
Kondisi fisik

3.
4.

Kepribadian
Status sosial dan pengalaman

5.

Orientasi pada tugas/pekerjaan ( Ralph Stogdil, 12948)

1.

Gaya Kepemimpinan :
Gaya Demokratis

2.
3.

Gaya Otoriter
gaya Karismatik

4.

Gaya Kompromistik
Di Indonesia dikenal dengan gaya kepemimpinan yang dipengaruhi oleh kebudayaan
Jawa ( menonjol ) :

1.
2.

Ing Arso Sung Tulodo


Ing Madio Mangun Karso

3.

Tut Wuri Handayani.


Faktor Yang mempengaruhi Gaya dan Efektifitas Kepemimpinan :
Hasil penelitian Tanembaum dan Schmidt (1996) menunjukkanbahwa
kepemimpinan dan efektifitas kepemimpinan dipengaruhi oleh :

1.
2.

Kpribadaian, pengalaman, latar belakang dan harapan pemimpin.


Atasan langsung

3.
4.

Bawahan
Persyaratan tugas

5.
6.

Iklim organisasi dan kebijakan


Perilaku dan harapan teman

FUNGSI PENGAWASAN

A. Pengertian Pengawasan

gaya

Pengawasan atau pengendalian sebagai suatu upaya sistematis untk menetapkan


standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan untukmendesain system umpan
balik informasi , menetukan apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi
penyimpangan tersebut; mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin
bahwa semua sumber daya perusahaan telah digunakan dengan cara yang paling
efektif dan efisien guna macapai tujan perusahaan.
B. Langkah-langkah Pengawasan
1.

Menetapkan stanndar danmetode pengukuran prestasi kerja

2.
3.

Melakukan pengukuran prestasi kerja


menetapkan apakah prestasikerja sesuai dengan standar
4.

Mengambil tindakan korektif

C. Prasyaratan Pengawasan
1.
2.

Pengawasan membutuhkan perencanaan


Pengawasan membutuhkan struktur organisasi yang jelas

3.
4.

Pengawasan membutuhkan keahlian


Pengawasan membutuhkan transparansi dan kepercayaan

5. Membutuhkan Kekuatan/kekuasaan/kewenangan.
D. Teknik Pengawasan
1.
2.

Pengawasan langsung
Pengawasan tidak langsung

E. Objek Pengawasan
1. Pengawasan sebelum dilaksanakan
2.
3.

Pengawasan saat dilaksanakan


Pengawasan setelah dilaksanakan

F. Sukyek pengawasan
1. Pengawas Internal ( Fungsional dan Struktural )
2. Pengawasan Eksternal ( Masyarakat, LSM, Organisasi resmi, Konsultan, dll ).

Anda mungkin juga menyukai