Sandy Ade
I.
No comments
1.
2.
3.
Orientasi Manajemen
Suatu organisasi dapat dikategorikan baik secara manajerial, bila memenuhi tiga hal,
sbb. :
Kesimpulan :
Kegiatan apapun yang terorganisasi pasti memerlukan manajemen agar
tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
Menajemen merupakan ilmu, seni dan proses dalam meneyelesaikan sesuatu
hingga mencapai tujuan. Dalam pelaksanaanya, proses ini terdiri dari POAC/
POLC yang sering disebut sebagai proses fungsional manajemen.
Manajemen secara operasional terdiri dari MSDM. Manajemen Produksi,
manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dll.
Aliran Klasik
Aliran ini memiliki dua cabang, yakni Manajemen Ilmiah dan Teori organisasi klasik.
Aliran Manajemen Ilmiah memeiliki Tokoh-Tokoh , : Robert Owen ( 1771 -1858 ). Charles
Babbage ( 1792-1871). FW Tylor (1856-1915). Henry L Gantt ( 1861-1919) serta Lilian
Gilberth (1868-1924). Sedangkan Teory Organisasi Klasik, mempunyai tokoh-tokoh, sbb.:
Henry Fayol (1841-1924 ) dikenal dengan fungsi manajemen : POCCC; G R. Terry (1977)
dikenal dengan fungsi namajemen : POAC.
Alirang Prilaku:
Aliran ini berupaya membantu manajer utnukmengatasi masalah organisasi melalui sisi
prilaku pegawai. Tokoh penting aliran ini : Munstreberg (1863-1916 ). Elton Mayo (18801949)
Aliran Ilmu Manajemen:
Aliran ini mengedepankan penelitian ( research ) dalam mengatasi permasalahan
organisasi
Pendekatan Sistem :
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai suatu kesatuan elemen atau bagian
yang saling berhubungan.
Pendekatan Kontingensi :
Pendekatan ini dikembangkan sebagai respon atas seringnya metode-metode yang
efektifuntuk situasi tertentu, ternyata tidak efektif untuk situasi yang lain.
II.
FUNGSI PERENCANAAN
Pengertian Perencanaan
Perencanaan
sebagai
suatu
kumpulan
keputusan
untukmempersiapkantindakan-
Dengan
Tahap 3
: Identifikasi segala kemudahan dan hambatan
: Mengembangkan serangkaian kegiatan untuk
Pencapaian tujuan.
B.
Tahapan Perencanaan
Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditentukan Tahapan perencanaan sebagai
berikut :
a. Melakukan analisis SWOT
b. Menentukan Goal, Objectives dan Action Plan
c. Mempertimbangakan asumsi-asumsi berdasarkan
kejadian /fenomena yang akan berpengaruh pada
rencana. Memprediksi situasi dan kondisi lingkungan
organisasi, baikinternal maupun eksternal yang akan
terjadi manakala rencanayang telah disusun,
dilaksanakan.
d. Melakukan Identifikasidan Kompensasi Tindakan-Tindakan Alternatif.
e. Melakukan pengambilan keputusan : menetapakan suatu alternative pilihan.
f. Merumuskan renana-rencana turunan berikut anggarannya.
g. Melakukan pengawasan
dilaksanakan.
terhadap
sebelum,
pada
saat
dan
sesudah
rencana
C. Hierarki Perencanaan
Ditinjau dari proses dan hasilnya, perencanaan memiliki hirarki (Terry, 1986 dan
Kadarman,et.al.,1996) sebagai berikut :
a. Perencanaan Visi, Misi dan Tujuan
b. Perencanaan Sasaran
c. Perencanaan srategi
d. Perencanaan kebijakan
e. Perencanaan Prosedur
f. Perencanaan Peraturan
g. Perencanaan Program
h. Perencanaan Anggaran
C. Jenis Perencanaan
Tipe Rencana Strategik, yaitu rencana yang dirancang untuk memnuhi tujuan
organisasi yang luas, mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas
kebenaran organisasi;
2. Tipe Rencana Operasional, yaitu penguraian rinci bagaiman rencana strategik akan
dicapai. Rencana operasional memiliki dua tipe, yaitu :
1) Rencana sekali pakai, dalam hal ini rencana dikembangkan untuk mencapai tujuantujuan tertentu dan tidak digunakan lagi bila sudah tercapai tujuannya. coNtoh a;
program, proyek, anggaran dan rencana detail;
2) Rencana tetap, dalam hal ini rencana disusun dalam rangka mengantisipasi kejadian
yang terus berualang , contioh : kebijaksanaan, prosedure dan metoda serta peraturanperaturan.
TUJUAN
RENCANA
STRATEGIK
Strategik
merupakan
proses
perencanaan
jangka
panjang
yang
dirumuskan dan digunakan untuk menentukan dan mencapai sasaran organisasi. Dalam
perencanaan strategik peranan manajemen puncak sangat menentukan.
Perencanaan Operasional merupakan kegiatan saat ini dan tujuan utamanya adalah
efisiensi (melakukan pekerjaan dengan benar) dan bukan efektifitas (melakukan
pekerjaan yang benar).
Rencana Strategik dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas, sedangkan
rencana operasional berisikan perincian tentang bagaimana rencanarencana strategik
itu dilaksanakan.
PROPSES PERENCANAAN STRATEGIK
1.
2.
Perumusan tujuan
Pengenalan tujuan dan strategi saat ini
3.
4.
Analisis lingkungan
Analisis sumber daya
5.
6.
7.
8.
9.
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan alternatif serangkaian
kegiatan yang sesuai dengan situasi yang ada. Pada umunya terdapat tiga sikon dimana
seseorang membuat keputusan, yaitu :
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
Pemahaman situasi
internal -eksternal
Apa perlu
keputusan ?
Tidak
Apa keputusan
rutin ?
Ya
Tidak
Mengikuti aturan
keputusan yang
diprogram
Dalam arti fungsi atau kelembagaan ( institution), yaitu orgasasi merupakan alat atau
tempat setiap anggota organisasi berkumpul bekerja sama utnuk mencapai tujuan.
Dengan kata lain, organsasi merupakan alat untuk mencapai tujuan anggota organisasi.
2. Dalam arti proses pengorganisasian, yaitu pengaturan dan pengalokasian pekerjaan
dan sumber daya diantara anggota organisasi secara bersenergi, sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai secara efisien.
Pengorganiasasian
berarti
para
manajer
tersebut
mengkoordinir
sumber
daya
manajer rngerahkan
Secara istilah, pengorganisasian berasal dari kata organisasi. Secara sempit orgaisasi
diartikan sebagai wadah (statis), tempat dimana sekelompok orang menggunakan
wadah tersebut untk mencapaitujuannya. Secara luas organisasi diartikan sebagai
proses (dinamis) dimana sebuah entitas manusia melakukan kegiatan secara
terintegrasi, atau bekerjasama secara efisien dan efektif dalam upaya mencapai tujuan.
Secara lebih lengkap, pengorganisasian dapat diartikan sebagai proses penetapan
struktur peran-peran melalui penentuan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi, dan bagian-bagiannya. Pengelompokan, aktivitas,
penugasan, pendelegasian wewenang, pengkoordinasian atar kelompok baik secara
vertikan maupun horizontal dalam struktur organisasi.
B.
Perinsip pengorganisasian
1.
2.
Perumusan tujuan
Kesatuan arah
3.
4.
Pembagian kerja
Pendelegasian wewenang dan Tanggung jawab
5.
6.
Koordinasi
Rentang kendali
7.
Tingkat Pengawasan
C. Struktur Organisasi
1. Organisasi Lini
2.
3.
4.
Organisasi matriks
D. Teknik Pengorganisasian
1. Pendekatan tujuan
a. Analisis tujuan
b. Perumusan tujuan
c. Perumusan gambaran keadaan sekarang
d. Identifikasi kemudahan dan hambatan
e. Pengembangan serangkaian kegiatan
2.
Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai system yang meekankan pada input,
proses, out put, out come, umpan balik dan lingkungan.
3.
Pendekatan Ligkungan
Pendekatan ini medorong munculnya kemempuan beradaptasi dengan lingkungan yang
selalu berubah.
Prosedur
SDM
4.
5.
Uang
Informasi
6.
7.
Teknologi
Budaya Organisasi
8.
9.
Materal
pemasaran
10. Metode
11. Regulasi ( Nasional Internasional )
F.
PROSES PENGORGANISASIAN
1.
Pemerincian pekerjaan
2.
3.
Pembagian pekerjaan
Pemisahan pekerjaan ( Pendepartementasian)
4.
5.
Koordinasi pekerjaan
Monitoring ran Reorganisasi
G. DISAIN ORGANISASI
1.
2.
3.
4.
Standarisasi aktivitas
3.
4.
Koordinasi aktivitas
Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan, dan
5.
H. BAGAN ORGANISASI
1.
Menurut wewenang :
a. Bagan organisasi garis
Presdir
Manager
Manager
Manager
Dir
Dir.
Dir
Dirut
Manager
Manager
Manager
Dir
Dir.
Dir
Dirut
Staf
Manager
Manager
Dir
Dir.
Dir
Dirut
Kabag
Kabag
Kabag
Kabag
Kabag
Dirut
Dir
Dir.
Proyek A
Manag
Proyek B
Proyek C
Pembagaian kerja
Pembagaian kerja merupakan penajabaran tugas pekerjaan sehingga setiap orang
dalam organisasi bertangung jawab dan melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu.
Pembagain kerja harus dilakukan berdasarkan pertimbangan spesialisasi. Pertimbangan
spesialisasi adalah kedalaman pekerjaan (job depth) dan cakupan pekerjaan ( job
scope ).
Pembagain pekerjaan merupakan salah satu azas umum manajemen yang perlu
dilaksanakan pada setiap organisasi. Aalasannya, adalah :
2.
Departementasi
Departementasi adalah upaya pengelompokkan aktivitas pekerjaan dalam organisasi.
Aktivitas pekerjaan tersebut saling berhubungan, seruipa dan logis serta serempak.
b.
c.
berdasarkan produk/jasa
wilayah/teritorial
d.
e.
langganan
proses
f.
R=n
1.
+n1)
2.
3.
Hubungan kelompok
Hubungan silang
DELEGASI WEWENANG
Delegasi Wewenang merupakan proses pemberian wewenang dan tangung jawab dari
pimpinan kepada bawahannya. Setiap delegasi selalu melibatkan tiga hal utama,
yaitu :
a. Wewenang ( authority)
b. Tangungjawab ( responsibility)
c. Pelaporan ( accuntability)
Seorang pimpinan mendelegasikan wewenang kepada bawahannya, berarti pimpinan
tersebut memberi wewenang dan tanggung jawab kepada bawahannya dan
bawahannya punya tanggung jawab untuk memberikan laporan kepada atasan. Jadi
yang dapat didelegasikan adalah wewenang dan tanggung
pertanggungjawaban (accuntability) tidak dapat dideleghasikan.
jawab,
sedangkan
Perinsip klasik yang sering dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif, adalah :
1.
2.
satu
elemen
penting
yang
mempengaruhi
delegasi
wewenang
adalah
desentralisasi.
Sentralisasi adalah penyebaran wewenang dan kekuasaan di manajemen tingkat atas.
Pada umumnya organisasi kecil selalu memusatkan wewenang di manajemen tingkat
atas.
Desentralisasi adalah penyebaran wewenang kepada manajemen tingkat bawah.
Desentralisasi sangat bergantung pada kualitas penyebaran dan wewenang yang
dimiliki para manajer, serta sifat keputusan keputusan yang mereka buat pada setiap
tingkat organisasi.
IV
FUNGSI PENGARAHAN
A.
Pengertian Pengarahan
Membahas
fungsi
pengerahan
identik
dengan
membahas
kepemimpinan.
MOTIF, merupakan
Content Theories
Teori ini menekankan pada
pengertian tentang
MASLOW (1943)
Kebutuhan manusia memiliki hierarki sbb. :
1) Fisiologis ( fhysiological needs).
2) Rasa aman ( safety and scurity needs ).
3) Sisial atau rasa memiliki ( kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berinteraksi,
mencintai, berafiliasi ).
4) Harga Diri ( esteem ).. dihormati, dihargai orang lain
5) Aktualisasi Diri (self actualization ) eksistensi diri, melalui menggunaan kemempuan,
keahlian dan potensi.
Berdasarkan hasil penelitian pada orang dewasa, diketahui sbb.
1) Fisiologis 80 %
2) Rasa Aman 70 %
3) Memiliki dan mencintai 50 %
4) Harga diri 40 %
5) Aktualisasi 10 %
2.
Process Theories
Menekankan pada bagaimana dan dengan tujuan-tujuan apa para individu dimotivasi.
Dasar dari teori proses ini adalah pengertian tentang expectancy ( harapan).
3.
Reinforcementg Theories
Teory penguatan, sering disebut juga dengan conditioning atau behavior modivication.
Bagaimana konsekuensi tidakan di masa lalau mempengaruhi tindakan di masa yang
akan datang dalam suatu proses belajar (learning process).
2.
Karekteristik Pekerjaan : Cir-citi (attributes), Tanggunga jawab, jenis tugas, sejauh mana
pekerjaan memberi kepuasan.
3.
KOMUNIKASI
praktek,
sebahagian
besar
waktu
pimpinan
dihabiskan
untuk
kegiatan
seni
untuk
merupakan proses
Proses Komunikasi
1.
2.
Pengirim,
Pesan yang dikirim/berita
3.
Penerima
PENGIRIM
RIMA
Jenis-Jenis Komunikasi
1. Lisan dan tertulis
2.
3.
4.
5.
PESAN
PENE
Terdapat tiga hal penting dalam mempelajari komunikasi yang terjadi dalam organisasi :
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Wewenang manajerial
Spesialisasi dalam organisasi
Cara mengatasi habatan komunikasi dalam organisasi :
1.
2.
mendefinisikan
Intelegensia /Pendidikan
Kondisi fisik
3.
4.
Kepribadian
Status sosial dan pengalaman
5.
1.
Gaya Kepemimpinan :
Gaya Demokratis
2.
3.
Gaya Otoriter
gaya Karismatik
4.
Gaya Kompromistik
Di Indonesia dikenal dengan gaya kepemimpinan yang dipengaruhi oleh kebudayaan
Jawa ( menonjol ) :
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
Bawahan
Persyaratan tugas
5.
6.
FUNGSI PENGAWASAN
A. Pengertian Pengawasan
gaya
2.
3.
C. Prasyaratan Pengawasan
1.
2.
3.
4.
5. Membutuhkan Kekuatan/kekuasaan/kewenangan.
D. Teknik Pengawasan
1.
2.
Pengawasan langsung
Pengawasan tidak langsung
E. Objek Pengawasan
1. Pengawasan sebelum dilaksanakan
2.
3.
F. Sukyek pengawasan
1. Pengawas Internal ( Fungsional dan Struktural )
2. Pengawasan Eksternal ( Masyarakat, LSM, Organisasi resmi, Konsultan, dll ).