Anda di halaman 1dari 30

Analisa Jurnal

Mata Ajar Keperawatan Anak


Lanjut I (Penyakit Akut)
Oleh :
Siti Rukayah

Judul
Randomized Clinical Trial of Rapid Versus 24
Hour Rehydration for Children With Acute
Gastroenteritis.
Dipublikasikan :
26 September 2011
Referensi :
Pediatrics
Official Journal Of The American Academy Of
Pediatrics

Penulis

Colin V.E.Powell
Stephen J. Priestley
Simon Young
Ralf G Heine

Latar Belakang
Gastroenteritis akut adalah penyebab
umum terjadinya dehidrasi pada anak.
Dehidrasi
menjadi
penyebab
utama
morbiditas dan kematian di seluruh dunia.
Apabila tidak diatasi dengan segera akan
menimbulkan bahaya kematian pada anak.
Penanganan segera pada pasien dengan
dehidrasi dapat dilakukan rehidrasi oral,
nasogastrik dan parenteral.

Tujuan Penelitian
Membandingkan efektifitas 2 rejimen
rehidrasi nasogastrik dengan metode
cepat (4 jam) vs 24 jam rehidrasi pada
anak anak dengan gastroenteritis
akut.

Metode

Randomized Clinical Trial atau


percobaan klinis secara acak

Tempat Penelitian

RS Royal, Melbourne, Australia

Lama Penelitian

Dilakukan selama 18 bulan.

Sample
228 anak dengan kriteria inklusi :
Berusia 6 72 bulan
Gastroenteritis akut
Dehidrasi moderat (sedang) skor : 3
-6
Mendapat persetujuan orang tua

Kriteria Eksklusi

Terdapat darah dalam tinja


Tidak ada diare (muntah saja)
Skor dehidrasi <2 atau > 7
Terdapat penyakit lain

Gastroenteritis Akut

Adalah timbulnya diare secara tiba


tiba
tanpa
ditandai
dengan
perdarahan pada fesesnya (frekuensi
BAB > 2 kali dengan konsistensi
feses cair) selama kurang dari 7 hari
dengan atau tanpa muntah.

Rehidrasi Nasogastrik

Rapid Nasogastric Rehydration


(RNR)
Standard Nasogastric Rehydration
(SNR)

Rapid Nasogastric Rehydration


(RNR)

Pasien diberikan rehidrasi 100 ml/kg


bb oralit selama 4 jam.
Kemudian
pasien
dipulangkan,
melanjutkan rehidrasi oral di rumah.
Setelah 24 jam , perawat akan
melakukan home visit untuk
mengkaji derajat dehidrasi, intake
dan output cairan, menimbang BB.

Standar Nasogastric
Rehydration (SNR)

Pasien diberikan cairan rehidrasi


selama 6 jam pertama.
Kemudian pasien dibawa ke ruang
perawatan dan dilanjutkan pemberian
rehidrasi selama 18 jam kedua
Setelah 24 jam pasien , pasien akan
diobservasi
skor
dehidrasi
dan
ditimbang berat badan.

Prosedur Penelitian
Screening of patients in ED
Clinical Assessment :
Clinical history and examination
Dehydration score (assessed by
clinicians)
Diarrhea severity score

Consent and randomization


Dehydration score and weight (assessed by
research team)
Diarrhea severity score
Nasogastrik rehydration regimen
Rapid Rehydration in ED
ORS 100 ml/kg bb selama 4 jam
(Via NGT)

Slow rehydration in hospital


ward
ORS selama 6 jam pertama (via
NGT)

Dehydration score and weight


Clinical assessment
Discharge home with
instructions

Patient remains in hospital ward

Continued oral rehydration at

ORS for 18 h via NGT

24-h follow up
Home visit by nursing team

Assessment before hospital


discharge

Skor dehidrasi dan berat badan

7-d follow up at home


Skor dehidrasi dan berat badan

Hasil Penelitian
Tabel 1
Data Dasar
RNR (N=119)

SNR(N=109)

24.5

25.8

4.9

4.9

Berat Badan

12.2

11.9

Suhu

37.3

37.5

Denyut Jantung

136

133

30

32

Usia (bulan)
Skor Dehidrasi

Respirasi

Tabel 2
Perbandingan Kegagalan Penanganan Primer
(Primary Treatment Failure)
RNR

SNR

Tahap awal rehidrasi


:
Selama 4 atau 6 jam

1/119

2/109

Tahap kedua
rehidrasi :
4 24 jam atau 6
24 jam

12/118

5/107

Hari ketujuh :
(24 jam 7 hari)

1/106

3/102

Total

14/119

10/109

Kegagalan Penanganan Primer


Kegagalan
Penanganan
Primer
ditandai dengan penurunan berat
badan > 2%

Tabel 3
Perbandingan Kegagalan Penanganan
Sekunder

(Secondary Treatment Failure


RNR (N=119)

SNR (N=109

22

31

Muntah persisten
Parental concern

6
4

3
2

Tidak toleransi
terhadap NGT

Perubahan ke SNR
setelah 4 jam karena
kehilangan
cairan
yang berlebihan.

NA

Membutuhkan cairan
nasogastric selama 24
jam.

NA

10

Total

36

48

> 3 tanda dehidrasi

Kegagalan Penanganan
Sekunder
Ditandai dengan :
Rehidrasi intravena
Tanda dehidrasi yang bertambah (>
3)
Muntah persisten
Tidak toleransi terhadap NGT

Tabel 4
Perbandingan Skor Dehidrasi
RNR

SNR

Data dasar

4.89

4.90

4 6 jam

1.49

2.04

24 jam

1.35

1.59

Hari ketujuh

0.10

0.10

Tabel 4
Perbandingan Peningkatan BB (%)
RNR

SNR

4-6 jam

4.4

3.3

24 jam

0.9

2.4

Hari ketujuh

3.0

2.7

Kesimpulan Penelitian

Tidak menemukan perbedaan yang


bermakna antara rehidrasi 4 jam
dan 24 jam.

Kelebihan

Semua anak yang terlibat dalam


penelitian ini dirawat dengan sukses
dan pulih secara penuh tanpa
alokasi pengobatan dan tidak ada
efek samping yang serius.
Pemberian rehidrasi dengan metode
RNR dapat mengurangi hospitalisasi
pada anak.

Kelemahan

Tidak dijelaskan secara spesifik berapa


jumlah cairan yang diberikan pada
Standar Nasogastric Rehidration (SNR).
Jumlah responden (228 anak) tidak sesuai
dengan sample yang seharusnya (500
anak).
Selain dari jadwal rehidrasi, keputusan
klinis
tidak
berbasis
protokol
dan
diserahkan kepada tim medis yang
merawat.

Implikasi Keperawatan

Rehidrasi oral atau nasogastrik


sangat efektif dan dapat digunakan
untuk mengatasi dehidrasi sedang
pada
anak
yang
mengalami
dehidrasi akut.

Referensi

Hirschhorn N, Kinzie Jl, Sachar DB, et al.


Decrease in net stool output in cholera during
intestinal perfusion with glucose-containing
solutions. N Engl J Med. 1968; 279(4): 176-181.
Water with sugar and salt. Lancet. 1978;
312(8084):300-301.
Tanaka G, Faruque AS, Luby SP, Malek MA,
Glass RI, Parashar UD. Deaths from rotavirus
disease in Bangladesh children:estimates from
hospital-based surveilance. Pediatr Infect Dis J.
2007;26(11): 1014-1018.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai