IDENTIFIKASI PASIEN
Nama
: Nn. D
Umur
: 23 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir
Pendidikan
: D-3 Kebidanan
Aga ma
: Islam
Suku /Bangsa
: Jawa
Status Pernikahan
: Belum menikah
Pekerjaan
: Bekerja
Alamat
: 15 Maret 2015
: 00-94-xx
Riwayat Perawatan
:
Tahun 2011-2012 (>20 kali) rawat jalan di RS Persahabatan
Tahun 2014-2015 (>3 kali) rawat inap di RSJI-Klender
1. April 2014 dirawat di RSJI-Klender
2. November 2014 dirawat di RSJI-Klender
3. Maret 2015 dirawat di RSJI-Klender
II
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis : Diambil tanggal 23 dan 24 Maret 2015 di bangsal RSJIKlender.
Alloanamnesis
:-
Rekam medik
A Keluhan Utama
Menurut Autoanamnesis
Keluhan Tambahan
Pasien merasa nafsu makan berkurang, sulit untuk memulai tidur, melihat
bayangan hitam di dekat pintu kamarnya tetapi tidak dikenali dan merasa
mendengar bisikan gaduh dikedua telinganya yang tidak bisa dibedakan
telinga kanan atau kiri.
B Riwayat Gangguan Sekarang
Menurut pengakuan pasien, seminggu sebelum masuk rumah sakit
pasien merasa aneh dirumah. Pasien merasa mendengar bisikan gaduh di
kedua telinganya yang tidak bisa dibedakan telinga kanan atau kiri serta
melihat bayangan hitam yang tidak dikenali di dalam kamar nya saat hendak
tidur. Sejak kejadian itu pasien mulai marah-marah dirumah tanpa sebab,
namun pasien masih melakukan aktifitas sehari-hari seperti bekerja.
Menurut pengakuan pasien, 4 hari sebelum masuk rumah sakit pasien
mengantar adiknya untuk membuat SIM, tetapi karena saat itu tujuan tidak
tercapai karena terlambat pasien tiba-tiba merasa sedih dan menangis di
tempat umum.
Menurut pengakuan pasien, sehari sebelum masuk rumah sakit pasien
tidak bekerja karena keluarga menyarankan pasien untuk istirahat di rumah.
Sekitar jam 10.00 wib tanpa sebab yang jelas pasien mengamuk hebat dan
tidak dapat dikendalikan oleh keluarga, sehingga keluarga pasien memutuskan
untuk membawa pasien ke tempat rukiyah tidak jauh dari rumah. Setelah
dirukiyah pasien malah menjadi murung dan lebih suka menyendiri dikamar
karena menurut pasien jika bertemu dengan orang lain pasien merasa seperti
dihujat. Pasien juga merasa nafsu makan berkurang dan susah untuk memulai
tidur. Keesokan harinya pasien dibawa oleh kakak dan neneknya ke rumah
sakit RSIJ karena keluarga merasa tidak dapat mengendalikan pasien.
Saat diwawancara, pasien mengaku bahwa pasien sudah 3 bulan
belakangan ini tidak mau meminum obat karena pasien merasa bosan.
Keluarga pasien pun tidak memaksa pasien untuk minum obat.
1. Gangguan Psikiatri
Menurut pasien sejak duduk dibangku kelas XI SMA tahun 2009,
pasien tiba-tiba merasa sering lemas, lebih suka menyendiri dikamar dan
malas pergi ke sekolah tanpa alasan yang jelas. Selama SMA pasien mengaku
kurang lebih pernah 1 bulan tidak masuk sekolah karena malas. Saat dibangku
kuliah tahun 2011, oleh kakaknya pasien disarankan untuk kontrol ke psikiater
di rumah sakit Persahabatan tempat kakaknya berobat. Sejak itu pasien pun
rutin kontrol tiap bulan hingga tahun 2012.
Pada April tahun 2014 pasien kembali menunjukkan gejala dimulai
dari pasien suka marah tanpa sebab dan mengamuk dirumah, sehingga
keluarga pasien memutuskan untuk membawa pasien ke Rumah Sakit Jiwa
Islam Klender dan dirawat disana selama satu minggu, lalu pasien dibolehkan
pulang.
Pada November 2014 pasien kembali menunjukkan gejala seperti
tidak betah dirumah dan memilih untuk jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas
serta menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting,
sehingga keluarga pasien kembali membawa pasien ke rumah sakit yang sama
untuk dirawat kurang lebih selama 2 minggu, lalu pasien dibolehkan pulang.
Saat ini pasien dirawat karena dirumah pasien sering marah-marah dan
mengamuk tanpa sebab yang jelas dan keluarga tidak dapat mengendalikan
pasien.
2. Riwayat Gangguan Medik
Pasien tidak pernah menderita penyakit medis seperti kelainan bawaan sejak
lahir, kejang, penyakit jantung, penyakit diabetes mellitus dan trauma kepala.
Hubungan sosial
Hubungan pasien dengan lingkungan sekitar baik. Menurut
pasien, pasien juga termasuk orang yang rajin beribadah. Pasien
juga mengikuti beberapa komunitas sosial seperti Bipolar Care
Indonesia (BCI), Komunitas Peduli Pendidikan Anak Jalanan
(KOPPAJA) dan Charity Children Education (CCE) untuk mengisi
waktu luang. Menurut penilaian teman-temannya pasien adalah
sosok yang mudah bergaul.
Riwayat pendidikan
Pasien bersekolah mulai dari SD hingga kuliah di jakarta.
Pendidikan terakhir pasien D3 Kebidanan di AKBID Mitra
Persahabatan. Pasien mengatakan ia memiliki hubungan yang baik
dengan guru/dosen dan teman-temannya, tidak pernah berkelahi.
Pasien tidak memiliki kesulitan dalam mengerti pelajaran. Pasien
juga pernah mengikuti khursus bahasa inggris saat SMA.
Riwayat psikoseksual
Pasien mengatakan mengalami menstruasi pertama saat usia 12
tahun. Menstruasi lancar tiap bulan. Pasien mengerti bahwa itu
merupakan tanda yang normal yang dialami setiap perempuan.
Masa dewasa
a
Riwayat pekerjaan
Tahun 2014 sampai sekarang pasien kerja di koperasi sebagai
financial advisor sebagai karyawan serta membantu paman nya di
asuransi Warna Artalife.
Riwayat pernikahan
Pasien mengaku belum menikah.
Riwayat beragama
Pasien mengaku beragama Islam, sejak kecil pasien diajarkan
pendidikan
agama
oleh
keluarganya.
Pasien
melakukan
E Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara. Pasien tinggal bersama kedua
orang tuanya, nenek, tante, seorang sepupu usia 2 tahun dan adiknya yang
duduk di bangku SMK. Hubungan pasien dengan orang tuanya baik, namun
kurang begitu dekat karena orang tua nya tuna rungu. Begitu pun
hubungannya dengan anggota keluarga yang lainnya baik. Pasien sangat dekat
dengan kakak perempuannya, walaupun kakak perempuannya sudah menikah
dan tinggal bersama suaminya mereka masih suka jalan bersama.
Genogram Keluarga
STATUS MENTAL
A Deskripsi Umum
1
Penampilan
Pasien seorang perempuan, 23 tahun, penampilan sesuai
dengan usianya, badan berisi dan berkulit sawo matang. Pakaian
rapi, bersih, memakai jilbab, bersikap ramah, dan tidak mudah
tersinggung.
B Bicara
Volume : keras
Irama
: teratur
Artikulasi : jelas
Kecepatan: cepat
C Mood, Afek dan Keserasian
1
2
3
Mood
Afek
Keserasian
: Eutimia
: Luas
: Serasi
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Auditorik
:
: Riwayat halusinasi auditorik (mendengar
Visual
Taktil
: tidak ada
Olfaktori
: tidak ada
Gustatorik
: tidak ada
2. Ilusi
: Tidak ada
3. Depersonalisasi
: Tidak ada
4. Derealisasi
: Tidak ada
E. Pikiran
1
Proses Pikir
Produktifitas
: cukup ide
8
Kontuinitas
o Blocking
o Asosiasi Longar
o Inkoheren
o Flight of Idea
o Sirkumstansia
o Tangensial
o Neologisme
o Word Salad
o Hendaya Berbasa
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Tidak ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada
Isi Pikir
a
Waham
1 Waham Kebesaran: Tidak ada
2 Waham Bizzare
: Tidak ada
3 Waham Kejar
: Tidak ada
4 Waham Persekutorik
: Tidak ada
5 Waham Referensi
: Tidak ada
6 Waham Dikendalikan
Thought withdrawal : Tidak ada
Thought insertion : Tidak ada
Thought broadcast : Tidak ada
Thought control
: Tidak ada
7 Waham nihilistik
: Tidak ada
Kesadaran
Orientasi
Visuospasial
Penilaian sosial
dompet yang berisi uang di jalanan yang bukan haknya, maka pasien
akan mengembalikan kepada pemiliknya atau melaporkan ke polisi)
Penilaian realita
Tilikan
Derajat VI : Pasien menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai
motivasi untuk mencapai perbaikan.
Status Fisik
D Status Internus
1. Keadaan umum: Baik
2. Kesadaran
: Compos Mentis
: 82x/menit
5. Suhu
: 36,6oc
6. Pernapasan
: 22x/menit
E Status Neurologis
GCS
Mata
Gerakan
Bentuk pupil
Rangsang cahaya
Motorik
10
Tonus
Turgor
Kekuatan
Koordinator
Refleks
IV
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
: Tidak dilakukan
karena marah dan mengamuk di rumah sejak seminggu sebelum masuk rumah
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
sakit.
Kesadaran
: Compos Mentis
Mood
: Eutimia
Afek
: Luas
Keserasian
: Serasi
Gangguan Proses Pikir: Normal
Gangguan Persepsi : Riwayat halusinasi auditorik dan visual
RTA
: Tidak terganggu
Tilikan
: Derajat VI
Taraf Dapat Dipercaya: Dapat dipercaya
FORMULA DIAGNOSTIK
AKSIS I :
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna tersebut maka kasus ini
digolongkan ke dalam Gangguan Jiwa. Gangguan kejiwaan ini dikelompokkan
sebagai Gangguan Mental dan perilaku. Maka menurut PPDGJ 3, Gangguan
Mental dan Perilaku ini dapat digolongkan Gangguan Bipolar 1 (F.31) sesuai
dengan diagnosis sebagai berikut:
Kriteria Diagnosis Gangguan Bipolar (F.31)
-Tanda episode berulang sekurangnya dua episode, episode yang satu
menunjukkan peningkatan mood, energi, dan aktivitas yang jelas terganggu
(mania dan hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan mood,energi
dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya.
-Episode manic :
11
Paling sedikit satu minggu (bisa kurang bila dirawat) pasien mengalami mood
yang elasi, ekspansif, atau iritabel. Pasien ,memiliki, secara menetap, tiga atau
lebih gejala berikut (empat atau lebih bila hanya mood iritabel) yaitu :
-
-Episode depresi :
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami lebih dari empat symptom atau
tanda yaitu :
-
12
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
psikotik
Aksis II
Aksis III
: Tidak ada
Aksis IV
: Faktor psikososial
Aksis V
DAFTAR MASALAH
Problem keluarga :
Pasien merasa kurang dekat dengan kedua orang tua nya karena kedua orang
tuanya tuna rungu, serta ibu dan kakak pasien menderita gangguan bipolar
juga.
13
VII
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
Quo ad sanationam
: dubia ad bonam
pengobatan pasien.
Keluarga cepat tanggap jika pasien menunjukkan gejala kekambuhan.
VIII
RENCANA TERAPI
1
Psikofarmaka
-
Clozapin 50 mg 1x1
Risperidon 25 mg 3x1
Depakote ER 250 mg 1x1
THP 25 mg 2x1
Psikoterapi
Supportif
Memberikan dukungan dan perhatian kepada pasien dalam
menghadapi masalah.
Mengingatkan pasien untuk rajin minum obat secara teratur dan
sering kontrol setelah pulang dari perawatan.
Terapi Religius :
Terapi Keluarga
14
rencana terapi.
Memotivasi keluarga pasien untuk memperlakukan pasien
sebagai bagian dari anggota keluarga.
Psiko Edukasi
15