Bahan habis pakai (misal medium biakan/ perbenihan yang tidak terpakai)
Kelas
Jenis
Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam
larutan
Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik
dalam larutan
kemasan pada pH 6 -8
Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat dan larutannya
Padatan anorganik
Limbah reaktif
Limbah beracun
2) Limbah infeksius
Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi
penyakit menular serta limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi
dari poliklinik, ruang perawatan dan ruang isolasi penyakit menular.
3) Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari
penggunaan medis atau riset radionucleida.
4) Limbah umum
Berdasarkan bentuk limbah yang dihasilkan, dibedakan menjadi:
1) Limbah padat
Limbah padat di laboratorium relatif kecil, biasanya berupa endapan atau kertas saring terpakai,
sehingga masih dapat diatasi. Limbah padat dibedakan menjadi:
v Limbah padat infeksius
v Limbah padat non infeksius
2) Limbah gas
Limbah yang berupa gas umumnya dalam jumlah kecil, sehingga relatif masih aman untuk
dibuang langsung di udara, contohnya limbah yang dihasilkan dari penggunaan generator,
sterilisasi dengan etilen oksida atau dari thermometer yang pecah (uap air raksa).
3) Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP No.82 Thn
2001). Umumnya laboratorium berlokasi di sekitar kawasan hunian, sehingga akumulasi limbah
cair yang meresap ke dalam air tanah dapat membahayakan lingkungan sekitar. Limbah cair
terbagi atas:
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga,
kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami.
r Limbah anorganik
Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat
diperbaharui.
Dikubur didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes ke badan air.
Metoda ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun
A. Pengertian
Cara untuk membunuh atau menghancurkan semua mikroorganisme,
baik bentuk vegetative maupun spora dengan menggunakan panas kering
atau oven.
B. Tujuan
1. Mencegah penyebaran penyakit dan terjadinya infeksi.
2. Mencegah pembusukan dan kerusakan bahan oleh mikroorganisme.
C. Alat dan Bahan
Alat-alat :
1. Alat perlindungan diri.
2. Oven.
3. Handuk kering.
4. Kain linen steril.
5. Neer bekken.
6. Korentang steril.
7. Sikat gigi (untuk menyikat alat).
8. Lemari alat.
Bahan-bahan :
1. Alat golongan kritis dan semi kritis.
2. Sabun cair, alkohol 70% dan klorin 0,5%.
3. Tablet formalin.
4. Kertas alumunium foil.
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan sesuai dengan protap.
2. Menggunakan perlindungan diri sesuai protap.
3. Lakukan dekontaminasi dengan cara merendam dengan larutan klorin
0,5% selama 10-15 menit.
4. Kemudian cuci alat sampai bersih.
5. Pisahkan alat golongan kritis dan semi kritis, alat yang semi kritis di
desinfektan dengan alcohol 70%, sedang alat yang kritis dibungkus dengan
alumunium foil.
6.
Tempatkan alat kritis yang telah dibungkus yang ditaruh di neer bekken
kemudian masukkan kedalan sterilisator pada rak bawah, kemudian alat
yang tidak dibungkus (semi kritis) diletakkan pada rak bagian atas agar
tidak rusak.
7. Atur suhu dan waktunya sesuai dengan yang diinginkan bila 1 jam untuk
1800C dan 2 jam 1600C. setelah dingin alat dapat diambil dengan
korentang yang steril.
8. Power supply dimatikan.
9. Setelah dingin alat diambil dengan korentang yang steril
10. Kemudian dibungkus dengan kain linen, masukkan dalam kotak alat atau
wadah steril, dan diberi formalin.
11. Diberi etiket:
a. Nama
b. NIM/Kelas
c. Jenis sterilisasi
d. Alat yang disterilisasi
e. Tanggal sterilisasi
f. Tanggal kadaluwarsa
E. Penyelesaian
1. Rapikan alat dan bahan yang digunakan.
2. Simpan kembali alat dan bahan yang digunakan untuk sterilisasi.
3. Melepaskan perlindungan diri sesuai protap.
4. Mencuci tangan sesuai protap.